Anda di halaman 1dari 6

Program Studi D3 Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada Surakata


2020

Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tahap Perkembangan Anak Usia


Prasekolah

Intan Nafisa1, Nurul Devi Ardiani2


1
Mahasiswa Program Studi Keperawatan Universitas Kusuma Husada
2
Dosen Program Studi DIII Keperawatan Universitas Kusuma Husada Surakarta

*Email penulis: intanafs573@gmail.com, mama.ayla.zahra@gmail.com

ABSTRAK

Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara usia 3-6 tahun. Makanan manis memang
banyak disukai oleh anak-anak, namun kurangnya perawatan gigi dapat memperbesar peluang
terjadinya permasalahan gigi. Karies gigi merupakan permasalahan kesehatan pada gigi yang
dapat menyebabkan gigi menjadi keropos, berlubang bahkan patah. Maka penting untuk
memberikan pengetahuan tentang cara menggosok gigi yang benar. Melalui dongeng, pesan
moral dapat disampaikan dengan mudah, melatih imaginasi, memberikan kesan dan inspirasi
bagi anak Tujuan studi kasus ini adalah menggambarkan tentang asuhan keperawatan keluarga
dengan tahap perkembangan keluarga anak usia prasekolah. Jenis penelitian ini adalah
deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus. Subyek yang digunakan pada
studi kasus ini adalah satu keluarga dengan tahap perkembangan anak usia prasekolah di desa
Grenjeng yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.
Studi kasus ini dilakukan dengan pengelolaan asuhan keperawatan keluarga selama 4 kali
kunjungan dengan memberikan pendidikan kesehatan metode mendongeng dilakukan 2 kali
tentang langkah-langkah gosok gigi yang benar. Hasil studi kasus ini menunjukkan ada
peningkatan kemampuan menggosok gigi. Dari hasil kuesioner sebelum dilakukan tindakan
hanya 6 point yang benar. Setelah dilakukan tindakan mendongeng hasil kuesioner benar
semua yaitu 13 point.

Kata kunci : Asuhan Keperawatan, Tahap Perkembangan Anak Usia Prasekolah

1
Nursing Study Program of Diploma 3
Faculty of Health Sciences
University of Kusuma Husada Surakarta
2020

FAMILY NURSING CARE IN THE DEVELOPMENT STAGE OF PRESCHOOL-


AGE CHILDREN

1 2
Intan Nafisa , Nurul Devi Ardiani

1
Student of D3 Nursing Study Program, University of Kusuma Husada Surakarta
2
Lecturer of D3 Nursing Study Program, University of Kusuma Husada Surakarta

* Email: intanafs537@gmail.com,mama.ayla.zahra@gmail.com

Abstract
Preschool children are children aged between 3-6 years. Sweet foods are loved by children,
but lack of dental care can raise the chances of dental problems. Dental caries is a health
problem that causes tooth decay, cavities, and even fractures. It is necessary to provide
knowledge about how to brush your teeth properly. Through fairy tales, the ethical message
can be conveyed easily, train imagination, give impressions and inspiration to children. The
purpose of this case study was to describe family nursing care at the family development
stage with preschool children. This type of research was descriptive with a case study
approach. The subject was a family with a preschool-age child development stage in
Grenjeng village, the working area of Puskesmas Gondangrejo, Karanganyar Regency. This
case study was implemented with the family nursing care management for four visits by
providing health education through the storytelling method twice about the steps for
toothbrushing properly. The results of the case studies indicated an increase in the ability to
brush teeth. The questionnaire result before the action obtained 6 points correct. The
questionnaire results were all accurate by 13 points after performing storytelling action.
Keywords: Nursing Care, Preschool Age Child Development Stage.

