OLEH
Astri Gartika
120100265
PEMBIMBING
Dr. dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc.(CM-FM), MPd.Ked
OLEH
Astri Gartika
120100265
PEMBIMBING
Dr. dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc.(CM-FM), MPd.Ked
OLEH
Astri Gartika
120100265
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Diskusi Kasus: Tatalaksana Pasien TB-DM dengan
Pendekatan Kedokteran Keluarga. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
melengkapi persyaratan Kepanitraan Klinik Senior (KKS) di Departemen Ilmu
Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyelesaian makalah ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada Dr.
dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc.(CM-FM), MPd.Ked, atas kesediaan beliau meluangkan
waktu dan pikiran untuk membimbing, mendukung, dan memberikan masukan
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-
baiknya. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang turut
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, baik dari segi
materi maupun tata cara penulisan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca demi perbaikan makalah ini di
kemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam perkembangan ilmu
pengetahuan khususnya ilmu kesehatan.
Atas bantuan dan segala dukungan dari berbagai pihak baik secara moral
maupun spiritual, penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
v
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Tuberkulosis
2.2.1 Defenisi
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman TB yaitu Mycobacterium tuberkulosis. Sebagian besar kuman TB
menyerang paru, namun dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.6,7
3. Untuk TB non paru, spesimen dapat diambil dari bilas lambung, cairan
serebrospinal, cairan pleura ataupun biopsi jaringan.
4. Radiologi dengan foto toraks PA-Lateral/ top lordotik.
5. Pada TB, umumnya di apeks paru terdapat gambaran bercak-bercak awan
dengan batas yang tidak jelas atau bila dengan batas jelas membentuk
tuberkuloma. Gambaran lain yang dapat menyertai yaitu, kavitas (bayangan
berupa cincin berdinding tipis), pleuritis (penebalan pleura), efusi pleura
(sudut kostrofrenikus tumpul).
2.2.6 Penatalaksanaan7
Tujuan pengobatan:
1. Menyembuhkan, mengembalikan kualitas hidup dan produktivitas pasien.
2. Mencegah kematian akibat TB aktif atau efek lanjutan.
3. Mencegah kekambuhan TB.
4. Mengurangi penularan TB kepada orang lain.
5. Mencegah terjadinya resistensi obat dan penularannya
Prinsip-prinsip terapi:
1. Obat Anti Tuberkulosis (OAT) harus diberikan dalam bentuk kombinasi dari
beberapa jenis obat, dalam jumlah cukup dan dosis tepat sesuai dengan
kategori pengobatan. Hindari penggunaan monoterapi.
2. Pemakaian OAT-Kombinasi Dosis Tepat (KDT) / Fixed Dose Combination
(FDC) akan lebih menguntungkan dan dianjurkan.
8
Gula Darah Puasa Teranggu (GDPT) tergantung dari hasil yang diperoleh.
Kriteria gangguan toleransi glukosa:
1. GDPT ditegakkan bila setelah pemeriksaan glukosa plasma puasa
didapatkan antara 100125 mg/dl (5,66,9 mmol/l).
2. TGT ditegakkan bila setelah pemeriksaan TTGO kadar glukosa plasma
140199 mg/dl pada 2 jam sesudah beban glukosa 75 gram (7,8 -11,1
mmol/L).
3. HbA1C 5,7 -6,4%.
2.3.6 Penatalaksanaan7
Terapi untuk Diabetes Melitus dilakukan dengan modifikasi gaya hidup dan
pengobatan (algoritma pengelolaan DM tipe 2). Tujuan penatalaksanaan secara
umum adalah meningkatkan kualitas hidup penyandang diabetes. Tujuan
penatalaksanaan meliputi:
1. Tujuan jangka pendek: menghilangkan keluhan DM, memperbaiki kualitas
hidup, dan mengurangi risiko komplikasi akut.
2. Tujuan jangka panjang: mencegah dan menghambat progresivitas penyulit
mikroangiopati dan makroangiopati.
3. Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya morbiditas dan mortalitas DM.
Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan pengendalian glukosa darah,
tekanan darah, berat badan, dan profil lipid, melalui pengelolaan pasien secara
komprehensif.
12
BAB 3
DISKUSI KASUS
3.2 Anamnesis
Keluhan Utama : Lemas
Keluhan tambahan : Berkeringat banyak
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien kiriman RSUD Simelue dengan keluhan lemas. Pasien dirawat di RSUD
selama 10 hari. Demam juga sudah dirasakan pasien 10 hari setiap sore dan
malam hari. Pasien juga mengeluh berkeringat banyak (+) dan penurunan berat
badan 10 kg dalam 1 bulan terakhir. Nafsu makan juga menurun dalam 1 bulan
terakhir. Riwayat minum OAT tahun 2016 pada bulan Agustus, namun putus
berobat setelah pengobatan 2 bulan. Riwayat penggunaan insulin sejak 2014. Pasien
juga memiliki riwayat merokok 18 batang/hari selama 20 tahun.
15
Status neurologis : Reflek fisiologis normal dan refleks patologis (-). Pemeriksaan
motorik dan sensorik pasien tidak ada kelainan.
3.6 Diagnosis
TB paru putus obat + DM tipe 2.
3.7 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada pasien ini dilakukan dengan mengintervensi pasien
beserta keluarga. Intervensi yang diberikan pada pasien ini adalah edukasi dan
konseling mengenai penyakitnya, pencegahan agar tidak terjadi komplikasi.
3.6.2 Medikamentosa
OAT-FDC tablet sehari tiga kali sehari (Guideline PDPI).
18
BAB 4
ANALISA KASUS
BAB 5
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
10. Niazi, Asfandyar Khan, Kalra Sanjay. Diabetes and Tuberculosis: a Review
Of The Role of Optimal Glycemic Control. Journal of Diabetes & Metabolic
Disorders. 2012.