Anda di halaman 1dari 101

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT PADA

UPAYA PENCEGAHAN DIABETES MELITUS

DI DESA KEDUNGKELOR

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

ADE ARUM NUR FITRI ASIH

17080043

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL

2020
TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT PADA

UPAYA PENCEGAHAN DIABETES MELITUS

DI DESA KEDUNGKELOR

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai


Gelar Ahli Madya Program Studi DIII-Farmasi

Oleh :

ADE ARUM NUR FITRI ASIH

17080043

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL

2020

ii
iii
iv
v
vi
MOTTO

Memulai dengan penuh keyakinan, Menjalankan dengan penuh keikhlasan,

Menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan.

Kebaikan tidak bernilai selama diucapkan akan tetapi bernilai sesudah dikerjakan.

Hadir terlambat memang lebih baik dari pada tidak hadir sama sekali tetapi bila

berkali-kali adalah suatu kecerobohan.

Jangan resah andai ada yang membencimu karena masih ramai yang mencintaimu di

dunia, tetapi resahlah andai Allah membencimu karena tiada lagi yang mencintaimu

di akhirat. ( Imam Al – Ghazali)

Jangan menjadikan pendapat sebagai faktor perpecahan, karena pendapat yang

memecah belah adalah kejahatan terbesar yang dapat merusak bangunan masyarakat

serta menutup pintu kebaikan dipenjuru mana pun. (Hasyim Asy’ari)

Kesuksesan berbanding lurus pada tindakan yang dilakukan.

Hidup ini seperti sepeda. Agar tetap seimbang, kamu harus terus bergerak. (Albert

Einstein)

Sebagus-bagusnya orang yaitu yang paling bertaqwa, yang tidak mau melakukan

dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar semuanya di tinggal. (KH. Maemun Zubair)

Kalau kita ingin memperbaiki kata-kata tidak cukup hanya belajar bahasa dan

sastra akan tetapi memperbaiki hati. (KH. Moh Zuhri Zaini)

Kau tak akan pernah mampu menyeberangi lautan sampai kau berani berpisah

dengan daratan. (Christopher Colombus)

Ketakutanmu terhadap kegagalan, itulah yang membuatmu gagal. (Habib Syeh)

vii
Musuh yang paling berbahaya diatas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman

yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh. (Andrew Jackson)

Orang yang pesimis melihat kesulitan dalam setiap kesempatan. Orang yang optimis

melihat kesempatan dalam setiap kesulitan. (Agus Dharma)

Jika kau tak suka sesuatu, ubahlah. Jika tak bias, maka ubahlah cara pandang

tentangnya (Maya Angelou)

Dia yang pergi untuk mencari ilmu pengetahuan, dianggap sedang berjuang dijalan

Allah sampai dia kembali (HR. Tirmidzi)

viii
PERSEMBAHAN

Karya tulis ilmiah ini saya persembahkan untuk :

1. Orangtua ku, terimakasih telah mencurahkan segala kasih sayang dan

cinta, bimbingan, serta do’a tulus sehingga putrimu dapat menempuh

jenjang pendidikan sampai saat ini.

2. Keluarga yang telah memberi nasihat, do’a dan semangat nya.

3. Ibu Rosaria Ika Pratiwi, M.Sc.,Apt selaku dosen pembimbing 1 yang telah

bersabar dan terus memberikan motivasi dalam menyelesaikan karya tulis

ini.

4. Bapak Joko Santoso, M.Farm selaku dosen pembimbing 2 yang telah

bersabar dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan karya tulis ini.

5. Teman-teman seperjuangan mahasiswa Farmasi Reguler yang senantiasa

bersedia menjadi teman bertukar pikiran.

ix
PRAKATA

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena

dengan rahmat, hidayah dan izin-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya

tulis ilmiah ini yang berjudul “TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT PADA

UPAYA PENCEGAHAN DIABETES MELITUS DI DESA KEDUNGKELOR’’

dengan baik. Karya Tulis Ilmiah ini ditunjukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Ahli Madya di Prodi DIII Farmasi Politeknik Harapan Bersama

Tegal.

Dalam penyusun Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mendapatkan

bimbingan, pengarahan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu,

pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir.MC. Chambali, B.Eng.EE. M.Kom. selaku Direktur Politeknik

Harapan Bersama Tegal.

2. Bapak Heru Nurcahyo, S.Farm., Apt selaku Kaprodi Farmasi Politeknik

Harapan Bersama Tegal.

3. Ibu Rosaria Ika Pratiwi, M.Sc.,Apt selaku pembimbing I yang dengan penuh

kesabaran dan ketelatenan memberikan arahan dan bimbingan selama ini.

4. Bapak Joko Santoso, M.Farm selaku pembimbing II yang banyak

memberikan bimbingan dan ilmu bagi penulis.

5. Seluruh dosen,staf, dan karyawan Prodi Farmasi Politeknik Harapan Bersama

Tegal.

x
6. Kepala Desa Kedungkelor dan segenap karyawan yang telah memberikan izin

kepada peneliti untuk melakukan penelitian di Desa Kedungkelor.

7. Bapak H.Kasnadih dan Ibu Hj.Rochatih yang selalu memberikan support,

semangat, do’a dan kasih sayang serta cinta yang tidak akan pernah

terbalaskan.

8. Kakak-kakaku dan Adikku yang selalu memberikan do’a dan semangatnya.

9. Teman-teman seperjuangan mahasiswa Farmasi Reguler yang senantiasa

bersedia menjadi teman bertukar pikiran

10. Lindah Purnama, Dadan, Ulfah, Kusesha, dan Fathurokhmah yang

memberikan semangat, nasehat dan tempat bertukar pikiran

11. Untuk seseorang yang tak pernah lelah menyemangati ku dari awal sampai

akhir, yang selalu memberi masukan dan selalu sabar membimbingku.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

dalam menyelesaikan KTI ini.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan inayah Nya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih ada

kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

bersifat membangun sangat diharapkan oleh penulis. Semoga Karya Tulis Ilmiah

ini bermanfaat bagi pembaca sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan

khusus nya di masyarakat.

Tegal, 7 Mei 2020

Ade Arum Nur Fitri Asih

xi
INTISARI

Asih, Ade Arum, Nur Fitri., Pratiwi, Rosaria Ika., Santoso, Joko., 2020,
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Pada Upaya Pencegahan Diabetes Di Desa
Kedungkelor.

Diabetes mellitus merupakan suatu gangguan metabolisme karbohidrat,


protein dan lemak yang ditandai oleh hiperglikemia atau peningkatan kadar
glukosa dalam darah yang terjadi akibat kelainan sekresi insulin atau menurunnya
kerja insulin. Tujuan dilakukan pnelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
pengetahuan masyarakat terhadap upaya pencegahan penyakit diabetes melitus.
Perlunya mengetahui tingkat pegetahuan masyarakat tentang diabetes adalah agar
dapat mengukur seberapa banyak masyarakat tahu tentang diabetes dan aparat
desa atau tenaga medis dapat memberikan penyuluhan, pelatihan dan memberikan
edukasi kepada masyarakat tentang penyakit diabetes dan cara pengatasannya.
Penelitian ini adalah penelitian non eksperimental dengan rancangan
observasional yang bersifat deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan
Purposive sampling, populasi penelitian ini adalah masyarakat Rw 05 dengan
rentang usia 17-65 tahun di Desa Kedungkelor. Data diambil menggunakan
kuesioner yang dibagikan kepada responden.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat berada
dikategori baik 59 %, cukup 39 %, dan kurang 2 %. Masyarakat yang memiliki
pengetahuan kurang salah satunya karena kurangnya mendapatkan informasi baik
dari pengalaman pribadi, informasi dari aparat desa dan masyarakat sekitarnya.

Kata kunci : Tingkat Pengetahuan, Diabees Melitus, Upaya pencegahan


Diabetes, Desa Kedungkelor

xii
Abstract

Asih, Ade Arum, Nur Fitri., Pratiwi, Rosaria Ika., Santoso, Joko., 2020, Level
of Community Knowledge on Diabetes Prevention Efforts in Kedungkelor
Village.
Diabetes mellitus is a disorder of carbohydrate-protein and fat
metabolism characterized by hyperglycemia or an increase in glucose levels in
the blood that occurs due to abnormal insulin secretion or decreased insulin
work. The purpose of this research was to determine the level of
community knowledge in efforts to prevent diabetes mellitus. The need to
know the level of community knowledge about diabetes was so that it could
measure how much the community knew about diabetes and village officials or
medical staff could provide counseling, training, and provide education to the
community about diabetes and how to handle it.
This research was non-experimental research with an observational
design that was descriptive in nature. Sampling used was Purposive Sampling,
the population of this research was the community of RW 05 with an age
range of 17 – 65 years at Kedungkelor Village. Data was collected by using a
questionnaire that was distributed to respondents.
The results of this research indicate that community knowledge is in the
good category office 59 %, medium category 39 %, and bad category 2 % of
people who have less knowledge one of them due to lack of getting good
information from personal experience information from village officials and the
surrounding community.

Keywords : Level of knowledge, diabetes mellitus, diabetes prevention efforts,


Kedungkelor Village

xiii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i


HALAMAN JUDUL........................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................ v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................................. vi
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... ix
PRAKATA ...................................................................................................... x
INTISARI ........................................................................................................ xii
ABSTRACT ..................................................................................................... xiii
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... . xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................... 4
1.3. Batasan Masalah .................................................................. 4
1.4. Tujuan Penelitian................................................................. 4
1.5. Manfaat Penelitian............................................................... 4
1.6. Keaslian Penelitian ............................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 7
2.1. Pengetahuan ......................................................................... 7
2.1.1 Pengertian Pengetahuan .............................................. 7
2.1.2 Faktor Berpengaruh pada Pengetahuan ...................... 7
2.1.3 Tingkat Pengetahuan .................................................. 8
2.1.4 Cara Memperoleh Pengetahuan .................................. 9
2.2. Upaya Pencegahan ............................................................... 11
2.3. Tingkat Pencegahan Penyakit .............................................. 11
2.4. Diabetes Melitus .................................................................. 12
2.4.1 Pengertian Diabetes Melitus ....................................... 12
2.4.2 Klasifikasi Diabetes Mellitus ...................................... 13
2.4.3 Faktor Risiko Diabetes Mellitus ............................... 17
2.4.4 Gejala Diabetes ........................................................... 21
2.4.5 Konsep Pencegahan D iabetes .................................... 23
2.5. Profil Desa Kedungkelor ..................................................... 24
2.6. Kerangka Teori .................................................................... 26
2.7. Kerangka Konsep ................................................................. 27
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 28
3.1. Ruang Lingkup Penelitian ................................................... 28
3.1.1 Lingkup Ilmu .............................................................. 28
3.1.2 Tempat Penelitian ....................................................... 28

xiv
3.1.3 Waktu Penelitian ......................................................... 28
3.2. Rancangan Dan Jenis Penelitian .......................................... 28
3.3. Populasi Dan Sampel ........................................................... 29
3.3.1 Populasi....................................................................... 29
3.3.2 Sampel ........................................................................ 29
3.3.3 Teknik Sampling ......................................................... 30
3.4. Variabel Penelitian............................................................... 31
3.5. Devinisi Oprasional ............................................................. 31
3.6. Jenis dan Sumber Data......................................................... 33
3.6.1 Jenis data ..................................................................... 33
3.6.2 Cara Pengumpulan data .............................................. 33
3.7. Validitas Dan Realibilitas .................................................... 33
3.7.1 Validitas ...................................................................... 33
3.7.2 Realibilitas .................................................................. 34
3.8. Pengolahan Data Dan Analisis Data .................................... 35
3.8.1 Pengolahan Data ......................................................... 35
3.8.2 Analisis Data ............................................................... 36
3.9. Etika Penelitian .................................................................... 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 39
4.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................... 39
4.1.1 Hasil Uji Validitas ..................................................... 39
4.1.2 Hasil Uji Reliabilitas................................................... 39
4.2. Karakteristik Responden ...................................................... 40
4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............... 40
4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 41
4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ....... 42
4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ..... 43
4.3. Hasil Analisis Kuesioner ..................................................... 44
4.4. Tingkat Pengetahuan ........................................................... 47
BAB V PENUTUP.......................................................................................... 50
5.1 Kesimpulan .......................................................................... 50
5.2 Saran .................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 51
LAMPIRAN ..................................................................................................... 54

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.6 Keaslian Penelitian .................................................................... 5


Tabel 3.1. Definisi Orprasional Variabel ..................................................... 31
Tabel 3.2 Kiteria Tingkat Pengetahuan ...................................................... 37
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Tingkat Pengetahuan Tentang Upaya
Pencegahan Diabetes .................................................................. 39
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............................... 42
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 42
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ....................... 43
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ..................... 44
Tabel 4.6 Hasil Jawaban Responden Berdasarkan Persentase Jumlah
Jawaban Pada Kuesioner ............................................................ 45
Tabel 4.7 Hasil Jawaban Responden Tentang Tingkat Pengetahuan
Tentang Diabetes ........................................................................ 48

xvi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Teori Penelitian ........................................................... 26


Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian ....................................................... 27

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Izin Pengambilan Data ............................... 55


Lampiran 2 Lembar Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............... 56
Lampiran 3 Lembar Persetujuan ...................................................................... 57
Lampiran 4 Lembar Kuesioner Penelitian ....................................................... 58
Lampiran 5 Data Karakteristik Responden ...................................................... 65
Lampiran 6 Hasil Jawaban Responden .......................................................... 73
Lampiran 7 Hasil Tingkat Pengetahuan Responden ....................................... 78
Lampiran 8 Dokumentasi ................................................................................ 82

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sakit merupakan suatu keadaan dimana tubuh tidak berada pada

kondisi normal yang disebabkan oleh beberapa faktor dari dalam maupun

luar tubuh. Banyak orang cenderung mengartikan sama antara sakit dan

penyakit, padahal keduannya sangatlah berbeda. Penyakit adalah kondisi

buruk pada organ atau bagian tubuh tertentu yang disebabkan oleh mikro

organisme berbahaya seperti bakteri, virus, luka, ketidak seimbangan kimiawi

dalam tubuh, terkena racun, dan munculnya sel tidak sempurna. Contoh dari

penyakit antara lain : kanker, patah tulang, diabetes (Vatimatunnimah,

2013).

