Anda di halaman 1dari 67

M U D A

B E R K A RA KT E R
INTERPROFESIONAL EDUCATION-COLABORATION

UNISM

VITAL SIGN
Umi Hanik Fetriyah
Program Sarjana Keperawatan
Fakultas Kesehatan
Universitas Sari Mulia

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

VISI DAN MISI


UNIVERSITAS SARI MULIA

VISI
Menjadi Universitas yang terkemuka dalam mengembangkan nilai potensi kekayaan lokal untuk
menghasilkan lulusan yang berkarakter unggul dan berdaya saing di tingkat wilayah, nasional maupun
internasional Tahun 2030.

MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan secara profesional dan berkesinambungan melalui pendidikan lintas
profesi.
2. Meningkatkan kualitas dan mengembangkan penelitian budaya dan kekayaan hayati lokal.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat melalui pendekatan kerja sama
lintas profesi.
4. Menjalin kemitraan yang intensif untuk menunjang terwujudnya penyelenggaraan Tri Dharma
Perguruan Tinggi dan luaran yang unggul.

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

VISI DAN MISI


FAKULTAS KESEHATAN

VISI
Menjadi fakultas kesehatan yang unggul dalam mengolaborasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
(IPTEKS) dengan mengembangkan potensi kearifan lokal sehingga menghasilkan lulusan yang berkarakter,
inovatif dan kreatif ditingkat wilayah, nasional dan internasional tahun 2030.

MISI
1. Menyelenggarakan Pendidikan Yang Berkualitas Dengan Mengedepankan Interprofessional Education
(IPE) Untuk Menghasilkan Sumber Daya Manusia Yang Kompeten Dan Berdaya Saing Di Bidang
Kesehatan
2. Meningkatkan Kualitas Penelitian dan Publikasi Ilmiah Dengan Mengembangkan Potensi Kearifan
Lokal Melalui Pendekatan Lintas Profesi (Interprofesional Collaboration/IPC)
3. Menyelenggarakan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Dengan Mengaplikasikan IPTEKS Melalui
Pendekatan Kerjasama Lintas Profesi (Interprofesional Collaboration/IPC)
4. Meningkatkan Produktivitas dan Kualitas Tridharma Perguruan Tinggi dengan cara Menjalin
Kemitraan dengan Masyarakat, Institusi Pendidikan, Dan Pemerintah Di Tingkat Wilayah, Nasional,
Maupun Internasional

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

VISI KEILMUAN DAN MISI


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

VISI KEILMUAN
Menjadi Program Studi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners yang menghasilkan lulusan unggul
berkolaborasi secara profesional dalam pemberian asuhan keperawatan berbasis patient-centered care
tahun 2030

MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan sarjana keperawatan dan profesi ners yang bermutu, inovatif dan kreatif
dengan pendekatan interprofesional education yang berbasis patient-centered care
2. Meningkatkan kegiatan penelitian di bidang keperawatan dengan pendekatan sosial budaya melalui
interprofesional collaboration untuk mengembangkan mutu pendidikan
3. Meningkatkan kualitas pengabdian kepada masyarakat melalui interprofesional collaboration dalam
pemberdayaan masyarakat untuk mengoptimalkan derajat kesehatan masyarakat secara mandiri
4. Menjalin kemitraan di tingkat wilayah, nasional dan internasional untuk mendukung pelaksanaan tri
dharma perguruan tinggi sehingga meningkatkan produktivitas program studi dalam tata kelola jurusan
keperawatan yang unggul

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

CAPAIAN PEMBELAJARAN

• Mahasiswa mampu menemukan, menilai, serta menganalisis


dasar-dasar keilmuan (evidence) dalam pemeriksaan vital sign dan
dapat menggunakannya dalam aplikasi keperawatan.
• Mahasiswa mampu menguasai teknologi informasi untuk
mendukung pengelolaan asuhan keperawatan dalam pemeriksaan
vital sign berbasis bukti (evidence based nursing) dan berbasis
patient centered care

