Anda di halaman 1dari 6

https://pocketdentistry.

com/5-transverse-discrepancies/
http://dr-kindermann.de/en/dysgnathia.html
http://www.tiops.com/downloads/Articles/BjorkCephalometricGrowthAnalysis.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/45395/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y

JURNAL 1
Prevalensi Maloklusi dan Kebutuhan Perawatan Ortodontik pada Anak Sekolah di
Northern Saudi Arabia

1. Pada penelitian jurnal 1 digunakan indeks IOTN sebagai penilaian prevalensi


maloklusi dan kebutuhan perawatan ortodontik, karena IOTN sendiri memiliki
2 komponen yang dinilai yaitu DHC dan AC, jadi diantara DHC dan AC
manakah yang lebih efektif untuk menilai prevalensi maloklusi dan kebutuhan
perawatan ortodontik?

Jawab:
Baiklah, jadi IOTN sendiri adalah salah satu standar untuk menilai kesehatan gigi
masyarakat dan epidemiologi maloklusi. Indeks ini mengurutkan maloklusi
berdasarkan tingkat keparahan ciri oklusal untuk kesehatan gigi dan gangguan estetika
seseorang.
Jadi, jika dibandingkan mana yang lebih efektif, tergantung tujuan dari penilaiannya.
DHC digunakan untuk menggambarkan ciri oklusal yang dapat mempengaruhi fungsi
dan ketahanan gigi geligi.
Penilaian dengan meilhat secara berurutan ciri berikut (dikenal sebagai MOCDO): 2
M (Missing teeth)  gigi yang hilang dan tidak erupsi
O (Overjet)  jarak gigit
C (Crossbite)  gigitan silang
D (Displacement/contact point)  pergeseran titik kontak
O (Overbite)  tumpang gigit
Komponen DHC dari IOTN memiliki 5 kategori dari Grade 1 (tidak membutuhkan
perawtatan) hingga Grade 5 (sangat dibutuhkan) yang dapat digunakan langsung
secara klinis pada pasien atau pada model studi pasien.

Sedangkan Aesthetic Component (AC) / Komponen estetika


Indeks untuk menilai estetika dari maloklusi yang mungkin berdampak pada
psikososial pasien.2 sedangkan Penilaian AC hanya dilakukan langsung secara klinis
pada pasien menggunakan foto berwarna atau dari model studi pasien menggunakan
foto hitam putih.

Jadi diantara kedua komponen tersebut DHC lebih efektif untuk menilai prevalensi
maloklusi dan kebutuhan perawatan ortodontik. Namun jika suatu penelitian memiliki
tujuan untuk menilai estetika dari maloklusi yang mungkin berdampak pada
psikososial pasien, komponen AC lebih efektif.

JURNAL 2
Kebutuhan Perawatan Ortodontik dan Dampak Psikososial terhadap Maloklusi pada
Anak Usia 12 Tahun di Hongkong

1. Pada kesimpulan, IOTN-AC menjadi indikator terbaik untuk dampak


psikososial. Kenapa IOTN-AC yang menjadi indikator terbaik?
Pada jurnal ini menjelaskan bahwa dalam kebanyakan kasus, pasien yang memiliki
permintaan perawatan tinggi datang dengan kebutuhan normatif yang rendah dan
sebaliknya, sehingga biasanya didasarkan dari presepsi diri pasien sendiri. Selain itu,
IOTN-AC sendiri merupakan indeks yang di desain untuk menilai estetika dari
maloklusi yang mungkin berdampak pada psikososial pasien, sehingga didasarkan
pada evaluasi subyektif dari estetika saja.
Lalu, kenapa dibeberapa indeks untuk dampak yang sama kurang signifikan?
Karena melihat beberapa indeks tersebut juga untuk mengevaluasi komponen
estetika?
Empat indeks lain menjadi indikator kurang baik terhadap dampak psikososial dari
maloklusi. Pada jurnal ini menjelaskan bahwa, meskipun DAI dan ICON memiliki
komponen estetika dan dimaksudkan untuk memperhitungkan faktor psikososial,
kedua indeks ini tidak cukup sensitif dalam penelitian ini. Kemudian dari sumber
yang saya dapat bahwa, DAI digunakan untuk mengevaluasi komponen estetika dan
anatomi maloklusi, tetapi DAI tidak memberikan informasi mengenai bagaimana
maloklusi mempengaruhi dampak sosial pasien.
Untuk indeks IOTN-DHC dan PAR tidak menunjukkan hubungan, karena kedua
indeks dirancang untuk dokter untuk menilai masing-masing kebutuhan perawatan
normatif dan hasil perawatan.
2. Indeks IOTN AC lebih signifikan terhadap dampak psikososial, Bagaimana
perhitungan/penggunaan indeks IOTN AC?
- Acuan penilaian iotn AC adalah 10 foto standar yang diurutkan dari skor 1 (paling
estetik)-10 (paling tidak estetik).
- Penilaian AC dapat dilakukan langsung secara klinis pada pasien menggunakan foto
berwarna atau dari model studi pasien menggunakan foto hitam putih.
- Gigi pasien (atau model studi) dalam keadaan oklusi dilihat dari aspek anterior dan
skor yang sesuai ditentukan dengan memilih foto yang dianggap memiliki gangguan
estetika yang setara.