Berdasarkan karakteristiknya penyakit dapat digolongkan menjadi 2

yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Penyakit menular

mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah dibanding dengan

penyakit tidak menular. Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan

oleh bakteri, virus, atau parasit yang dapat ditularkan melalui media tertentu.

Penyakit menular sering juga disebut penyakit infeksi karena penyakit ini

diderita melalui infeksi virus, bakteri, atau parasit yang ditularkan melalui

berbagai macam media seperti udara, jarum suntik, transfusi darah, tempat

makan atau minum, dan lain sebagainya (Vatimatunnimah, 2013). Contoh

penyakit menular : Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), Diare, Cacingan,

Malaria. Penyakit tidak menular merupakan penyakit yang tidak disebabkan

1
2

oleh kuman melainkan dikarenakan adanya masalah fisiologis atau

metabolisme pada jaringan tubuh. Contoh penyakit tidak menular : Diabetes,

Rematik, Sariawan, Hipertensi, Depresi (Vatimatunnimah, 2013).

Pada penelitian yang dilakukan Elda, dkk (2018) di Puskesmas

Mandau Kabupaten Bengkalis menunjukkan bahwa pengetahuan pasien DM

Tipe 2 umumnya berada pada tingkat sedang dan tingkat kepatuhan minum

obat yang tergolong tinggi. Terdapat hubungan pengetahuan pasien DM Tipe

2 dengan kepatuhan minum obat dengan tingkat korelasi lemah. Dalam

upaya meningkatkan pengetahuan pasien DM Tipe 2, pihak Puskesmas

Mandau dapat melakukan bimbingan melalui kegiatan seperti seminar,

diskusi, dan bentuk kegiatan lainnya khususnya tentang penyebab, tanda,

gejala dan tatalaksana pada pasien diabetes, sehingga pengetahuan pasien

dapat lebih meningkat, dan kepatuhan yang tinggi dapat berlangsung secara

berkelanjutan ( Elda, dkk 2018).

Diabetes mellitus merupakan suatu gangguan metabolisme

karbohidrat, protein dan lemak yang ditandai oleh hiperglikemia atau

peningkatan kadar glukosa dalam darah yang terjadi akibat kelainan sekresi

insulin atau menurunnya kerja insulin (Adhiarta 2011 dan American Diabetic

Association 2012). Pada dasarnya diabetes terjadi karena pankreas yang sakit

tidak mampu memproduksi insulin, kinerja insulin yang kurang maksimal

atau adanya situasi dimana pankreas sama sekali tidak memproduksi insulin

(Hartini, 2009).
3

Melaporkan bahwa epidemi Diabetes di Indonesia masih

menunjukkan kecenderungan meningkat. Indonesia adalah negara peringkat

keenam di dunia setelah Tiongkok, India, Amerika Serikat, Brazil dan

Meksiko dengan jumlah penyandang diabetes usia 20-79 tahun sekitar 10,3

juta orang ( International Diabetes Federation Atlas, 2015). Sejalan dengan

hal tersebut, memperlihatkan peningkatan angka prevalensi diabetes yang

cukup signifikan, yaitu dari 6,9% di tahun 2013 menjadi 8,5% di tahun

2018, sementara itu prevalensi diabetes di Jawa Tengah 2,1%. Sehingga

estimasi jumlah penderita di Indonesia mencapai lebih dari 16 juta orang

yang kemudian berisiko terkena penyakit lain, seperti: serangan jantung,

stroke, kebutaan dan gagal ginjal bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan

dan kematian (Riskesdes, 2018).

Menurut data 2018 dari Puskesmas Warureja masyarakat desa

Kedungkelor banyak yang menderita diabetes melitus baik yang tipe 1

maupun tipe 2. Tingginya jumlah penderita diabetes melitus antara lain

disebabkan oleh perubahan gaya hidup masyarakat, tingkat pengetahuan

rendah, kesadaran untuk melakukan deteksi dini penyakit diabetes mellitus

yang kurang, minimnya aktivitas fisik dan pengaturan pola makan tradisional

yang mengandung banyak karbohidrat dan serat dari sayuran ke pola makan

kebarat-baratan, dengan komposisi makan yang terlalu banyak mengandung

protein, lemak, gula, garam, dan sedikit mengandung serat.


4

1.2 Rumusan masalah

Bagaimana tingkat pengetahuan masyarakat pada upaya pencegahan

diabetes mellitus di Desa Kedungkelor?

1.3 Batasan Masalah

Dari sekian permasalahan yang ada penulis perlu memberikan

batasan-batasan masalah. Pembuatan batasan masalah diperlukan untuk

memperjelas permasalahan sebagai berikut :

1. Tempat penelitian di Desa Kedungkelor Rw 05

2. Sampel yang digunakan adalah masyarakat yang ada di Desa

Kedungkelor pada Rw 05 dengan rentang usia 17-65 tahun yang telah

memenuhi kriteria inkusi dan eksklusi

3. Pencegahan yang akan dijadikan objek penelitian adalah upaya

pencegahan diabetes

1.4 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat pada upaya

pencegahan penyakit diabetes mellitus di Desa Kedungkelor.

1.5. Manfaat penelitian

1. Bagi Peneliti

Sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari selama

perkuliahan serta dapat membandingkan teori-teori yang telah dipelajari

dengan kenyataan dilapangan.


5

2. Bagi desa

Untuk memperbaiki tingkat pengetahuan masyarakat tentang upaya

pencegahan DM.

3. Bagi institusi

Sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya dan menambah referensi

kepustakaan.

1.6. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1. Keaslian Penelitian

Insiyah, dkk Nazriati, dkk


Pembeda Asih (2019)
(2016) (2018)
Judul Tingkat Pengetahuan pasien Tingkat
Penelitian Pengetahuan dan Diabetes Melitus Tipe Pengetahuan
Kepatuhan Tentang 2 dan hubungannya Masyarakat Pada
Diet Diabetes dengan kepatuhan Upaya Pencegahan
Mellitus pada minum obat di Diabetes Di Desa
Pasien Diabetes Puskesmas Mandau Kedungkelor.
Mellitus di Kabupates Bengkalis.
Puskesmas Sibela
Kota Surakarta.

Sampel Pasien Diabetes Pasien dewasa Warga Desa


Penelitian Mellitus di Diabetes Mellitus Tipe Kedungkelor Rw
Puskesmas Sibela 2 yang menjalankan 05.
Kota Surakarta. pengobatan di
Puskesmas Mandau
Kabupaten Bengkalis
tahun 2017

Metode Penelitian deskriptif Studi observasional Non eksperimental


Penelitian kualitatif. dengan desain dengan
crossectional. observasional yang
bersifat deskriptif
dengan pendekatan
kuantitatif.
6

Lanjutan Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

Insiyah, dkk Nazriati, dkk


Pembeda Asih (2019)
(2016) (2018)
Tempat Puskesmas Sibela Puskesmas Desa
Penelitian Kota Surakarta Mandau Kedungkelor Rw
Kabupaten 05
Bengkalis

Teknik Purposive dan Simple Random Purposive


Sampling bersifat Snowball Sampling Sampling
Sampling

Pengumpulan Observasi dan Kuesioner Kuesioner


Data Wawancara

Hasil Tingkat Tingkat Tingkat


pengetahuan pengetahuan Pengetahuan
masih sangat
beragam Rendah 17,5%, Baik 59%

Menengah 75% Cukup 39%

Tinggi 7,5% Kurang 2%


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

2.1.1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu seseorang terhadap objek

melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan

sebagainya) perilaku yang didasari oleh pengetahuan

(Notoatmodjo, 2010). Menjelaskan bahwa pengetahuan seseorang

merupakan faktor awal dari suatu perilaku yang diharapkan dan

berkolerasi positif dengan tindakannya. Pengetahuan merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.

Pengetahuan diperlukan sebagai dukungan dalam menumbuhkan rasa

percaya diri maupun sikap dan perilaku setiap hari, sehingga dapat

dikatakan bahwa pengetahuan merupakan fakta yang mendukung

tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2010 ).

2.1.2. Faktor Berpengaruh pada Pengetahuan

Pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor (Wawan dan

Dewi, 2016):

1. Faktor Internal

a. Pendidikan

b. Pekerjaan

c. Umur

7
8

2. Faktor Eksternal

a. Lingkungan

b. Sosial budaya

2.1.3 Tingkat Pengetahuan

Tingkat pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai

intensitas atau tingkat yang berbeda-beda (Notoatmodjo, 2010)

Secara garis besar dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan, yaitu :

1. Tahu (Know)

Diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah

ada sebelum setelah mengamati sesuatu untuk mengetahui atau

mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan

pertanyaan-pertannyaan.

2. Memahami (Comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek

tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut

harus dapat menginterprestasikan secara benar tentang objek yang

diketahui tersebut.

3. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang

dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang

diketahui tersebut pada situasi yang lain.


9

4. Analis (analisys)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan/atau

memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-

komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang

diketahui.

5. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk

merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari

komponen-komponen yang dimiliki.

6. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan

penilaian terhadap suatu objek tertentu.

Menurut (Arikunto, 2010) tingkat pengetahuan dikategorikan

menjadi 3 yaitu :

1. Kategori baik : menjawab benar 76%-100%

2. Kategori cukup : menjawab benar 56%-75%

3. Kategori kurang : menjawab benar <56%

2.1.4. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut (Notoatmodjo, 2010) cara memperoleh pengetahuan

adalah sebagai berikut :

1. Cara Kuno untuk memperoleh pengetahuan

a. Cara coba salah (trial and eror)

Cara ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam

memecahkan masalah dan apabila kemungkinan itu tidak


10

berhasil maka dicoba kemungkinan lain sampai masalah

tersebut terpecahkan.

b. Cara kekuasaan atau otoritas

Sumber pengetahuan ini dapat berupa pimpinan-pimpinan

masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama,

pemegang pemerintahan dan berbagai prinsip yang lain yang

dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa

penguji terlebih dahulu atau membuktikan kebenarannya baik

berdasarkan fakta empiris maupun penalarannya sendiri.

c. Berdasarkan pengalaman pribadi

Dengan cara mengulang kembali pengalaman yang pernah

diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi

masa lalu.

2. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan

Cara ini disebut metode penelitian ilmiah (metodelogi

penelitian). Cara ini mula-mula dikemukakan oleh Francis Bacon

(1561-1626), kemudian dikembangkan oleh Deobold Van Deven.

Akhirnya lahir suatu cara untuk melakukan penelitian yang dewasa

ini kita kenal dengan penelitian ilmiah.


