Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

S DENGAN DIAGNOSA HERNIA


INGUINALIS LATERALIS DI BANGSAL JABALNUR RSU PKU
MUHAMMADIYAH GAMPING

Tugas ini disusun untuk memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah II
Dosen Pengampu : Cahyo Pramono, S.Kep.,Ns.,M.Kep

DISUSUN OLEH:

1. GLENNA METTYNUR ALIFAH (1902091)


2. IMA SETYORINI (1902102)
3. RAMADHANI DWI NURYANTI (1902104)

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

2021/2022
BAB 1

LAPORAN PENDAHULUAN

A. DEFINISI
Menurut (Nada,2007) Hernia adalah protusi (penonjolan) ruas organ. Isi organ
ataupun jaringan melalui bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan atau
lubang abnormal. Sedangkan menurut Mutakin 2011). Hernia adalah penonjolan
sebuah organ, jaringan atau struktur melewati dinding rongga yang secara normal
memang berisi bagian-tersebut
B. ETIOLOGI
Etiologi hernia inguinalis menurut Hidayat (2006) dalam adalah
1. Batuk
2. Adanya presesus vaginalis yang terbuka
3. Tekanan intra abdomen yang meningkatkan secara kronis seperti batuk
kronik,hipertofi prostat,konstipasi dan asites
4. Kelemahan otot dinding perut dan degenerasi jaringan ikat karena usia lanjut
5. Kehamilan multi para dan obesitas
C. KLASIFIKASI
Banyak sekali penjelasan mengenai klasifikasi hernia, berikut ini penjelasannya
1. Hernia berdasarkan letaknya
a) Hernia inguinal
Hernia inguinal itu sendiri terbagi menjadi :
1. Indirek/ lateralis
Hernia ini terjadi melalui cicncin inguinalis dan melewati korda
spermatikus melaluikanalis inguinalis, iniumumnya terjadi pada pria
dibanding wanita. Umumnya pasien mengeluh adanya benjolan pada
selakangan dan biasa mengecil atau menghilang saat tidur
2. Direk/ medialis
Hernia ini melewati dinding abdomen di area kelemahan otot hernia ini
disebut dierk karena langsung menuju anulus inguinalis eksterna sehingga
meskipun annulus inguinalis interna ditekan bila pasien berdiri atau
mengejan tetap akan timbul benjolan
b) Femoral
Hernia femoralis terjadi melalui cincin femoral dan lebih umum terjadi pada
wanita dari pada pria, ini mulai sebagai penyumbatan lemak dan kanalis
femoralis yang membesar dan secara bertahap menarik peritonium dan hampir
tidak dapat dihindari kandung kemih masuk kedalam kantung
c) Umbilical
Hernia umbilical pada orang dewasa lebih umum pada wanita dan karena
peningkatan tekanan abdomen ini biasanya terjadi pada klien gemuk atau
wanita multipara.
d) Insisional
Batang usus atau organ lain menonjol melalui jaringan perut lemah
2. Berdasarkan terjadinya hernia terbagi menjadi
a) Hernia bawaan/ konginetal
Hernia bawaan bisa terjadi sejak bayi lahir akibat prosesus vaginalis yang
tidak menutup sempurna saat bayi dalam kandungan
b) Hernia dapatan/ akuisita
3. Berdasarkan sifatnya terbagi menjadi :
a) Hernia reponobel/ reducible
Yaitu bila isi hernia bisa keluar dan masuk, usu keluar jika berdiri atau
mengejen dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk, tidak ada
keluhan nyeri ataupun gejala obtruksi usus.
b) Hernia iropenibel
Yaitu bila isi kantong hernia tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga, ini
biasanya terjadi karena perlengkapan isi kantong pada peritonium kantung
hernia, hernia ini juga disebut hernia akreta.
c) Hernia stragulate
Yaitu bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia. Hernia inkarserata berati isi
kantong terperangkap dan tidak dapat kembali ke dalam rongga perut disertai
akibatnya berupa gangguan vaskulaeisasi. Hernia strangulata mengakibatkan
nekrosis dan isi abdomen di dalamnya karena tidak mendapat darah akibat
pembuluh darah terjepit
D. MANIFESTASI KLINIS
Menurut healther herdman (2012), tanda dan gejala yang sering muncul pada pasien
hernia adalah:
1. Berupa benjolan keluar masuk/ keras dan yang terserang dampak benjolan dilipat
paha
2. Adanya rasa nyeri pada daerah benjolan bila isinya terjepit disertai perasaan mual.
3. Terdapat gejala mual dan muntah atau distensi bila lelah ada komplikasi
4. Bila terjadi hernia inguinalis strangulata kulit diatasnya menjadi merah dan panas
serta tersa sakit yang bertambah hebat
5. Hernia femoralis kecil mungkin berisi dinding kencing sehingga menimbulkan
gejala sakit kencing disertai hematurnia

