Anda di halaman 1dari 28

“ORAL FISIOTERAPI”

Menyikat Gigi Pada Anak


1. Orangtua menjadi Rol Model dalam kegiatan
menyikat gigi pada anak.
2. Perhatikan kemampuan motoric anak selama
menyikat gigi, dengan membantu menyikat gigi
3. Menanamkan kebiasaan baik / perilaku
Kesehatan gigi sejak dini.
4. Alat dan bahan yang digunakan harus sesuai
dengan umur anak
 Oral fisioterapi adalah Tindakan secara mekanis
yaitu tindakan membersihkan gigi dan mulut dari
sisa makanan dan debris yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya penyakit pada jaringan keras
maupun jaringan lunak. Pada tindakan secara
makanis untuk membersihkan plak, lazim
digunakan alat fisioterapi oral.
Alat oral fisio terapi

Sikat gigi
Sikat gigi merupakan salah satu alat oral fisio terapi
yang digunakan secara luas untuk membersihkan gigi
dan mulut. Dipasaran dapat ditemukan beberapa macam
sikat gigi, baik manual maupun elektrik dengan
berbagai ukuran dan bentuk. Bulu sikat terbuat dari
berbagai macam bahan tekstur, panjang dan kepadatan.
Harus diperhatikan keefektifan sikat gigi untuk
membersihkan gigi dan mulut seperti;
• Kenyamanan bagi setiap individu meliputi ukuran,
tekstur dan bulu sikat
• Mudah digunakan
• mudah dibersihkan dan cepat kering sehingga tidak
lembab
• awet dan tidak mahal
• bulu sikat lentur tetapi cukup kuat dan tangkai nya
ringan
• ujung bulu sikat membulat
Cara menggunakan sikat gigi

Tehnik apapun yang dipergunakan, yang harus


diperhatikan adalah cara menyikat gigi tersebut
jangan sampai merusak strukur gigi. Karena di
masyarakat banyak yang salah dalam menyikat
gigi sehingga mengakibatkan gigi banyak yang
rusak (abrasi).
Berikut ini adalah tehnik menyikat gigi yang
tepat.
1. Sikat gigi dan gusi dengan posisi kepala sikat
membentuk sudut 450 di daerah perbatasan
antara gigi dengan gusi.
2. Gerakan sikat dengan lembut dan memutar.
Sikat bagian luar permukaan setiap gigi atas
dan bawah dengan posisi bulu sikat 450
berlawanan dengan garis gusi agar sisa
makanan yang mungkin masih menyelip
dapat dibersihkan.
3. Gunakan gerakan yang sama untuk menyikat
bagian dalam permukaan gigi.
4. Gosok semua bagian permukaan gigi yang digunakan

untuk mengunyah. Gunakan hanya ujung bulu sikat gigi untuk

membersihkan gigi dengan tekanan ringan sehingga bulu

sikat tidak membengkok. Biarkan bulu sikat membersihkan

celah-celah gigi. Rubah posisi sikat gigi sesering mungkin.

5. Untuk membersihkan gigi depan bagian dalam, gosok gigi

dengan posisi tegak dan gerakkan perlahan ke atas dan bawah

melewati garis gusi.


6. Sikat lidah untuk menyingkirkan bakteri dan agar napas
lebih segar.
7. Pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut karena
yang keras dapat membuat gusi terluka dan
menimbulkan abrasi pada gigi, yaitu penipisan struktur
gigi terutama di sekitar garis gusi. Abrasi dapat
membuat bakteri dan asam menghabiskan gigi karena
lapisan keras pelindung enamel gigi telah terkikis.
8. Ganti sikat gigi jika bulu sikat sudah rusak dan
simpan di tempat yang kering.
9. Jangan pernah meminjamkan sikat gigi Anda
kepada orang lain karena sikat gigi
mengandung bakteri yang dapat berpindah
dari orang yang satu ke yang lain meski sikat
sudah dibersihkan.
Tujuan Menggosok Gigi
• Gigi menjadi bersih dan sehat sehingga gigi
tampak putih
• Mencegah timbulnya caries atau lubang gigi,
karang gigi, dan penyakit lainnya.
• Memberikan perasaan segar pada mulut.
Waktu yang tepat menggosok gigi
• Minimal kita menggosok/menyikat gigi dua kali dalam
sehari yaitu pagi setelah sarapan dan kedua menjelang
tidur.
• Yang paling ideal sebaiknya menyikat gigi setelah
makan dan menjelang tidur.
• Apabila kita tidak mampu menggosok gigi setelah
makan, dianjurkan untuk kumur-kumur dengan air yang
bersih untuk mengurangi sisa-sisa makanan yang masih
menempel di gigi.
Macam-Macam teknik menyikat gigi
a.Teknik Horizontal
Menyikat gigi dengan teknik horizontal merupakan gerakan menyikat gigi ke depan ke

