Anda di halaman 1dari 7

BCC/ Belajar Orto/ 190620

Belajar Orto ft mas Dicky  Kruve of spee : insisal anterior ke oklusal


posterior membentuk kurva
 Bentuk skelet : diukur dari tinggi lebar bada - Kalo ada gigi infra posisi  kurvanya
 Tipe profil ngitungnya dari :3 titik, titik paling cekung
depan pada dahi (glabella), ujung hidung (pro - Normalnya 2 mm
nasal)/ septum( sub nasal) , titik terdepan - Harusnya pada gigi permanen bukan gigi
pada ujung dagu (po gonion) sulung/ pergantian
 Tipe muka :bentuk kepala :bandingin depan - Kalo gigi sulung/ pergantian : diisi tidak
belakang sama kanan kiri dapat ditentukan
 Free way space : posisi oklusi – (dikurangi)  Komponen aktif (yg mendorong/ bisa
posisi rest menggerakkan gigi) :
 Path of closure : kalo oklusi harusnya - Kantilever ganda
mandibula yg gerak, yg normal kalo sesuai - Skrub ekspansi
dengan kelasnya. Kalo kelas 3 berarti  Komponen pasif :
nutupnya yg normal RB nya lebih ke depan - Busur labial
dari RA - Klamer adam
 TMJ : yg ga normal kalo waktu disuruh oklusi  Plat klamer itu cervicalnya nempel :
gerakannya ga halus, kenapa? Untuk penjangkaran, biar ga ada
- Displacement mandibula : adanya pergerakan gigi yg tidak diinginkan, ga ada
pergeseran mandibula untuk mencapai pergerakan kecuali gigi yg dikasi komponen
oklusi maksimal. (bisa karena ada kontak aktif.
premature)  Peninggian gigit : tergantung overbite dan
- Devisiasi mandibula : kalo ditarik garis freeway space, kalo ada selisih (OB >
median, px disuruh buka mulut  garisnya FWS)artinya ada blocking  baru bisa diberi
jadi gal urus lagi peninggian gigit
 Gigi terletak salah : bisa dicantumin di ppt  Etiologi :
biar ga lupa - kalo gigitan terablik persistensi
 Rotasi sentris (rotasi di sumbunya) : - kalo palatoversi  persistensi
biasanya mesial dan dista sama sama salah - pergeseran garis median  tanggal
dan ga kontak, prematur, gigi yg tumbuh akan bergerak
 Rotasi eksentris : sumbu di salah satu sisi mengisi daerah yg kosong
gigi,bisa di M atau D. salah satu aja yg ga kalo menentukan diagnosa, missal M1
kontak permanennya ga ada dua duanya, gimana
- Cara nulisnya : gigi 22 mesiopalatal rotasi menentukan ? pake caninusnya
sentris  skrup ekspansi  alternatifnya pake pegas
- Gigi 22 mesiolabial rotasi eksentris covin
 Tipping : gigi miring  adams  ball claps
 Versi : contohnya gigitan terbaling
 Kenapa kudu tau lebar mesiodistal normal/ SEFALOMETRI
ga normal RA?  (harusnya ngukurnya  pola skeletal
pake 4Insisiv RB)  pola pertumbuhan mandibula
- Fungsinya : u/ tau besar giginya normal  sudut gigi/inklinasi terhadap rahang bawah
apa enggak  jar. lunak
- DDM : disharmony Distomaxila (ga
harmonis anata gigi dan rahang maksila) -  SNA berkurang  bisa karena
.bisa gigi kecil rahang normal, bisa gigi perkembangannya belum optimal, variasi
kecil rahang besar. normal, (atau pertumbuhan berlebih  kalo
- Jadi  u/ tau ini DDM atau bukan sna bertambah)
 Diskrepansi : diukur pake wire dari distal m2
sulung-m2 sulung  Y axis : u/ liat arah pertumbuhan mandibula,
- wirenya yg bener : RA sesuai rigde (fissure) diliat dari frankurt horizontal (titik gnation)
yg benar
- RB lewat buccal
BCC/ Belajar Orto/ 190620