11

2.2. Upaya Pencegahan

Dalam penelitian ini ditekankan yang akan diteliti upaya

pencegahan. Upaya pencegahan adalah sebuah usaha yang dilakukan

individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak di inginkan

(Oktavia, 2013). Definisi dari pencegahan adalah pencegahan terdiri dari

berbagai pendekatan, prosedur dan metode yang dibuat untuk

meningkatkan kompetensi interpersonal seseorang dan fungsinya sebagai

individu, pasangan, dan sebagai orang tua. Pencegahan penyakit adalah

tindakan yang ditujukan untuk mencegah, menunda, mengurangi,

membasmi, mengeliminasi penyakit dan kecacatan, dengan menerapkan

sebuah atau sejumlah intervensi yang telah dibuktikan efektif

(Murti, 2010).

2.3. Tingkat Pencegahan Penyakit

1. Tingkat Pencegahan Primer

Tingkat pencegahan primer adalah suatu upaya memodifikasi factor

risiko atau mencegah berkembangnya factor risiko, sebelum

dimulainya perubahan patologis, dilakukan pada tahap suseptibel dan

induksi penyakit, dengan tujuan mencegah atau menunda kejadian

baru suatu penyakit.

2. Tingkat pencegahan sekunder

Tingkat pencegahan sekunder merupakan upaya pencegahan pada fase

penyakit asimtomatis, tepatnya pada tahap preklinis, terhadap


12

timbulnya gejala-gejala penyakit secara klinis melalui deteksi dini

(early detection).

3. Tingkat pencegahan tersier

Tingkat pencegahan tersier merupakan pencegahan yang difokuskan

pada perbaikan kembali kearah sistem stabilitas secara optimal.

Tujuan utamnya adalah memperkuat daya tahan tubuh, mencegah

adar tidak mengalami kecacatan, serta mencegah penyakit muncul

kembali (masa rehabilitasi).

2.4. Diabetes Melitus

2.4.1. Pengertian Diabetes Melitus

Diabetes mellitus merupakan suatu gangguan metabolisme

karbohidrat, protein dan lemak yang ditandai oleh hiperglikemia

atau peningkatan kadar glukosa dalam darah yang terjadi akibat

kelainan sekresi insulin atau menurunnya kerja insulin (Adhiarta

2011 dan American Diabetic Association, 2012). Pada dasarnya

diabetes terjadi karena pankreas yang sakit tidak mampu

memproduksi insulin, kinerja insulin yang kurang maksimal atau

adanya situasi dimana pankreas sama sekali tidak memproduksi

insulin (Hartini, 2009).

Seseorang yang dinyatakan menderita Diabetes Mellitus

dimana kadar glukosa darah dalam tubuhnya melebihi batas normal

hingga mencapai ≥126 mg/dL (Darmansyah, 2013). Nilai normal

kadar gula darah seharusnya berkisar 100-126 mg/dL setelah


13

berpuasa lebih dari 8 jam, sedangkan 2 jam setelah berbuka kadar

gula darah normalnya tidak lebih dari 200 mg/dL (Baradeo, 2009).

Ketidak normalan kadar gula darah terjadi karena tubuh tidak

mampu menggunakan dan melepas insulin secara adekuat

( Irianto, 2015). Salah satu cara untuk mengurangi resiko diabetes

yaitu dengan menjaga perilaku makan sehari-hari yang sehat dan

seimbang dengan meningkatkan konsumsi sayuran dan buah,

membatasi makanan tinggi lemak dan karbohidrat sederhana

(Hasnah, 2009).

2.4.2. Klasifikasi Diabetes Mellitus

Dalam (International Diabetes Atlas, 2015 ) terdapat tiga

jenis diabetes, yaitu:

1. Diabetes Melitus Tipe 1

Diabetes tipe 1 disebabkan oleh reaksi autoimun, di

mana sistem pertahanan tubuh menyerang sel-sel beta

penghasil insulin di pankreas. Akibatnya, tubuh tidak bisa lagi

memproduksi insulin yang dibutuhkan. Mengapa ini terjadi

tidak sepenuhnya dipahami. Penyakit ini dapat memengaruhi

orang-orang dari segala usia, tetapi biasanya terjadi pada

anak-anak atau dewasa muda. Orang dengan bentuk

diabetes perlu insulin setiap hari untuk mengendalikan kadar

glukosa dalam darah mereka. Tanpa insulin, orang dengan

diabetes tipe 1 akan mati.


14

Diabetes tipe 1 sering berkembang tiba-tiba dan dapat

menghasilkan gejala seperti haus abnormal dan mulut kering,

sering buang air kecil, kurangnya energi, kelelahan ekstrim,

kelaparan konstan, penurunan berat badan mendadak, dan

penglihatan kabur.

Diabetes tipe 1 didiagnosis oleh kadar glukosa darah

dengan gejala yang tercantum di atas. Di beberapa bagian

dunia, diabetes tipe 1 masih kurang umum, gejala mungkin

keliru untuk penyakit lain, dan oleh karena itu pentingnya

dilakukan pengukuran glukosa darah ketika satu atau lebih

gejala di atas hadir. Kadang-kadang jenis diabetes tidak jelas

dan perlu tes tambahan untuk membedakan antara tipe 1 dan

diabetes tipe 2. Dengan pengobatan insulin setiap hari,

pemantauan glukosa darah rutin dan pemeliharaan diet sehat

dan gaya hidup, orang dengan diabetes tipe 1 dapat menjalani

kehidupan yang sehat normal. Jumlah orang yang menderita

diabetes tipe 1 meningkat. Alasan untuk ini masih belum jelas,

tetapi mungkin karena perubahan faktor risiko lingkungan dan

atau infeksi virus.

2. Diabetes Melitus Tipe 2

Diabetes tipe 2 adalah jenis yang paling umum dari

diabetes. Biasanya terjadi pada orang dewasa, tapi semakin

terlihat pada anak-anak dan remaja. Pada diabetes tipe 2,


15

tubuh mampu memproduksi insulin tetapi menjadi resisten

sehingga insulin tidak efektif. Seiring waktu, kadar insulin

kemudian menjadi tidak cukup. Kedua resistensi insulin dan

defisiensi menyebabkan kadar glukosa darah tinggi. Gejala

diabetes tipe 2 meliputi sering buang air kecil, sering haus,

penurunan berat badan, dan penglihatan kabur.

Banyak orang dengan diabetes tipe 2 tidak menyadari

kondisi mereka untuk waktu yang lama karena gejala biasanya

kurang ditandai, sehingga tubuh akan rusak oleh glukosa darah

yang berlebih. Akibatnya, banyak orang yang sudah

mengalami komplikasi ketika mereka didiagnosis dengan

diabetes tipe 2.

Meskipun penyebab pasti untuk pengembangan diabetes

tipe 2 masih belum diketahui, ada beberapa faktor risiko yang


penting. Yang paling penting adalah kelebihan berat badan,

aktivitas fisik dan gizi buruk. Faktor-faktor lain yang berperan

adalah etnis, riwayat keluarga diabetes, riwayat diabetes

gestasional dan usia. Berbeda dengan orang-orang dengan

diabetes tipe 1, kebanyakan orang dengan diabetes tipe 2


tidak memerlukan pengobatan insulin setiap hari untuk

bertahan hidup. Dasar pengobatan diabetes tipe 2 adalah


penerapan pola makan yang sehat, meningkatkan aktivitas fisik

dan pemeliharaan berat badan yang normal. Jumlah orang

dengan diabetes tipe 2 ini berkembang pesat di seluruh dunia.


Kenaikan ini terkait dengan penuaan populasi, pembangunan
16

ekonomi, peningkatan urbanisasi, diet kurang sehat dan

mengurangi aktivitas fisik (International Diabetes Atlas, 2015)

3. Diabetes Gestasional

Hiperglikemia yang pertama kali terdeteksi pada setiap

saat selama kehamilan diklasifikasikan sebagai diabetes

gestational. Diabetes mellitus pada wanita hamil dengan kadar

glukosa darah sedikit lebih tinggi diklasifikasikan memiliki

diabetes gestasional, sementara wanita dengan kadar glukosa

darah tinggi secara substansial diklasifikasikan sebagai

memiliki diabetes mellitus pada kehamilan. Diabetes

gestational cenderung terjadi dari minggu ke-24 kehamilan.

Gejala yang nampak jelas dari hiperglikemia selama kehamilan

yang langka dan sulit dibedakan dari gejala kehamilan normal,

tetapi mungkin termasuk peningkatan rasa haus dan sering

buang air kecil. Skrining dengan cara tes toleransi glukosa oral

sangat dianjurkan. Skrining harus dilakukan di awal kehamilan

untuk wanita berisiko tinggi dan antara minggu 24 dan 28

kehamilan. Wanita dengan hiperglikemia terdeteksi selama

kehamilan memiliki risiko besar terhadap kehamilan, seperti

tekanan darah yang sangat tinggi dan makrosomia janin (secara

signifikan lebih besar dari rata-rata bayi), yang dapat membuat

kelahiran vagina sulit dan berisiko.


17

Wanita dengan hiperglikemia selama kehamilan dapat

mengontrol kadar glukosa darah melalui pemantauan diet sehat,

olahraga ringan dan glukosa darah. Dalam beberapa kasus,

insulin atau obat oral mungkin juga akan diresepkan. Gestational

diabetes biasanya menghilang setelah melahirkan. Namun,

wanita yang telah didiagnosis sebelumnya berada pada risiko

lebih tinggi terkena diabetes gestasional pada kehamilan

berikutnya dan diabetes tipe 2 di kemudian hari. Bayi yang lahir

dari ibu dengan diabetes gestasional juga memiliki risiko lebih

tinggi terkena diabetes tipe 2 di usia remaja atau dewasa awal

(International Diabetes Atlas, 2015 )

2.4.3. Faktor Risiko Diabetes Mellitus

Faktor risiko diabetes melitus merupakan faktor-faktor yang

dapat mempertinggi risiko seseorang untuk terkena diabetes melitus.

Faktor risiko diabetes dapat terbagi menjadi faktor risiko terkendali

dan faktor risiko tidak terkendali. Faktor risiko terkendali adalah

faktor risiko yang dapat dikontrol dengan sendiri. Sedangkan faktor

risiko tidak terkendali adalah faktor risiko yang tidak dapat dikontrol

oleh diri sendiri (Sutanto, 2016).

1. Riwayat Keluarga Menderita Diabetes

Seorang anak yang merupakan keturunan dari orang tua

dengan diabetes (ayah, ibu, saudara laki-laki, saudara

perempuan). Risiko seorang anak mendapat diabetes tipe 2


18

adalah 15% bila salah satu orang tuanya menderita diabetes dan

kemungkinan 75% bilamana kedua-duanya menderita diabetes.

Umumnya apabila seorang menderita diabetes maka saudara

kandungnya menderita risiko diabetes sebanyak 10%. Risiko

untuk mendapatkan diabetes dari ibu lebih besar 10-30% dari

pada ayah yang menderita diabetes. Hal ini dikarenakan

penurunan gen sewaktu dalam kandungan lebih besar dari pada

ibu (Trisnawati dan Setyorogo, 2013).

2. Usia

Seseorang yang usianya sudah mencapai 40 tahun mulai

memiliki faktor risiko diabetes, dan semakin bertambahnya usia

semakin besar pula risiko mengalami diabetes tipe 2. Menua

merupakan suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan

kemampuan jaringan untuk memperbaiki, mengganti diri,

mempertahankan struktur dan fungsi normalnya. Menua dapat

ditandai dengan kehilangan secara progresif jaringan aktif tubuh

yang sudah dimulai sejak usia 40 tahun disertai dengan

menurunnya metabolisme basal sebesar 2% setiap tahunnya dan

disertai dengan perubahan sistem tubuh (Ahmad, 2016).

3. Obesitas

Obesitas merupakan suatu kelainan akibat penimbunan

jaringan lemak tubuh yang berlebihan. Seseorang yang

dikatakan obesitas apabila memiliki nilai BMI atau IMT >27,0


19

(Sutanto, 2016). Obesitas dapat menyebabkan resistensi insulin,

yang merupakan penyebab utama diabetes tipe 2. Namun, orang

yang mengalami obesitas dan resistensi insulin tidak selamanya

bersama-sama karena orang yang mengalami obesitas tidak

selalu harus mempunyai resistensi insulin, sebaliknya resistensi

insulin juga dapat terjadi pada orang kurus (Ahmad, 2016).