E. PENATALAKSANAAN MEDIS
Penatalaksanaan medis pada hernia yaitu :
1. Herniplasty : memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat dinding
belakang
2. Herniatomy : pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya, kantong dibuka
dan isi hernia dibebas kalau ada perlekatan, kemudian direposisi kantong
hernia dijahit ikat setinggi lalu dipotong
3. Herniorraphy : mengembalikan isi kantong hernia ke dalam abdomen dan
menutup celah yang terbuka dengan penjahit pertemuan transversus internus
dan muskulusablikus internus abdominus ke ligamen inguinal.

Sedangkan penatalaksanan keperawatan yaitu :

1. Istirahat di tempat tidur dan menaikkan bagian kaki, hernia ditekan secara
perlahan menuju abdomen ( reposisi) selanjutnya gunakan alat penyokong
2. Jika suatu opearsi daya putih isi hernia diragukan, diberikan kompres hangat
dan setelah 5 menit di evaluasi kembali
3. Celana penyangga
4. Istirahat baring
5. Pengobatan dengan pemberian obat penawar nyeri, misalnya asetaminofen,
antibiotic untuk membasmi infeksi, dan obat pelunak tinja untuk mencegah
sembelit.
6. Diet cairan sampai saluran gastrointestinal berfungsi lagi, kemudian makan
dengan gizi seimbang dan tinggi protein untuk memoercepat sembelit dan
mengedan selama BAB, hindari kopi-kopi,teh,coklat,minuman berakohol
yang dapat memperburuk gejala-gejala.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN DIAGNOSA HERNIA INGUINALIS
LATERALIS DI BANGSAL JABALNUR RSU PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

Hari : Senin, 10 Januari 2022

Pukul : 10.00 WIB

Pengkaji : Kelompok 33 :

1. Glenna Mettynur Alifah


2. Ima Setyorini
3. Ramadhani Dwi Nuryanti

Ruang : Bangsal Jabal Nur

I. IDENTITAS
PASIEN
a. Nama : Tn. S
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Umur : 62 tahun
d. Agama : Islam
e. Status Perkawinan : Menikah
f. Pekerjaan : Pensiunan
g. Pendidikan Terakhir : Diploma
h. Alamat : Gamping Lor, Ambarketawang, Gamping, Sleman
i. No. CM :
j. Diagnosa Medis : Hernia Inguinalis Lateralis

PENANGGUNG JAWAB

a. Nama : Ny. T
b. Umur : 59 tahun
c. Pendidikan : SMP
d. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
e. Alamat : : Gamping Lor, Ambarketawang, Gamping, Sleman
II. RIWAYAT KEPERAWATAN
A. RIWAYAT KESEHATAN PASIEN
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
1) Keluhan Utama
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 10 Januari 2022 pukul 10.00
WIB klien tampak meringis, klien mengatakan nyeri pada saat bersin,
mengedan, dan berbaring, pasien juga mengatakan takut akan dilakukan
tindakan operasi
2) Kronologi Penyakit Saat Ini
Pasien datang ke Poliklinik Bedah RSU PKU Muhammadiyah Gamping pada
Senin, 10 Januari 2022 pukul 08.00 WIB bersama isterinya dengan tingkat
kesadaran composmentis. Pasien mengeluh ada benjolan didaerah region
inguinal dextra tepatnya di skrotum kanan. Benjolan terlihat terutama pada
saat bersin, mengedan dan saat berdiri, saat berbaring benjolan itu tidak
Nampak. Benjolan terasa nyeri dengan skala nyeri 4, nyeri seperti ditusuk-
tusuk, dan nyeri hilang timbul dan terasa saat ditekan.
3) Pengaruh Penyakit Terhadap Pasien
Klien mengatakan merasa terganggu karena sakit yang dirasakan, pasien
mengatakan susah tidur, dan susah melakukan aktifitas sehari-hari
4) Apa Yang Diharapkan Pasien dari Pelayanan Kesehatan
Klien mengatakan bahwa ia berharap agar lekas sembuh dan dengan
pengobatan yang sedang dijalani, penyakit lekas membaik