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

OUTLINE

• Pengantar Evidance Based Practice (EBP)


• Pemeriksaan vital sign dengan Evidence Based Nursing (EBN).
• pemeriksaan vital sign memperhatikan kebutuhan pasien (Patient
centered care/PCC)
• Analisis Jurnal

UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

Referensi

1. Brekke IJ, Puntervoll LH, Pedersen PB, Kellett J, Brabrand M. The


value of vital sign trends in predicting and monitoring clinical
deterioration: A systematic review. PLoS One 2019;14(1):e0210875
2. Dall’Ora, C, Griffiths, P, Hope, J, Barker, H, Smith, G. What is the
nursing time and workload involved in taking and recording patients’
vital signs? A systematic review. J Clin Nurs. 2020; 00: 1– 16.
https://doi.org/10.1111/jocn.15202
3. JENNIFER L. LAPUM, MARGARET VERKUYL, WENDY GARCIA,OONA
ST-AMANT, ANDY TAN. 2015. Vital Sign Measurement Across the
Lifespan - 1st Canadian edition. Toronto
4. Rubenfeld, M.G. & Scheffer, B.K. (2010). Critical Thinking Tactics for
nurses, 2ndEd.Jones and Bartlett Publishers.

UNISM. AC.ID
UNISM. AC.ID

Pemeriksaan tanda vital

1. Pentingnya pemantauan tanda-tanda vital semakin


disorot sebagai sarana mendasar untuk menjaga
keselamatan pasien dan menghindari
kerusakan/kematian pada pasien
2. Perawat berperan untuk memantau dan mencatat
pengamatan tanda-tanda vital
UNISM. AC.ID

Apakah peran perawat dalam


pemeriksaan vital sign?
“… Mendokumentasikan tanda-tanda vital pengamatan secara elektronik di
samping tempat tidur lebih cepat daripada mendokumentasikan tanda-tanda
vital dari tempat tidur*.
Penggunaan bukti hasil penelitian terbaik saat ini dalam mengambil keputusan
saat melakukan pemeriksaan vital sign secara akurat dan cepat dalam
memberikan perawatan kepada individu pasien.
*Dall’Ora, C, Griffiths, P, Hope, J, Barker, H, Smith, G. What is the nursing time and workload involved in taking and recording patients’ vital
signs? A systematic review. J Clin Nurs. 2020; 00: 1– 16. https://doi.org/10.1111/jocn.15202
TANDA-TANDA VITAL (Vital Signs)

U  Pemeriksaan TTV berguna dalam mendeteksi atau


N pemantauan masalah medis, yang berkaitan dengan
I masalah kesehatan klien.
S
M  Pemeriksaan mendaasar yang harus dikuasai
. perawat karena Pemeriksaan TTV merupakan salah
A satu jenis Pemeriksaan Fisik yang dilakukan pada
C
. saat pengkajian
I  Pemeriksaan TTV termasuk data objektif untuk
D
mendukung penegakan diagnosa keperawatan
Vital sign atau tanda-tanda vital

adalah ukuran statistik berbagai fisiologis yang


digunakan untuk membantu menentukan status
kesehatan seseorang,
terutama pada pasien yang secara medis tidak stabil atau
memiliki faktor-faktor resiko komplikasi kardiopulmonal
dan untuk menilai respon terhadap intervensi.

11
UNISM. AC.ID
11

enam pemeriksaan TTV


U
N
I
S
M
pernapasan
INDIKATO Tekanan nadi .
suhu Saturasi nyeri
R A
darah oksigen C
.
TUJUA I
N D

Dikbud @dikbudN @dikbudNT http://dikbud.ntbprov.go.id


NTB TB B
Hal yang penting diperhatikan
Lingkungan Terapeutik dan Persetujuan Informed
Adalah penting untuk mendapat persetujuan setelah
pemberian informasi oleh tenaga kesehatan (perawat),
penting juga menciptakan lingkungan yang terapeutik
dan aman selama semua pertemuan dengan klien.
Penting memastikan privasi klien dengan menutup
tirai atau pintu kamar.
.

