(Studi Kasus Resiko Tinggi Umur > 35 Tahun, Obesitas dan Hipertensi)
Tahun 2019
Disusun Oleh :
RAHMITA
NIM. 17070033
TAHUN 2020
i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
(Studi Kasus Resiko Tinggi Umur > 35 Tahun, Obesitas dan Hipertensi)”
Adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip telah
saya nyatakan dengan benar.
Nama : RAHMITA
NIM : 17070033
(Rahmita)
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
(Studi Kasus Resiko Tinggi Umur > 35 Tahun, Obesitas dan Hipertensi)”
Disusun oleh :
Nama : RAHMITA
NIM : 17070033
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Nama : Rahmita
NIM : 17070033
DEWAN PENGUJI
iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Nama : Rahmita
Nim : 17070033
Di buat di : Tegal
Yang menyatakan
RAHMITA
v
MOTTO
Saya datang, saya bimbingan, saya revisi, saya ujian, dan saya menang
Keluarga adalah semangat dan motivasiku untuk tidak mudah berputus asa.
Percaya diri adalah kunci utama untuk menjadi diri sendiri lebih dari
siapapun, jangan biarkan mereka yang tidak suka dengan caramu menjadi
hambatan untuk terus maju.
Teman yang paling setia hanyalah kebenaran dan keyakinan yang teguh
Teman sejati adalah ia yang meraih tangan anda dan menyentuh hati anda
Belajarlah disaat orang lain tidur, bekerjalah disaat orang lain bermalas-
malasan , mempersiapkan disaat oran bermain dan bermimpilah saat orang
lain berharap
Tiada doa yanng paling indah selain doa agar karya tulis ini cepat selesai
dan bermamfaat untuk banyak orang
SEMANGAT!!!
MANJADDA WAJADA
vi
PERSEMBAHAN
kami semua
vii
penyusunan KTI ini. Jasa engkau takkan pernah saya
viii
disengaja atau tidak, sayaang sama kalian. Sukses
orang tercinta
ix
RESIKO TINGGI UMUR >35 TAHUN, OBESITAS DAN HIPERTENSI
(Studi kasus terhadap Ny. S di Puskesmas Pagerbarang Kabupaten Tegal)
ABSTRAK
Sebagai upaya menurunkan kematian ibu dan kematian anak, Kementerian
Kesehatan menetapkan indikator persentase puskesmas melaksanakan kelas ibu hamil
dan persentase puskesmas melaksanakan orientasi Program Perencanaan Persalinan
dan Pencegahan Komplikasi (P4K).
Tujuan dilakukannya studi kasus ini adalah dapat melaksanakan asuhan kebidanan
komprehensif pada Ny. S di Puskesmas Pagerbarang Kecamatan Pagerbarang
Kabupaten Tegal Tahun 2019 (Studi Kasus Resiko Tinggi Umur > 35 Tahun, Obesitas
dan Hipertensi) saat hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir dengan menerapkan
managemen asuhan kebidanan 7 langkah varney dan SOAP.
Objek penelitian adalah Ny. S G4P3A0 umur 45 tahun dengan hamil Resti Umur
>35 tahun, Obesitas dan Hipertensi, bersalin dan nifas normal. Studi kasus ini
dilaksanakan pada tanggal 03 September 2019 di wilayah kerja Puskesmas Pagerbarang
Kabupaten Tegal. Asuhan tersebut dijabarkan secara menyeluruh, dimulai sejak pasien
hamil TM III (38 minggu lebih 1 hari dan 39 minggu lebih 2 hari) dan nifas normal (6
jam post partum sampai 42 hari post partum).
Dari semua data yang diperoleh dapat disimpulkan selama kehamilan objek
mengalami kenaikan tekanan darah, sehingga saat persalinan perlu adanya kolaborasi
dengan dokter untuk dilakukannya rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih
memadai,namun pada saat nifas tekanan darah ibu perlahan normal kembali.
x
KATA PENGANTAR
Seraya memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini
dengan Judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. Sdi Puskesmas
Pagerbarang Kabupaten Tegal Tahun 2019 (Studi Kasus Resiko Tinggi Umur >
35 Tahun, Obesitas dan Hipertensi)”.
Penulis menyadari dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini banyak sekali
kesalahan dan kekeliruan, tapi berkat bimbingan dan arahan dari semua pihak
akhirnya Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. MC. Chambali, B.Eng EE,M.Kom selaku Direktur Politeknik Harapan
Bersama Tegal.
2. NilatulIzah, S.ST., M.Keb selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan Politeknik
Harapan Bersama Tegal dan selaku Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Sri Lestari, S.ST selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan
dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Keluarga Ny. S yang sudah bersedia dan menyempatkan waktu untuk menjadi
bagian dalam Praktek Kebidanan di Desa Randusari, wilayah Puskesmas
Pagerbarang Kabupaten Tegal.
