Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Memasuki era globalisasi dan menghadapi pasar bebas perkembangan dunia usaha
semakin pesat dan mengakibatkan naiknya persaingan bisnis.Masing-masing perusahaan
saling beradu strategi dalam usaha menarik konsumen agar tetap loyal dan
setia.Persaingan tersebut tidak hanya persaingan bisnis di bagian manufaktur/industri
tetapi juga di industri pelayanan jasa.Salah satu bentuk usaha dari industri pelayanan jasa
adalah jasa kesehatan, terutama jasa rumah sakit.Hal ini terbukti dengan semakin
banyaknya rumah sakit yang didirikan baik oleh pemerintah maupun swasta.Akibat dari
perkembangan rumah sakit yang semakin pesat maka menimbulkan persaingan yang ketat
pula, sehingga menuntut adanya persaingan atas produk dan kepercayaan pelanggan
(Ikasari, 2012).
Rumah sakit sebagai salah satu organisasi penyedia fasilitas pelayanan kesehatan
perorangan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam
mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di
rumah sakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Berbagai
jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuan yang beragam, berinteraksi satu sama
lain (Ikasari, 2012). Rumah sakit menurut Undang Undang RI nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan dan gawat darurat.
Mutu pelayanan kesehatan sangat dipengaruhi oleh ada tidaknya kritikan dan
keluhan dari pasiennya, lembaga sosial atau swadaya masyarakat dan bahkan pemerintah
sekalipun.Mengukur mutu pelayanan dapat dilakukan dengan melihat indikator-indikator
mutu pelayanan rumah sakit. Analisa indikator akan mengantarkan kita bagaimana
sebenarnya kualitas manajemen input, manajemen proses dan output dari proses
pelayanan kesehatan secara mikro maupun makro.
Manajemen dalam keperawatan penting untuk tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan, sehingga tercapai peningkatan mutu pelayanan kesehatan terutama dalam
pelayanan keperawatan. Menurut Nursalam (2002) manajemen keperawatan adalah suatu
pelayanan keperawatan profesional dimana tim keperawatan di kelola dengan
menjalankan empat fungsi manajemen antara lain perencanaan, pengorganisasian,
motivasi, dan pengendalian. Keempat fungsi tersebut saling berhubungan dan
memerlukan keterampilan-keterampilan teknis, hubungan antar manusia, konseptual yang
mendukung asuhan keperawatan yang bermutu, berdaya guna, dan berhasil guna bagi
masyarakat.
Perawat sebagai bagian integral dalam pelayanan kesehatan dituntut untuk memiliki
kemampuan manajerial yang tangguh guna meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
Kemampuan manajerial keperawatan dapat dimiliki melalui berbagai cara, salah satunya
dapat ditempuh melalui prosres pembelajaran secara langsung di sebuah institusi rumah
sakit yaitu dengan manajemen asuhan dan manajemen unit.
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Slamet Garut sebagai salah satu lembaga teknis
yang mempunyai fungsi pelayanan kesehatan baik secara promotif, preventif kuratif dan
rehabilitatif di Kabupaten Garut. RSUD dr Slamet merupakan pusat rujukan di
Kabupaten Garut yang harus mampu memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat luas
sebagai pengguna pelayanan. Seiring dengan Visi RSUD dr. Slamet Garut yaitu RSUD
dr. Slamet Garut menjadi kebanggaan masayarakat Garut yang dipercaya, aman, nyaman
dan terjangkau. Untuk mecapai visi tersebut diperlukan kerjasama yang saling
menguntungkan antara rumah sakit dengan institusi pendidikan keperawatan.
Salah satu ruang rawat inap yang menjadi fokus kajian kelompok adalah ruangan
Marjan atas. Hasil kajian mengenai sifat kekaryaan Ruang Marjan Atas didapatkan hasil
bahwa ruangan tersebut merupakan ruang perawatan yang memiliki fokus telaah pada
perawatan pasien pre dan post operasi berdah ortopedi dan THT dengan karakteristik
pasien anak dan dewasa dengan jenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Visi Ruangan
Marjan atas Terwujudnya pelayanan keperawatan di ruangan marjan atas yang eksis,
propokatif, sensitif, dan inisiatif dengan mengedepankan asuhan keperawatan medikal
bedah orthopedic yang prima paripurna bertanggung jawab dan bertanggung gugat bagi
masyarakat di RSUD dr. Slamet Garut.
Jumlah ketenagaan di Ruang Marjan atas terdiri dari perawat 15 orang (termasuk
kepala ruangan) yang terdiri dari 8 orang S1 keperawatan dengan Ners, 7 orang D3
keperawatan. Bagian administrasi 1 orang, dan cleaning service 1 orang.Ruang Marjan
atas memiliki 2 kamar perawatan dengan kapasitas 20 tempat tidur dan satu kamar isolasi.
Adapun pembagian jadwal dinas perawat rata-rata perhari adalah 6-7 orang berdinas pagi,
2 orang berdinas siang dan 2 orang berdinas malam dengan beban kerja 48 jam/minggu.
Berdasarkan dari hasil kajian situasi yang dilakukan dengan cara observasi dan
wawancara yang dilakukan selama 2 hari pada tanggal 25-26 September 2017 didapatkan
beberapa temuan di lapangan yang perlu dikaji lebih lanjut, diantaranya yaitu manajemen
asuhan dalam hal flow of care, discharge planning, pemahaman dan pelaksanaan IPSG
(Internasional Patient Safety Goal). Serta manajemen unit yang berhubungan dengan
pemenuhan rasa nyaman pasien diantaranya manajemen nyeri dan Odor.
Melihat sifat kekaryaan Ruang marjan atas RSUD dr. Slamet Garut diatas yang
cukup luas dan kompleks maka kelompok merasa perlu melakukan upaya kerjasama
dalam hal manajemen keperawatan program profesi ners Fakultas Ilmu Keperawatan
yang dilakukan di ruang marjan atas RSUD dr. Slamet Garut, dengan harapan dapat
melakukan pengkajian lebih dalam terhadap pemenuhan kebutuhan manajerial baik dari
segi manajemen unit maupun manajemen asuhan, sehingga diharapkan dapat menjadi
masukan dalam membangun sistem pelayanan yang lebih baik bagi unit pelayanan
keperawatan khususnya ruang Marjan atas. Selain itu diharapkan mampu memberikan
pembelajaran dan pengalaman nyata bagi kelompok sebagai praktikan manajemen
keperawatan dalam ruang lingkup pelayanan keperawatan.