RIWAYAT PENYAKIT MASALALU

1) Penyakit Masa Anak-anak


Klien mengatakan masa kecilnya belum pernah menderita penyakit seperti
yang dialaminya saat ini. Klien mengatakan benjolan hernia yang dialami
sejak 3bulan terakhir
2) Alergi
Klien mengatakan tidak alergi terhadap obat, makanan, dan minuman
3) Pengalaman sakit / dirawat sebelumnya
Klien mengatakan belum pernah dirawat di RSU PKU Muhammadiyah
Gamping atau Rumah Sakit lainnya karena tidak ada penyakit yang
mengharuskan penanganan intensif
4) Pengobatan Terakhir
Klien mengatakan pengobatan terakhir yang dijalani yaitu isolasi mandiri
dirumah karena Covid-19 pada bulan Oktober 2020
B. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Genogram ( minimal 3 generasi)

: Laki-laki

: Perempuan

: Laki-laki meninggal

: Perempuan meninggal

: Pasien
P
1) Dengan Siapa Pasien Tinggal ?
Pasien mengatakan tinggal bersama istri,1 anak dan menantunya
2) Apakah Ada Anggota Keluarga Yang Menderita Penyakit Serupa ?
Pasien mengatakan tidak ada yang memiliki penyakit yang serupa seperti yang
dialami pasien
3) Apakah Ada Anggota Keluarga Yang Menderita Penyakit Menular atau
Menurun ?
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit
menular atau keturunan
4) Bagaimana Efek yang Terjadi Pada Keluarga Bila Salah Satu Anggotanya Ada
yang Sakit ?
Pasien mengatakan apabila ada anggota keluarganya yang sakit akan merasa
cemas dan segera di bawa ke pusat pelayanan kesehatan terdekat

C. PENGKAJIAN BIOLOGIS
RASA AMAN DAN NYAMAN
1) Apakah ada rasa nyeri? Dibagian mana dan jelaskan secara rinci! (PQRST)
Pasien mengeluh ada benjolan didaerah region inguinal dextra tepatnya di
skrotum kanan. Benjolan terlihat terutama pada saat bersin, mengedan dan
saat berdiri, saat berbaring benjolan itu tidak nampak. Pasien mengatakan
terasa nyeri dengan skala nyeri 4, nyeri seperti ditusuk-tusuk, dan nyeri
hilang timbul dan terasa saat ditekan.
2) Apakah mengganggu aktifitas?
Pasien mengatakan aktifitasnya saat ini terbatas karena mudah merasa
Lelah dan rasa nyeri mengganggu aktifitasnya
3) Apakah ada riwayat pembedahan?
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat pembedahan
AKTIVITAS ISTIRAHAT – TIDUR
AKTIVITAS
1) Apakah pasien selalu belolahraga ?
Pasien mengatakan jarang melakukan olahraga dikarenakan pasien
beranggapan aktifitas fisik yang dilakukan sehari-hari seperti berkebun dan
membersihkan rumah sudah termasuk olahraga
2) Apakah pasien menggunakan alat bantu beraktivitas ?
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak menggunakan alat bantu
beraktifitas Setelah sakit : pasien mengatakan tidak tmengguanakan alat
bantu beraktivitas
3) Apakah ada gangguan aktivitas ?
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak ada gangguan aktivitas dan tidak
perlu di bantu dalam aktivitas
Setelah sakit : psien mengatakan mengalami gangguan aktivitas karena
terdapat benjolan pada bagian atas selangkangan
4) Bagaimana aktivitas pasien saat sekarang ini, apakah perlu bantuan ?
AKTIVITAS 0 1 2 3 4

Mandi √
Berpakaian / Berdandan √
Mobiisasi ditempat tidur √
Pindah √
Ambulasi √
Makan/minum √

Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dibantu sebagian
2 : Perlu bantuan orang lain
3 : Perlu bantuan orang lain dan alat
4 : Tergantung / tidak mampu mandiri
ISTIRAHAT
1) Kapan dan berapa lama pasien beristirahat ?
Sebelum sakit : pasien mengatakan waktu istirahatnya adalah ketika malam
hari dengan frekuensi ±8jam
Setelah sakit : pasien mengatakan waktu istirahat setelah sakit sangat panjang
karena yang dilakukan pasien hanya berbaring
2) Bagaimana istirahat pasien saat ini ?
Pasien mengatakan waktu istirahatnya saat ini sangat cukup, dari pagi sampai
malam.

