FASE PERKEMBANGAN GIGI

ANAK

KELOMPOK
1. PUTRI AYU INDIARTO
2. FEBRIAN HADRATUS PUTRA MUSARUM
3. GILANG NUR AKBAR
 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DENTOFACIAL DI PENGARUHI OLEH RANGSANGAN
FUNGSIONAL

MENGHISAP MENGUNYAH MENELAN PERNAFASAN

TIDAK
MENGHISAP MENGHISAP
NUTRISI NUTRISI

MENYUSUI MENGHISAP DOT

DENGAN BOTOL DAN IBU JARI
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
GIGI DIPENGARUHI OLEH RANGSANGAN
FUNGSIONAL
1. MENGHISAP
MENGHISAP TERBAGI MENJADI 2 :
A. MENGHISAP NUTRISI
MENGHISAP NUTRISI ADA 2 MACAM YAITU GIZI MAKRO DAN GIZI MIKRO.
Zat Gizi Makro adalah semua zat gizi yang dibutuhkan anak dalam jumlah banyak seperti energy, protein, lemak dan
karbohidrat. Sedangkan zat gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit seperti vitamin dan mineral.
Contoh dari menghisap nutrisi yaitu menyusui dengan botol.
Manfaatnya :
1. Lebih praktis
2. Bisa mengukur kebutuhan si bayi
DAMPAK MENYUSUI DENGAN BOTOL YAITU :
1. SUSU FORMULA TIDAK MEMILIKI PERLINDUNGAN YANG SAMA TERHADAP INFEKSI SEPERTI
ASI
2. PERLU MENGELUARKAN BIAYA TAMBAHAN UNTUK MENYIAPKAN BOTOL, SUSU FORMULA,
DLL
3. SUSU FORMULA MUNGKIN DAPAT MENYEBABKAN MASALAH PENCERNAAN SEPERTI
SEMBELIT
B. TIDAK MENGHISAP NUTRISI
ASUPAN NUTRISI PADA ANAK ITU SANGAT MEMPENGARUHI KESEHATANNYA. APABILA ORANG
TUA TIDAK BISA MEMENUHI NUTRISI ANAK DENGAN BAIK, AKAN BANYAK MASALAH
KESEHATAN YANG TERJADI
CONTOH DARI TIDAK MENGHISAP NUTRISI YAITU :
MENGHISAP DOT ATAU IBU JARI,
MENGHISAP DOT ATAU IBU JARI BISA MEMBERIKAN DAMPAK NEGATIF PADA
PEREKEMBANGAN BAYI SEPERTI,
 KERUSAKAN PADA LIDAH DAN RAHANG MENYEBABKAN POSISI KEPALA DAN LEHER YANG
BURUK
 PENINGKATAN RESIKO GIGI BERLUBANG. GULA ATAU MAKANAN YANG MANIS YANG
TERDAPAT DIDALAM SUSU FORMULA MENEMPEL PADA GIGI TERUTAMA PADA SAAT BAYI
TERTIDUR.
2. MENGUNYAH
PERKEMBANGAN KETERAMPILAN MAKAN ATAU MENGUNYAH DIMULAI PADA SAAT BAYI BARU DILAHIRKAN.
MELATIH KETERAMPILAN MAKAN ANAK MERUPAKAN TANTANGAN BAGI ORANG TUA UNTUK MENSTIMULASI
KEPANDAIAN ANAK DALAM MENGUNYAH MAKANAN. PASTIKAN DALAM PEMBERIAN MAKANAN PADA ANAK
DIBERIKAN DALAM JUMLAH SEDIKIT DENGAN UKURAN YANG TIDAK TERLALU BESAR.
3. MENELAN
KARENA BAYI HARUS MINUM ASI, SUSU, DAN MAKAN MAKANAN PENDAMPING ASI, SUSAH MENELAN TENTUU
MEMBUAT ORANG TUA MENJADI KHAWATIR. GANGGUAN MENELAN INI JANGAN PERNAH DISEPELEKAN KARENA
SUSAH MENELAN DAPAT MENYEBABKAN ASPIRASI YAITU MASUKNYA MAKANAN ATAU MINUMAN KE SALURAN
PERNAFASAN. ASPIRASI MAKANAN DAPAT MENYEBABKAN INFEKSI PARU-PARU.
ADA 4 FASE DALAM MENELAN.
1. FASE PERSIAPAN ORAL
YAITU FASE PADA SAAT PERSIAPAN MAKANAN DI RONGGA MULUT DENGAN MENGHISAP ATAUPUN DENGAN
MENGUNYAH MAKANAN ATAU CAIRAN
2. FASE ORAL
YAITU TAHAP PERGERAKAN MAKANAN KE BELAKANG RONGGA MULUT
3. FASE FARING
YAITU TAHAP PERMULAAN PERMULAAN MENELAN MAKANAN.
4. FASE ESOFAGUS
YAITU SAAT TENGGOROKAN MEMBUKA DAN MENUTUP SEHINGGA MAKANAN DAPAT DIREMAS DAN BERJALAN KE
LAMBUNG. PADA KONDISI INI ANAK BISA MUNTAH JIKA TERJADI GANGGUAN PADA KERONGKONGAN
4. PERNAFASAN
NAFAS PADA BAYI BISA BERBUNYI DIKARENAKAN PARU-PARU DAN SALURAN PERNAFASAN SIKECIL MASIH
PERLU WAKTU UNTUK BERDAPTASI DENGAN LINGKUNGAN BARUNYA. BUNYI NAFAS PADA BAYI INI
DISEBABKAN KARENA SALURAN PERNAFASAN BAYI MASIH SEMPIT DAN BAYI BELUM BISA BATUK ATAU
MENGELUARKAN LENDIR DISALURAN NAFAS SEPERTI PADA ANAK-ANAK DAN ORANG DEWASA.
SUARA YANG NORMAL TERJADI PADA BAYI YAITU,
 SUARA SEPERTI KUMUR-KUMUR, KARENA AIR LIUR YANG TERKUMPUL PADA BAGIAN MULUT DAN
TENGGOROKANNYA
 SUARA SEPERTI MENGENDUS, KARENA TERJADI SAAT BAYI SEDANG TIDUR NYENYAK
 SUARA SEPERTI SIULAN, TERJADI KERENA SALURAN HIDUNG BAYI MASIH SEMPIT SEHINGGA
MENGELUARKAN SUARA SIUL KETIKA MENARIK NAFAS
 FASE ORAL ( USIA 0 – 12 BULAN )

