PROPOSAL PENELITIAN
Di susun oleh
RISMA AYU OCTAVIA
200101089
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul Proposal:
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Hidayah dan
Pemberian Stimulasi Orang tua Dengan Perkembangan Bicara Dan Bahasa Anak
Usia Balita Stunting Dan Non Stunting Di Desa Ambarawa Barat Kecamatan
penelitian ini juga berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada
Aisyah Pringsewu
Penelitian
6. Seluruh Staff, Dosen dan Tata Usaha Program Studi Ilmu Keperawatan
7. Kepada kedua orang tua yang saya sayangi dan cintai yang selalu
iii
8. Teman-teman saya se-almameter S1 Keperawatan Angkatan 2020
Semoga Allah SWT berkenan membalas kebaikan serta bantuan yang telah di
berikan dan semoga Proposal ini dapat dijadikan pedoman untuk melakukan
penelitian
Penulis menyadari dalam penulisan proposal ini masih banyak kekurangan untuk
itu, penulis sangat mengharapkan masukan serta saran yang membangung guna
Aamiin.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
DAFTAR TABEL...............................................................................................viii
LAMPIRAN...........................................................................................................ix
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................7
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................7
D. Manfaat Penelitian........................................................................................8
E. Ruang Lingkup Penelitian.............................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
LAMPIRAN
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adanya gangguan pada organ-organ tubuh, salah satunya adalah otak. Otak
merupakan pusat syaraf yang sangat berpengaruh terhadap respon anak untuk
dalam waktu yang lama akan menyebabkan gangguan fungsi otak secara
rata prevalensi balita stunting sebesar 36,4% (WHO, 2017). Berdasarkan data
balita stunting sebesar 27,3% dengan rincian prevalensi balita sangat pendek
1
2
kabupaten atau kota yang menjadi fokus pemerintah pusat untuk menekan
Pada saat ini stunting masih menjadi masalah kesehatan dunia. Stunting
sekitar 155 juta anak di seluruh dunia. Angka kasus stunting ini lebih tinggi
kualitas hidup penderita. Dampak jangka pendek dan dampak jangka panjang
ini ditinjau dari sisi kesehatan, sisi perkembangan, dan sisi ekonomi. Dampak
jangka pendek ditinjau dari sisi kesehatan adalah peningkatan angka kesakitan
Keadaan kesehatan yang buruk terkait gizi seperti stunting telah terbukti
salah satu dampak dari stunting, Perkembangan kognitif adalah suatu aspek
3
lebih luas. Hal ini akan menjadikan anak dapat berfungsi secara wajar dalam
kemampuan kognitif yang lambat atau kekuatan kognitif yang lebih rendah
dan nilai yang dicapai pada saat sekolah menjadi lebih rendah dan stunting
namun juga dalam fase yang lebih tinggi mengakibatkan hambatan kognitif
anak yang stunting mendapatkan nilai IQ lebih rendah 4,57 kali dibandingkan
IQ anak yang tidak stunting. Dimana anak stunting dengan skor IQ di bawah
rata-rata sebanyak 48 anak (64%). Sedangkan pada anak yang tidak stunting
yang mendapatkan nilai skor IQ rata-rata ke atas adalah 72% dan yang
yang tidak stunting. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Dwi et
al., 2019 ) yaitu 12% anak yang stunting lebih berpotensi memiliki
yang memiliki nilai z score untuk PB/U lebih rendah pada 2 tahun pertama
mengalami stunting pada usia dini memiliki skor kognitif lebih rendah
Pada saat masa emas ini kemampuan dan tumbuh kembang anak perlu
dirangsang oleh orang tua agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal bagi kehidupan anak karena tiga tahun pertama otak merupakan organ
optimal. Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus
merupakan hal yang sangat penting, tetapi proses tersebut sangat tergantung
kepada orang dewasa atau orang tua. Perkembangan anak akan optimal bila
sebagai pendidik yang perilakunya pasti akan ditiru dan diikuti oleh anaknya.
Pola asuh dan pola didik dalam membesarkan anak dengan baik pasti akan
al., 2018). Stimulasi terhadap tumbuh kembang anak dapat diberikan oleh
stimulasi orang tua kurang. adanya stimulasi yang kurang sebesar 48,9 %.