TIDUR
1) Bagaimana pola tidur pasien ?
Sebelum sakit jam tidur pasien 7-8 jam. Pasien mengatakan bisa tidur dengan
nyenyak. Setelah sakit jam tidur pasien berkurang karena pasien sering
terbangun tengah malam karena nyeri yang dirasakan.
2) Apakah kondisi ini sangat menganggu pasien ?
Pasien mengataan kondisi yang dialami saat ini sangat mengganggu pasien
dikarenakan jam tidur pasien menjadi berkurang
3) Apakah pasien menggunakan alat penenang untuk tidur
Pasien mengatakan sebelum maupun sesudah sakit tidak menggunakan alat
penenang untuk tidur.
4) Apakah pasien sering terjaga saat tidur ?
Pasien mengatakan apabila pasien terbangun tengah malam karena nyeri yang
dirasakan maka pasien akan sulit untuk tidur kembali.

CAIRAN
1) Berapa banyak pasien minum perhari ? gelas ?
Pasien mengatakan sebelum maupun sesudah sakit setiap harinya minum 1,5
liter.
2) Apakah ada minuman yang di sukai/ dipantang ?
Pasien mengatakan tidak suka minuman yang terlalu manis
3) Apakah pasien terbiasa minum alcohol ?
Pasien mengatakan tidak sebelum maupun sesudah sakit tidak pernah
mengkonsumsi alkohol
4) Apakah ada program pembatasan cairan ?
Pasien mengatakan tidak ada program pembatasan cairan

NUTRISI
1) Bagaimana pola pemenuhan nutrisi pasien ? berapa kali perhari ?
Pasien mengatakan dalam sehari makan 3x sehari, porsi makan tidak
dihabiskan karena mual muntah
2) Apakah ada keluhan kesulitan menelan? Mengunyah ?
Pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan dalam menelan makanan
maupun mengunyah, hanya saja pasien merasa mual
3) Apakah ada alat bantu dalam makan ? sonde?
Pasien terlihat tidak menggunakan alat bantu dalam makan dan tidak terpasang
NGT
4) Apakah ada riwayat pemebedahan dan pengobatan yang berkaitan dengan
system pencernaan ?
Pasien mengatakan tidak ada riwayat pembedahan pada system pencernaan

ELIMINASI URINE DAN FESES


ELIMINASI URINE
Pasien mengatakan BAK bisa sampai 5x dalam 1 hari. Tidak berbau pekat, tidak ada
nyeri saat BAK, tidak ada perubahan dalam pola miksi, saat dilakukan pengkajian,
pasien tampak belum terpasang cateter

ELIMINASI FESES
Pasien mengatakan belum bisa BAB selama masuk RS, Pasien juga
mengatakan tdak mengguanakan obat pencahar untuk melancarkan BAB, usaha yang
dilakukan pasien untuk melanarkan BAB yaitu minum air putih dan memakan buah
papaya.

KEBUTUHAN OKSIGENASI DAN KARDIOVASKULAR


PERNAFASAN
1) Apakah ada kesulitan dalam bernafas?
Pasien mengatakan tidak ada kesulitan dalam bernafas
2) Apakah yang dilakukan pasien untuk mengatasi masalah ?
Pasien mengatakan tidak memiliki gangguan dalam bernafas dan tidak
menggunakan alat bantu bernafas
3) Apakah pasien terbiasa merokok/ obat-obatan untuk melancarkan pernafasan?
Pasien mengatakan tidak pernah merokok dan menggunakan obat-obatan untuk
melancarkan pernafasan.

