T DENGAN
MASALAH HALUSINASI
DIRUANG CEMPAKA RS. DR SOEHARTO HEERDJAN
Disusun oleh :
Kelompok 1 ruang cempaka
Identitas klien
Klien bernama : Ny. T
Usia : 46 tahun
Alamat : serengseng Jakarta barat
Masuk tanggal : 02 November 2019
Tanggal pengkajian : 12-28 November 2019
Diagnosa medis : Skizofrenia (F.20)
Alasan masuk RSJ
• Karena sejak 2 hari sebelum masuk RSJ klien tidak
minum obat karena obat habis dan kaka klien lupa
kalau obatnya waktunya habis.
Data Subjektif
Klien mengatakan mengalami ketakutan melihat bayangan hantu dan bayangan
kedua orang tuanya selalu mengajak klien ikut dengan mereka, bayangan itu
muncul saat malam hari dan sering ketika dia sendiri.
Data Objektif
Klien tampak gelisah bicara cepat dan menggunakan nada tinggi. Emosi labil,
tampak mondar mandir, sering berbicara sendiri
Isolasi sosial
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan persepsi sensori : halusinasi penglihatan
2. Isolasi sosial
3. Resiko perilaku kekerasan
LANDASAN TEORI
Halusinasi adalah kesan, respon dan pengalaman sensori yang salah (Struart &
Sundeen, 2005).
Halusinasi adalah gangguan (persepsi) panca indera tanpa adanya rangsangan
dari luar yang dapat meliputi semua sistem penginderaan dimana terjadi pada
saat kesadaran individu itu penuh/baik.
PROSES TERJADINYA MASALAH
Faktor Predisposisi
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan, factor predisposisi
yang menyebabkan pasien mengalami gangguan jiwa adalah penolakan
dari teman sekolah pasien.
Faktor Presipitasi
Berdasarkan hasil pengkajian, factor presipitasi yang menyebabkan pasien
mengalami gangguan jiwa adalah pasien mendengar dan melihat
pertengkaran antara kaka-kakanya semenjak kedua orangtuanya
meninggal.
Macam-macam Halusinasi
Berdasarkan hasil pengkajian, pasien mengalami halusinasi penglihatan
Mekanisme Koping
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan, mekanisme koping yang
ditunjukkan pasien adalah regresi yaitu mundur pada karakteristik perilaku
tingkat perkembangan sebelumnya.
Rentang Respon
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan, respon adaptif dan respon
maladaptive yang ditunjukkan pasien yaitu pikiran kadang menyimpang,
reaksi emosional yang berlebihan, dan halusinasi.
PELAKSANAAN TINDAKAN
Halusinasi
• Diagnosa keperawatan yaitu Halusinasi penglihatan
• Rencana Tindakan : tujuan umum supaya klien dapat mengontrol halusinasinya
• Implementasi yang telah di lakukan sejak tanggal 12-19 terhadap Ny. T dengan GSP :
Halusinasi penglihatan, yaitu :
1. cara menghardik,
2. berlatih bercakap – cakap,
3. latih kegiatan
4. cara patuh minum obat.
• Evaluasi :
1. Klien mampu menghardik
2. mampu bercakap-cakap
3. mampu melakukan kegiatan
4. mampu patuh minum obat.