Memasuki era globalisasi dan menghadapi pasar bebas perkembangan dunia usaha semakin pesat dan mengakibatkan naiknya persaingan bisnis.Masing-masing perusahaan saling beradu strategi dalam usaha menarik konsumen agar tetap loyal dan setia.Persaingan tersebut tidak hanya persaingan bisnis di bagian manufaktur/industri tetapi juga di industri pelayanan jasa.Salah satu bentuk usaha dari industri pelayanan jasa adalah jasa kesehatan, terutama jasa rumah sakit.Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya rumah sakit yang didirikan baik oleh pemerintah maupun swasta.Akibat dari perkembangan rumah sakit yang semakin pesat maka menimbulkan persaingan yang ketat pula, sehingga menuntut adanya persaingan atas produk dan kepercayaan pelanggan (Ikasari, 2012). Rumah sakit sebagai salah satu organisasi penyedia fasilitas pelayanan kesehatan perorangan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuan yang beragam, berinteraksi satu sama lain (Ikasari, 2012). Rumah sakit menurut Undang Undang RI nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Mutu pelayanan kesehatan sangat dipengaruhi oleh ada tidaknya kritikan dan keluhan dari pasiennya, lembaga sosial atau swadaya masyarakat dan bahkan pemerintah sekalipun.Mengukur mutu pelayanan dapat dilakukan dengan melihat indikator-indikator mutu pelayanan rumah sakit. Analisa indikator akan mengantarkan kita bagaimana sebenarnya kualitas manajemen input, manajemen proses dan output dari proses pelayanan kesehatan secara mikro maupun makro. Manajemen dalam keperawatan penting untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, sehingga tercapai peningkatan mutu pelayanan kesehatan terutama dalam pelayanan keperawatan. Menurut Nursalam (2002) manajemen keperawatan adalah suatu pelayanan keperawatan profesional dimana tim keperawatan di kelola dengan menjalankan empat fungsi manajemen antara lain perencanaan, pengorganisasian, motivasi, dan pengendalian. Keempat fungsi tersebut saling berhubungan dan memerlukan keterampilan-keterampilan teknis, hubungan antar manusia, konseptual yang mendukung asuhan keperawatan yang bermutu, berdaya guna, dan berhasil guna bagi masyarakat. Perawat sebagai bagian integral dalam pelayanan kesehatan dituntut untuk memiliki kemampuan manajerial yang tangguh guna meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. Kemampuan manajerial keperawatan dapat dimiliki melalui berbagai cara, salah satunya dapat ditempuh melalui prosres pembelajaran secara langsung di sebuah institusi rumah sakit yaitu dengan manajemen asuhan dan manajemen unit. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Slamet Garut sebagai salah satu lembaga teknis yang mempunyai fungsi pelayanan kesehatan baik secara promotif, preventif kuratif dan rehabilitatif di Kabupaten Garut. RSUD dr Slamet merupakan pusat rujukan di Kabupaten Garut yang harus mampu memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat luas sebagai pengguna pelayanan. Seiring dengan Visi RSUD dr. Slamet Garut yaitu RSUD dr. Slamet Garut menjadi kebanggaan masayarakat Garut yang dipercaya, aman, nyaman dan terjangkau. Untuk mecapai visi tersebut diperlukan kerjasama yang saling menguntungkan antara rumah sakit dengan institusi pendidikan keperawatan. Salah satu ruang rawat inap yang menjadi fokus kajian kelompok adalah ruangan Marjan atas. Hasil kajian mengenai sifat kekaryaan Ruang Marjan Atas didapatkan hasil bahwa ruangan tersebut merupakan ruang perawatan yang memiliki fokus telaah pada perawatan pasien pre dan post operasi berdah ortopedi dan THT dengan karakteristik pasien anak dan dewasa dengan jenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Visi Ruangan Marjan atas Terwujudnya pelayanan keperawatan di ruangan marjan atas yang eksis, propokatif, sensitif, dan inisiatif dengan mengedepankan asuhan keperawatan medikal bedah orthopedic yang prima paripurna bertanggung jawab dan bertanggung gugat bagi masyarakat di RSUD dr. Slamet Garut. Jumlah ketenagaan di Ruang Marjan atas terdiri dari perawat 15 orang (termasuk kepala ruangan) yang terdiri dari 8 orang S1 keperawatan dengan Ners, 7 orang D3 keperawatan. Bagian administrasi 1 orang, dan cleaning service 1 orang.Ruang Marjan atas memiliki 2 kamar perawatan dengan kapasitas 20 tempat tidur dan satu kamar isolasi. Adapun pembagian jadwal dinas perawat rata-rata perhari adalah 6-7 orang berdinas pagi, 2 orang berdinas siang dan 2 orang berdinas malam dengan beban kerja 48 jam/minggu. Berdasarkan dari hasil kajian situasi yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara yang dilakukan selama 2 hari pada tanggal 25-26 September 2017 didapatkan beberapa temuan di lapangan yang perlu dikaji lebih lanjut, diantaranya yaitu manajemen asuhan dalam hal flow of care, discharge planning, pemahaman dan pelaksanaan IPSG (Internasional Patient Safety Goal). Serta manajemen unit yang berhubungan dengan pemenuhan rasa nyaman pasien diantaranya manajemen nyeri dan Odor. Melihat sifat kekaryaan Ruang marjan atas RSUD dr. Slamet Garut diatas yang cukup luas dan kompleks maka kelompok merasa perlu melakukan upaya kerjasama dalam hal manajemen keperawatan program profesi ners Fakultas Ilmu Keperawatan yang dilakukan di ruang marjan atas RSUD dr. Slamet Garut, dengan harapan dapat melakukan pengkajian lebih dalam terhadap pemenuhan kebutuhan manajerial baik dari segi manajemen unit maupun manajemen asuhan, sehingga diharapkan dapat menjadi masukan dalam membangun sistem pelayanan yang lebih baik bagi unit pelayanan keperawatan khususnya ruang Marjan atas. Selain itu diharapkan mampu memberikan pembelajaran dan pengalaman nyata bagi kelompok sebagai praktikan manajemen keperawatan dalam ruang lingkup pelayanan keperawatan.
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum Setelah melaksanakan praktek manajemen keperawatan praktikan mampu melakukan manajemen asuhan dan manajemen unit sesuai dengan konsep dan langkah- langkah manajemen keperawatan di Ruang Marjan atas RSUD dr. Slamet Garut. 1.2.2 Tujuan Khusus a. Melakukan kajian situasi di unit rawat inap Ruang Marjan Atas meliputi pengkajian manajemen asuhan diantaranya flow of care, discharge planning, pemahaman dan pelaksanaan IPSG (Internasional Patient Safety Goal). Manajemen unit yang berhubungan dengan pemenuhan rasa nyaman pasien diantaranya manajemen nyeri dan Odor. b. Merumuskan masalah yang ditemukan dari hasil pengkajian di unit rawat inap Marjan Atas. c. Mengkomunikasikan hasil kajian situasi kepada penanggung jawab Ruang Marjan Atas/unit lain yang berkepentingan. d. Menyusun rancangan strategis dan operasional unit pelayanan keperawatan tertentu berdasarkan hasil kajian bersama-sama penanggung jawab unit. e. Mengorganisasikan pelayanan keperawatan sesuai kondisi unit. f. Mengimplementasikan rencana operasional sesuai dengan langkah-langkah proses manajemen keperawatan, bersama-sama dengan sumber daya setempat. g. Mengevaluasi keberhasilan program bersama-sama dengan sumber daya setempat.