OLEH:
KELOMPOK 3
1. NUR ANNISA
2. NUR AULIA ILMI
3. NUR AZIIZA SYAM
4. NUR AZIZA
5. NUR WULANDARI
6. NURFADILLAH
7. NURFITRAH FRIDAYANA ANFAR
8. NURHIDAYATNI BASTIAN
9. NURLAELAH DILLAH
10.NURNANINGSIH
2016/2017
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahatullahi Wabaraktu
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan
inayah-Nya serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah guna memenuhi tugas mata
kuliah Pendidikan Kesehatan Gigi 1 ini dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan.
Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan
semoga kita selalu berpegang teguh pada sunnahnya Amiin.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya hambatan selalu mengiringi namun atas
bantuan, dorongan dan kerjasama kelompok kami, yakni kelompok 3 semua hambatan
dalam penyusunan makalah ini dapat teratasi.
Makalah ini kami susun dengan tujuan sebagai informasi serta untuk menambah
wawasan khususnya mengenai METODE PENYULUHAN KESEHATAN GIGI.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan sebagai sumbangsih
pemikiran khususnya untuk para pembaca dan tidak lupa kami mohon maaf apabila
dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan baik dalam kosa kata ataupun isi dari
keseluruhan makalah ini. Kami sebagai penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna dan untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi kebaikan kami
untuk kedepannya.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah kesehatan gigi dan mulut menjadi perhatian yang penting dalam pembangunan
kesehatan yang salah satunya disebabkan oleh rentannya kelompok anak usia sekolah dari
gangguan kesehatan gigi. Usia sekolah merupakan masa untuk meletakkan landasan kokoh
bagi terwujudnya manusia berkualitas dan kesehatan merupakan faktor penting yang
menyimpulkan bahwa masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling dikeluhkan adalah
penyakit karies gigi. Dari Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001
disebutkan pula bahwa prevalensi karies gigi aktif pada umur 10 tahun ke atas sebesar 52%
dan akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya umur hingga mencapai 63% pada
golongan umur 45-54 tahun, Khusus pada kelompok umur anak usia sekolah dasar sebesar
66,8%-69,9% (Depkes RI, 2004). Rahardjo (2007) dalam Kawuryan (2008) juga
membuktikan dalam Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001 bahwa terdapat 76,2
persen anak Indonesia pada kelompok usia 12 tahun (kira-kira 8 dari 10 anak) mengalami
Propinsi Kalimantan Barat juga memiliki angka karies yang besar yakni mencapai
80,2% (Sumawinata, 1992 dalam Miftah, 2009). Hasil survei tahun 1997 oleh Dinas
Kesehatan Propinsi Kalimantan Barat dalam Miftah (2009) tentang kebersihan gigi dan
mulut siswa Sekolah Dasar menunjukkan bahwa tingkat OHI-S (Oral Hygiene Index-
Simplified) 1,5-2,5 (sedang), rendahnya tingkat pengetahuan anak terhadap kesehatan gigi
dan mulut, kegiatan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) yang tidak standar. (Depkes
RI, 2004).
Demikian pula Data Survei Dasar Karies Gigi (SDKG) oleh Tim Peneliti Sub Dinas
Bina Program Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang pada siswa Sekolah Dasar umur 12
tahun di Kecamatan Sukadana tahun 2003 diketahui bahwa prevalensi karies pada murid
sekolah dasar umur 12 tahun di Kecamatan Sukadana adalah 93,33%, pada anak laki-laki
91,97%, dan pada anak perempuan sebesar 94,48%. Untuk Desa Simpang Tiga prevalensi
karies anak sekolah dasar umur 12 tahun mencapai 90%. Data tersebut menunjukkan bahwa
masih tingginya angka karies gigi pada murid sekolah dasar di Desa Simpang Tiga
Kecamatan Sukadana (Dinkes Ketapang, 2003). Berdasarkan Survei yang dilakukan oleh
petugas Perawat Gigi Puskesmas Siduk tahun 2010 bahwa 75% siswa di SDN 02 Dusun
Semanai menderita karies, sedangkan di SDN 08 prevelensinya lebih besar mencapai 80%
Karies gigi memiliki etiologi dari tiga faktor yaitu Host (gigi dan saliva),
mikroorganisme (plak) dan substrat (diet karbohidrat). Selain faktor yang ada dalam mulut
yang berhubungan langsung dengan karies, terdapat faktor-faktor eksternal yaitu perilaku
Menurut Bahar (2000) dalam Warni (2009) bahwa salah satu faktor utama yang
mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut adalah Perilaku. Perilaku yang dapat
mempengaruhi perkembangan karies adalah tentang cara menjaga kesehatan gigi dan mulut
(Petersen, 2005 dalam Warni, 2009). Perilaku sangat dipengaruhi oleh pengetahuan.
