S UMUR 36
TAHUN
G3P2A0 DENGAN RESIKO TINGGI DI PUSKESMAS KESAMIRAN
KECAMATAN TARUB KABUPATEN TEGAL
TAHUN 2018
(STUDI KASUSRESIKO UMUR > 35 TAHUN DAN ANEMIA RINGAN)
Disusunoleh :
QOTHRUNNADA NADZIFAH
NIM : 16070074
1
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Tegal, …………………..….....
Penulis
(QOTHRUNNADANADZIFAH)
2
HALAMAN PERSETUJUAN
Di susun oleh :
NAMA : QOTHRUNNADA NADZIFAH
NIM : 16070074
Mengetahui
3
HALAMAN PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI
Penguji 1 : Adevia Maulidya Chikmah, S.ST, M.Kes ( )
Penguji 2 : Meyliya Qudriani, SST.,M.Kes ( )
Penguji 3 :Ummu Hani, SKM ( )
4
MOTTO
Dia yang pergi untuk mencari ilmu pengetahuan, dianggap sedang berjuang di
Keluarga adalah semangat dan motivasiku untuk tidak mudah berputus asa.
Hal terbaik dalam hidup ini sudah pasti gratis. Tapi hal terbaik kedua di dunia
Prosesku adalah sebuah pengalaman, lelah hati, pikiran dan fisik serta rugi waktu
dan materi tapi semuanya harus dilewati, nikmati, sabar dan ikhlas karena proses
5
HALAMAN PERSEMBAHAN
Allah SWT
Ya Allah hari ini satu tugasku telah selesai, satu tanggung jawab telah
kulaksanakan. Dan apapun yang menantiku setelah ini dengan bantuan dan ridho-
Mu. Kuberharap petunjuk dan kekuatan agar apapun yang kulakukan esok dapat
memberikan arti dan kebahagiaan bagi diriku dan orang-orang sekitar. Semoga
kberhasilan ini merupakan awal dari keberhasilan selanjutnya yang akan kuraih.
Untuk umi dan abah yang tiada pernah hentinya selama ini memberiku semangat,
doa, dorongan, nasehat, dan kasih sayang. Demi hidupku kalian ikhlas
mengorbankan segala perasaan tanpa lelah, dalam lapar berjuang separuh nyawa
untuk segalanya.
Keluargaku
Kepada kakakku (Istihanifah, S.Hum) dan adikku ( Mahdini Majidah dan Isnaeni
saat kumpul bersama kalian, walaupun sering bertengkar tapi hal itu menjadi
warna yang tidak akan tergantikan. Maaf belum bisa menjadi panutan seutuhnya,
Untuk Ibu Mayliya Qudriani, SST.,M.Kes dan Ummu Hani, SKM selaku dosen
pembimbing tugas akhir saya, terima kasih banyak bu, saya sudah dibantu selama
6
ini, sudah dinasehati, sudah diajari, saya tidak akan lupa atas bantuan dan
Temanku
Sahabat seperjuangan (Asna, Kiki, Devi, Paolina, Kurni, dan Izza) terimakasih
sudah menjadi sahabat yang baik, setia, saling mengingatkan, memotivasi dan
Untuk (Fani dan Jannah) makasih sudah menjadi sahabat yang baik dan
pengertian.
Untuk teman satu pembimbing (Anggi, Devi, dan Yana) terimakasih sudah saling
mengingatkan dan pengertian, bertukar pikiran, memberi saran dan motivasi, serta
Untuk teman satu bimbingan terima kasih atas dukungan dan masukannya, mari
sukses bersama.
7
FAKTOR RESIKO UMUR > 35 TAHUN DAN ANEMIA RINGAN
(Studi kasus terhadap Ny. S di puskesmas Kesamiran Kabupaten Tegal)
ABSTRAK
Kematian maternal ialah kematian seorang wanita waktu hamil dalam
42 hari setelah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, sebuah kematian ini
dapat dibagi 2 golongan yaitu disebabkan komplikasi – komplikasi kehamilan,
persalinan dan nifas (wiknojosastro, 2018). Data tahun 2017 di Puskesmas
Kesamiran ibu hamil resiko tinggi sebanyak 188 ibu hamil, salah satunya yaitu
resiko umur > 35 tahun dan anemia ringan.
Tujuan umum dilakukannya studi kasus ini adalah untuk mampu
melakukan asuhan secara komprehensif yang bertujuan mendeteksi secara dini
penyulit yang ada dan melakukan antisipasi penanganan segera sesuai kebutuhan
ibu hamil, bersalin dan nifas, bbl. Menerapkan manajemen 7 langkah Varney dan
SOAP untuk mengetahui ada tidaknya kesenjangan antara teori dan kasus.
Obyek studi kasus ini adalah Ny. S umur 36 tahun dengan hamil,
bersalin, nifas dan bbl normal. Studi kasus ini penyusun melaksanakan pada bulan
Agustus 2018 di Puskesmas Kesamiran Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal.
Asuhan tersebut dijabarkan secara menyeluruh, diagnose Ny. S umur 36 tahun G3
P2 A0 hamil 39 minggu, janin tunggal, hidup intra uterin, letak memanjang,
punggung kanan, presentasi kepala, divergen dengan kehamilan Resiko Tinggi
Umur > 35 Tahun dan Anemia Ringan. Kasus pada ibu bersalin ini menggunakan
asuhan kebidanan dengan 60 langkah. Nifas Ny. S umur 36 tahun P3 A0 post
partum 3 hari dengan nifas normal sampai 8 hari postpartum dengan nifas normal.
Bayi baru lahir bayi Ny. S umur 3 – 8 hari lahir spontan jenis kelamin laki-laki
dengan BBL normal.
Dari semua data yang diperoleh penyusun selama melakukan asuhan
kebidanan pada Ny. S sejak umur kehamilan 37 minggu sampai nifas 8 hari,
8
penysun menyimpulkan bahwa masa kehamilan dengan Resiko Tinggi Umur > 35
Tahun dan Anemia Ringan, bersalin, nifas dan bbl berlangsung normal.
9
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat serta hidayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul
Tegal.
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan terwujud tanpa adanya partisipasi dari
semua pihak. Oleh karena itu dengan segala ketulusan dan keikhlasan penulis
Bersama Tegal.
2. Nilatul Izah, S.ST, M.Keb selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan Politeknik
ini.
10
5. Ny. S selaku pasien dalam pelaksanaan asuhan kebidanan yang telah
6. Kedua orang tua penulis yang telah mendukung baik secara material,
8. Semua pihak yang tidak dapat ditulis dan disebutkan satu persatu yang
penyusunan karya tulis ilmiah ini, oleh karena itu penulis mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari para pembaca. Penulis berharap
semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya
Tegal, …………………………..
Penulis
(Qothrunnada Nadzifah)
11
DAFTAR ISI
MOTTO .......................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi
komplikasi (P4K)................................................................. 63
13
e. Perubahan fisiologis masa nifas .......................................... 88
14
D. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir ................................................... 223
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
15
DAFTAR TABEL
16
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 4 Dokumentasi
17
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar baik pada ibu maupun
dalam urin, kelainan penyakit gula, kelainan jantung pada ibu dan infeksi),
umum (umur ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, paritas,
berat badan ibu, tinggi badan kurang dari 145 cm, jarak kehamilan).
semua pihak agar lebih perduli terhadap perempuan yang sedang hamil
maka harus dihindari tiga terlambat ini yaitu terlambat mengenal tanda
18
merencanakan kehamilan. 4 terlalu ini sebisa mungkin harus dihindari
tahun) Terlalu tua untuk mempunyai anak (>35 tahun) terlalu banyak
melahirkan anak(jumlah anak lebih dari 3) dan yang terakhir Terlalu rapat
yang berusia lebih atau sama dengan 35 tahun. Kelompok usia ini sudah
tidak masuk dalam usia aman untuk kehamilan, yakni antara usia 20-34
tahun, dimana pada rentan usia tersebut, kondisi fisik dan psikis ibu dinilai
paling tidak cocok untuk menerima kehamilan. Faktor ini menjadi masalah
fungsi dari organ yaitu melalui proses penuaan. Oleh sebab itu, diyakini
maupun janin.
pada trimester 2. Pada ibu hamil anemia juga disebabkan oleh salah satu
19
Penyebab anemia pada ibu hamil diantaranya asupan zat besi yang
kurang, cara pengolahan makanan yang kurang tepat, kekurangan zat besi
dan asam folat. Selain dari penyebab dapat pula terjadi akibat pada ibu
hamil yaitu dapat terjadi penyulit pada saat persalinan, resiko syok pada
terjadi prematuritas ataupun abortus, serta pada bayi dapat berakibat bayi
lahir dengan berat badan rendah. Tanda atau gejala yang seringkali muncul
dan sakit kepala, tekanan darah turun dan kadar pada haemoglobin terjadi
kacang – kacangan dan lain – lain. Selain itu juga dapat dilakukan dengan
cara minum tablet penambah darah sehari satu tablet / minimal 90 tablet
langsung dan tidak langsung. kematian ibu langsung adalah sebagai akibat
20
penanganan tidak tepat dari komplikasi tersebut. Kematian ibu tidak
langsung merupakan akibat dari penyakit yang sudah ada atau penyakit
(Prawirohardjo,2009).