4. Gaya hidup yang salah

Gaya hidup berkaitan dengan pola makan dan aktivitas

yang dilakukan seseorang, sehingga dapat menentukan besar

kecilnya risiko seseorang untuk terkena diabetes. Teknologi

sekarang sudah mengalami kemajuan. Hal ini dapat membawa

dampak negatif bagi kesehatan. Orang-orang masa kini,

cenderung mempunyai kesadaran yang rendah terhadap pola

makan yang sehat. Contohnya jika disuruh memilih makanan,

mereka memilih makanan yang enak rasanya. Biasanya

makanan yang memiliki kadar nutrisi yang rendah, terlalu

banyak lemak, tinggi kolesterol, terlalu banyak gula, dan

sebagainya (Sutanto, 2016).

Segala yang berlebihan dapat memiliki dampak negatif.

Asupan gula dan lemak yang berlebihan bisa mengakibatkan

diabetes. Kerja insulin yang terganggu bisa mengakibatkan

diabetes. Salah satu faktor yang mengganggu kerja insulin yaitu

tingginya kadar lemak diperut. Timbunan lemak bisa membuat


20

sel tubuh menjadi tidak peka terhadap insulin. Hasilnya, kadar

gula darah naik di atas normal karena sel tubuh tidak

menggunakan insulin dengan optimal (Sutanto, 2016).

5. Penyakit mental

Penelitian terbaru membuktikan komponen kecemasan,

depresi, dan gangguan tidur malam hari adalah faktor pemicu

terjadinya diabetes. Seseorang yang mengalami stres akan

memiliki gaya hidup dan pola makan yang buruk. Stres akan

menyebabkan peningkatan kadar adrenalin dan kortisol di tubuh

sehingga terjadi gangguan-gangguan seperti diabetes (Sutanto,

2016).

6. Jenis Kelamin

Perempuan lebih sering terkena diabetes dibandingkan

dengan laki-laki. Hal ini disebabkan karena perempuan

memiliki LDL atau kolesterol jahat tingkat trigliserida yang

lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki, aktivitas dan gaya

hidup perempuan berbeda dengan laki-laki yang mempengaruhi

suatu penyakit (Jelantik dan Haryati, 2014).


21

7. Rokok dan Alkohol

Merokok dapat meningkatkan risiko seseorang untuk

terkena diabetes dan dapat memperburuk penyakit diabetes yang

telah diderita. Hubungan rokok dan diabetes terkait dengan

terjadinya resistensi insulin dan gangguan terhadap produksi

insulin oleh pankreas. Salah satu komplikasi diabetes adalah

tekanan darah tinggi yang akan menyebabkan penyakit jantung.

Beberapa kandungan rokok dapat merusak dinding pembuluh

darah yang mengakibatkan tekanan darah tinggi dan stroke

(Ahmad, 2016).

Alkohol dapat merusak organ-organ tubuh, khususnya

organ pankreas. Pankreas memiliki fungsi dalam memproduksi

insulin. Apabila pankreas sudah rusak, maka produksi insulin

akan terhambat bahkan terhenti dan kadar gula di dalam darah

tidak dapat dikontrol (Ahmad, 2016).

2.4.4. Gejala Diabetes

Gejala diabetes dibedakan menjadi akut dan kronik.

1. Gejala akut diabetes yaitu :

a. Poliuria (sering buang air kecil)

Kadar glukosa darah yang tinggi akan menyebabkan

banyak kencing. Kencing yang sering dan dalam jumlah

yang banyak akan mengganggu penderita, terutama pada

malam hari (Soegondo, 2009).


22

b. Poliphagia (cepat lapar)

Kalori dari makanan yang dimakan, setelah

dimetabolismekan menjadi glukosa di dalam darah tidak

seluruhnya dapat dimanfaatkan. Hal ini menyebabkan

panderita selalu merasa lapar (Soegondo, 2009).

c. Polidipsia (sering haus)

Rasa haus dapat timbul pada penderita diabetes

melitus karena banyaknya cairan yang keluar melalui

kencing. Penderita melakukan banyak minum untuk

menghilangkan rasa hausnya (Soegondo, 2009).

d. Berat badan menurun dan rasa lemah

Penuruan berat badan dan rasa lemah muncul karena

glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel,

sehingga sel kekurangan bahan bakar untuk mengasilkan

tenaga. Hal ini menyebabkan sumber tenaga diambil dari

cadangan lain yaitu sel lemak dan otot. Akibatnya,

penderita menjadi kehilangan sel lemak dan otot sehingga

menjadi kurus (Soegondo, 2009).

2. Gejala kronik diabetes yaitu :

a. Gatal atau bisul

Gatal-gatal biasanya terjadi di daerah kemaluan atau

daerah lipatan kulit seperti ketiak dan di bawah payudara.

Sering dikeluhkan timbulnya bisul dan luka yang lama


23

sembuhnya (Soegondo, 2009).

b. Mata kabur

Penyakit diabetes penderita sering mengalami

gangguan penglihatan. Hal ini mendorong penderita untuk

mengganti kacamatanya berulang kali agar tetap dapat

melihat dengan baik (Soegondo, 2009).

c. Kesemutan

Penderita mengeluh rasa sakit atau kesemutan pada

kaki. Gejala ini sering dikeluhkan pada waktu malam hari,

sehingga mengganggu tidur (Soegondo, 2009).

2.4.5. Konsep Pencegahan D iabetes

Menurut (Junaidi, 2009) ada tiga jenis pencegahan yang

dapat dilakukan pada penderita Diabetes Mellitus :

a. Pencegahan Primer

Pencegahan primer bertujuan untuk mencegah agar tidak

terserang penyakit diabetes, pencegahan primer dilakukan

melalui :

1) Pola makan yang seimbang

2) Mempertahankan berat badan dalam batas normal

3) Olah raga secara teratur

4) Meningkatkan konsumsi sayur dan buah

5) Menghindari zat atau obat yang dapat mencetuskan

Diabetes
24

b. Pencegahan Sekunder

Pencegahan Sekunder bertujuan mendeteksi Diabetes

secara dini, mencegah penyakit agar tidak bertambah parah dan

mencegah timbulnya komplikasi. Pencegahan sekunder

dilakukan melalui :

1) Tetap melakukan pencegahan primer

2) Pengendalian gula darah agar tidak terjadi komplikasi

3) Mengatasi gula darah dengan obat-obatan baik oral maupun

insulin.

c. Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier bertujuan mencegah kecacatan lebih

lanjut dari komplikasi yang sudah terjadi, seperti komplikasi

pembuluh darah pada mata ( pemeriksaan fundoskopi setiap 6 -

12 bulan), otak, tungkai.

2.5 Profil Desa Kedungkelor

Kedung Kelor berasal dari gabungan dua kata, Kedung dan Kelor,

“Kedung” Adalah istilah jawa yang artinya lubangan yang sangat dalam atau

tanah yang digali sangat dangkal. Sedangkan “Kelor” merunggai adalah

sejenis tumbuhan dari suku Moringaceae, oleh karenanya dahulu tempat

tersebut seperti lubangan dan banyaknya pohon kelor didaerah tersebut maka

namanya pun diabadikan untuk desa ini yaitu Kedung kelor, dimana

mempunyai batas wilayah :

1. Batas Utara yaitu Laut Jawa


25

2. Batas Selatan Desa Banjaragung

3. Batas Barat Desa Demangharjo

4. Batas Timur Kabupaten Pemalang.

Desa Kedung kelor merupakan salah satu nama Desa atau Kelurahan

di Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah, dengan

sebagian besar penduduknya sebagai Pesisir atau nelayan menjadikan desa

Kedungkelor memiliki potensi wilayah Laut ( Wisata, Pulau, Taman Laut,

Situs Sejarah Bahari) Dengan luas wilayah 795.00 m2 , populasinya dianggap

cukup karena dari total penduduk sebesar 6726, terbagi para laki-laki di

Kedungkelor sebanyak 3443orang dan 3283 wanita. (Kemendagri, 2019)


26

2.6 Kerangka Teori


Tingkat Klasifikasi DM
Faktor berpengaruh pada Pengetahuan
1. Diabetes
pengetahuan : 1. Tahu Melitus Tipe 1
1. Umur 2. Memahami 2. Diabetes
2. Pendidikan 3. Aplikasi Melitus Tipe 2
3. Pekerjaan 4. Analisis 3. Diabetes
4. Lingkungan 5. Sintesis Gestasional
5. Sosial budaya 6. Evaluasi

Faktor Risiko DM
1. Riwayat
Keluarga
Menderita DM
2. Usia
3. Obesitas
4. Gaya hidup
yang salah
5. Penyakit mental
6. Jenis kelamin
7. Rokok dan
Alkohol

Pencegahan DM
1. Pencegahan
primer
2. Pencegahan
Sekunder
3. Pencegahan
Tersier

Tingkat Pengetahuan
Pencegahan DM

Baik Cukup Kurang

Gambar 2.1 Kerangka Teori


27

2.7. Kerangka Konsep

Pencegahan Diabetes Melitus


1. Pencegahan primer
2. Pencegahan Sekunder
3. Pencegahan Tersier

Tingkat Pengetahuan
Pencegahan DM

Baik Cukup Kurang

Gambar 2.2 Kerangka Konsep


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

3.1.1. Lingkup Ilmu

Penelitian ini termasuk penelitian dalam bidang farmasi.

Topik yang diteliti adalah tingkat pengetahuan masyarakat pada

upaya pencegahan diabetes mellitus di Desa Kedungkelor.

3.1.2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Kedungkelor, Kecamatan

Warureja, Kabupaten Tegal.

3.1.3. Waktu Penelitian

Penelitian pada bulan Februari sampai Maret 2020

3.2. Rancangan dan Jenis Penelitian

Rancangan dan jenis penelitian dalam penelitian ini adalah

penelitian non eksperimental dengan observasional yang bersifat deskriptif

dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif didefinisikan suatu

penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan

suatu fenomena yang terjadi di dalam masyarakat. (Notoatmodjo, 2010)

Deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan

tujuan untuk membuat gambaran atau deskripsi suatu keadaan secara

objektif. Metode ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab

permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang atau yang

28
29

sedang terjadi (Notoatmodjo, 2010). Kuantitatif adalah data yang

berbentuk angka atau data yang diangkakan (Sugiyono, 2011).

Penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan masyarakat

pada upaya pencegahan diabetes mellitus di desa Kedungkelor.

3.3. Populasi dan sampel

3.3.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas :

objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2011).

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di Desa

Kedungkelor Rw 05.

3.3.2 Sampel

Menurut (Sugiyono, 2010) sampel adalah sebagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada

penelitian ini sampel yang digunakan adalah masyarakat di Desa

Kedungkelor Rw 05 yang telah memenuhi kriteria inkusi dan

eksklusi sebagai berikut :

Kriteria inklusi

1. Masyarakat Rw 05 dengan rentang usia 17-65 tahun..

2. Responden bersedia mengisi kuesioner.

Kriteria eksklusi :

1. Responden tidak mampu berkomunikasi dengan baik


30

2. Responden tidak bisa membaca dan menulis.

Perhitungaan sampel responden menggunakan perhitungan rumus

Slovin yang dikutip (Bandu, 2013).

n=

Keterangan :

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

e = nilai kritis (peneliti mengambil nilai kritis sebesar 10%)

n=

n=
. , . .

n= ,

n = 92,5

Jadi jumlah sampel maximal adalah 100 responden.

3.3.3 Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini

adalah purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2014).


31

3.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau

ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu

konsep pengertian ( Notoatmojo, 2012). Variabel penelitian adalah suatu

atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012).

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu Tingkat

pengetahuan masyarakat pada upaya pencegahan diabetes mellitus.

