Menyikat gigi dengan teknik horizontal merupakan gerakan menyikat gigi ke depan
ke belakang dari permukaan bukal dan lingual (Ginanjar, 2006). Letak bulu sikat tegak lurus
pada permukaan labial, bukal, palatinal, lingual, dan oklusal dikenal sebagai scrub
brush. Caranya mudah dilakukan dan sesuai dengan bentuk anatomi permukaan kunyah
(Ginanjar, 2006). Abrasi yang disebabkan oleh penyikatan gigi dengan arah horizontal dan
dengan penekanan berlebih adalah bentuk yang paling sering ditemukan .
c.
Teknik Roll
Menyikat gigi dengan teknik roll merupakan gerakan sederhana, paling dianjurkan,
efisien, dan menjangkau semua bagian mulut. Bulu sikat ditempatkan pada permukaan gusi,
jauh dari permukaan oklusal. Ujung bulu sikat mengarah ke apex. Gerakan perlahan-lahan
melalui permukaan gigi sehingga permukaan bagian belakang kepala sikat bergerak dalam
lengkungan. Waktu bulu sikat melalui mahkota gigi, kedudukannya hampir tegak terhadap
permukaan email. Ulangi gerakan ini sampai 12 kali sehingga tidak ada yang terlewat. Cara
ini dapat menghasilkan pemijatan gusi dan membersihkan sisa makanan di daerah
interproksimal (Ginanjar, 2006). Menyikat gigi dengan roll teknik untuk membersihkan
kuman yang menempel pada gigi. Teknik roll adalah menggerakan sikat seperti berputar
(Rubianto, 2006).
Teknik Bass
Teknik penyikatan ini ditujukan untuk membersihkan daerah leher gingival dan untuk
ini, ujung sikat dipegang sedemikian rupa sehingga bulu sikat terletak 45 terhadap sumbu
gigi geligi. Ujung bulu sikat mengarah ke leher gingival. Sikat kemudian ditekan
kearah gingiva dan digerakkan dengan gerakan memutar yang kecil sehingga bulu sikat
masuk ke daerah leher gingival dan juga terdorong masuk diantara gigi geligi. Teknik ini
dapat menimbulkan rasa sakit bila jaringan terinflamasi dan sensitive. Bila gingival dalam
keadaan sehat, teknik bass merupakan metode penyikatan yang baik, terbukti teknik ini
merupakan metode yang paling efektif untuk membersihkan plak (Depkes, 1991).
f.
Teknik Stillman
Teknik ini mengaplikasikan dengan menekan bulu sikat dari arah gusi ke gigi secara
berulang-ulang. Setelah sampai di permukaan kunyah, bulu sikat digerakkan memutar. Bulu
sikat diletakkan pada area batas gusi dan gigi sambil membentuk sudut 45 dengan sumbu
tegak gigi seperti pada metode bass (Donna Pratiwi, 2009).
Teknik Kombinasi
Teknik ini menggabungkan teknik menyikat gigi horizontal (kirikanan), vertical (atas-bawah) dan sirkular (memutar), (Rini, 2007). Setelah itu dilakukan
penyikatan pada lidah di seluruh permukaannya, terutama bagian atas lidah. Gerakan pada
lidah tidak ditentukan, namun umumnya adalah dari pangkal belakanglidah sampai ujung
lidah (Donna Pratiwi, 2009).
Tooth mousse adalah suatu krim berbahan dasar air berisi recaldent CPP-ACP (Casein
Phosphopeptide-Amorphous Calsium). Jika CPP-ACP diaplikasikan di rongga mulut maka akan
mengikat biofilms, plak, bakteri, hidroxyapatit, dan jaringan lunak melokalisir bioavailable Ca dan
Phospat. Saliva akan meningkatkan efektifitas dari CPP-ACP dan rasanya akan membantu
menstimulasi aliran saliva. Semakin lama CPP-ACP dan saliva berkontak di dalam mulut maka
hasilnya semakin efektif.
D. Indikasi
Untuk anak usia SD ( gigi campuran) pada elemen gigi yang sehat saja. Berbeda dengan Topical
Aplikasi pada Minimum Intervention elemen gigi yang diolesi dengan tooth mousse tidak harus sehat
semua.
E.
Kontra Indikasi
Minimum Intervensi
A. Pengertian
Minimum intervention merupakan suatu upaya pencegahan karies (gigi berlubang) pada elemen
gigi yang bebas karies (gigi berlubang) dengan menggunakan tooth mousse, yang diperuntukan
untuk anak usia SD (gigi campuran yang terdiri dari gigi susu dan permanen).
Tooth mousse adalah suatu krim berbahan dasar air berisi recaldent CPP-ACP (Casein
Phosphopeptide-Amorphous Calsium). Jika CPP-ACP diaplikasikan di rongga mulut maka akan
mengikat biofilms, plak, bakteri, hidroxyapatit, dan jaringan lunak melokalisir bioavailable Ca dan
Phospat. Saliva akan meningkatkan efektifitas dari CPP-ACP dan rasanya akan membantu
menstimulasi aliran saliva. Semakin lama CPP-ACP dan saliva berkontak di dalam mulut maka
hasilnya semakin efektif.
B.
D. Indikasi
Untuk anak usia SD ( gigi campuran) pada elemen gigi yang sehat saja. Berbeda dengan Topical
Aplikasi pada Minimum Intervention elemen gigi yang diolesi dengan tooth mousse tidak harus sehat
semua.
E.
Kontra Indikasi
F.
Alat :