5. Kedua orang tua dan keluarga tercinta serta pakde dan bude yang telah
mendukung, memberikan semangat, terimakasih atas do’a dan restunya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah
ini masih jauh dari sempurna, disebabkan keterbatasan pengetahuan penulis.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
Rahmita
NIM. 17070033
xi
DAFTAR ISI
xii
C. Landasan Hukum Kewenangan Bidan .................................................. 95
1. Peraturan Menteri Kesehatan ............................................................. 95
2. Standar Pelayanan Kebidanan ........................................................... 99
3. Kompetensi Bidan............................................................................ 101
BAB III TINJAUAN KASUS........................................................................... 104
A. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan ................................................... 104
B. Asuhan Kebidanan Pada Persalinan .................................................... 121
C. Asuhan kebidanan pada Nifas ............................................................. 128
D. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir ........................................... 139
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................. 144
A. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan ................................................... 144
B. Asuhan Kebidanan Pada Persalinan .................................................... 162
C. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas .................................................. 165
D. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Normal.............................. 175
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 181
A. Kesimpulan .......................................................................................... 181
B. Saran .................................................................................................... 183
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Usia Kehamilan Berdasarkan Tinggi Fundus Uteri ....... 32
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ovum yang dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Jika dihitung mulai
persalinan dan nifas, dan sebab tidak langsung seperti penyakit jantung,
adalah rasio kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas
1
2
Indonesia, 2018).
semua pihak agar lebih perduli terhadap perempuan yang sedang hamil
tahun), Terlalu tua untuk mempunyai anak (>35 tahun, Terlalu banyak
melahirkan anak (jumlah anak lebih dari 3) dan yang terakhir Terlalu rapat
ini diharapkan pasangan usia subur (suami dan istri) dapat merencanakan
kematian ibu tahun 2017 sebanyak 475 kasus. Dengan demikian Angka
Kematian Ibu Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan dari 88,05 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2017 menjadi 78,60 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2018. Kabupaten atau kota dengan kasus
Kabupaten atau kota dengan kasus kematian terendah adalah Kota Tegal
yaitu 2 kasus.
2018).
AKB 24 per 1.000 kelahiran hidup, dan AKABA 32 per 1.000 kelahiran
dan diharapkan AKN juga dapat mencapai target yaitu 12/1.000 kelahiran
dibandingkan jumlah AKB tahun 2017 yaitu yaitu sebesar 8,9 per 1.000
terendah adalah kota Surakarta yaitu 2,8 per 1.000 kelahiran hidup (Profil
dari total kasus keseluruhan AKI di Jawa Tengah yaitu 88,58 per 100.000
Kabupaten Tegal tahun 2017 masih tinggi yaitu 212 kasus kematian dari
dengan Angka Kematian Bayi (0-1 tahun) di Kabupaten Tegal tahun 2018,
5
Pagerbarang. Jumlah ibu hamil dengan Risiko Tinggi sebanyak 422 orang.
Jumlah ibu bersalin sebanyak 1.121 orang. Jumlah ibu nifas sebanyak
1.121 orang. Jumlah bayi baru lahir hidup sebanyak 1.112 bayi. Jumlah
Angka Kematian Ibu (AKI) tidak ada dan jumlah Angka Kematian Bayi
Asfiksia, 1 bayi dengan Hipotermi. Jumlah ibu hamil faktor resiko tinggi
resiko umur >35 tahun sebanyak 48 orang, faktor resiko jarak kelahiran
yang terlalu dekat sebnayak 39 orang, faktor resiko tinggi hipertensi dalam
387 orang. Jumlah ibu bersalin sebanyak 1.138 orang. Jumlah ibu nifas
sebnayak 1.121 orang. Jumlah bayi baru lahir hidup sebanyak 1.026 bayi.
Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) tidak ada dan Angka Kematian Bayi
6
Konginetal 1 orang, dan lain-lain 1 orang. Jumlah ibu hamil faktor resiko
tinggi yang ada di Puskesmas Pagerbarang pada tahun 2018 terdapat 481
orang,diantaranya, faktor resiko tinggi umur < 20 tahun 45 orang, dan > 35
tahun 70 orang, jarak persalinan < 2 tahun 17 orang, KEK 104 orang,
Pagerbarang, 2018).
dan merupakan salah satu dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan
dalam kehamilan juga masih cukup tinggi. Hal ini disebabkan selain oleh
etiologi tidak jelas, juga oleh perawatan dalam persalinan masih ditangani
oleh tenaga non medik dan sistem rujukan yang belum sempurna.
Hipertensi dalam kehamilan bisa dialami oleh semua ibu hamil sehingga
banyak terdapat ibu hamil dengan faktor resiko usia > 35 tahun yang
merupakan salah satu faktor dari penyebab kematian ibu, karena kesehatan
ibu sudah menurun pada usia > 35 tahun, dan mempenyai resiko untuk
Pada kasus ini selain masalah hipertensi, faktor umur > 35 tahun,
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan anak di jawa tengah yang
pada Ny. S dengan Studi Kasus Resiko Tinggi Umur > 35 Tahun,
kehamilannya dengan sehat dan selamat serta bayi yang dilahirkan sehat.
B. Rumusan Masalah
2019 (Studi Kasus Resiko Tinggi Umur > 35 Tahun, Obesitas dan
Hipertensi)”.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tegal Tahun 2019 (Studi Kasus Resiko Tinggi Umur > 35 Tahun,
2. Tujuan Khusus
Hipertensi
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, dan BBL serta dapat
3. Bagi Institusi
E. Ruang Lingkup
1) Sasaran
Hipertensi
2) Tempat
3) Waktu
27 Oktober 2019
1. Data Primer
a. Wawancara
2010).
b. Observasi
c. Pemeriksaan Fisik
2. Data Sekunder
a. Studi Pustaka
b. Studi Dokumenter
klinik.
1. BAB I PENDAHULUAN
4. BAB IV PEMBAHASAN
pembahasan.
5. BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Kompetensi Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
S, 2014: 213).
1. Konsepsi
sebagai berikut :
14
15
saat ovulasi.
membuahi ovum.
