Anda di halaman 1dari 8

1

Insisiva Dental Journal, Vol. 7 No. 1 Bulan Mei Tahun 2018

Hubungan antara Persepsi Remaja tentang


Penggunaan Alat Ortodontik Cekat dan Minat
terhadap Perawatan Maloklusi
(Penelitian pada Pelajar SMAK “X” Bandung)

The Relationship between the Perception of Late


Adolescence Using Fixed Orthodontic Appliance and
Interest towards Ofmalocclusion Treatment
(Experiment was held on students of SMAK “X”
Bandung)

Jolanda1, Cindy Maria2, Marlin Himawati3


1
Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Dokter Gigi, Fakultas
Kedokteran Gigi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung
2
Dosen Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Maranatha,
Bandung
3
Bagian Ortodonsia, RSGM Universitas Kristen Maranatha,
Bandung

Abstrak
Abstrak: Persepsi adalah proses mengorganisir dan menginterpretasi informasi sensori untuk memberikan
makna. Persepsi tentang penggunaan alat ortodontik cekat dapat dilihat dari aspek estetik dan aspek fungsional.
Bagi remaja, salah satu hal yang paling penting adalah penampilan fisik. Penampilan fisik terutama dapat dilihat
dari penampilan wajah, tidak terlepas dari penampilan gigi dan mulut. Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui hubungan antara persepsi remaja tentang penggunaan alat ortodontik cekat dan minat terhadap
perawatan maloklusi pelajar SMAK “X” Bandung. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan
rancangan penelitian cross-sectional dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling. Besar sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 41 orang.Tabulasi silang antara
persepsi dan minat memperlihatkan minat responden paling banyak dalam kategori minat sedang baik persepsi
dari aspek estetik maupun aspek fungsional. Analisis data dari penelitian menggunakan chi-square test dengan α
= 0,05. Hubungan antara persepsi remaja tentang penggunaan alat ortodontik cekat dan minat terhadap
perawatan maloklusi tidak signifikan dengan p = 0,456.

Kata kunci: persepsi, minat, remaja, alat ortodontik cekat, maloklusi.

Abstract
Abstract: Perception is the process of organizing and interpreting sensory information to provide meaning.
Perceptions about the use of fixed orthodontic appliance can be seen from aesthetic and functional aspects. For
late adolescence, one of the most important thing is the physical appearance. Appearance can be seen mostly
from the face, which is related to the teeth and mouth. The purpose of this study is to determine the relationship
between the perception of late adolescence using fixed orthodontic appliance and interest towards of
malocclusion treatment in SMAK "X" students in Bandung. This research was an analytic cross-sectional study
design and the sampling technique used a purposive sampling. The amount of sample which met the inclusion
and exclusion criteria was 41 students.Cross-tabulation between perception and interests showed that the most
interests of the respondent was seen in the moderate category in perception of both functional and aesthetic
aspects. The data was analyzed using chi-square test with α = 0,05. The relationship between the perception of
late adolescence using fixed orthodontic appliance and interest towards of malocclusion treatment did not show
a significant result with p = 0,456.
2

Jolanda, Cindy Maria, Marlin Himawati │Hubungan antara Persepsi Remaja tentang Penggunaan Alat
Ortodontik Cekat dan Minat terhadap Perawatan Maloklusi (Penelitian pada Pelajar SMAK “X” Bandung)

Key words: perception, interest, adolescent, fixed orthodontic appliance, malocclusion