Perilaku yang didasari pengetahuan yang benar akan lebih bertahan lama daripada perilaku
yang tidak didasari pengetahuan, termasuk pengetahuan tentang cara menjaga kesehatan
gigi yang benar akan sangat berpengaruh terhadap kejadian karies (Warni, 2009).
Penyuluhan dengan berbagai sasaran lebih ditekankan pada kelompok rentan anak sekolah.
perilaku hidup sehat bagi anak sekolah. Disamping itu, jumlah populasi anak sekolah umur
6-12 tahun mencapai 40%-50% dari komunitas umum, sehingga upaya penyuluhan
kesehatan pada sasaran anak sekolah merupakan prioritas pertama dan utama. Penyuluhan
(Notoatmodjo, 2005).
kesehatan gigi, yang juga merupakan bagian dari program pokok Puskesmas melalui Usaha
Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS). Penyuluhan kesehatan gigi di sekolah dasar wilayah Desa
Simpang Tiga selama ini dilakukan oleh petugas kesehatan gigi Puskesmas Siduk.
Penyuluhan kesehatan gigi yang umum dilakukan oleh petugas Puskesmas adalah
Hasil wawancara peneliti (Januari 2008) dengan Perawat gigi di Puskesmas Siduk,
diketahui bahwa penyuluhan kesehatan gigi di sekolah dasar Desa Simpang Tiga dilakukan
dengan metode ceramah menggunakan media papan tulis. Namun dari hasil survei karies
gigi di sekolah dasar wilayah Desa Simpang Tiga masih menunjukkan angka prevalensi
karies yang tinggi terutama di SDN 08 Siduk, artinya penyuluhan kesehatan gigi yang
selama ini dilakukan belum efektif meningkatkan pengetahuan siswa tentang kesehatan gigi
sehingga dapat membantu menurunkan angka karies gigi siswa sekolah dasar di Desa
Simpang Tiga.
Berdasarkan observasi peneliti bahwa di SDN 08 Siduk belum memiliki poster maupun
media kesehatan lainnya disetiap ruang kelas, sehingga penyuluhan yang dilakukan terbatas
dengan metode ceramah menggunakan media papan tulis, metode ceramah hanya
melibatkan 20% dari indra sasaran penyuluhan, oleh karenanya perlu diberikan penyuluhan
dengan alat bantu yang dapat memaksimalkan pengindraan siswa pada isi penyuluhan agar
Menurut Notoatmodjo (2003) bahwa seseorang dapat mempelajari sesuatu dengan lebih
baik apabila menggunakan lebih dari satu indera ketika menerima penyuluhan, apa yang
diingat dari isi penyuluhan adalah 50% dari apa yang didengar dan dilihat. Semakin banyak
menggunakan pengindraan dalam belajar maka akan semakin baik, panca indra yang paling
banyak menyalurkan pengetahuan ke otak adalah mata (kurang lebih sampai 87%),
sedangkan 13% pengetahuan manusia diperoleh atau disalurkan melalui indra lainnya
yang ditentukan oleh tujuan penyuluhan karena setiap alat bantu memiliki intensitas yang
berbeda. Jika tujuan penyuluhan pada aspek pengertian/pengetahuan maka pesan yang
disampaikan cukup dengan lisan namun harus menggunakan alat peraga yang dapat
menarik minat sasaran penyuluhan. Untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi siswa
SDN 08 Siduk diperlukan penyuluhan kesehatan gigi dengan alat bantu yang dapat menarik
minat siswa dan memaksimalkan penggunaan indra siswa, salah satunya adalah media
poster karena selain berisikan materi penyuluhan juga disertai gambar yang diharapkan
lebih menarik minat siswa dari aspek visual. Berbeda dengan alat bantu leaflet yang lebih
dominan pada tulisan konten materi penyuluhan daripada gambar (Maulana, 2009).