3.5 Definisi Operasional

Berikut ini akan dijelaskan variable-varibel yang digunakan peneliti :

Tabel 3.1 Definisi Operasional variabel

Definisi Kriteria Skala


Variabel Cara ukur Alat ukur
Operasional Ukur ukur
Tingkat Kemampuan Kuesioner Responden 1. Tingkat Odinal
Pengetahuan responden mengisi pengetahuan
dalam jawaban baik
menjawab benar menjawab
pertanyaan dengan 76%-100%
dengan benar skor=1 dan jawaban
jawaban benar
salah
dengan 2. Tingkat
skor=0 pengetahuan
cukup
menjawab
56%-75%
jawaban
benar

3. Tingkat
pengetahuan
kurang
menjawab
<56%
jawaban
benar
(Arikunto,
2010)
32

Lanjutan tabel 3.1. Definisi Oprasional

Definisi Kriteria Skala


Variabel Cara ukur Alat ukur
Operasional Ukur ukur

Umur Umur adalah Suatu sistem Kuesioner 1. 17–24 Nominal


lamanya pertanyaan tahun
seseorang mengenai 2. 25–34
hidup dihitung
umur tahun
sejak lahir
(Harlock, responden 3. 35–49
2014) tahun
4. 50–65
tahun

Pekerjaan Jenis Suatu sistem Kuesioner 1. Petani Nominal


pekerjaan pertanyaan 2. Pegawai
responden mengenai Swasta
penelitian
pekerjaan 3. PNS
responden 4. Pedagang
5. Pelajar
atau
mahasiswa
6. Lainnya

Pendidikan Bimbingan Menanyakan Kuesioner 1. Tidak Ordinal


yang diberikan kepada Sekolah
seseorang responder 2. SMP
kepada
tenteng 3. SMA atau
perkembangan
orang lain pendidikan SMK
menuju kearah responden 4. Perguruan
cita-cita Tinggi
tertentu untuk
mengisi
kehidupan
sehingga dapat
mencapai
kebahagiaan

Jenis Perbedaan Menanyakan Kuesioner 1. Laki-laki Nominal


Kelamin antara laki- kepada 2. Perempuan
laki dan responden
perempuan
tentang jenis
secara biologis
sejak kelamin
seseorang
lahir
33

3.6 Jenis dan Sumber Data

3.6.1 Jenis data

Penelitian ini menggunakan jenis data primer. Data primer

adalah data langsung yang diambil oleh objek penelitian

(Mukhtar, 2011). Data primer dalam penelitian ini berupa hasil

penyebaran kuesioner kepada responden.

3.6.2 Cara Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan alat ukur yang

digunakan untuk mengukur tingkat penegetahuan adalah

kuesioner dengan cara pengukuran menggunakan skala Guttman.

Pertanyaan yang diajukan sebanyak dua puluh pertanyaan tertutup

dengan pilihan jawaban, dimana setiap jawaban yang benar diberi

skor 1 dan jawaban yang salah diberi skor 0.

3.7 Validitas dan Reliabilitas

3.7.1 Uji Validitas

Uji validasi adalah suatu indeks yang menunjukkan alat

ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo,

2012 ). Uji validitas yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan

skor total yang merupakan jumlah dari tiap skor butir, jika ada

item yang tidak memenuhi syarat, maka item tersebut tidak akan

diteliti. Uji validitas menunjukkan sejauh mana skor atau nilai

ukuran yang diperoleh benar-benar menyatakan hasil pengukuran

atau pengamatan yang diukur. Dalam penelitian ini ingin


34

mengetahui data yang valid atau data yang tidak valid diuji

dengan menggunakan bantuan program SPSS, jika r hitung positif

dan r hitung >r tabel maka, butir tersebut adalah valid.

Sedangkan jika r hitung <r tabel maka butir atau variabel tersebut

tidak valid (Sugiyono, 2011 ).

Cara pembacaan hasil uji validitas dengan menggunakan

jumlah responden sebanyak 30 maka nilai r tabel dapat

diperoleh melalui tabel r product moment pearson dengan df

(degree of freedom) = n-2, jadi df = 30 – 2 = 28, maka r tabel =

0,361. Butir pertanyaan dikatakan valid apabila nilai r hitung >

r tabel (Santjaka, 2011).

3.7.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejuh mana

alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan

(Notoatmodjo, 2010 ). Uji reliabilitas instrument dapat dilihat dari

besarnya nilai cronbach alpha pada masing-masing variabel.

Cronbach alpha digunakan untuk mengetahui reabilitas konsisten

interitem atau untuk menguji kekonsistenan responden dalam

merespon seluruh item. Kuesioner disebarkan kepada 30

responden. Instrumen untuk mengukur masing-masing variable

dikatakan reliable jika memiliki cronbach alpha besar dari 0,6.

Pengujian realibilitas digunakan dengan rumus koefesien

reliabilitas cronbach alpha dengan bantuan komputer


35

Kriteria penafsiran mengenai indeks r11 sebagai berikut

(Arikunto, 2010)

1. α cronbach < 0,6 → Reliabilitasnya bak.

2. α cronbach 0,6 – 0,8 → Reliabilitasnya dapat diterima.

3. α cronbach > 0,8 → Reliabilitasnya sangat baik.

3.8 Pengolahan Data Dan Analisis Data

3.8.1 Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan salah satu langkah yang penting

dalam penelitian. Dengan adanya pengolahan data kita memperoleh

penyajian data sebagai hasil berarti dan kesimpulan yang baik.

Kuesioner yang telah diisi terlebih dahulu dikumpulkan

kemudian diperiksa kelengkapannya, dimasukkan dan diolah

dengan system komputerisasi menggunakan program pengolahan

data dengan melalui beberapa tahap-tahap sebagai berikut :

1. Editing

Editing adalah kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian

formulir atau kuesioner (Notoatmodjo, 2012 ).

2. Coding

Melakukan pengkodean pada masing-masing pertanyaan

sesuai dengan tujuan pengumpulan data. Pemberian kode ini

berguna dalam memasukkan data (data entry)


36

3. Memasukkan Data (Data Entry)

Data yaitu jawaban-jawaban dari masing-masing responden

yang dalam bentuk kode dimasukkan kedalam program mutu

atau software komputer.

4. Pembersihan Data (Cleaning)

Cleaning adalah membersihkan data dari kesalahan

memasukkan data. Apabila semua data dari setiap sumber data

atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk

melihat kemungkinan -kemungkinan adanya kesalahan –

kesalahan kode, ketidak lengkapan, dan sebagainya, kemudian

dilakukan pembetulan atau koreksi. (Notoatmodjo, 2012 ).

3.8.2. Analisa Data

Analisis data merupakan kegiatan untuk menganalisis data-

data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan teknik-teknik

tertentu (Notoatmojo, 2010). Jenis analisis data yang digunakan

yaitu analisis univariat. Analisis univariat yaitu bertujuan untuk

menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel

penelitian (Notoatmojo, 2010 ).

Analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan rumus

sebagai berikut :

= × 100
37

Keterangan :

= persentase

x = jumlah yang didapat

n = jumlah sampel

Tingkat pengetahuan seseorang dapat diketahui dengan skala

pengukuran menurut Arikunto 2010 yaitu :

Tabel 3.2 Kiteria Tingkat Pengetahuan

Keterangan Skor
Baik 76 - 100%
Cukup 56 - 75%
Kurang < 56%

3.9 Etika Penelitian

Etika penelitian untuk responden menurut Notoatmodjo (2010 a)

masalah etika penelitian sangat penting karena penelitian ini berhubugan

langsung dengan manusia, sehingga perlu memperhatikan hal-hal sebagai

berikut :

1. Informed Consent (Lembar Persetujuan)

Lembar persetujuan diberikan subyek yang diteliti. Peneliti

menjelaskan maksud dan tujuan penelitian tersebut. Jika responden

menolak, maka peneliti tidak akan memaksa dan akan tetap

menghormati hak-haknya.
38

2. Anonimity (Tanpa Nama)

Masalah etika farmasi merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam menggunakan responden penelitian dengan caratidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar

kuesioner.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan

jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-

masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

4.1.1. Uji Validitas

Hasil uji validitas kuesioner tingkat pengetahuan tentang

upaya pencegahan Diabetes yang di berikan kepada 30 responden.

Tabel 4.1 Tabel Hasil Uji Validitas Tingkat Pengetahuan


Tentang Upaya Pencegahan Diabetes

No Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan


1 P1 0.555 0.361 Valid
2 P2 -0.003 0.361 Tidak Valid
3 P3 0.021 0.361 Tidak Valid
4 P4 0.586 0.361 Valid
5 P5 0.565 0.361 Valid
6 P6 0.706 0.361 Valid
7 P7 0.496 0.361 Valid
8 P8 0.584 0.361 Valid
9 P9 0.208 0.361 Tidak Valid
10 P10 0.455 0.361 Valid
11 P11 0.478 0.361 Valid
12 P12 0.515 0.361 Valid
13 P13 -0.086 0.361 Tidak Valid
14 P14 0.550 0.361 Valid
15 P15 0.502 0.361 Valid
16 P16 0.586 0.361 Valid
17 P17 0.249 0.361 Tidak Valid
18 P18 0.078 0.361 Tidak Valid
19 P19 0.436 0.361 Valid
20 P20 0.569 0.361 Valid

Berdasarkan tabel 4.1 hasil uji validitas menunjukkan bahwa

nilai r hitung lebih kecil dari r tabel, dan hasilnya tidak valid yaitu

P2, P3, P9, P13, P17, P18 dan pada P1, P4, P5, P6, P7, P8, P10,

39
40

P11, P12, P14, P15, P16, P19,dan P20 menunjukkan hasil yang valid

karena nilai r hitung lebih besar dari r tabel. Pertanyaan yang valid

digunakan untuk penyebaran kuesioner berikutnya pada sampel.

4.1.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan kepada 30 responden, dengan

menggunakan SPSS Cronbach’s alpha. Kuesioner dikatakan reliabel

apabila alpha cronbach’s > 0,60. Hasil reliabilitas kuesioner tingkat

penetahuan upaya pencegahan diabetes didapat nilai cronbach’s

alpha kuesioner tingkat pengetahuan sebesar 0,738, sehingga

kuesioner tersebut reliabel.

4.2. Karakteristik Responden

Karakteristik responden merupakan ciri yang dimiliki responden

sebagai bagian dari identitasnya yang didapat melalui pengisian kuesioner

sebagai instrument pengumpulan data. Responden pada penelitian ini

berjumlah 100 orang yang tersebar di Desa Kedungkelor Rw 05.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui karakteristik

responden berdasarkan usia, jeniskelamin, pekerjaan, pendidikan.

Perhitungan persentase karakteristik responden menggunakan rumus

= × 100

Dimana f = persentase (%)

x = jumlah yang didapat

n = jumlah sampel (total responden)


41

4.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia responden dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok 1

usia 17-24 tahun, kelompok 2 usia 25-34 tahun, kelompok 3 usia 35-

49 tahun, kelompok 4 usia 50-65 tahun.

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

NO Umur (Tahun) Jumlah Persentase (%)


1 17 – 24 Tahun 33 33 %
2 25 – 34 Tahun 16 16 %
3 35 – 49 Tahun 35 35%
4 50 – 65 Tahun 16 16 %
Total 100 100%
(Sumber : Data Primer, 2020)

Responden berdasarkan usia adalah responden dengan usia

17 – 24 tahun sebanyak 33 responden atau 33 %, rentang usia tersebut

umumnya memiliki pengetahuan yang banyak baik tentang diabetes,

gejala diabetes, penyebab dan pengobatan diabetes. Responden

dengan usia 25 – 34 tahun sebanyak 16 responden atau 16 %,

responden dengan usia 35 – 49 tahun sebanyak 35 responden atau

35 %, pada rentang usia tersebut masyarakat sudah tahu seputar

tentang penyakit diabetes, faktor diabetes, gejala diabetes atau bahkan

sudah ada yang mengalami diabetes baik diabetes tipe 1, maupun

diabetes tipe 2, dan responden dengan usia 50 – 65 tahun sebanyak 16

atau 16 %. Responden dengan rentang usia 35 – 49 tahun adalah

paling banyak yaitu sebanyak 35 responden atau 35 %, sedangkan

penelitian yang dilakukan insiyah dkk semua responden berusia

diatas 40 tahun sebanyak 30 responden atau 100 %.


42

4.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin responden dibagi menjadi dua kelompok yaitu

laki-laki dan perempuan, hal ini dapat dilihat dari tabel 4.3

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

NO Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)


1 Laki – laki 38 38 %
2 Perempuan 62 62 %
Total 100 100%

Berdasarkan tabel 4.3 menjelaskan bahwa responden yang

berpartisipasi dalam penelitian ini lebih banyak adalah kelompok

perempuan sebanyak 62 orang atau 62 % responden merupakan

perempuan dan sisanya adalah responden laki – laki sebanyak 38

orang atau 38 % responden. Responden perempuan lebih banyak

berada dirumah sehingga ketika dilakukan penyebaran kuesioner lebih

mudah ditemui. Responden laki-laki sering kali sulit untuk ditemui

karena biasanya sedang bekerja diluar rumah. Hal tersebut bisa

disebabkan karena pada saat berkunjung kerumah untuk memberikan

kuesioner lebih banyak perempuan yang sedang berada di rumah.

