Anda di halaman 1dari 9

BAB 4

PERENCANAAN PENYELESAIAN MASALAH

4.1 Hasil Identifikasi Masalah


Hasil identifikasi maslah yang ditemukan selama pengkajian di Instalasi Rawat Inap
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih yaitu sebagai berikut :
1. Belum optimalnya supervisi asuhan ketua tim di ruang rawat inap.
2. Belum optinyal penerapan hand over per shift dengan metode SBAR di ruangan
3. Belum optimalnya system delegasi di ruang rawat inap
4. Belum Optimalnya Penerapan five moments Hand Hygine

4.2 Prioritas Masalah


Dalam rangka memudahkan penentuan urutan maslah yang menjadi prioritas, maka
dilakukan proses memprioritaskan masalah dengan menggunakan matriks Multiple
Criteria Utility Assesment (MCUA) dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menetapkan kriteria
b. Memberikan bobot kriteria
c. Membuat skor masing-masing kriteria terhadap masing-masing masalah
d. Mengalihkan nilai skor dengan bobot.
Pertimbangan terhadap keterbatasan waktu, wewenang dan kemampuan Aplikasi
menejemen keperawatan melatar belakangi difokuskannya pemilihan alternatif
penyelesaian masalah pada satu prioritas saja. Adapun metode yang digunakan untuk
memprioritaskan masalah menggunakan pembobotan dengan memperhatikan aspek:
Magnitude (Mg) : Kecenderungan besar dan seringnya kejadian masalah
Severity (Sv) : Besarnya kerugian yang ditimbulkan
Manageability (Mn) : Bisa dipecahkan
Nursing concern (Nc) : Melibatkan pertimbangan dan perhatian perawat
Affordability (Af) : Ketersediaan sumber daya.
Rentang nilai 1 sampai 5 dengan kriteria: 5 = Sangat penting
4 = Penting

97
98

3 = Cukup penting
2 = Kurang penting
1 = Tidak penting
Tabel 4.1 Prioritas Masalah Manajemen Keperawatan di Instalasi Rawat Jalan RSUD
Dr. Adjidarmo Kab. Lebak
No. Masalah Mg Sv Mn Nc Af Nilai Prioritas
Belum optimalnya
1 supervisi asuhan ketua tim
di ruang rawat inap.
Belum optinyal penerapan
2 hand over per shift dengan
metode SBAR di ruangan
Belum optimalnya system
3 delegasi di ruang rawat
inap
Belum Optimalnya
4 Penerapan five moments
Hand Hygine

Dalam penilaian masalah, nilai dari masing- masing aspek yang dikalikan sehingga
mendapat nilai akhir yang tertera diatas. Idenftifikasi prioritas masalah ini dilakukan atau
di diskusikan bersama-sama dengan Kepala Instalasi Rawat inap, Kepala Bidang
Keperawatan dan Perawat pelaksana rawat inap, dimana peran mahasiswa hanya
mengarahkan.
Berdasarkan tabel tersebut diatas maka masalah yang dapat di identifikasi dapat di
prioritaskan.
1. .
2. .
3. .
4. .
99

4.3 Rencana Penyelesaian Masalah dengan Fish Bone


Berdasarkan permaslahan tersebut diatas, kemungkinan penyebab masalah dapat dilihat
melalui diagram Fish Bone Analysis (terlampir).
100

Analisa Penyebab (Fish Bone)

Material
Man

Metode Lingkungan
101

Material
Man

Metode Lingkungan
102

4.4 Alternatif Penyelesain Masalah


Alternatif penyelesaian masalah yang telah dibuat sesuai dengan akar penyebab yang
disepakati dibuat prioritas berdasarkan pembobotan dengan metode CARL ,yaitu: C=
Capabilitiy,artinya kemampuan melaksanakan alternative, A= Accesability,artinya
kemudahan untuk melaksanakan alternative, R= Readness,artinya kesiapan dalam
melaksanakan alternative, L= Leverage,artinya daya ungkit alternative tersebut dalam
penyelesaian masalah. Rentang nilai yang digunakan adalah 1 sampai 5 dengan kriteria
sebagai berikut nilai 5 = sangat penting, nilai 4 = penting, nilai 3 = cukup penting, nilai 2
= kurang penting, nilai 1 = sangat tidak penting.
Prioritas alternatif penyelesaian masalah didasarkan pada prioritas masalah yang telah
dibuat, yaitu sebagai berikut :
1) Tujuan
2) Alternatif Penyelesaian Masalah

Tabel 4.2 Seleksi Alternatif Penyelesaian Masalah


N Alternatif Penyelesaian
C A R L Skor Rank
O masalah

4.5 Jadwal dan Waktu Pelaksanaan (POA)


103

Berdasarkan kesepakatan pada hasil presentasi pengkajian awal dan perencanaan, maka
telah disepakati 1 (satu) masalah prioritas yang akan diselesaikan.
a. Tujuan
1) Tujuan Umum
2) Tujuan Khusus.
104

PLAN OF ACTION (POA) DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH
NO Kegiatan Tujuan Metode Sasaran Tempat dan PJ Sumber
waktu dana

1.

2.

3.

Jakarta , November 2018

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik Mahasiswa

Dr. Hj. Tri Kurniati S.Kp., M.Kes Mas Asep Sunandar S.Kp M.Kep Norman Alfiat Talibo S.Kep M.Kep
105

4.6 Sistem Evaluasi


Untuk menilai keberhasilan pelaksanaan kegiatan aplikasi, perlu ditetapkan sistem
evaluasi dan indikator keberhasilan kegiatan tersebut. Evaluasi dan indikator dari
masing-masing kegiatan tersebut adalah :
a. Evaluasi struktur
Indikator :
1) Preplanning
2) Disetujui
3) Peserta, unit terkait di undang dalam presentasi materi
b. Evaluasi Proses
1) Sesuai preplanning
2) Peserta hadir 90 %
3) Materi disesuaikan dengan tahapannya
4) Peserta berpartisipasi aktif

Anda mungkin juga menyukai