Metoda pendidikan kesehatan pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan
pesan kesehatan kepada individu, kelompok dan masyarakat, dengan harapan bahwa dengan
adanya pesan kesehatan maka individu, kelompok dan masyarakat memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang benar tentang perilaku kesehatan. Perubahan perilaku sebagai tujuan akhir dari
pada pendidikan kesehatan dapat dicapai dengan berbagai cara salah satu diantaranya adalah
melalui proses belajar.
PENDEKATAN SUGESTIF
Pemberian penjelasan tidak secara logis, cenderung memberi penekanan dan arahan melalui
perasaan dan emosi dengan cara membujuk orang lain secara langsung/tidak langsung dengan suatu ide
atau kepercayaan yang meyakinkan.
Penyuluhan secara sugestif relatif cepat, sangat berhasil pada masyarakat yang pendidikan dan ekonominya
kurang baik
Kelemahannya
: mudah melupakan hasil penyuluhan yang telah dilaksanakan. Agar dapat berhasil dengan baik,
perlu dibantu dengan alat peraga edukatif yang merangsang emosi manusia
PENDEKATAN PERSUASIF
Simon (1976) : menyatakan persuasif adalah rancangan komunikasi yang berkaitan dengan
pendidikan pada manusia untuk mempengaruhi orang lain dengan memodifikasi kepercayaan,
nilai-nilai atau perilaku secara fakta dan logika.
Gondhoyoewono (1991) : dasar pendekatan persuasif adalah menunjukkan suatu fakta,
menguraikan sebab akibat, menunjukkan konsekwensi suatu masalah, menjelaskan mengapa
harus melakukan perubahan perilaku yang berkaitan dengan topik masalah dengan peninjauan
dari berbagai segi pandang.
Keunggulan pendekatan persuasif
adalah perubahab perilaku menetap, lebih berhasil dalam mengatasi masalah yang berkaitan
dengan logika dan perasaan, merasa puas karena ikut berpartisipasi dalam pemecahan masalah
Kelemahan :
- memerlukan waktu yang terlalu banyak - pada masyarakat dengan pendidikan dan sosial ekonomi
rendah sulit untuk berdialog dan mengerti
-pada masyarakat dengan emosional tinggi sulit berhasil
Agar pendekatan persuasif dapat berhasil dengan baik, perlu dibantu alat peraga edukatif yang
menyentuh masalah logika dan fakta. Kemajuan teknologi program penyuluhan kesehatan gigi
dapat dilakukan melalui
komputer :
Dapat dipercaya
Dapat diulang kembali, hal ini merupakan metode yang populer untuk mendidik pasien
Mudah digunakan
Tidak mengintimidasi pasien
Menyenangkan
Penyuluhan melalui komputer relatif baru tetapi metode ini efektif dan tersebar di seluruh duna,
namun masih membutuhkan informasi yang lebih lanjut.
2.2 Metode Penyuluhan Kesehatan Gigi
Metode penyuluhan yang umum digunakan adalah metode didaktik (one way method) dan
metode sokratik (two way method). Pada metode didaktik pendidik cenderung aktif sedangkan
siswa sebagai sasaran pendidik tidak diberi kesempatan mengemukakan pendapat.Metode
sokratik dilakukan dengan komunikasi dua arah antara siswa dan pendidik. Peserta didik
diberikan kesempatan mengemukakan pendapat dan dua orang atau lebih dengan latar belakang
berbeda bekerja sama saling memberikan keterangan dan ikut serta dalam menyatakan pendapat.