6
Stimulasi yang kurang ini karena kurang pengetahuan orang tua tentang
sebagian besar dari 150 responden anak usia prasekolah didapatkan sebanyak
sosial dan bahasa yang sesuai. Perkembangan motorik kasar pada anak usia
prasekolah sudah memiliki kontrol yang lebih besar, cenderung gesit dalam
berdiri, berjalan, berlari, melompat, naik turun tangga, berjalan maju mundur,
ketrampilan motorik kasar yang seimbang maka anak akan banyak berusaha
orang dan Balita non stunting sebanyak 208 orang. Hasil observasi awal yang
terbukti dari 1-10 diusia 24-36 bulan, anak yang belum paham mengenai
puzzle huruf secara mandiri, dan anak belum mampu mencocokkan benda
kognitifnya serta orang tua berperan dalam proses ini. Untuk proses stimulasi
yang diberikan orang tua peneliti tertarik untuk melihat pada balita stunting
dan non stunting dengan judul “Hubungan Pemberian Stimulasi Orang Tua
Dengan Perkembangan Kognitif Pada Anak Usia Balita Stunting Dan Non
B. Rumusan Masalah
Pada Anak Usia Balita Stunting Dan Non stunting Di Desa Ambarawa Barat
Kec.Ambarawa Kab.Pringsewu?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
perkembangan kognitif pada anak usia balita stunting dan non stunting
D. Manfaat Penelitian
tua dengan perkembangan kognitif pada anak usia balita stunting dan non
perkembangan kognitif pada anak usia balita stunting dan non stunting.
Dalam penelitian ini, metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode
penelitian ini (perkembangan kognitif pada anak usia balita). Dengan teknik
sampling penelitian ini adalah purposive sampling Alat ukur penelitian ini
Oktober Tahun 2023, Analisis data yang digunakan adalah Uji normalitas.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan Teoritis
1. Stunting
a. Definisi Stunting
(2018). Kondisi ini diukur dengan panjang atau tinggi badan yang lebih
dari minus dua standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari
dari anak-anak usia 0-59 bulan, dengan tinggi badan di bawah minus
(stunting berat dan stunting sedang) dan minus tiga (chronic stunted)
(Susilowati et al., 2021). Stunting ini dapat terjadi pada saat anak masih
10
11
1) Faktor Individu
a) Status Ekonomi
tinggi
b) Penyakit Infeksi
adalah seorang bayi yang lahir dengan dengan berat badan ≤ 2500
Prakhasita, 2018).
b) Ketahanan Pangan
13
c) Pola Asuh
Salah satu penyebab pola asuh yang buruk adalah masalah nutrisi.
lainnya
3) Faktor Lingkungan
a) Pelayanan Kesehatan
b) Sanitasi Lingkungan
balita (<5 tahun), karena pada usia tersebut anak sangat rentan
saja akan tetapi pada zat gizi juga. Zat gizi yang mempengaruhi
kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu, dari ibu hamil hingga bayi,
terutama yang
d. Mengukur Stunting
17
individu pada berbagai tingkat usia dan tingkat gizi anak (Sumule et al.,
berikut penjelasanya;
terlentang (belum bisa berdiri). Anak usia 0–2 tahun diukur dengan
2) Usia/Umur
18
e. Klasifikasi Stunting
Stunting bisa dideteksi ketika tinggi badan anak diukur, usia diketahui,
standar pertumbuhan anak WHO untuk anak usia 0-60 bulan (Ernawati,
2020)
f. Dampak Stunting
di bawah lima usia 5 tahun. Dampak stunting dibagi menjadi dua yaitu
tubuh yang tidak optimal saat dewasa (lebih pendek dari biasanya),
g. Pencegahan Stunting
kehidupannya
2. Perkembangan Kognitif
a. Pengertian
age, dimana terdapat masa sensitif yang hanya terjadi satu kali
aspek perkembangan yang dialami oleh anak usia 24-59 bulan yaitu
tertentu pada taraf yang lebih tinggi, yaitu persepsi abstrak dan
sejak usia dini hingga dewasa, dimulai dari proses berpikir tertentu
1) Faktor intrinsic
tubuh (fisik
bertindak
menjadi lebih aktif dan lebih baik lagi. Bakat pada hakikatnya
Suprihati, 2021).