belakang dari permukaan bukal dan lingual (Ginanjar, 2006). Letak bulu sikat tegak

lurus pada permukaan labial, bukal, palatinal, lingual, dan oklusal dikenal sebagai

scrub brush. Caranya mudah dilakukan dan sesuai dengan bentuk anatomi

permukaan kunyah (Ginanjar, 2006). Abrasi yang disebabkan oleh penyikatan gigi

dengan arah horizontal dan dengan penekanan berlebih adalah bentuk yang paling

sering ditemukan .
B. Teknik vertical
• Menyikat gigi dengan metode teknik vertical merupakan cara yang
mudah dilakukan, sehingga orang-orang yang belum diberi
pendidikan bisa menyikat gigi dengan teknik ini (Nio, B.K., 1987).
Arah gerakan menyikat gigi ke atas ke bawah dalam keadaan
rahang atas dan bawah tertutup. Gerakan ini untuk permukaan gigi
yang menghadap ke bukal/labial, sedangkan untuk permukaan gigi
yang menghadap lingual/palatal, gerakan menyikat gigi ke atas ke
bawah dalam keadaan mulut terbuka. Cara ini terdapat kekurangan
yaitu bila menyikat gigi tidak benar dapat menimbulkan resesi gusi
sehingga akar gigi terlihat (Ginanjar, 2006).                          
C. Teknik Roll

Menyikat gigi dengan teknik roll merupakan gerakan sederhana, paling


dianjurkan, efisien, dan menjangkau semua bagian mulut. Bulu sikat
ditempatkan pada permukaan gusi, jauh dari permukaan oklusal. Ujung bulu
sikat mengarah ke apex. Gerakan perlahan-lahan melalui permukaan gigi
sehingga permukaan bagian belakang kepala sikat bergerak dalam lengkungan.
Waktu bulu sikat melalui mahkota gigi, kedudukannya hampir tegak terhadap
permukaan email. Ulangi gerakan ini sampai ±12 kali sehingga tidak ada yang
terlewat. Cara ini dapat menghasilkan pemijatan gusi dan membersihkan sisa
makanan di daerah interproksimal (Ginanjar, 2006). Menyikat gigi dengan roll
teknik untuk membersihkan kuman yang menempel pada gigi. Teknik roll
adalah menggerakan sikat seperti berputar (Rubianto, 2006).
D.Teknik Charter‘s

•Teknik menyikat gigi ini dilakukan dengan meletakkan bulu sikat menekan pada

gigi dengan arah bulu sikat menghadap permukaan kunyah/oklusal gigi. Arahkan

45º pada daerah leher gigi. Tekan pada daerah leher gigi dan sela-sela gigi

kemudian getarkan minimal 10 kali pada tiap-tiap area dalam mulut. Gerak

berputar dilakukan terlebih dulu untuk membersihkan daerah mahkota gigi.

Metode ini baik untuk membersihkan plak di daerah sela-sela gigi, pada pasien

yang memakai orthodontic cekat/kawat gigi dan pada pasien dengan gigi tiruan

yang permanen (Donna Pratiwi, 2009)


• 
E. Teknik Bass
• Teknik penyikatan ini ditujukan untuk membersihkan daerah leher

gingival, ujung sikat dipegang sedemikian rupa sehingga bulu sikat

terletak 45º terhadap sumbu gigi geligi. Ujung bulu sikat mengarah ke

leher gingival. Sikat kemudian ditekan kearah gingiva dan digerakkan

dengan gerakan memutar yang kecil sehingga bulu sikat masuk ke

daerah leher gingival dan juga terdorong masuk diantara gigi geligi.

Teknik ini dapat menimbulkan rasa sakit bila jaringan terinflamasi dan

sensitive. Bila gingival dalam keadaan sehat, teknik bass merupakan

metode penyikatan yang baik, terbukti teknik ini merupakan metode

yang paling efektif untuk membersihkan plak (Depkes, 1991).


