Anda di halaman 1dari 7

PENYULUHAN KESEHATAN SENSORI

PERSEPSI ; HALUSINASI PENDENGARAN

OLEH :

KELOMPOK 3

1. Setya Angel 6. Nova 11. Siska Purba


2. Riama 7. Nurazijah 12. Treslia Gultom
3. Yayuk 8. Pendi 13. Husna Fitri
4. Marlina Silalahi 9. Salamuddin 14. Sariyani Harahap
5. Mawardi 10. Hasanuddin 15. Emmy Siregar

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


PROGRAM SARJANA FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS AUFA ROYHAN
DI KOTA PADANGSIDIMPUAN
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Perubahan sensori persepsi : halusinasi pendengaran

Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien yang datang ke Poli jiwa RSUD pandan

Waktu : 30 menit

Hari/Tanggal : Senin, 30 Oktober 2023

Jam : 09.00WIB

Tempat : Poli Jiwa RSUD Pandan

A. Tujuan

1. Tujuan umum

Peserta penyuluhan diharapkan dapat memahami dan mengetahui halusinasi

serta cara mengontrol halusinasi

2. Tujuan khusus

1. Keluarga mengenal masalah klien

2. Keluarga mampu mengambil keputusan tindakan yang tepat

3. Keluarga mampu merawat klien dengan masalah halusinasi

4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang kondusif

5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan

B. Strategi Penyuluhan

Strategi yang digunakan dalam penyampaian penyulahan ini dengan

metode penyampaian penyuluhan berupa :

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

C. Media

Media yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan adalah leaflet,

poster dan materi SAP.

D. Materi

Terlampir
E. Rencana Penyuluhan

No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan Peserta

1 2 menit Pembukaan :

Memberi salam Menjawab salam

Menjelaskan tujuan pembelajaran. Mendengarkan

Menyebutkan materi/poko bahasan dan

yang akan disampaikan. memperhatikan

2 15 menit Pelaksanaan : Menyimak dam

Menjelasakan materi penyuluhan memperhatikan

secara berurutan dan teratur.

Materi :

1. Pengertian ganguan persepsi

sensori : halusinasi pendengaran.

2. Tanda dan gejala ganguan persepsi

sensori : halusinasi pendengaran,

3. Penyebab ganguan persepsi sensori

: halusinasi pendengaran.

4. Akibat ganguan persepsi sensori :

halusinasi pendengaran

5. Cara merawat ganguan persepsi

sensori : halusinasi pendengaran

3 10 menit Evaluasi : Bertanya da

Mememinta keluarga klien untuk menjawab

menjelaskan atau menyebutkan pertanyaan

kembali tentang materi yang telah

dijelaskan antara lain sebagai berikut:

1. Pengertian ganguan persepsi

sensori : halusinasi pendengaran.

2. Tanda dan gejala ganguan persepsi

sensori : halusinasi pendengaran,

3. Penyebab ganguan persepsi sensori :


halusinasi pendengaran.

4. Akibat ganguan persepsi sensori :

halusinasi pendengaran.

5. Cara merawat ganguan persepsi

sensori : halusinasi pendengaran

4 3 menit Penutupan : Menjawan salam

Mengucapkan terima kasih dan

berpamitan.

MATERI PENYULUHAN
PERUBAHAN SENSORI PERSEPSI ; HALUSINASI PENDENGARAN
1. Pengertian
Halusinasi pendengaran adalah persepsi yang salah dari indra
pendengaran, tanpa sumber rangsangan eksternal, seolah-olah mendengar suara
manusia, hewan, suara mesin yang tidak ada hubungannya dengan stimulus
yang nyata.
2. Jenis halusinasi
a. Halusinasi pendengaran
Klien mendengar suara atau bunyi yang tidak ada hubungan dengan stimulus
nyata dan orang lain tidak mendengarnya.
b. Halusinasi penglihatan
Klien melihat gambaran yang jelas atau samar-samar tanpa stimulus yang
nyata dan orang lain tidak melihat gambar seperti apa yang dikatakan klien.
c. Halusinasi penciuman
Klien mencium sesuatu yang bau yang muncul dari sumber tertentu tanpa
stimulus yang nyata dan orang lain tidak menciumnya.
d. Halusinasi pengecapan
Klien merasa merasakan sesuatu yang tidak nyata biasanya merasakan rasa
makanan yang tidak enak.
e. Halusinasi perabaan
Klien merasakan sesuatu pada kulitnya tanpa stimulus yang nyata.