PENDAHULUAN individu terutama remaja dalam mencari


Salah satu hal yang paling penting bagi perawatan maloklusi.8 Sebagian besar
remaja adalah penampilan fisik. minat terhadap perawatan maloklusi pada
Penampilan fisik terutama dapat dilihat kalangan remaja didorong oleh kepedulian
dari penampilan wajah, tidak terlepas dari pribadi mengenai penampilan yaitu dari
penampilan gigi dan mulut.1 Remaja aspek estetik.11 Minat adalah suatu
menyadari bahwa kesan pertama sangat keadaan ketika seseorang mempunyai
dipengaruhi oleh penampilan.2 Pada masa perhatian terhadap sesuatu dan disertai
pubertas, remaja menjadi sangat keinginan untuk mengetahui dan
3,4
memperhatikan tubuh. Menurut mempelajari maupun membuktikan lebih
Witherington, remaja usia 15 sampai 18 lanjut.12 Menurut Baldwin, sebanyak 80%
tahun paling banyak berada di tingkat individu yang menerima perawatan
Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ortodontik ternyata mengabaikan
merupakan saat eksplorasi diri dan pertimbangan dari aspek fungsional,
memiliki minat yang sangat tinggi.3,5 namun perawatan ortodontik mempunyai
Penghayatan remaja mengenai tujuan lainnya seperti meningkatkan
penampilan wajah memengaruhi kesehatan dari aspek fungsional,13,14 maka
perkembangan psikologis dari masa anak peneliti tertarik untuk melakukan
hingga dewasa.6 Penampilan dari wajah penelitian mengenai hubungan antara
terbukti digunakan sebagai pedoman untuk persepsi tentang penggunaan alat
menyimpulkan berbagai karakteristik ortodontik cekat dan minat terhadap
mengenai seseorang, termasuk perawatan maloklusi pelajar SMAK
kepribadian, integritas, kompetensi sosial, “X”Bandung.
kompetensi intelektual, dan kesehatan
mental yang menunjukan hasil hubungan METODE PENELITIAN
interpersonal yang lebih baik dan Jenis penelitian yang digunakan adalah
kepercayaan diri yang lebih tinggi.7,8 Salah analitik. Penelitian dilaksanakan pada
satu komponen yang paling penting dari bulan Mei 2015 di SMAK “X” Bandung.
penampilan wajah adalah gigi dan mulut.8 Populasi pada penelitian yaitu semua
Menurut penelitian Shaw et al., pelajar SMAK “X” Bandung yang belum
disimpulkan bahwa individu cenderung pernah menggunakan alat ortodontik cekat
menghina penampilan gigi yang buruk berjumlah 41 orang. Metode pengambilan
daripada penampilan yang lain, seperti sampel menggunakan teknik purposive
pakaian, berat badan, telinga, dan lain- sampling. Kriteria inklusi untuk penelitian
lain.9 Individu yang mempunyai susunan yaitu usia remaja (15-18 tahun) dan
gigi yang kurang baik memerlukan bersedia menjadi subjek penelitian yang
penggunaan alat ortodontik cekat sebagai dibuktikan dengan kesediaan untuk
perawatan terhadap maloklusi.10 mengisi surat persetujuan sebagai subjek
Persepsi adalah proses mengorganisir penelitian. Kriteria eksklusi yaitu pelajar
dan menginterpretasi informasi sensori yang sedang atau telah menjalani
untuk memberika makna.4 Persepsi tentang perawatan ortodontik cekat.
penggunaan alat ortodontik cekat dapat Pada instrumen penelitian, kuisioner
dilihat dari aspek estetik dan aspek untuk mengukur variabel persepsi
fungsional. Persepsi tentang penggunaan berjumlah dua puluh pernyataan yang
alat ortodontik cekat dari aspek estetik dibagi menjadi dua aspek, yaitu aspek
biasanya merupakan motivasi utama estetik dan aspek fungsional dengan
3

Insisiva Dental Journal, Vol. 7 No. 1 Bulan Mei Tahun 2018

masing-masing aspek terdiri dari sepuluh Pernyataan-pernyataan terdiri dari item


pernyataan yang disusun oleh peneliti positif (favorable) dan negatif
berdasarkan teori Proffit10 (Tabel 1). (unfavorable). Skor terendah yang
Kuisioner untuk mengukur minat terdiri diperoleh untuk variabel persepsi adalah
dari sepuluh pernyataan yang disusun oleh 10 dan skor tertinggi adalah 40 untuk tiap
peneliti berdasarkan teori Walgito12 (Tabel aspek. Pada variabel minat dibagi menjadi
2). Kuisioner disusun berdasarkan skala tiga kategori, yaitu rendah, sedang, dan
Likert dengan pilihan jawaban sebanyak tinggi. Interval skor untuk kategori rendah
empat, mulai dari sangat sesuai, sesuai, adalah 10-20, kategori sedang 21-30, dan
tidak sesuai, dan sangat tidak sesuai. kategori tinggi 31-40.