Oleh karena itu kesempatan yang dijadikan responden sebagian

perempuan, pada saat pengambilan data atau pembagian kuesioner

adalah pada waktu siang hari yang menyebabkan responden laki-laki

jarang yang berada dirumah mayoritas bekerja diluar rumah (Larasati

2015), sedangkan pada penelitian yang dilakukan insiyah dkk

responden berjenis kelamin perempuan dan laki-laki memiliki

proporsi yang sama masing-masing 15 responden atau 50%.


43

4.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan responden dibagi 6 kelompok yaitu kelompok 1

petani, kelompok 2 pegawai swasta, kelompok 3 PNS, kelompok 4

Pedagang, kelompok 5 pelajar atau mahasiswa, kelompok 6 Lainnya

hal ini dapat dilihat dari tabel 4.4

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan


Persentase
NO Pekerjaan Jumlah
(%)
1 Petani 9 9%
2 Pegawai Swasta 5 5%
3 PNS 2 2%
4 Pedagang 21 21 %
5 Pelajar atau Mahasiswa 21 21 %
6 Lainnya 42 42 %
Total 100 100 %
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa
responden sebagai petani sebanyak 9 orang atau 9 %, sebagai pegawai
swasta sebanyak 5 orang atau 5 %, sebagai PNS sebanyak 2 orang
atau 2 %, sebagai pedagang sebanyak 21 orang atau 21 % dan
sebagai pelajar atau mahasiswa sebanyak 21 orang atau 21 %.
Sebagian besar bekerja sebagai lainnya yaitu sebanyak 42 orang atau
42 % dari 100 responden baik itu ibu rumah tangga, sopir, buruh,
sedangkan pada penelitian yang dilakukan insiyah dkk sebagian besar
bekerja sebagai karyawan swasta dan wiraswasta. Pekerjaan
responden merupakan karakteristik yang perlu diketahui dan
pekerjaan dapat mempengaruhi pengetahuan seorang karena pekerjaan
yang sering berinteraksi dengan orang lain dapat memberikan
pengetahuan yang cukup lingkungan pekerjaan juga dapat menjadikan
seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang baik secara
langsung maupun tidak langsung (Fauziah, 2016).

4.2.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang dapat mempengaruhi

pengetahuan karena semakin tinggi pendidikan maka akan semakin


44

cenderung untuk mendapatkan informasi dengan baik, baik dari

orang lain maupun media masa.

Pendidikan responden dibagi menjadi 5 kelompok yaitu

tamatan SD, tamatan SMP, tamatan SMA, perguruan tinggi (D3, S1,

S2,S3), tidak tamatan sekolah.

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

NO Pendidikan Jumlah Persentase (%)


1 Tamatan SD 28 28 %
2 Tamatan SMP 32 32 %
3 Tamatan SMA / SMK 27 27 %
4 Perguruan tinggi 2 2%
(D3,S1,S2,S3)
5 Tidak tamatan sekolah 11 11 %
Total 100 % 100 %
Berdasarkan tabel 4.5 menjelaskan bahwa dari 100 responden

terbagi menjadi 5 kelompok yaitu tamatan SD sebanyak 28 orang

atau 28 %, yang berpendidikan tamatan SMP sebanyak 32 orang atau

32 %, yang berpendidikan SMA sebanyak 27 orang atau 27 %, yang

berpendidikan perguruan tinggi (D3, S1, S2, S3) sebanyak 2 orang

atau 2 %, dan yang tidak tamatan sekolah sebanyak 11 orang atau

11 %. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti bahwa rata-

rata responden berpendidikan tamatan SMP, sedangkan pada

penelitian yang dilakukan insiyah dkk responden berpendidikan

paling banyak yaitu SMA di karenakan dari segi pendidikan didesa

dan dikota berbeda, dikota lebih tinggi dibandingkan dengan

pendidikan didesa. Pada umumnya masalah kurangnya kesadaran

akan pentingnya pendidikan dikalangan masyarakat desa.


45

4.3. Hasil Analisis Kuesioner

Pada kuesioner ini terdiri dari 14 item pertanyaan pengetahuan

diabetes dengan pilihan jawaban benar atau salah pada pertanyaan yang

dianggap sesuai.

Berikut merupakan tabel hasil jawaban pada kuesioner

Tabel 4.6 Hasil Jawaban Responden Berdasarkan Persentase Jumlah


Jawaban Pada Kuesioner
Jawaban Persentase %
No Pertanyaan
Benar Salah Benar Salah
1. Diabetes merupakan suatu gangguan 69 31 69 % 31 %
metabolisme karbohidrat, protein dan lemak
2. Nilai kadar gula darah seharusnya berkisar 92 8 92 % 8%
100-126 mg/Dl
3. Sering mengonsumsi makanan manis 98 2 98 % 2%
berlebihan dapat beresiko terkena Diabetes
4. Perokok aktif dapat meningkatkan resiko 31 69 31 % 69 %
diabetes
5. Perempuan lebih mudah terkena diabetes 78 22 78 % 22 %
dibandingkan laki-laki
6. Seseorang yang mengalami stress dapat 60 40 60 % 40 %
beresiko terkena diabetes
7. Banyak mengonsumsui sayur dan buah 99 1 99 % 1%
dapat mengurangi resiko diabetes
8. Mengonsumsi makanan berlemak secara 75 25 75 % 25 %
berlebihan akan meningkatkan resiko
diabetes
9. Obesitas adalah salah satu faktor penyebab 92 8 92 % 8%
diabetes
10. Rajin berolahraga dapat meminimalkan 97 3 97 % 3%
diabetes
11. Seseorang melakukan pengecekan gula 60 40 60 % 40 %
darah minimal 1x seminggu
12. Menjaga pola makan yang cukup dapat 100 0 100 % 0%
memimalkan diabetes
13. Seseorang yang sering bergadang dapat 48 52 48 % 52 %
beresiko terkena diabetes
14. Seseorang yang berumur diatas 40 tahun 93 7 93 % 7%
lebih beresiko terkena penyakit diabetes

Tabel 4.6 dapat menjelaskan bahwa responden mengetahui diabetes

merupakan suatu gangguan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak

sebanyak 69 responden (69%) menjawab benar dan sebanyak 31 responden


46

31 % menjawab salah, karena masih banyak responden yang kurang paham

mengenai pengertian diabetes itu sendiri, sebanyak 92 responden 92 %

menjawab benar tentang nilai kadar gula darah seharusnya berkisar 100-126

mg/dL dan sebanyak 8 responden (8%) menjawab salah, karena masih

banyak responden yang belum mengerti tentang nilai kadar gula darah

normal.

Sebanyak 98 responden (98%) menjawab benar tentang sering

mengonsumsi makanan manis berlebihan dapat beresiko terkena diabetes

dan sebanyak 2 responden (2 %) menjawab salah, sebanyak 31 responden

(31%) menjawab benar tentang perokok aktif dapat meningkatkan resiko

diabetes dan sebanyak 69 responden (69%) menjawab salah, karena kurang

pahamnya responden mengenai perokok juga merupakan factor resiko

diabetes, sebanyak 78 responden (78 %) menjawab benar tentang

perempuan lebih mudah terkena diabetes dibandingkan laki-laki dan 22

responden (22%) menjawab salah.

Sebanyak 60 responden (60 %) menjawab benar tentang seseorang

yang mengalami stress dapat beresiko terkena diabetes dan sebanyak 40

responden (40%) menjawab salah, sebanyak 99 responden (99%) menjawab

benar tentang banyak mengonsumsui sayur dan buah dapat mengurangi

resiko diabetes dan 1 responden (1%) menjawab salah, sebanyak 75

responden (75%) menjawab benar tentang mengonsumsi makanan berlemak

secara berlebihan akan meningkatkan resiko diabetes dan sebanyak 25

responden (25%) menjawab salah, sebanyak 92 responden (92%) menjawab


47

benar tentang obesitas adalah salah satu faktor penyebab diabetes dan 8

responden (8%) menjawab salah.

Sebanyak 97 responden (97%) menjawab benar tentang rajin

berolahraga dapat meminimalkan diabetes dan sebanyak 3 responden (3%)

menjawab salah, sebanyak 60 responden (60%) menjawab benar tentang

seseorang melakukan pengecekan gula darah minimal 1x seminggu dan

sebanyak 40 responden (40%) menjawab salah, karena kurang pemahaman

mengenai pengecekan kadar gula darah, kebanyakan responden mengetahu

pengecekan kadar gula darah adalah 1 bulan sekali, sebanyak 100 responden

(100%) menjawab benar tentang menjaga pola makan yang cukup dapat

memimalkan diabetes.

Sebanyak 48 responden (48%) menjawab benar tentang seseorang

yang sering bergadang dapat beresiko terkena diabetes dan sebanyak 52

responden (52%) menjawab salah, kebanyakan responden belum

mengetahui jika sering bergadang juga menjadi pemicu diabetes karena

dapat menyebabkan penyakit mental, dan sebanyak 93 responden (93%)

menjawab benar tentang seseorang yang berumur diatas 40 tahun lebih

beresiko terkena penyakit diabetes dan sebanyak 7 responden (7%)

menjawab salah.

4.4 Tingkat Pengetahuan

Berikut ini merupakan tabel hasil tingkat pengetahuan masyarakat di

desa Kedungkelor dengan kategori baik skor 76 – 100%, kategori cukup

56 – 75 %, kategori kurang < 56 %.


48

Tabel 4.7 Hasil Jawaban Responden Tingkat Pengetahuan Tentang


Diabetes

NO Pengetahuan Jumlah Presentase (%)


1 Baik 59 59 %
2 Cukup 39 39%
3 Kurang 2 2%
Jumlah 100 100%

Tabel 4.7 tersebut menunjukkan bahwa frekuensi responden

sejumlah 100 orang berdasarkan tingkat pengetahuan yaitu sejumlah 59

responden (59%) memiliki pengetahuan pada kategori baik, sedangkan 39

responden (39%) memiliki pengetahuan pada kategori cukup, dan 2

responden (2%) memiliki pengetahuan pada kategori kurang. Hasil

penelitian pengetahuan responden tergolong baik karena masyarakat pada

Rw 05 temasuk masyarakat binaan posbindu yang setiap akhir bulannya

rutin mengadakan penyuluhan pada Rw 05, sehingga masyarakat sudah

mengetahui seputar penyakit diabetes. Namun pada responden yang

pengetahuannya kurang hal tersebut dikarenakan responden kurang

mendapatkan informasi baik dari pengalaman pribadi, informasi dari aparat

desa, informasi dari masyarakat dan sekitarnya, serta kurang informasi dari

media komunikasi seperti internet, koran maupun majalah.

Pada masyarakat Desa Kedungkelor 05 memiliki kategori tingkat

pengetahuan baik, namun masih banyak masyarakat yang terkena diabetes

disebabkan karena masyarakat masih belum menjaga pola makan yang baik,

yang menyebabkan masyarakat memiliki berat badan berlebih atau obesitas,

belum mampu mengatur aktifitas fisik, banyaknya masyarakat Desa

Kedungkelor yang berusia lanjut yang rentang terkena diabetes dan karena
49

faktor keturunan dari keluarga sehingga masih banyak masyarakat Desa

Kedungkelor yang terkena diabetes.


BAB V

PENUTUP

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari 100

responden yang memiliki pengetahuan dengan kategori baik sebanyak 59

responden (59%), yang memiliki kategori cukup sebanyak 39 responden

(39%), dan yang memiliki kategori kurang sebanyak 2 responden (2%).

5.2.Saran

Diharapkan kepada Aparat desa dan Tenaga Kesehatan di Desa

Kedungkelor untuk dapat melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada

masyarakat sekitar tentang penyakit, baik penyakit menular maupun penyakit

tidak menular untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai

pentingnya kesehatan dan mencegah berbagai macam penyakit.

