Anda di halaman 1dari 13

5.

Klasifikasi berdasarkan waktu Pengukuran

Berdasarkan waktu pengukurannya, data bisa dikelompokkan menjadi 2, yaitu :

1) Data Cross Section

Data cross-section adalah data yangmenunjukkan titik waktu tertentu.

Contohnya : laporan keuangan per 31 Desember 2011, data pelanggan PT.

angin ribut bulan Mei 2011, dan lain sebagainya.

2. Data time series/berkala

Data berkala adalah data yang menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu

atau periode secara historis. Contoh : data perkembangan nilai tukar dollar

Amerika terhadap Euro Eropa dari tahun 2009 sampai 2011, jumlah pengikut

jamaah Nurdin M. Top dan doktor Azahari dari bulan ke bulan, dll.

6. Klasifikasi berdasarkan skala Pengukuran

Berdasarkan skala pengukurannya, data bisa dikelompokkan menjadi 4

macam,

yaitu: data nominal, ordinal, interval, dan rasio.

1) Data Nominal

Data nominal merupakan data yang hanya bisa dibedakan, tidak bisa diurutkan

dan diperbandingkan satu dengan yang lain. Nominal atau nomi yang artinya

nama, menunjukkan tanda atau label yang hanya untuk membedakan antara

satu dengan yang lainnya. Skala Nominal merupakan skala yang paling
lemah/rendah di antara skala pengukuran yang ada. Skala nominal hanya bisa

membedakan benda atau peristiwa yang satu dengan yang lainnya berdasarkan

nama (predikat). Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasi

obyek, individual atau kelompok dalam bentukkategori. Contoh data nominal

yaitu jenis kelamin, agama, jenis pekerjaan dan sebagainya.

Pemberian angka atau simbol pada skala nominal tidak memiliki maksud

kuantitatif hanya menunjukkan ada atau tidak adanya atribut atau karakteristik

pada objek yang diukur. Misalnya : jenis kelamin diberi kode 1 untuk laki-laki

dan kode 2 untuk perempuan. Angka ini hanya berfungsi sebagai label

kategori, tanpa memiliki nilai instrinsik dan tidak memiliki arti apa pun.

Oleh karenanya, pada variabel dengan skala nominal tidak dapat diterapkan

operasi matematika standar (aritmatika) seperti pengurangan, penjumlahan,

perkalian, dan lainnya.

2) Data Ordinal

Skala Ordinal ini lebih tinggi daripada skala nominal, Merupakan data yang

mempunyai urutan (order), tetapi tidak mempunyai jarak perbedaan yang sama

di antara rangkaian urutan tersebut. Dengan kata lain merupakan data yang

memiliki jenjang, sehingga responden bisa diurutkan jenjangnya sesuai dengan

karakteristik yang ada pada dirinya. Pada data ordinal dapat menyatakan

bahwa data tersebut lebih, sama, atau kurang dari data yang lain. Contohnya :

Rangking prestasi belajar, rangking 1 nilainya 1000, 2 nilainya 980, dan 3

nilainya 960. Yang mana jarak antara rangking 1 dan 2, berbeda dengan
rangking 2 dan 3. Sebagaimana halnya pada skala nominal, pada skala ordinal

kita juga tidak dapat menerapkan operasi matematika standar (aritmatika)

seperti pengurangan, penjumlahan, perkalian, dan lainnya.

3) Data Interval

Data interval merupakan data yang mempunyai perbedaan, urutan, dan jarak

perbedaan/ interval yang sama di antara rangkaian urutan tersebut, tapi tidak

mempunyai titik nol absolut atau mutlak. Jarak pada skala interval diatur

mengikuti ukuran tertentu yang mudah dipahami maknanya dalam rangka

menyusun suatu interpretasi. Contohnya data tes hasil belajar yang diberikan

angka 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan seterusnya. Jarak antara 5 dan 6 sama dengan 6 dan

7, dan seterusnya. Namun angka tersebut tidak mempunyai arti perbandingan,

yang mana angka 4 yang didaptkan siswa bukan berarti kepandaiannya

setengah dari siswa yang mendapatkan 8. Hal ini karena angka dalam data

interval tidak mempunyai sifat absolut sehingga tidak bisa diperbandingkan.

