Ketika lesi karies dianggap terdeteksi pada gambar tetapi struktur gigi sebenarnya
utuh, itu disebut temuan positif palsu. Fenomena morfologi seperti pit. Dan fissure,
cervical burn out dan efek mach band serta anomaly gigi (pit hypoplasia dan
Kehadiran demineralisasi yang tidak dapat dilihat (atau belum dapat dilihat) disebut
sebagai temuan negatif palsu. Kesalahan teknis yang paling umum dalam hal ini
adalah tumpang tindih antara permukaan proksimal gigi yang berdekatan. Namun,
ini dapat dengan mudah diperbaiki dengan memodifikasi posisi sensor atau angulasi
horizontal sinar-x.
Suatu foto dapat menunjukkan diagnosa yang tepat apabila dapat diinterpretasi
dengan baik. Foto yang dapat diinterpretasi dengan baik harus memiliki kualitas
yang baik pula. Berikut kualitas foto yang baik secara umum.
1. Bentuk dan ukuran foto mendekati keadaan sebenarnya. Dalam hal ini, pada foto
tidak boleh terjadi distorsi atau perubahan, maupun elongasi atau pemanjangan
gambar. Radiografi harus memiliki jumlah distorsi yang paling sedikit. Gambar
yang terdistorsi tidak memiliki ukuran dan bentuk yang sama dari objek asli pada
objek yang sama. Hal yang mempengaruhi distorsi adalah penempatan dan
ketebalan enamel.
2. Kontras.
sinar yang masuk ke dalam film. Semakin banyak sinar yang diterima film maka
Gambar harus memiliki kerapatan dan kontras yang optimal untuk memfasilitasi
interpretasi.
3. Detail.
kecil dari organ yang di foto. Kemudian juga harus lengkap. Lengkap dalam hal
radiograf, dimana didalamnya terdapat informasi yang lengkap dari objek yang
akan dilihat Detail gambar ini dapat dipengaruhi oleh posisi pesawat sinar X,
Pada bitewing, baik proyeksi molar maupun premolar, terdapat juga kriteria untuk
Gambar II.30 Kiri: puncak tulang alveolar terlihat. Kanan: puncak tulang
enamel.
5. Mahkota gigi rahang atas dan rahang bawah berada pada tengah film.
Teknik Interpretasi
Teknik interpretasi pada radiografi bitewing mempunyai prinsp yang sama dengan
1. Mahkota
Mahkota adalah bagian dari anatomi gigi yang terlihat secara klinis dari
radioopak
dentn atau dari mesial sampai mendekati pulpa atau sudah mencapai kamar
pulpa.
2. Akar adalah bagian anatomi semua akar klinis gigi yang terlihat secara
b. Bentuk akar seperti bengkok kerah distal, mesial, konvergen atau divergen
eksterna
Resorpsi interna berasal dari ruang pulpa, lesi terlokalisir; radiolusen; dan
bulat, oval, atau memanjang di dalam akar atau mahkota dan berkelanjutan
Situs umum untuk resorpsi akar eksternal adalah daerah apikal dan serviks.
Ketika resorpsi akar eksternal terjadi sebagai akibat dari lesi inflamasi
periapikal, lamina dura dan ruang ligamen periodontal hilang di sekitar
apeks.
3. Membrane periodontal
4. Lamina dura
alveolar
d. Menghilang : apabila lamina dura telah tertutup oleh lesi ataupun lainnya
5. Furkasi
Furkasi secara klinis/radiografis adalah daerah percabangan akar
Puncak tulang alveolar adalah bagian tulang secara anatomi mengelilingi gigi dari
mulai cemento enamel junction sampai foramen. Pada daerah ini sering ditulis
resorpsi puncak tulang alveolar. Resorpsi puncak tulang alveolar ini terdiri atas
resorpsi horizontal dan vertical ataupun bentuk lainnya seperti arch shape tetapi hal
ini jarang. Untuk mengetahui bagaimana resorpsi puncak tulang adalah dengan
menarik garis khayal antara dua CEJ dari dua gigi yang berdampingan.
proses alveolar di mana puncaknya masih horizontal (yaitu, sejajar dengan garis
a. Dalam batas normal : apabila tidak terdapat kelaian puncak tulang alveolar
Setelah semua informasi terkumpul maka sudah didapatkan kesimpulan yang ditulis
dalam :
7. Kesan radiografi
Kesan radiografi merupakan kesimpulan dari semua point yang ada kelainannya.
Diisi dengan keterangan point yang bermasalah mulai dari mahkota sampai
periapical.
Kesan : terdapat kelainan pada mahkota, akar, membrane periodontal, lamina dura,
Gigi 46
Mahkota : radiolusen pada mesial mendekati pulpa, radiolusen pada distal sampai
dengan dentin
Akar : 2 divergen
Gigi 47