PADA FASE INI MULUT MERUPAKAN DAERAH PERKEMBANGAN OROMOTOR YANG BEERPENGARUH PADA
PERKEMBANGAN LAINNYA SEPERTI BERBICARA DAN MAKAN. PADA FASE INI BAYI MEMUSATKAN
STIMULUS PADA DAERAH MULUT DAN BIBIR.IA AKAN BERUSAHA MEMASUKKAN SEMUA BENDA KE
DALAM MULUTNYA. MAKAN DAN MINUM MENJADI SUMBER KENIKMATANNYA. KENIKMATAN ATAU
KEPUASAN DIPEROLEH DARI RANGSANGAN TERHADAP BIBIR-RONGGAMULUT-KERONGKONGAN, TINGKAH
LAKU MENGGIGIT DAN MENGUNYAH (SESUDAH GIGI TIMBUH),SERTA MENELAN DAN MEMUNTAHKAN
MAKANAN (KALAU MAKANAN TIDAK MEMUASKAN).
 FASE ANAL (USIA 1-3 TAHUN)

PADA FASE INI DUBUR MERUPAKAN DAERAH POKOK AKTIVITAS BERPUSAT PADA FUNGSI ELIMINER
(PEMBUANGAN KOTORAN).MENGELUARKAN FASES MENGHILANGKAN PERASAAN TEKANAN YANG TIDAK
MENYENANGKAN DARI AKUMULASI SISA MAKANAN
FASE FALIK (3-6 TAHUN)

PADA USIA INI, SESUAI DENGAN PEERKEMBANGAN PSIKOSEKSUALNYA, ANAK ADA DALAM
FASE FALIKK ATAU FASE DIMANA SI ANAK MULAI MERASAKAN SENSASI SEKSUAL
DIKELAMINNYA UNTUK PERTAMA KALINYA. PADA FASE INI, ANAK JUGA SUDAH MULAI
MEMPERHATIKAN ADANYA PERBEDAAN ANATARA ALAT KELAMIN PEREMPUAN DAN LAKI-
LAKI.
 FASE LATENSI (6-12 TAHUN)

FASE INI BIASA DISEBUT FASE ISTIRAHAT ATAU FASE DIAM, DIMANA PADA FASE INI BERBEDA
DENGAN FASE SEBELUMNYA KARENA PADA FASE INI TIDAK ADA FIKSASI KARENA PERILAKU ANAK
PADA TAHAP INI ANAK MULAI BERORIENTASI PADA INTERAKSI SOSIAL SEPERTI ANAK SUDAH MULAI
BERSOSIALISASI DAN MULAI BERORIENTASI PADAN INTELEKTUAL DAN KETERAMPILAN.
 FASE GENITAL (12 THN – DEWASA)

PADA FASE INI ADALAH FASE PEMUNCULAN KEMBALI HASRAT SEKSUAL YANG DI REPRESI PADA FASE
SEBELUMNYA SEPERTI PADA FASE ORAL,ANAL,FALIK, DAN LATENSI DAN HASIL SEMUANYA ITU
BERPENGARUH PADA FASE INI. SEHINGGA TERJADILAH PERASAAN CINTA, HAL INI BERARTI INDIVIDU
MENDAPATKAN STIIMULASI DAN MANIPULASI TUBUHNYA SNEDIRI.