2. Fertilisasi
3. Implantasi / Nidasi
dari sel – sel anak yang lebih kecil yang disebut blastomer. Pada
hari ke-3, bola terdiri dari 16 sel blastomer dan disebut morula.
didalamblastula :
plasenta
(Sulistyawati, 2012:83-85).
haid lagi.
3) Mengidam
4) Pingsan
18
6) Anoreksia
lagi.
7) Sering miksi
8) Konstipasi
9) Epulis
simfisis pubis.
terjadinya kehamilan.
kelabu kehitaman.
implantasi plasenta.
sekitar 20 minggu.
minggu.
3) Bagian-bagian janin
bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba
menggunakan USG.
4) Kerangka janin
USG.
a) Uterus
21
b) Ovarium
d) Kulit
e) Payudara
dan berat.
alveoli.
berwarna kuning.
23
sebagai berikut.
a) Tahap antisipasi
diri)
terdekatnya.
25
dalam peran)
kesehatan keluarga.
dirahasiakannya.
luar dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari
waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu
melahirkan.
trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan
a) Perdarahan
keguguran
b) Bengkak pada kaki, tangan, dan wajah, atau sakit kepala kadang
kala disertai kejang. Bengkak atau sakit kepala pada ibu hamil
kandungan
30
f) Ibu muntah terus dan tidak mau makan. Keadaan ini akan
sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu : satu kali pada usia kandungan
sebelum 3 bulan, satu kali pada usia kandungan 4-6 bulan, 2 kali pada
terdiri dari :
kg/bulan.
rujuk.
bayi.
Selang Waktu
Imunisasi TT Lama Perlindungan
Minimal
mual.
8) Tes Laboratorium
umur maka akan terjadi penurunan fungsi dari organ yaitu melalu
diakibatkan oleh usia ibu yang sudah terlalu tua untuk hamil.
mengenai kebenarannya.
1) Pengertian
2010).
37
48)
nutrisi.
untuk USG.
perkembangan janin.
j. Hipertensi
1. Pengertian
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik dan diastolik ≥
a) Hipertensi kronik
2012).
2) Pencegahan
a. Non-medis
40
terjadinya preeklamsi.
berikut :
PUFA.
kalsium.
persalinan preterm.
b. Medis
terjadinya preeklamsia.
3) Obat-obatan antioksidan :
(Prawirohardjo, 2010)
superimposed preeklamsia.
(Prawirohardjo, 2010)
preeklamsi berat.
1) Preeklamsi ringan
a) Definisi
aktivasi endotel.
b) Diagnosis
sebagai berikut :
43
aterm ?
atau “ekspektatif”.
“agresif”.
2) Preeklamsi Berat
a) Definisi
2009).
b) Diagnosis
pemeriksaan kualitatif.
cc/24 jam.
pandangan kabur.
mmHg.
gram/jam).
e) Kontraindikasi
dalam obat
dalam darah)
darah)
47
pada kehamilan.
molanhidatidosa
2. Faktor Resiko
a) Faktor maternal
1) Usia maternal
(Manuaba, 2010).
2) Primigravida
3) Riwayat keluarga
4) Riwayat hipertensi
(Manuaba, 2010).
6) Gangguan ginjal
b) Faktor kehamilan
preeklamsia.
2. Kompetensi Persalinan
a. Pengertian Persalinan
dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar
2010, hal.4).
51
2-3)
kemungkinan, yaitu:
peregangan.
52
2) Teori Keregangan
serviks.
3) Teori Oksitosin
oksitosin meningkat.
makin besar.
53
bertambah.
pecah.
3. Pengeluaran Cairan
dari 24 jam.
a. Perlunakan serviks
b. Pendataran serviks
c. Pembukaan serviks
c. Bentuk-bentuk persalinan
digolongkan menjadi:
54
akhir hanya dengan tenaga ibu serta melalui jalan lahir ke dunia
luar.
Vacum Ektrasi.
persalinan.
Persalinan
1) Penumpang (passenger)
Jalan lahir terbagi atau dua, yaitu jalan lahir keras dan
3) Kekuatan (Power)
e. Tahapan persalinan
membuka.
57
cm).
pembukaan 4 cm
cm/jam.
58
yang sama.
1. Tekanan darah
2. Metabolisme
3. Suhu tubuh
4. Detak jantung
5. Ginjal
dalam persalinan.
6. Gastrointestinal
kehamilan kala I.
7. Hematologi
60
stabil.
kontraksi
dan/atau vagina
yang menunjukan:
61
c. Lamanya persalinan
berlangsung.
berhenti selama 10 detik atau lebih, tiga sampai empat kali per
tidak dianjurkan.
mau buang air besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waktu
perlu dijahit
pascapersalianan :
c) Pantau suhu ibu satu kali dalam jam pertama dan satu kali
jam kedua.
65
lima benang merah, yang penting dan saling terkait dalam asuhan
sebagai berikut :
keputusan.
atau dihadapi.
mengatasi masalah.
66
solusi masalah.
intervensi.
3. Pencegahan Infeksi
4. Pencatatan (dokumentasi)
5. Rujukan
menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi baru lahir. Sangat sulit
tempat rujukan.
3. Kompetensi Nifas
a. Pengertian Nifas
2016, hal. 1)
psikologi
4) Memberikan pelayanan KB
70
8 minggu.
pasca melahirkan
1) Perubahan Integumen
2) Perubahan uterus
samapai hari ke- 7 TFU setengah pusat simfisis, pada hari ke-
3) Perubahan vagina
nillipara.
