Anda di halaman 1dari 15

Case 4

Ny. Anda usia 50 th di rawat di bangsal penyakit dalam. Pasien


mengeluhkan sering merasakan sesak napas. Keluhan di rasakan sudah 6
bulan terakhir ini. Hasil observasi perawat terlihat napas pendek,
terdengar suara “ngik-ngik” saat bernapas dan tampak sesekali batuk pada
waktu malam dan pagi hari. Keluhan tersebut kadang muncul dan kadang
hilang. Pasien mengatakan jika sesaknya mulai kambuh, akan timbul
perasaan yang berat untuk bernapas dan mencoba napas cepat bahkan
sampai sulit untuk diajak bicara, selain itu bibir mulai tampak membiru.
Setelah perawat melakukan pengkajian diketahui bahwa ibu dari Ny. Anda
juga mempunyai keluhan yang sama.
1. Kasus gangguan respirasi apakah masalah diatas (mengarah ke diagnosis
apa?)
2. Lakukanlah pengkajian secara komprehensif dari kasus Ny. Anda!
3. Buatlah perjalanan penyakit yang dialami oleh Ny. Anda sampai muncul
masalah keperawatan
4. Rumuskan Diagnosa Keperawatan yang muncul pada pasien!
5. Buatlah intervensi keperawatan dari masalah keperawatan yang muncul
pada kasus Ny. Anda!
A. Pola persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan.
 Sebelum sakit : istirahat cukup sudah memenuhi.
 Selama sakit : minum obat dari rumah sakit
B. Pola aktivitas dan latihan
Kemampuan Sebelum sakit Sesudah sakit
perwatan diri
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Makan/ minum  
Mandi  
Toileting  
Berpakaian  
Mobilitas ditempat  
tidur
Berpindah  
Ambulasi/ROM  

Ket : 0 = mandiri, 1 = dengan alat bantu, 2 = dibantu


orang lain, 4 = tergantung total.
C. Pola istirahat dan tidur
 Sebelum sakit : tidur malam dalam waktu 6-7 jam dalam semalam tidak ada
pengantar tidur nye nyak.
 Selama sakit : tidur malam dalam waktu 3-4 jam dalam semalam,sulit
mengantk, dada terasa sesak.

D. Pola nutrisi metabolik


 Sebelum tidur : pasien mengatakan rambut bersih,rambut hitam, tidak ada lesi,
pasien mengatakan makan teratur 3x sehari sebanyak 1 porsi.
 Selama sakit : pasien mengatakan rambut bersih, hitam tidak ada lesi, pasien
mengatakan makan 2x sehari sebanyak ½ porsi.

E. Pola eliminasi
BAB
 Sebelum sakit
Frekuensi BAB : 2-3 hari 1x
Konsistensi : lunak berbentuk
Warna : kuning kecoklatan
Keluhan : tidak ada.
 Selama sakit
Frekuensi BAB : 2-3 hari 1x
Konsistensi : lunak berbentuk
Warna : kuning kecoklatan
Keluhan : tidak ada.
BAK
 Sebelum sakit
Frekuensi: 6-7x sehari
Konsistensi : 250 cc
Warna : kuning pucat
Keluhan : tidak ada
 Selama sakit
Frekuensi: 2-3x sehari
Konsistensi : 100 cc
Warna : kuning pekat
Keluhan : tidak ada.

F. Pola kognitif dan perseptual


 Sebelum sakit : pasien dapat menjawab pertanyaan dari keluarga dapat melihat,
mendengarkan dengan baik
 Selama sakit : pasien dapat berbicara menjawab pertanyaan dari perawat dapat
melihat dan mendengarkan bisa merasakan sentuhan pasien mengatakan sesak
nafas.
G. Pola konsep diri.
 Sebelum sakit
Harga diri: pasien mengatakan senang sekali berada dilingkungan orang yang disayangi.
Gambaran diri : pasien mengatakan bahwa menyukai seluruh anggota badannya.
Ideal diri : pasien mengatakan ingin menjadi bapak yang baik.
Identias diri : pasien mengatakan bahwa dia hanya seorang istri.
Peran diri : pasien mengatakan sebagai istri harus bisa mengurus rumah suami dan istri.
 Selama sakit
Harga diri: pasien mengatakan bahwa dirinya merasa berharga di dalam keluarganya.
Gambaran diri : pasien mengatakan menyukai seluruh anggota badannya.
Ideal diri : ingin menjadi istri yang bisa membanggakan keluarganya
Identitas diri : pasien menyadari bahwa kejadian ini adalah musibah
Peran diri : pasien mengatakan selama sakit tidak bisa membantu keluarga.

H. Pola koping
 Sebelum sakit : pasien mengatakan bahwa ketika ada masalah di keluarga dia selalu
bercerita kepada suami dan anggota keluarga lain.
 Selama sakit : pasien mengatakan ketika ada masalah didalam keluarga dia bercerita
kepada anggota keluarganya.
I. Pola seksual reproduksi
 Sebelum sakit
Pasien mengatakan sudah menikah, mempunyai 1 orang suami dan anak.
 Selama sakit
Pasien mengatakan sudah menikah, mempunyai 1 orang suami dan anak.

j. pola peran hubungan


 sebelum sakit
Hubungan dengan keluarga harmonis dengan masyarakat baik.
 selama sakit
Hubungan dengan keluarga harmonis dengan masyarakat baik.

