Anda di halaman 1dari 5

1. Pada follow up apa saja yang di evaluasi pada gambaran radiografinya.

wilda

 Apakah terjadi resorpsi internal kembali atau pada gigi lain terjadi resorpsi internalnya
 Melihat apakah ada karies sekunder.
 Melihat apakah ada lesi pada periapikalnya

2. Pada kasus ini kan dilakukan 3 foto radiografi yaitu panoramik, periapikal dan cbct, apakah setiap
kasus resopsi internal membutuhkan ke3 radiografi tersebut? tasya

Terimakasih atas pertanyaannya niswa izin mencoba menjawab.


menurut niswa tidak harus dilakukan semua foto tersebut, apabila hanya untuk melihat resorpsi internal
cukup dengan melakukan panoramik untuk melihat apakah ada gigi yang mengalami resorpsi internal,
karena biasanya dengan menggunakan foto panoramik resorpsi internal bisa terdeteksi.

3. Pada saat followup menurut niswa radiografi apa yg sebaiknya digunakan pada kasus ini? Monik/cekta
(Cadangan)

Terimakasih atas pertanyaannya, niswa izin mencoba menjawab..

Radiografi yang sebaiknya dilakukan pada saat follow up adalah foto periapikal dikarenakan pada
pemeriksaan radiografi sebelumnya pada foto periapikalnya terdapat pelebaran ruang ligamen
periodontal, sehingga dilakukan foto periapikal untuk melihat perubahan terhadap pelebaran ruang
ligament periodontalnya apakah semakin melebar atau malah mengecil (membaik).

Namun apabila sudah ligament periodontalnya sudah membaik sebelumnya, dan selanjutnya dilakukan
follow up lagi maka niswa menyarankan foto panoramik untuk melihat keseluruhan elemen giginya,
apakah ada gigi lain yang mengalami resorpsi internal.

4. apa pertimbangan dilakukan foto panoramik? Kenapa tidak cukup periapikal saja ? ucun

Karna pada foto periapikal itu kan hanya bisa melihat gigi dan daerah tertentu saja dan tidak bisa semua
gigi sehingga dilakukan foto panoramik, untuk melihat apakah ada gigi lain yang mengalami resorpsi
internal.. dikarenakan resorpsi internal ini bisa terjadi pada banyak gigi sekaligus yang etiologinya adalah
idiopatik

apa pertimbangan dilakukan foto periapikal? Kenapa tidak cukup panoramik saja ?

dikarenakan pada foto panoramik diketahui hanya 2 gigi yang mengalami resorpsi internal sehingga
dilakukan foto periapikal karena ingin melihat lesi lebih jelas sedangkan kalo pada foto panoramik pada
apeks dan batas lesinya itu tidak terlalu jelas dan ruang ligament periodontalnya itu tidak terlihat

sedangkan pada foto periapikal dapat terlihat dengan jelas,

intinya panoramik tidak seakurat dan sedetai periapikal.


5. kenapa lebih dipilih dd resopsi eksternal dibanding dens invaginatus, karena jika dilihat dari batas,
resopsi eksterna berbatas moth eaten appearance dan asimetri? Cekta/monik

Jadi memang dens invaginatu dan resorpsi eksternal itu merupakan diagnosis banding dari resorpsi
internal. Namun pada kasus ini, dapat kita lihat batas dari lesi adalah jelas punch out sedangkan pada
dens invaginatus memiliki batas lesi jelas radiopak dengan densitasnya itu menyerupai email.

6. pada PPT disebutkan bahwa perawatan dari gigi yang mengalami resorpsi internal disertai perforasi
adalah bedah flap, root resection, dan intentional replantation, apakah kita bisa memakai semua
perawatan tersebut atau apakah ada pertimbangan dalam memilih salah satu dari perawatan tersebut
untuk kasus yang perforasi? nabil

Terima kasih atas pertanyaannya saya izin mencoba menjawab pertimbangan dari kita memilih salah
satu dari ketiga perawwatan tersebut lokasi dari perforasinya..
bedah flap : apabila letak perforasinya berada di 1/3 tengah / 1/3 servikal sebelum mencapai 1/3 apikal
gigi

Root resection : apabila perforasinya berada di 1/3 apikal.

Replentasi intensional :apabila area perforaasi berada di are yang susah di akses (1/3 tengah saluran
akar tapi di bagian mesial atau distal akar gigi.)