4) Sistem Endokrin
5) Sistem Urinaria
a. Suhu
b. Nadi
c. Pernafasan
d. Tekanan Darah
postpartum.
– perubahan perilaku.
fokus pada perut, dan kandung kemih. Fokus pada bayi dan
1) Lochea rubra atau merah, keluar pada hari ke-1 sampai hari ke-4
berlendir. Lochea ini berlangsung dari hari ke-4 sampai hari ke-
7 postpartum.
hubungan antara ibu dan bayi baru lahir, menjaga bayi tetap
nifas dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir,
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia
Bayi lahir normal adalah bayi yang lahir cukup bulan, 37-42
persalinan dan 2-6 kali sehari 1-2 hari pertama, setelah itu mereka
Bayi baru lahir normal jika termasuk dalam kriteria sebagai berikut:
10-15 menit.
10. Genetali : testis sudah turun (pada bayi laki-laki) dan labia
dan lengket.
c. Penilaian APGAR
adalah 10. Nilai 7-10 pada menit pertama menunjukan bahwa bayi
hal. 158).
ekstermitas biru (1), atau seluruh tubuh bayi pucat atau biru (0).
(1), atau tidak ada ada denyut (0). Bayi yang berwarna merah
>100.
respon terhadap rasa haus atau sentuhan. Pada bayi yang sedang
untuk menangis tetapi hanya dapat merintih (1), atau tidak ada
bayi lambat dan tidak teratur (1), atau tidak ada pernapasan
e. Kunjungan Neonatal
hanya setelah itu jika terjadi masalah medis dan jika suhunya
36,5ºc, bungkus bayi dengan kain yang kering dan hangat, kepala
tanda bahaya pada bayi, menjaga suhu tubuh bayi, konseling ASI
pada bayi baru lahir, menjaga keamanan bayi, menjaga suhu tubuh
1. Pengertian
a. Asuhan kebidanan
b. Manajemen kebidanan
urutan yang logis dan menguntungkan baik bagi pasien maupun bagi
evaluasi.
yang akurat dan dari semua yang berkaitan dengan kondisi klien.
penunjang.
1) Data Subyektif
data subyektif adalah data yang didapat dari klien sebagai suatu
(1) Nama
(2) Umur/Usia
(3) Agama
berdoa (Ambarwati,2008)
(4) Pendidikan
(5) Pekerjaan
(6) Alamat
(Ambarwati, 2009).
trimester I.
88
(1) Nutrisi
(2) Eliminasi
(3) Istirahat
(4) Aktivitas
masalah.
kondisi pasien.
2) Data Obyektif
(a) Inspeksi
linea nigra. Selain itu, pada areola dan daerah genital juga
(b) Palpasi
(c) Auskultasi
(d) Perkusi
1) Diagnosa Nomenklatur
2) Diagnosa Masalah
membutuhkan penanganan.
3) Diagnosa Kebutuhan
mengantisipasi penanganan
pencegahan.
93
informasi dari keluar atau orang lain dapat dimasukkan dalam data
diagnosis.
segera.
a. Pasal 18
berencana.
b. Pasal 19
kehamilan.
meliputi pelayanan:
c) persalinan normal;
a) episiotomi;
ibu eksklusif;
postpartum;
97
c. Pasal 20
huruf b diberikan pada bayi baru lahir, bayi, anak balita, dan anak
prasekolah.
prasekolah; dan
pemberian tanda identitas diri, dan merujuk kasus yang tidak dapat
atau povidoniodine serta menjaga luka tali pusat tetap bersih dan
kering; dan
kepada ibu dan keluarga tentang perawatan bayi baru lahir, ASI
a. Pasal 21
berwenang memberikan:
berikut:
sehat
Standar 2 : Pendokumentasian
b. Standar praktik bidan pada kesehatan ibu dan anak (13 standar)
(10 standar)
minggu)
mingguu)
3. Kompetensi Bidan
yang dapat membentuk dasar dari asuhan yang bermutu tinggi sesuai
orang tua.
setempat.
budaya setempat.
103
TINJAUAN KASUS
(Studi Kasus Resiko Tinggi Umur > 35 Tahun, Obesitas dan Hipertensi)
dengan klien, data disajikan pada pengkajian sebagai berikut : pada hari
1. Pengkajian Data
a. Data Subyektif
1) Biodata
Kecamatan Pagerbarang.
104
105
2) Keluhan Utama
c) Riwayat Haid
4) Riwayat Kesehatan
5) Kebiasaan
6) Kebutuhan Sehari-hari
minum 7-8 gelas/hari, dengan minum air putih dan air teh.Ibu
ada perubahan pada pola BAK ibu yang semula 3-4 x/hari
istirahat tidur siang 1-2 jam dan tidur malam 8 jam. Ibu
7) Data Psikologis
lahir.
9) Data Perkawinan
kelancaran persalinannya.
seperti membawa gunting lipat dibaju pada saat ibu keluar dari
rumah.
b. Data Obyektif
x/menit, tinggi badan 157 cm, berat badan ibu sebelum hamil 118
kg, berat badan ibu saat ini 129 kg, jadi kenaikan berat badan ibu
polip. Mulut/bibir lembab, caries pada gigi tidak ada, tidak ada
dengan usia kehamilan, tidak ada luka bekas operasi SC, tidak
bagian atas perut ibu teraba bulat, lunak, tidak melenting yaitu
ada tekanan yaitu punggung janin, bagian kiri perut ibu teraba
Urine : Negatif.