50
51

DAFTAR PUSTAKA

Adhiarta. (2011). Penatalaksanaan Kaki Diabetik. Artikel dalam Forum Diabetes


Nasional V. Diterbitkan oleh Pusat Informasi Ilmiah Departemen Ilmu
Penyakit Dalam. Bandung : FK UNPAD
Ahmad, S., 2016. Teori Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta : Prenada Melati
Group
American Diabetes Association (ADA) 2012. Medical advice for people with
diabetes in emergency situations. Diabetes Association Journal
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Bandu, M. Y., 2013. “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Pelanggan Pada PT. PLN (Persero) Rayon Makassar Barat”. Skripsi.
Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Jurusan Ilmu Administrasi Program
Studi Administrasi Negara, Universitas Hasanuddin, Makasar.
Baradero, M., (2009). Prinsip dan Praktek Keperawatan Perioperatif. Jakarta :
EGC
Elda, N., Diana, P., dan Tuti, R., 2018. “Pengetahuan Pasien Diabetes Melitus
Tipe 2 dan Hubungannya dengan Kepatuhan Minum Obat di Puskesmas
Mandau Kabupaten Bengkalis” Fakultas Kedokteran, Universitas Riau
Fauziah, C. 2016. Penggunaan Model Pembelajaran Inkuin Terbimbing Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Skripsi. Prodi PGSD. FKIP UNPAS.
Pasuruan : Universitas Pasuruan
Hartini, S., 2009, Diabetes Siapa Takut, Panduan Lengkap Untuk Diabetes,
Keluarganya dan Profesional Medis, Penerbit Qanita, Jakarta, hal 90-93.
Hasnah. (2009). Pencegahan Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2. Media Gizi
Pangan volume VII edisi 1.
Hurlock, E. B. 2014. Psikologi Perkembangan, Suatu PendekatanSepanjang
Rentang Kehidupan (terjemah). Jakarta : Erlangga
International Diabetes Federation., 2015. IDF Diabetes Atlas Seventh Edition
2015. Dunia : IDF
Irianto, K., 2015. Memahami Berbagai Penyakit : Penyebab, Gejala, Penularan,
Pengobatan, Pemulihan, dan Pencegahan. Bandung : CV. Alfabeta.
Jelantik, I. M. G. & Haryati, E. 2014. Hubungan faktor umur, jenis kelamin,
kegemukan dan hipertensi dengan kejadian DM tipe 2 diwilayah kerja
Puskesmas Mataram. Jurnal Media Bina Ilmiah. Diperoleh tanggal 4 Juli
2014 dari http://lpsmataram.com.
52

Junaidi, I., 2009., Pedoman Praktis Obat Indonesia (O.I), Jakarta : PT Buana Ilmu
Populer
Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia. 2019. Tentang Profil Desa
Kedungkelor 2019 Warureja Kabupaten Tegal.
Mukhtar, R.,. 2011. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC
Murti, B., 2010. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif di Bidang Kesehatan edisi ke-2. Yogyakarta : UGM press
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi.Jakarta:
Rineka Cipta.
Notoatmodjo S., 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan Kedua. Jakarta.
Rineka Cipta.
Oktavia, Yuni. (2013). Promotif, Preventif, Kuratif, Rehabilitatif. Diambil dari
http://yunivia88.blogspot.co.ic/2013/05/promotifpreventifkuratifrehabilitat
if.html. (Diakses tanggal 28 Desember 2016).
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)., 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementrian RI tahun 2018.
http:www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi rakorpop
2018/Hasil%20Riskesdas%2018.pdf – DiaksesAgustus 2018
Santjaka, A. (2011). Statistika Untuk Penelitian Kesehatan : Multivariat dan Non
Parametrik. Yogyakarta : Nuha Medika
Suegondo S., 2009 Buku Ajar Penyakit Dalam : Insulin : Farmakoterapi pada
Pengendalian Glikemia Diabetes Melitus Tipe 2, Jilid III, Edisi 4,
Jakarta : FK UI pp. 1884
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,
dan R&D. Bandung : Alfabeta
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono.2012 . Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta Darmadi.
Sugiyono.,2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta
Trisnawati, S.K dan Setyorogo.S. 2013. Faktor Resiko Kejadian Diabetes
Melitus Tipe II Di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat
Tahun 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 5(1): pp.6-11.
Vatimatunnimah, Vina Noor. 2013. “Makalah Epidemiologi Penyakit
Menular dan Penyakit Tidak Menular”.
53

Wawan A. dan Dewi M. 2016, Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia,


Nuha Medika, Yogyakarta
54

L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 1 Lembar Permohoan Izin Pengambilan Data

55
56

Lampiran 2. Lampiran Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian


57

Lampiran 3. Lembar Persetujuan

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORM CONSENT)

Kepada Yth.

Responden

Di Tempat

Dengan Hormat,

Saya mahasiswa DIII Farmasi Politeknik Harapan Bersama Tegal.

Nama : Ade Arum Nur Fitri Asih

NIM : 17080043

Bermaksud akan melakukan peneltian tentang “Tingkat Kepuasan sien


Terhadap Pelayanan Kefarmasian Di Apotek Salma Kecamatan Tarub”.

Adapun informasi yang diberikan responden akan dijamin kerahasiaannya


dan dipergunakan sebagai alat untuk kepentingan penelitian.

Sehubungan dengan hal tersebut, apabila anda setuju utuk ikut serta dalam
penelitian ini dimohon untuk menandatangani kolom yang telah disediakan.

Tegal, 2020

Responden Penulis

Ade Arum Nur Fitri Asih


58

Lampiran 4. Kuesioner Penelitian

KUESIONER

Kuesioner ini digunakan sebagai bahan untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul “TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT PADA UPAYA
PENCEGAHAN DIABETES DI DESA KEDUNGKELOR” yang dilakukan
oleh :

ADE ARUM NUR FITRI ASIH (17080043)

DIII FARMASI

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL

Peneliti akan sangat berterimakasih kepada Bapak/Ibu/Saudara/Saudari yang

bersedia mengisi dan menjawab setiap pertanyaanh dengan suka rela. Kuesioner

ini hanya untuk kepentingan ilmiah sehingga semua jawaban akan dijamin

kerahasiaannya.

A. Petunjuk

1. Baca dan jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jujur sesuai

kenyataan.

2. Jawaban yang saya peroleh semata-mata kepentingan bersama dan

dirahasiakan.

3. Bila terdapat kesulitan dalam menjawab pertanyaan berikut, dapat

langsung bertanya ke peneliti.

B. Identitas Responden

Beri tanda ( √ ) pada pilihan yang sesuai

1. Nama :

2. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan


59

3. Umur :

4. Pekerjaan :

( ) Petani ( ) Pedagang

( ) Pegawai Swasta ( ) Pelajar atau mahasiswa

( ) PNS ( ) Lainnya

5. Pendidikan

( ) Tamatan SD ( ) Perguruan Tinggi (D3,S1,S2,S3)

( ) Tamatan SMP ( ) Tidak Tamatan Sekolah

( ) Tamatan SMA/SMK
60

1. Pertanyaan Kuesioner seblum melakukan uji validitas dan reliabilitas

PETUNJUK PENGISIAN

Berilah tanda ( √ ) pada pilihan jawaban yang paling sesuai dengan

pengetahuan yang Anda miliki.

NO Pertanyaan Benar Salah


1. Diabetes merupakan suatu gangguan metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak
2. Diabetes adalah penyakit yang hanya terjadi pada orang
tua
3. Kadar glukosa darah dalam tubuh melebihi 126 mg/Dl
4. Nilai kadar gula darah seharusnya berkisar 100-126
mg/Dl
5. Sering mengonsumsi makanan manis berlebihan dapat
beresiko terkena Diabetes
6. Perokok aktif dapat meningkatkan resiko diabetes
7. Perempuan lebih mudah terkena diabetes dibandingkan
laki-laki
8. Seseorang yang mengalami stress dapat beresiko
terkena diabetes
9. Sering mengonsumsi soft drink dapat meningkatkan
resiko diabetes
10. Banyak mengonsumsui sayur dan buah dapat
mengurangi resiko diabetes
11. Mengonsumsi makanan berlemak secara berlebihan
akan meningkatkan resiko diabetes
12. Obesitas adalah salah satu faktor penyebab diabetes
13. Menghindari zat atau obat yang mampu beresiko
diabetes
14. Rajin berolahraga dapat meminimalkan diabetes
15. Seseorang melakukan pengecekan gula darah minimal
1x seminggu
16. Menjaga pola makan yang cukup dapat memimalkan
diabetes
61

17. Seseorang lebih memilih berjalan kaki daripada naik


sepeda motor merupakan salah satu cara untuk
terhindar dari penyakit diabetes
18. Seseorang yang mengonsumsi alkohol memiliki resiko
tinggi terkena diabetes
19. Seseorang yang sering bergadang dapat beresiko
terkena diabetes
20. Seseorang yang berumur diatas 40 tahun lebih beresiko
terkena penyakit diabetes

2. Pertanyaan kuesioner sesudah melakukan uji validitas dan

reliabilitas

PETUNJUK PENGISIAN

Berilah tanda ( √ ) pada pilihan jawaban yang paling sesuai dengan

pengetahuan yang Anda miliki.

NO Pertanyaan Benar Salah


1. Diabetes merupakan suatu gangguan metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak
2. Nilai kadar gula darah seharusnya berkisar 100-126
mg/dL
3. Sering mengonsumsi makanan manis berlebihan dapat
beresiko terkena Diabetes
4. Perokok aktif dapat meningkatkan resiko diabetes
5. Perempuan lebih mudah terkena diabetes dibandingkan
laki-laki
6. Seseorang yang mengalami stress dapat beresiko
terkena diabetes
7. Banyak mengonsumsui sayur dan buah dapat
mengurangi resiko diabetes
8. Mengonsumsi makanan berlemak secara berlebihan
akan meningkatkan resiko diabetes
9. Obesitas adalah salah satu faktor penyebab diabetes
62

10. Rajin berolahraga dapat meminimalkan diabetes


11. Seseorang melakukan pengecekan gula darah minimal
1x seminggu
12. Menjaga pola makan yang cukup dapat memimalkan
diabetes
13. Seseorang yang sering bergadang dapat beresiko
terkena diabetes
14. Seseorang yang berumur diatas 40 tahun lebih beresiko
terkena penyakit diabetes
63

HASIL UJI VALIDITAS RELIABILITAS

Correlations

Correlations
total
P01 Pearson Correlation .555**
Sig. (2-tailed) .001
N 30
P02 Pearson Correlation -.003
Sig. (2-tailed) .988
N 30
P03 Pearson Correlation .021
Sig. (2-tailed) .912
N 30
P04 Pearson Correlation .586**
Sig. (2-tailed) .001
N 30
P05 Pearson Correlation .565**
Sig. (2-tailed) .001
N 30
P06 Pearson Correlation .706**
Sig. (2-tailed) .000
N 30
P07 Pearson Correlation .496**
Sig. (2-tailed) .005
N 30
P08 Pearson Correlation .584**
Sig. (2-tailed) .001
N 30
P09 Pearson Correlation .208
Sig. (2-tailed) .269
N 30
P10 Pearson Correlation .455*
Sig. (2-tailed) .011
N 30
P11 Pearson Correlation .478**
Sig. (2-tailed) .008
N 30
P12 Pearson Correlation .515**
Sig. (2-tailed) .004
N 30
P13 Pearson Correlation -.086
Sig. (2-tailed) .649
N 30
P14 Pearson Correlation .550**
Sig. (2-tailed) .002
N 30
P15 Pearson Correlation .502**
Sig. (2-tailed) .005
N 30
P16 Pearson Correlation .586**
Sig. (2-tailed) .001
N 30
64

P17 Pearson Correlation .249


Sig. (2-tailed) .184
N 30
P18 Pearson Correlation .078
Sig. (2-tailed) .681
N 30
P19 Pearson Correlation .436*
Sig. (2-tailed) .016
N 30
P20 Pearson Correlation .569**
Sig. (2-tailed) .001
N 30
Total Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.738 20
Lampiran 5. Data Karakteristik Responden

Data Karakteristik Responden

NO. UMUR JENIS


NAMA (TAHUN) KELAMIN PEKERJAAN PENDIDIKAN
1 R1 3 2 6 1
2 R2 4 2 6 1
3 R3 2 2 6 1
4 R4 1 1 5 2
5 R5 1 2 5 3
6 R6 3 2 6 2
7 R7 3 1 1 2
8 R8 3 2 6 1
9 R9 1 1 6 1
10 R10 1 2 5 2
11 R11 1 2 5 3
12 R12 1 1 6 3
13 R13 2 2 6 1
14 R14 3 2 6 1
15 R15 2 2 6 2
16 R16 4 2 1 5
17 R17 3 1 4 2
18 R18 1 2 5 3
19 R19 4 1 4 1
20 R20 3 2 4 1

65
66

21 R21 3 2 4 1
22 R22 2 1 4 1
23 R23 3 2 6 5
24 R24 1 2 6 3
25 R25 3 2 4 2
26 R26 1 2 2 2
27 R27 1 1 5 2
28 R28 1 2 5 3
29 R29 2 1 1 1
30 R30 1 1 5 3
31 R31 3 2 6 1
32 R32 4 2 6 1
33 R33 1 1 5 3
34 R34 4 2 6 5
35 R35 1 1 5 2
36 R36 4 2 6 5
37 R37 1 2 2 3
38 R38 3 2 4 1
39 R39 1 2 5 2
40 R40 3 2 1 1
41 R41 1 2 6 2
42 R42 2 2 1 2
43 R43 2 2 1 1
44 R44 2 2 6 1
45 R45 1 2 6 3
67