- Y axis : sudut antara garis SN-MeGo 8. I lateral 22nya palatoversi 


- FH/ frankurt horizontal : kemungkinan 2
Dagu : 9. Biasanya bilateral
- Pogonion paling depan 10.
- Menton paling bawah
- Gnation di antaranya  Skrup ekspansi : diputer seperempat putaran
(90 derajad) per minggunya
 UI : upper Insisif (garis inklinasi/garis - Jangan lupa mengatur busur labial
kemiringan gigi)  Kantilever ganda gimana Taunya udah aktif?
 ANS (anterior nasal spine), PNS (posterior Mendekati busur labial
nasal spine) :garis dasar maksilar  Bisa juga dengan hitung defleksi  dg liat
- Sudut semakin bertambah : I makin protrusi jarak sebelum dan sesudah diaktifkan
 UI -NA kalo sudutnya makin gede = I makin  Kantilever ganda :
protrusi - menggerakkan ke arah labial, koreksi rotasi
 IMPA : insisif mandibular plane : kalo < dari - Kalo ngoreksi palatoversi : aktivasi 22nya
rata” = retroklinasi - Kalo rotasi eksentri : lengan bebasnya aja
 Nasolabial angle : terbentuk dari sudut dari yg diaktivasi atau menyesuaikan giginya
permukaanhidung-permukaan bibir - Lengan bebas : gerakannya lebih besar
- Ngukurnya ga terlalu spesifik karena pake  Kantilever tunggal :
jar. Lunak - Pergerakan ke arah mesial apa distal
- u/ estetik  Pencabutan seri/ serial ekstention :
- Sudutnya makin kecil = gigi makin pencabutannya berantai/berurutan
merongos - Digunaan pada ddm
 Estetik line : - Liat tempat tersedia (diskrepansi)
- jarak antara labraro superior – labraro - Kalo kurang tempatnya >8mm perlu
inferior. pencabutan
- Yg normal kalo 0

Pemeriksaan jar. Lunak :


 Sudut ANB lebih dari normal :
- gigi protrusi/ kelas2
- bisa maxilla yg maju, atau mandibula yg Bentuk kepala : tulang pipinya  zygomaticus
mundur Panjang kepala : dari glabella-os kepala belakang
 Gunanya SNA SNB : biar tau yg mana yg ga Sefalik = kepala
normal, apa SNA yg terlalu maju, atau SNB yg Ngukur : membandingkan lebar kepala sama
terlalu mundur  hubungannya dengan Panjang kepala x 100%
rencana perawatan
 Profil cembung : liatnya dari jar. Lunak Tipe profil : ngitungnya dari 3titik

 C exostem  ddm Sagittal : antero-posterior


Cirinya : Transversal : kanan kiri
1. Multiple diastema
2. Crowded (gigi besar rahang sempit)  Netroklusi : “cusp mesiobucal M1 permanen
3. Ga ada diastema fisiologis (hanya pada RA berkontak dg buccal grove M1 permanen
fase gigi sulung) RB”
4. Gingsul/ caninus ektostem  Cusp to cusp : MB ketemu MB
kemungkinan 1
5. I lateral tanggal premature (karena ikut Relasi Transversal :
meresorbsi akar gigi i2)  Yg normal : Gigi RB satu cusp lebih maju dari
6. Saat I2 mau erupsi tempat ga cukup jadi gigi RA
meresorbsi tempat C - MB M1 RA berkontak dg MB M1 RB
7. C mau tumbuh tapi ga punya tempat lagi  Gigitan tonjol : cusp ketemu cusp
makanya tumbuh extostem (gingsul)  Ga normal : gigitan fissure dalam RA
BCC/ Belajar Orto/ 190620

 Gigitan dalam : Gigitan fissure luar RA


 Gigitan silang total : kalo gigtannya ga saling
masuk, RA kedalem banget atau RB keluar
banget

Jurusan Vertikal
 Diliat dari depan atau samping
 Ada overbite atau ga
 Kalo edge to edge = 0
 Normalnya 2mm

Diskrepansi :
 Kalo berdesakan mestinya kekurangan tempat
 Kalopun kelebihan tempat mungkin Cuma 1
mm

Persistensi :
- Tanya ortu, apa giginya dulu tumpuk
tumpuk?

