Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kesehatan Gigi
Disusun oleh : Tingkat II B Damarani Sidawati NIM. P17325113039
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG JURUSAN KEPERAWATAN GIGI 2013/2014 1. IDENTITAS MATA PELAJARAN Kelas : IV SD Semester : 1 (satu) Mata Pelajaran : Pendidikan Kesehatan Gigi (PKG) Pertemuan : 1 (satu) Alokasi Waktu : 35 Menit
2. STANDART KOMPETENSI Memahami tentang plak dan akibatnya
3. KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan tentang pengertian, penyebab, akibat dan cara mencegah akibat lanjut dari plak.
4. INDIKATOR a. Menjelaskan tentang pengertian plak dengan benar dan menggunakan bahasa sendiri b. Menguraikan 4 dari 9 penyebab terjadinya plak dengan benar c. Menguraikan 2 dari 3 akibat yang ditimbulkan dari plak dengan benar d. Menguraikan tentang cara mencegah plak akibat lanjut dari plak dengan benar
5. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah penyuluhan selesai dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dengan menggunakan media flip chart dan papan tulis diharapkan siswa dapat : a. Menjelaskan pengertian plak dengan benar dan menggunhakan bahasa sendiri b. Menguraikan 4 dari 9 penyebab terjadinya plak dengan benar c. Menguraikan 2 dari 3 akibat dari plak dengan benar d. Menguraikan tentang cara mencegah plak dan penyakit akibat lanjut dari plak dengan benar
6. ALOKASI WAKTU Waktu yang dibutuhkan untuk proses pembelajaran adalah 35 menit
7. MATERI AJAR a. Pengertian plak Plak adalah lapisan bening dan tipis yang melekat pada permukaan gigi. b. Penyebab terjadinya plak Adanya lingkungan fisik dan adanya nutrient. c. Penyakit akibat plak - Karies - Kalkulus - Gingivitis d. Cara mencegah plak dan akibat lanjut dari plak - Teknik dan waktu menyikat gigi yang baik dan benar - Peggunaan benang gigi atau flossing - Obat kumur - Kurangi makanan manis dan lengket - Konsumsi buah dan sayur - Pemeriksaan gigi secara berkala
8. METODE PEMBELAJARAN Metode yang digunakan dalam penyampaian materi yaitu ceramah dan tanya jawab
9. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Materi Kegiatan Metode Alat Peraga Waktu Penyuluhan Sasaran 1. Pendahuluan Mengucapkan salam Menjawab ceramah dan tanya jawab papan tulis 5 menit Memperkenalkan diri Mendengarkan Menyampaikan maksud dan tujuan Menyimak Menyampaikan apersepsi : Menjawab 2. Inti Pretest Menjawab c e r a m a h
d a n
t a n y a
j a w a b
F l i p c h a r t
d a n
p a p a n
t u l i s
15 menit Materi 1 : menjelaskan mengenai plak Menyimak Memberikan kesempatan bertanya kepada sasaran Bertanya Pretest Menjawab Materi 2 : menjelaskan penyebab-penyebab terjadinya plak Menyimak Memberikan kesempatan bertanya kepada sasaran Bertanya Pretest Menjawab Materi 3 : menjelaskan akibat yang ditimbulkan oleh plak Menyimak Memberikan kesempatan bertanya kepada sasaran Bertanya Pretest Menjawab Materi 4 : menjelaskan cara mencegah terjadinya plak dan Menyimak penyakit akibat lanjut dari plak Memberikan kesempatan bertanya kepada sasaran Bertanya 3. Penutup Memberi kesimpulan/rangkuman Menyimak ceramah dan tanya jawab
15 menit Memberi post-test secara lisan Menjawab Memberikan harapan dan pesan Menyimak Mengucapkan salam Menjawab