1991 sampai dengan 2015, yaitu dari 390 pada tahun 1991 menjadi 305
peningkatan AKI yang disignifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per
tahun 2017 sebesar 15 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini dengan AKN
berdasarkan SDKI tahun 2012 dan menurun 4 poin dibanding SDKI tahun
Indonesia, 2017).
Jawa Tengah angka kematian ibu (AKI) pada tahun 2016 sebanyak
21
Ibu di Tahun 2015 yang sebanyak 619 kasus. Dengan demikian Kasus
111,16 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 menjadi 109,65 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2016. Jumlah kasus Kematian Ibu
Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2017 sebanyak 475 kasus, mengalami
602 kasus. Dengan demikian Angka Kematian Ibu Provinsi Jawa Tengah
mengalami penurunan dari 109,65 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2016 menjadi 88,05 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2017.
Kabupaten atau kota dengan kasus kematian ibu tertinggi adalah Brebes
Kabupaten atau kota dengan kasus kematian terendah adalah Kota Tegal
yaitu 2 kasus diikuti Kota Magelang 3 kasus, dan Kota Sukoharjo 4 kasus
Tengah tahun 2017 sebesar 8,9 per 1.000 kelahiran hidup. Kabupaten/kota
dengan AKB terendah adalah kota Surakarta yaitu 2,7 kasus per 1.000
22
peredaran darah sebesar 12,36%, infeksi 4,34% dan gangguan
Tengah tahun 2017 sebesar 8,9 per 1.000 kelahiran hidup. Kabupaten/kota
dengan AKB terendah adalah kota Surakarta yaitu 2,7 kasus per 1.000
Kematian Ibu (AKI) di kabupaten tegal tahun 2017 terdapat 27 per 24225
tersebut juga memenuhi target Indikator Indonesia Sehat 2010 sebesar 150
melampaui target yang diharapkan yaitu 120.3 kematian ibu per 100.000
Tahun 2017)
tahun 2015 yaitu tidak terdapat angka kematian ibu dan angka kematian
bayi atau AKI dan AKB Zero, sedangkan pada tahun 2016 yaitu tidak
terdapat angka kematian ibu (AKI) Zero sedangkan AKB 13 kasus per
1000 KH.
23
Berdasarkan data yang diperoleh dari puskesmas kesamiran
kabupaten tegal tahun 2017 terdapat 505 ibu hamil dan yang termasuk ibu
hamil resiko tinggi sebanyak 107 dengan beberapa kasus diantaranya yaitu
KEK 17,5%, sectio caesarea 9,5%, anemia 6,9%, , pre-eklamsia 3,7% dan
ibu hamil dengan faktor resiko terdapat 81 bumil dengan kasus faktor
resiko umur < 20 tahun dan > 35 tahun sebanyak 37,7% dan jarak anak < 2
tahun 5,3%. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
di Puskesmas Kesamiran pada tahun 2015 yaitu ZERO atau tidak ada
kematian ibu dan bayi, sedangkan pada tahun 2016 angka kematian ibu
(AKI) yaitu zero dan pada AKB terdapat 13 per 1.000 KH yang
disebabkan karena asfiksia dan bblr. Pada tahun 2017 AKB mengalami
AKI tahun 2017 yaitu zero.(Data Rekapan AKI dan AKB Puskesmas Kesamiran,
2017).
JUMLAH
NAMA KASUS %
KASUS
KEK 33 17,5
ANEMIA 13 6,9
24
PRE-EKLAMSI 7 3,7
SOC (One Studi One Client) merupakan salah satu progam yang dibuat
pada masa kehamilan, persalinan dan masa nifas sehingga dapat dilakukan
yang diberikan secara menyeluruh dari mulai hamil, bersalin, nifas, bayi
baru lahir, nifas sampai KB. Asuhan kebidanan ini dilakukan agar dapat
bersalin, nifas, hingga bayi yang dilahirkan sampai dengan pemilihan KB,
2012)
25
B. RUMUSAN MASALAH
dengan Faktor Resiko Tinggi Umur > 35 tahun dan Anemia Ringan di
C. TUJUAN MASALAH
1. Tujuan umum
pada Ny. S dengan Faktor Resiko Tinggi Umur > 35 tahun dan
2018.
yang muncul pada Ny. S dengan Faktor Resiko Tinggi Umur > 35
26
tahun dan Anemia di Puskesmas Kesamiran Kabupaten Tegal
Tahun 2018.
pada Ny. S dengan Faktor Resiko Tinggi Umur > 35 tahun dan
2018.
nifas pada Ny. S dengan Faktor Resiko Tinggi Umur > 35 tahun
tahun 2018.
D. RUANG LINGKUP
1. Sasaran
Ibu hamil, bersalin dan nifas Ny. S Faktor Resiko Tinggi Umur >
2. Tempat
3. Waktu
27
E. MANFAAT
1. Bagi penulis
bersalin dan nifas dengan Faktor Resiko Tinggi Umur > 35 tahun dan
Anemia Ringan.
4. Bagi Masyarakat
28
F. METODE MEMPEROLEH DATA
1. Wawancara
2. Observasi
hubungannya dengan masalah yang diteliti, dikaji dari hasil yang telah
penunjang.
3. Pemeriksaan fisik
tekanan darah, suhu, nadi, dan pernafasan ibu dalam keadaan normal.
4. Dokumentasi
29
dokumentasi didapatkan informasi dan foto yang berhubungan dengan
data pasien.
5. Kepustakaan
penting dalam menunjang latar belakang teori dan suatu penelitian. Dari
G. SISTEMATIKA PENULISAN
Karya tulis ilmiah ini disusun secara sistematis terdiri dari 5 bab, yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
B. RumusanMasalah
C. TujuanPenulisan
D. ManfaatPenulisan
E. RuangLingkup
F. MetodePenelitian
G. SistematikaPenulisan
30
BAB III : TINJAUAN KASUS
BAB IV :PEMBAHASAN
B. Interpretasi Data
G. Mengevaluasi
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
31
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. TEORI KEHAMILAN
a. Pengertian Kehamilan
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid
hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).
(Prawiroharjo, 2010)
1) Ovum
32
Umur 16-25 tahun : 159.000
a. oogonium
d. likuor folikularis
2) Spermatozoa
e. Spermatozoon (sperma)
33
3) Konsepsi
b. kontraksi tuba
4) Nidasi
dalam endometrium.
34
Sel-sel trofoblas mesodernal yang tumbuh disekitar mudigah
Mukosa Rahim pada wanita yang tidak hamil terdiri atas stratum
35
Ruang amnion akan bertumbuh pesat mendesak eksoselom
trofoblas. Body stalk menjadi tali pusat. Pada tali pusat ini
terdapat :
(Sofian, 2012)
c. Tanda-tanda kehamilan
1) Tanda-tanda presumtif :
a) Amenorea
36
TTP = (hari pertama haid terakhir +7) dan (bulan haid terakhir
c) Mengidam
d) Pingsan
kembali.
g) Miksi sering
37
kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala tersebut muncul
h) Konstipasi
i) Pigmentasi kulit
gravidarum)
j) Epulis
k) Varises
a) Perut membesar
konsistensi rahim.
sampai 6 minggu.