2018).
(Fitriana, 2018).
bonekanya
27
dan lainlain
tahun. Pada tahap ini, anak memiliki rasa ingin tahu dalam
(Kurniawati, 2021).
diukur. Alat ukur lain yang umum digunakan antara lain: crayon,
5. Malas belajar
8. Terlambat berpikir
9. Pelupa
4. Stimulasi Orangtua
adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar
anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapat
31
stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan.
Hal ini didukung oleh pandapat (Indonesia, 2018) bahwa anak mempunyai
serta pemenuhan hak-hak anak lainnya agar menjadi anak yang sehat,
serta Negara. Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh ibu dan
bahkan gangguan yang menetap. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
tumbuh kembang anak terjadi karena kurangnya stimulasi dari orang tua.
individu anak. Setiap anak perlu mendapatkan stimulasi secara rutin sedini
dasar anak umur (0-6) tahun yang datangnya dari lingkungan luar individu
anak dan dilakukan setiap hari untuk merangsang semua sistem indera
fisik motorik, sosial emosional, agama dan moral serta seni harus
terhadap perkembangan anak usia dini dilakukan secara efektif dan efisien
a) Tujuan Stimulasi
dengan usia anak. Terutama dalam hal bicara, menulis dan membaca.
Misalnya, agar anak dapat berbicara, orang tua perlu melatih anak bicara,
agar anak dapat menulis maka orang tua harus melatih anak menulis, dan
(Mufarizuddin 2018).
b) Prinsip Stimulasi
c) Tugas Perkembangan
tertentu tersusun menurut suatu pola tertentu dan secara keseluruhan saling
makin matang dengan lingkungan sosial baik dirumah maupun di luar rumah.
Stimulasi yang diberikan pada anak usia 29-36 Bulan (Zhamaroh 2018)
bermain bola
mengambil barang
mewarnai
yang asli
12) Saya berbicara dengan bahasa yang jelas ejaannya (tidak cadel)
14) Saya menanyakan siapa tokoh cerita yang ada pada buku cerita
15) Saya memotivasi anak saya untuk bercerita tentang apa yang
lengkapnya
18) Saya menanyakan nama benda yang dilihat oleh anak saya saat
jalan- jalan
19) Saya meminta tolong anak saya untuk mengambilkan barang yang
20) Saya mengajak anak saya pergi ke luar rumah (warung, taman,
tempat rekreasi)
tersenyum
pendengaran, kontak
d. Mengenggam pensil
memekik
a. Duduk
dikursi
yang diinginkan
belum dikenali
c. Menumpuk 2 kubus
atau merengek
rumah tangga
7. Usia 24-36bulan
yang diminta
d. Menumpuk 8 kubus
g. Mendengarkan cerita
b. Melompat-lompat 1 kaki
c. Menari
a. Berjalan lurus
d. Mengambbar segiempat
B. Peneliti Terkait
derajat stunting paling berat (severe stunting), maka anak berpeluang lebih
karena penurunan status gizi. Status gizi yang kurang berhubungan erat
berpengaruh.
41
balita non stunting dengan ratarata sebesar 87,33, sedangkan balita non-
Semarang dengan nilai ρ-value 0,000 (<0,05). Hasil uji diperoleh nilai r
0,467 hasil ini bermakna kekuatan hubungan antara kedua variabel sedang.
42
C. Kerangka Teori
Kerangka adalah Abstraksi yang berbentuk oleh peneliti dari hal-hal yang
khusus, oleh Karena itu konsep merupakan abstraksi, maka konsep tidak dapat
langsung diamati atau diujur, konsep hanya dapat diamati melalui konstruk
atau yang lebih dikenal dengan nama variabel, jadi variabel adalah symbol atau
Stunting
43
Faktor Mempengaruhi
1. Faktor Individu Jangka pendek Menurunnya
a. Status Ekonomi a) Gangguan kemampuan kognitif
b. Penyakit Infeksi perkembangan otak
c. BBLR b) Keterbelakangan
2. Faktor Pengasuh/ fisik
pengetahuan Orang Tua c) Gangguan
a. Pengetahuansikap metabolisme
b. Ketahanan pangan
c. Pola asuh
3. Faktor lingkungan
a. Pelayanan
kesehatan
b. Sanitasi
lingkungan
Tahap perkembangan
Prinsip Stimulasi
kognitif
1. Sebagai uangkapan rasa cinta dan
a) Subatahap fungsi
sayang, bermain bersama anak
simbolik
sambil menikmati kebahagiaan
b) Subtahap pemikiran
bersama anak.
