Anda di halaman 1dari 6

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA RISIKO : KOPING KELUARGA TIDAK EFEKTIF


DEFENISI :
Keluarga adalah system pendukung utama bagi pertumbuhan dan perkembangan yang optimal setiap individu (FIK UI, Modul IC CMHN, 2006)
Koping keluarga tidak efektif adalah suatu keadaan dimana keluarga menunjukkan resiko tinggi perilaku destruktif dalam berespon terhadap
ketidakmampuan untuk mengatasi stressor internal atau eskternal karena ketidak mampuan (fisik, psikologis dan kognitif) yang dimiliki (FIK UI,
Modul IC CMHN, 2006).

FAKTOR PREDISPOSISI
FAKTOR PREDISPOSISI

BIOLOGIS PSIKOLOGIS SOSIAL BUDAYA

1. Latar belakang genetik : 1. INTELEGENSI : 1. USIA


Ada riwayat defresi, komplik dalam RM ringan – RM sedang : IQ Usia rata-rata dalam keluarga( balita, sekolah)
keluarga. 2. KEMAMPUAN VERBAL 2. GENDER
2. Status Nutrisi : Gangguan sensori penglihatan, pendengaran (buta,tuli) Wanita > laki-laki
Anoreksia, tidak ada perbaikan nutrisi, BB Kerusakan area motorik bicara (pelo, gagap) 3. PENDIDIKAN
kurang (kurus/terlalu kurus), BB lebih 3. Adanya pembatasan kontak sosial dalam keluarga Tidak sekolah, pendididkan rendah (hanya tamat
(gemuk/terlalu gemuk) atau BB tidak ideal. (perbedaan budaya) SD, SMP), putus sekolah.
3. Status Kesehatan secara umum: 4. PENGALAMAN MASA LALU YANG TIDAK Tidak mampu menyelesaikan tugas-tugas
Riwayat penyakit imunologi MENYENANGKAN : Tinggal kelas
Riwayat penyakit kanker Perpisahan traumatik dengan orang yang berarti, 4. PENDAPATAN
Riwayat penyakit reproduksi penolakan dari keluarga, perceraian, kekerasan dalam Kurang/rendah : dibawah UMR, tidak mandiri dalam
Riwayat penyakit neurologis rumah tangga, diturunkan dari jabatannya, konflik ekonomi.
(epilepsi, trauma kepala) dengan rekan kerja, penganiayaan seksual, seringkali 5. PEKERJAAN
Riwayat gangguan pada jantung mengalami kegagalan. Pengangguran, PHK, pekerjaan tidak tetap
(PJB, PJK, Hipertensi, aterosklerosis) 5. KONSEP DIRI 6. STATUS & PERAN SOSIAL
Riwayat gangguan paru-paru Gambaran diri Kegagalan berperan sosial(keluarga,masyarakat)
(TBC, PPOM, udem paru, asma, embolisme Identitas diri (kerancuan identitas) 7. LATAR BELAKANG AGAMA DAN KEYAKINAN
paru, dll) Peran (komplik peran, peran ganda, tututan peran tidak kurang /tidak menjalankan ajaran agama dan
sesuai, ketidak mampuan menjalankan peran. keyakinan, kehilangan rutinitas ibadah. Keyakinan
Riwayat penyakit endokrin
Harga diri rendah situasional yang dianut bertentangan dengan agama
Riwayat penggunaan zat
6. MOTIVASI 8. KEIKUTSERTAAN DALAM POLITIK
4. Sensitifitas biologi :
Kurang dukungan diri sendiri dan sosial Pengurus partai politik, post power syndrom
5. Riwayat putus zat : nikotin, alcohol,
7. PERTAHANAN PSIKOLOGIS 9. PENGALAMAN SOSIAL
narkotik, sedatif-hipnotif.
Self control yang kurang (tdk mampu menahgan diri Sering mengalami penolakan kelompok sebaya
6. Paparan terhadap racun.
thdp dorongan yang kurang positif)
FAKTOR PRESIPITASI

NATURE ORIGIN TIMING NUMBER

1. FAKTOR-FAKTOR BIOLOGIS : INTERNAL : 1. Stres terjadi 1. Sumber stres lebih


Status nutrisi : BB tidak ideal (kurus, sangat kurus, dalam waktu dari satu
gemuk, sangat gemuk) Persepsi individu yang
dekat 2. Stres dirasakan
Status Kesehatan secara umum: Menderita penyakit tidak baik tentang
dirinya, orang lain dan 2. Stress terjadi sebagai masalah
kronik atau terminal, kehilangan salah satu anggota
lingkungannya. dalam waktu yang yang sangat berat
badan, kehilangan fungsi tubuh.
cukup lama.
Sensitifitas biologi : ketidakseimbangan elektrolit, EKSTERNAL :
gangguan pada sistem limbik, thalamus, kortek frontal, 3. Stress terjadi
GABA, norepinefrin, serotonin.  Kurangnya dukungan secara berulang-
Paparan terhadap racun keluarga ulang/ terus
2. FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS  Kurang dukungan menerus
Intelegensi : RM ringan (IQ 50 – 70), RM sedang (IQ masyarakat
35 – 50).  Kurang dukungan
Kemampuan verbal : buta, tuli, gagap, pelo, adanya kelompok/teman
pembatasan kontak sosial, lokasi tempat tinggal yang sebaya
terisolasi.
Moral : melanggar norma dan nilai di masyarakat
Kepribadian : menghindar, ambang, pencemas.
Pengalaman yang tidak menyenangkan : korban
perkosaan, perceraian, perpisahan dengan orang yang
berarti, KDRT, diturunkan dari jabatannya, konflik
dengan rekan kerja.
3. FAKTOR-FAKTOR SOSIAL BUDAYA
(Putus sekolah, PHK, turun jabatan, penolakan dari
orang yang berarti, pendapatan yang rendah, peran
sosial,keikut sertaankegiatan politik, agama yang
diyakini salah, nilai budaya yang bertentangan.
PENILAIAN STRESSOR