Tanggal Prematur :
- Tanggal saat gigi regio sebelahnya masi
ada, tapi di foto RO benih masih jauh

Kebiasaan buruk :
 Bernapas lewat mulut :
- Lengkung rahang sempit
- Palatum dalam
 Gigit kuku :
- Gigi ada yg gigitan terbalik
BCC/ Belajar Orto/ 190620
Titik efalo metri pada cranium : Sudut Nasolabial : diukur dari bidang labiale superior (LS) -
 S (sella turcica) : petengahan dari sella turcica subnasal (NS) ke garis Sn – titik tangen pd tepi inferior
 N (Nasion) : titik paling anterior dr sutura fronto nasalis hidung
 Po/Pr (Porion) : titik paling atas & paling luar dari  Normal : 115* dg deviasi klinis 2 mm
porus acusticus externus, ditunjukkan o/ pertengahan  Protrusi : sudut mengecil bibir atas protrusi
sumbu mental sefalostat  Retrusi : sudut membesar bibir atas retraksi
 Or (Orbita) : titik paling bawah dr tepi bawah tl. Orbita
Facial Triangle
Titik Sefalo pd Maksila FMA (Frankurt Mandibula Angle) : menunjukkan arah
 ANS (Spina Nasalis Ante) : dr anterior spina nasalis (titik pertumbuhan wajah bag. Bawah, horizontal maupun vertical
paling anterior pd RA)  Normal : 22* - 28* (rerata 29*)
 PNS (Spina Nasalis Poste) : ujung dari posterior spina  Bertambah : lebih dari 30 menunjukkan sedikt
nasalis (titik paling poste pd RB) pertumbuhan vertical
 A (subspinale) : titik terdalam dari kurvartura perm.  Berkurang : kurang dari normal menunjukkan
Anterior premaksila, diantara SNA & insisifus RA perumbuhan vertical, FMA meningkat selama perawatan
menunjukkan downward & backward rotation –
Titik Sefalo pd Mandibula mandibular krn kekuatan orthodontic yg tidak terkontrol
 Go (gonion) : titik paling poste-inferior pd sudut  Rotasi : gigi berputar pd sumbu panjang gigi, bias
mandibular sentrs/ eksentris
 B (supramentale) : titik terdalam dari kurvatura perm. - Sentris : gigi berputar melalui sumbu vertical
Ante mandibular pd pertengahan infradental & pogonion (ditengah)
 Me (menton) : titik paling bawah pd symphisis - Eksentris : gigi berputar diluar sumbu vertical
mandibular (disamping)
 Eksostema : gigi yg terletak diluar lengkung geligi (misal
Garis dan Bidang C atas)
 SN : bidang referensi cranium Horizontal yg utama,
dibentuk dg menghub. Titik S & N. merupakan struktur Relasi Molar
anatomic yg stabil, disebut sbg dasar anterior cranium,  Netroklusi : tonjol mesiobukal molar pertama permanen
yg relative tidak berubah selama pertumbuhan & atas terletak pd lekukan bukal M1 permanen RB
perawatan  Distoklusi : tonjol mesiobukal M1 permanen RA terletak
 FH : menghubungkan porion & orbitale diantara tonjol mesiobukal M1 permanen RB, & terletak
 Bidang maksila : bidang yg melalui titin ANS & PNS pada lekukan bukal M1 permanen RB
 Bidang mandibular :  Mesioklusi : tonjol M1permanen RA beroklusi pd tonjol
- bidang yg sejajar dg sumbu corpus mandibular & distal M1 permanen RB
menyinggung titik yg paling inferior dari mandibular  Gigitan tonjol : tonjol mesiobukal M1 permanen RA
- bidang yg melalui titik gnation & gonion beroklusi dg tonjol mesiobukal M1 permanen RB
- bidang yg melalui titik menton & gonion  Tidak ada relasi : salah satu M1 permanen ga ada,
 Bidang oklusal : bidang yg melalui oklusal molar1 RA misal o/k dicabut/ kaninus permanen belum erupsi
RB, dan oklusal gigi I/ C/ P RA RB
Overjet/ jarak gigit
Sudut  Jarak horizontal antara mesial edge gigi I RA thd bidang
 < SNA : perpotongan garis dari Nasion ke titik A & labial gigi I1 RB
bidang SN  Nilai normal : 2-3 mm
 < SNB : perpotongan garis dr Nasion ke titik B & bidang
SN Overbite/ tinggi gigit/ tumpang gigit
 < ANB : sudut SNA dikurangi < SNB, menunjukkan  Jarak vertical antara incisal RB-incisal edge RA
relasi maksila & mandibular  Nilai normal : 2mm
 U1-SN : < dr perpotongan garis melalui sumbu panjang I  Pada kasus hihitan silang ante perlu dperhatikan
atas & bidang SN, menunjukkan posisi I atas besarnya freeway space 7 tumpang gigit/ tinggi gigit.
 L1-GoMe : sudut yg dibentuk dari perpotongan garis  Bila freeway space kebih kecil dari pada tumpang gigit 7
melalui sumbu pj. I bawag dg bidang mandibular, bila pasien drawat dg menggunakan piranti lepasa, pada
menunjukkan posisi I bawah piranti lepasan diberi peninggian gigit poste, u/
membagikan gigi ante atas thd
Dental
Steiner’s “S” line
 Normal : bibir terletak pada garis S (o mm)
 Protrusi : bibir di depan garis “S”
 Retrusi : bibir di belakang garis “S”