Tabel 1. Alat Ukur Persepsi10


Favorable /
Aspek Indikator Item Unfavorable

Estetik Perbaikan Penggunaan alat ortodontik cekat bagi Favorable


deviasi saya dapat memperbaiki tampilan yang
dentofacial kurang menarik pada gigi, mulut, dan
wajah.
Penggunaan alat ortodontik cekat Unfavorable
membuat saya mendapat julukan yang
menghina gigi dan mulut saya.
Ketertarikan Makna penggunaan alat ortodontik cekat Unfavorable
sosial bagi saya dapat menurunkan kualitas
kehidupan sosial.
Saya menghayati penggunaan alat Favorable
ortodontik cekat dapat memperbaiki
hubungan interpersonal saya.
Penggunaan alat ortodontik cekat bagi Favorable
saya dapat memperbaiki kelas sosial di
lingkungan.
Saya menghayati penggunaan alat Favorable
ortodontik cekat dapat mengubah
pandangan negatif orang terhadap saya.
Kepercayaan Penggunaan alat ortodontik cekat Favorable
diri membuat kepercayaan diri saya terhadap
gigi dan mulut meningkat.
Penggunaan alat ortodontik cekat bagi Unfavorable
saya dapat menurunkan rasa percaya
diri.
Saya menghayati penggunaan alat Favorable
ortodontik cekat dapat meningkatkan
popularitas saya di lingkungan.
Makna penggunaan alat ortodontik cekat Favorable
bagi saya dapat meningkatkan rasa puas
terhadap keadaan gigi dan mulut.
Fungsional Pergerakan Penggunaan alat ortodontik cekat bagi Unfavorable
4

Jolanda, Cindy Maria, Marlin Himawati │Hubungan antara Persepsi Remaja tentang Penggunaan Alat
Ortodontik Cekat dan Minat terhadap Perawatan Maloklusi (Penelitian pada Pelajar SMAK “X” Bandung)

rahang saya dapat meningkatkan masalah


normal pergerakan otot saat menggerakkan
a. Koordinasi rahang karena susunan gigi yang kurang
otot baik beraturan.
b. Tidak ada Saya menghayati penggunaan alat Favorable
rasa nyeri ortodontik cekat dapat mengurangi rasa
sakit saat menggerakkan rahang karena
susunan gigi yang kurang beraturan.
TMJ normal Makna penggunaan alat ortodontik cekat Favorable
bagi saya dapat memperbaiki kelainan
pada sendi rahang yang mengganggu
aktivitas karena susunan gigi yang
kurang beraturan.
Fungsi Penggunaan alat ortodontik cekat bagi Unfavorable
pengunyahan saya dapat memperburuk masalah
baik pengunyahan karena susunan gigi yang
kurang beraturan.
Fungsi Makna penggunaan alat ortodontik cekat Favorable
penelanan bagi saya dapat memperbaiki masalah
baik penelanan karena susunan gigi yang
kurang beraturan.
Fungsi bicara Saya menghayati penggunaan alat Favorable
baik ortodontik cekat dapat memperbaiki
masalah pada fungsi bicara karena
susunan gigi yang kurang beraturan.
Pencegahan Makna penggunaan alat ortodontik cekat Favorable
terhadap bagi saya dapat mengurangi
trauma kemungkinan terjadinya benturan pada
gigi yang dapat menyebabkan kerusakan
yang lebih parah.
Pencegahan Penggunaan alat ortodontik cekat bagi Favorable
terhadap saya dapat mengurangi kemungkinan
karies terjadinya gigi berlubang karena
susunan gigi yang kurang beraturan.
Pencegahan Makna penggunaan alat ortodontik cekat Unfavorable
terhadap bagi saya dapat meningkatkan
gingivitis kemungkinan terjadinya gusi berdarah
karena susunan gigi yang kurang
beraturan.
Pencegahan Saya menghayati penggunaan alat Favorable
terhadap ortodontik cekat dapat mengurangi
penyakit kemungkinan terjadinya kegoyangan
periodontal gigi karena susunan gigi yang kurang
beraturan.
5