10. PENILAIAN HASIL BELAJAR Penilaian hasil belajar dilakukan dalam tahap evaluasi dengan membandingkan hasil pre-test dan post test, cara yang digunakan yaitu pada saat post test secara lisan. Penyuluh memberikan pertanyaan kepada sasaran, semakin banyak sasaran yang mengangkat tangan dan menjawab benar, semakin besar presentase keberhasilan penyuluh. Soal : 1. Uraikan dengan singkat apa itu plak? 2. Sebutkan minimal 2 apa penyebab terjadinya plak? 3. Sebutkan minimal 2 penyakit apa akibat adanya plak? 4. Sebutkan cara mencegah plak dan penyakit akibat lanjut dari plak Jawaban : 1. Plak adalah lapisan bening dan tipis yang melekat pada permukaan gigi. 2. Penyebab terjadinya plak - Lingkungan fisik meliputi: - Bentuk dan posisi gigi - Struktur permukaan gigi - Bentuk jaringan sekitar gigi - Tindakan kebersihan mulut - Adanya nutrien, meliputi: - Makanan - Sisa epitel dan leukosit - Cairan gusi - Air liur
3. Gigi berlubang, karang gigi dan radang gusi 4. Cara mencegah plak dan penyakit akibat lanjut dari plak - Menyikat gigi dengan waktu dan teknik yang tepat - Membersihkan sela gigi dengan menggunakan dental floss - Kumur dengan antiseptic - Mengurangi konsumsi makanan manis - Perbanyak konsumsi buah dan sayur - Pemeriksaan gigi secara berkala
11. SUMBER BELAJAR - Hermawan, Rudi. 2010. Menyehatkan Daerah Mulut. Jogjakarta: Buku Biru. - 1985. Pendidikan Kesehatan Gigi Untuk Sekolah Dasar.Jakarta - Pratiwi, dona, Sp. Prosto, Drg. 2009. Gigi Sehat Dan Cantik. Jakarta: Buku Kompas. - Ahmad srigupta, Aziz. 2004. Perawatan Gigi dan Mulut. Jakarta: Prestasi Pustaka. - Ilmu Oral Diagnostik Pada Sekolah Pengatur Rawat Gigi. - Daily, Mommies. 2010. Plaq dan Calkulus. http://mommiesdaily.com/2010/06/29/expert-corner-plak-dan-calculus/ - - Qalbi, Risdayanti. Gusi Berdarah. http://medicastore.com/penyakit/143/gingivitis.radanggusi.html. - http://ratnawati-hendari.blogspot.com/2011/02/pengertian-karies- gigi.html
LEMBAR PENGESAHAN
DOSEN PEMBIMBING
Deru Marah Laut M.Kes NIP. 197510161994031001 PENYUSUN
Damarani Sidawati NIM. P17325113039
LAMPIRAN
PENGEMBANGAN MATERI
A. Pengertian Plak Plak adalah endapan lunak yang menutupi dan melekat erat pada permukaan gigi, terdiri atas sejenis bahan perekat yang dihuni beraneka ragam bakteri ( Depkes RI., 1985 ). ( Haake 1996, cit. Abiyono, 2001 ) plak dapat diartikan sebagai kumpulan massa lunak yang melekat pada permukaan gigi maupun restorasi. Plak juga dapat diartikan suatu kumpulan mikroba yang lebih dari 10 ribu juta per milligram. Menurut Be Kien Nio ( 1987 ) plak adalah suatu deposit lunak yang terdiri atas kumpulan bakteri yang berkembang biak di atas suatu matriks dan melekat erat pada pemukaan gigi bila seseorang mengabaikan kebersihan gigi dan mulutnya. Plak juga dianggap sebagai salah satu faktor penyebab lokal dalam berbagai penyakit gigi dan jaringan pendukungnya. Sejumlah mikroba akan segera ditemukan pada permukaan gigi beberapa jam setelah gigi dibersihkan. Pertambahan plak diawali oleh adanya mikroba yang tersembunyi sehingga terlindung dari aksi pembersihan ( Lindhe, 1990, cit. Abiyono, 2001 ). Plak adalah lapisan bening dan tipis yang melekat pada permukaan gigi. lapisan ini terdiri dari air liur, sisa makanan dan kuman. plak dapat berkembang biak dengan cara membelah diri. pembelahan diri tersebut terjadi setiap 20 menit sekali. (Daily mommies, 2010) Plak diklasifikasikan berdasarkan letaknya terhadap tepi gusi, yaitu plak supragingival dan plak subgingival. Plak supragingival terletak di atas tepi gusi, sedangkan plak subgingival terletak di bawah tepi gusi, diantara gigi dan dinding sulkus gusi ( Haake, 1996, cit. Abiyono, 2001 ).
Jadi plak adalah lapisan bening dan tipis yang melekat pada permukaan gigi. lapisan ini terdiri dari air liur, sisa makanan dan kuman. plak dapat berkembang biak dengan cara membelah diri. pembelahan diri tersebut terjadi setiap 20 menit sekali.