13
UNISM. AC.ID
Hal yang penting diperhatikan
Pencegahan dan Kontrol Infeksi. Cuci tangan 5 moment
dengan hand gel atau cuci tangan. Tangan bersih dan
peralatan bersih sangat penting untuk pencegahan dan
pengendalian infeksi ketika mengukur tanda-tanda
vital.
Penanganan GERMAS untuk pasien covid-19 : Lakukan
hand hygiene (cuci tangan) segera setiap ada kontak
dengan pasien atau lingkungan pasien. Lakukan cuci
tangan sebelum dan setelah menyiapkan makanan,
sebelum makan, setelah dari kamar mandi, dan
kapanpun tangan kelihatan kotor.
14
UNISM. AC.ID
Hal yang penting diperhatikan
Jika tangan tidak tampak kotor dapat menggunakan
hand sanitizer, dan untuk tangan yang kelihatan kotor
menggunakan air dan sabun antiseptik.
lima kali hand rub WAJIB cuci tangan pakai sabun
antiseptik
Memastikan kebersihan membantu mengurangi
penyakit menular dan infeksi, terutama infeksi
nosokomial yang merupakan organisme infeksius yang
didapat oleh klien saat di rumah sakit atau Healthcare
Associated Infections (HAIs)
15
UNISM. AC.ID
Hal yang penting diperhatikan
selalu memeriksa peralatan sebelum digunakan untuk
memastikannya dalam kondisi kerja yang baik.
Peralatan (mis. stetoskop, oksimeter nadi) dapat
dibersihkan dengan larutan berbasis alkohol untuk
mendisinfeksi permukaan.
Perangkat otomatis harus diservis secara teratur untuk
memastikan akurasi, pemeliharaan preventif dan
kalibrasi untuk mengoptimalkan fungsi peralatan.
Pemakaian alat safety pada pasien yang infeksius
16
UNISM. AC.ID
Hal yang penting diperhatikan
memperkenalkan diri Anda dengan nama dan sebutan
sehingga klien tahu siapa anda.
Jelaskan apa yang akan Anda lakukan dan selalu minta izin
untuk menyentuh sebelum memulai pengukuran. tanda
vital
Misalnya : “Halo, saya XX(sebutkan nama depan dan
belakang). Saya seorang perawat yang dinas pagi dan telah
memiliki STR. Hari ini berdinas untuk merawat pasien, saya
di sini untuk mengambil tanda-tanda vital Anda. Itu akan
melibatkan saya menyentuh lengan Anda, apakah Anda
baik-baik saja dengan itu? "
17
UNISM. AC.ID
Pengkajian Nyeri
Penilaian nyeri dilakukan bersamaan dengan pengukuran
tanda-tanda vital karena nyeri dapat memengaruhi
temuan.
 Nyeri dapat mengaktifkan sistem saraf simpatis dan
meningkatkan denyut nadi, pernapasan, dan tekanan darah.
Nyeri adalah masalah yang kompleks, bersifat subjektif,
laporan diri adalah cara paling efektif untuk menilai nyeri.
Pilihan alat penilaian rasa sakit tergantung pada situasi
klien: penyedia layanan kesehatan
18
UNISM. AC.ID
Pengkajian Nyeri
Dewasa > 18 tahun : pengkajian menggunakan Numeric
rating Scale

19
UNISM. AC.ID
Pengkajian Nyeri
Dewasa > 18 tahun : pengkajian menggunakan PQRST
P – Provocative/Palliative (what do you think is causing the
pain?)
Q – Quality/Quantity (e.g., can you describe what the pain
feels like? how bad is the pain?)
R – Region/Radiation (e.g., where is the pain located? does
it radiate anywhere else?)

20
UNISM. AC.ID
Pengkajian Nyeri
Dewasa > 18 tahun : pengkajian menggunakan PQRST
S – Severity/scale (as noted above, rate the pain on a scale
of zero to ten)
T – Timing (when did the pain begin? is it constant? what
makes the pain worst? what makes the pain better?)