Insisiva Dental Journal, Vol. 7 No. 1 Bulan Mei Tahun 2018

Tabel 2. Alat Ukur Minat12


Favorable /
Indikator Item Unfavorable
Perhatian Saya sering memperhatikan teman saya yang Favorable
menggunakan alat ortodontik cekat.
Saya acuh tak acuh terhadap alat ortodontik cekat Unfavorable
yang digunakan oleh teman saya.
Keinginan Saya ingin tahu lebih banyak tentang alat Favorable
mengetahui ortodontik cekat.
Saya mencari tahu informasi mengenai alat Favorable
ortodontik cekat.
Saya jarang bertanya mengenai alat ortodontik Unfavorable
cekat pada teman yang menggunakan.
Keinginan Saya berusaha untuk memahami manfaat-manfaat Favorable
mempelajari alat ortodontik cekat.

Saya tidak tertarik untuk memahami hal-hal yang Unfavorable


berhubungan dengan alat ortodontik cekat.

Keinginan Saya tidak tertarik untuk melakukan perawatan Unfavorable


membuktikan dengan alat ortodontik cekat.
lebih lanjut Saya berusaha mencari perawatan dengan alat Favorable
ortodontik cekat.
Saya ingin menggunakan alat ortodontik cekat. Favorable

Prosedur pengambilan data dilakukan pada sejumlah sampel yang telah


dengan cara membuat rumusan pernyataan ditentukan. Pengisian kuisoner kurang
dalam kuisioner dan melakukan uji lebih dilakukan selama 25 menit. Data
validitas dan reliabilitas kuisioner. Uji yang diperoleh, diolah dan dianalisis
validitas pada penelitian menggunakan berdasarkan distribusi frekuensi dalam
korelasi Product Moment (Pearson) dan bentuk tabel dan grafik. Pengujian
Cronbach Alpha untuk menghitung hipotesis dengan menggunakan chi-square
koefisien reliabilitas. Kuisioner yang telah test dengan kriteria pengujian jika nilai p ≤
diuji validitas dan reliabilitas digunakan 0,05 maka H1 diterima, sedangkan jika
nilai p> 0,05 maka H1 ditolak.
6

Jolanda, Cindy Maria, Marlin Himawati │Hubungan antara Persepsi Remaja tentang Penggunaan Alat
Ortodontik Cekat dan Minat terhadap Perawatan Maloklusi (Penelitian pada Pelajar SMAK “X” Bandung)

HASIL PENELITIAN

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Persepsi tentang Penggunaan Alat Ortodontik Cekat dan Minat
terhadap Perawatan Maloklusi

Kategori minat
Rendah Sedang Tinggi Total
Persepsi Estetik 2 (12%) 14 (82%) 1 (6%) 17 (100%)
Fungsional 6 (33%) 12 (67%) 0 18 (100%)
Fungsional dan 2 (33%) 4 (67%) 0 6 (100%)
estetik
Total 10 30 1 41

Berdasarkan hasil distribusi frekuensi termasuk dalam kategori minat tinggi.