7. pada kasus ini dilakukan perawatan bedah flap pada gigi 11, apa pertimbangan dari dilakukannya
bedah flap tersebut?

Terima kasih atas pertanyaannya saya izin mencoba menjawab

Pada kasus ini dilakukan perawatan bedah flap dikarenakan hasil dari gambaran CBCT ditemukan adanya
perforasi yang berada di 1/3 tengah saluran akar gigi. Apabila area perforasinya kita isi dari saluran akar
ditakutkan pengisiannya tidak hermetis dikarenakan akses yang sulit. Sehingga dilakukan bedah flap
untuk mendapkan akses visual yang lebih baik dan pengisian yang hermetis.

8. Teknik radiografi apa yang paling disarankan untuk diagnosis dan perawatan kasus Resorption
internal? Apakah selalu perlu dilakukan CBCT? nabsor

Terimakasih atas pertanyaannya saya izin mencoba menjawab, pemeriksaan radiografi yang disarankan
untuk diagnosis resorpsi internal adalah periapikal dikarenakan dapat melihat gambaran seperti batas
lesi, perluasannya dan area periapikalnya lebih jelas. Namun juga disarankan untuk menggunakan
pemeriksaan radiografi panoramik untuk melihat gigi apa saja yang terkena resorpsi internal
dikarenakan resorpsi internal ini dapat terjadi pada banyak gigi.

Dan CBCT tidak selalu perlu dilakukan, karna CBCT ini tujuannya adalah untuk mengetahui gigi tersebut
perforasi atau tidak. Apabila maka dapat mengetahui letak perforasinya dimana ..

9. Kenapa pada kasus ini dilakukan pemeriksaan CBCT? Apa pertimbangannya? indri
Terimakasih atas pertanyaannya, saya izin mencoba menjawab, jadi pada kasus ini dilakukan CBCT
karena pasien mengalami rasa sakit pada gigi yang terjadi resorpsi internal, nah seperti yang kita ketahui
umumnya gejala resorpsi internal ini itu adalah asimtomatik, namun dapat sakit apabila terjadi
perforasi. Sehingga diperlukan CBCT untuk mengetahui lebih pasti bahwa gigi tersebut perforasi atau
tidak , apabila benar terjadi perforasi , maka dengan menggunakan CBCT juga dapat membantu dalam
menentukan posisi dari perforasinya.

11. Kira-kira apa pertimbangannya pada kasus ini diagnosis bandingnya resorpsi eksternal bukan karies
bukal/lingual? Apakah ada gambaran radiografi khusus yang membuat kasus ini tidak bisa didiagnosis
karies bukal/lingual? nana

Jadi memang karies bukal/lingual dan resorpsi eksternal itu merupakan diagnosis banding dari resorpsi
internal. Namun pada kasus ini, dapat kita lihat posisi lesi pada gambaran radiografi periapikal bahwa
lesi tersebut bermula dari tengah saluran akar gigi kemudian meluas kearah apikal akar yang lebih mirip
dengan lesi resorpsi eksternal, sedangkan kalau lesi karies bukal/lingual itu lesinya cenderung berada di
servikal akar gigi atau mahkota gigi yang disertai dengan kerusakan puncak tulang alveolar, sedangkan
pada hasil gambaran radiografi kasus ini letak lesi bukan berada di servikal gigi dan tidak mengalami
kerusakan puncak tulang alveolarnya, maka dari itu diagnosis banding yang dipilih pada kasus ini adalah
resorpsi eksternal.

13. Pada kasus ini kira" apa pertimbangan untuk tetap melakukan foto radiografi panoramic, sedangkan
keluhan pasien sebatas rasa sakit pada gigi 11 yang seharusnya cukup dilakukan foto periapikal saja?
fenni

Terimakasih atas pertanyaannya saya izin mencoba menjawab.

Jadi dilakukan foto panoramik itu untuk lebih memastikan apakah resorpsi internal hanya terjadi pada
gigi 11 dan 21 saja atau terjadi pada gigi lain juga atau pada banyak gigi seperti gigi permanennya gigi
desidui apa saja, karna resorpsi internal ini dapat terjadi pada banyak gigi sekaligus yang penyebabnya
itu tidak diketahui.