KARDIOVASKULAR
1) Apakah pasien cepat lelah?
Sebelum sakit : pasien mengatakan rasa Lelah yang dirasakan masih dalam batas
wajar
Setelah sakit : pasien mengatakan sejak sakit ia merasa mudah lelah
2) Apakah ada keluhan berdebar-debar ? nyeri dada ?
Pasien mengatakan tidak ada nyeri dada.
3) Apakah pasien menggunakan alat pacu jantung ?
Pasien terlihat tidak menggunakan alat pacu jantung
4) Apakah pasien mendapat obat untuk mengatasi gangguan kardiovaskular ?
Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi obat untuk mengatasi kardiovaskular

PERSONAL HYGIENE
1) Bagaimana pola personal hygiene ? berapa kali mandi dan gosok gigi ?
Sebelum sakit : pasien mengatakan mandi sehari 2x dan gosok gigi 2x sehari
Setelah sakit : pasien mengatakan mandi sehari 1x dan gosok gigi 1x sehari
2) Berapa hari pasien terbiasa mencuci rambut ?
Sebelum sakit : pasien mengatakan mencuci rambut 3x dalam seminggu
Setelah sakit : pasien mengatakan belum mencuci rambut selama di rumah sakit
3) Apakah pasien memerlukan bantuan untuk melakukan personal hygiene?
Sebelu sakit : pasien mengatakan tidak memerlukan bantuan dan bisa melakukan
secara mandiri
Setelah sakit : pasien mengatakan memerlukan bantuan untuk melakukan petsonal
hygiene
SEX
1) Psikologi
a) Status emosi
Pasien mengatakan saat ini pasin mampu bersabar dengan segala ujian dari
allah yang sedang menimpa pasien
b) Apakah pasien dapat mengekspresikan perasaannya?
Pasien mengatakan saat ini dapat mengekspresikan perasaan yang dialami baik
senang maupun sedih
c) Bagaimana suasana hati pasien ?
Pasien mengatakan saat ini suasana hati pasien sedang sedih, karena sakit yang
diderita sehingga pasien harus dirawat di RS dan tidak bisa bertemu dengan
cucunya
d) Bagaimana perasaan pasien saat ini ?
Pasien mengatakan perasaannya saat ini sedang cemas dan gelisah dan ingin
segera cepat pulang kerumah
e) Konsep diri
Pasien mengatakan saat sakit merasa lemah karena tidak mampu menjalankan
tugasnya sebagai seorang kepala keluarga untuk bekerja dan mencari nafkah
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL

1. Psikologi
a. Status emosi
Pasien mengatakan dapat mengontrol emosinya dengan baik?
b. Apakah klien dapat mengekspresikan perasaannya?

Klien mengatakan dapat mengekspresikan perasaanya

c. Bagaimana suasana hati klien?


Klien mengatakan sedih dengan kondisinya sekarang
d. Bagaimana perasaan klien saat ini?
Klien mengatakan perasaanya gelisah dan cemas karena merasa takut operasinya
gagal
e. Apa yang dilakukan bila suasana hati sedih,marah,dan gembira?
Ketika suasana hati klien sedih dan marah klien mengambil air wudhu dan sholat
agar suasana hati membaik
f. Konsep diri?
Pasien mengatakan dirinya merupakan seorang suami,ayah dan kakek di
keluarganya ,beliau pernah bekerja sebagai guru dan sekarang sudah
pensiun,kegiatan sehari-harinya yaitu berkebun dan membersihkan rumah serta
bermain dengan cucunya
g. Bagaimana klien memendang diri?
Pasien mengatakan dirinya sososk yang berguna ketika sehat,selama sakit ia
memendang dirinya sebagai orang yang lemah
h. Hal apa yang disukai klien?
Klien mengatakan hobi berkebun dan belajar
i. Apakah klien mampu mengidentifikasi kekuatan,kelemahan yang ada pada
dirinya?
Klien mengatakan kelemahanya yaitu tidak bisa/suka kegelapan
j. Hal apa yang dapat klien lakukan saai ini?
Klien mengatakan hanya bisa berbaring di bad dan berdoa agar operasinya
berjalan dengan lancar
2. Hubungan sosial
a. Apakah klien mempunyai teman dekat?
Klien mengatakan teman dekatnya yaitu istrinya
b. Siapa yang dipercaya klien?
Klien mengatakan orang yang dipercayainya yaitu istrinya
c. Apakah klien ikut dalam kegiatan masyarakat?
Klien mengatakan ikut dalam kegiatan masyarakat seperti gotong royong
d. Apakah pekerjaan klien? Apakah sesuai kemampuan
Pasien mengatakan pekerjaanya saat ini adalah pensiunan,beliau mengatakan
berencana membuka usaha agar menjadi kesibukannya
3. Spirutial
a. Apakaah klien menganut agama islam?
Pasien mengatakan menganut agama islam
b. Saat ini apakah klien mengalami gangguan dalam menjalankan ibadah?
Pasien mengatakan melaksanakan sholat 5 waktu diatas tempat tidur
c. Bagaimana hubungan antara manusia dan Tuhan dalam agama klien?
Pasien mengatakan selaku mendekatkan diri kepada Allah Swt dengan perantara
sholat 5 waktu dengan tepat