intutitif
2. Bertahap dan berkelanjutan, serta
mencakup 4 bidang kemampuan
3. perkembangan (motorik kasar,
bahasa, kognitif dan personal sosial)
4. Dimulai dari tahapan perkembangan
yang telah dicapai anak
5. Dilakukan dengan wajar, tanpa
paksaan, hukuman atau bentakan
Faktor yang
mempengaruhi
Stimulasi orang tua perkembangan perkembangan kognitif
kognitif (Usia 24-36 bulan) 1. faktor intrinsic
1.Saya mengajari anak saya bermain a. faktor keturunan
puzzle b. faktor kematangan
2.Saya mengajari anak saya menyusun anak
lego, balok kayu c. faktor minat dan
3.Saya memotivasi anak saya untuk bakat
mencoret-coret kertas atau mewarnai
4.Saya membantu anak saya memotong 2. faktor ekstrinsik
gambar dari majalah dan a. faktor lingkungan
menempelkannya pada kertas b. faktor stimulasi
5.Saya mengajari anak saya c. faktor kebebasan
mencocokkan gambar dengan
D. Kerangka Konsep
44
Kerangka adalah Abstraksi yang berbentuk oleh peneliti dari hal-hal yang
khusus, oleh Karena itu konsep merupakan abstraksi, maka konsep tidak dapat
langsung diamati atau diujur, konsep hanya dapat diamati melalui konstruk
atau yang lebih dikenal dengan nama variabel, jadi variabel adalah symbol atau
E. Hipotesis
pada anak usia balita stunting dan non stunting di Desa Ambarawa Barat
Ho: Tidak ada hubungan pemberian stimulasi orang tua dengan perkembangan
kognitif pada anak usia balita stunting dan non stunting di Desa Ambarawa
Barat
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
ini merupakan jenis penelitian untuk mendapatkan gambaran yang akurat dari
dari hasil pengukuran maupun dari nilai suatu data yang diperoleh
(Notoatmodjo, 2018).
C. Rancangan Penelitian
(Notoatmodjo, 2018).
D. Subjek Penelitian
1. Populasi
ibu beserta anak balita stunting dan non stunting yang ada di Desa
45
46
2. Sampel
penelitian (Notoatmodjo, 2018). Sampel pada penelitian ini adalah ibu dan
anak balita stunting dan non stunting dengan jumlah balita stunting 29 dan
(p0.q0 + p1.q1)( Z 1 - / 2 + Z 1-
2
ß )
n= -
(p1 - p0) 2
Keterangan :
n = jumlah sampel minimal kelompok kasus dan kontrol
Z1 - /2 = nilai pada distribusi normal standar yang sama dengan tingkat
kemaknaan (untuk = 0,05 adalah 1,96)
Z1 - ß = nilai pada distribusi normal standar yang sama dengan kuasa
(power) sebesar diinginkan (untuk ß=0,10 adalah 1,28)
p0 = proporsi paparan pada kelompok kontrol atau tidak
sakit 70% (0,7) (Tarigen et al., 2023)
p1 = proporsi paparan pada kelompok kasus (sakit) 30%
(0,3) (Tarigen et al., 2023)
qo = 1 – p0 dan q1 = 1 – p1
2
n¿ ( 0.7 x 0.3+ 0.3 x 0.7 ) x 1.96 +1.28 ¿
¿¿
n ¿ ( 0.21+0.21 ) x ¿ ¿
n¿
( 0.42 ) x (10.4967)
¿¿
4.408992
n¿
0.16
n = 27
47
27 balita.
oleh peneliti sendiri , berdasarkan ciri atau sifat – sifat populasi yang
a. Kriteria sampel
Inklusi :
Eksklusi :
E. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran
1. Variabel Independen
2. Variabel Dependen
F. Definisi Operasional
2018).
49
G. Pengumpulan Data
1) Persiapan
pembimbing
50
2) Pelaksanaan
Pringsewu.
accidental sampling.
kuisioner.
bulan.
