HALUSINASI
I. Masalah Utama
1. Definisi
- Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien
mempersiapkan sesuatu yang terjadi, suatu penerapan panca indera
tanpa ada rangsangan dari luar (Maramis, 1998)
- Salah satu penyimpangan atau distorsi persepsi yang terjadi dalam
respon neurobiology (Gail Stuart dan Michele T. Lerale, 1998)
- Persepsi dari stimulus eksternal tanpa sumber atau aspek dari luar
terhadap indera yang tidak nyata tetapi penderita yakin itu ada
(Harold I Kaplan dan berjamin J. Sadock, 1998).
2. Tanda dan Gejala
- Merasa tidak mampu (harga diri rendah)
- Putus asa (tidak percaya diri)
- Merasa gagal (kehilangan motivasi menggunakan ketrampilan diri)
- Kehilangan kendali diri (demoralisasi)
- Merasa punya kekuatan berlebihan dengan gejala tersebut.
- Merasa malang (tidak dapat memenuhi kebutuhan spiritual)
- Bertindak seperti orang lain dari segi kebudayaan maupun usia
- Rendahnya kemampuan sosialisasi diri
- Perilaku agresif
- Perilaku kekerasan
- Ketidak adekuatan pengobatan
- Ketidakadekuatan penanganan gejala
II. Penyebab
Penyebab dari halusinasi adalah menarik diri:
1. Definisi
Perilaku menarik dari merupakan percobaan untuk menghindari interaksi
dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlin,
1993).
2. Tanda dan Gejala
- Kurang spontan
- Apatis (Acuh terhadap lingkungan)
- Ekspresi wajah kurang berseri (ekspresi sedih)
- Afek tumpul
- Tidak merawat dan memperhatikan kebersihan diri
- Komunikasi menurun/tidak ada 1 klien tidak bercakap-cakap
dengan orang lain.
- Mengisolasi diri (menyendiri), klien tampak memisahkan diri dari
orang lain.
- Tidak atau kurang sadar dengan lingkungan sekitarnya
- Pemasukan makanan dan minuman terganggu
- Retensi urin dan feses
- Aktifitas menurun
- Kurang tenaga atau energi
- Harga diri rendah
- Posisi janin saat tidur
- Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan
percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap.
III. Akibat
Akibat dari menarik diri adalah resiko mencederai sendiri dan orang lain.
1. Definisi
Suatu keadaan dimana seseorang mengalami perilaku yang dapat
membahayakan secara fisik, kepada diri sendiri dan orang lain.
(Townsend, 1998)
2. Tanda dan Gejala
a. Cenderung melakukan tindakan agresif terhadap lingkungan
b. Cenderung merusak diri sendiri/melakukan percobaan bunuh diri
c. Berkurangnya kemampuan mengungkapkan perasaan.
d. Kegelisahan motorik
e. Berkurangnya kemampuan beradaptasi terhadap stress
f. Gangguan terhadap keseimbangan gizi, cairan, eliminasi
g. Rasa rendah diri
h. Kurang istirahat atau tidur
i. Kurangnya kebersihan diri
Halusinasi
Menarik diri
Intervensi
5.4.1 Diskusikan akibat berhenti obat-obat tanpa konsultasi
Kriteria evaluasi
5.5 Klien dapat menyebutkan prinsip 5 benar penggunaan obat
Intervensi
5.5.1 Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
TINDAKAN KEPERAWATAN I
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengenal halusinasinya
c. Klien dapat mengontrol halusinasinya
4. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip
komunikasi terapeutik
b. Diskusikan dengan klien tentang halusinasinya yang dialaminya
c. Identifikasi jenis, waktu, isi, frekuensi terjadinya halusinasi, situasi
dan respon klien terhadap halusinasi
d. Diskusikan dengan klien tentang apa yang dirasakan jika halusinasi
dan beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaan
e. Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
f. Ajarkan memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal
rencana kegiatan harian
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
“Bagaimana perasaan setelah memperagakan latihan tadi?
Kalau suara-suara tidak berwujud itu muncul lagi coba cara-cara tadi
dilatih.
Oh ya ya! Masih ingat 4 cara mengontrol halusinasi tadi apa saja? Wah
bagus sekali masih ingat.”
b. Rencana tindakan lanjut
“ besok kita latihan lagi untuk cara yang ke-2 ya! Dengan cara
melakukan percakapan dengan orang lain dan cara-cara yang lain.”
c. Kontrak yang akan datang (topik, waktu dan tempat)
“Baiklah pertemuan hari ini cukup sekian dulu. Besok kita ketemu
lagi ya untuk berlatih mengendalikan suara-suara dengan bercakap-
calap.
Maunya mau dimana? Bagaimana kalau ditempat ini lagi, besok jam
sama seperti ini jam 10.00 WIB.
Jangan lupa ya…!
DAFTAR PUSTAKA
Kim, M.J. Mc Farland, G.K, dan McLane, A.M. (2006). Diagnosa Keperawatan.
Edisi 7. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Stuart & Sundeen. (1991). Principles and practice of psychiatric nursing. Mosby
Year Book: Missouri