Salah satu metode sokratik yang tepat digunakan pada pendidikan kesehatan gigi dan mulut
pada anak-anak sekolah dasar adalah demonstrasi. Pada metode demonstrasi materi pendidikan
disajikan dengan memperlihatkan cara melakukan suatu tindakan atau prosedur. Diberikan
penerangan-penerangan secara lisan, gambar-gambar, dan ilustrasi.Tujuan metode demonstrasi
yaitu untuk mengajar seseorang atau siswa bagaimana melakukan suatu tindakan atau memakai
suatu produksi baru. Keuntungannya dapat menjelaskan suatu prosedur secara visual, sehingga
mudah dimengerti dan siswa dapat mencoba pengetahuan yang diterimanya. Kerugian pada
metode ini diperlukan alat-alat dan biaya yang besar serta perencanaannya memakan waktu yang
lama.Proses perubahan tingkah laku menekankan pada pendidikan denganmengguna pendekatan
persuasif dan sugestif.
Pendekatan persuasif dan sugestif dalam proses penyuluhan kesehatan gigi merupakan salah satu
alternatif untuk mencapai hasil yang memuaskan.
1)Pendekatan sugestif
Berupa pemberian penjelasan tidak secara logis, cenderung memberi
penekanan dan arahan melalui perasaan dan emosi dengan cara membujuk orang lain secara
langsung/tidak langsung dengan suatu ide atau kepercayaan yang meyakinkan.Penyuluhan secara
sugestif relatif cepat, sangat berhasil
pada masyarakat yangpendidikan dan ekonominya kurang baik.
Kelemahannya
: mudah melupakan hasil penyuluhan yang telah dilaksanakan. Agar dapat berhasil dengan baik,
perlu dibantu dengan alatperaga edukatif yang merangsang emosi manusia.
2)Pendekatan persuasif
Menurut Simon (1976), persuasif adalah rancangan komunikasi yang berkaitan dengan
pendidikan pada manusia untuk mempengaruhi orang lain dengan memodifikasi kepercayaan,
nilai-nilai atau perilaku secara fakta danlogika.Sedangkan menurut Gondhoyoewono (1991),
dasar pendekatan persuasif adalah menunjukkansuatu fakta, menguraikan sebab akibat,
menunjukkan konsekwensi suatumasalah, menjelaskan mengapa harus melakukan perubahan
perilaku yangberkaitan dengan topik masalah dengan peninjauan dari berbagai
segipandang.Keunggulan pendekatan persuasif adalah perubahab perilaku menetap,lebih berhasil
dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan logika danperasaan, merasa puas karena ikut
berpartisipasi dalam pemecahan masalah. Kelemahannya antara lainmemerlukan waktu yang
terlalu banyak, pada masyarakat dengan pendidikan dan sosial ekonomi rendah sulit untuk
berdialog dan mengerti, pada masyarakat dengan emosional tinggi sulit berhasil. Agar
pendekatan persuasif dapat berhasil dengan baik, perlu dibantu alat peragaedukatif yang
menyentuh masalah logika dan fakta.Pemakaian alat bantu dalam merubah perilaku anak
merupakan hal yang sangat penting. Alat bantu pendidikan adalah alat-alat yang dipakai oleh
pendidik di dalam menyampaikan bahan pendidikan. Alat bantu ini lebih sering disebut alat
peraga, karena berfungsi untuk membantu memperagakan sesuatu di dalam proses pendidikan.
Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap siswa
dapaat diterima atau ditangkap melaluipanca indera.Alat bantu dalam pendidikan mempunyai
peran dalam mempertinggi kemampuan belajar, memperkuat daya ingat, memperbesar minat,
dan mempermudah penghayatan. Alat peraga langsung yang dianggap paling efektif untuk anak-
anak adalah model. Model yaitu alat peraga yang dapat dilihat dan diamati, yang dapat berupa
alat yang sebenarnya ataupun dibuat meniru aslinya. Siswa yang diberi pendidikan dapat melihat,
merasakan, dan menelitinya. Alat peraga langsung membantu para siswa dalam mengartikan atau
mempelajari suatu bahan pendidikan sehingga para siswa lebih banyak kemungkinan untuk
belajar.Keberhasilan suatu proses pendidikan kesehatan dapat diukur melalui beberapa indikator
seperti pada keberhasilan proses pendidikan pada umumnya, yaitu pengetahuan peserta didik
terhadap materi pendidikan yang diberikan (knowledge). Pengetahuan adalah merupakan
hasiltahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu
Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan. Indikator kedua yaitu sikap atau tanggapan peserta didik terhadap
materi pendidikan yang diberikan (attitude). Sikap adalah merupakan reaksi atau respons
seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Indikator ketiga adalah
praktek atau tindakan yang dilakukan oleh peserta didik sehubungan dengan materi pendidikan
yang diberikan (practice).
kesehatan adalah :
1. Metode Ceramah, adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide,
pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh
3. Metode Curah Pendapat, yakni suatu bentuk pemecahan masalah di mana setiap anggota
4. Metode Panel, yaitu pembicaraan yang telah direncanakan di depan pengunjung atau
peserta tentang sebuah topik, diperlukan 3 (tiga) orang atau lebih panelis dengan seorang
pemimpin.
5. Metode Bermain Peran, metode ini berupa memerankan sebuah situasi dalam kehidupan
manusia dengan tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atu lebih untuk dipakai
6. Metode Demonstrasi, adalah suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan prosedur
tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan
bagaimana cara melaksanakan suatu tindakan, adegan dengan menggunakan alat peraga.
Metode ini digunakan terhadap kelompok yang tidak terlalu besar jumlahnya.
7. Metode Simposium, adalah serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2 sampai 5 orang
8. Metode Seminar, adalah suatu cara di mana sekelompok orang berkumpul untuk
membahas suatu masalah dibawah bimbingan seorang ahli yang menguasai bidangnya.
Metode penyuluhan yang umum digunakan adalah metode didaktik (one way method) dan
metode sokratik (two way method). Pada metode didaktik pendidik cenderung aktif sedangkan
siswa sebagai sasaran pendidik tidak diberi kesempatan mengemukakan pendapat. Ceramah
merupakan salah satu metode didaktik yang baik digunakan pada pendidikan kesehatan gigi dan
a. Metode ceramah
d. Penyebaran selebaran,
e. Pameran.15
Metode sokratik dilakukan dengan komunikasi dua arah antara siswa dan pendidik.
Peserta didik diberikan kesempatan mengemukakan pendapat dan dua orang atau lebih dengan
latar belakang berbeda bekerja sama saling memberikan keterangan dan ikut serta dalam
menyatakan pendapat. Salah satu metode sokratik yang tepat digunakan pada pendidikan
kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak sekolah dasar adalah demonstrasi. Pada metode
demonstrasi materi pendidikan disajikan dengan memperlihatkan cara melakukan suatu tindakan
Tujuan metode demonstrasi yaitu untuk mengajar seseorang atau siswa bagaimana melakukan
suatu tindakan atau memakai suatu produksi baru. Keuntungannya dapat menjelaskan suatu
prosedur secara visual, sehingga mudah dimengerti dan siswa dapat mencoba pengetahuan yang
diterimanya. Kerugian pada metode ini diperlukan alat-alat dan biaya yang besar serta
b. Demonstrasi,
c. Sandiwara,
d. Simulasi,
e. Curah pendapat,
g. Tanya jawab.15
Ceramah
Metode ceramah yaitu metode yang boleh dikatakan metode tradisional karena
sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara
penyampai pesan dengan sasaran didik dalam proses belajar mengajar. Meski
metode ini lebih banyak menuntut keaktifan pengajar daripada sasaran didik,
tetapi metode ini tetap tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam kegiatan belajar
mengajar. Metode ini sangat baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi
maupun rendah.