38
d) Tanda chadwick : perubahan warna menjadi kebiruan yang
berkontraksi.
g) Teraba ballotement
a) Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga
bagian-bagian janin.
ultra sonografi
1) Oksigen
39
diameter thorak meningkat ± 2 cm lingkaran dada akan meningkat
5-7 cm, sudut Costa ± 68° sebelum kehamilan menjadi 103° pada
2) Nutrisi
= 1,440 Kcal/Dag.
3) Personal hygien
40
mual selama hamil dapat mengakibatkan perubahan hygiene mulut
4) Pakaian
Pada dasarnya pakaian apa saja dapat dipakai, baju hendaknya yang
keringat. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dan dihindari yaitu :
aliran balik (2) sepatu dengan hak tinggi, akan menambah lordosis
5) Eliminasi
6) Seksual
41
riwayat abortus berulang, abortus/partus prematurus imminens,
pada :
1) Uterus
menjadi desidua.
2) Ovarium
dan progestron.
4) Dinding perut
42
5) Sistem sirkulasi darah
hemoglobin menurun.
6) Sistem pernafasan
pembesaran rahim.
7) Sistem pencernaan
8) Payudara
payudara.
43
dipengaruhi oleh keletihan, nausea, depresi, payudara membesar
sebelumnya mereda.
44
kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek, berantakan dan
pasangannya.
ibu dan mendeteksi apakah ibu hamil normal atau hermasalah serta
1) Kebijakan Program
selama kehamilan :
kehamilan yaitu :
45
Pada palpasi abdominal ini dilakukan pemeriksaan leopold
Bila tinggi badan < 145 cm, maka factor resiko panggul
46
Penimbangan berat badan setiap kali periksa, sejak bulan ke
kehamilan.
47
3 jari dibawah pusat 20 minggu
Setinggi px 36 minggu
bayi.
48
TT 1 Pada kunjungan - -
antenatal
TT1
(Rukiah,2009)
mual .
49
c) Tes pemeriksaan urin (air kencing)
endemis.
bayi.
1) Pendarahan pervaginam.
50
i. Kehamilan dengan Anemia
1) Pengertian Anemia
daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ – organ vital pada ibu
2) Etiologi
(b) Penyerapan zat besi yang tidak optimal, misalnya karena diare,
Wasnindar,2013).
51
3) Patofisiologi
(Betty, 2013)
52
berikatan dengan protein membentuk transferin, komponen
serotransferin.
besi ini dipengaruhi oleh faktor adanya protein hewani dan vitamin
Tanda dan gejala anemia pada ibu hamil ialah : (Tarwoto dan
Wasnindar, 2013).
53
5) Pencegahan Anemia Kehamilan
cukup zat besi dan asam folat. Pastikan tubuh mendapat setidaknya
6) Klasifikasi Anemia
besi pada ibu hamil, ibu menyusui, atau wanita usia subur
54
hamil mengalami gangguan absorpsi saluran cerna. Preparat
secara berulang.
55
(d) Anemia hemolitik
paroksimal.
2013)
56
7) Derajat Anemia
dari 11 gr %.
ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai bahaya anemia bagi ibu
57
melelahkan ibu dan sering kali mengakibatkan tindakan
infeksi payudara.
a) Pastikan tanda dan gejala anemia yang terjadi pada ibu hamil.
58
c) Makan yang cukup, 2 kali lipat dari pola makan sebelum hamil.
Terlalu tua (primi tua)adalah ibu hamil pertama pada usia > 35
tahun. Pada usia ini organ kandungan menua, jalan lahir tambah kaku,
2. Resiko yang dapat terjadi pada kehamilan terlalu tua (primi tua >
35 tahun) adalah :
1. Hipertensi
2. Pre-eklamsia
4. Persalinan macet : ibu yang mengejan lebih dari 1 jam, bayi tidak
dapat lahir dengan tenaga ibu sendiri melalui jalan lahir biasa.
59
3. Alasan yang perlu diketahui adalah :
mencapai > 35 tahun. Terdapat resiko pada ibu dan risiko pada bayi. Sel
telur itu sudah ada didalam organ reproduksi sejak wanita dilahirkan.
Namun, setiap bulan sel telur itu dilepaskan satu per satu karena sudah
matang. Berarti, sel telur yang tersimpan selama hampir 36 tahun ini
usianya juga sudah cukup tua. Karena selama itu sel telur mungkin
60
yang diakibatkan oleh usia ibu yang sudah terlalu tua untuk hamil.
mengenai kebenarannya.
syndrome cukup tinggi takni 1 : 50. Hal ini berbeda pada kehamilan
c) Selain itu, bayi yang lahir dari kelompok tertua lebih cenderung untuk
neonatal.
e) Pada ibu hamil dengan usia 40 tahun ke atas kebanykkan tidak kuat
61
a. Memasuki usia 35 tahun, wanita sudah harus berhati - hati ketika
62
g. Terjadi pre-eklamsia. Pre-eklamsia atau peredaran darah yang
eklamsia banyak dikaitkan dengan usia ibu yang terlalu tua untuk
hamil.
Tanpa adanya tenaga yang kuat, maka ibu dapat kesulitan mengejan
caesar.
2. TEORI PERSALINAN
a. Definisi Persalinan
dan membrane dari dalam rahim melalui jalan lahir. Proses ini diawali dari
dapat hidup dari dalam uterus melalui vagia ke dunia luar (Prawirohardjo,
2007).
63
Persalinan Normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang
dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar dengan
istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi, dan umumnya berlangsung
dan uri) dari dalam uterus (Rahim) dengan presentasi belakang kepala
melalui vagina tanpa alat atau pertolongan istimewa yang terjadi pada
selama 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin. (Sarwono,
2000).
lahimya bayi dengan LBK dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan
di bawah 28 minggu.
64
• Partus prematurus adalah persalinan (pengeluaran) hasil konsepsi
disebut postmatur.
sefalopelvik.
viabel atau saat berat janin kurang dari 1000 g atau kehamilan di
1. Teori Keregangan.
65
2. Teori Penurunan Progesteron
hicks.
dimulai.
4. Teori Prostaglandin
(Rohani, 2011)
66
d.Tanda – tanda permulaan persalinan (Rohani, 2011)
pains”.
1. Rasa nyeri oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan
teratur.
pembukaan.
67
Seperti telah dikemukakan terdahulu, faktor-faktor yang
2. Faktor janin
4. Psikis Ibu
5. Penolong
Primi Multi
a persalinan
68
Pembagian Persalinan (Kala I, Kala II, Kala III, Kala IV)
Persalinan kala I dibagi menjadi dua fase, yaitu fase laten dan fase
aktif.
dalam 7 - 8 jam.
menjadi 4 cm.
69
friedman, diperhitungkan pembukaan pada primigravida 1 cm/jam dan
1. Tekanan darah.
tekanan darah kembali seperti saat sebelum persalinan. Rasa sakit, takut
2. Metabolisme.
kehilangan cairan.
3. Suhu tubuh.
4. Detak jantung.
5. Pernapasan.
70
Oleh karena terjadinya peningkatan metabolisme, maka terjadi sedikit
6. Ginjal.
7. Gastrointestinal.
8. Hematologi.
lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II pada
71
1. His semakin kuat, dengan interval 2 sampai 3 menit.
vagina.
menunjukkan :
Perubahan psikologis kala II, his terkoordinasi kuat, cepat, dan lebih
lama, kira - kira 2- 3 menit sekali. Kepala janin telah turun dan masuk
Karena tekanan rektum, ibu merasa seperti mau buang air besar, dengan
meneran yang tepimpin, maka akan lahir kepala di ikuti oleh seluruh
72
Perubahan fisiologis kala III
rongga uterus secara tiba - tiba setelah lahirnya bayi. Penyusutan ukura
2. Meras gembira, lega dan bangga akan dirinya, juga merasa sangat
lelah.
1. Tingkat kesadaran.
suhu.
3. Kontraksi uterus.
73
f) Asuhan Persalinan Normal (APN) terdiri dari 60 langkah, sebagai
berikut :
74
11. Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik,
meminta ibu untuk meneran saat ada his apabila ibu sudah merasa
ingin meneran.
meneran (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk
nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam
60 menit.
16. Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong ibu.
19. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5 – 6 cm,
21. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar
secara spontan.