k. Pola nilai dan kepercayaan


 sebelum sakit
Pasien mengatakan beragama islam dan sholat 5 waktu.
 selama sakit
Pasien mengatakan sholatnya kurang maksimal.
L. Pemeriksaan Head To Toe
 kepala
bentuk kepala : Mecochepal
kulit kepala : kering
rambut : bersih, rambut berwarna hitam
 muka
mata
Kebersihan : bersih
Penglihatan : normal
Palpebra : tidak ada edema
Konjungtiva : tidak enemis
Sclera : tidak iklerik
Pupil : isikor
Diameter kl/ka : ± 2 mm
Reflek cahaya : positif
Alat bantu mata : tidak menggunakan
 Hidung
Tidak ada seutum deviasi, bersih , tidak ada secret pada hidung.
 Mulut
Bibir simetris, tidak ada sianosis pada bibir tidak ada stomatitis.
 Gigi
Bersih
 Telinga
Simetris, bersih, tidak ada serumen.
 Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid , tidak ada pembesaran limfe.
• Dada / thorak
Paru – paru
Inspeksi : simetris
Palpasi : pengembangan paru
Perkusi : sonor
Auskultasi: whesing
• Jantung
Inspeksi : simetris, latus coralis tidak tampak
Palpasi : letus cordis teraba sic 𝑂2
Perkusi : bunyi pekak
Auskultasi: tidak ada suara tambahan
• Abdomen
Inspeksi : simetris
Palpasi : bising usus normal, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : tidak ada nyeri tekan kuadran, pekak
Auskultasi: bising usus normal
 Genetalia : perempuan
 Ekstermitas
• Atas
Kuadran otot ka/kl : kuat
ROM : kuat
Perubahan bentuk tulang : tidak ada
Perubahan akral : teraba hangat
Pitting edema : normal, kurang dari 2 detik
• Bawah
Kekuatan otot ka/kl : kuat
ROM ka/kl : kuat
Perubahan benrtuk tulan : tidak ada
Perubahan akral : teraba hangat
Pitting edema : normal, kurang dari 2 detik
FAKTOR PENCETUS

(suhu/kondisi udara)

Gangguan jalan Perubahan warna


Gangguan Aktivitas
napas di bibir

Sesak napas, Suara ngik- Bibir


napas ngik, sesekali tampak biru
pendek,sulit batuk,napas
diajak bicara, cepat.
berat bernapas.

ASMA
A. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan
fisiologis (Asma)
B. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan
membran alveolar-kapiler
C. Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen.
D. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penurunan
ekspansi paru selama serangan akut.
E. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi.
A. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan fisiologis ( ASMA )
• Auskultasi bunyi nafas catat hanya bunyi nafas misalnya : mengi, krekels, ronchi.
• Kaji / pantau frekuensi pernapasan catat radio inspirasi / ekspirasi.
• Catat adanya derajat dyspnea misalnya keluhan “ lapar udara “ , gelisah, ansietas ,
distress, pernapasan, penggunaan otot bantu.
• Kaji pasien untuk posisi yang nyaman misalnya : peninggian kepala tempat tidur, duduk
pada sandaran tempat tidur.
• Pertahankan polusi lingkungan minimum misalnya : debu, asap dan bulu bantal yang
berhubungan dengan kondisi individu.
• Dorongan / bantu latihan napas abdomen / bibir.
• Observasi karakteristik bentuk misalnya menetap : batuk , pendek basah. Bantu
tindakan untuk memperbaiki keefektifan upaya batuk.
• Berikan antibiotik sesuai yang diharuskan.

B. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran alveolar – kapiler


• Kaji frekuensi , kedalaman pernapasan.
• Awasi secara rutin kulit dan membran mukosa.
• Kaji AGD, PO , 𝑃𝑂2 , 𝑃𝐶𝑂2
• Monitor TTV dan penggunaan obat bantu pernafasan.
• Berikan oksigen sesuai indikasi.
C. Intolenransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan
kebutuhan oksigen.
• Kaji keluhan sesak,pusing dan kemampuan merawat diri klen.
• Berikan lingkungan tenang dan batasi pengunjung selama fase akut sesuai indikasi.
• Bantu pasien memilih posisi yang nyaman untuk istirahat atau tidur.
• Bantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan.

D. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan penurunan ekspansi paru selama


serangan akut.
• Kaji frekuensi kedalaman pernapasan dan ekspansi dada serta catat upaya pernafasan
termasuk penggunaan otot bantu atau pelebaran nasal.
• Auskultasi bunyi nafas dan catat adanya bunyi nafas adventisius seperti
krekels,mengi,gesekan pleural.
• Beri posisi semi flower.
• Bantu pasien nafas dalam dan latihan batuk efektif.
• Berikan terapi oksigen sesuai pesanan.
• Berikan obat-obatan sesuai pesanan.
E. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kuangnya informasi.
• Kaji tingkat pengertian mengenai proses penyakit.
• Jelaskan pentingnya pencegahan, serangan selanjutnya.
• Jelaskan pentingnya latihan pernafasan dan batuk efektif.
• Jelaskan tentang proses penyakit dan perawatan diri selama seangan hebat.
• Jelaskan pentingnya diitmdan cairan : makan seimbang dan bergizi, hindari
penambahan berat badan yang berlebihan , perbanyak cairan 2000-3000 ml/hari
kecuali ada kontraindikasi.
• Diskusikan mengenai obat,nama,dosis,waktu pemberian, tujuan dan efek samping
serta pentingnya minum obat sesuai pesanan.

Anda mungkin juga menyukai