“S” Line Ricketts = jarak antara bibir bawah thd garis


eksentris (hidung-dagu) adalah indikasi keseimbangan jar.
Lunak
 Normal : - 2 mm – 2mm
BCC/ Belajar Orto/ 190620

PERTANYAAN UPROF ORTO C, m1 sulung, m2 sulung dg C, p1 permanen,


p2 permanen,
Prof NR : RA : 1.5mm RB : 2,5 mm
1. Diagnosa
 Maloklusi klas I Angle disertai prostrusi dan _______________________________________
berdesakan anterior RA dan multiple
diastema RB
drg EW :
2. Etiologi 1. profil nya cembung tp SNA nya normal, SNB
 Tanggal premature RB nya berkurang, tapi kok profilnya cembung?
kenapa?
3. Piranti desain mu + alternatf  Karena inkinasi insisif besar (?)  U1-NA
dan L1-NB besar  proklinasi RA RB 
4. Sefalo ( pelajari semua) makanya profil cembung
 Karena jar.lunak bibirnya yg tebel.(liat jarah
5. Jenis perawatan orto yg kuratif preventif dkk LS - E Line, LI – E line)
Preventif :
 Upaya pencegahan  u/ Menjaga pertumb. 2. Bedanya protusi dan proklinasi :
Kembangan gigi agar tidak terjadi  Protrusi : sekelompok gigi/ beberapa gigi
kerusakan/ upaya pencega  Proklinasi : beberapa gigi
 Ex : dhe agar anak ga makan keras, rutin
periksa gigi, mencegah anak melakukan
tindakan yg ga baik (kebiasaan buruk) 3. Pada rahang retrognati itu apa? Prognati itu
Kuratif/ Korektif apa?
 Perawatan u menyembuhkan atau  Retrognati : mandibular lebih ke dorsal.
memperbaiki adanya hambatan mandibular ke ante,
 Upaya koreksi malokklusi  Prognati : mandibular lebih ventral, hub
 Ex : pemasangan orto max dan cranium ga normal, hub
Interseptif : mandibular dg cranium normal
 Perawatan orto pada kasus maloklusi yg
4. range ANB brp? Kalo 4 itu normal ga? Kalo
sudah terlihat & sedang berjalan
lebih dari normal itu gimana?
 Ex : pemasangan space regainer 
2-4 derajad.
alatnya aktif u melebarkan
 < ANB : Menunjukkan relasi maksila dan
mandibular. Kalo 4 derajad itu masi normal
6. Alternatif perawatan (misal kan ekspansi)
tampi mendekati klas II angle
 Skrup Ekspansi : pegas coffin
 Kantilever tunggal : 5. Coba liat relasi molar mu? normal
 ga?Neutroklusi itu apa?
7. Ada kantilever pada gigi insisif kekuatan nya Normal, neutroklusi, karena tonjol
berapa? mesiobucal M1 permanen RA berada di
lebih besar dari pembuluh darah kapiler terus lekukan bukal M1 permanen RB
20-30 kekuatannya
6. Apa itu Maloklusi Klas II? Klinis devisi 1 apa,
8. Ada rumus defleksi apa devisi 2 apa?
9. fase retensi itu apa : Maloklusi dg relasi M1 permanen distoklusi
fase dimana perawatan aktif sudah selesai Divisi I : I RA protusi  jarak gigit besar,
tumpang gigit besar, kurva spee +
10. Alatnya ada 3 : hawley ,clear, fixed Divisi II : I sentra RA retroklinasi, I lateral RA
11. lee way space , terus yang mesial step, distal proklinasi, tumpang gigit besar (deep bite).
step, ftp Jarak gigit bias normal/ sedikit tambah
Leeway space : ruang akibat adanya
perbedaan mesiodistal gigi pd pergantian gigi
BCC/ Belajar Orto/ 190620