Adapun yang dimaksud dengan metode ceramah adalah pidato yang disampaikan
oleh seorang pembicara di depan sekelompok pengunjung/pendengar. Metode ini
dapat dipakai dengan memperhatikan keadaan-keadaan berikut :
Jika waktu untuk menyampaikan informasi terbatas
Jika peserta sudah termotivasi
Jika pembicara menggunakan media gambar dalam menyampaikan
pesan/informasi kepada sasaran
Jika kelompok terlalu besar
Jika digunakan sebagai pengantar sesuatu kegiatan
Persiapan :
Ceramah yang berhasil apabila penceramah itu sendiri menguasai materi yang
akan disampaikan untuk itu penceramah harus mempersiapkan diri dengan :
Mempelajari materi dengan sistematika yang baik, lebih baik lagi jika disusun
dalam bentuk diagram atau skema
Mempersiapkan alat-alat Bantu pengajaran misalnya makalah singkat atau hand
out, slide, transparan, soud dan sebagainya
Pelaksanaan :
Kunci dari keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila penceramah tersebut
dapat menguasai sasaran ceramah, untuk dapat menguasai sasaran penceramah
dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :
Sikap dan penampilan yang meyakinkan
Suara hendaknya cukup keras dan jelas
Pandangan harus tertuju ke seluruh peserta ceramah
Berdiri di depan tidak boleh duduk (di tengfah-tengah)
Menggunakan alat bantu pengajaran (AVA) semaksimal mungkin
Kelebihan metode ceramah :
Dapat dipakai pada sasaran orang dewasa
Dapat dipakai pada kelompok yang lebih besar
Tidak terlalu banyak melibatkan alat bantu pengajaran
Dapat menyampaikan pesan atau informasi dengan baik
Kekurangan metode ceramah :
Pembicara harus menguasai topik pembicaraan
Peserta menjadi pasif
Dapat menjadi kurang menarik
Daya ingat biasanya terbatas
Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata)
Media Leaflet
Pengertian leaflet
Menurut Notoatmodjo (2003) leaflet adalah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan
kesehatan melalui lembaran yang dilipat, isi informasi dapat dalam bentuk kalimat maupun
gambar, atau kombinasi.
Leaflet adalah media berbentuk selembar kertas yang diberi gambar dan tulisan (biasanya lebih
banyak tulisan) pada kedua sisi kertas serta dilipat sehingga berukuran kecil dan praktis dibawa.
Biasanya ukuran A4 dilipat tiga. Media ini berisikan suatu gagasan secara langsung ke pokok
persoalannya dan memaparkan cara melakukan tindakan secara pendek dan lugas. Leaflet yang
banyak kita temui biasanya bersifat memberikan langkah-langkah untuk melakukan sesuatu
(instruksional). Leaflet sangat efektif untuk menyampaikan pesan yang singkat dan padat seperti
poster, media ini juga mudah dibawa dan disebarluaskan. Bahkan karena ukurannya yang lebih
ringkas, jumlah yang dibawa bisa lebih banyak daripada poster.
Keuntungan leaflet :
(1). Dapat membantu petugas memberikan pelajaran
(2). Daya tangkap penglihatan lebih besar
(3). Sebagai alat penghubung yang dapat menyampaikan berita-berita dan penjelasan-penjelasan
kepada masyarakat dalam jumlah besar
(4). Kesempatan untuk mempelajari kembali akan lebih banyak
(5). Mudah dibawa dan disebarluaskan
(6). Proses buat relative cepat dan murah
(7). Efektif untuk pesan yang singkat dan padat
(8). Bisa dibuat sederhana (reproduksi fotocopy)
Kekurangan leaflet
(1). Butuh illustrator untuk member gambar
(2). Pengusaan computer (lay out)
(3). Memerlukan keterampilan baca tulis
(4). Mudah hilang dan rusak
(5). Pesan yang disampaikan terbatas
(Anonimb, 2010).
