Anda di halaman 1dari 5

Nama: Kurnia Putri A.

Nim : 40617008

OBAT YANG DIGUNAKAN PADA PENYAKIT MULUT

A. Obat Kasus Infeksi Jamur


1. Pengobatan pada kandidiasis terdiri atas lini pertama dan pengobatan lini kedua.
Pengobatan kandidiasis oral lini pertama yaitu (Luqman, 2015):
a. Nistatin
Nistatin merupakan obat lini pertama pada kandidiasis oral yang terdapat dalam
bentuk topikal. Obat nistatin tersedia dalam inokulasi bentuk krim dan suspensi
oral. Tidak terdapat interaksi obat dan efek samping yang signifikan pada
penggunaan obat nistatis sebagai anti kandidiasis.
b. Ampoterisin B
Obat ini dikenal dengan Lozenge (fungilin 10 mg) dan suspensi oral 100 mg/ml
dimana diberikan tiga sampai empat kali dalam sehari. Ampoterisin B
menginhibisi adhesi dari jamur kandida pada sel epitel. Efek samping pada obat
ini adalah efek toksisitas pada ginjal.
c. Klotrimazol
Obat ini mengurangi pertumbuhan jamur dengan menginhibisi ergosterol.
Klotrimazol dikontraindikasikan pada infeksi sistemik. Obat ini tersedia dalam
bentuk krim dan tablet 10 mg. Efek utama pada obat ini adalah rasa sensasi tidak
nyaman pada mulut, peningkatan level enzim hati, mual dan muntah.
2. Adapun pengobatan kandidiasis lini kedua yaitu (Luqman, 2015):
a. Ketokonazol
Ketokonazol memblok sintesis ergosterol pada membran sel fungal dan diserap
dari gastrointestinal dan dimetabolisme di hepar. Dosis yang dianjurkan adalah
200-400 mg tablet yang diberikan sakali atau dua kali dalam sehari selama dua
minggu. Efek samping adalah mual, muntah, kerusakan hepar dan juga
interaksinya dengan antikoagulan.
b. Flukonazol
Obat ini menginhibisi sitokrom p450 fungal. Obat ini digunakan pada kandidiasis
orofaringeal dengan dosis 50-100mg kapsul sekali dalam sehari dalam dua sampai
tiga minggu. Efek samping utama pada pengobatan dengan menggunakan
flukonazol adalah mual, muntah dan nyeri kepala.
c. Itrakonazol
Itrakonazol merupakan salah satu antifungal spektrum luas dan
dikontraindikasikan pada kehamilan dan penyakit hati. Dosis obat adalah 100 mg
dalam bentuk kapsul sehari sekali selama dua minggu. Efek samping utama
adalah mual, neuropati dan alergi.
B. Obat Kasus Infeksi Virus
1. Acyclovir
Asiklovir merupakan obat sintetik jenis analog nukleosida purin, mempunyai sifat
antiviral terhadap virus varisela-zoster dengan menghambat sintesis DNA virus (Sari,
2010). Asiklovir dilaporkan mempunyai efek samping minimal karena obat ini hanya
diserap oleh sel hospes yang terinfeksi oleh virus. Efek yang mungkin timbul pada
terapi asiklovir per oral termasuk rasa mual, muntah, diare, dan nyeri kepala.4
Asiklovir dieksresi di ginjal dan dapat mengkristal pada tubulus ginjal pada pasien
yang dehidrasi, karena itu pasien yang mendapatkan asiklovir sebaiknya mendapat
hidrasi yang cukup (Gerson, 2004).
C. Obat kasus Ulserasi
1. Periokin Gel
Kandungan:
- Chlohexidin digluconate 0.2%
Fungsi: Chlorhexidine adalah suatu antiseptik yang termasuk golongan
bisbiguanide yang umumnya digunakan dalam bentuk glukonatnya. Chlorhexidine
banyak digunakan para ahli kesehatan gigi baik sebagai pembersih maupun
pengobatan penyakit gigi (Reimer, 2010).
- Metyl calicylate
Fungsi: Asam asetilsalisilat bekerja sebagai analgesik antipiretik dengan
menghambat prostaglandin yang dibentuk dari metabolisme asam arakidonat
dengan katalisator enzim siklooksigenase (Furst dan Munster,2002). Asam
asetilsalisilat memiliki efek samping, diantaranya terhadap pernafasan dan saluran
cerna yang dapat menyebabkan perdarahan lambung berat (Gunawan, 2009).
- Menthol
Fungsi: Menthol merupakan senyawa monoterpen secara umum lebih efektif
sebagai peningkat penetrasi karena ukuran molekulnya yang kecil, salah satunya
menthol. Mekanisme menthol sebagai peningkat penetrasi yaitu dengan
mengganggu struktur lipid dari stratum corneum, meningkatkan kemampuan difusi
obat atau dengan meningkatkan koefisien partisi obat. Menthol juga dapat bekerja
meningkatkan konduktivitas elektrik dari jaringan sehingga terbentuk pori – pori
yang polar dari stratum corneum (Kamatou, 2013).
2. Aloclair
- Aloevera
Fungsi: Aloe vera untuk anti inflamasi Inflamasi adalah reaksi dari tubuh terhadap
cidera yang ditandai dengan pembengkakan, nyeri, kemerahan, panas dan hilangnya
fungsi (Adam, 2009). Aloe vera untuk antioksidan, Aloe vera mempunyai efek
antioksidan karena kaya akan vitamin C, Vitamin E dan zat antioksidan yang lain
seperti phenolik, aktifitas Glutathione peroxidise, enzim superoxide dismutase
(Langmeadet al., 2004; Hamman, 2008).
- Sodium hyaluronayte : memberi efek penyembuhan luka. Asam hialuronat memiliki
peranan penting sebagai anti-inflamasi dan mempercepat proses penyembuhan luka
(Wijayanti, 2013).
- Polyvinyl pyrrolidone : cavering agent.
D. Obat Kasus Hipersensitivitas
1. Triamcinolone Acetonide
Triamcinolone acetonide mempunyai efek anti inflamasi, anti pruritik, dan
vasokontriksi seperti kortikosteroid yang lain. Mekanisme aktifitas anti inflamasi
steroid topikal secara umum belum jelas. Kortikosteroid diduga menginduksi protein
inhibitor phospolipase A2 yang disebut dengan lipocortins (Park, 2011).
DAFTAR PUSTAKA

