Anda di halaman 1dari 4

Bentuk resistensi adalah sebuah bentuk dan penempatan dari dinding preparasi yang

memungkinkan struktur gigi yang tersisa serta restorasi untuk bertahan terhadap gaya
mastikasi yang berorientasi parallel terhadap sumbu panjang gigi.
Dinding preparasi dibuat relative datar pada dinding pulpa dan axial untuk memberikan
dukungan terhadap restorasi karena memungkinkan distribusi stress ke area yang lebih luas.
Dinding pulpa dan axial dibuat datar dengan posisi yang tegak lurus dengan sumbu Panjang
gigi. Perluasan dari dinding preparasi harus dilakukan dengan hati-hati dan harus
memperhatikan dukungan dari dentin. Karena akan mempertahankan kekuatan yang
maksimal sehingga tahan terhadap fraktur selama gaya mastikasi. Transisi antara dinding
preparasi (sudut internal) sedikit dibulatkan sehingga membatasi konsentrasi stress dan
meningkatkan resistensi gigi fraktur.
Desain persiapan harus memungkinkan ketebalan yang cukup dari bahan restorasi
polikristalin untuk memastikan ketahanan primer yang memadai terhadap fraktur restorasi.
Ketebalan oklusal minimal, untuk ketahanan yang tepat terhadap fraktur, amalgam adalah 1,5
sampai 2 mm dan gelas-keramik adalah 2 mm. Bahan restorasi polimer (mis., Resin
komposit) tidak memiliki ketebalan minimal.
• PRINSIP
1. Bentuk box-shaped, lantai relative datar
2. Membatasi perluasan dinding dengan mempertahankan area ridge dan cusp yang kuat
3. Internal line angle membulat
4. Melakukan cusp capping pada preparasi yang luas
5. Ketebalan restorasi cukup untuk mencegah fraktur
6. Mengikat bahan restorasi dengan struktur gigi.
• FAKTOR
1. Kekuatan oklusal pada restorasi dan struktur gigi tersisa serta kontak gigi
2. Struktur gigi yang tersisa dilakukan cusp capping
3. Tipe bahan restorasi
4. Ikatan restorasi dengan gigi.
Feature dari resistensi yang mencegah amalgam fraktur:
1. Mempertahankan struktur gigi sebanyak mungkin
2. Mempunyai dinding pulpa dan gingiva yang tegak lurus terhadap gaya oklusal
3. Mempunyai sudut preparasi internal yang dibulatkan
4. Membuang struktur gigi yang tipis atau lemah
5. Memberi slots & pin untuk sebagai Final Stage Preparation jika diindikasikan.
6. Ketebalan yang adekuat (1,5-2m) di area kontak oklusal dan 0,75 di area aksial)
7. Margin amalgam 90 derajat
8. Bentuk preparasi box-like yang membuat ketebalan amalgam uniform
9. Axiopulpal line angle membulat pada preparasi kelas 2

Gambar I : Bentuk preparasi box shaped, ketebalan uniform disemua arah. Margin
preparasi membentuk 90 derajat, setiap dinding pada enamel harus memiliki enamel rods
yang didukung oleh dentin yang kuat dibawahnya untuk mencegah terjadinya fraktur
enamel.
Gambar II : Ketika initial depth sedalam 1,5-2mm pastikan bur diposisikan sejajar dengan
sumbu Panjang gigi, menjangkau defek sampai ke DEJ. Kemudian ketika dilakukan
perluasan baik ke arah mesial, distal, fasial, lingual itu harus dipertahankan
kedalamannya, dinding pulpa harus dibentuk datar dan uniform disetiap sisi.
Gambar III : margin enamel dibuat 90 derajat sehingga margin amalgam yang dihasilkan
pun 90 derajat untuk mencegah terjadinya fraktur pada amalgam.
Gambar IV : margin cavosurface 90 derajat. Kemudian di gambar bawah menujukan
pulpal floor yang datar disemua sisi, tegak lurus dengan sumbu Panjang gigi, diikuti axial
wall yang parallel thd sumbu Panjang gigi. Kemudian axiopulpal line angle dibulatkan.
Gambar III : Konvergensi oklusal tidak boleh berlebihan harus memperhatikan kondisi
dari dinding preparasi. Bila operator dapat memastikan jarak atau ketebalan dari dinding
distal-dinding mesial lebih dari 1,6 mm maka dapat dilakukan pembuatan konvergensi
oklusal dengan memperhatikan enamel rods harus didukung oleh dentin kuat dibawahnya.
Apabila operator memastikan bahwa hasil dari jarak tsb akan kurang dari 1,6mm maka
bias dibuat fitur yang divergen, tidak boleh memaksakan konvergen karena akan
membuat dinding preparasi rapuh karena tidak didukung oleh enamel rods yang bersandar
pada dentin yang kuat.