1.2 Tujuan Penulisan


1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek manajemen keperawatan praktikan mampu
melakukan manajemen asuhan dan manajemen unit sesuai dengan konsep dan langkah-
langkah manajemen keperawatan di Ruang Marjan atas RSUD dr. Slamet Garut.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Melakukan kajian situasi di unit rawat inap Ruang Marjan Atas meliputi pengkajian
manajemen asuhan diantaranya flow of care, discharge planning, pemahaman dan
pelaksanaan IPSG (Internasional Patient Safety Goal). Manajemen unit yang
berhubungan dengan pemenuhan rasa nyaman pasien diantaranya manajemen nyeri
dan Odor.
b. Merumuskan masalah yang ditemukan dari hasil pengkajian di unit rawat inap Marjan
Atas.
c. Mengkomunikasikan hasil kajian situasi kepada penanggung jawab Ruang Marjan
Atas/unit lain yang berkepentingan.
d. Menyusun rancangan strategis dan operasional unit pelayanan keperawatan tertentu
berdasarkan hasil kajian bersama-sama penanggung jawab unit.
e. Mengorganisasikan pelayanan keperawatan sesuai kondisi unit.
f. Mengimplementasikan rencana operasional sesuai dengan langkah-langkah proses
manajemen keperawatan, bersama-sama dengan sumber daya setempat.
g. Mengevaluasi keberhasilan program bersama-sama dengan sumber daya setempat.

Anda mungkin juga menyukai