2
PENDAHULUAN karies gigi. Solusi untuk mencegah
terjadinya karies gigi adalah dengan
Salah satu tahap perkembangan menggosok gigi (Senjaya, 2013). Maka
keluarga menurut Friedman adalah sangat penting untuk memberikan
keluarga dengan tahap perkembangan usia pengetahuan tentang cara menggosok gigi
anak prasekolah. Anak Prasekolah adalah yang benar pada usia anak prasekolah.
anak yang berusia antara usia 3-6 tahun, Metode yang digunakan dalam
serta biasanya sudah mulai mengikuti memberikan pendidikan kesehatan pada
program presschool (Dewi dkk, 2015). penelitian ini adalah menggunakan metode
Pada usia ini biasanya anak sudah mulai mendongeng. Menurut Kamus Besar
berinteraksi dnegan lingkungan termasuk Bahasa Indonesia, dongeng merupakan
teman sebayanya. Apapun yang dilakukan cerita yang tidak benar-benar terjadi.
maupun dikonsumsi temannya, akan Melalui dongeng, pesan moral dapat
menjadi kebiasaan baru bagi dirinya, disampaikan dengan mudah, melatih
termasukdalam hal ini jajanan. Perilaku imaginasi, memberikan kesan dan inspirasi
anak mengkonsumsi makanan ataupun bagi anak (Fadhli, 2015).
minuman yang manis, yang tidak diiringi Dari latar belakang tersebut penulis
dengan perilaku membersihkan gigi mengaplikasikan pendidikan kesehatan
menyebabkan kebersihan gigi anak lebih dengan menggunakan metode dongeng
buruk dibandingkan orang dewasa terhadap kemampuan menggosok gigi pada
(Wahyono dkk.2012). anak usia prasekolah dalam menyusun
karya tulis ilmiah dengan judul asuhan
Perawatan gigi dan mulut penting keperawatan keluarga pada tahap
dilakukan sebab sebagai pintu masuknya perkembangan anak usia prasekolah.
makanan ke dalam tubuh. Jika masih
terdapat sisa-sisa makanan pada sela-sela METODE PENELITIAN
gigi, dapat mengembangkan bakteri dan hal Penelitian ini menggunakan studi
ini berdampak pada terjadinya karies gigi. kasus. Studi kasus ini untuk
Karies gigi merupakan salah satu gangguan mengeksplorasi asuhan keperawatan
kesehatan pada gigi yang dapat keluarga pada tahap perkembangan anak
menyebabkan gigi menjadi keropos, usia prasekolah. Subjek dalam penelitian
berlubang bahkan patah (Widayati, 2014). ini adalah satu keluarga dengan tahap
Hasil Riset Kesehatan Dasar atau Riskesdas perkembangan anak usia prasekolah di desa
2018 menyebutkan bahwa 93% anak usia Grenjeng yang merupakan wilayah kerja
dini, yakni dalam rentang usia 5-6 tahun, puskesmas Gondangrejo, Karanganyar.
mengalami gigi berlubang. Ini berarti hanya Yang dilakukan asuhan keperawatan
7% anak Indonesia yang bebas dari masalah keluarga selama empat kali kunjungan
karies gigi. Sedangkan diwilayah Jawa yaitu dari tanggal 20 Februari sampai 24
Tengah yang mempunyai masalah Februari 2020. Fokus studi pada penelitian
kesehatan gigi dan mulut sebesar 25,9%. ini adalah anak yang mengalami karies gigi
Berdasarkan permasalahan tersebut, dalam asuhan keperawatan keluarga
maka perlu adanya pemahaman perawatan dengan tahap perkembangan anak usia
gigi pada anak terutama pada usia 4-6 tahun prasekolah. Pengumpulan data dilakukan
sehingga dapat mengurangi terjadinya dengan wawancara, observasi, studi