PEMERIKSAAN FISIK

a. Keadaan umum
1. Kesadaran : composmentis GCS:E4 M5 V6
2. Kondisi klien : secara umum :sadar penuh
3. Tanda-tanda vital:
TD :128/85
N : 79
RR :24x/menit
4. Pertumbuhan fisik
TB :155cc
BB :50 kg
5. Keadaan kulit
Warna : kulit berwarna sawo matang
Tekstur : kulit tidak kering
Kelainan kulitt :tidak ada kelainan kulit
b. Pemeriksaan kepala kaudal
a. Kepala
- Bentuk kepala oval,kulit kepala kering tidak ada ketombe ,rambut hoitam
b. Mata
Tidak ada secret penglihatan baik,mata simetris,respon pupil terhadap cahaya
baik,warna merah muda,konjungtiva anemis
c. Telinga
Bentuk simetris,tidak ada secret,fungsi pendengaran baik,tidak ada nyeri saat
ditekan
d. Hidung
Fungsi penciuman baik,tidak ada secret tidak ada nyeri saat ditekan
e. Mulut
Kemampuan berbicara baik,tidak latah,berbicara jelas, tidak ada spuntum
f. Leher
Tidak ada kelainan pada leher,tidak ada lesi gerakan baik,tidak ada pembesaran
kelenjar thyroid
g. Dada (jantung dan paru)
1. Jantung
Inspeksi : ictus cordis teraba
Aukultasi : suara lup-lup
Perkusi : suara pekak
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
2. Paru-paru
Inspeksi :-
Aulkultasi : tidak terdengar suara nafas tambahan
Perkusi : suara sonor
Palpasi : inspirasi dan ekspirasi teraba sama
3. Abdomen
Isnpeksi : simetris tidak ada lesi
Aulkultasi : suara thympani
Perkusi : tidak ada benjolan nyeri tekan
Palpasi : terdengar peristaltik usus
Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan Radiologi

Jenis Pemeriksaan Hasil

Thoraks Dewasa S.CR Radiografi thorax PA hasil: coracan Bronchovasculer


tampak baik, sinus CF tampak lancip, diafragma licin CTR

b. Pemeriksaan Laboratorium

Jenis Pemeriksaan Nilai Rujukan Hasil

Homoglobin 13.2 – 17.3 13.7 N

Lekosit 4.5 – 11.5 6.10 N

Eosinophil 2–4 0 L

Basophil 0–1 0 N

Netrofil Segmen 50 – 70 66 N

Limfosit 18 – 42 26 N

Monosit 2–8 8 N

Netrofil Absolut 1.5 – 7.0 4.0 N

Lomfosit Absolut 1.5 – 3.7 1.6 N

Eritrosit 4.50 – 6.20 4.50 N

Hematocrit 40.0 – 54.0 40.2 N

MCV 80.0 – 94.0 89.4 N

MCH 26.0 – 32.0 30.4 N

MCHC 32.0 – 36.0 34.1 N

Trombosit 150 – 450 204 N


RDW CV 11.5 – 14.5 13.1 N

Golongan Darah O O N

PPT 11.0 – 17.0 12.0 N

APTT 23 – 45.0 31.7 N

GDS 70 – 140 99 N

Hbs AG Non Reactive Non Reactive N

Antigen Covid-19 Non Reactive Non Reactive N

Terapi yang diberikan

a. Obat

Nama Dosis Rute

Cevaxime 12 jam (06.00, 18.00) Intravena

Ketorolac 12jam (08.00, 20.00) Intravena

Ranitidine 12 jam ( 08.00, 20.00) Intravena

Analisa Data

DATA ETIOLOGI MASALAH

Pre Operasi Kekhawatiran Mengalami Ansietas


Kegagalan
Do:

1. Klien tampak tegang


2. Klien tampak cemas

Ds:

1. Klien mengatakan
cemas akan dilakukan
operasi
2. Klien menanyakan
kapan dilakukan
tindakan operasi dan
bagaimana prosesnya

Post Operasi Agen Pencedera Fisik Nyeri Akut

Do:

1. Klien tampak
menahan sakit pada
bekas operasi
2. Klien tampak
meringis
3. Klien bersikap
protektif
4. Klien tampak gelisah
5. Frekuensi nadi
meningkat

Ds:

1. Pasien mengatakan
selangkangan bekas
operasi terasa nyeri
2. Klien mengatakan
takut melakukan
mobilitas

Do: Prosedur Infasif Resiko Infeksi

1. Klien terpasang infus


RL
2. Terdapat luka insisi
bedah

Ds: -
Diagnosa Keperawatan

a. Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran mengalami kegagalan


b. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
c. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur infasif

Intervensi

NO. DX. TUJUAN INTERVENSI


KEPERAWATA
N

1. Ansietas Setelah dilakukan tindakan Reduksi Ansietas (I.09314)


berhubungan keperawatan selama 3x24
a) Identifikasi kemampuan
dengan jam diharapkan kecemasan
mengambil keputusan.
kekhawatiran klien berkurang dengan
b) Pahami situasi yang membuat
mengalami kriteria hasil :
ansietas.
kegagalan.
1) Verbalisasi c) Gunakan pendekatan yang
kebingungan tenang dan meyakinkan.
menurun (5) d) Motivasi mengidentifikasi
2) Perilaku gelisah situasi yang memicu
menurun (5) kecemasan.
3) Perilaku tegang e) Jelaskan prosedur, termasuk
menurun (5) sensasi yang mungkin dialami.
f) Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi.
g) Latih kegiatan pengalihan
untuk mengurangi ketegangan.
h) Latih teknik relaksasi.

2. Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Managemen Nyeri (I.08238)


berhubungan keperawatan selama 3x24
a) Identifikasi lokasi,
dengan agen jam diharapkan tingkat karakteristik, durasi, kualitas,
cedera fisik. nyeri menurun dengan dan intensitas nyeri.
kriteria hasil : b) Identifikasi skala nyeri.
c) Identifikasi respon non verbal.
1) Keluhan nyeri
d) Ajarkan teknik non
menurun (5)
farmakologis.
2) Meringis menurun
e) Ajarkan teknik relaksasi nafas
(5)
dalam.
3) Nyeri abdomen
f) Kolaborasi teknik analgetik.
menurun (5)
4) Skala nyeri menurun
(5)

3. Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Infeksi (I.14539)


berhubungan keperawatan selama 3x24
a) Monitor tanda-tanda gejala
dengan prosedur jam diharapkan tingkat
infeksi lokal dan sistematik.
invasive. infeksi menurun dengan
b) Berikan perawatan kulit pada
kriteria hasil :
area edema.
1) Bengkak menurun c) Pertahankan teknik aseptic
(5) pada pasien beresiko tinggi.
2) Kebersihan badan d) Jelaskan tanda dan gejala
meningkat (5) infeksi.
3) Kadar sel darah e) Ajarkan cara memeriksa
putih membaik (4) kondisi.
4) Kebersihan badan f) Anjurkan meningkatkan
meningkat (5) asupan nutrisi.
g) Anjurkan meningkatkan
asupan cairan.
h) Kolaborasi pemberian
imunisasi, jika perlu.
Implementasi dan Evaluasi

WAKTU DX. IMPLEMENTASI EVALUASI TTD


KEPERAWATAN

Senin, Ansietas b.d 1) Mengidentifikasi S:


10 Jan kekhawatiran kemampuan
- Pasien
2022 mengalami mengambil keputusan.
mengatakan
kegagalan. 2) Pahami situasi yang
(10.00 cemas karena
membuat ansietas.
WIB) akan dilakukan
3) Menggunakan
tindakan
pendekatan yang
operasi.
tenang dan
- Pasien
meyakinkan.
mengatakan
4) Mengidentifikasi
merasa sedikit
situasi yang memicu
tenang setelah
kecemasan.
diajarkan teknik
5) Menjelaskan prosedur,
relaksasi.
sensasi yang dialami.
6) Menganjurkan O:

mengungkapkan - Pasien tampak


persepsi. gelisah.
7) Melatih kegiatan - Pasien tampak
pengalihan untuk kooperatif saat
mengurangi dilakukan
ketegangan. tindakan
8) Melatih teknik keperawatan.
relaksasi. - Pasien mau
mengungkapka
n perasaan.
A:

Masalah teratasi.

P:

Hentikan intervensi.