Adams M. 2009.The Aloe vera Miracle.A natural medicine for cancer, cholesterol, diabetes,
inflammation, IBS, and other health conditions.Truth Publishing Fulfillment, Arizona,
United States of America Ahlawat KS & Khatkar BS (2011). Processing, food applications
and safety of Aloe vera products: a review. J Food Sci Technol, 48(5):525–33.
doi:10.1007/s13197-011-0229-z PMID:23572784.
Gunawan S.G., 2009. Farmakologi dan Terapi Edisi 5, Bagian Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Jakarta, 231-233, 235.
Hamman JH. 2008. Composition and applications of Aloe vera leaf gel. Molecules, 13(8):1599–
616
Langmead L, Makins, RJ, Rampton, DS. 2004. Anti-inflammatory effects of Aloe vera gel in
human colorectal mucosa in vitro. Aliment.Pharmacol.Ther. 19, 521-527
Luqmanul, Hakim dan Ramadhian, M. Ricky. 2015. Kandidiasis oral. Fakultas Kedokteran gigi,
universitas lampung. J: 4(8): 1-5.
Park SY, Kim MJ, Kim MG, Lee SJ, Ok SY, Kim SI. Triamcinolone acetonide paste applied
over the laryngeal mask airway to reduce the severity of postoperative sore throat.
Soonchunyang Medical Science. 2011;17(1):7-10.
Reimer K, Schreier H, Erdos G, Konig B, Fleischer W. Molecular effects of a microbicidal
substance on relevant microorganisms:electron microscopic and biochemical studies on
povidone iodine. Zentralbl Hyg Umweltmed (Serial on Internet) 1998(cited 2010 Dec 10);
200 (5-6): 423-34.
PETA KONSEP

Pasien wanita, usia 26 tahun, mengeluhkan


mukosa kanan terdapat garis putih memanjang.

Pemeriksaan Ekstraoral dan Intraoral

Gambaran lesi bentukan keratosis memanjang


dari gigi P-M1 segaris oklusal horizontal,
berdiamteter 2mm, batas jelas, tepi jaringan
sama seperti daerah sekitar, bilateral, warna
keputihan, tidak dapat dikerok dan tidak sakit.

Diagnosis Linea Alba Bukalis (Garis putih


memanjang pada mukosa bukal setinggi
bidang oklusal)

Gambaran klinis Etiologi Patogenesis Diagnosa Banding

- Bentukan keratosis - Kebiasaan Pembentukan -Frictional Keratosis


memanjang. mengigit pipi keratin dimulai dari -Cheek Biting
- Diameter 1-2mm - Kebiasaan sel basal yg kuboid,
(menyesuaikan arah mengigit pipi dimana stratum
freewayspace) basalis memiliki
- Bnilateral gambaran mitotic
- Tidak bisa dikerok sel, proliferasi sel
- Tidak sakit untuk Regenerasi
epitel yang disebut
Stratum
Germinativum.

KIE

Anda mungkin juga menyukai