Penyebab Plak 1) Menurut Carlson dalam Sriyono, 2005, Penyebab terjadinya plak dibagi menjadi dua bagian: a. Lingkungan fisik meliputi : - Anatomi gigi dan posisi gigi - Anatomi jaringan sekitar gigi - Struktur permukaan gigi - Gesekan oleh makanan dan jaringan sekitar - Tindakan kebersihan mulut b. Hadirnya nutrien yang meliputi : - Makanan atau diet - Cairan gusi - Sisa epitel dan leukosit - Saliva 2) Menurut Hoag dan Pawlak (1990) secara garis besar faktor-faktor penyebab ini dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu : a. Lingkungan fisik, yaitu berdasarkan : Anatomi dan posisi gigi Pada bentuk gigi yang mempunyai banyak fisur dan pit akan lebih mudah terbentuknya plak, selain itu posisi gigi yang tidak beraturan akan menyulitkan dalam pembersihan sehingga sisa makanan akan mudah tersimpan dan menyebabkan plak semakin menebal . Anatomi dan jaringan sekitar gigi Gigi yang jaringan pendukungnya mengalami kelainan seperti terdapatnya poket akan memudahkan sisa makanan menumpuk sehingga plak akan mudah terbentuk. Struktur permukaan gigi Permukaan gigi yang terdapat tambalan seperti pada tambaan kelas II yang sampai ke permukaan servikal gigi, ataupun restorasi lainnya seperti mahkota dan jaket, apabila permukaannya masih kasar karena tidak dipoles ataupun karena pemasangannya tidak benar akan menyebabkan retensi sisa makanan pada tambalan tersebut atau pada batas antara mahkota dan jaket dengan permukaan servikal gigi, dan akhirnya menumpuk dan terbentuklah plak. b. Waktu Lamanya sisa makanan yang tertinggal menetukan terjadi atau tidaknya suatu plak. Semakin lama waktunya akan semakin mudah terbentuk plak. c. Terdapatnya bakteri yang berasal dari saliva, cairan gusi dan diet 3) Peran bakteri sangat besar dalam pembentukan plak, sebab tanpa bakteri maka pembentukan plak akan terhambat. Plak akan terbentuk pada manusia dan hewan yang makanannya melalui lambung, walaupun dalam jumlah yang kecil. Masih diperdebatkan apakah frekuensi makanan atau jumlah asupan makanan mempengaruhi jumlah deposit plak, demikian juga plak bakteri memang menggunakan nutrient yang dapat berdifusi dengan mudah ke dalam plak, misalnya larutan gula, sukrosa, fruktosa, maltosa, dan laktosa. Serat mungkin juga berfungsi sebagai substrat bakteri ( Manson dan Eley, 1993).
Jadi Penyebab terjadinya plak dibagi menjadi dua bagian: a. Lingkungan fisik meliputi : - Anatomi gigi dan posisi gigi - Anatomi jaringan sekitar gigi - Struktur permukaan gigi - Gesekan oleh makanan dan jaringan sekitar - Tindakan kebersihan mulut b. Hadirnya nutrien yang meliputi : - Makanan atau diet - Cairan gusi - Sisa epitel dan leukosit - Saliva c. waktu
Akibat Plak Penyakit gigi dan mulit akibat adanya plak, anatara lain: - Gigi berlubang Gigi berlubang atau karies merupakan kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi, mulai dari email gigi hingga menjalar ke dentin gigi. Faktor utama penyebab karies, yaitu bentuk gigi yang tidak teratur, air ludah yang banyak dan kental, adanya bakteri penyebab karies yaitu streptococcus dan lactobacillus, makanan lengket dan menempel serta mengandung gula seperti permen dan coklat memudahkan terjadinya karies. Selain itu juga teknik dan waktu menyikat gigi yang tidak benar sangat berpengaruh terhadap karies. (rudi hermawan, 2010) - Karang gigi Karang gigi adalah kotoran dalam mulut yang menempel pada gigi dalam jangka waktu yang lama sehingga mengeras dan sulit untuk dibersihkan. Karang gigi merupakan kumpulan plak yang termineralisasi (pembentukan mineral seperti batu karang) yang menempel pada permukaan gigi. Penyebab terjadinya karang gigi adalah plak yang terbentuk akibat aktivitas bakteri yang mengubah sisa gula diatas permukaan email gigi. Penyebab lainnya yaitu teknik menyikat gigi yang tidak tepat, sikat gigi yang tidak sesuai. Karang gigi dalam ilmu kedokteran gigi disebut dengan kalkulus. (Hermawan Rudi, 2010) - Radang gusi Radang gusi merupakan peradangan pada jaringan gusi. Dengan ciri-ciri sebagai berikut: Warna gusi lebih kemerahan dari biasanya Gusi mudah berdarah Permukaan gusi licin Bagian interdentalnya tumpul
Penyebab terjadinya radang gusi yaitu plak yang menempel lebih dari 72 jam atau sekitar tiga hari dipermukaan gigi, penggunaan sikat gigi yang tidak sesuai, teknik dan waktu menyikat gigi yang tidak tepat misalnya terlalu keras. Selain itu kehamilan, pubertas dan konsumsi pil kb pun mempengaruhi dan memperburuk peradangan gusi. radang gusi dalam ilmu kedokteran gigi disebut dengan gingivitis. (Risdayanti qalbi)
Cara Mencegah Plak dan Penyakit Akibat Lanjut Dari Plak Menurut Besford (1996) pencegahan plak gigi dapat dilakukan : a. Secara mekanik yaitu dengan menyikat gigi dan pembersihan interdental dengan menggunakan benang gigi (dental floss) . b. Secara kimiawi yaitu kumur-kumur dengan cairan antiseptis. c. Mengurangi konsumsi makanan manis dan lengket. d. Memperbanyak konsumsi buah-buahan yang berair dan sayuran berserat. e. Pemeriksaan gigi secara berkala. Menurut Srigupta (2004) kekuatan fisiologis alami yang membersihkan rongga mulut tidak mampu menghilangkan plak gigi. Sehingga mengontrol plak merupakan cara untuk menghilangkan plak dan mencegah akumulasinya. Inilah tingkatan utama dalam pencegahan penyakit gusi dan karies.