3
dokumentasi. Etika studi adalah etika yang pendidikan kesehatan menggunakan
harus di taati oleh penulis pada saat metode dongeng
melakukan penelitian yaitu informed No. Variable Benar Salah
Teknik menggosok
consent (lembar persetujuan), anominity
gigi yang benar :
(tanpa nama), confidentiality (kerahasiaan). 1. Buka tutup pasta gigi √
HASIL DAN PEMBAHASAN 2. Keluarkan isi pasta √
gigi penuh dan merata
Pengkajian awal pada keluarga pada permukaan sikat
dengan anak usia prasekolah terdiri dari gigi
kepala keluarga, istri dan 2 anak. Kepala 3. Mulailah berkumur- √
kumur dengan air
keluarga (Tn. E) berusia 32 tahun, 4. Sikat gigi samping √
beragama islam, pendidikan terakhir SMA, bagian dalam kekanan
dan kekiri posisi sikat
istri (Ny. L) berusia 27 tahun beragama membentuk 45o
islam, pendidikan terakhir SMA. Anak 5. Sikat gigi geraham √
pertama (An. D) berusia 5 tahun beragama bawah bagian dalam
kanan dan kiri
islam dan masih duduk di Taman Kanak- 6. Sikat gigi geraham √
kanak, anak ke dua (An. J) berusia dua samping bawah
tahun dan belum sekolah. Dalam penelitian bagian dalam kanan
dan kiri
ini pengkajian awal yang dilakukan yaitu 7. Sikat gigi depan √
fokus pada kemampuan klien dalam bagian bawah dalam
8. Sikat gigi geraham √
melakukan gosok gigi. Pada pengkajian atas dalam kanan dan
didapatkan data pada keluarga Tn. E yaitu kiri
An. D belum mampu melakukan langkah- 9. Sikat gigi geraham √
samping atas bagian
langkah menggosok gigi dengan benar dalam kanan dan kiri
(hasil observasi), An. D giginya keropos, 10. Sikat gigi depan atas √
bagian dalam
keluarga mengatakan bahwa An. D belum
11. Sikat lidah untuk √
tau cara menggosok gigi dengan benar. An. langkah terakhir
D sering lupa untuk menggosok gigi. 12. Berkumur-kumur √
sampai mulut terasa
Pengkajian keperawatan adalah bersih
sekumpulan tindakan yang digunakan 13. Lap/ keringkan mulut √
perawat untuk mengukur keadaan pasien/ dengan handuk
keluarga dengan menggunakan standar
Berdasarkan tabel di atas dari 13
norma kesehatan pribadi maupun sosial
langkah-langkah menggosok gigi yang
serta integritas dan kesanggupan untuk
dinilai dalam studi kasus ini An. D hanya
mengatasi masalah (Ali, 2010). Menurut
melakukan 6 langkah menggosok gigi
penulis pengkajian adalah tahap awal untuk
dengan benar. Menurut penulis
mencari data-data daru suatu keluarga
kemampuan An. D dalam melakukan
untuk menemukan masalah kesehatan dan
langkah-langkah menggosok gigi kurang
menegakan diagnosa.
sehingga perlu dilakukan tindakan
Dalam pengkajian kemampuan
pendidikan kesehatan untuk meningkatkan
menggosok gigi dapat dilihat pada tabel
kemampuan menggosok gigi.
observasi sebagai berikut :
Setelah melakukan pengkajian
Tabel 4.1 observasi kemampuan
didapatkan data untuk biasa menegakkan
menggosok gigi sebelum dilakukan
diagnosa. Diagnosis keperawatan bertujuan

4
untuk mengidentifikasi respon klien mudah dijangkau, dan memberikan gambar
individu, keluarga dan komunitas terhadap langkah-langkah mneggosok gigi didinding
situasi yang berkaitan dengan kesehatan kamar mandi, keluarga mampu
(SDKI, 2017). Data subjektif yaitu klien memanfaatkan fasilitas pelayanan
mengatakan tidak gosok gigi tadi malam, kesehatan dengan edukasi proses penyakit
keluarga mengatakan sudah mengingatkan (I.12444) dengan cara anjurkan melapor
klien untuk gosok gigi tapi klien tidak mau, jika merasakan tanda dan gejala memberat
keluarga mengatakan klien belum bisa dengan mengunjungi puskesmas.
menggosok gigi dengan benar, keluarga Penelitian ini menggunakan metode
mengatakan klien juga suka makan- mendongeng sebagai media pembelarajan
makanan yang manis seperti permen, coklat untuk meningkatkan pengetahuan dan
dan es krim. Data objektif yaitu klien perilaku menggosok gigi pada anak taman
terlihat makan coklat dan dalam pengkajian kanak-kanak (Rachmayani dkk, 2018).
fisik ada gigi 4 gigi yang sudah mulai Implementasi keperawatan adalah
keropos, hasil observasi langkah-langkah pelaksanaan rencana keperawatan oleh
menggosok gigi klien hanya benar 6 point perawat dan pasien ( Riyadi, 2010). Pada
dari 13 point yang ada. studi kasus ini dilakukan implementasi
Diagnosa yang diangkat pada studi yaitu melakukan pendidikan kesehatan
kasus ini yaitu defisit pengetahuan melalui metode mendongeng tentang tata
(D.0111). Menurut Strandar Diagnosa cara menggosok gigi dengan benar untuk
Keperawatan Indonesia (SDKI) kriteria mengurangi karies gigi pada anak. Metode
hasil pada keluarga dengan defisit mendongeng dilakukan sebayak 2 kali
pengetahuan antara lain perilaku sesuai untuk mengajarkan bagaimana merawat
anjuran meningkat, kemampuan gigi dengan benar. Berdasarkan hasil studi
menggambarkan pengalaman sebelumnya kasus, diketahui bahwa sesudah dilakukan
yang sesuai dengan topik, persepsi yang implementasi keperawatan dengan
keliru terhadap masalah menurun. menggunakan metode mendongeng, maka
Intervensi disusun berdasarkan lima tugas kemampuan klien dalam melakukan gosok
perkembangan keluarga. Keluarga mampu gigi dengan benar mengalami peningkatan
mengenal masalah dengan edukasi seperti tabel berikut :
kesehatan (I.12383) dengan cara teknik Tabel 4.2 Hasil Observasi Cara
mendongeng tentang menggosok gigi Menggosok Gigi Setelah Dilakukan
dengan benar kepada klien dan keluarga, Metode Mendongeng
keluarga mampu mengambil keputusan No. Variable Benar Salah
Teknik menggosok
dengan edukasi kesehatan (I.12383) dengan
gigi yang benar :
cara ajarkan hidup bersih dan sehat untuk 1. Buka tutup pasta gigi √
klien dan keluarga, keluarga mampu 2. Keluarkan isi pasta √
gigi penuh dan merata
merawat keluarga yang sakit dengan pada permukaan sikat
edukasi kesehatan (I.12383) dengan cara gigi
diskusi rencana medis dan perawatan, 3. Mulailah berkumur- √
kumur dengan air
keluarga mampu memodifikasi lingkungan 4. Sikat gigi samping √
dengan edukasi pola perilaku kebersihan bagian dalam kekanan
dan kekiri posisi sikat
(I.12439) dengan cara menyiapkan alat membentuk 45o
untuk menggosok gigi dikamar mandi yang