4) Data Rasio

Skala rasio adalah skala data dengan kualitas paling tinggi. Merupakan data

yang mempunyai perbedaan, urutan, jarak perbedaan yang sama di antara

rangkaian urutan itu, dan mempunyai titik mutlak atau nol absolut, Sehingga

bisa diperbandingkan satu dengan yang lainnya. Pada skala rasio, terdapat

semua karakteristik skala nominal,ordinal dan skala interval ditambah dengan

sifat adanya nilai nol yang bersifat mutlak. Nilai nol mutlak ini artinya adalah

nilai dasar yang tidak bisa diubah meskipun menggunakan skala yang lain.
Oleh karenanya, pada skala ratio, pengukuran sudah mempunyai nilai

perbandingan/rasio.

Pengukuran-pengukuran dalam skala rasio yang sering digunakan adalah

pengukuran tinggi dan berat. Misalnya berat benda A adalah 30 kg, sedangkan

benda B adalah 60 kg. Maka dapat dikatakan bahwa benda B dua kali lebih

berat dibandingkan benda A.


Penyajian Data

Penyajian data adalah gambar-gambar yang menunjukkan data secara visual

didasarkan nilai pengamatan aslinya. Alat penyajian data statistik berupa lukisan

baik garis, gambar atau lambang

gambar 1 macam penyajian data

TABEL

Penyajian data dalam bentuk tabel bertujuan untuk memberikan informasi dan

gambaran mengenai jumlah secara rinci sehingga memudahkan untuk dilakukan

analisis terhadap data tersebut. Macam–macam penyajian data dalam bentuk tabel

diantaranya adalah sebagai berikut

1.    Tabel Baris Kolom

Tabel baris kolom ini adalah yang terdiri dari baris dan kolom. Tabel baris dan

kolom ini dapat dibedakan menjadi tiga arah, yaitu tabel satu arah, dua arah dan

tiga arah.
a.    Tabel satu arah yaitu tabel yang berisi mengenai sutau hal atau satu karakteristik

saja. Tabel ini merupakan bentuk tabel yang paling sederhana. Misalnya tabel

tentang Top Brand Index Smarthphone seperti berikut:

Contoh tabel satu arah atau sederhana :

gambar 2 contoh tabel satu arah

b.  Tabel dua arah yaitu tabel yang berisi menganai hubungan dua hal atau dua

karakteristik yang berbeda. Misalnya data Penjualan dan market share perusahaan

smarthphone.

gambar 3 contoh tabel dua arah


c.  Tabel tiga arah, yaitu tabel yang berisi mengenasi hubungan tiga hal atau tiga

karakteristik yang berbeda. Misalnya data jumlah penduduk DKI Jakarta

berdasarkan wilayah, jenis kelamin dan kewarganegaraan.

gambar 4 contoh tabel tiga arah

2. Tabel Kontingensi

Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, namun dalam tabel ini

memiliki ciri khusus, yaitu menyajikan data yang terdiri atas dua faktor atau dua

variabel, faktor yang satu terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k kategori,

dapat dibuat daftar kontingensi berukuran b x k dengan b menyatakan baris dan k

menyatakan kolom.

Contoh tabel kontingensi:


gambar 5 contoh tabel kontingensi

3. Tabel silang

Penyajian data dalam bentuk tabel silang dapat memberikan informasi mengenai dua

hal atau atau lebih yang berkaitan/berhubungan secara bersamaan. Misalnya  data

hasil penelitian yang berupa perhitungan frekuensi dan prosentase  jumlah karyawan

yang memiliki Tabel silang dapat hanya terdiri dari satu variable tetapi dapat juga

terdiri dari dua variable. Tergantung pertanyaan atau keadaan yang ingin

dideskripsikan. Dengan demikian, pemilihan penyajian data ke dalam tabel silang

satu atau dua variable akan tergantung dari data yang diperoleh (Burhan

Nurgiyantoro, 2004:42). Tabel silang satu variable digunakan untuk menggambarkan

data dengan menampillkan satu karakteristiknya saja. Misal jumlah keseluruhan.