Skor :
Skor 1/2 : Tidak dibutuhkan
Skor 3/4 : Sedikit dibutuhkan
Skor 5,6,7 : Cukup dibutuhkan
Skor 8,9,10 : Sangat dibutuhkan

3. Mengapa kebutuhan perawatan anak laki-laki cenderung lebih tinggi


dibandingkan anak perempuan?
Pertumbuhan gigi seperti halnya pertumbuhan skeletal yaitu puncak pertumbuhan
(growth spurt) pada anak perempuan terjadi lebih awal dibandingkan anak laki-laki.
Anak perempuan biasanya mencapai maturasi lebih dahulu dibandingkan anak laki-
laki rata-rata perbedaannya 2 tahun untuk onset pubertal growth spurt.
Pada jurnal juga menjelaskan bahwa alasanny mungkin bahwa rata-rata,
perkembangan skeletal pada anak perempuan kurang lebih 2 tahun lebih maju
daripada pada anak laki-laki mengakibatkan anak laki-laki memiliki proporsi yang
lebih besar dari maloklusi Kelas II pada usia 12.
 Kuswandari S. Maturasi dan erupsi gigi permanen pada anak periode gigi pergantian.
Majalah Kedokteran Gigi. 2014; 47(2): 72-6.

4. Bagaimana hubungan tingkat pendidikan orang tua dan status sosio ekonomi
dengan kebutuhan perawatan orthodontik?
Pada penelitian ini tidak menemukan hubungan yang kuat antara kebutuhan
perawatan dan tingkat pendidikan atau pendapatan bulanan rumah tangga. Meskipun
IOTN-DHC dan PAR menunjukkan hubungan yang signifikan dengan tingkat
pendidikan, sedangan tidak dengan indeks lainnya.
Kemungkinan orang tua dengan status sosial ekonomi tinggi akan lebih peduli dan
memprioritaskan kunjungan untuk perawatan orthodontik, sedangkan orang tua dari
status ekonomi menengah kebawah cenderung kurang sadar/kurang menjangkau biaya
akan perawatan orthodontik.
Dari Sumber yang saya dapatkan bahwa, tingkat pendidikan merupakan unsur penting
yang mendasari perilaku. Semakin tinggi tingkat pendidikan, makin mudah menyerap
dan mencerna informasi yang diterima. Tingkat pendidikan orang tua mempengaruhi
pola pikir anak terhadap kepedulian kesehatan untuk melakukan kunjungan ke dokter
gigi dalam hal perawatan gigi. Pemberian pengetahuan kepada anak terhadap
kesehatan serta estetik gigi dan mulut yang kurang, dapat menimbulkan pandangan
anak terhadap tingkatan estetik juga kurang. (Kamal S. Hubungan Antara Tingkat
Pendidikan Orang Tua Dengan Kebutuhan Perawatan Ortodonti Interseptif. 2020)
Jurnal 3
Prevalensi Maloklusi dan Kebutuhan Perawatan Ortodontik di Kalangan Dewasa
Muda di Kota Jeddah

1. Pada jurnal ke-3, penilaian kebutuhan perawatan orthodontik berdasarkan DHC


dikelompokkan ke dalam 3 kategori yaitu
- Tidak perlu atau sedikit perawatan (Grade 1)
- Kebutuhan sedang atau terbatas (Grade 2 dan 3)
- Kebutuhan besar (Grade 4 dan 5).
Bagaimana cara peneliti mengkategorikan subjek masuk ke dalam grade tersebut?

Kategori Keterangan
Grade 1
Tidak dibutuhkan
Grade 2
Sedikit
dibutuhkan

Grade 3
Cukup dibutuhkan
Grade 4
Dibutuhkan

Grade 5
Sangat
dibutuhkan

Anda mungkin juga menyukai