KOGNITIF AFEKTIF FISIOLOGIS PERILAKU RESPON SOSIAL

1. Kurang konsentrasi 1. Sedih 1. Hipertensi 1. Mengkritik diri sendiri 1. Kecenderungan


2. Kurang perhatian 2. Tidak berdaya 2. Kelemahan dan orang lain untuk isolasi diri
3. Fokus menyempit/ 3. Putus asa 3. Pusing 2. Penurunan dan keluarga
preokupasi 4. Frustasi 4. Kelelahan, keletihan produktivitas 2. Patisipasi sosial
4. Misinterpretasi 5. Gugup 5. Sakit kepala 3. Pengurangan diri berkurang
5. Bloking 6. Merasa bersalah 6. Impotensi 4. Menjelek-jelekkan diri 3. Sikap bermusuhan.
6. Berkurangnya kreatifitas 7. Bingung 7. Lemas, lesu 5. Merendahkan diri
7. Pandangan suram 8. Muram 8. Pergerakan lambat 6. Penyalahgunaan
8. Pesimistik 9. Malu 9. Anoreksia atau malah berbagai unsure :
9. Sulit untuk membuat 10. Gelisah makan/minum berlebihan obat, alcohol, rokok
keputusan 11. Perasaan tidak 10. Penurunan berat badan dsb.
10. Produktivitas menurun mampu atau peningkatan berat 7. Penolakan terhadap
11. Pelupa 12. Perasaan negatif badan. realitas
12. Fobia tentang dirinya 11. Konstipasi/diare
13. Obsesi 13. Rasa tidak berguna 12. Insomnia/hipersomnia
14. Mudah tersinggung 13. Mual
15. Kreativitas berkurang 14. Muntah
16. Takut bayangan visual 15. Perubahan siklus haid
17. Takut kehilangan control
18. Kesadaran diri meningkat
19. Sangat waspada
20. Bingung
SUMBER KOPING

PERSONAL ABILITY SOSIAL SUPPORT MATERIAL ASSETS POSITIVE BELIEFS

1. Kurang komunikatif 1. Hubungan yang kurang baik 1. Penghasilan kurang 1. Tidak memiliki keyakinan
2. Hubungan interpersonal dengan individu, keluarga, 2. Sulit memperoleh layanan dan nilai positif
yang kurang baik kelompok dan masyarakat. kesehatan 2. Kurang memiliki motivasi
3. Kurang memiliki kecerdasan 2. Kurang terkibat dalam 3. Tidak memiliki 3. Kurang berorientasi pada
dan bakat tertentu. organisasi sosial/kelompok pekerjaan/posisi/vokasi pencegahan (lebih
4. Mengalami gangguan fisik sebaya senang melakukan
5. Perawatan diri yang kurang 3. Ada konflik nilai budaya pengobatan)
baik
6. Tidak kreatif
7. Tidak memiliki aktivitas
olahraga dan aktivitas di luar
rumah
8. Tidak memiliki seni yang
ekspresif
MEKANISME KOPING

KONSTRUKTIF DESTRUKTIF

1. Aktivitas yang memberikan pelarian 1. Penggunaan fantasi


sementara dari krisi identitas diri 2. Disosiasi
2. Aktivitas yang memberikan identitas 3. Isolasi
pengganti sementara 1. Fokus pada masalah :
4. Proyeksi
3. Aktivitas sementara menguatkan negosiasi, konfrontasi, advice
5. Pengalihan (displacement)
atau meningkatkan perasaan diri 2. Kognitif : perbandingan positif,
6. Splitting
yang tidak menentu pengabaian selektif, substitusi
7. Berbalik marah/benci terhadap
4. Membangun kepercayaan diri dan reward, mengurangi objek
diri sendiri
optimis yang diharapkan
8. Amuk
5. Memanfaatkan dukungan keluarga/ 3. Emosi : mekanisme pertahanan
9. Penyalahgunaan obat
orang terdekat diri : denial, supresi, dll
10. Identitas negatif
6. Komunikasi terbuka
7. Pemenuhan peran yang signifikan
8. Mengungkapkan penerimaan diri
9. Menerima kritikan dari orang lain
10. Mengidentifikasi alternatif dan
kemungkinan yang akan timbul
11. Mengidentifikasi sumber-sumber
yang diperlukan untuk mendukung
setiap alternatif

RENTANG RESPON KOPING

ADAPTIF MALADAPTIF
UNIVERSITAS INDONESIA
SCANNING DIAGNOSA RISIKO
KOPING KELUARGA TIDAK EFEKTIF

DISUSUN OLEH :
WALTER
0806447103

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
2008

Anda mungkin juga menyukai