Jurusan Vertikal
Diliat dari depan atau samping
Ada overbite atau ga
Kalo edge to edge = 0
Normalnya 2mm
Diskrepansi :
Kalo berdesakan mestinya kekurangan tempat
Kalopun kelebihan tempat mungkin Cuma 1
mm
Persistensi :
- Tanya ortu, apa giginya dulu tumpuk
tumpuk?
Tanggal Prematur :
- Tanggal saat gigi regio sebelahnya masi
ada, tapi di foto RO benih masih jauh
Kebiasaan buruk :
Bernapas lewat mulut :
- Lengkung rahang sempit
- Palatum dalam
Gigit kuku :
- Gigi ada yg gigitan terbalik
BCC/ Belajar Orto/ 190620
Titik efalo metri pada cranium : Sudut Nasolabial : diukur dari bidang labiale superior (LS) -
S (sella turcica) : petengahan dari sella turcica subnasal (NS) ke garis Sn – titik tangen pd tepi inferior
N (Nasion) : titik paling anterior dr sutura fronto nasalis hidung
Po/Pr (Porion) : titik paling atas & paling luar dari Normal : 115* dg deviasi klinis 2 mm
porus acusticus externus, ditunjukkan o/ pertengahan Protrusi : sudut mengecil bibir atas protrusi
sumbu mental sefalostat Retrusi : sudut membesar bibir atas retraksi
Or (Orbita) : titik paling bawah dr tepi bawah tl. Orbita
Facial Triangle
Titik Sefalo pd Maksila FMA (Frankurt Mandibula Angle) : menunjukkan arah
ANS (Spina Nasalis Ante) : dr anterior spina nasalis (titik pertumbuhan wajah bag. Bawah, horizontal maupun vertical
paling anterior pd RA) Normal : 22* - 28* (rerata 29*)
PNS (Spina Nasalis Poste) : ujung dari posterior spina Bertambah : lebih dari 30 menunjukkan sedikt
nasalis (titik paling poste pd RB) pertumbuhan vertical
A (subspinale) : titik terdalam dari kurvartura perm. Berkurang : kurang dari normal menunjukkan
Anterior premaksila, diantara SNA & insisifus RA perumbuhan vertical, FMA meningkat selama perawatan
menunjukkan downward & backward rotation –
Titik Sefalo pd Mandibula mandibular krn kekuatan orthodontic yg tidak terkontrol
Go (gonion) : titik paling poste-inferior pd sudut Rotasi : gigi berputar pd sumbu panjang gigi, bias
mandibular sentrs/ eksentris
B (supramentale) : titik terdalam dari kurvatura perm. - Sentris : gigi berputar melalui sumbu vertical
Ante mandibular pd pertengahan infradental & pogonion (ditengah)
Me (menton) : titik paling bawah pd symphisis - Eksentris : gigi berputar diluar sumbu vertical
mandibular (disamping)
Eksostema : gigi yg terletak diluar lengkung geligi (misal
Garis dan Bidang C atas)
SN : bidang referensi cranium Horizontal yg utama,
dibentuk dg menghub. Titik S & N. merupakan struktur Relasi Molar
anatomic yg stabil, disebut sbg dasar anterior cranium, Netroklusi : tonjol mesiobukal molar pertama permanen
yg relative tidak berubah selama pertumbuhan & atas terletak pd lekukan bukal M1 permanen RB
perawatan Distoklusi : tonjol mesiobukal M1 permanen RA terletak
FH : menghubungkan porion & orbitale diantara tonjol mesiobukal M1 permanen RB, & terletak
Bidang maksila : bidang yg melalui titin ANS & PNS pada lekukan bukal M1 permanen RB
Bidang mandibular : Mesioklusi : tonjol M1permanen RA beroklusi pd tonjol
- bidang yg sejajar dg sumbu corpus mandibular & distal M1 permanen RB
menyinggung titik yg paling inferior dari mandibular Gigitan tonjol : tonjol mesiobukal M1 permanen RA
- bidang yg melalui titik gnation & gonion beroklusi dg tonjol mesiobukal M1 permanen RB
- bidang yg melalui titik menton & gonion Tidak ada relasi : salah satu M1 permanen ga ada,
Bidang oklusal : bidang yg melalui oklusal molar1 RA misal o/k dicabut/ kaninus permanen belum erupsi
RB, dan oklusal gigi I/ C/ P RA RB
Overjet/ jarak gigit
Sudut Jarak horizontal antara mesial edge gigi I RA thd bidang
< SNA : perpotongan garis dari Nasion ke titik A & labial gigi I1 RB
bidang SN Nilai normal : 2-3 mm
< SNB : perpotongan garis dr Nasion ke titik B & bidang
SN Overbite/ tinggi gigit/ tumpang gigit
< ANB : sudut SNA dikurangi < SNB, menunjukkan Jarak vertical antara incisal RB-incisal edge RA
relasi maksila & mandibular Nilai normal : 2mm
U1-SN : < dr perpotongan garis melalui sumbu panjang I Pada kasus hihitan silang ante perlu dperhatikan
atas & bidang SN, menunjukkan posisi I atas besarnya freeway space 7 tumpang gigit/ tinggi gigit.
L1-GoMe : sudut yg dibentuk dari perpotongan garis Bila freeway space kebih kecil dari pada tumpang gigit 7
melalui sumbu pj. I bawag dg bidang mandibular, bila pasien drawat dg menggunakan piranti lepasa, pada
menunjukkan posisi I bawah piranti lepasan diberi peninggian gigit poste, u/
membagikan gigi ante atas thd
Dental
Steiner’s “S” line
Normal : bibir terletak pada garis S (o mm)
Protrusi : bibir di depan garis “S”
Retrusi : bibir di belakang garis “S”
7. Jadi menurut mu pasien mu ini Normal atau hasilnya tempat tersedia dikurangi dg
Klas II devisi 2? (Sempet ribut mslh ini) tempat yg dibutuhkan
Udahlah skip :)
Normal 4. Etiologi maloklusi
Dokter EW : sama seperti valita 6. menentukan profil cembung, cekung dari apa
1. Sefalometri sudut SNA, SNB, ANB, U1-Max Pl 3 titik, glabella, pro nasal, pogonion, liat dari
(diublek ublek disini) arah sagital/ samping
2. Relasi molar : pengertian scra umum. Jadi hrs 7. diskrepansi, maksud kelebihan dan
diawali tonjol mesiobukal molar atas. kekurangan tempat?
Relasi tonjol mesiobukal m1 RA thd tonjol gigi (Kelebihan brarti diastema, kekurangan ->
RB berdesakan)
Netroklusi : tonjol mesiobukal molar pertama
permanen atas terletak pd lekukan bukal M1 8. diagnosa skeletal berdasar apa
permanen RB
perhitungan sefalo
Distoklusi : tonjol mesiobukal M1 permanen RA
terletak diantara tonjol mesiobukal M1 permanen
RB, & terletak pada lekukan bukal M1 permanen RB 9. Syarat aktivasi tiap komponen itu apa aja
Mesioklusi : tonjol M1permanen RA beroklusi pd (busur labial, pegas)
tonjol distal M1 permanen RB Busur labial :
Gigitan tonjol : tonjol mesiobukal M1 permanen RA Overjet
beroklusi dg tonjol mesiobukal M1 permanen RB
Tidak ada relasi : salah satu M1 permanen ga ada, Ada jarak antar plat akrilik dan gigi
misal o/k dicabut/ kaninus permanen belum erupsi Diastema u ruang gigi yg digerak
Pegas :
3. Diskrepansi : Pengertian, Cara menghitung Ada ruang u pergerakan gigi
Perbedaan tempat yg tersedia dg tempat Posisi pegas dan titik kontak dg gigi sudah
dibutuhkan benar/ belum
Hitung tempat tersedia dg wire dari distal
m2 sulung/ mesial M1 permanen sampai 10. Cara aktivasinya gmn, trus itu aktvasi sdh
distal m2 sulung/ mesial M1 permanen. bner apa blm gmn ngeceknya
RA melewati fissure dan isisal yg letaknya Busur labial : lup dipegang dg tang, tekuk
benar. RB : lewat tonjol bukal. Wire kaki depan lup/ sempitkan lup dg tang
diluruskan dan diukur dengan penggaris. Kantilever tunggal : mendefleksi pegas
Hitung tempat yg dibutuhkan dg rumus 2 Antara 1-3 mm
YRA/ YRB + 4i RA/RB (masukkan ke table Memencet koil shg lengan pegas bergerak
prediki moyers) ke arah yg diinginkan
BCC/ Belajar Orto/ 190620