5
5. Sikat gigi geraham √ oleh perawat pada keluarga untuk
bawah bagian dalam
kanan dan kiri
meningkatkan kemampuan menggosok gigi
6. Sikat gigi geraham √ pada anak usia prasekolah.
samping bawah DAFTAR PUSTAKA
bagian dalam kanan
dan kiri Achmad. (2015). Buku Saku Karies dan
7. Sikat gigi depan √ Perawatan Pulpa pada
bagian bawah dalam
Gigi Anak. Jakarta: Sagung
8. Sikat gigi geraham √
atas dalam kanan dan Seto
kiri Ali. (2010). Pengantar Keperawatan
9. Sikat gigi geraham √
samping atas bagian Keluarga. Jakarta : EGC
dalam kanan dan kiri Andarmoyo. (2012). Keperawatan
10. Sikat gigi depan atas √ Keluarga : Konsep teori,
bagian dalam
11. Sikat lidah untuk √ Proses dan Praktik
langkah terakhir Keperawatan. Yogyakarta :
12. Berkumur-kumur √
Graha Ilmu
sampai mulut terasa
bersih Padila. (2012). Asuhan Keperawatan
13. Lap/ keringkan mulut √ Keluarga. Jakarta :EGC
dengan handuk Rachmayani, Kurniawati, Lestari., (2018).
Penerapan Metode Dongeng
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui Dalam Meningkatkan
bahwa klien mampu melakukan cara Pengetahuan dan Perilaku
menggosok gigi dengan benar. Dari hasil Menggosok Gigi pada Anak
penelitian tentang perubahan langkah- Taman Kanak-Kanak. Vol. 2 No.
2 pp.2481-1800
langkah menggosok gigi pada klien dengan
Riasmini et al.(2017). PanduanAsuhan
masalah karies gigi memperoleh hasil Keperawatan
adanya perubahan kemampuan pada klien individu,keluarga kelompok dan
antara sebelum dan sesudah dilakukan komunitas dengan Modifikasi
pendidikan kesehatan dengan metode NANDA, ICPN, NOC
mendongeng. Setelah dilakukan dan NIC di Puskesmasdan
Masyarakat. Jakarta: Penerbit
pendidikan kesehatan dengan metode
Universitas Indoneia (UI-Presss
mendongeng klien mampu melakukan 13 Tim Pokja SDKI DPD PPNI. (2018).
point langkah-langkah menggosok gigi Standar Diagnosa Keperawatan
dengan benar semua. Indonesia Edisi I. Jakarta : DPD
KESIMPULAN DAN SARAN PPNI
Studi kasus ini dilakukan dengan Tim Pokja SIKI DPD PPNI. (2018).
penggelolaan asuhan keperawatan keluarga Standar Intervensi Keperawatan
dengan 4 kali kunjungan dan dilakukan 2 Indonesia Edisi I. Jakarta : DPD
kali pendidikan kesehatan melalui metode PPNI
mendongeng tentang langkah-langkah Tim Pokja SLKI DPD PPNI. (2019).
menggosok gigi yang benar. Hasil studi Standar Luaran Keperawatan
kasus ini menunjukan ada peningkatan Indonesia Edisi I. Jakarta : DPD
kemampuan menggosok gigi. PPNI
Rekomendasi pendidikan kesehatan
menggosok gigi yang benar bisa dilakukan

Anda mungkin juga menyukai