Anda di halaman 1dari 6

MEKANISME TEH HIJAU (RYOKUCHA) UNTUK MENGHILANGKAN

HALITOSIS YANG DISEBABKAN OLEH KALKULUS

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

OLEH

NUR AULIA ILMI

NIM. PO.71.3.261.16.1.022

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

PROGRAM STUDI D-III

TAHUN 2016
1

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Rongga mulut merupakan pintu gerbang tubuh. Setiap waktu tak terhitung

mikroorganisme yang melewati rongga mulut. Hal ini terjadi terus menerus tanpa

mengalami banyak gangguan karena adanya pengaruh saliva. Rongga mulut juga

merupakan bagian saluran cerna dengan biologi yang unik, terdiri atas jaringan

lunak dan keras seperti tubuh lainnya. Dalam rongga mulut ini juga terdapat

kelainan-kelainan, salah satunya yaitu bau mulut atau halitosis (Roeslan, 1999).

Bau mulut yang bersumber dari mulut merupakan faktor yang disebabkan

oleh bakteri dan protein yang ada pada semua orang, oleh karena itu pada

dasarnya bau mulut adalah masalah semua orang, hanya tingkat keparahan yang

berbeda-beda, ada yang mempunyai bau mulut ringan sehingga sama sekali tidak

mengganggu orang-orang di sekitarnya, sementara yang mempunyai kondisi

halitosis berat sangat mengganggu orang lain sehingga dapat mempengaruhi rasa

percaya diri (Widiati, 2003).

Kondisi gigi yang tidak bersih maupun gigi yang berlubang merupakan

tempat yang dapat menjadi media pertumbuhan bakteri anaerob gram negatif, di

samping sisa makanan itu juga mengalami pembusukan ( Wibosono, 2002). Hasil

Penelitian menunjukan, hampir 85-95 % bau mulut bersumber adanya kelainan di

rongga mulut, baik gigi yang berlubang maupun infeksi jaringan penyangga

(Fahrudin, 2002).
2

Jurnal healt to day mengatakan, plak merupakan penyebab kerusakan gigi.

Plak dan sisa makanan yang melekat di gigi secara bertahap akan diubah menjadi

asam oleh bakteri. Jika plak dan sisa makanan tersebut dibiarkan terlalu lama

dipermukaan gigi atau tidak segera dibersihkan dan ditambah lagi dengan adanya

air liur, plak beserta sisa-sisa makanan menumpuk yang lama kelamaan akan

mengeras sehingga berubah menjadi karang gigi yang mempunyai permukaan

kasar sehingga memudahkan kotoran-kotoran menempel (Ita, 2002).

Obat tradisional adalah obat jadi atau ramuan bahan alam yang berasal

dari tumbuhan, hewan, dan mineral. Bahan-bahan tersebut yang secara tradisional

telah digunakan untuk mengobatan berdasarkan pengalaman. Bahan obat alam

yang berasal dari tumbuhan porsinya lebih besar dibanding dari bahan yang dari

hewan atau mineral, sehingga sebutan obat tradisional hampir selalu identik

dengan tanaman obat. Dari masa ke masa obat tradisional mengalami

perkembangan yang semakin meningkat karena mudah ditemui dan harganya

dapat dijangkau oleh semua lapisan masarakat.

Tanaman teh juga salah satu tanaman yang dijadikan obat tradisional. Di

seluruh pelosok Indonesia aneka produk bisa dijumpai sehari-hari. Teh bisa

diminum panas atau dingin sebagai minuman penyegar atau obat. Banyak pula

yang mencampurkan dengan bahan-bahan tertentu untuk mengobati berbagai

penyakit (Nazarudin, 1996).

Salah satu gangguan pada mulut adalah bau mulut. Biasanya berbagai cara

dilakukan untuk menghilangkannya. Mulai pengobatan tradisional yang


3

menggunakan berbagai ramuan. Para peneliti dari Lembaga Perlindungan

Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan di Belanda menemukan bahwa di dalam

teh, terdapat zat yang bernama katekin yang dapat menghambat perkembangan

bakteri penyebab napas berbau tidak sedap. Minuman teh dengan kekentalan

normal, cukup untuk membunuh bakteri pada lidah (Okie, 2008).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

mengetahui lebih dalam mengenai mekanisme teh hijau untuk menghilangkan

halitosis yang disebabkan oleh kalkulus.

B. Perumusan Masalah

Dari uraian diatas, maka perumusan masalah ini adalah bagaimanakah

mekanisme teh hijau (ryokucha) untuk menghilangkan halitosis yang disebabkan

oleh kalkulus?

C. Tujuan

1. Umum : Untuk mengetahui mekanisme teh hijau dalam menghilangkan

halitosis yang disebabkan oleh kalkulus.

2. Khusus : Untuk mengetahui perbandingan antara teh apa yang paling

banyak kandungan zat yang berkhasiat untuk menghilangkan

halitosis.
4

D. Manfaat
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat menambah dan

memberikan wawasan mengenai Mekanisme teh hijau (Ryokucha) untuk

menghilangkan halitosis yang disebabkan oleh kalkulus dan manfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan khususnya kesehatan

gigi dan mulut.

2. Manfaat Praktis

a) Bagi Penulis

Agar dapat menambah pengetahuan tentang mekanisme teh hijau untuk

menghilangkan halitosis yang disebabkan oleh kalkulus.

b) Bagi Institusi Pendidikan

Bahan masukan bagi institusi pendidikan dalam kontribusi teh sebagai salah

satu obat tradisional bau mulut ke dalam kurikulum mata kuliah bagi

mahasiswa Politeknik Kesehatan Pontianak Jurusan Kesehatan Gigi.

c) Bagi Ilmu Pengetahuan

Segala masukan serta referensi bagi penelti lebih lanjut yang berkaitan dengan

mekanisme teh untuk menghilangkan halitosis.


NAMA : NUR AULIA ILMI

NIM : PO.71.3261.16.1.022

PRODI : D.III

JURUSAN : KEPERAWATAN GIGI

TINGKAT : I

Anda mungkin juga menyukai