75
Dengan lembut gerakan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu
depan muncul di bawah arkus pubis dan kemudian gerakan arah atas
23. Setelah bahu lahir, geser tangan bawah ke arah perineum ibu untuk
sebelah atas.
24. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung ke
bawah (selipkan jari telunjuk tangan kiri di antara kedua lutut janin).
25. Melakukan penilaian selintas : (a) Apakah bayi menangis kuat dan
26. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
27. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi
dalam uterus.
berkontraksi baik.
29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit
76
30. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-
kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal
(ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem
pertama.
31. Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi
tersebut.
32. Mengikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi
33. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi
di kepala bayi.
34. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 -10 cm dari
vulva.
35. Meletakan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas
77
dengan arah sejajar lantai dan kemudian ke arah atas, mengikuti
40. Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan
perdarahan pervaginam.
klorin 0,5 % selama sepuluh menit. Cuci tangan dengan sabun dan
78
pribadi yang bersih dan kering. Kemudian pakai sarung tangan
44. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu
terbalik dan rendam, kemudian cuci tangan dengan sabun dan air
sarung tangan.
pervaginam.
menilai kontraksi.
dengan baik.
79
53. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%
dekontaminasi.
sesuai.
cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai memakai pakaian
klorin 0,5%.
(https://www.academia.edu/9704904/60_langkah_APN?auto=download)
a. Definisi
80
kemungkinan terjadinya komplikasi pada saat hamil, bersalin dan nifas,
pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir (Depkes RI, 2009).
angka kematian ibu. Stiker P4K berisi data tentang nama ibu hamil,
RI, 2009).
tingkat desa kepada kader, dukun, tokoh agama, tokoh masyarakat, PKK
(forum desa siaga, forum KIA, pokja psyandu, dll) yang melibatkan kepala
desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, kader dengan difasilitas oleh bidan
desa, yang dipimpin oleh kades membahas tentang pendataan ibu hamil di
81
bayi baru lahir melalui kegiatan peningkatan akses dan kualitas pelayanan,
Pencegahan Komplikasi).
1. Tujuan Umum
hamil dan bayi baru lahir melalui peningkatan peran aktif keluarga dan
2. Tujuan Khusus
1) Terdatanya status ibu hamil dan terpasangnya Stiker P4K disetiap rumah
ibu hamil yang memuat informasi tentang lokasi tempat tinggal ibu
passca persalinan yang sesuai dan disepakati ibu hamil, suami, keluarga
dan bidan.
82
4) Meningkatnya keterlibatan tokoh masyarakat baik formal maupun non
2009).
hamil
1) Penempelan stiker P4K disetiap rumah ibu hamil dimaksudkan agar ibu
tokoh masyarakat.
2) Masyarakat sekitar tempat tinggal ibu mengetahui ada ibu hamil dan apabila
83
d. Jenis-jenis kegiatan P4K
1) Mendata seluruh ibu hamil, bidan bekerjasama dengan kader dalam medata
seluruh ibu hamil yang ada diwilayah setempat, guna diketahuinya adanya
persalinan.
2) Memasang stiker P4K di setiap rumah ibu hamil, penempelan Stiker P4K di
rumah ibu hamil. Pengisian stiker dilakukan oleh bidan desa, dengan
tersebut ada ibu hamil dan memanfaatkan buku KIA untuk mengingat kapan
nifas
84
b. Penolong persalinan, ibu, suami, keluarga sejak awal kehamilan sudah
mendampingi ibu saat bersalin. Hal ini bertujuan agar keluarga dapat
calon pendonor darah sesuai dengan golongan daran ibu, untuk mencegah
85
g. Dana, merupakan upaya menyisihkan uang atau barang berharga (yang
bisa diuangkan sewaktu-waktu) oleh ibu hamil yang disimpan oleh bidan
desa atau pihak yang ditunjuk oleh masyarakat yang sewaktu-waktu dapat
kesepakatan.
RI, 2009).
tentang kehamilan resiko tinggi dan rendah penyebab kematian ibu dan bayi,
serta memantau dan memilih melakukan perawatan tindak lanjut. skrining dan
Pencegahan Komplikasi)
pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir
86
melalui peningkatan peran aktif keluarga dan masyarakat dalam merencanakan
persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi dan tanda bahaya
kebidanan dan bayi baru lahir bagi ibu sehingga melahirkan bayi yang sehat.
peserta KB pasca salin, terpantaunya kesakitan dan kematian ibu dan bayi,
Pencegahan Komplikasi)
yang ada di suatu wilayah. Selain itu sasaran yang lain adalah penanggung
Pendataan ibu hamil dengan stiker adalah suatu pendataan, pencatatan dan
pelaporan keadaan ibu hamil dan bersalin di wilayah kerja bidan melalui
87
Adalah suatu forum partisipatif masyarakat yang melakukan pertemuan
kerjasama dengan bidan dan difasilitasi oleh bidan di desa dan puskesmas.
3. Kunjungan Rumah
Adalah kegiatan kunjungan bidan ke rumah ibu hamil dalam rangka untuk
pasangan tersebut.
88
6. Ambulan Desa dan Donor Darah
sepeda, tandu, perahu, dll. Calon Donor Darah adalah orang-orang yang
melahirkan.
7. Kunjungan Nifas
rumah.
(P4K) dengan stiker yang ditempelkan di rumah ibu hamil, maka setiap ibu
hamil akan tercatat, terdata dan terpantau secara tepat. Dengan data dalam
Selain itu agar ibu hamil mendapatkan pelayanan yang sesuai standar pada
89
dengan nifas termasuk rujukannya dapat berjalan dengan aman dan
selamat.
kelahiran.
Pencegahan Komplikasi)
1. Surat edaran Mentri Kesehatan No. 295 tahun 2008 tentang percepatan
90
2. Surat edaran Mentri dalam Negeri No. 441.7/1935.SJ tahun 2008
komplikasi (P4K).
8. Keputusan Menteri Kesehatan No. 284 tahun 2004 tentang Buku KIA.
Komplikasi (P4K).
dengan Stiker, presentase ibu hamil mendapat stiker, presentase ibu hamil
91
Output yang diharapkan adalah sebagai berikut 1) Semua ibu hamil
keterlibatan tokoh masyarakat baik formal maupun non formal dan forum
antara Bidan, Petugas Pustu, Forum Peduli KIA/Pokja Posyandu dan (bila
92
termasuk pencegahan infeksi; c) Memantau kemajuan persalinan
bidan.
93
d. Membangun komunikasi persuasif dan setara, dengan forum peduli
dan nifas.
94
f. Bersama dengan kepala desa, toma membahas tentang masalah calon
i. Mendukung upaya partisipan aktif forum peduli KIA dan dukun untuk
bulan..
95
dalam hal biaya, transportasi, donor darah untuk proses persalinan
kehamilannya.
96
1. Membantu bidan dalam mendata jumlah ibu hamil di wilayah desa
binaan.
melahirkan)
isi Stiker.
sesudah melahirkan.
a) Siapa orang I
Hal ini penting untuk menangani kasus gawat darurat dan orang
97
keluarga atau suami dapat menggantikan untuk mengambil
b) Siapa orang II
bidan dengan ibu hamil, suami dan keluarga tentang siapa yang
c) Tempat rujukan
yang dialami oleh ibu dapat teratasi dengan baik. Selain itu, jarak
dengan dalam waktu yang singkat sehingga kasus yang dialami ibu
d) Transportasi
umumnya hal ini terjadi akibat ibu atau keluarganya tidak mampu
e) Waktu tempuh
98
f) Biaya
g) Donor darah
danPencegahan Komplikasi
tidak lepas dari partisipasi dan kerjasama dari masyarakat dan ibu
hamil, namun pada kenyataannya masih ada beberapa ibu hamil dan
99
kesulitan dari tenaga kesehatan dalam menemukan dan memantau
kematian pada ibu. Selain itu ibu hami, keluarga dan masyarakan
100
Tajikistan (Asia Tengah). Hasil dari penelitian menunjukkan laki-
karena itu perlu adanya kerjasama baik dari petugas kesehatan dan
tentang
101
4. TEORI NIFAS
a. Definisi
setelah 6 minggu, akan tetapi seluruh alat genetalia baru pulih kembali
1. Puerperium dini yaitu kepulihan saat ibu telah diperbolehkan berdiri dan
102
3. Mengidentifikasi penyimpangan – penyimpangan yang dapat terjadi
diberikan.
bayi sehat.