7. Jadi menurut mu pasien mu ini Normal atau  hasilnya tempat tersedia dikurangi dg
Klas II devisi 2? (Sempet ribut mslh ini) tempat yg dibutuhkan
Udahlah skip :)
Normal 4. Etiologi maloklusi

8. etiologinya gimana? Karena keturunan dan


tanggal prematur? Bener? Keturunan yg bisa ________________________________________
diturunkan itu cuma skeletal ya mbak. Jadi
apa itu etiologi nya? Yg rahang atas gimana?
ayo jawab :) Drg. AL :
RA : kebiasaan buruk menjulurkan lidah saat 1. Lebih banyak ke titik2 di sefalo (detail banget).
menelan  protusi, palatum dalam, , dan Pelajari aja yg di tabel sefalo sprti di ppt
menggigit kuku masing2, mulai dari yg sagital sampe tweed
RB : tanggal pematur gigi m1sulung regio 7 & triangle
8 2. relasi molar (neutro, disto, mesio). Ditanyain
kalo disto berarti yg lebih ke distal gigi
9. Kenapa garis median bisa bergeser? Garis mananya
median bisa dikoreksi ga? Jelaskan. 3. freeway space
 karena ada tanggal premature, gigi” 4. leeway space
bergerak ke arah gigi yg tanggal 5. titik jaringan lunak (sperti yg pas diskusi
 dikoreksi pake pegas kantilever tunggal persiapan uprof sama dok alida)

Dokter EW : sama seperti valita 6. menentukan profil cembung, cekung dari apa
1. Sefalometri sudut SNA, SNB, ANB, U1-Max Pl 3 titik, glabella, pro nasal, pogonion, liat dari
(diublek ublek disini) arah sagital/ samping