3. Etiologi
a. Faktor Biologis
Keturuan, cacat kengenital, penyalahgunaan obat-obatan, kerusakan fungsi
otak ketidak seimbangan neurotransmitter.
b. Faktor Psikologis
Trauma dimasa anak-anak, kehilangan kasih sayang, kekecewaan,
pengalaman yang menyakitkan, stress berat,dll.
c. Faktor Sosial Budaya
Pola asuh, kesenjangan anatra mimpi dan kenyataan, ekonomi, dan tidak
mamapu membina hubungan yang memuaskan
d. Faktor Fisik
Kelelahan yang berlebihan, tidak bisa tidur dalam waktu yang sangat lama
e. Faktor Emosional
Cemas berlebiham yamg tidak mampu diatasi

4. Akibat
a. Seseorang yang berhalusinasi dapat melaukan kekerasan (mencederai diri
sendiri, orang lain dan lingkungan).
b. Keputusasaan
c. KetidakberdayaanIntoleransi aktivitas sehingga perawatan diri menjadi
berkurang.

5. Tanda dan gejala halusinasi


a. Bicara, senyum dan tertawa sendiri.
b. Menarik diri dan menghindar dari orang lain.
c. Tidak dapat membedakan nyata dan tidak nyata.
d. Tidak dapat memusatkan perhatian/konsentrasi.
e. Curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain dan lingkungan), dan
takut.
f. Ekspresi muka tegang, mudah tersinggung.
b. Mengatakan mendengar suara, melihat, mengecap, menghidu dan merasa
sesuatu tanpa stimulus yang nyata.

6. Cara Perawatan Pasien dengan Halusinasi di Rumah


a. FASILITASI dan AWASI penggunaan Obat Klien
b. Libatkan klien dalam berbagai kegiatan bersama anggota keluarga
c. Jangan biarkan klien sering menyendiri, ajak kumpul bersama
d. Bantu klien melakukan kegiatan seperti biasanya;
e. Jika klien senyum dan bicara sendiri, langsung sapa katakana sedang
bicara sama siapa dan ajak bincang-bincang.
f. Jangan mengkritik langsung, hindari berdebat, berikan pujian jika
berperilaku baik;
g. Bantu pasien melakukan hubungan dan kegiatan dengan masyarakat
secara bertahap.
h. Dan Paling Penting “ Jangan Memandang Penderita Tidak Dapat
Disembuh Kan lagi ” karena terbukti dengan pengobatan medis dan
perawatan serta dukungan dari keluarga dan masyarakat mereka mampu
produktif dan member manfaat bagi orang lain.

5. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan


a. Mengantarkan pasien/keluarga ke pelayanan kesehatan terdekat
b. Menganjurkan/ motivasi paasien/ keluarga untuk berobat
c. Jangan malu untuk membimbing pasien/keluarga untuk berobat ke Rumah
Sakit atau pelayanan kesehatan terdekat.
6. Kemampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan
pelayanan kesehatan
a. Modifikasikan lingkungan agar penderita terhindar dari hal-hal yang dapat
melukai dan menciderai klien
b. Segera konsultasikan ke fasilitas kesehatan terdekat jika ada anggota
keluarga yang mengalami perubahan perilaku.

Anda mungkin juga menyukai