Sementara tabel silang dua variable digunakan untuk menggambarkan data dengan

menampilkan dua karakteristiknya. Misalnya jumlah keseluruhan dan jumlah per

gender

Contoh tabel silang :


gambar 6 contoh tabel silang

Diagram

Selain dapat disajikan dalam bentuk tabel, data juga dapat disajikan dalam

bentuk diagram. Diagram adalah gambar yang menyajikan data secara visual yang

biasanya berasal dari tabel yangtelah dibuat sebelumnya. Diagram masih memiliki

kelemahan, yaitu tidak dapat memberikan gambaran data secara mendetail.

Penyajian data dalam bentuk diagram atau grafik biasanya lebih menarik karena data

disajikan dalam bentuk visual. Bentuk diagram yang sering digunakan diantaranya

adalah diagram garis, diagram batang, diagram lingkar, diagram peta.

1. Bar chart
gambar 7 bar chart

Grafik batang digunakan untuk membandingkan nilai antar deret dalam bentuk

grafik batang dengan beberapa model (silinder, kerucut, dan piramid) dengan posisi

horizontal atau vertikal. Contohnya dalam portofolio investor, piramida penduduk

Indonesia tahun 2016, presentase penduduk miskin, dan lain-lain.

2. Pie chart

gambar 8 pie chart


Diagram lingkaran adalah penyajian data statistik dengan menggunakan gambar

yang berbentuk lingkaran. bagian dari daerah lingkaran menunjukkan bagian-

bagian atau persentase dari keseluruhan. Untuk membuat lingkaran, terlebih dahulu

ditentukan besarnya persentase tiap objek terhadap keseluruhan data dan besarnya

sudut pusat sektor lingkaran. Grafik ini digunakan apabila ingin mendapatkan grafik

dalam bentuk kue (lingkaran) dari sebuah deret data tunggal. Fungsinya

menunjukkan bagaimana point data berhubungan dengan keseluruhan data. Pie chart

digunakan pada portofolio investor, presentase penduduk yang berobat jalan,

penduduk umur 10 tahun keatas menurut kebiasaan merokok, dan lain-lain.

3. Diagram pareto

gambar 9 diagram pareto


Diagram pareto adalah grafik batang yang menunjukkan masalah berdasarkan urutan

banyaknya jumlah kejadian. Urutannya mulai dari jumlah permasalahan yang paling

banyak terjadi sampai yang paling sedikit terjadi. Dalam grafik, ditunjukkan dengan

batang grafik tertinggi (paling kiri) hingga grafik terendah (paling kanan). Dalam

aplikasinya, Diagram pareto sangat bermanfaat dalam menentukan dan

mengidentifikasikan prioritas permasalahan yang akan diselesaikan.

Permasalahan yang paling banyak dan sering terjadi adalah prioritas utama kita

untuk melakukan tindakan. Sebelum membuat sebuah diagram pareto, data yang

berhubungan dengan masalah atau kejadian yang ingin kita analisis harus

dikumpulkan terlebih dahulu. Pada umumnya, alat yang sering digunakan untuk

pengumpulan data adalah dengan menggunakan Check Sheet atau Lembaran Periksa.

4. Diagram Garis

gambar 10 diagram garis


Diagaram garis adalah penyajian data dalam bentuk garis yang menggambarkan

perkembangan dan perubahan suatu keadaan. Biasanya diagram garis digunakan

untuk menyajikan data berdasarkan pengatmatan dari waktu-kewaktu secara

berurutan. Sumbu horisontal (mendatar) menunjukkan waktu pengamatan,

sedangkan sumbu vertikal (tegak) menunjukkan nilai data pengamatan untuk suatu

waktu tertentu.

Anda mungkin juga menyukai