21
UNISM. AC.ID
Pengkajian Nyeri
Bayi : Neonatal Pain Assesment Tool
PAT Score Intervention

Less than 5 Nursing comfort measures (NCM)

Greater than 5 Paracetamol, Nursing care measure (NCM)

Greater than 10 Paracetamol, opioid, NCM/ analgesia dose


Adjustment (penyesuain)

22
UNISM. AC.ID
Pengkajian Nyeri
• Anak usia Pengkajian Nyeri dengan Wong-Baker FACES
Pain Rating Scale (3-7 tahun)

Anak : Visual Analog Scale (VAS) (> usia 7 tahun)

23
UNISM. AC.ID
Urutan pemeriksaan vital sign

1. Urutan pengukuran tanda vital dipengaruhi oleh situasi klien.


2. Penyedia layanan kesehatan sering menempatkan oksimeter denyut
nadi pada pasien sambil melakukan pemeriksaan denyut nadi,
respirasi, tekanan darah, dan suhu.
3. Perawat perlu menilai secara kritis situasi untuk memprioritaskan
urutan pengukuran tanda vital. Misalnya, dengan bayi baru lahir /
bayi, yang terbaik adalah melanjutkan dari yang paling tidak invasif ke
yang paling invasif.
4. Pada bayi mulai dengan pernapasan, denyut nadi, saturasi oksigen,
suhu dan jika perlu, tekanan darah.
5. Dalam situasi darurat atau jika seseorang kehilangan kesadaran, yang
terbaik adalah mulai dengan denyut nadi dan tekanan darah.

24
UNISM. AC.ID
Perawat perlu memperhatikan :
• Perawat menganalisis data klien dan membuat keputusan
tentang apakah tanda-tanda vital itu normal atau abnormal
• apakah temuannya signifikan berada pada rentang tanda
vital yang normal/upnormal. Rentang tanda vital untuk
menilai setiap variasi abnormal dan signifikansi klinis.
• Perawat mempertimbangkan tanda-tanda vital dasar klien
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang
'normal' klien dan memungkinkan perbandingan (misalnya
tren) dari waktu ke waktu.
• Perawat mempertimbangkan data obyektif dan subyektif
lain yang tersedia.

25
UNISM. AC.ID
Perawat perlu memperhatikan :

• Dokumentasi tepat waktu pengukuran tanda vital sangat


penting sebagai bentuk komunikasi sesama perawat dan tenaga
kesehatan lainnya
• untuk mengamati tren pengukuran tanda vital
• untuk memastikan intervensi yang efektif ketika diperlukan.
• Dokumentasi mengikuti standar praktik profesional.
• catatan tanda vital, menggunakan simbol yang dicatat pada
buku catatan tersebut sesuai kebijakan tempat bekerja.
26
UNISM. AC.ID
Tekanan darah
• Tekanan darah adalah kekuatan darah yang diberikan pada
dinding arteri, dan dilaporkan dalam milimeter air raksa (mm
Hg).
• Tekanan yang di alami darah pada pembuluh arteri ketika darah
di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh. Pengukuran
nilai sistolik dan diastolik. Tekanan darah dapat diukur dengan
alat sphygmomanometer dan stestoskop untuk mendengar
denyut nadi.

27
UNISM. AC.ID
Interpretasi hasil pengukuran tekanan
darah pada usia ≥ 18 tahun : berdasarkan
Joint National Committee VII :
Klasifikasi tekanan Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
darah
Normal < 120 < 80

Pre hipetensi 120-139 80-89

Hipertensi stage 1 140-159 90-99

Hipertensi stage 2 > 160 > 100

28
UNISM. AC.ID
Interpretasi hasil pengukuran tekanan darah
Age Normal Systolic Range Normal Diastolic Range
(mmHg) (mmHg)
Newborn to 1 month 45–80 mm Hg 30–55 mm Hg

