Anda di halaman 1dari 10

Asuhan

Keperawatan
Pada pasien dengan fraktur terbuka dan vulnus post
kecelakaan lalu lintas di IGD RSUD DR SOEDIRMAN Di susun oleh :
KEBUMEN SAHRUL MUNIR
1711020099
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Definisi

Fraktur adalah setiap retak Vulnus laseratum adalah luka robek akibat Vulnus atau luka adalah
atau patah tulang yang terkena mesin, kayu atau benda lainya rusaknya struktur dan
utuh (Reeves, 2001) yang menyebabkan robeknya jaringan dan fungsi anatomis normal
ada juga yang menyebutnya vulnus akibat proses patologis
laseratum adalah luka yang bentuknya tidak yang berasal dari internal
beraturan.Vulnus/luka adalah hilang atau maupun eksternaldan
rusaknya sebagian jaringan tubuh( R. mengenai organ tertentu
Syamsuhidjar, dkk, 1998 ; 72 ) (Potter & Parry, 2005).
Etiologi Tanda dan Gejala Patofisiologi
Trauma tajam yang a. Deformitas Vulnus terjadi apabila ada suatu
menimbulkan luka terbuka b. Bengkak: edema trauma yang mengenai tubuh yang
Trauma tumpul yang c. Echumosisdari bisa disebabkan oleh
menyebabkan luka tertutup d. Perdarahan traumatis/mekanis, perubahan suhu,
(vulnusocclusum) & e. Fraktur zatkimia, ledakan, sengatanl istrik,
lukaterbuka (vulnusavertum) f. Nyeri dan gigitan hewan atau binatang.
Zat-zatkimia g. Kehilangan sensasi (mati rasa, Vulnus yang terjadi dapat
Radiasi mungkin terjadi dari rusaknya menimbulkan beberapa tanda dan
Sengatan listrik saraf/perdarahan) gejala seperti bengkak, krepitasi,
Ledakaperubahansuhu h. Pergerakan abnormal shock, nyeri, dan deformitas atau
i. Shock hipovolemik hasil dari bisa juga menimbulkan kondisi yang
hilangnya darah lebih serius.Tanda dan gejala yang
j. Krepitasi (Black, 1993) timbul tergantung pada penyebab
dan tipe vulnus.
Pemeriksaan
penunjang
Hitung darah lengkap
Peningkatan Ht awal menunjukan hemokonsentrasi sehubungan dengan
perpindahan/kehilangan cairan. Selanjutnya penurunan Ht dan SDM
dapat terjadi sehubungan dengan kerusakan oleh panas tehadap
endothelium pembuluh darah.

GDA
Penurunan PaO2/peningkatan PaCo2 mungkin terjadi pada retensi
karbon monoksida. Asidosis dapat terjadi sehubungan dengan
penurunan ginjal dan kehilangan mekanisme kompensasi pernapasan.

Elektrolit serum
Kalium dapat meningkat pada awal sehubungan dengan
cidera jaringan/kerusakan SDM dan penurunanf ungsi ginjal.

Urin
Adanya albumin, Hb, dan immunoglobulin menunjukan kerusakan jaringan
dalam dan kehilangan protein. Warna hitam kemerahan pada urin
sehubungan dengan mioglobulin.
Komplikasi

Kerusakan Arteri
Pecahnya arteri karena trauma bisa ditandai dengan tidak adanya nadi, CRT
menurun, cyanosis bagian distal, hematoma yang lebar, dan dingin pada
ekstrimitas yang disebabkan oleh tindakan emergensi splinting, perubahan posisi
pada yang sakit, tindakan reduksi, dan pembedahan.
Kompartement Syndrom
Kompartement Syndrom merupakan komplikasi serius yang terjadi karena
terjebaknya otot, tulang, saraf, dan pembuluh darah dalam jaringan parut. Ini
disebabkan oleh oedema atau perdarahan yang menekan otot, saraf, dan pembuluh
darah.
Infeksi
System pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan.

