a.
b.
Labial
Bow
Dibuat
Berfungsi
c.
digunakan
pada
dari
sebagai
rahang
kawat
alat
atas
dan
berdiameter
untuk
meretraksi
Mempertahankan
rahang
0.8
gigi
geligi
bawah
mm
anterior
lengkung
gigi
d. Busur labial dengan beberapa modifikasi dipergunakan untuk alat retensi sesudah perawatan
(retainer dari Hawley)
Labial
bow
3.
Cangkolan
a.
Dibuat
Adam
digunakan
dengan
pada
rahang
menggunakan
kawat
atas
dan
0.7
bawah
mm
LABIAL BOW
labial bow :
1. Roberts retractor
labial bow yang fleksibel yang terbuat dari kawat berdiameter 0,5 mm
(gambar 6). Fleksibilitasnya tergantung pada vertical limb dan coil- nya sehingga
Ini merupakan
diperlukan ukuran yang adekuat (diameter internal minimal 4 mm). Kesalahan yang
umumnya terjadi adalah bagian horizontalnya terlalu pendek sehingga gagal untuk
mengontrol insisivus lateralnya.1
labial bow ini diperlukan sekitar 4 mm, tetapi daerah pengaktivan sangat
penting. Labial bow diaktivasi dengan bending pada vertical limb di bawah coil. 1
Aktivasi
terbuat
dari
U loops
kawat
0,7
mm.
Fleksibilitasnya
tergantung
pada
tinggi
loop (gambar 7). Sedikit pergerakan pada masing-masing gigi dapat diperoleh
dengan membuat bayonet bend pada titik yang tepat (gambar 8). Keuntungan dari labial
bow dengan U loop adalah jika hanya perlu mengurangi sedikit overjetatau
diperlukan alignment insisivus.1
vertikal
Untuk mengurangi overjet, labial bow ini diaktivasi pada U loops-nya. Aktivasi harus
minimal. Labial bowsebaiknya bergeser ke arah palatal hanya 1 mm.1
3. Labial bow dengan
reverse loop
Labial bow ini (gambar 9) kadang-kadang digunakan untuk mencegah kaninus bergerak
ke arah bukal saat retraksi. Namun, metode untuk mengontrol pergerakan kaninus harus
KLAMER RETENSI
Beberapa contoh klamer retensi yaitu sebagai berikut :
1. Klamer Adam.
Sejauh ini klamer retentif yang paling sering digunakan pada pesawat lepasan saat ini
distobukal. Pada anak-anak dimana mahkota gigi belum erupsi penuh, maka akan sedikit
anatomis
meletakkan
mahkota,
sehingga
klamer
1,4
dapat
terletak
sedikit
jauh
untuk
Jika pesawat lepasan yang baru diterima dari laboratorium, atau jika pasien datang
kembali untuk kontrol, dokter gigi sering perlu mengetatkan klamer. Prosedur ini
dilakukan seperti yang diilustrasikan pada gambar 12A, dengan
klamer
sedikit
ke
gingiva
dari
titik
attachment- nya.
Mungkin
juga
melakukanbending pada titik retentif ke dalam untuk mendapatkan kontak yang lebih
baik pada daerah
undercut (gambar12B).4
Penempatan pada embrasur umumnya tidak diinginkan karena dapat merusak gingiva
dan menyebabkan diastema. Namun klamer ini kadang-kadang digunakan jika gigi
desidui harus digunakan sebagai retensi (gambar 13).1
3. Triangular clasp
Triangular clasp (gambar 14) digunakan untuk menambah retensi. Jika hanya digunakan
sendiri, klamer ini tidak dapat memberikan retensi yang adekuat. Klamer ini diletakkan
di
PEMBAHASAN
Pesawat ortodonti lepasan dapat didefenisikan sebagai pesawat yang dapat dipasang
dan dilepaskan dari mulut oleh pasien. Dari defenisi ini memberikan makna bahwa
keberhasilan ataupun kegagalan dari perawatan dengan pesawat ortodonti lepasan
sangat tergantung pada kekoopearifan pasien. Dengan demikian, desain dan pembuatan
pesawat ini harus dapat memaksimalkan kekoopeatifan pasien. 5
Desain pesawat lepasan memiliki banyak variasi dan modifikasi yang dibutuhkan
tergantung pada perbedaan maloklusi dan pemilihan dari klinisi yang berbeda-beda. Ada
beberapa prinsip umum yang harus diketahui dalam mendesain pesawat lepasan seperti
kenyamanan pasien, sederhana sehingga pasien dapat memasang dan melepaskan
pesawat dengan mudah, retensi, kekuatan untuk meminimalisasi resiko terjadinya patah
pada pesawat, oral higiene, serta estetis.5
Material yang paling tepat untuk pegas,
steel 18/8 (SS). SS memiliki elastisitas dan mudah dibentuk, serta tahan terhadap
terjadinya korosi. Hal-hal yang diperlukan dalam mendisain pegas yaitu pastikan bahwa
pegas akan bekerja pada jarak dan arah yang diperlukan untuk menggerakkan gigi, serta
pegas harus memiliki mekanis yang baik agar tahan terhadap gangguan yang terjadi
saat makan, berbicara, atau membersihkannya.2
Gaya yang diberikan pada gigi sebaiknya adalah gaya yang ringan. Gaya yang besar
dapat memperlambat pergerakan gigi, terjadinya pergerakan gigi yang tidak diharapkan,
dan tidak nyaman pada pasien. Arah pergerakan gigi ditentukan oleh titik kontak antara
pegas/labial