2. Interpretasi Data
a) Diagnose (Nomenklatur)
35 Tahun, Obesitas.
1) Data Subyektif
2) Data Obyektif
Respirasi 22 x/menit.
b) Masalah
c) Kebutuhan
3. Diagnosa Potensial
5. Intervensi
obesitas
6. Implementasi
yaitu :
S : 36,7ºC RR : 22 x/menit
LILA : 45 cm Hb : 14gr%
Dan kondisi janin juga dalam keadaan baik sesuai dengan usia
dengan posisi kepala berada dibawah perut ibu dan kepala sudah
masuk panggul.
berat.
114
ibu yang dapat dilihat dari perubahan berat badan ibu dari sebelum
yang hebat, demam tinggi, ketuban pecah dini, jika ibu mendapati
1) Taksiran persalinan
2) Penolong persalinan
3) Tempat persalinan
4) Pendamping persalinan
5) Transportasi/ambulan desa
7) Dana
8) KB
(MOP)
penggunaan 3 tahun
produksi ASI
b) Pil KB
c) Kondom
ibu dan janinnya akan baik-baik saja, bila ibu rajin memeriksakan
i. Memberitahu ibu untuk istirahat yang cukup yaitu pada siang hari ±
7. Evaluasi
dengan obesitas
periksa ke puskesmas
117
DATA PERKEMBANGAN I
( KUNJUNGAN KE 2)
Tanggal : 11-09-2019
1. Data Subyektif
2. Data Obyektif
badan 157 cm, berat badan ibu sebelum hamil 118 kg, berat badan ibu
saat ini 129 kg, jadi kenaikan berat badan ibu 11 kg. Lingkar Lengan
caries pada gigi tidak ada, tidak ada stomatitis. Telinga simetris,
kelenjar tyroid dan vena jugularis pada leher, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe pada aksila, tidak ada benjolan abnormal pada payudara,
kehamilan, tidak ada luka bekas operasi, terdapat garis linea nigra dan
pada ekstermitas atas simetris, tidak ada oedem, kuku tidak pucat,
pucat.
atas perut ibu teraba bulat, lunak, tidak melenting yaitu bokong janin.
punggung janin, bagian kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil yaitu
bulat, keras, yaitu kepala janin, kepala tidak dapat digoyangkan serta
3. Assesment
dan Obesitas.
119
4. Planning
yaitu :
S : 36,5ºC RR : 20 x/menit
LILA : 45 cm
Dan kondisi janin juga dalam keadaan baik sesuai dengan usia
dengan posisi kepala berada dibawah perut ibu dan kepala sudah
masuk panggul.
telahdilakukan.
kecil.
penggunaan garam)
merah, ubi, kentang, ikan, putih telur, tahu tempe, bayam dan
wortel.
obesitas
malam ±8 jam.
darah dari jalan lahir, his atau perut kencang - kencang teratur
semakin kuat dan sering, keluar air ketubah atau air kawah dari
jalan lahir.
oleh bidan, diminum pada malam hari saat sebelum tidur, dan
tanda persalinan
klien sebagai catatan dan hasil yang ada serta status data ibu bersalin,
mules sejak pukul 18.00 WIB dan keluar lendir bercampur dengan darah
a. Subyektif
b. Obyektif
bagian atas perut ibu teraba bulat, lunak, tidak melenting yaitu
ada hemoroid.
atau hodge 1.
c. Assesment
Obesitas.
d. Penatalaksanaan
yaitu :
N : 82 x/menit pembukaan : 2 cm
Tfu : 34 cm
telah dilakukan.
rujukan
pra rujukan
kebutuhan persalinan.
merujuk
untuk merujuk.
waktu dibutuhkan.
rujukan
03.30 WIB bayi lahir secara spontan, menangis kuat, warna kulit
tidak ada laserasi pada jalan lahir, keadaan ibu baik, kontraksi
selama 1 jam.
perdarahan 10 cc.
suhu 36,5 °C, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus keras,
asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada Ny. S di RSUD dr. Soeselo
Kabupaten Tegal. Setelah data yang diperoleh saat hamil dan bersalin
sebagai catatan dan hasil yang ada serta status data ibu nifas, data
disajikan pada pengkajian sebagai berikut : pada 6 jam post partum (16
Catatan medik Post Partum 6 jam pada Ny. S di RSUD dr. Soeselo
Ibu sudah bisa miring kanan dan kiri, duduk serta berjalan ke kamar
mandi, ASI sudah keluar. Ibu sudah BAK frekuensi 1x, warna kuning
Rubra
a. Subyektif
b. Obyektif
x/menit. Berat badan 125 kg. Muka tidak pucat dan tidak oedema,
c. Assessment
normal
d. Penatalaksanaan
dilakukan, yaitu :
S : 36,5℃ RR : 20 x/menit
tersebut
dan kiri.
kali sehari.
dianjurkan
a. Subyektif
seperti biasanya.
b. Obyektif
c. Assessment
normal
d. Penatalaksanaan
dilakukan
S : 36,5ºc RR : 20 x/menit
Lochea : Alba
puting dibersihkan
bra kembali.
yang benar
a. Subyektif
seperti biasanya.
b. Obyektif
c. Assessment
normal.
136
d. Penatalaksanaan
dilakukan
S : 36,7ºc RR : 22 x/menit
Lochea : Alba
puting dibersihkan
137
bra kembali.