Bentuk retensi adalah suatu bentuk dari preparasi yang mencegah perpindahan atau
terlepasnya bahan restorasi dari gaya geser dan gaya angkat.
Bentuk retensi primer diperoleh dengan konvergensi oklusal dinding enamel.
desain bentuk retensi primer persiapan secara langsung berkaitan dengan kebutuhan retensi
bahan restorasi yang diantisipasi. Restorasi Amalgam dari persiapan Kelas I atau II
dipertahankan dengan mengembangkan dinding gigi eksternal yang menyatu secara oklusal
(lihat Gambar 4.14A).
• PRINSIP
1. Restorasi amalgam kelas I & II membentuk dinding konvergen ke oklusal; Kelas III & IV
dibentuk divergen.
2. Sifat adhesi memberikan beberapa retensi
3. Pada fasiolingual berlaku marginal ridge 90˚
4. Casting metal mengendalikan dinding vertical yang hamper sejajar.

Bentuk retensi primer diperoleh dengan konvergensi oklusal dinding enamel. Dengan cara
ini, ketika amalgam ditempatkan dalam sediaan dan mengeras, itu tidak bisa copot. Namun,
konvergensi oklusal yang berlebihan dari dinding eksternal akan menghasilkan batang email
yang tidak didukung pada margin cavosurface dan harus dihindari. Dinding eksternal preparat
Kelas III dan V dibuat divergen untuk memberikan margin enamel yang kuat (lihat Gambar
1.12B dan 4.12A dan B). Retensi amalgam di daerah-daerah ini membutuhkan penciptaan
fitur sekunder (coves atau grooves) di dinding dentin yang berfungsi untuk mempertahankan
restorasi
Bentuk retensi Amalgam (Gbr. 10.13) disediakan oleh :

• Preparasi pada dinding vertikal konvergen ke arah oklusal


• Fitur retensi seperti groove, slots, pin diberikan pada final stage preparation
• Perlekatan amalgam yang diinsersi ke dalam permukaan preparasi yang irreguler (jika
ada)
Fitur bentuk retensi primer dicapai oleh orientasi dan jenis instrumen persiapan seperti bur
atau karbida berbentuk berlian No. 330 atau No. 245 pear (lihat Gambar 10.7B).
Restorasi komposit terutama dipertahankan dalam gigi oleh mikromekanis dan,
tergantung pada perekat, ikatan kimia yang terbentuk antara restorasi dan struktur gigi.
Dalam restorasi semacam itu, permukaan preparasi dari email dan dentin dietsa
(didemineralisasi) dengan pembuatan kondisi asam dan kemudian diiniltrasi dengan bahan
perekat berbasis resin sebelum penempatan komposit. Teknik etsa asam menggunakan asam
fosfat pada email akan membentuk rongga mikroskopis pada permukaan email sebagai
tempat masuknya bahan bonding dan bahan tambalan resin komposit ke email. Sehingga
rongga ini akan dialiri oleh bahan bonding

Primary retention form features are achieved by the orientation and type of the
preparation instrument such as the No. 330 or No. 245 pear-shaped carbide bur or
diamond

Anda mungkin juga menyukai