persepsi tentang penggunaan alat Untuk persepsi estetik dan fungsional
ortodontik cekat dan minat terhadap sebanyak 33% responden termasuk
perawatan maloklusi, (Tabel 3) diketahui kategori minat rendah, 67% responden
sebanyak 2% responden yang termasuk termasuk kategori minat sedang, dan tidak
kategori minat rendah dengan persepsi ada responden yang termasuk kategori
estetik, 82% responden yang termasuk tingkat tinggi.
kategori minat sedang dengan persepsi Analisis data diuji dengan
estetik, dan 6% responden termasuk menggunakan chi-square test dengan
kategori minat tinggi dengan persepsi derajat kemaknaan α = 0,05. Hasil analisis
estetik. Sedangkan untuk persepsi statistik menunjukan bahwa nilai p 0,456
fungsional, sebanyak 33% responden yang maka H1 ditolak, kesimpulan H1 ditolak,
termasuk kategori minat rendah, 67% yang artinya tidak terdapat hubungan
responden yang termasuk kategori minat antara persepsi tentang penggunaan alat
sedang, dan tidak ada responden yang ortodontik cekat dan minat terhadap
perawatan maloklusi (Tabel 4)
7

Insisiva Dental Journal, Vol. 7 No. 1 Bulan Mei Tahun 2018

Tabel 4. Hubungan antara Persepsi tentang Penggunaan Alat Ortodontik Cekat dan Minat
terhadap Perawatan Maloklusi
Variabel Penelitian Nilai p
Hubungan antara persepsi tentang penggunaan alat
ortodontik cekat dan minat terhadap perawatan 0,456
maloklusi

DISKUSI pengamatan, tanggapan, dan sikap


Hasil penelitian yang dilakukan pada merupakan faktor lain yang memengaruhi
seluruh subjek yang terdiri dari 41 pelajar minat sehingga dapat memengaruhi hasil
SMAK “X” Bandung menunjukan bahwa penelitian yang dilakukan. Pengetahuan
tidak terdapat hubungan antara persepsi mengenai manfaat penggunaan alat
tentang penggunaan alat ortodontik cekat ortodontik cekat dapat memengaruhi minat
dan minat terhadap perawatan maloklusi responden terhadap perawatan maloklusi.
pada pelajar SMAK “X” Bandung. Subjek Pengetahuan yang kurang mengenai
penelitian yang memiliki persepsi tentang manfaat penggunaan alat ortodontik cekat
penggunaan alat ortodontik cekat dari menyebabkan minat yang rendah terhadap
aspek estetik dan persepsi tentang perawatan maloklusi. Pengamatan,
penggunaan alat ortodontik cekat dari tanggapan, dan sikap yang negatif
aspek fungsional paling banyak dalam terhadap penggunaan alat ortodontik cekat
kategori minat sedang terhadap perawatan dapat memengaruhi minat responden
maloklusi, yang berarti pelajar SMAK “X” untuk melakukan perawatan maloklusi
Bandung mempunyai cukup perhatian sehingga responden kurang mempunyai
terhadap penggunaan alat ortodontik cekat perhatian terhadap penggunaan alat
dan memiliki keinginan yang cukup untuk ortodontik cekat dan kurang memiliki
mengetahui dan mempelajari maupun keinginan untuk mengetahui dan
membuktikan lebih lanjut perawatan mempelajari maupun membuktikan lebih
terhadap maloklusi. lanjut perawatan terhadap maloklusi.
Menurut Sujanto, minat dapat Tingkat keparahan maloklusi pada
dipengaruhi oleh beberapa faktor, subjek penelitian sebagai variabel
diantaranya pengetahuan, pengamatan, pengganggu juga dapat memengaruhi hasil
tanggapan, persepsi, dan sikap. Persepsi penelitian karena tidak semua subjek
yang diterima melalui alat indera akan penelitian memiliki tingkat keparahan
diolah, dinilai dan diinterpretasikan dalam yang sama. Tingkat keparahan maloklusi
otak sebagai suatu informasi. Jika dari pada subjek penelitian yang berbeda-beda
proses penilaian dan penginterpretasian menyebabkan minat terhadap perawatan
menghasilkan penilaian yang positif maka maloklusi yang berbeda juga, sesuai dari
penilaian akan berjalan terus menjadi hal kebutuhan akan perawatan maloklusi dari
yang menarik dan disenangi sehingga subjek penelitian.
menjadi informasi yang menetap sehingga
menjadi sesuatu yang diminati. SIMPULAN
Sebaliknya, jika proses penilaian dan Simpulan pada penelitian yaitu tidak
penginterpretasian menghasilkan penilaian terdapat hubungan antara persepsi tentang
yang negatif, maka penilaian akan berjalan penggunaan alat ortodontik cekat dan
terus menjadi hal yang tidak menarik minat terhadap perawatan maloklusi pada
sehingga informasi akan diabaikan karena pelajar SMAK “X” Bandung.
tidak diminati.15 Pengetahuan,
8