Kategori Gambaran
umbilicus
abnormal
5. Pengeluaran ASI
103
dan psikologis
1. Perdarahan hebat
3. Kejang
4. Panas tinggi
dan bengkak)
kontraksi lembek.
a. Mencegah perdarahan
104
2. 6 hari setelah melahirkan
abnormal
e. Ajarkan cara asuhan bayi, rawat tali pusat, menjaga bayi tetap
abnormal
e. Ajarkan cara asuhan bayi, rawat tali pusat, menjaga bayi tetap
1. Sistem Reproduksi
105
Involusi uteri adalah proses kembalinya uterus ke keadaan
ukuran dan berat serta perubahan yang juga ditandai dengan warna
2007 ; James, 2008), pada hari kedua tinggi fundus uteri turun 1 cm
atau turun 1 jari setiap hari. Pada hari ke – 14 tinggi fundus uteri
Lokhea
rubra.
106
b. Pada hari ke empat leukosit mulai mempengaruhi proses
Serviks
bagian anterior).
Ligamen
Vagina
107
perlahan mengecil, tapi jarang kembali ke ukuran nullipara. Dalam
2. Sistem Kardiovaskuler
3. Sistem Gastrointestinal
pengosongan usus.
4. Sistem Urinaria
108
fungsi ginjal) fungsi ginjal akan pulih dalam 2 minggu sampai 3
5. Sistem muskuloskeletal
terutama pada daerah bahu, leher, dan lengan oleh karena posisi
persendian, hal ini dapat diperningan dengan body mekanik yang baik
dan postur tubuh yang benar. Stabilisasi sendi terjadi lengkap pada
6. Sistem Integumen
rontok mulai minggu ke-4 sampai ke-20 dan akan kembali tumbuh
pada bulan ke empat sampai ke-6 bagi sebagian besar ibu. Kelainan
109
pembuluh darah, seperti spider angioma (nevi), eritema palmar, dan
7. Sistem Neurologi
Keluhan nyeri kepala bagian depan dan pada kedua sisi kepala bisa
anestesi regional, rasa nyeri akan lebih terasa pada saat posisi berdiri
dan akan berkurang saat ibu berbaring. Rasa tidak nyaman neuroligis
8. Sistem Endokrin
secara cepat. Hormon HCG akan kembali ke kadar tidak hamil dalam
110
placental lactogen) akan membalikkan efek diabetogenik kehamilan
persalinan sekitar 4,5 sampai 5,8 kg. Setelah proses dieresis ibu akan
(Blackburn, 2017)
sehingga banyak ibu yang masih memiliki berat badan lebih banyak
Suhu
pasca melahirkan, suhu tubuh dapat naik kurang lebih 0,5 derajat
celcius dari keadaan norma. Kenaikan suhu badan ini akibat dari
melahirkan.
Kurang lebih hari ke-4 post partum , suhu badan akan naik lagi. Hal
111
mastitis, traktus genitalis ataupun sistem lain, namun apabila
post partum.
Nadi
Tekanan Darah
Pernafasan
112
laboratorium didapatkan peningkatan hematokrit pada hari ke tiga
sampai ke tujuh. Tidak ada sel darah merah yang rusak selama masa
menurun secara bertahap sesuai dengan usia sel darah merah. Kadar
Meskipun demikian, ada pula ibu yang tidak mengalami hal ini. Agar
113
merupakan aaal keluarga baru sehingga keluarga perlu beradaptasi
sebagai berikut :
a) Fase taking in
dari hari pertama sampai kedua setelah melahirkan. Pada saat itu focus
c) Fase letting go
114
sudah mulai menyeseuaikan diri dengan ketergantungan bayinya.
ini.
g. Perawatan Pascapersalinan
duduk, hari ke-3 berjalan-jalan, dan hari ke-4 atau ke-5 sudah
luka-luka.
karena sfingter uretra ditekan oleh kepala janin dan spasme akibat
kateterisasi.
115
4. Defekasi: Buang air besar harus dilakukan 3-4 hart
buang air besar keras, dapat diberikan laksatif per oral atau per
sejak wanita hamil supaya puting susu lemas, tidak keras, dan
tersebut.
Perawatan payudara :
menyongkong payudara.
c) Bila puting susu lecet, oleskan kolostrum atau ASI yang keluar
lecet.
setiap 4 – 6 jam.
116
f) Apabila payudara bengkak akibat bendungan ASI, lakukan :
menyentuh puting.
117
Apabila bayi mulai disusui, isapan pada puting susu
oksitosin oleh hipofisis. Produksi air susu ibu (ASI) akan lebih
rasa kasih sayang antara ibu dan anaknya. Air susu ibu adalah
untuk anak ibu. Ibu dan bayi dapat ditempatkan data satu kamar
Keuntunganrooming in adalah:
b. setiap saat selalu ada kontak antara ibu dan bayi, dan
kemudian.
118
a. pemeriksaan umum: tekanan darah, nadi,suhu badan,
c. Perawatan perineum
a) Setiap habis BAK dan BAB, siram vagina dn anus dengan air
bersih.
handuk bersih.
119
d) Ganti pembalut setiap kali BAK dan BAB, atau setidaknya
membantu penyembuhan.
yaitu ;
c) TD meningkat/menurun
e) Kesadaran gelisah
Apabila ibu terdapat satu atau lebih tanda bahaya seperti diatas , maka
a. Definisi
Bayi lahir normal adalah bayi yang lahir cukup bulan, 38-42 minggu
dengan berat badan sekitar 2500-3000 gram dan panjang badan sekitar
120
Bayi baru lahir dapat dibagi menjadi 2:
yang bertanggung jawab penuh terhadap keselamatan ibu dan bayi. Pada
lahir diurus oleh bidan atau, jika di rumah sakit yang dilengkapi dengan
2012)
Neonatus atau bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari
kehamilan aterm (37 minggu sampai 42 minggu) dengan berat badan lahir
2500 gram sampai dengan 4000 gram, tanpa ada masalah atau kecacatan
d. Pemberian ASI
121
c. Menjaga suhu tubuh bayi
6. Pernafasan 30 – 60 x/menit.
122
9. Kuku tangan dan kaki agak panjang dan lemas.
minora dan pada bayi laki – laki : testis sudah turun ke dalam scrotum.
seperti memeluk.
12. Eliminasi baik, bayi berkemih dan buang air besar dalam 24 jam pertama
setelah lahir, buang air besar pertama adallah mekonium yang berwarna
coklat kehitaman.
Menurut Arfiana 2016, Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi.
Peetugas dan pengasuh harus mampu meminimalkan resiko infeksi pada BBL.
1. Inisiasi menyusui dini (IMD) pemberian ASI secara dini dan eksklusif.
3. Menjaga kebersihan pada saat memotong dan merawat tali pusat (tanpa
123
6. Menggunakan bahan yang telah dibersihkan dengan benar untuk
keringdan terbuka.
a) Pencegahan infeksi
dengan bayi
124
benang tali pusat telah di Disinfeksi Tingkat Tinggi ( DTT )
atau sterilisasi
setelah digunakan.
Segera setalah lahir, letakan bayi diatas kain dan kering yang
2) Letakan bayi di dada ibu agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi
setelah melahirkan.
125
a. Bayi harus mendapatkan kontak kulit dengan ibunya segera
a. Bagi bayi
lahir.
126
b. Bagi ibu
a) Pengaruh oksitosin
b) Pengaruuh prolactin
Berikan vitamin K1
Perawatan mata
yaitu teteskan satu kali pada setiap mata, dan diberikan setelah
Pemberian imunisasi
127
ibu dan bayi , pemberian imunisasi Hepatitis B 0,5 ml intra muskuler
(sondaks, 2013)
a. System pernafasan
Perubahan fisiologis paling awal dan harus segera dilakukan oleh bayi
ibu. Setelah tali pusat dipotong, bayi harus mandiri secara fisiologis,
Ketika dada bayi melewati jalan lahir, cairan akan terperas dari paru
128
Dengan meningkatnya aliran darah paru-paru dan penurunan tahanan
c. Perubahan termoregulasi.
bayi cukup bulan yng normaldan sehat serta tertutup pakaian hangat
dapat terjadi jika bayi terpapar sumber panas (lampu yang terlalu
besar dan terlalu dekat). Suhu tubuh bayi yang tidak stabil
infeksi.
d. System ginjal
pekat. Pada akhir minggu pertama volume urine total dalam 24 jam
129
dalam 24 jam pertama, dengan karakteristik urine tak berwarna dan
e. System gastrointestinal
f. Adaptasi imunologi
130
gastrointestinal dan mata. IgA mencapai kadar dewasa dalam waktu
limfosit, relative berukuran besar pada saat lahir dan terus tumbuh
g. System neurologi
b. Kejang
g. Merintih
i. Pusar kemerahan
j. Sianos issentral.