Terimakasih atas pertanyaanya, saya izin mencoba menjawab, dari jurnal yang niswa baca dan niswa
temui itu hanya 1 jurnal sih bahwa resorpsi internal itu dapat timbul apabila pada saat desinfeksi saluran
akarnya tidak bersih.

15. apakah pada satu gigi resopsi internal dapat terjadi bersamaan dgn resopsi eksternal? jika iya apakah
gambaran radiolusen keduanya menyatu? bagaimana membedakanny? dhilaq

Terimakasih atas pertanyaannya saya izin mencoba menjawab.

Menurut niswa bisa terjadi, nah apabila terjadi gambaran lesinya itu yang super imposed akan lebih
lusen dari pada lesi eksternal, karna kan lesi resorpsi internal adalah lusen dan eksternal lusen maka
apabila superimposed , area superimposed tersebut akan lebih lusen dari yang lainnya.
1. Pada follow up apa saja yang di evaluasi pada gambaran radiografinya.

2. Pada kasus ini kan dilakukan 3 foto radiografi yaitu panoramik, periapikal dan cbct, apakah setiap
kasus resopsi internal membutuhkan ke3 radiografi tersebut?

3. Pada saat followup menurut niswa radiografi apa yg sebaiknya digunakan pada kasus ini?

4. apa pertimbangan dilakukan foto panoramik? Kenapa tidak cukup periapikal saja ?

5. kenapa lebih dipilih dd resopsi eksternal dibanding dens invaginatus, karena jika dilihat dari batas,
resopsi eksterna berbatas moth eaten appearance dan asimetri?

6. pada PPT disebutkan bahwa perawatan dari gigi yang mengalami resorpsi internal disertai perforasi
adalah bedah flap, root resection, dan intentional replantation, apakah kita bisa memakai semua
perawatan tersebut atau apakah ada pertimbangan dalam memilih perawtaan tersebut untuk kasus
yang perforasi?

7. pada kasus ini dilakukan perawatan bedah flap pada gigi 11, apa pertimbangan dari dilakukannya
bedah flap tersebut?

8. Teknik radiografi apa yang paling disarankan untuk diagnosis dan perawatan kasus Resorption
internal? Apakah selalu perlu dilakukan CBCT?

9. Kenapa pada kasus ini dilakukan pemeriksaan CBCT? Apa pertimbangannya?

10. Bagaimana kita menentukan resorpsi internal yang membutuhkan perawatan endodontik dari
gambaran radiografi?

11. Kira-kira apa pertimbangannya pada kasus ini diagnosis bandingnya resorpsi eksternal bukan
karies bukal/lingual? Apakah ada gambaran radiografi khusus yang membuat kasus ini tidak bisa
didiagnosis karies bukal/lingual?

12. Jika resorpsi tsb terjadi pada pasien yg sedang menjalani perawatan ortodontik, setelah dilakukan
perawatan pada gigi tsb apakah perawatan ortodontik dapat dilanjutkan? Bagaimana ya
pertimbangannya?

13. Pada kasus ini kira" apa pertimbangan untuk tetap melakukan foto radiografi panoramic,
sedangkan keluhan pasien sebatas rasa sakit pada gigi 11 yang seharusnya cukup dilakukan foto
periapikal saja?

14. Setelah dilakukan perawatan, apakah ada kemungkinan ecr timbul lagi pada gigi tersebut?

15. apakah pada satu gigi resopsi internal dapat terjadi secara bersamaan dgn resopsi eksternal? jika
iya apakah gambaran radiolusen keduanya menyatu? bagaimana membedakanny?
ALUR PERAWATAN

PERIAPIKAL : UNTUK MELIHAT APA YANG TERJADI PADA GIGI 11 DAN 21 APAKAH ADA LESI
PERIAPIKAL ATAU TIDAK, SETELAH DIKETAHUI TIDAK ADA LESI PERIAPIKAL DAN TERDAPAT RESORPSI
INTERNAL MAKA DILANNJUTKAN PEMERIKSAAN RADIOGRAFIS PANORAMIK UNTUK MELIHAT
SELURUH GIGI, APAKAH PADA GIGI LAIN ADA YANG MENGALAMI RESORPSI INTERNAL, KARENA
RESORPSI Internal dapat terjadi pada banyak gigi tanpa diketahui penyebabnya.

Setelah itu baru menggunakan CBCT dikarenakan pasien mengalami rasa sakit ringan yang dicurigai
terjadinya perforasi.

Anda mungkin juga menyukai