ASUHAN KEPERAWATAN
“ABDOMINAL INTERNAL BLEEDING”
Disusun Oleh :
KELOMPOK 14 :
PAJARAKAN – PROBOLINGGO
2022
GAMBARAN KASUS
MASALAH
DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
DO :
S: skala 6
DO :
- TD 100/70 mmHg
- Nadi 89x/menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
2. Nyeri akut b.d agen cedera fisik d.d pasien tampak meringis, Pasien tampak
meringis, Pasien gelisah,Pasien tampak menghindari nyeri
TTV :TD 100/70 mmHg, Nadi 89x/menit, CRT > 3 detik dengan skala 6
3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan d.d pasien Lelah
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Standar luaran keperawatan Indonesia Standar intervensi keperawatan Indonesia
(SLKI) (SIKI)
1. Disfungsi Setelah dilakukan tindakan keperawatan a. Pengontrolan Infeksi (I.14551)
Motilitas selama 1 x 24 jam diharapkan tingkat
Observasi
Gastrointesti nyeri Membaik :
1. Identifikasi pasien-pasien yang
nal 1. Motilitas Gastrointestinal
mengalami penyakit infeksi menular.
Indikator Ekspektasi SA ST
Nyeri Meningkat 2 4 Terapeutik
2. Terapkan kewaspadaan universal.
Kram Meningkat 2 4
3. Tempatkan pada ruangan isolasi
abdomen
bertekanan positif untuk pasien yang
Suara Menurun 2 4
mengalami penurunan imunitas
peristaltik
4. Tempatkan pada ruangan isolasi
Pengosonga Menurun 2 4
bertekanan negatif untuk pasien yang
n lambung
beresiko penyebaran infeksi via droplet
Flatus Menurun 2 4
atau udara.
5. Strelisasi dan desinfeksi alat-alat,
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
furnitur, lantai, sesuai kebutuhan.
selama 1 x 24 jam diharapkan tingkat
6. Gunakan hepafilter pada area khusus.
nyeri Meningkat :
7. Berikan tanda khusus untuk pasien-
2. Pemulihan pascabedah
pasien dengan penyakit menular.
Indikator Ekspektasi SA ST
Kenyaman Meningkat 2 4
Edukasi
aan
8. Ajarkan cara mencuci tangan dengan
Mobilitas Meningkat 2 4
benar.
Waktu Menurun 2 4
9. Ajarkan etika batuk atu bersin.
peneyemb
uhan
b. Penurunan Flatus (I.04161)
Area luka Menurun 2 4
Observasi
operasi
1. Monitor perasaan kembung,
distensi abdomen dan nyeri
abdomen.
2. Monitor suara usus
3. Monitor efek samping pemberian
obat.
Terapeutik
4. Berikan posisi miring
5. Batasi asupan oral jika sistem
gastrointestinal kurang aktif
6. Anjurkan menghindari kondisi
yang menyebabkan udara tertelan
secara berlebihan.
Edukasi
7. Anjurkan menghindari makann
yang menyebabkan perut kembung.
8. Anjurkan melakukan defekasi
secara teratur.
Kolaborasi
9. Kolaborasi pemberian oabt
antiflatus, jika perlu
10. Kolaborasi pemberian laksatif,
supositoria, atau enema, jika perlu
Observasi
Terapeutik
Edukasi
2.Dukungan ambulasi
1. Mengidentifikasi adanya
nyeri atau keluhan fisik
lainnya
2. Mengidentifikasi toleransi
fisik melakukan ambulasi
3. Memonitor frekuensi jantung
dan tekanan darah sebelum
memulai ambulasi
4. Memonitor kondisi umum
selama melakukan ambulasi
5. Memfasilitasi aktivitas
ambulasi dengan alat bantu
(mis. tongkat, kruk)
6. Memfasilitasi melakukan
mobilisasi tisik, jika peru
7. Melibatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan ambulasi
8. MenJelaskan tujuan dan
prosedur ambulasi
9. Menganjurkan melakukan
ambulasi dini
10. Mengajarkan ambulasi
sederhana yang harus
dilakukan (mis. berjalan dan
tempat tidur ke
kursi roda, berjalan dari
tempat tidur ke kamar
mandi, berjalan sesuai
toleransi)