One to 12 months 65–100 mm Hg 35–65 mm Hg

Young child (1–5 years) 80–115 mm Hg 55–80 mm Hg

Olde6–13 years) 80–120 mm Hg 45–80 mm Hg

Adolescent (14–18 years) 90–120 mm Hg 50–80 mm Hg

29
UNISM. AC.ID
Cardiac output
 Cardiac jantung adalah volume aliran darah dari
jantung melalui ventrikel, CO dapat dihitung dengan
volume stroke dikalikan dengan denyut jantung.
Faktor yang menyebabkan peningkatan curah jantung :
meningkatkan denyut jantung atau volume stroke atau
keduanya, akan meningkatkan tekanan darah dan
meningkatkan aliran darah.
stimulasi simpatis, epinefrin katekolamin dan
norepinefrin, hormon tiroid, dan peningkatan kadar ion
kalsium.

30
UNISM. AC.ID
Cardiac output
faktor apa pun yang menurunkan curah jantung:
menurunkan denyut jantung atau volume stroke atau
keduanya, akan menurunkan tekanan arteri dan aliran
darah.
stimulasi parasimpatis, penurunan kadar ion kalium,
penurunan kadar kalsium, anoksia, dan asidosis.
Aterosklerosis atau arteriosklerosis), resistensi
terhadap aliran darah meningkat, mengurangi aliran
darah. Ini meningkatkan kerja jantung.
Viskositas darah tinggi (darah kental) memiliki efek
dramatis pada tekanan dan aliran darah.
31
UNISM. AC.ID
Faktor yang mempengaruhi
tekanan darah
Umur

Jenis kelamin

Etnis

Berat badan

UNISM. AC.ID
Faktor yang mempengaruhi
tekanan darah
latihan

Emosi

kehamilan

Diurnal rhytm

UNISM. AC.ID
Faktor yang mempengaruhi
tekanan darah
Pengunaan obat-obatan

Proses penyakit

syok

stress

UNISM. AC.ID
Hati-hati terjadi White coat syndrome
o tekanan darah tinggi karena gugup atau gelisah ketika
klien diambil tekanan darahnya oleh tenaga kesehatan.
o Ini terjadi pada sekitar 20% klien.
o Intervensi yang dilakukan : meminta klien untuk duduk
diam dan meninggalkan ruangan sementara manset
otomatis mengambil tekanan darah klien.
o Manset otomatis dapat diprogram untuk mengambil
tiga pengukuran dan tekanan darah yang
didokumentasikan adalah rata-rata dari tiga kali
pengukuran .

35
UNISM. AC.ID
Pelaksanaan pengukuran tekanan darah
o Ambil tekanan darah di kedua lengan pasien ketika Anda
mengukur tekanan darah klien untuk pertama kalinya.
o Hanya kecil/sedikit perbedaan tekanan darah antara lengan
seringkali normal.
o Perbedaan lebih besar dari 10 mm Hg sistolik antara lengan
kanan-kiri hati-hati karena hasil penelitian berhubungan
dengan penyakit vaskular dan kematian.
o Ukur tekanan darah pada sesi berikutnya di lengan dengan
tekanan darah yang lebih tinggi.

36
UNISM. AC.ID
Pelaksanaan pengukuran tekanan darah
o tekanan darah umumnya diambil dalam posisi duduk
atau terlentang dengan lengan kosong setinggi jantung
o Status kesehatan tertentu mencegah beberapa klien dari
duduk, seperti klien yang sakit kritis, tidak stabil, atau
pasca operasi.
o mendokumentasikan posisi klien (mis., Duduk,
terlentang, berdiri). Jika duduk, kaki diletakkan rata di
lantai dengan sandaran nyaman di kursi.
o memastikan bahwa kaki klien tidak bersilang, karena ini
dapat meningkatkan tekanan darah.
o Klien duduk untuk istirahat. lima menit sebelum Anda
mengukur tekanan darah..
37
UNISM. AC.ID
Denyut nadi

Denyut nadi mengacu pada gelombang tekananarteri yang


mengembang dan kempes ketika jantung berkontraksi /
berdetak.