Menyikat gigi dengan teknik dan waktu yang baik dan benar. Teknik menyikat gigi yang baik dan benar, ada berbagai macam. Namun dianjurkan agar lebih mudah dipahami dan dilakukan yaitu teknik scrub dan bass. Penjelasannya sebagai berikut: - Teknik scrub yaitu cara menyikat gigi dengan gerakan horizontal. Ujung bulu sikat gigi diletakkan pada area batas antara gusi dan gigi, kemudian digerakkan maju dan mundur berulang-ulang. - Teknik bass yaitu cara menyikat gigi dengan meletakkan bulu sikat gigi pada area batas antara gusi dan gigi sambil membentuk sudut 45 derajat. Sikat gigi digetarkan ditempat tanpa mengubah-ubah posisi bulu sikat gigi. Waktu yang baik dan benar yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. 1. Pembersihan sela-sela gigi dengan benang gigi (dental floss) Cara menggunakan benang gigi yaitu dengan melingkarkan benang gigi disekeliling gigi berbentuk hurur C dan menggeserkannya ke permukaan gigi dari arah gusi keluar sampai tiga kali. Lakukan pada setiap sela-sela gigi. 2. Kumur-kumur dengan cairan antiseptis Penggunaan obat kumur biasanya sekitar 20ml setiap habis menyikat gigi, dilakukan dua kali sehari. Caranya yaitu obat kumur dikulum dalam mulut selama 30 detik kemudian dikeluarkan. 3. Mengurangi konsumsi makanan manis dan lengket Kurangilah mengonsumsi makanan manis dan lengket seperti permen dan coklat, karena jika sisa makanan ini membentuk plak yang kemusian menurunkan pH asam maka akan terjadi kerusakan lapisan email gigi. 4. Memperbanyak konsumsi buah dan sayur Tingkatkanlah konsumsi buah yang banyak mengandung air dan sayur yang berserat seperti apel, wortel, bengkuang sebagai self cleansing, untuk mengurangi jumlah plak yang menempel di gigi. 5. Pemeriksaan gigi secara berkala Lakukan pemeriksaan gigi secara berkala yaitu enam bulan sekali. Agar kesehatan gigi dan mulut dapat terjaga dan tidak terjadi penyakit akibat adanya plak. (Drg. Donna Pratiwi, Sp. Prosto
Cara mengontrol dan mencegah 1) Mengontrol dengan mesin a) Sikat gigi - Manual - Elektrik b) Pembersihan gigi bagian dalam dan pertolongan - Dental floss (membersihkan gigi) - Ujung kayu - Mencuci mulut - Prophylaxis (pencegahan penyakit) dari dokter gigi 2) Mengontrol secara kimiawi - Mengontrol plak secara kimiawi dengan menggunakan bermacam-macam bahan kimia - Alat-alat generasi pertama adalah antibiotic, antiseptic seperti phenyl - Alat-alat generasi kedua yang biasanya digunakan adalah chlorexidine atau alexidine 3) Menggosok gigi Prinsip-prinsip menggosok gigi - Pembersihan gigi - Pembersihan lidah - Pembersihan dan pembilasan dasar mulut dengan air, daerah antara gigi dan pipi, bibir dan lidah - Berkumur pada daerah tenggorakan 4) Memilih pasta gigi 5) Benang gigi sutra 6) Pencuci mulut