Tugas ini disusun untuk memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah II
Dosen Pengampu : Cahyo Pramono, S.Kep.,Ns.,M.Kep
DISUSUN OLEH:
2021/2022
BAB 1
LAPORAN PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Menurut (Nada,2007) Hernia adalah protusi (penonjolan) ruas organ. Isi organ
ataupun jaringan melalui bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan atau
lubang abnormal. Sedangkan menurut Mutakin 2011). Hernia adalah penonjolan
sebuah organ, jaringan atau struktur melewati dinding rongga yang secara normal
memang berisi bagian-tersebut
B. ETIOLOGI
Etiologi hernia inguinalis menurut Hidayat (2006) dalam adalah
1. Batuk
2. Adanya presesus vaginalis yang terbuka
3. Tekanan intra abdomen yang meningkatkan secara kronis seperti batuk
kronik,hipertofi prostat,konstipasi dan asites
4. Kelemahan otot dinding perut dan degenerasi jaringan ikat karena usia lanjut
5. Kehamilan multi para dan obesitas
C. KLASIFIKASI
Banyak sekali penjelasan mengenai klasifikasi hernia, berikut ini penjelasannya
1. Hernia berdasarkan letaknya
a) Hernia inguinal
Hernia inguinal itu sendiri terbagi menjadi :
1. Indirek/ lateralis
Hernia ini terjadi melalui cicncin inguinalis dan melewati korda
spermatikus melaluikanalis inguinalis, iniumumnya terjadi pada pria
dibanding wanita. Umumnya pasien mengeluh adanya benjolan pada
selakangan dan biasa mengecil atau menghilang saat tidur
2. Direk/ medialis
Hernia ini melewati dinding abdomen di area kelemahan otot hernia ini
disebut dierk karena langsung menuju anulus inguinalis eksterna sehingga
meskipun annulus inguinalis interna ditekan bila pasien berdiri atau
mengejan tetap akan timbul benjolan
b) Femoral
Hernia femoralis terjadi melalui cincin femoral dan lebih umum terjadi pada
wanita dari pada pria, ini mulai sebagai penyumbatan lemak dan kanalis
femoralis yang membesar dan secara bertahap menarik peritonium dan hampir
tidak dapat dihindari kandung kemih masuk kedalam kantung
c) Umbilical
Hernia umbilical pada orang dewasa lebih umum pada wanita dan karena
peningkatan tekanan abdomen ini biasanya terjadi pada klien gemuk atau
wanita multipara.
d) Insisional
Batang usus atau organ lain menonjol melalui jaringan perut lemah
2. Berdasarkan terjadinya hernia terbagi menjadi
a) Hernia bawaan/ konginetal
Hernia bawaan bisa terjadi sejak bayi lahir akibat prosesus vaginalis yang
tidak menutup sempurna saat bayi dalam kandungan
b) Hernia dapatan/ akuisita
3. Berdasarkan sifatnya terbagi menjadi :
a) Hernia reponobel/ reducible
Yaitu bila isi hernia bisa keluar dan masuk, usu keluar jika berdiri atau
mengejen dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk, tidak ada
keluhan nyeri ataupun gejala obtruksi usus.
b) Hernia iropenibel
Yaitu bila isi kantong hernia tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga, ini
biasanya terjadi karena perlengkapan isi kantong pada peritonium kantung
hernia, hernia ini juga disebut hernia akreta.
c) Hernia stragulate
Yaitu bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia. Hernia inkarserata berati isi
kantong terperangkap dan tidak dapat kembali ke dalam rongga perut disertai
akibatnya berupa gangguan vaskulaeisasi. Hernia strangulata mengakibatkan
nekrosis dan isi abdomen di dalamnya karena tidak mendapat darah akibat
pembuluh darah terjepit
D. MANIFESTASI KLINIS
Menurut healther herdman (2012), tanda dan gejala yang sering muncul pada pasien
hernia adalah:
1. Berupa benjolan keluar masuk/ keras dan yang terserang dampak benjolan dilipat
paha
2. Adanya rasa nyeri pada daerah benjolan bila isinya terjepit disertai perasaan mual.
3. Terdapat gejala mual dan muntah atau distensi bila lelah ada komplikasi
4. Bila terjadi hernia inguinalis strangulata kulit diatasnya menjadi merah dan panas
serta tersa sakit yang bertambah hebat
5. Hernia femoralis kecil mungkin berisi dinding kencing sehingga menimbulkan
gejala sakit kencing disertai hematurnia
E. PENATALAKSANAAN MEDIS
Penatalaksanaan medis pada hernia yaitu :
1. Herniplasty : memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat dinding
belakang
2. Herniatomy : pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya, kantong dibuka
dan isi hernia dibebas kalau ada perlekatan, kemudian direposisi kantong
hernia dijahit ikat setinggi lalu dipotong
3. Herniorraphy : mengembalikan isi kantong hernia ke dalam abdomen dan
menutup celah yang terbuka dengan penjahit pertemuan transversus internus
dan muskulusablikus internus abdominus ke ligamen inguinal.
1. Istirahat di tempat tidur dan menaikkan bagian kaki, hernia ditekan secara
perlahan menuju abdomen ( reposisi) selanjutnya gunakan alat penyokong
2. Jika suatu opearsi daya putih isi hernia diragukan, diberikan kompres hangat
dan setelah 5 menit di evaluasi kembali
3. Celana penyangga
4. Istirahat baring
5. Pengobatan dengan pemberian obat penawar nyeri, misalnya asetaminofen,
antibiotic untuk membasmi infeksi, dan obat pelunak tinja untuk mencegah
sembelit.
6. Diet cairan sampai saluran gastrointestinal berfungsi lagi, kemudian makan
dengan gizi seimbang dan tinggi protein untuk memoercepat sembelit dan
mengedan selama BAB, hindari kopi-kopi,teh,coklat,minuman berakohol
yang dapat memperburuk gejala-gejala.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN DIAGNOSA HERNIA INGUINALIS
LATERALIS DI BANGSAL JABALNUR RSU PKU MUHAMMADIYAH GAMPING
Pengkaji : Kelompok 33 :
I. IDENTITAS
PASIEN
a. Nama : Tn. S
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Umur : 62 tahun
d. Agama : Islam
e. Status Perkawinan : Menikah
f. Pekerjaan : Pensiunan
g. Pendidikan Terakhir : Diploma
h. Alamat : Gamping Lor, Ambarketawang, Gamping, Sleman
i. No. CM :
j. Diagnosa Medis : Hernia Inguinalis Lateralis
PENANGGUNG JAWAB
a. Nama : Ny. T
b. Umur : 59 tahun
c. Pendidikan : SMP
d. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
e. Alamat : : Gamping Lor, Ambarketawang, Gamping, Sleman
II. RIWAYAT KEPERAWATAN
A. RIWAYAT KESEHATAN PASIEN
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
1) Keluhan Utama
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 10 Januari 2022 pukul 10.00
WIB klien tampak meringis, klien mengatakan nyeri pada saat bersin,
mengedan, dan berbaring, pasien juga mengatakan takut akan dilakukan
tindakan operasi
2) Kronologi Penyakit Saat Ini
Pasien datang ke Poliklinik Bedah RSU PKU Muhammadiyah Gamping pada
Senin, 10 Januari 2022 pukul 08.00 WIB bersama isterinya dengan tingkat
kesadaran composmentis. Pasien mengeluh ada benjolan didaerah region
inguinal dextra tepatnya di skrotum kanan. Benjolan terlihat terutama pada
saat bersin, mengedan dan saat berdiri, saat berbaring benjolan itu tidak
Nampak. Benjolan terasa nyeri dengan skala nyeri 4, nyeri seperti ditusuk-
tusuk, dan nyeri hilang timbul dan terasa saat ditekan.
3) Pengaruh Penyakit Terhadap Pasien
Klien mengatakan merasa terganggu karena sakit yang dirasakan, pasien
mengatakan susah tidur, dan susah melakukan aktifitas sehari-hari
4) Apa Yang Diharapkan Pasien dari Pelayanan Kesehatan
Klien mengatakan bahwa ia berharap agar lekas sembuh dan dengan
pengobatan yang sedang dijalani, penyakit lekas membaik
: Laki-laki
: Perempuan
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Pasien
P
1) Dengan Siapa Pasien Tinggal ?
Pasien mengatakan tinggal bersama istri,1 anak dan menantunya
2) Apakah Ada Anggota Keluarga Yang Menderita Penyakit Serupa ?