3) Perekapan Data
data.
c. Melakukan bimbingan.
d. Seminar hasil.
3. Uji validitas
korelasi antar skor tiap variabel dengan skor item pertanyaan kuisioner,
yaitu apabila signifikan (P value <0,005) maka item tersebut valid uji
H. Pengolahan Data
Hal ini harus sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh
pakar metode, demi tercapainya hasil analisa yang akurat serta dapat
1. Editing
diperoleh.
2. Coding
tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data
dikumpulkan lalu diberi tanda, simbol atau kode, dan untuk nama
Kode 3= Sering
Kode 4= Selalu
0=belum muncul
1=Sudah
3. Tabulating
4. Scoring
jawaban benar diberi nilai 1 dan apabila jawaban salah diberi nilai 0.
5. Entry
program komputerisasi.
55
I. Analisis Data
Analisis data adalah proses pemeriksaan dan pengolahan untuk diubah menjadi
1. Analisa Univariat
2. Analisis Bivariat
P value > 0,05 maka semua data pada variabel yang diteliti tersebut
terdistribusi normal.
J. Etika Penelitian
Untuk melakukan penelitian ini, peneliti akan meminta izin lisan maupun
nama dan informasi yang diterima dari responden. Kerahasiaan dan informasi
Kepada Yth
Bapak/Ibu
NPM : 200101089
Dengan Perkembangan Kognitif Pada Anak Usia Balita Stunting dan Non
Bersama ini saya mohon kesediaan saudara untuk berpartisipasi dalam penelitian
lainnya berkaitan dengan tugas yang saudara/i laksanakan. Atas bantuan dan
Peneliti
Risma Ayu
Octavia
PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN
Nama :
Umur :
Nama Anak :
Umur :
Alamat :
Balita Stunting dan Non Stunting Di Desa Ambarawa Barat Kec. Ambarawa Kab.
Pringsewu”. Dengan ketentuan apabila ada hal-hal yang tidak berkenan kepada
saya, maka saya berhak mengajukan pengunduran diri sebagai responden dari
Responden
KUISIONER STIMULASI ORANG TUA
IDENTITAS RESPONDEN
Nama ibu :
Umur ibu :
Alamat :
Pendidikan ibu :
Nama anak :
Tempat tanggal lahir anak :
Umur anak :
Jenis kelamin :
Jawablah semua pernyataan berikut ini dengan memberikan tanda ceklis (√) pada
b. Sering (SRG) : apabila Anda melakukannya hampir setiap hari (3-5 kali
dalam seminggu)
d. Tidak Pernah (TP) : apabila Anda tidak melakukan hal tersebut sama
USIA 24-36
anak saya
balok kayu
kertas
anak saya
berjalan-jalan
televise
lainnya)
sendiri
22. Saya memeluk anak saya ketika ia sedang
kecewa
KUISIONER PERKEMBANGAN KOGNITIF
Isilah pernyataan berikut dengan tanda ceklis (√) sesuai kemampuan yang terjadi
USIA 24-36
Perkembangan Aktifitas
sesuai instruksi
“Nak, tolong
ambilkan bola
itu”, “Nak,
kursinya mana?
pemecahan menumpahkan
teman mendekatkan
apabila ingin
mengambil,
meminta tolong.
“Mama, tolong
ambilin”, atau
“Ambilin dong
Ma”.
tua atau
mainan sejenisnya
d.Mengeksplorasi 4.Mengungkapkan
ditanya mengapa
“Dek, kok
lantainya basah
ya“air
minumnya
tumpah Ma”
sehari-hari di tempatnya
Anak mampu
mengatakan jika
Ibu membawa
piring berisi
makanan, artinya
gambar), mobil,
binatang
b.Mengenal 7.Anak
bagianbagian menyebutkan
tubuh Bagian
tubuh(kepala,
tangan,
kepala,kaki,leher)
panjang-pendek) panjang-pendek,
mana yang
besarkecil
(memilih mana
pendek; mana
lebih kecil
Berpikir a.Meniru 9.Anak
seperti memakai
sepatu, kaca
mata,tas dll
dibuat sendiri,
misalnya saat
menggambar
(dengan
bahasanya sendiri)
memegang sendok
untuk makan,
memegang gelas
untuk minum