Senin, Nyeri akut b.d 1) Mengidentifikasi S:


10 Jan agen cedera fisik. lokasi, karakteristik,
- Pasien
2022 kualitas, intensitas
mengatakan
nyeri.
(14.00 masih nyeri
2) Mengidentifikasi skala
WIB) pada perut
nyeri.
bagian kanan.
3) Mengidentifikasi
- Pasien
respon non verbal.
mengatakan
4) Mengajarkan teknik
nyeri seperti
relaksasi nafas dalam.
ditusuk-tusuk.
5) Kolaborasi pemberian
- Pasien
analgetik.
mnegatakan
skala nyeri 6.

O:

- Pasien tampak
meringis.
- Skala nyeri 6.
- TTV :
TD : 140/92
mmHg

N : 88 x/menit

RR : 24 x/menit

S: 36,9oC
A:

Masalah belum
teratasi.

P:

Lanjutkan intervensi.

- Identifikasi
respon non
verbal.
- Identifikasi
skala nyeri.
- Ajarkan teknik
nafas dalam.
- Kolaborasi
pemberian
analgetik.

Selasa, Nyeri akut b.d 1) Mengidentifikasi skala S:


11 Jan agen pencedera nyeri.
- Pasien
2022 fisik. 2) Mengidentifikasi
mengatakan
respon non verbal.
(10.00 nyeri pada
3) Mengajarkan teknik
WIB) bagian perut
nafas dalam.
bawah kanan.
4) Mengkolaborasikan
- Pasien
pemberian analgetik.
mengatakan
nyeri seperti
diiris.
- Pasien
mengatakan
skala nyeri 6.

O:
- Pasien tampak
meringis.
- Skala nyeri 6.

A:

Masalah belum
teratasi.

P:

Lanjutkan intervensi.

- Identifikasi
skala nyeri.
- Identifikasi
respon non
verbal.
- Kolaborasi
pemberian
analgetik.

Selasa, Resiko infeksi b.d 1) Memonitor tanda-tanda S:


11 Jan prosedur invasive. dan gejala infeksi lokal
- Pasien
2022 dan sistematik.
mengatakan
2) Memberikan
(10.00 gatal dan nyeri,
perawatan kulit pada
WIB) sensasi terbakar
area edema.
pada luka bekas
3) Mempertahankan
operasi.
teknik aseptik pada
- Pasien
pasien.
mengatakan
4) Menjelaskan tanda dan
faham tanda
gejala infeksi.
dan gejala yang
diajarkan
perawat.
O:

A:

Masalah belum
teratasi.

P:

Lanjutkan intervensi.

- Monitor tanda
dan gejala
infeksi lokal
dan sistematik.
- Ajarkan tanda
dan gejala
infeksi.
- Anjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi.
- Anjurkan
meningkatkan
asupan cairan.

Rabu, 12 Nyeri akut b.d 1) Mengidentifikasi skala S:


Jan 2022 agen cedera fisik. nyeri.
- Pasien
2) Mengidentifikasi
(10.00 mengatakan
respon non verbal.
WIB) nyeri masih
3) Mengajarkan teknik
terasa.
kompres hangat.
- Pasien
4) Berkolaborasi
mengatakan
pemberian analgetik.
nyeri seperti
terbakar.
- Pasien
mengatakan
skala nyeri
berkurang.

O:

- Pasien tampak
meringis.
- Skala nyeri 4.

A:

Masalah teratasi
sebagian.

P:

Pertahankan intervensi.

- Monitor teknik
kompres
hangat.
- Kolaborasi
pemberian
analgetik.

Rabu, 12 Resiko infeksi b.d 1) Memonitor tanda dan S:


Jan 2022 prosedur invasive. gejala infeksi lokal.
- Pasien
2) Menganjurkan
(10.00 mengatakan
meningkatkan asupan
WIB) gatal bekas
nutrisi.
operasi
3) Menganjurkan
berkurang.
meningkatkan asupan
- Pasien
cairan.
mengatakan
4) Mengajarkan cara
bersedia
memeriksa kondisi
meningkatkan
luka atau luka bekas asupan nutrisi
OP. dan cairan.
5) Memberikan
O:
perawatan kulit pada
area edema. -

A:

Masalah teratasi
sebagian.

P:

Pertahankan intervensi.

- Monitor tanda
dan gejala
infeksi.
- Berikan
perawatan kulit
pada area
edema.
- Kolaborasi
pemberian
profilaksis.

Anda mungkin juga menyukai