131
B. TINAJUAN TEORI ASUHAN KEBIDANAN
1. MANAJEMEN KEBIDANAN
2007, 5)
f). Evaluasi.
2013 :
a). S (Subjektif).
b). O (Obyektif).
132
c). A (Assessment).
d). P (Planning).
dengan evaluasi.
a. Identitas klien.
b. Alasan datang.
c. Riwayatt perkawinan.
e. Riwayat kesehatan.
f. Riwayat haid
g. Riwayat KB/kontrasepsi.
h. Pemeriksaan fisik.
133
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap
yang benar atas data – data yang telah dikumpulkan. Data dasar
praktik kebidanan.
diagnosis.
134
potensial ini benar – benar terjadi. Langkah ini penting sekali
darurat.
(iIntervensi)
sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap maslah yang
135
Pada langkah ini dilakukan pelaksanaan asuhan langsung
secara efisien dan aman. Pada langkah ke enam ini, rencana asuhan
dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien atau
Langkah 7 : Evaluasi
S (subjektif)
O (objektif)
A (Assessment)
136
menggambarkan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi
Diagnosis/masalah.
IV Varney).
P (Planning)
Varney).
meliputi
a. Pasal 18
137
Bidan dalam menjalankan praktik, berwenang untuk memberikan
berencana.
b. Pasal 19
kehamilan.
meliputi
a) Episiotomy
138
d) Penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan
postpartum
c. Pasal 20
sekolah
139
HB0, Pemeriksaan fisik bayi baru lahir, pemantauan tanda
140
Standar 14: penanganan pada dua jam pertama persalinan
Standar 15: pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas
standar)
III
C. Kompetensi Bidan
1) Kompetensi ke-1
dan keluarganya.
2) Kompetensi ke-2
141
Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan
3) Kompetensi ke-3
tertentu.
4) Kompetensi ke-4
lahir.
5) Kompetensi ke-5
6) Kompetensi ke-6
7) Kompetensi ke-7
142
Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi,
8) Kompetensi ke-8
9) Kompetensi ke-9
143
BAB III
TINJAUAN KASUS
(Studi Kasus dengan Faktor Resiko TinggiUmur > 35 tahun dan Anemia
Ringan)
melalui handphone dengan via sms dan telepon dengan klien, sebagai hasil
dan catatan yang ada pada status serta data ibu hamil, data disajikan pada
1. Pengkajian Data
a. Data Subjektif
144
Suami Ny. S bernama Tn. B umur 39 tahun, agama islam, suku bangsa
normal. Keadaan anak saat ini hidup, sekarang berumur 11 tahun dan
dengan nifas normal. Keadaan anak saat ini hidup, sekarang berumur
Sampai saat ini Ny. S sudah melakukan pemeriksaan hamil 7 kali baik
tanda-tanda kehamilan dan ibu merasa tidak ada keluhan pada saat
145
gizi dan makan sedikit tapi sering, menghindari makanan yang berbau
tajam. Pada trimester II ibu mengatakan tidak ada keluhan, terapi yang
3. Riwayat Haid
sehari, siklus 28 hari, teratur dan tidak merasakan nyeri saat haid baik
berbau dan gatal. Hari Pertama Haid Terakhir ( HPHT ) yaitu tanggal
suntik 3 bulan selama kurang lebih 2 tahunan dan ada keluhan seperti
146
haidnya tidak teratur dan berat badan bertambah. Selama
memiliki anak.
5. Riwayat Kesehatan
dioperasi. Dan ibu mengatakan bahwa dalam keluarga tidak ada yang
6. Kebiasaan
binatang.
terkadang minum air putih atau air teh dan tidak ada gangguan pola
makan dan minum. Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil tidak
147
warna coklat, tidak ada gangguan. Namun ada gangguan pada BAK,
buang air kecil sering, frekuensi 5-7 kali/hari, bau khas, warna kuning
jernih dan tidak ada gangguan. Ibu mengatakan tidak pernah tidur
siang dikarenakan ibu bekerja dan istirahat malam kurang lebih 7 jam.
Ibu megatakan sehari hari beraktivitas sebagai ibu rumah tangga dan
perubahan pada pola seksual sebelum hamil dan saat hamil yaitu tidak
perubahan tersebut.
8. Data psikologis
dengan kehamilannya saat ini. Suami dan keluarga juga senang atas
kehamilan ibu saat ini dan ibu sudah siap menjalani proses kehamilan
148
11. Data spiritual
b. Data Obyektif
tubuh 36,8 C, tinggi badan 151 cm, berat badan 70 kg (berat badan
benjolan, tidak ada nyeri tekan, rambut bersih tidak berketombe tidak
tidak ikterik, telinga dan hidung tidak ada kelainan, mulut dan gigi
bersih tidak ada karies gigi, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan
149
39 minggu TFU 35 cm dan terdapat linea nigra, tidak ada luka bekas
TFU 35 cm, teraba bulat, lunak, tidak melenting, yaitu bokong janin,
Leopold II : pada sebelah kiri ibu teraba bagian kecil kecil tidak
beraturan yaitu extermitas janin, pada perut sebelah kanan ibu teraba
panjang, keras, ada tahanan yaitu punggung janin, Leopold III : Pada
perut bagian bawah teraba bulat, keras, melenting yaitu kepala janin,
(divergen), tinggi fundus uteri (TFU) : 35 cm dan dari TFU yang ada
oleh bidan dengan hasil protein urin (-) negativ, haemoglobin : 10,1
gr% dan VCT non reaktif, sifilis non reakttif, hbsag dan golongan
darah A.
150
2. Interpretasi data
a. Diagnosa (nomenklatur)
1. Data subjektif
2. Data obyektif
b. Masalah
c. Kebutuhan
151
3. Diangnosa Potensial
Dari data yang diperoleh dalam kasus ini didapatkan data potensial
sebagai berikut:
hipoksia, IUFD.
janinnya
didapatkan:
152
TD : 100/70 mmHg S : 36,7 C
N : 82 x/menit R : 22 x/menit
d. Menjelaskan pada ibu dampak buruk dari anemia yaitu ibu : anemia
BBLR.
berkurang dan bayi tidak cepat lelah,selain itu seringkan untuk jalan
153
f. Menganjurkan ibu untuk meminum obat tambah darah yang
sumber zat besi dari nabati yaitu sayuran hijau tua (bayam,
daging, ati ayam, kuning telur ayam. Cara memasaknya pun harus
d. Ibu sudah mengetahui dampak buruk dari anemia dan faktor risiko
umur usia > 35 tahun yaitu bisa terjadi perdarahan karena otot-otot
154
infeksi, abortus. Pada janin : BBLR, cacat bawaan, bayi mudah
olahraga ringan.
diperintahkan bidan.
g. Ibu suka dengan sayur jadi ibu menambah kadar zat besi secara
Data perkembangan I
A. Data subyektif
B. Data obyektif
155
x/menit, respirasi 22 x/menit, suhu 36,8 C. berat badan 70 kg, lila 28
terdapat leopold I TFU 35 cm, bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak
melenting yaitu bokong janin, leopold II : pada perut sebelah kiri ibu,
teraba bagian kecil - kecil tidak beraturan yaitu ekstermitas janin, pada
perut ibu sebelah kanan, teraba panjang keras, ada tahanan yaitu
punggung janin, leopold III : pada prut bagian bawah teraba bulat,
janin yaitu kepala sudah masuk PAP ( divergen ), tinggi fundus uteri
(TFU) 35 cm dan dari TFU yang ada dapat ditemukan taksiran berat
kehamilan 39 minggu.