138
benar
Jenis-jenis KB :
(MOP)
penggunaan 3 tahun
b) Pil KB
c) Kondom
menggunakan KB Implant
Kebidanan pada Bayi Baru Lahir Ny. S yang telah dilakukan di RSUD dr.
pada Ny. S saat hamil, bersalin dan nifas, kini penulis melanjutkan
kembali pengkajian pada bayi Ny. S. Untuk melengkapi data pada bayi
catatan dan hasil yang ada serta status data bayi Ny. S, data disajikan pada
Bayi lahir spontan pada jam 03.30 WIB menangis kuat, gerakan aktif,
Bayi sudah BAB frekuensi 1x warna hitam dan konsistensi lembek, dan
Asuhan pada bayi baru lahir telah diberikan salep mata, Vit K, dan
Imunisasi Hb0.
a. Subyektif
b. Obyektif
c. Assessment
d. Penatalaksanaan
dilakukan yaitu :
N : 122 x/menit
PB : 52 cm LIDA : 33 cm
membedong bayi dan menjemur bayi pada pagi hari dari jam
142
ataupun AC
a. Subyektif
menyusunya kuat, BAB 2-3 kali/ hari dan BAK 6-8 kali/hari
b. Obyektif
c. Assessment
d. Planning
dilakukan
143
N : 134 x/menit
PB : 52 cm
bayi jika terkena keringat atau basah karena kulit bayi sangat
bayinya
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas perbandingan antara teori dengan hasil
penatalaksanaan studi kasus dengan konsep teori yang diuraikan dalam bab II
dengan harapan untuk memperoleh gambaran secara nyata dan sejauh mana
asuhan kebidanan komprehensif yang diberikan. Selain itu juga untuk mengetahui
03September 2019 sampai 27 Oktober 2019 yaitu sejak usia kehamilan 38 minggu
lebih 1 hari sampai dengan 6 minggu postpartum dan BBL dengan menggunakan
1. Pengumpulan Data
dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
Pengkajian data wanita hamil terdiri atas anamnesa, pemeriksaan fisik, dan
144
145
a) Data Subyektif
subyektif adalah data yang didapat dari klien sebagai suatu pendapat
1) Identitas
yang sesuai dengan teori bahwa usia aman untuk kehamilan dan
146
memeriksakan kehamilannya.
diwaspadai.
trimester I.
praktek.
c) Riwayat Menstruasi
2019.
5) Riwayat Kesehatan
tinggi, tapi tidak pusing dan tidak merasakan sakit pada daerah
b) Data Obyektif
1) Pemeriksaan Fisik
x/menit, tinggi badan 157 cm, berat badan ibu sebelum hamil 118
kg, berat badan ibu saat ini 129 kg, jadi kenaikan berat badan ibu
mmHg, sehingga dalam hal ini ada kesenjangan antara teori dengan
berat badan ibu normal yaitu 11 kg sehingga dalam hal ini tidak
keadaan dimana Body Mass Indeks (IMT) ≥30 kg/m2 dimana angka
antara teori dan kasus sebab sudah dihitung BMI dan ditemukan
2) Pemeriksaan Obstetri
a) Inspeksi
itu, pada areola dan daerah genital juga akan terlihat pigmentasi
yang berlebihan.
polip. Mulut/bibir lembab, caries pada gigi tidak ada, tidak ada
153
dengan usia kehamilan, tidak ada luka bekas operasi SC, tidak
bartolini. Pada anus tidak ada hemoroid dan pada ekstermitas atas
b) Palpasi
perut ibu teraba bulat, lunak, tidak melenting yaitu bokong janin.
: 5/5. Tinggi Fundus Uteri (TFU) :34 cm dan taksiran berat badan
tinggi fundus uteri (TFU) dapat dilakukan dengan cara Mc. Donald
c) Auskultasi
160 x/menit. Jika kurang dari 120 x/menit disebut Bradikardi dan
dan kasus.
155
d) Pemeriksaan Penunjang
2. Interprestasi Data
Obesitas.Dan Hipertensi.
kronis.
3. Diagnosa Potensial
dan Hipertensi.
Dalam kasus ini tidak terjadi diagnosa potensial pada Ny.S dan
5. Intervensi
Beritahu ibu tentang gizi seimbang untuk ibu hamil dengan obesitas.
Beritahu ibu untuk tidak melakukan aktivitas yang berat. Beritahu ibu
mengenai KB. Berikan ibu support mental. Beritahu ibu untuk istirahat
posyandu.
6. Implementasi
cm, Hb14gr% dan kondisi janin juga dalam keadaan baik sesuai
memanjang dengan posisi kepala berada dibawah perut ibu dan kepala
sudah masuk panggul, DJJ : 132x/m, TBBJ : (34-11) 155 = 3565 gram.
tentang keluhan yang dirasakan yaitu sering merasa kesemutan. Hal ini
dapat terjadi karena perubahan fisiologis ibu yang dapat dilihat dari
perubahan berat badan ibu dari sebelum hamil sampai dengan sekarang
sirkulasi darah di tubuh ibu menjadi tidak lancar. Untuk mengatasi rasa
hebat, demam tinggi, ketuban pecah dini, jika ibu mendapati salah satu
dan meningkatkan kesehatan ibu, bayi dan balita, Ibu memiliki waktu
dan perhatian yang cukup untuk diri sendiri, anak dan keluarga.
jenis suntikan yaitu suntikan 1 bulan dan suntikan 3 bulan. Untuk ibu
yang cukup yaitu pada siang hari ± 1 jam, malam hari ± 8 jam.