Pasien mengatakan tidak ada yang memiliki penyakit yang serupa seperti yang
dialami pasien
3) Apakah Ada Anggota Keluarga Yang Menderita Penyakit Menular atau
Menurun ?
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit
menular atau keturunan
4) Bagaimana Efek yang Terjadi Pada Keluarga Bila Salah Satu Anggotanya Ada
yang Sakit ?
Pasien mengatakan apabila ada anggota keluarganya yang sakit akan merasa
cemas dan segera di bawa ke pusat pelayanan kesehatan terdekat
C. PENGKAJIAN BIOLOGIS
RASA AMAN DAN NYAMAN
1) Apakah ada rasa nyeri? Dibagian mana dan jelaskan secara rinci! (PQRST)
Pasien mengeluh ada benjolan didaerah region inguinal dextra tepatnya di
skrotum kanan. Benjolan terlihat terutama pada saat bersin, mengedan dan
saat berdiri, saat berbaring benjolan itu tidak nampak. Pasien mengatakan
terasa nyeri dengan skala nyeri 4, nyeri seperti ditusuk-tusuk, dan nyeri
hilang timbul dan terasa saat ditekan.
2) Apakah mengganggu aktifitas?
Pasien mengatakan aktifitasnya saat ini terbatas karena mudah merasa
Lelah dan rasa nyeri mengganggu aktifitasnya
3) Apakah ada riwayat pembedahan?
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat pembedahan
AKTIVITAS ISTIRAHAT – TIDUR
AKTIVITAS
1) Apakah pasien selalu belolahraga ?
Pasien mengatakan jarang melakukan olahraga dikarenakan pasien
beranggapan aktifitas fisik yang dilakukan sehari-hari seperti berkebun dan
membersihkan rumah sudah termasuk olahraga
2) Apakah pasien menggunakan alat bantu beraktivitas ?
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak menggunakan alat bantu
beraktifitas Setelah sakit : pasien mengatakan tidak tmengguanakan alat
bantu beraktivitas
3) Apakah ada gangguan aktivitas ?
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak ada gangguan aktivitas dan tidak
perlu di bantu dalam aktivitas
Setelah sakit : psien mengatakan mengalami gangguan aktivitas karena
terdapat benjolan pada bagian atas selangkangan
4) Bagaimana aktivitas pasien saat sekarang ini, apakah perlu bantuan ?
AKTIVITAS 0 1 2 3 4
Mandi √
Berpakaian / Berdandan √
Mobiisasi ditempat tidur √
Pindah √
Ambulasi √
Makan/minum √
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dibantu sebagian
2 : Perlu bantuan orang lain
3 : Perlu bantuan orang lain dan alat
4 : Tergantung / tidak mampu mandiri
ISTIRAHAT
1) Kapan dan berapa lama pasien beristirahat ?
Sebelum sakit : pasien mengatakan waktu istirahatnya adalah ketika malam
hari dengan frekuensi ±8jam
Setelah sakit : pasien mengatakan waktu istirahat setelah sakit sangat panjang
karena yang dilakukan pasien hanya berbaring
2) Bagaimana istirahat pasien saat ini ?
Pasien mengatakan waktu istirahatnya saat ini sangat cukup, dari pagi sampai
malam.
TIDUR
1) Bagaimana pola tidur pasien ?
Sebelum sakit jam tidur pasien 7-8 jam. Pasien mengatakan bisa tidur dengan
nyenyak. Setelah sakit jam tidur pasien berkurang karena pasien sering
terbangun tengah malam karena nyeri yang dirasakan.
2) Apakah kondisi ini sangat menganggu pasien ?
Pasien mengataan kondisi yang dialami saat ini sangat mengganggu pasien
dikarenakan jam tidur pasien menjadi berkurang
3) Apakah pasien menggunakan alat penenang untuk tidur
Pasien mengatakan sebelum maupun sesudah sakit tidak menggunakan alat
penenang untuk tidur.
4) Apakah pasien sering terjaga saat tidur ?
Pasien mengatakan apabila pasien terbangun tengah malam karena nyeri yang
dirasakan maka pasien akan sulit untuk tidur kembali.
CAIRAN
1) Berapa banyak pasien minum perhari ? gelas ?
Pasien mengatakan sebelum maupun sesudah sakit setiap harinya minum 1,5
liter.