C. Assessment
kepala, konvergen dengan Faktor Resiko Tinggi Umur > 35 tahun dan
Anemia Ringan.
D. Planning
N : 80x/menit R : 22x/menit
156
TFU : 35 cm UK : 39 minggu
sudah berkurang.
4. Memberitahu ibu kebutuhan zat besi untuk ibu hamil yaitu sekitar
ayam/hati ayam.
157
5. Mengajurkan ibu untuk mengecek ulang kadar darahnya/Hb 2
perawatannya.
disuruh/ditanya.
Data perkembangan II
A. Data subyektif
B. Data obyektif
158
Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, keadaan
36,8 C. Berat badan 70 kg, lila 28 cm, TFU 35 cm, DJJ 145
x/menit.
gr%.
C. Assessment
159
punggung kanan, presentasi kepala, divergen dengan
D. Planning
N : 80x/menit R : 22x/menit
Hb : 10,9 gr%
dilakukan.
berkurang.
dirasakan.
160
4. Memberitahu ibu tentang tanda – tanda persalinan yaitu :
pembalut, ganti baju bayi, bedong bayi, topi bayi dan alat
mandi bayi.
pembalut, ganti baju bayi, bedong bayi, topi bayi dan alat
mandi bayi.
disuruh/ditanya.
161
A. Subyektif
B. Obyektif
punggung janin, leopold III bagian bawah perut ibu teraba bulat
162
(vaginal toucher), vulva tidak ada oedema, didapatkan pembukaan
C. Assessmaent
D. Planning
normal bahwa keadaan ibu dan janin baik dan ibu sudah masuk
pembukaan 2 cm.
163
3. Memberitahu keluarga untuk menyiapkan kebutuhan bersalin
bagi ibu seperti kain panjang 3, baju ganti ibu, pembalut dan
kebutuhan persalinan.
dan janin.
partograf.
Perkembangan kala II
Pukul : 14.00
A. Subyektif
B. Obyektif
164
ketuban negative, bagian terendah kepala, titk penunjuk ubun ubun
kecil, penurunan hodge III, tidak ada tali pusat yang menumbung,
DJJ : 148x/menit.
C. Assessment
D. Planning
membuka.
ada.
set.
3. Memakai APD
165
Evaluasi : Sarung tangan sudah dipakai.
menumbung.
nyaman.
14. Letakkan handuk diatas perut ibu saat kepala janin sudah
didepan vulva.
166
Evaluasi : Handuk sudah diletakan di perut ibu.
15. Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong
ibu.
bahan.
lengkap.
bersih.
spontan.
167
23. Melahirkan badan, dengan cara tangan kanan menyangga
kering.
handuk.
A. Subyektif
B. Obyektif
WIB. Plasenta belum lahir tali pusat nampak didepan vulva, TFU
168
C. Assessment
D. Planning
10 IU.
IM.
simpisis.
169
Evaluasi : Tangan kanan sudah meregangkan tangan kiri sudah
Pukul : 14.40
A. Subyektif
170
B. Obyektif
Bayi lahir spontan tanggal 14 Agustus 2018 pukul 14.15 WIB dan
Plasenta lahir pukul 14.20 WIB, kontraksi uterus keras, TFU 2 jari
C. Assessment
D. Planning
tangan yang masih menggunakan sarung tangan dengan air DTT dan
44. Mengikat tali pusat menggunakan simpul tali mati disekeliling tali
pusat.
45. Mengikat 1 x lagi simpul dengan simpul mati dibagian pusat yang
bersebrangan.
171
46. Melepaskan klem dan meletakan klem ke dalam klorin 0,5%.
48. Membiarkan bayi berada diperut ibu dan beri waktu paling sedikit 1
persalinan.
uterus.
52. Menempatkan semua alat bekas pakai ke dalam larutan klorin 0,5 %
didekontaminasi.
53. Membuang sampah dengan masukkan sampah non medis dan medis
172
Evaluasi : sampah sudah dimasukkan ke dalam tempatnya masing –
masing.
54. Membersihkan ibu dengan air DTT dan memakaikan baju kering.
menit.
A. Subyektif
173
Ibu mengatakan masih merasa lemas dan mulas setelah
B. Obyektif
C. Assessment
normal.
D. Planning
uterus kembali seperti semula bisa cepat terjadi dan ibu tidak
174
3. Memberitahu ibu untuk selalu mengecek perutnya atau
perdarahan.
baik/keras.
air bersih.
membantu penyembuhan.
UI.
175
Evaluasi : Ibu bersedia mengkonsumsi obat sesuai anjuran.
A. Subyektif
B. Obyektif
C. Assessment
normal.
D. Planning
dilakukan yaitu :
176
TD : 120/80 mmhg TFU : 3 jari dibawah pusat
besi yang berasal dari hewani (ikan, telur, daging, hati, dll).
177
Evaluasi : ibu sudah mengerti dan bersedia menyusui bayinya
secara eksklusif.
menyusui yaitu:
6. Memastikan tali pusat tiak terjadi infeksi yaitu tali pusat tidak
tambahan apapun.
178
3. Asuhan 2 minggu post partum
A. Subyektif
ASI sudah keluar banyak dan lancar. Ibu mengatakan tidak ada
B. Obyektif
C. Assessment
nifas normal.
D. Planning
20x/menit, suhu 37 C.
179
2. Memastikan involusi uterus berjalan normal TFU sudah tidak
benar.
180
6. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan payudara dan
payudara.
steril ?
181
waktu pemakaian 5 – 10 tahun.alat ini menetap kuat dan tidak
ulang.
182
D.Asuhan pada bayi baru lahir
A. Subyektif
B. Obyektif
ikterus (kuning), tali pusat bayi bayi masih basah, bayi sudah
C. Assessment
laki menangis kuat keadaan baik A/S 8-9-10 dengan BBL normal.
D. Planning
183
BB : 3100 gram, PB : 50 cm, LIKA/LIDA 33/34 dan bayi dalam
keadaan sehat.
dari infeksi.
tetap hangat.
184
hendaknya dibangunkan agar bayi tidak mengalami
6 bulan.
Evaluasi : Ibu mengerti dan Bayi disusui setiap 2 jam sekali /tiap
sudah penuh/kotor.
berikutnya.
A. Subyektif
kelamin laki laki, lahir secara spontan, Berat badan saat lahir 3100,
Panjang badan saat lahir 50 cm, ibu mengatakan bayi tidak ada
keluhan.
185
B. Obyektif
kecoklatan dan tidak ada gangguan. Bayi sudah BAK 6 x sehari warna
kuning jernih, bayi tidak mengalami ikterus (kuning), tali pusat bayi
C. Assessment
Bayi Ny. S umur 7 hari lahir spontan jenis kelamin laki – laki
D. Planning
demam, tidak mau menyusu, sesak nafas, kulit dan mata bayi
yaitu demam, tidak mau menyusu, sesak nafas, kulit dan mata
186
3. Mengingatkan kembali ibu untuk berupaya melakukan ASI
imunisasi BCG.
187
6. Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang berikutnya
ulang.
A. Subyektif
kelamin laki laki, lahir secara spontan, Berat badan saat lahir 3100,
Panjang badan saat lahir 50 cm, ibu mengatakan bayi tidak ada
keluhan.
B. Obyektif
C. Assessment
laki menangis kuat keadaan baik A/S 8-9-10 dengan BBL normal.
188
D. Planning
demam, tidak mau menyusu, sesak nafas, kulit dan mata bayi
189
antara jam 7 sampai jam 9 pagi selama 15 menit agar bayi
penyakit TBC.
ulang.
190
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas perbandingan antara teori dengan hasil
penatalaksanaan studi kasus dengan konsep teori yang diuraikan pada bab II
dengan harapan untuk memperoleh gambaran secara nyata dan sejauh mana
asuhan kebidanan komprehensif diberikan. Selain itu juga untuk mengetahui dan
Kesamiran yang dilakukan sejak bulan Juli sampai dengan September. Sejak usia
persatu dimulai dari kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir.
(Elizabets,2015)
1. Pengumpulan Data
Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap
dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Pengkajian data
191
a. Data Subjektif
subjektif adalah data yang didapat dari klien sebagai suatu pendapat
1) Identitas
a) Nama
b) Umur
tanggung jawab sebagai orang tua. Dan bila usia > 35 tahun
192
c) Agama
dan spiritual terhadap pasien dan keluarga sebelum dan pada saat
kelahiran.
kelancaran persalinan.
d) Tingkat pendidikan
193
e) Pekerjaan
Data yang didapat dari Ny. S sebagai ibu rumah tangga dan
UMR.
dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
f) Alamat
dan praktik.
