• Melodi merupakan seorang anak yang berusia 9 tahun, datang ke
dokter gigi dengan tujuan untuk merapikan gigi geliginya. Pada umurnya yang 9 tahun ditemukan fase geligi campuran. Pada pemeriksaan klinis didapatkan bahwa semua gigi insisivus permanennya telah tumbuh, sedangkan gigi caninus, premolar 1, dan premolar 2 nya belum erupsi, sehingga dokter gigi menghitung kemungkinan lengkung rahang menggunakan analisis moyers. 1. Mengukur Available Space • Bagi lengkung rahang menjadi 4 segmen yaitu segmen I1-I2 kanan, segmen I1-I2 kiri, segmen distal I2-mesial M1 kanan dan segmen distal I2-mesial M1 kiri. • Hitung masing-masing segmen dengan menggunakan kawat atau kaliper. • Jumlahkan hasil pengukuran lebar 4 segmen Pada kasus ini didapatkan hasil sebesar 52 mm untuk rahang atas dan 50 mm untuk rahang bawah. 2. Mengukur Required Space • Hitung lebar mesiodistal keempat gigi I rahang bawah • Jumlah lebar mesiodistal keempat I rahang bawah dibandingkan dengan nilai pada tabel proporsional (tabel Moyers) dengan tingkat kepercayaan 75% untuk memprediksi lebar gigi C dan P rahang atas dan rahang bawah yang akan erupsi pada satu kuadran. • Dari hasil perhitungan didapatkan total lebar mesiodistal keempat I rahang bawah sebesar 21 mm. • Kemudian bandingkan dengan table moyers untuk rahang atas sebesar 24,6 dan rahang bawah sebesar 24,8. • Required space = jumlah lebar mesiodistal keempat I + ( 2 x (nilai pada tabel prediksi) • Rahang atas Required space = 21 + (2 x 21) = 63 mm • Rahang bawah Required space = 21 + (2 x 21,5) = 64 mm 3. Hitung Arch Length Discrepancy (ALD) • ALD = Available space – Required space • Rahang atas ALD = 52 – 63 = -11 • Dari hasil tersebut dapat disimpulkan • Rahang Bawah bahwa terdapat kekurangan tempat sebesar 11 mm pada rahang atas dan ALD = 50 – 64 kekurangan tempat sebesar 14 mm pada = -14 rahang bawah.