46 R46 1 1 5 2
47 R47 1 1 5 3
48 R48 3 2 6 2
49 R49 4 1 4 5
50 R50 2 2 6 5
51 R51 4 1 6 1
52 R52 4 2 4 1
53 R53 3 1 4 2
54 R54 2 1 4 3
55 R55 3 1 3 1
56 R56 3 2 6 1
57 R57 1 2 6 3
58 R58 1 1 5 3
59 R59 3 2 6 2
60 R60 1 2 5 3
61 R61 1 1 6 2
62 R62 4 2 6 5
63 R63 3 2 6 1
64 R64 4 1 6 5
65 R65 4 1 4 1
66 R66 3 2 6 2
67 R67 3 1 4 3
68 R68 2 2 4 3
69 R69 3 1 4 1
70 R70 3 1 6 3
68

71 R71 4 1 1 1
72 R72 1 1 6 2
73 R73 3 2 6 2
74 R74 3 1 6 2
75 R75 3 2 4 2
76 R76 4 1 2 3
77 R77 3 2 6 5
78 R78 1 2 5 2
79 R79 3 1 4 2
80 R80 3 2 4 3
81 R81 4 2 6 5
82 R82 2 1 1 3
83 R83 1 1 6 2
84 R84 2 1 2 3
85 R85 3 2 1 2
86 R86 2 2 6 3
87 R87 4 2 4 2
88 R88 3 2 6 2
89 R89 2 1 4 2
90 R90 3 1 6 1
91 R91 3 1 3 4
92 R92 1 1 5 3
93 R93 1 2 2 4
94 R94 3 2 6 1
95 R95 2 2 6 2
69

96 R96 1 2 5 2
97 R97 3 2 4 5
98 R98 1 2 5 3
99 R99 1 2 5 3
100 R100 1 2 5 3

Keterangan :

1. Berdasarkan Usia
Usia 17 – 24 tahun : kode 1
Usia 25 – 34 tahun : kode 2
Usia 35 – 49 tahun : kode 3
Usia 50 – 65 tahun : kode 4

2. Berdasarkan Jenis Kelamin


Laki – laki : kode 1
Perempuan : kode 2

3. Berdasarkan Pekerjaan
Petani : kode 1
Pegawai Swasta : kode 2
PNS : kode 3
Pedagang : kode 4
Pelajar atau Mahasiswa : kode 5
Lainnya : kode 6
70

4. Berdasarkan Pendidikan
Tamatan SD : kode 1
Tamatan SMP : kode 2
Tamatan SMA/SMK : kode 3
Perguruan Tinggi (D3, S1, S2, S3 ) : kode 4
Tidak tamatan sekolah : kode 5
Statistics

Umur jenis_kelamin pekerjaan pendidikan

N Valid 100 100 100 100

Missing 0 0 0 0

Mean 2.34 1.62 4.66 2.36

Median 3.00 2.00 5.00 2.00

Mode 3 2 6 2

Std. Deviation 1.103 .488 1.584 1.227

Variance 1.217 .238 2.509 1.505

Range 3 1 5 4

Minimum 1 1 1 1

Maximum 4 2 6 5

Sum 234 162 466 236

Frequency Table

Umur

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 17-24 33 33.0 33.0 33.0

25-34 16 16.0 16.0 49.0

35-49 35 35.0 35.0 84.0

50-65 16 16.0 16.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

71
72

jenis_kelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Laki-laki 38 38.0 38.0 38.0

Perempuan 62 62.0 62.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Pekerjaan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Petani 9 9.0 9.0 9.0

Pegawai Swasta 5 5.0 5.0 14.0

PNS 2 2.0 2.0 16.0

Pedagang 21 21.0 21.0 37.0

Pelajar atau Mahasiswa 21 21.0 21.0 58.0

Lainnya 42 42.0 42.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Pendidikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tamatan SD 28 28.0 28.0 28.0

Tamatan SMP 32 32.0 32.0 60.0

Tamatan SMA/SMK 27 27.0 27.0 87.0

Perguruan Tinggi (D3, S1,


2 2.0 2.0 89.0
S2, S3)

Tidak Tamatan Sekolah 11 11.0 11.0 100.0

Total 100 100.0 100.0


Lampiran 6. Hasil Jawaban Responden

NO Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14


1 R1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
2 R2 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
3 R3 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1
4 R4 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1
5 R5 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
6 R6 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1
7 R7 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1
8 R8 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1
9 R9 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1
10 R10 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0
11 R11 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 R12 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1
13 R13 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1
14 R14 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 R15 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
16 R16 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
17 R17 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 R18 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 R19 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0
20 R20 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1
21 R21 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1
22 R22 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1

73
74

23 R23 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
24 R24 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
25 R25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
26 R26 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1
27 R27 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
28 R28 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
29 R29 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
30 R30 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0
31 R31 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
32 R32 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1
33 R33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
34 R34 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1
35 R35 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1
36 R36 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
37 R37 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
38 R38 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
39 R39 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
40 R40 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
41 R41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
42 R42 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0
43 R43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
44 R44 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1
45 R45 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1
46 R46 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
47 R47 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
75

48 R48 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1
49 R49 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
50 R50 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0
51 R51 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
52 R52 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
53 R53 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
54 R54 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
55 R55 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
56 R56 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
57 R57 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
58 R58 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1
59 R59 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
60 R60 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
61 R61 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
62 R62 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
63 R63 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
64 R64 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1
65 R65 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
66 R66 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
67 R67 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1
68 R68 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1
69 R69 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
70 R70 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1
71 R71 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
72 R72 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
76

73 R73 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
74 R74 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1
75 R75 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
76 R76 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1
77 R77 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
78 R78 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
79 R79 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
80 R80 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
81 R81 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
82 R82 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
83 R83 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1
84 R84 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
85 R85 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1
86 R86 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0
87 R87 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
88 R88 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
89 R89 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1
90 R90 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1
91 R91 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
92 R92 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
93 R93 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
94 R94 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
95 R95 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1
96 R96 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1
97 R97 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
77

98 R98 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
99 R99 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
100 R100 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1

Keterangan

Jawaban SALAH Skor Nilai : 0

Jawaban BENAR Skor Nilai : 1


Lampiran 7. Hasil Tingkat pengetahuan Responden

No. Responden Total Persen (%) Keterangan Kode


1 R1 11 78,50% Baik 1
2 R2 11 78,50% Baik 1
3 R3 9 64,28% Cukup 2
4 R4 10 71,42% Cukup 2
5 R5 11 78,50% Baik 1
6 R6 8 57,14% Cukup 2
7 R7 8 57,14% Cukup 2
8 R8 8 57,14% Cukup 2
9 R9 9 64,28% Cukup 2
10 R10 8 57,14% Cukup 2
11 R11 13 92,85% Baik 1
12 R12 8 57,14% Cukup 2
13 R13 8 57,14% Cukup 2
14 R14 13 92,85% Baik 1
15 R15 13 92,85% Baik 1
16 R16 11 78,50% Baik 1
17 R17 12 85,71% Baik 1
18 R18 12 85,71% Baik 1
19 R19 8 57,14% Cukup 2
20 R20 10 71,42% Cukup 2
21 R21 9 64,28% Cukup 2
22 R22 10 71,42% Cukup 2
23 R23 10 71,42% Cukup 2
24 R24 11 78,50% Baik 1
25 R25 13 92,85% Baik 1
26 R26 10 71,42% Cukup 2
27 R27 11 78,50% Baik 1
28 R28 13 92,85% Baik 1
29 R29 13 92,85% Baik 1
30 R30 10 71,42% Cukup 2
31 R31 13 92,85% Baik 1
32 R32 9 64,28% Cukup 2
33 R33 14 100% Baik 1
34 R34 7 50% Kurang 3
35 R35 11 78,50% Baik 1

78
79

36 R36 13 92,85% Baik 1


37 R37 11 78,50% Baik 1
38 R38 11 78,50% Baik 1
39 R39 10 71,42% Cukup 2
40 R40 11 78,50% Baik 1
41 R41 13 92,85% Baik 1
42 R42 10 71,42% Cukup 2
43 R43 14 100% Baik 1
44 R44 9 64,28% Cukup 2
45 R45 7 50% Kurang 3
46 R46 13 92,85% Baik 1
47 R47 14 100% Baik 1
48 R48 10 71,42% Cukup 2
49 R49 11 78,50% Baik 1
50 R50 10 71,42% Cukup 2
51 R51 12 85,71% Baik 1
52 R52 12 85,71% Baik 1
53 R53 10 71,42% Cukup 2
54 R54 11 78,50% Baik 1
55 R55 11 78,50% Baik 1
56 R56 11 78,50% Baik 1
57 R57 12 85,71% Baik 1
58 R58 10 71,42% Baik 2
59 R59 12 85,71% Cukup 1
60 R60 13 92,85% Baik 1
61 R61 12 85,71% Baik 1
62 R62 14 100% Baik 1
63 R63 11 78,50% Baik 1
64 R64 9 64,28% Cukup 2
65 R65 12 85,71% Baik 1
66 R66 11 78,50% Baik 1
67 R67 10 71,42% Cukup 2
68 R68 11 78,50% Baik 1
69 R69 12 85,71% Baik 1
70 R70 10 71,42% Cukup 2
71 R71 12 85,71% Baik 1
72 R72 10 71,42% Cukup 2
73 R73 12 85,71% Baik 1
74 R74 10 71,42% Cukup 2
80

75 R75 12 85,71% Baik 1


76 R76 9 64,28% Cukup 2
77 R77 12 85,71% Baik 1
78 R78 10 71,42% Cukup 2
79 R79 13 92,85% Baik 1
80 R80 11 78,50% Baik 1
81 R81 10 71,42% Baik 2
82 R82 13 92,85% Baik 1
83 R83 9 64,28% Cukup 2
84 R84 12 85,71% Baik 1
85 R85 11 78,50% Baik 1
86 R86 10 71,42% Cukup 2
87 R87 12 85,71% Baik 1
88 R88 13 92,85% Baik 1
89 R89 9 64,28% Cukup 2
90 R90 8 57,14% Cukup 2
91 R91 12 85,71% Baik 1
92 R92 13 92,85% Baik 1
93 R93 14 100% Baik 1
94 R94 12 85,71% Baik 1
95 R95 9 64,28% Cukup 2
96 R96 9 64,28% Cukup 2
97 R97 11 78,50% Baik 1
98 R98 14 100% Baik 1
99 R99 12 85,71% Baik 1
100 R100 10 71,42% Cukup 2

Keterangan
Kategori Baik 76 – 100 % : kode 1
Kategori Cukup 56 – 75 % : kode 2
Kategori Kurang < 56 % : kode 3
81

Statistics

pengetahuan

N Valid 100

Missing 0

Mean 1.43

Median 1.00

Mode 1

Std. Deviation .537

Variance .288

Range 2

Minimum 1

Maximum 3

Sum 143

Pengetahuan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Baik 59 59.0 59.0 59.0

Cukup 39 39.0 39.0 98.0

Kurang 2 2.0 2.0 100.0

Total 100 100.0 100.0


82

Lampiran 8. Dokumentasi

NO GAMBAR KETERANGAN
1. Responden Mengisi
Kuesioner

2. Responden Mengisi
Kuesioner

3. Responden Mengisi
Kuesioner
83

CURICULUM VITAE

Nama : Ade Arum Nur Fitri Asih


TTL : Tegal, 02 Februari 1997
E-mail : adearum42@gmail.com
Alamat : Ds. Kedungkelor Rt.04 Rw.04. Kec. Warureja.
Kab.Tegal
Riwayat Pendidikan
SD : SD Negeri 02 Kedungkelor
SMP : SMP Negeri 01 Warureja
SMK : MAN Pemalang
Akademi : DIII Farmasi Politeknik Harapan Bersama Tegal
Nama Orang Tua :
Ayah : H. Kasnadih
Ibu : Hj. Rochatih
Pekerjaan Orang Tua
Ayah : Pedagang
Ibu : Pedagang
Judul Penelitian : Tingkat Pengetahuan Masyarakat pada Upaya
Pencegahan Diabetes Mellitus di Desa Kedungkelor

Tegal, 7 Mei 2020

Ade Arum Nur Fitri Asih

Anda mungkin juga menyukai