dengan kebutuhan dan landasan hukum. Sehingga dalam hal ini tidak
7. Evaluasi
mengenai KB. Ibu sudah diberikan support mental. Ibu bersedia untuk
proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup
bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui
Pada pukul 23.22 WIB Ny. S telah tiba di IGD RSUD dr. Soeselo
induksi)
secara spontan jernih, tidak ada mekonium. His ibu semakin ade kuat
sehingga pada pukul 03.30 WIB bayi lahir secara spontan, menangis kuat,
warna kulit kemerahan, dengan jenis kelamin laki-laki, berat badan 3.500
gram, panjang badan 51 cm, lingkar kepala 34 cm, lingkar dada 33 cm,
pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya
bayi. Kala II pada primipara berlangsung selama 2 jam dan pada multipara
berlangsung 1 jam. Sehingga dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara
teori dan kasus, sebab persalinan berlangsung normal sesuai dengan yang
telah ditentukan.
pukul 03.35 WIB plasenta lahir lengkap, tidak ada laserasi pada jalan lahir,
Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus, sebab
Setelah plasenta lahir dan ibu sudah bersih serta rapih, kemudian
x/menit, suhu 36,6 °C, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus keras,
x/menit, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus keras, kandung kemih
x/menit, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus keras, kandung kemih
x/menit, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus keras, kandung kemih
5 cc.
165
pemantauan tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 81 x/menit, suhu 36,5 °C,
TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus keras, kandung kemih kosong,
perdarahan 5 cc.
seperti dalam teori, sehingga dalam hal ini tidak ditemukan adanya
Ibu sudah bisa miring kanan dan kiri, duduk serta berjalan ke
kamar mandi, ASI sudah keluar. Ibu sudah BAK frekuensi 1x, warna
Rubra
Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus, sebab
hasil pemeriksaan dalam batas normal, kontraksi uterus keras, TFU 2 jari
dibawah pusat.
a. Pengkajian Data
1) Data Subjektif
keluar lancar, BAB dan BAK lancar, ibu mengatakan sudah dapat
2) Data Objektif
3) Assessement
normal
168
tidak ada perdarahan abnormal, dan tidak ada bau, manilai adanya
bayi, cara merawat tali pusat dan menjaga bayi agar tetap hangat.
Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
4) Penatalaksanaan
untuk istirahat yang cukup yaitu jika bayinya tertidur ibu ikut tidur,
minimal 2 kali sehari dan mengganti celana dalam 2-3 kali sehari,
169
dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, untuk
Pada kasus ini, tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
a. Pengkajian Data
1) Data Subjektif
2) Data Objektif
tanda-tanda infeksi.
sehingga dalam hal ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan
kasus.
3) Assessment
normal
4) Penatalaksanaan
sedang tidur sebaiknya ibu juga ikut tidur, menganjurkan ibu untuk
mengenai asuhan pada bayi, cara merawat tali pusat, dan menjaga
kasus.
a. Pengkajian Data
1) Data Subjektif
seperti biasanya.
kasus.
2) Data Objektif
masa nifas adalah bayi lahir : setinggi pusat, uri lahir : 2 jari di
3) Assessement
normal.
4) Penatalaksanaan
keluhan.
Bayi lahir spontan pada jam 03.30 WIB menangis kuat, gerakan
Bayi sudah BAB frekuensi 1x warna hitam dan konsistensi lembek, dan
Asuhan pada bayi baru lahir telah diberikan salep mata, Vit K, dan
Imunisasi Hb0.
bayi baru lahir menganut beberapa prinsip yang penting diantaranya jaga
bayi tetap hangat, pemantauan tanda bahaya, beri suntikan vitamin K1 Beri
Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus. Sebab,
asuhan yang diberikan telah sesuai dengan yang telah ditentukan dalam
teori.
176
a. Data Subjektif
Pada kasus ini, ibu mengatakan bayinya lahir 6 hari yang lalu,
Menurut buku yang ditulis oleh Vidia (2016), Bayi baru lahir
normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42 minggu
dengan berat badan lahir antara 2500-4000 gram, reflek baik dan dapat
Pada kasus ini data subjektif sudah sesuai dengan teori sehingga
dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kaus.
b. Data Objektif
x/menit, respirasi : 30-60 x/menit, dan reflek primitif aktif,. Dalam hal
c. Assessment
Dalam kasus bayi Ny. S interpretasi data dibuat dari hasil analisis dari
data subjektif maupun data objektif. Diagnosa pada bayi Ny. S umur 6
adalah bayi yang lahir cukup bulan, 37-42 minggu dengan berat badan
sekitar 2500-3000 gram dan panjang sekitar 50-55 cm. Dalam hal ini
d. Penatalaksanaan
dan menjemur bayi pada pagi hari dari jam 07.00 WIB selama ± 5
jauhkan bayi dari paparan angin ataupun AC, memberitahu ibu untuk
kunjungan ulang setelah bayi berusia 14 hari atau jika ada keluhan.
a. Data Subjektif
menyusunya kuat, BAB 2-3 kali/ hari dan BAK 6-8 kali/hari
bayi baru lahir berkemih 24 jam pertama setelah persalinan dan 2-6
kali sehari 1-2 hari pertama, setelah itu mereka berkemih 5-20 kali
dalam 24 jam.
Dalam hal ini asuhan yang diberikan oleh penulis tidak ada
b. Data Objektif
bahwa menifestasi klinis bayi baru lahir normal diantaranya yaitu berat
badan lahir bayi antara 2.500-4.000 gram panjang badan 48-50, lingkar
didapatkan hasil yang sesuai dengan tinjauan teori, sehingga dalam hal
c. Assessment
adalah masa sejak lahir sampai 4 minggu (28 hari) setelah melahirkan.
Neonatal adalah bayi berumur 0 hari (baru lahir) sampai dengan usia
satu bulan sesudah lahir. Neonatus dini adalah bayi berusia 0-7 hari.
dalam hal ini tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan
kasus.
d. Penatalaksanaan
terkena keringat atau basah, ibu tanda-tanda bahaya pada bayi baru
lahir, memberitahu ibu untuk tetap memerikan ASI saja sampai bayi
berusia 6 bulan, jangan diberi makan/minum dulu agar usus bayi tetap
sehat dan bayi mendapatkan nutrisi dan kekebalan lebih dari ASI,
polio 1
dilakukan pada kurun waktu hari ke 8-28 setelah bayi lahir. Menjaga
sesuai dengan teori, sehingga dalam hal ini tidak ditemukan adanya
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada ibu hamil,
bersalin, nifas dan bayi baru lahir sejak tanggal 03 September 2019 sampai
identitas didapatkan data pasien dengan inisial nama Ny. S usia 45 tahun.
150/100 mmHg, ekstremitas odema, tinggi badan 157 cm, divergen, TFU
2. Interprestasi Data
a. Kehamilan
181
182
b. Persalinan
c. Nifas
Interprestasi data pada masa nifas adalah Ny. S umur 45 tahun P4A0
dengan nifas 6 jam, 6 hari, 14 hari, dan 6 minggu post partum dengan
nifas normal.
Interprestasi data pada bayi baru lahir adalah bayi Ny. S 8 jam, 6 hari,
3. Diagnosa Potensial
5. Intervensi (perencanaan)
persalinan dan nifas pada Ny. S sudah sesuai dengan teori yaitu asuhan
6. Implementasi (pelaksanaan)
Persalinan normal (spontan), nifas normal dan bayi baru lahir normal
7. Evaluasi
dilaksanakan juga sesuai dengan harapan kondisi ibu dan bayi dalam
B. Saran
2. Untuk Institusi
3. Untuk Mahasiswa
nifas dan bayi baru lahir yang terbaik di masyarakat dalam rangka
untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi, juga menjadikan program
maupun penolong ibu hamil di masa kehamilan, bersalin, masa nifas, dan
4. Untuk Masyarakat
untuk mendeteksi adanya faktor resiko tinggi pada ibu hamil serta memilih
Anggraini, Yetti. 2010. Asuhan Pada Masa Nifas . Yogyakarta : Pustaka Rihama.
. 2013. Asuhan Pada Ibu Bersalin). Yogyakarta: Fitramaya
Astuti, S., & dkk. 2015. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui.Jakarta :
Erlangga.
Data Puskesmas Pagerbarang. 2018. Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian
resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-
indonesia-2016.pdf.Akses:10/03/2018
Dinkes Kabupaten Tegal. 2018. Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi
Estihandayani & Wahyu Pujiastuti, 2016. Asuhan Holistik Masa Nifas dan
Hani, Ummi, dkk. 2014 . Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta:
Info Media
Muhamdiyah Semarang
Nugroho, T., & Utama, B. I. 2012. Obgsygn Obstetr Ginekologi Untuk Kebidanan
dan Keperawatan.Yogyakarta: Nuha Medika.
Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kandungan. Jakarta : PT
BinaPustakaSarwonoPrawirohardjo.
Sarwono Prawirohardjo.
Proverawati, Atikah, & Asfuah, S., 2009. Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan.
Saleha, S. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika.
Sanjaya, Inyoman Hariyasa. 2015. Obesitas Dalam Kehamilan. Google Scholar.
Salemba Medika.
Sulistyawati, A., & Nugraheny, E. 2010. Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin. Jakarta
: Salemba Medika.
Sunarsih, T., & Dewi, V. N. 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta :
Salemba Medika
Sondakh, J. J. S.2013. Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir. Jakarta:
Erlangga.
Varney, Helen, dkk. 2007. Buku Ajar AsuhanKebidanan. Jakarta : EGC.
ABSTRAK
Sebagai upaya menurunkan kematian ibu dan kematian anak, Kementerian Kesehatan
menetapkan indikator persentase puskesmas melaksanakan kelas ibu hamil dan persentase
puskesmas melaksanakan orientasi Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K).
Tujuan dilakukannya studi kasus ini adalah dapat melaksanakan asuhan kebidanan
komprehensif pada Ny. S di Puskesmas Pagerbarang Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal
Tahun 2019 (Studi Kasus Resiko Tinggi Umur > 35 Tahun, Obesitas dan Hipertensi) saat hamil,
bersalin, nifas dan bayi baru lahir dengan menerapkan managemen asuhan kebidanan 7 langkah
varney dan SOAP.
Objek penelitian adalah Ny. S G4P3A0 umur 45 tahun dengan hamil Resti Umur >35
tahun, Obesitas dan Hipertensi, bersalin dan nifas normal. Studi kasus ini dilaksanakan pada
tanggal 03 September 2019 di wilayah kerja Puskesmas Pagerbarang Kabupaten Tegal. Asuhan
tersebut dijabarkan secara menyeluruh, dimulai sejak pasien hamil TM III (38 minggu lebih 1 hari
dan 39 minggu lebih 2 hari) dan nifas normal (6 jam post partum sampai 42 hari post partum).
Dari semua data yang diperoleh dapat disimpulkan selama kehamilan objek mengalami
kenaikan tekanan darah, sehingga saat persalinan perlu adanya kolaborasi dengan dokter untuk
dilakukannya rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai,namun pada saat nifas tekanan
darah ibu perlahan normal kembali.