Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY.

T DENGAN
MASALAH HALUSINASI
DIRUANG CEMPAKA RS. DR SOEHARTO HEERDJAN

Disusun oleh :
Kelompok 1 ruang cempaka
Identitas klien
Klien bernama : Ny. T
Usia : 46 tahun
Alamat : serengseng Jakarta barat
Masuk tanggal : 02 November 2019
Tanggal pengkajian : 12-28 November 2019
Diagnosa medis : Skizofrenia (F.20)
Alasan masuk RSJ
• Karena sejak 2 hari sebelum masuk RSJ klien tidak
minum obat karena obat habis dan kaka klien lupa
kalau obatnya waktunya habis.

Riwayat masa lalu


• Klien mengatakan sudah sering dirawat di Rumah Sakit Soeharto
Herdjan (RSJSH) sejak tahun 2010. Klien pernah mengalami ejekan
dari teman-temanya saat sekolah di SMK akibat klien selalu menangis
dan menyendiri. Klien mengatakan dahulu pernah tenggelam di laut
saat berenang bersama keluarganya dan bertemu dengan ratu pantai
selatan dan itu menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan bagi
klien.
pengkajian
• Berdasarkan pengkajian Didapatkan data subjektif yaitu Ny. I
sering menyendiri di rumah dan sering mendengar
pertengkaran antara kaka-kakanya semenjak kedua orang
tuanya meninggal dan membuat kepalanya pusing.
• Berdasarkan data medis, didapatkan data diagnosa Ny. T yaitu
Skizofrenia (F.20) Ny. T mendapatkan terapi medis ECT
sebanyak 6 kali Depakote 1x500 mg, Clozapine 1x100 mg dan
Serequel 1x300 tablet jam 21 malam, asam mefenamat 3 x
500mg, cotrimoxonde 1x2mg.
Analisa data

Data Subjektif
Klien mengatakan mengalami ketakutan melihat bayangan hantu dan bayangan
kedua orang tuanya selalu mengajak klien ikut dengan mereka, bayangan itu
muncul saat malam hari dan sering ketika dia sendiri.

Data Objektif
Klien tampak gelisah bicara cepat dan menggunakan nada tinggi. Emosi labil,
tampak mondar mandir, sering berbicara sendiri

Diagnosa : Gangguan persefsi sensori: Halusinasi penglihatan


Pohon Masalah
Resiko perilaku kekerasan

GSP: halusinasi penglihataan

Isolasi sosial

Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan persepsi sensori : halusinasi penglihatan
2. Isolasi sosial
3. Resiko perilaku kekerasan
LANDASAN TEORI
 Halusinasi adalah kesan, respon dan pengalaman sensori yang salah (Struart &
Sundeen, 2005).
 Halusinasi adalah gangguan (persepsi) panca indera tanpa adanya rangsangan
dari luar yang dapat meliputi semua sistem penginderaan dimana terjadi pada
saat kesadaran individu itu penuh/baik.
PROSES TERJADINYA MASALAH
 Faktor Predisposisi
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan, factor predisposisi
yang menyebabkan pasien mengalami gangguan jiwa adalah penolakan
dari teman sekolah pasien.

 Faktor Presipitasi
Berdasarkan hasil pengkajian, factor presipitasi yang menyebabkan pasien
mengalami gangguan jiwa adalah pasien mendengar dan melihat
pertengkaran antara kaka-kakanya semenjak kedua orangtuanya
meninggal.
 Macam-macam Halusinasi
Berdasarkan hasil pengkajian, pasien mengalami halusinasi penglihatan

 Mekanisme Koping
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan, mekanisme koping yang
ditunjukkan pasien adalah regresi yaitu mundur pada karakteristik perilaku
tingkat perkembangan sebelumnya.

 Rentang Respon
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan, respon adaptif dan respon
maladaptive yang ditunjukkan pasien yaitu pikiran kadang menyimpang,
reaksi emosional yang berlebihan, dan halusinasi.
PELAKSANAAN TINDAKAN
Halusinasi
• Diagnosa keperawatan yaitu Halusinasi penglihatan
• Rencana Tindakan : tujuan umum supaya klien dapat mengontrol halusinasinya
• Implementasi yang telah di lakukan sejak tanggal 12-19 terhadap Ny. T dengan GSP :
Halusinasi penglihatan, yaitu :
1. cara menghardik,
2. berlatih bercakap – cakap,
3. latih kegiatan
4. cara patuh minum obat.

• Evaluasi :
1. Klien mampu menghardik
2. mampu bercakap-cakap
3. mampu melakukan kegiatan
4. mampu patuh minum obat.

• Rencana tindak lanjut :


1. mengevaluasi kemampuan klien mengontrol halusinasi dengan cara menhardik,
bercakap-cakap, melakukan kegiatan, dan patuh minum obat
2. evaluasi kegiatan harian klien
HAMBATAN DALAM MELAKUKAN IMPLEMENTASI

Hambatan yang ditemukan selama proses interaksi yaitu klien sulit


mengontrol halusinasinya dan tidak mampu untuk menghardik
halusinasi yang muncul.

Berdasarkan hambatan tersebut solusi yang disarankan adalah


mengontrol halusinasi dengan cara lain sepertibercakap-cakap dan
patuh untuk minum obat.
Daftar pustaka
• Stuart. Gail wiscartz. 2005 Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi
3. Jakarta : EGC
• Arif Iman Setiadi. 2006. Masalah Psikiatri. Refika Aditama.
Bandung
• Keliat, Budi Anna, dkk. 2011. Manajemen Keperawatan
Psikososial dan Kader Kesehatan Jiwa: CMHN (Intermediate
Course). EGC: Jakarta
•terimakasih

Anda mungkin juga menyukai