Anda di halaman 1dari 6

Landasan Hukum BPJS Kesehatan

1. Undang-Undang Dasar 1945

2. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial.

3. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial

Nasional,

Peserta BPJS Kesehatan

Iuran adalah sejumlah uag yang dibayar secara teratur oleh peserta, pemberi kerja,

dan/atau pemerinah. Bantuan iuran adalah iuran yang dibayar oleh Pemerintah bagi

fakir miskin dan orang tidak mampu sebagai peserta program Jaminan Sosial

Peserta BPJS Kesehatan terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu :

1) Peserta PBI (Penerima Bantuan Iuran) jaminan kesehatan adalah peserta

Jaminan Kesehatan untuk fakir miskin dan orang tidak mampu yang iurannya

dibayarkan oleh pemerintah sebagai peserta program Jaminan Kesehatan. yang

ditetapkan oleh pemerintah dan diatur melalui peraturan pemerintah.

Kriteria Fakir Miskin dan orang tidak mampu ditetapkan oleh menteri di bidang

sosial setelah berkoordinasi dengan menteri dan /atau pimpinan lembaga terkait

Kriteria Fakir Miskin dan Orang tidak mampu sebagaimana dimaksud menjadi

dasar bagi lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

statistik untuk melakukan pendataan Data Fakir Miskin dan Orang Tidak

Mampu yang telah diverifikasi dan divalidasi sebagaimana dimaksud, sebelum


ditetapkan sebagai data terpadu oleh Menteri di bidang sosial, dikoordinasikan

terlebih dahulu dengan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di

bidang keuangan dan menteri dan/atau pimpinan lembaga terkait.

Yang berhak menjadi peserta PBI Jaminan Kesehatan lainnya adalah yang

mengalami cacat total tetap dan tidak mampu. yang dimaksud dengan total tetap

merupakan kecacatan fisik dan atau mental yang mengakibatkan

ketidakmampuan seseorang untuk melakukan pekerjaan. Penetapan cacat total

tetap dilakukan oleh dokter yang berwenang.

2) Bukan PBI (Penerima Bantuan Iuran) jaminan kesehatan terdiri dari, Pekerja

penerima upah dan anggota keluarganya, Pekerja bukan penerima upah dan

anggota keluarganya, Bukan pekerja dan anggota keluarganya BPJS Kesehatan

hanya dapat menanggung paling banyak 5 (lima) anggota keluarga dan apabila

Peserta yang memiliki anggota keluarga lebih dari 5 (lima) orang termasuk

peserta, dapat mengikutsertakan anggota keluarga yang lain dengan membayar

iuran tambahan.

 Anggota keluarga yang dimaksud meliputi:

o Satu orang istri atau suami yang sah dari peserta

o Anak kandung, anak tiri dan/atau anak angkat yang sah dari peserta,

dengan kriteria:

1) Tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai penghasilan

sendiri dan
2) Belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau belum berusia 25 (dua

puluh lima) tahun yang masih melanjutkan pendidikan formal.

 Pekerja adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima gaji atau upah.

 Pekerja penerima upah adalah setiap orang yang bekerja pada pemberi kerja

dengan menerima gaji atau upah. Yaitu :

1. Pegawai Negeri Sipil

2. Anggota TNI

3. Anggota Polri

4. Pejabat Negara

5. Pegawai pemerintah non pegawai Negeri

Pegawai pemerintah non pegawai negeri sipil

adalah pegawai tidak tetap, pegawai honorer, staf khusus, dan pegawai

lain yang dibayarkan oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah.

6. Pegawai swasta

7. Pekerja lain yang memenuhi kriteria pekerja penerima upah.

 Pekerja bukan penerima upah adalah setiap orang yang bekerja atau berusaha

atas resiko sendiri. Pekerja bukan penerima upah terdiri atas:

1. Pekerja di luar hubungan kerja atau pekerja mandiri

2. Pekerja lain yang memenuhi criteria pekerja bukan penerima upah


Bukan pekerja adalah setiap orang yang tidak bekerja tapi mampu membayar

iuran Jamianan Kesehatan. Yang termasuk bukan pekerja :

1. Investor

2. Pemberi kerja

3. Penerima pension

 Pegawai Negeri Sipil yang berhenti dengan hak pensiun;

 Anggota TNI dan Anggota Polri yang berhenti dengan hak pensiun;

 Pejabat Negara yang berhenti dengan hak pensiun;

 Penerima pensiun selain huruf a, huruf b, dan huruf c; dan

 Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun

sebagaimana yang dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf d

yang mendapat hak pensiun

4. Veteran

5. Perintis kemerdekaan

6. Bukan pekerja lain yang memenuhi criteria bukan pekerja penerima

upah

Penduduk Indonesia harus memiliki BPJS kesehatankarena kepesertaan BPJS

Kesehatan bersifat wajib. Meskipun yang bersangkutan sudah memiliki Jaminan

Kesehatan lain.
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA

HAK PESERTA

1. Mendapatkan kartu peserta sebagai bukti sah untuk

memperoleh pelayanan kesehatan;

2. Memperoleh manfaat dan informasi tentang hak dan

kewajiban serta prosedur pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku;

3. Mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang

bekerjasama dengan BPJS Kesehatan;

4. Menyampaikan keluhan/pengaduan, kritik dan saran secara

lisan atau tertulis ke Kantor BPJS Kesehatan.

KEWAJIBAN PESERTA

1. Mendaftarkan dirinya sebagai peserta serta membayar iuran yang

besarannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

2. Melaporkan perubahan data peserta, baik karena pernikahan,

perceraian, kematian, kelahiran, pindah alamat atau pindah fasilitas

kesehatan tingkat pertama;

3. Menjaga Kartu Peserta agar tidak rusak, hilang atau dimanfaatkan oleh

orang yang tidak berhak;


4. Mentaati semua ketentuan dan tata cara pelayanan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai