Anda di halaman 1dari 7

DEFINISI= proses degenerative = usia pasien 58 pada sendi synovial

dimana keseluruhan struktur dari sendi mengalami perubahan


patologis.
FAKTOR RISIKO
Usia=58, BMI=62/155:25,8 kg/m2, Riwayat cedera sendi, pekerjaan,
genetic= ibu=mutase gen prokolagen yg dpt brprn dlm trjdinya
kecndrungn familial OA.
BAGAIMANA OA BISA TERJADI?
Fx synovial = berfungsi untuk melumasi sendi-sendi tubuh sehingga
mudah bergerak
Matrix Metalloproteinase

Oa= ketidk seimbngn degradasi dan sintesis


Degradasi lebh bnyk
Efek peningktn degradasi= fktor risiko
Apa jdinya? Sel kondosit hrus bekerja lbh ekstra= sehngga kondrosit
jg hrs mlkukn proses sintesis untuk mnyeimbngi = tpi krn trjdi proses
ini yg tersmenerus =kondrosit menglami apoptosis= bnyknknya
kondsorit yg mati+efek enzim degradaitf=mngkbtkn kelemahan
matriks=matriks terkelupas ke cairan synovial=joint mice=dibershkn
oleh tipe A= sel tipe a akan merngsn rekritment makrofag dan sel
imun lain=bnyk sel imun yg masuk=sehingga trjdi inflamasi= dpt
menybbkn synovitis = memperburuk OA= krn trjdi
inflamasi+penipisan kartilago+sel kartilago bnyk yg mati =fgsi
kartilago sdh tdk ada = gesekan=mnybbkn nyeri
FIBRILASI=Permukaan rawan sendi akan retak serta fisura yang
lama-kelamaan akan menipis Sehingga akan tampak respon dari
tulang subkhondral berupa penebalan tulang, sklerotik dan
pembentukkan kista. Pada ujung tulang dapat dijumpai
pembentukan osteofit serta penebalan jaringan ikat sekitarnya.
Temuan KLINIS
Usia >50 thun
Nyeri pada lutut rasa tertusuk2 Sejak 10 tahun=kanan, 2 tahun=kiri
Kekauan saat berjalan, erkurang saat istirahat
Rwyt genetic=ibu
PEMERIKSAAN FISIK
Kaki kanan= deformitas varus, swelling, nyeri tekan, krepitasi,
hipotesi pada seluruh regio inervasi distal pedis,
Kaki kiri= normal

PENUNJANG XRAY
- Alignment femorotibial joint dextra berubah, tampak subluksasi
ke arah lateral. Alignment femorotibial join sinistra baik, tidak
tampak dislokasi
- Tidak tampak fraktur dan destruksi tulang
- Tampak osteofit pada condylus medial dan lateral os femur
bilateral; condylus medial dan lateral os tibia bilateral; aspek
superoposterior dan inferoposterior os patella bilateral
- Tampak loose bodies pada distal os femur dextra dan aspek
anterior proximal os tibia sinistra
- Tampak subchondral cyst pada epifisis os femur bilateral dan
epifisis os tibia dextra
- Tampak penyempitan femorotibial joint bilateral sisi medial
disertai subchondral sklerosis
- Densitas tulang baik
- Tampak soft tissue density pada suprapatellar recess pada genu
dextra. Jaringan lunak sekitar lainnya baik
Kesan :
- Osteoarthritis genu dectra grad IV (Kalsifikasi Kellgren and
Lawrence) disertai subluksasi femorotibial joint dextra ke arah
laterak dan suspek joint effusion
- Osteoarthritis genu sinistra grade III (Kalsifikasi Kellgren and
Lawrence)

DIAGNOSIS= BERDASARKAN Kalsifikasi Kellgren and Lawrence

OPERATIF =
osteotomi= jika sendi masih stabil= dilakukan pemotongan tulang
untuk mengmbalikan deformitas
artroplasti = indikasi usia lanjut dengan destruksi sendi progresif

CATTN
osteofit= Pembentukan osteofit pada OA diperkirakan merupakan
respon perbaikan sendi.  osteofit terbentuk akibat meningkatnya vaskularisasi
subkondral, metaplasia jaringan ikat synovial, dan osifikasi kartilago. 

loose bodies= sel cartilage yg lepas dan bertmbh krn mendpt nutrsi
dri cairn synovial
subcondral cyst=kelainan dimana tlng rawan diantara sendi yg
brfngsi sbg bantalan terkikis. terjadi akibat nekrosis tulang subkondral yang terjadi
karena stres mekanik kronik, kerusakan mikro, dan resorpsi tulang fokal. Mineralisasi tulang
juga dianggap berperan dalam terbentuknya KSK

Subcondral sclerosis= kepadatan tlng. Hilangnya proteksi kartilago


menyebabkan gesekan terus menerus dengan tulang lain pada
persendian tersebut. Gesekan berulang-ulang ini memberikan
tekanan berlebih pada tulang dan akhirnya kemampuan biomekanik
tulang menjadi tidak adekuat. Hal ini mendorong tulang subkondral
untuk meningkatkan vaskularisasi dan proliferasi sel, sehingga terjadi
penebalan (eburnasi)
OAtangan lebih sering mengenai sendi-sendi distal interfalang,
proksimal interfalang dan sendi karpometakarpal I, Diagnosis
banding: OA erosif Pembesaran tulang pada PIP: Bouchard’s nodes,
dan pada DIP: Heberden’s nodes.
OAlutut Mengenai kompartemen: medial tibiofemoral, lateral tibiofemoral dan
bagian femoropatellar. Diagnosis banding:
- misalignment dari tungkai bawah harus
disingkirkan (menyebabkan OA lutut kompartemental misalnya, bentuk
kelainan varus/kerusakan medial tibiofemoral, atau valgus/kerusakan lateral
tibiofemoral).
- OAkaki umumnya mengenai sendi I metatarsofalang. Gejala klinis: sulit
berjalan . Deformitas valgus (hallux valgus) sering ditemukan, mungkin pula
terdapat ankilosis pada sendi (hallux rigidus).
- OApanggul :Gejala klinis: nyeri panggul secara klasik timbul saat berdiri
(weight bearing) dan terkait dengan antalgic gait; nyeri terlokalisir pada
buttock, regio groin dan menjalar kebawah menuju bagian anterior.
-OAvertebra: Umumnya mengenai vertebra servikal dan lumbal.
Osteofit pada vertebra dapat menyebabkan penyempitan foramen
vertebra dan menekan serabut syaraf, dapat nyebabkan nyeri
punggung-pinggang (back pain) disertai gejala radikular.
Tenosynovitis merupakan peradangan pada selubung tendon, yaitu sinovium yang berisi
cairan synovial.
Selubung tendon terdiri dari cairan sinovial dan selubung fibrosa. Fungsi cairan sinovial
adalah menyediakan nutrisi bagi tendon, serta meminimalkan gesekan pada tendon. Cairan
sinovial akan mengurangi kerusakan (wear and tear) tendon akibat gesekan berlebih. 
§ Kondisi ini terjadi pada semua bagian extremitas dimana ada tendon yang
membungkus cairan synovial, tetapi paling sering terjadi di tangan dan pergelangan
tangan
§ Tenosinovitis Supurative lebih sering terjadi pada otot flexor daripada ekstensor
Flexor Tenosynovitis (cardinal Sign) : (kanavel sign)
1. Nyeri tekan disepanjang flexor tendon sheath
2. Jari dlm posisi sdkt flexi
3. Bengkak dlm bentuk fusiform
4. Nyeri saat dilakukan pasif ekstensi jari2

De Quervain Stenosing Tenosynovitis

Trigger finger

Tahap pertama adalah distensi eksudat pada apparatus selubung tendon. Tahap kedua terjadi
isian yang purulen atau purulen filling. Selanjutnya, tahap ketiga adalah nekrosis dan
destruksi selubung, tendon, dan struktur sekitarnya

GOUT
Pada faktor genetik, penyakit asam urat berkaitan dengan kelainan
enzim. Sedangkan pada faktor hormonal, penyakit ini bekaitan
dengan hormon Estrogen.
Pada fase awal temuan yang khas pada gout adalah asimetris
pembengkakan di sekitar sendi yang terkena dan edema jaringan
lunak sekitar sendi.
Pada tahap berikutnya, perubahan tulang yang paling awal muncul.
Perubahan tulang awalnya muncul pada daerah sendi pertama
metatarsophalangeal (MTP). Perubahan ini awal umumnya terlihat di
luar sendi atau di daerah juxta-artikularis. PADA fase ini dpt
berkembang menjadi sklerotik karena peningkatan ukuran.
Pada gout kronis, temuan tanda yang tophi interoseus banyak.
Perubahan lain terlihat pada radiografi polos-film pada penyakit
stadium akhir adalah ruang yang menyempit serta deposit kalsifikasi
pada jaringan lunak

Anda mungkin juga menyukai