Lokasi paling umum untuk secara akurat menilai denyut nadi :


radial, brakialis, karotis, dan apikal

38
UNISM. AC.ID
Denyut nadi

Frekunsi denyut nadi manusia bervariasi,tergantung dari banyak


faktor yang mempengaruhinya, pada saat aktivitas normal:

1) Normal: 60-100 x/mnt

2) Bradikardi: < 60x/mnt

3) Takhikardi: > 100x/mnt

39
UNISM. AC.ID
Pengukuran denyut nadi dapat
dilakukan pada:
1. Arteri Radialis.
Terletak sepanjang tulang radialis, lebih mudah teraba di
atas pergelangan tangan pada sisi ibu jari. Relatif mudah
dan sering dipakai secara rutin.

2. Arteri Brachialis.
Terlertak di dalam otot biceps dari lengan atau medial di
lipatan siku. Digunakan untuk mengukur tekanan udara.
40
UNISM. AC.ID
Pengukuran denyut nadi dapat
dilakukan pada:
• 3. Arteri Karotis. Terletak di leher di bawah lobus
telinga, di mana terdapat arteri karotid berjalan di
antara trakea dan otot sternokleidomastoideus

41
UNISM. AC.ID
Pengukuran denyut nadi dapat
dilakukan pada:
• 3. Terletak di apikal, di mana terdapat di
dinding aorta pada jantung

42
UNISM. AC.ID
Pemeriksaan nadi

Age Heart rate


(beats per minute)

Newborn to one month 100–175

One month to two years 90–160

Age 2–6 years 70–150

Age 7–11 years 60–130

Age 12–18 years 50–110


43
UNISM. AC.ID
Perawat perlu memperhatikan saat
pemeriksaan denyut nadi
• tentukan apakah detak jantung normal. Misalnya, detak jantung
dipertimbangkan dalam konteks detak jantung dasar klien.
• Perawat mempertimbangkan kondisi kesehatan dan penyakit klien
serta melihat posisi dan kondisi seperti istirahat / tidur, bangun /
aktif, dan adanya rasa sakit.
• nilai pulse yang lebih tinggi ketika klien dalam keadaan stres
seperti ketika menangis atau kesakitan; ini sangat penting dalam
pemeriksaan denyut nadi bayi baru lahir.
• Jika Anda mendapatkan pulse ketika klien tidak dalam kondisi
istirahat, dokumentasikan situasinya (mis., stres, menangis, atau
sakit) dan menilai kembali sesuai kebutuhan.
44
UNISM. AC.ID
Respirasi rate
• Interpretasi
• a. Takhipnea :Bila pada dewasa pernapasan lebih dari 24
x/menit
• b. Bradipnea : Bila kurang dari 10 x/menit disebut
• c. Apnea : Bila tidak bernapas .

45
UNISM. AC.ID
Respirasi rate
Respirasi mengacu pada pernapasan seseorang dan
pergerakan udara masuk dan keluar dari paru-paru
sistem pernapasan menyediakan oksigen ke jaringan tubuh
untuk respirasi sel, menghilangkan karbon produk limbah
dioksida, dan membantu menjaga keseimbangan asam-basa
Respirasi dinilai berdasarkan kualitas, ritme, dan kecepatan.

46
UNISM. AC.ID
Respirasi rate
 Kualitas pernapasan seseorang biasanya santai dan sunyi.
Menilai ada/tidak penggunaan otot-otot tambahan di leher
dan dada, tarikan interkostal yang dapat mengindikasikan
gangguan pernapasan.
Gangguan pernapasan juga dapat menyebabkan hidung
melebar, dan orang tersebut sering berpindah ke posisi
tripod. Posisi tripod melibatkan condong ke depan dan
menempatkan lengan / tangan dan / atau tubuh bagian atas
berlutut atau di meja samping tempat tidur.