Metode demonstrasi
adalah suatu cara penyajian pengertian atau ide yang dipersiapkan dengan teliti untuk
suatu prosedur.15
mempertunjukkan secara langsung obyeknya atau cara melakukan sesuatu atau mempertunjukkan
suatu proses.15
Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa demonstrasi adalah salah satu
cara menyajikan informasi dengan cara mempertunjukkan secara langsung obyeknya atau
menunjukkan suatu proses atau prosedur. Penyajian ini disertai penggunaan alat peraga dan tanya
jawab. Biasanya demonstrasi diberikan kepada kelompok individu yang tidak terlalu besar
jumlahnya.15
dan gusi yang benar, alat dan bahan apa yang digunakan, bentuk dan tipenya,dan
b. Meyakinkan kepada kelompok bahwa ide tersebut bisa dilaksanakan setiap orang.
c. Meningkatkan minat orang untuk belajar, dan mencoba sendiri dengan prosedur
yang didemonstrasikan.15
melakukan demonstrasi.
e. Dengan mengamati demonstrasi, masalah atau pertanyaan yang ada dapat terjawab.15
a. Demonstrasi merupakan metode yang tidak efektif apabila alat atau benda yang
diperagakan termasuk alat berat atau tidak dapat diamati dengan jelas karena agak
rumit, atau jumlahnya terbatas sehingga hanya beberapa orang yang mempunyai
b. Apabila bendanya kecil, benda itu hanya dapat dilihat secara nyata oleh beberapa
Pemakaian alat bantu dalam merubah perilaku anak merupakan hal yang sangat penting.
Alat bantu pendidikan adalah alat-alat yang dipakai oleh pendidik di dalam menyampaikan bahan
pendidikan. Alat bantu ini lebih sering disebut alat peraga, karena berfungsi untuk membantu
memperagakan sesuatu di dalam proses pendidikan. Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip
bahwa pengetahuan yang ada pada setiap siswa dapaat diterima atau ditangkap melalui panca
indera.14
Alat bantu dalam pendidikan mempunyai peran dalam mempertinggi kemampuan belajar,
memperkuat daya ingat, memperbesar minat, dan mempermudah penghayatan. Alat peraga
langsung yang dianggap paling efektif untuk anak-anak adalah model. Model yaitu alat peraga
yang dapat dilihat dan diamati, yang dapat berupa alat yang sebenarnya ataupun dibuat meniru
aslinya. Siswa yang diberi pendidikan dapat melihat, merasakan, dan menelitinya. Alat peraga
langsung membantu para siswa dalam mengartikan atau mempelajari suatu bahan pendidikan
Masa usia anak adalah transisi dalam interaksi sosial dimana terjadi perubahan figur
tokoh (model) akan berpengaruh pada diri anak, dimana tokoh ibu akan digantikan dengan tokoh
guru. Untuk itu didalam penyuluhan kesehatan gigi dan mulut perlu adanya kerja sama yang baik
dengan guru. Menurut Piaget, pola perkembangan anak dibagi menjadi 4 tahapan : stadium
Sensorimotorik (0-18 atau 24 bulan), Stadium Praoperasional (1-7 tahun), Stadium operasional
konkrit (7-11 tahun), Stadium operasional formal (11-15 tahun atau lebih). Makin tinggi umur
anak, tingkah lakunya makin terorganisasi dan mempunyai tujuan-tujuan yang dikenal sebagai
tingkah laku bermotif. Selanjutnya Harlod menyatakan, ada beberapa teori tentang proses
perubahan perilaku antara lain: pengembangan serta penyebaran (research development and
Metode merupakan gabungan antara metode role play dengan diskusi kelompok.
Pesan-pesan kesehatan disajikan dalam beberapa bentuk permainan seperti permainan
monopoli
Caranya persis seperti bermain monopoli dengan menggunakan dadu, gaco (petunjuk
arah) selain papan main. Beberapa orang menjadi pemain dan sebgian lagi berperan
sebagai nara sumber
Penggunaan
Merangsang partisipasi
Keuntungan
Kerugian
Permainan peran adalah pemeranan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan
tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atau lebih dan biasanya digunakan
sebagai bahan analisis oleh kelompok.
Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peran
tertentu untuk memainkan peran, misalnya sebagai dokter puskesmas, perawat tau
bidan sedangkan anggota kelompok yang lainnya berperan sebagai pasien atau
anggota masyarakat
Tujuan yang diharapkan dengan penggunaan metode ini antara lain sebagai berikut :
Jika ingin mengubah sikap peserta dan pengaruh emosi dpat membantu dalam
penyajian masalah tersebut.
Jelaskan kepada peserta atau pendengar mengenai peranan mereka pada waktu
permainan peran/sosiodrama sedang berlangsung
Beri kesempatan kepada para pelaku untuk berunding beberapa menit sebelum
mereka memainkan perannya
Keuntungan :
Membantu peserta dalam mendapatkan pengalaman yang ada pada pikiran orang
lain
Kelemahan :
Metode Tanya jawab adalah cara penyampaian pesan dalam bentuk pertanyaan yang
harus dijawab terutama dari pengajar kepada sasaran tetapi dapat pula sebaliknya
Metode Tanya jawab adalah metode tertua dan banyak digunakan dalam proses
pendidikan baik di lingkungan keluarga masyarakat maupun sekolah
Pertanyaan dapat menarik dan meusatkan perhatian sasaran sekalipun ketika sasaran
sedang ribut, yang mengantuk kembali segar dan hilang kantuknya
Merangsang sasaran untuk melatih dan mengembangkan daya piker termasuk daya
ingat
Sasaran merasa takut, oleh karena itu penyampai pesan harus dapat menciptakan
suasana yang tidak tegang dan akrab
Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah
dipahami
Waktu sering banyak terbuang terutama apabila sasaran tidak dapat menjawab
pertanyaan sampai 2 atau 3 orang
Dalam jumlah sasaran yang banyak tidak mungkin cukup awaktu untuk memberikan
pertanyaan kepada setiap sasaran
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metode penyuluhan yang umum digunakan adalah metode didaktik (one way method) dan
metode sokratik (two way method). Pada metode didaktik pendidik cenderung aktif sedangkan
siswa sebagai sasaran pendidik tidak diberi kesempatan mengemukakan pendapat. Ceramah
merupakan salah satu metode didaktik yang baik digunakan pada pendidikan kesehatan gigi dan
a. Metode ceramah
d. Penyebaran selebaran,
e. Pameran.15
Metode sokratik dilakukan dengan komunikasi dua arah antara siswa dan pendidik.
Peserta didik diberikan kesempatan mengemukakan pendapat dan dua orang atau lebih dengan
latar belakang berbeda bekerja sama saling memberikan keterangan dan ikut serta dalam
menyatakan pendapat. Salah satu metode sokratik yang tepat digunakan pada pendidikan
kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak sekolah dasar adalah demonstrasi. Pada metode
demonstrasi materi pendidikan disajikan dengan memperlihatkan cara melakukan suatu tindakan
Tujuan metode demonstrasi yaitu untuk mengajar seseorang atau siswa bagaimana melakukan
suatu tindakan atau memakai suatu produksi baru. Keuntungannya dapat menjelaskan suatu
prosedur secara visual, sehingga mudah dimengerti dan siswa dapat mencoba pengetahuan yang
diterimanya. Kerugian pada metode ini diperlukan alat-alat dan biaya yang besar serta
a. Wawancara,
b. Demonstrasi,
c. Sandiwara,
d. Simulasi,
e. Curah pendapat,
g. Tanya jawab.
3.2 Saran
Semoga makalah yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi semua masyarakat pada
umumnya dan bagi mahasiswa keperawatan gigi pada khususnya. Apabila ada kesalahan
dalam penyusunan makalah ini,penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya,dan segala
saran dan kritikan yang membangun sangat penyusun harapkan dari pembaca demi
pengembangan keterampilan menulis selanjutnya.Kiranya penyelesaian makalah ini dapat
bermanfaat bagi semuanya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/11729959/Dental_Health_Education_DHE_Pendidikan_Penyuluhan_
Kesehatan_Gigi_PKG
http://prasko17.blogspot.co.id/2011/08/metode-dalam-penyuluhan.html