F. Teknik Stillman
Teknik ini mengaplikasikan dengan menekan bulu sikat
dari arah gusi ke gigi secara berulang-ulang. Setelah
sampai di permukaan kunyah, bulu sikat digerakkan
memutar. Bulu sikat diletakkan pada area batas gusi dan
gigi sambil membentuk sudut 45º dengan sumbu tegak
gigi seperti pada metode bass (Donna Pratiwi, 2009).
g. Teknik Fone’s / Teknik Sirkuler
Metode gerakkan sikat secara horizontal
sementara gigi ditahan pada posisi menggigit
atau oklusi. Gerakan dilakukan memutar dan
mengenai seluruh permukaan gigi atas dan
bawah (Donna Pratiwi, 2009).
h. Teknik Fisiologis
• Teknik ini digunakan sikat gigi dengan bulu-bulu
sikat yang lunak. Metode ini didasarkan pada
anggapan bahwa penyikatan gigi menyerupai
jalannya makanan, yaitu dari mahkota kearah
gusi. Letak bulu sikat tegak lurus pada permukaan
gigi, sedangkan tangkai sikat gigi dipegang
horizontal (Be Kie Nio., 1987).
i. Teknik Kombinasi
Teknik ini menggabungkan teknik menyikat gigi horizontal
(kiri-kanan), vertical (atas-bawah) dan sirkular (memutar),
(Rini, 2007). Setelah itu dilakukan penyikatan pada lidah
di seluruh permukaannya, terutama bagian atas lidah.
Gerakan pada lidah tidak ditentukan, namun umumnya
adalah dari pangkal belakang lidah sampai ujung lidah
(Donna Pratiwi, 2009).
E. Alat bantu sikat gigi

Alat bantu sikat gigi digunakan karena dengan sikat


gigi saja kadang kurang membersihkan ruang
interproksimal dengan baik, padahal daerah tersebut
berpotensi terkena karies maupun peradangan gusi,
macam macam alat bantu yang digunakan antara lain
benang gigi (dental flos) tusuk gigi, sikat interdental,
sekat dengan berkas bulu tunggal.
Bahan oral fisioterapi
A. Bahan disclosing
Istlilah disclosing agent berarti zat atau bahan untuk
mengungkap memperlihatkan dalam hal ini zat yang
harus digunakan untuk memperlihatkan plak agar
terlihat jelas oleh mata. Seperti kita ketahui lapisan plak
yang menempel pada permukaan gigi kita mempunyai
warna yang sama dengan gigi sehingga kurang terlihat
jelas pada saat kita melakukan pemeriksaan klinik.
• Zat yang dgunakan biasanya yang mempunyai warna
kontras dengan warna gigi bisasnya merah. Dengan
menggunakan disclossing atau zat pewarna kita dapat
dengan mudah memberi tahu pada pasien akan adanya
plak dan menunjukan bersih tidaknya penyikatan yang
telah dilakukannya. Dengan cara disclosing di ulaskan
pada seluruh permukaan gigi dan di berikan sebelum dan
sesudah menyikat gigi atau sebelum dan sesudah
pembersihan karang gigi.
Syarat disclosing agent sebagaI pewarna plak:

 Wana nya harus kontras dengan warna gigi dan mulut


 Dengan kumur-kumur ringan warnanya tidak mudah hilang
 Rasanya cukup enak hingga disukai anak-anak
 Tidak menimbulkan alergi pada mukosa mulut, misal gatal dan rasa
panas yang berlebihan
 Sebaiknya mengandung bahan lain selain memberikan rasa enak
dan mempunyai daya kerja yang efisiendalam mencegah
pembentukan plak, seperti mengandung bahan anti bakteri,
antiseptik, dan astrigent.
KESIMPULAN
 Gigi yang sehat adalah gigi yang rapih, bersih, bercahaya
dan didukung oleh gusi yang sehat, yaitu gusi yang kencang
dan berwarna merah muda. Untuk mencapai kesehatan gigi
dan mulut yang optimal, maka harus dilakukan perawatan
perawatan secara berkala, sehingga didapatkan kondisi gigi
dan jaringan rongga mulut yang sehat. Hal tersebut dapat
dicapai dengan menggosok gigi. Karena dengan menggosok
gigi, segala masalah yang berhubungan dengan gigi dapat
dicegah.

Anda mungkin juga menyukai