47
UNISM. AC.ID
Pemeriksaan respirasi

Age respiration rate


(per minute)
Newborn to one month 30–65
One month to two years 26–60
Age 1-10 years 14–50
Age 11–18 years 12–22
Age 12–18 years 10–20

48
UNISM. AC.ID
Hal yang diperhatikan saat
pemeriksaan respirasi :
oNilai pergerakan dada dengan orang dewasa
opergerakan perut dengan bayi baru lahir dan bayi.
oBeberapa orang dewasa adalah pernapasan perut.
oTingkat pernapasan dihitung selama satu menit dengan
bayi karena ritme pernapasan (tempo) dapat bervariasi
secara signifikan.

49
UNISM. AC.ID
Respirasi rate
• Frekuensi proses inspirasi dan ekspirasi dalam satuan
waktu/menit.
• Faktor yang mempengaruhi Respiratory Rate:
1) Usia
2) Jenis kelamin
3) Suhu Tubuh
4) Posisi tubuh
5) Aktivitas
50
UNISM. AC.ID
Suhu tubuh
o Temperatur mengacu pada tingkat panas atau dingin dalam suatu
benda atau tubuh manusia.
o hipotalamus : termostat tubuh dan bertanggung jawab untuk
mengatur suhunya
o mengaktifkan vasokonstriksi perifer dan menggigil (kontraksi otot
rangka) untuk mencegah penurunan suhu tubuh.
o mengurangi panas jika suhu tubuh terlalu tinggi. Misalnya
:vasodilatasi perifer untuk meningkatkan kehilangan panas dan
menyebabkan seseorang berkeringat, yang mendinginkan tubuh.
51
UNISM. AC.ID
Suhu tubuh
o Metode pengukuran suhu tubuh klien bervariasi berdasarkan usia
perkembangan, fungsi kognitif, tingkat kesadaran, kondisi
kesehatan, keselamatan, dan kebijakan agensi / unit.
o Perawat memilih metode terbaik setelah mempertimbangkan
keamanan, keakuratan, dan paling tidak invasif klien, semuanya
bergantung pada kesehatan dan penyakit klien

52
UNISM. AC.ID
Suhu tubuh
o Cara paling akurat untuk mengukur suhu tubuh inti adalah metode
invasif melalui kateter arteri pulmonalis.
o Metode pengukuran meliputi oral, aksila, timpani, rektal, arteri
temporal, dan rute dermal.
Pengukuran Suhu melalui oral dapat diambil pada anak di atas
usia empat tahun, atau bahkan anak-anak yang lebih muda jika
mereka kooperatif.

53
UNISM. AC.ID
Suhu tubuh
o Rute lain selain oral (mis., timpani atau aksila) lebih disukai ketika
klien menggunakan oksigen
o Anak < 4tahun, suhu aksila
o Suhu rektal adalah cara yang akurat untuk mengukur suhu tubuh
(Mazerolle, Ganio, Casa, Vingren, & Klau, 2011).
o Rute dubur direkomendasikan oleh Canadian Pediatric Society
untuk anak-anak di bawah usia dua tahun
(Leduc & Woods, 2017). metode ini tidak digunakan pada bayi di
bawah tiga puluh hari atau prematur karena risiko robek dubur.
54
UNISM. AC.ID
Nilai normal pada bayi
Bayi dan anak-anak berisiko kehilangan panas karena berbagai
alasan :
• memiliki lebih sedikit lemak subkutan dibandingkan orang
dewasa,
• luas permukaan tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan
berat badan (dan ukuran kepala lebih besar sebanding dengan
bagian tubuh lainnya),
• mekanisme metabolisme yang belum matang (mis. mereka
mungkin tidak dapat menggigil),
• kemampuan terbatas untuk menghasilkan panas melalui aktivitas.

55
UNISM. AC.ID
Nilai normal
• Pada orang dewasa, suhu tubuh inti normal
(disebut normothermia atau afebrile) adalah
36,5-37,5ºC atau 97,7-99,5ºF

• Kisaran suhu yang lebih luas dapat diterima pada


bayi dan anak kecil, dan dapat berkisar antara
35,5-37,7ºC atau 95,9-99,8ºF.

56
UNISM. AC.ID
Pemeriksaan suhu tubuh

Cara pemeriksaan Heart rate


(beats per minute)
oral 35.8–37.3ºC
axilla 34.8–36.3ºC

tympani 36.1–37.9ºC

rectal 36.8–38.2ºC

57
UNISM. AC.ID
Faktor yang mempengaruhi
suhu tubuh
1. diurnal rhythm
2. Exercise
3. stress
4. menstrual cycle, and
5. pregnancy.

58
UNISM. AC.ID
Saturasi oksigen
 Saturasi oksigen mengacu pada persentase molekul hemoglobin
yang jenuh dengan oksigen.

 Molekul hemoglobin masing-masing dapat membawa empat


molekul oksigen; oksigen mengikat atau menempel pada molekul
hemoglobin.

Saturasi oksigen memberikan informasi tentang berapa banyak
hemoglobin membawa oksigen, dibandingkan dengan berapa
banyak hemoglobin tidak membawa oksigen.

59
UNISM. AC.ID
Mengapa Saturasi Oksigen
Diukur?
1. mengukur saturasi oksigen karena menyediakan informasi tentang
kondisi kesehatan klien.
2. Jaringan dan organ tubuh memerlukan oksigen untuk metabolisme,
dan saturasi oksigen dapat mengungkapkan apakah ada oksigen
yang cukup dalam darah atau apakah klien dalam keadaan yang
disebut hipoksemia (kekurangan oksigen dalam darah).
3. Tingkat saturasi oksigen dapat mempengaruhi keputusan klinis
tentang apakah klien menerima oksigen yang cukup dan / atau
membutuhkan oksigen tambahan.
4. Tingkat saturasi oksigen juga dipantau selama dan setelah operasi
dan perawatan
5. untuk menilai kapasitas klien untuk peningkatan aktivitas.
60
UNISM. AC.ID
Bagaimana Saturasi Oksigen Diukur?
a. Saturasi oksigen dapat diukur dengan menggunakan
alat oksimetri nadi, yang merupakan metode non-
invasif untuk mengukur tingkat saturasi oksigen arteri.
b. Pada klien yang sakit kritis, sistem pemantauan yang
lebih invasif dan berkelanjutan digunakan untuk
mengukur gas darah arteri melalui garis arteri.
c. Garis arteri adalah kateter yang dimasukkan ke dalam
arteri, biasanya arteri radial untuk mengakses gas
darah termasuk saturasi oksigen arteri (SaO2)
61
UNISM. AC.ID
Berapa nilai normal Saturasi Oksigen?
a. Tingkat saturasi oksigen normal adalah 97-100%
b. Orang dewasa yang lebih tua biasanya memiliki tingkat
saturasi oksigen lebih rendah daripada orang dewasa yang
lebih muda.
c. bersihkan cat kuku karena mempengaruhi abacaan
oksimetri
d. Beberapa ahli telah menyarankan bahwa tingkat SpO2
setidaknya 90% akan mencegah cedera jaringan hipoksia
dan memastikan keamanan klien
(Beasley, et al., 2016).

62
UNISM. AC.ID
Faktor yang mempengaruhi
Saturasi Oksigen?

Penyakit
obesitas merokok
paru

anemia hipotermia
63
UNISM. AC.ID
Faktor yang mempengaruhi
Saturasi Oksigen?
Penuruan
Ektremitas
perfusi syock
dingin
perifer

Penyakit
Sleep apnea
jantung
64
UNISM. AC.ID
Jika ada pertanyaan
silahkan hubungi di email :
umi_hanik_f04@yahoo.co.id

65
UNISM. AC.ID
MUDA
BERKARAKTER

QUOTE

UNISM. AC.ID
M U D A
B E R K A RA KT E R
INTERPROFESIONAL EDUCATION-COLABORATION

UNISM

UNISM. AC.ID

Anda mungkin juga menyukai