Jolanda, Cindy Maria, Marlin Himawati │Hubungan antara Persepsi Remaja tentang Penggunaan Alat
Ortodontik Cekat dan Minat terhadap Perawatan Maloklusi (Penelitian pada Pelajar SMAK “X” Bandung

DAFTAR PUSTAKA Perception of Smile Associated


With Malocclusions Among
1. Bishara SE. Textbook of Brazilian Adolescents. European
Orthodontics. Philadelphia: W.B. Journal of Orthodontics. 2013; 35:
Saunders Company; 2001. 483-490.
2. Hurlock EB. Adolescent 12. Wicaksono HY. Kreativitas dalam
th
Development. 5 Ed. New York: Pembelajaran Musik. 2009; 28(1).
Mcgraw-Hill Book Co; 1980. 13. Livas C, Delli K. Subjective and
3. Santrok JW. Perkembangan Objective Perception of
Remaja. Edisi Keenam. Jakarta: Orthodontic Treatment Need: A
Penerbit Erlangga; 2003. Systematic Review. European
4. King L. Psikologi Umum Sebuah Journal of Orthodontics. 2012; 1-7.
Pandangan Apresiatif. Jakarta: 14. Fawzan AA. Reasons for seeking
McGraw Hill Education and orthodontic treatment in Qassim
Salemba Empat; 2010. region: a Pilot Study. International
5. Sobur A. Psikologi Umum dalam Dental Journal of Students
Lintasan Sejarah. Bandung: CV Research. 2013; 1(3): 58-62.
Pustaka Setia; 2013. 15. Ardi M, Aryani L. Hubungan
6. Ukra A, Bennani F, Farella M. Antara Persepsi Terhadap
Psychological Aspects of Organisasi Dengan Minat
Orthodontics in Clinical Practice. Berorganisasi Pada Mahasiswa
Part two: General Psychological Fakultas Psikologi UIN SUSKA.
Wellbeing. Elsevier. 2012; 3: 69- Fakultas Psikologi UIN Sultan
77. Syarif Kasim Riau. 2011; 153-163.
7. Khan M, Fida M. Assessment of
Psychosocial Impact of Dental
Aesthetics. Journal of the College
of Physicians and Surgeons
Pakistan. 2008; 18(9): 559-564.
8. Jeremiah HG, Bister D, Newton
JT. Social Perceptions of Adults
Wearing Orthodontic Appliances:
a Cross-Sectional Study. European
Journal of Orthodontics. 2011; 33:
476-482.
9. Shaw WC, Meek SC, Jones DS.
Nicknames, Teasing Harassment
and the Salience of Dental
Features among School Children.
British Journal of Orthodontics;
1980: 7: 75-80.
10. Proffit WR, Fields HW, Sarver
DM. Contemporary Orthodontics.
4th ed. Philadelphia: Mosby
Elsevier; 2007.
11. Moura C, Cavalcanti AL, Gusmao
ES, Soares RSC, Moura FTC,
Santillo PMH. Negative Self-

Anda mungkin juga menyukai