2) Apakah ada minuman yang di sukai/ dipantang ?
Pasien mengatakan tidak suka minuman yang terlalu manis
3) Apakah pasien terbiasa minum alcohol ?
Pasien mengatakan tidak sebelum maupun sesudah sakit tidak pernah
mengkonsumsi alkohol
4) Apakah ada program pembatasan cairan ?
Pasien mengatakan tidak ada program pembatasan cairan
NUTRISI
1) Bagaimana pola pemenuhan nutrisi pasien ? berapa kali perhari ?
Pasien mengatakan dalam sehari makan 3x sehari, porsi makan tidak
dihabiskan karena mual muntah
2) Apakah ada keluhan kesulitan menelan? Mengunyah ?
Pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan dalam menelan makanan
maupun mengunyah, hanya saja pasien merasa mual
3) Apakah ada alat bantu dalam makan ? sonde?
Pasien terlihat tidak menggunakan alat bantu dalam makan dan tidak terpasang
NGT
4) Apakah ada riwayat pemebedahan dan pengobatan yang berkaitan dengan
system pencernaan ?
Pasien mengatakan tidak ada riwayat pembedahan pada system pencernaan
ELIMINASI FESES
Pasien mengatakan belum bisa BAB selama masuk RS, Pasien juga
mengatakan tdak mengguanakan obat pencahar untuk melancarkan BAB, usaha yang
dilakukan pasien untuk melanarkan BAB yaitu minum air putih dan memakan buah
papaya.
KARDIOVASKULAR
1) Apakah pasien cepat lelah?
Sebelum sakit : pasien mengatakan rasa Lelah yang dirasakan masih dalam batas
wajar
Setelah sakit : pasien mengatakan sejak sakit ia merasa mudah lelah
2) Apakah ada keluhan berdebar-debar ? nyeri dada ?
Pasien mengatakan tidak ada nyeri dada.
3) Apakah pasien menggunakan alat pacu jantung ?
Pasien terlihat tidak menggunakan alat pacu jantung
4) Apakah pasien mendapat obat untuk mengatasi gangguan kardiovaskular ?
Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi obat untuk mengatasi kardiovaskular
PERSONAL HYGIENE
1) Bagaimana pola personal hygiene ? berapa kali mandi dan gosok gigi ?
Sebelum sakit : pasien mengatakan mandi sehari 2x dan gosok gigi 2x sehari
Setelah sakit : pasien mengatakan mandi sehari 1x dan gosok gigi 1x sehari
2) Berapa hari pasien terbiasa mencuci rambut ?
Sebelum sakit : pasien mengatakan mencuci rambut 3x dalam seminggu
Setelah sakit : pasien mengatakan belum mencuci rambut selama di rumah sakit
3) Apakah pasien memerlukan bantuan untuk melakukan personal hygiene?
Sebelu sakit : pasien mengatakan tidak memerlukan bantuan dan bisa melakukan
secara mandiri
Setelah sakit : pasien mengatakan memerlukan bantuan untuk melakukan petsonal
hygiene
SEX
1) Psikologi
a) Status emosi
Pasien mengatakan saat ini pasin mampu bersabar dengan segala ujian dari
allah yang sedang menimpa pasien
b) Apakah pasien dapat mengekspresikan perasaannya?
Pasien mengatakan saat ini dapat mengekspresikan perasaan yang dialami baik
senang maupun sedih
c) Bagaimana suasana hati pasien ?
Pasien mengatakan saat ini suasana hati pasien sedang sedih, karena sakit yang
diderita sehingga pasien harus dirawat di RS dan tidak bisa bertemu dengan
cucunya
d) Bagaimana perasaan pasien saat ini ?
Pasien mengatakan perasaannya saat ini sedang cemas dan gelisah dan ingin
segera cepat pulang kerumah
e) Konsep diri
Pasien mengatakan saat sakit merasa lemah karena tidak mampu menjalankan
tugasnya sebagai seorang kepala keluarga untuk bekerja dan mencari nafkah
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
1. Psikologi
a. Status emosi
Pasien mengatakan dapat mengontrol emosinya dengan baik?
b. Apakah klien dapat mengekspresikan perasaannya?
PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
1. Kesadaran : composmentis GCS:E4 M5 V6
2. Kondisi klien : secara umum :sadar penuh
3. Tanda-tanda vital:
TD :128/85
N : 79
RR :24x/menit
4. Pertumbuhan fisik
TB :155cc
BB :50 kg
5. Keadaan kulit
Warna : kulit berwarna sawo matang
Tekstur : kulit tidak kering
Kelainan kulitt :tidak ada kelainan kulit
b. Pemeriksaan kepala kaudal
a. Kepala
- Bentuk kepala oval,kulit kepala kering tidak ada ketombe ,rambut hoitam
b. Mata
Tidak ada secret penglihatan baik,mata simetris,respon pupil terhadap cahaya
baik,warna merah muda,konjungtiva anemis
c. Telinga
Bentuk simetris,tidak ada secret,fungsi pendengaran baik,tidak ada nyeri saat
ditekan
d. Hidung
Fungsi penciuman baik,tidak ada secret tidak ada nyeri saat ditekan
e. Mulut
Kemampuan berbicara baik,tidak latah,berbicara jelas, tidak ada spuntum
f. Leher
Tidak ada kelainan pada leher,tidak ada lesi gerakan baik,tidak ada pembesaran
kelenjar thyroid
g. Dada (jantung dan paru)
1. Jantung
Inspeksi : ictus cordis teraba
Aukultasi : suara lup-lup
Perkusi : suara pekak
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
2. Paru-paru
Inspeksi :-
Aulkultasi : tidak terdengar suara nafas tambahan
Perkusi : suara sonor
Palpasi : inspirasi dan ekspirasi teraba sama
3. Abdomen
Isnpeksi : simetris tidak ada lesi
Aulkultasi : suara thympani
Perkusi : tidak ada benjolan nyeri tekan
Palpasi : terdengar peristaltik usus
Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Radiologi
b. Pemeriksaan Laboratorium
Eosinophil 2–4 0 L
Basophil 0–1 0 N
Netrofil Segmen 50 – 70 66 N
Limfosit 18 – 42 26 N
Monosit 2–8 8 N
Golongan Darah O O N
GDS 70 – 140 99 N
a. Obat
Analisa Data
Ds:
1. Klien mengatakan
cemas akan dilakukan
operasi
2. Klien menanyakan
kapan dilakukan
tindakan operasi dan
bagaimana prosesnya
Do:
1. Klien tampak
menahan sakit pada
bekas operasi
2. Klien tampak
meringis
3. Klien bersikap
protektif
4. Klien tampak gelisah
5. Frekuensi nadi
meningkat
Ds:
1. Pasien mengatakan
selangkangan bekas
operasi terasa nyeri
2. Klien mengatakan
takut melakukan
mobilitas
Ds: -
Diagnosa Keperawatan
Intervensi
Masalah teratasi.
P:
Hentikan intervensi.
O:
- Pasien tampak
meringis.
- Skala nyeri 6.
- TTV :
TD : 140/92
mmHg
N : 88 x/menit
RR : 24 x/menit
S: 36,9oC
A:
Masalah belum
teratasi.
P:
Lanjutkan intervensi.
- Identifikasi
respon non
verbal.
- Identifikasi
skala nyeri.
- Ajarkan teknik
nafas dalam.
- Kolaborasi
pemberian
analgetik.
O:
- Pasien tampak
meringis.
- Skala nyeri 6.
A:
Masalah belum
teratasi.
P:
Lanjutkan intervensi.
- Identifikasi
skala nyeri.
- Identifikasi
respon non
verbal.
- Kolaborasi
pemberian
analgetik.
A:
Masalah belum
teratasi.
P:
Lanjutkan intervensi.
- Monitor tanda
dan gejala
infeksi lokal
dan sistematik.
- Ajarkan tanda
dan gejala
infeksi.
- Anjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi.
- Anjurkan
meningkatkan
asupan cairan.
O:
- Pasien tampak
meringis.
- Skala nyeri 4.
A:
Masalah teratasi
sebagian.
P:
Pertahankan intervensi.
- Monitor teknik
kompres
hangat.
- Kolaborasi
pemberian
analgetik.
A:
Masalah teratasi
sebagian.
P:
Pertahankan intervensi.
- Monitor tanda
dan gejala
infeksi.
- Berikan
perawatan kulit
pada area
edema.
- Kolaborasi
pemberian
profilaksis.