2. Relasi molar : pengertian scra umum. Jadi hrs 7. diskrepansi, maksud kelebihan dan
diawali tonjol mesiobukal molar atas. kekurangan tempat?
Relasi tonjol mesiobukal m1 RA thd tonjol gigi  (Kelebihan brarti diastema, kekurangan ->
RB berdesakan)
 Netroklusi : tonjol mesiobukal molar pertama
permanen atas terletak pd lekukan bukal M1 8. diagnosa skeletal berdasar apa
permanen RB
perhitungan sefalo
 Distoklusi : tonjol mesiobukal M1 permanen RA
terletak diantara tonjol mesiobukal M1 permanen
RB, & terletak pada lekukan bukal M1 permanen RB 9. Syarat aktivasi tiap komponen itu apa aja
 Mesioklusi : tonjol M1permanen RA beroklusi pd (busur labial, pegas)
tonjol distal M1 permanen RB Busur labial :
 Gigitan tonjol : tonjol mesiobukal M1 permanen RA  Overjet
beroklusi dg tonjol mesiobukal M1 permanen RB
 Tidak ada relasi : salah satu M1 permanen ga ada,  Ada jarak antar plat akrilik dan gigi
misal o/k dicabut/ kaninus permanen belum erupsi  Diastema u ruang gigi yg digerak
Pegas :
3. Diskrepansi : Pengertian, Cara menghitung  Ada ruang u pergerakan gigi
 Perbedaan tempat yg tersedia dg tempat  Posisi pegas dan titik kontak dg gigi sudah
dibutuhkan benar/ belum
 Hitung tempat tersedia dg wire dari distal
m2 sulung/ mesial M1 permanen sampai 10. Cara aktivasinya gmn, trus itu aktvasi sdh
distal m2 sulung/ mesial M1 permanen. bner apa blm gmn ngeceknya
RA melewati fissure dan isisal yg letaknya  Busur labial : lup dipegang dg tang, tekuk
benar. RB : lewat tonjol bukal. Wire kaki depan lup/ sempitkan lup dg tang
diluruskan dan diukur dengan penggaris.  Kantilever tunggal : mendefleksi pegas
 Hitung tempat yg dibutuhkan dg rumus 2 Antara 1-3 mm
YRA/ YRB + 4i RA/RB (masukkan ke table  Memencet koil shg lengan pegas bergerak
prediki moyers) ke arah yg diinginkan
BCC/ Belajar Orto/ 190620

 Sebesar 1-3 mm 11. Sekrup ekspansi gimana aktivasinya? Sekrup


ekspansi yg bagaimana pada desainmu itu?
11. Nb: lebih menitik beratkan ke titik di sefalo 12. Pencabutan seri (jelaskan) :
tadi, detail.  kalo >8mm perlu pencabutan, kalo kurang
dari itu bisa pake skrup eksoansi aja
Pertanyaan uprof ortho dokter alida:  selain cabut bias slicing/ dikikir
1. Kenapa diagnosamu maloklusi klas 1
padahal relasi molarmu gigitan tonjol? 12. Kapan harus pencabutan kapan tidak?
 kalo >8mm perlu pencabutan, kalo kurang
2. Gimana km menentukkan diagnosis skeletal? dari itu bisa pake skrup eksoansi aja
 Dari perhitungan sefalometri, sudut ANB  selain cabut bias slicing/ dikikir
 Sna makin besar (>4) : kelas 2
 SNA makin kecil (<2) : kelas 3 14. Sudut y axis untuk melihat apa
 SNA normal 2-4 15. Sudut mandibular untuk melihat ap

3. Sudut sna, snb, anb untuk melihat apa? _______________________________________


 SNA : u/ tau posisi maksila thd basis kranial
 SNB : u/ tau posisi mandibular thd basis
cranial
 ANB : u/ tau hub. Maksila & mandibular, u/
tau skeletal klas I/ II/ III
 Y Axis : S.Gn – FH : pertumbuhan dagu thd
wajah bag. Atas
 Sudut Mand (MP) : Me.Go – FH : sudut
kecil  gigitan dalam, sudut besar 
gigitan terbuka

4. Range nilai normal sudut sna, snb, anb org
surabaya berapa?
 SNA : 79o-89o
 SNB : 74o-84o
 ANB : 2o-4o
 Y Axis : 57o-73o
 SNMeGo : 20o-40o
 U1-Max Pl : rata-rata 110, range 105o-125o
 U1-NA : rata-rata 26o
 L1-NB : rata-rata 29o
 Interinsisal : 105o-132o
 IMPA : 85o-95o


5. Untuk melihat inklinasi itu sudut apa?
 U1-NA  liat inklinasi RA
 L1-NB  inklnasi RB

6. Letak gigi yg salah (menjelaskan)


7. Leeway space itu apa?
8. Protrusi itu apa? Dilihat dr mana protrusi itu?
9. Jika kekurangan tempat tapi tanpa pencabutan,
gimana perawatannya?
10. Kantilever ganda gmn cara aktivasinya? Apa
yg dilihat setelah aktivasi?

Anda mungkin juga menyukai