Shock
Terjadi karena kehilangan banyak darah dan meningkatnya permeabilitas kapiler
yang bisa menyebabkan menurunnya oksigenasi
Pathway
Post kll

Benturan/teka
nan cedera

Fraktur

Perdarahan

Kehilangan sensasi
(mati rasa)

Syok hipovolemik

Risiko hipovolemia

Nyeri

Gangguan mobilitas fisik


Primary Survey Airway

Look : Pengembangan dada Statis : t.a.k (tidak ada kelainan) Dinamis : t.a.k (tidak ada kelainan)
Listen : Suara nafas normal (vesikuler)
Feel : Tidak terdapat tanda-tanda obstruksi jalan nafas

Breathing

Look : RR 20x/menit
Listen : Suara nafas normal (vesikuler)
Feel : Perkusi dada, suara perkusi normal (sonor) resonant paru terisi udara

Circulation

Look : CRT >2 detik, terjadi perdarahan ± 200 cc


Listen : TD 94/50 mmHg
Feel : Nadi 59x/menit, suhu 36 ⁰ C, akral teraba dingin

Disability

GCS : 15 Composmentis
E4 M6 V5
Pupil anisokor

Exposure

Look : Terdapat luka di kepala, tangan, fraktur tarsal, terjadi perdarahan


Feel : Tidak teraba krepitasi
Move : Tidak bisa menggerakan ekstremitas bawah
Secondary Survey

K O M P A K

Obat yang diminum Penyakit penyerta Kejadian


Pasien mengatakan tidak Pasien mengatakan tidak Pasen mengatakan jatuh
mengkonsumsi obat memiliki riwayat penyakit dari sepeda motor karena
sebelumnya seperti hipertensi, di tabrak dari belakang
Keluhan utama THRE Makan terakhir penyakit jantung dan Alergi
ATS lainnya
Pasien mengatakan Pasien mengatakan Pasien mengatakan tidak
kakinya sudah hilang rasa makan terakhir jam 15.00 memiliki alergi baik obat
ketika di sentuh maupun makanan
Asuhan keperawatan
Diagnosa Keperawatan Implementasi dan Respon Pasien Evaluasi
Risiko Hipovolemia b.d Trauma/ Perdarahan - Memonitor terjadinya perdarahan S : pasien mengatakan kakinya sudah hilang rasa
Ds : pasien mengataan jatuh dari sepeda motor ketika disentuh
Data Subjektif : karena di tabrak dari belakang pasien mengatakaan sulit untuk bergerak
Pasien mengatakan pusing, kakinya sudah hilang rasa Do : fraktur terbuka di kaki kanan O : fraktur terbuka di kaki kanan
ketika di sentuh dan tidak bisa di gerakkan Tampak perdarahan ± 200 cc tampak lemah
Data Objektif : - Melakukan balut tekan Kerusakan jaringan perifer
-Post kll Ds : pasien mengatakan kakinya sudah hilang rasa -TD : 98/54 mmHg
-Adanya luka open fraktur di kaki ketika disentuh -N : 60 x/menit
-Perdarahan Do : fraktur terbuka di kaki kanan, luka robek, -S : 36,5 ⁰ C
-TD : 94/50 mmHg, N : 59 x/menit, S : 36 ⁰ C, RR : 20 kerusakan jaringan perifer -RR : 21 x/menit
x/menit - Menganjurkan untuk membatasi aktivitas pasien A:
Rencana Keperawatan Ds : pasien mengatakaan sulit untuk bergerak
Indikator A T H
SLKI : Status Cairan Do : tampak lemah
Aktivitas di bantu oleh keluarganya
- Memberikan cairan infus Turgor kulit 2 4 3
Indikator A T Ds : pasien mengatakan lemas Tekanan darah 2 4 3
Do : infus assering 20 tpm Tekanan nadi 2 4 4
Turgor kulit 2 4 Intake cairan 2 4 4
Tekanan darah 2 4
Tekanan nadi 2 4 Masalah teratasi sebagian
Intake cairan 2 4 P : Discharge planning
Keterangan : -Pantau TTV
1 : Menurun -Transfusi darah
2 : Cukup Menurun -Cek darah lengkap
3 : Sedang -Pantau tanda-tanda infeksi
4 : Cukup Meningkat -Inj ampicillin
5 : Meningkat
SIKI : Manajemen Perdarahan
O : Monitor terjadinya perdarahan (sifat dan jumlah)
N : Lakukan penekanan atau balut tekan
Tinggikan ekstremitas yang mengalami perdarahan
E : Anjurkan membatasi aktifitas
C : Kolaborasi pemberian cairan
Tranfusi darah jika perlu
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai