Anda di halaman 1dari 5

Nama Kista

Gejala klinis
Potofisiologi
Kista
Pembengkakan kronis dan merupakan Infeksi dari ruang pulpa
radikular
kista yang paling sering terjadi pada
menyebabkan inflamasi dan
rahang
proliferasi dari epitel sel
malassez jika infeksi dapat
Sering terjadi pada usia 20-60 tahun
dieleminasi dari saluran akar,
Lebih sering mengenai maxila dari pada
kista radikular yang kecil
mandibula
dapat hilang tanpa dilakukan
Pembengkakan yang berjalan lambat
pembedahan
dengan tanpa rasa sakit, tidak terdapat

Tekanan
hidrostatik
gejala sampai cukup besar untuk terlihat
mempengaruhi
cairan
kista
Jika terkena infeksi akan menyebabkan

tekanan
hidrostatik
rasa sakit
didalam
kista
lebih
besar
Pembengkakan berbentuk bulat dan
dibandingkan
dari
tekanan
keras saat awal terjadi dan kelamaan
kapiler darah. Cairan kista
akan menimbulkan sensasi seperti
sebagian
besar
adalah
cangkang telur yang retak jika di tekan
eksudat
inflamasi
dan
Akan terasa berfluktuasi jika telah
mengandung protein dengan
menembus bagian jaringan lunak dan
konsentrasi tinggi, cairan
berwarna kebiruan jika sudah dekat
kista
juga
mungkin
dengan permukaan mukosa
mengandung
kolestrol,
Adanya gigi yang non vital
darah, fibrin dan sisa-sisa
Histologi pada lapisan epitelium
epitel yang terkelupas , kista
terdiri dari epitel squamous stratified
memiliki dinding membran
dengan berbagai ketebalan; hilangnya
semipermiabel.
lapisan sel basal dan kadang tidak Kerusakan
debris
seluler
lengkap; pada awal terjadi proliferasi
dalam
lumen
kista
epitel berhubungan dengan inflamsi
meningkatkan
konsentrasi
kronis yng jelas dan mungkin epitel
protein,
menyebabkan
terlihat menebal, irregular, hiperplastik
peningkatan teanan osmotik
atau tampak seperti jala/ jaring. Dan

terjadi
membentuk cincin. Adanya badan hialin
transport/perpindahan cairan
pada epitelium. Kista yang telah lama
melewati
lapisan
epitel
berkembang akan memiliki lapisan epitel
kedalam lumen kista dari
yang gepeng, dinding fibrous yang tebal

Radiografi dan Histologi

dan minimal infiltrasi inflamasi


Dinding kista terdiri dari jaringan ikat
kolagen fibrous; selama pertumbuhan
aktif
di
vaskularisi
dan
dirembesi/diterobos/diinfiltrasi oleh sel
inflamsi kronis yang berbatasan dengan
epitelium yang berproliferasi

Kista
dentigerous

jaringan ikat sekitar. Cairan


didalam
kista
membantu
pertumbuhan
dan
pembesaran dari kista

Radiografi kista radikular


terlihat
membulat,
area
radiolusen
dengan
batas
tegas; terlihat batas luar
radiopaque
yang
padat.
Adanya gigi yang nekrosis
penyebab
kista
yang
biasanya
ditndai
dengan
adanya kavitas karies yang
luas;
gigi
tetangganya
mungkin
akan
miring
ataupun berpindah posisi
atau
dapat
bisa
terjadi
mobilisasi.

Kista dentigerous melingkupi mahkota Radiografi

kavitas
gigi dan merupakan dilatasi dari folikel;
berbentuk
membulat,
kista menempel pada leher gigi.
unilokuler
ataupun
dapat
multilokuler
dan
Lebih sering terjadi pada laki-laki
mengandung
mahkota
gigi.
dibandingkan dengan wanita, jarang
Berbatas jelas
ditemui pada anak-anak dan sering
ditemukan pada udia 20-50 tahun
Tidak menampakkan gejala sampai Patogenesis dan patologi
perlekatan lapisan kista pada
pembengkakan
disadari;
dapat
atau
dekat
dengan
CEJ
menyebabkan rasa nyeri jika terjadi
dikarenakan
kista
infeksi
dentigerous timbul hasil dari
Adanya penundaan/delay dari erupsi

gigi
Sering mengenai gigi molar ketiga dan
gigi
kaninus
maksila

yang
merupakan
gigi
paling
sering
mengalami impaksi
Histopatologi

lapisan
kista
dentigerous dengan khas terdiri dari
epitel yang tipis terkadang billaminar,
epitel squamous stratified; lapisan
epitel tidak berkeratinisasi dengan
ketebalan kira-kira 4-6 lapis dinding
fibrous sama dengan kista radikular
tetapi tidak ada perubahan inflamasi
yang khas

perubahan alami dari sisi


organ
enamel
setelah
pembentukan
enamel
sempurna.
Pembelahan
antara sisa dari inner enamel
epiteliun menutupi enamel
dan outter enamel epitelium,
membentuk lapisan lebih
besar
dari
kista.
Pertumbuhan
secara
progresif
dari
kista
di
Karenakan dilatasi dari folikel
gigi

Treatment pencabutan
gigi yang bersangkutan dan
enukleasi komponen jaringan
lunak; pada kasus dimana
kista
mengenai
bagian
spesifik
mandibula,
treatment awal yang dapat
diterima
adalah
marsupialisasi kista untuk
pengurangan
dan
selanjutnya penyusutan dari
lesi.

Kista
Odontogenik
Keratosis

Insidensi terbanyak pada usia 20-30


tahun tetapi juga sering ditemukan ada
usia 50-70 tahun
Biasanya mengenai daerah mandibula;
pada bagian posterior alveolar ridge
atau angulus mandibula
Dapat tumbuh mengelilingi gigi; paling
sering terjadi rekurensi
Tanpa gejala sampai meluas atau
terkena infeksi
Histopatologi odontogen keratosis
secara khas memperlihatkan dinding
yang tipis dan rapuh yang terkadang
sulit untuk dilakukan enukleasi dari
tulang dalam satu potongan utuh;
lumen kista dapat berisi cairan bening
yang seperti serum transudat atau
dapat berisi cairan kekuningan. Secara
mikroskopis pada dinding tipis fibrous
tidak ditemui infiltrasi peradangan;
lapisan epitel terdiri dari lapisan
seragam epitel squamous stratified
yang keteblannya biasanya 6-8 lapis;
dasar lumen menunjukan sel epitel
parakeratosis
gepeng
yang
bergelombang; lapisan basal tersusun
dari lapisan palisade yang berbentuk
kuboid ataupun sel epitel kolumnar

Radiografi

tampak
daerah
radiolusen
yang
jelas; batas dapat lebih
bulat atau berlekuk-lekuk;
dapat terlihat multilokuler
dan berbatas halus dan
kadang
bermargin
corticated; kista keratosit
dapat membukus gigi yang
belum erupsi, akar gigi yang
berdekatan mungkin dapat
berpindah
Patogenesis dan patofiologi

keratosis
mungkin
muncul
dari
epitel
primordial
atau
dental
lamina atau sisa dari dental
lamina; dapat juga muncul
dari organ enamel sebelum
pembentukan gigi
Treatment dilakukan
enukleasi
dan
kuretase;
pengambilan
kista
utuh
kadang sulit karena dinding
yang tipis dan rapuh; dapat
juga dilakukan reseksi untuk
mengurangi kemungkinan
untuk mengalami rekurensi

Anda mungkin juga menyukai