2) Keluhan utama
194
yang wajar dikeluhkan ibu hamil (Mochtar, 2011). Dalam hal ini tidak
Didalam kasus ini ibu mengatakan ini hamil yang ketiga, tidak
tidak ada masalah. Data ini penting untuk diketahui oleh bidan sebagai
dan multigravida (hamil yang kedua atau lebih). Maka, dalam hal ini
a) Kunjungan ANC
195
minggu). Dalam hal ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori
dan kasus.
b) Imunisasi TT
kasus.
c) Terapi pengobatan
320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 µg sebanyak 1 tablet
5) Riwayat haid
a) Menarche
196
Pada kasus Ny. S menstruasi pertama pada umur 12 tahun.
b) Siklus haid
c) Lamanya Haid
6) Riwayat kesehatan
bagi ibu dan janin seperti DM, Hipertensi, TBC, dan hepatitis. Selain
itu dalam keluarga juga tidak ada yang mengalami penyakit tersebut.
197
gangguan (Sulistyaati, 2012). Dalam hal ini tidak ditemukan
a) Nutrisi
ibu makan 3 x sehari dengan porsi 1 piring yang terdiri dari nasi,
(Arisman, 2010)
teori dan kasus Karena kebutuhan nutrisi ibu sudah terpenuhi dan
b) Eliminasi
198
konsistensi lembek, buang air kecilnya pun setiap harinya
tidak ada ganguan pada buang air besar dan buang air kecil.
polos, salah satunya otot usus. Sedangkan sering kencing pada ibu
hamil trimester I dan III tersebut adalah kondisi yang fisiolgis ini
c) Personal hygine
2 x sehari.
dengan kasus.
199
8) Data Psikologi
keputusan keluarga.
Pada ibu hamil dengan tingkat social ekonomi yang baik, otomatis
Sementara pada ibu hamil dengan kondisi ekonomi yang lemah maka
dengan kasus.
200
yang akan menguntungkan atau merugikan klien khusunya pada masa
keluar darah yang tidak diketahui penyebabnya, keluar air dari jalan
lahir yang tidak terasa. Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
terhadap lingkungan dan orang lain, serta secara fisik pasien tidak
baik terhadap lingkungan dan orang lain dan pasien sudah tidak
201
mampu lagi berjalan sendiri. Sehingga dalam hal ini tidak
b) Kesadaran
dengan kasus.
1) Tekanan Darah
2) Suhu
202
tanda – tanda infeksi, batas normalnya 35,6 – 37,6 C.Sehingga
dengan kasus.
3) Nadi
4) Respirasi
d) Tinggi Badan
adanya resiko apabila hasil pengukuran < 145 cm. Sehingga tidak
dikategori ibu hamil resiko tinggi.Sehingga dalam hal ini tidak ada
203
e) Berat Badan
15 – 16 kg.
f) LILA
dengan kasus.
204
2) Pemeriksaan fisik mulai dari kepala sampai kaki
kepala atau rambut bersih, tidak rontok, kelopak mata tidak odema,
konjungtiva sedikit pucat, sklera tidak ikterik, telinga dan hidung tidak
ada kelainan, mulut dan gigi bersih, tidak ada caries pada gigi, tidak
terdapat linea nigra, tidak ada luka bekas operasi, genetalia tidak ada
varises, anus tidak ada haemoroid, dan estermitas tidak odem dan
varises. Dalam hal ini keadaan ibu pada pemeriksaan konjungtiva tidak
3) Pemeriksaan Obstetri
a) Inspeksi (Payudara/Abdomen)
abdomen tidak ada bekas luka operasi, tidak ada striae gravidarum,
205
berubah menjadi hitam kecoklatan yang disebut dengan linea nigra.
Selain itu pada aerola dan daerah genitalia juga akan terlihat
b) Palpasi
1) TFU
perkembangan kehamilan.
2) TBBJ
206
spina iskiadika makan n = 12. Bila kepala dibawah spina
3) Leopold
dengan kasus.
c) Auskultasi
x/menit.
207
mendengar deta jantung janin dapat dipergunakan stetoskop
normalnya yaitu 120 – 160 x/menit. Jika kurang dari 120 x/menit
kasus.
d) Perkusi
positif.
kasus.
208
e) Pemeriksaan Panggul Luar
sepihak dan kembali melalui tempat yang sama, dipihak yang lain,
antara teori dengan kasus karena tidak ada indikasi panggul sempit.
209
4) Pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah dan protein urin.
pada Ny. S haemoglobin 10,1 gr%, protein urin negative dan golongan
darah A.
S yaitu 10,1 gr% termasuk dalam anemia ringan sehingga tidak ada
2. Interpretasi Data
atau masalah dan kebutuhan klien berdasaran interpretasi yang benar atas
a. Diagnosa Nomenklatur
210
Menurut Hani (2011), diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang
sehat, tidak ada riwayat obstetri buruk, ukuran uterus sama/sesuai usia
dalam hal ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan kasus.
b. Masalah
kehamilannya.
kasus.
c. Kebutuhan
211
Menurut Hani (2011), kebutuhan adalah hal – hal yang dibutuhkan
oleh klien dan belum teridentifikasi dalam diagnosis dan masalah yang
3. Diagnosa Potensial
kesenjangan.
anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. (Hani,
2011)
212
Pada antisipasi penanganan segera tidak ada kesenjangan antara
5. Intervensi
pada ibudampak buruk dari anemia dan resiko umur > 35 tahun,
anjurkan ibu untuk berolahraga ringan seperti jalan kaki dipagi hari
atau senam hamil, anjurkan ibu meminum obat tambah darah, beritahu
tentang anemia dan pemberian tablet tambah darah, jadi tidak ada
6. Implementasi
213
pusing yang dirasakan karena anemia ringan yang kemungkinan
ibu dampak buruk dari resiko umur dan anemia, menganjurkan ibu
untuk sering istirahat agar pusingnya bisa cepat berkurang, selain itu
seringkan untuk jalan kaki atau olahraga kecil saat pagi hari agar ibu
putih/air jeruk agar tidak mual dan tidak merusak kandungan gizi
matang, memasak ikan sebaiknya tidak digoreng dan harus benar benar
untuk kunjungan ulang 2 minggu mendatang atau jika ada keluhan lain
yang dirasakan.
7. Evaluasi
214
cukup namun tidak bisa karena banyak yang harus dikerjakan dirumah
secara rutin sesuai yang diperintahkan bidan, ibu suka makan sayur
jadi ibu menambah kadar zat besi melalui sayuran, ibu sudah tau kapan
kembali dari awal setiap asuhan yang belum efektif, melalui proses
Pada kasus Ny. S telah dilakukan evaluasi agar dalam asuhan yang
proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus
ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia cukup
1. Kala I
a. Data Subjektif
215
Pada kasus ini didapatkan Ny. S merasakan kenceng –
2018.
kala I lama.
b. Data Objektif
keadaan normal.
216
Menurut buku yang ditulis oleh Sulistyawati (2013),
217
Menurut buku yang ditulis Yeyeh, dkk (2012) bayi baru
gram, nilai apgar skor > 7 dan tanpa cacat bawaan. Pada kasus
dengan kasus.
bagian terkemuka.
218
Menurut buku yang ditulis oleh Sulistyawati (2012),
serviks membuka.
c. Assessment
dari uraian data subjektif dan data objektif dalah Ny. S umur 36
persalinan normal.
219
Menurut Muslihatun (2009), assessment merupakan
dua fase, yaitu fase laten dan fase aktif. Dalam hal ini tidak
d. Planning
ibu hamil, meminta ibu dan keluarga untuk banyak berdoa agar
220
proses persalinan lancar dan memberitahu ibu bahwa tidak
ganti ibu, tapih 3, pembalut dan untuk bayi seperti baju bayi,
adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan datang.
interpretasi data.
221
pemeriksaan dalam, mendeteksi apakah proses persalinan
waktu.
ibu dan janin harus dinilai dan dicatat dengan seksama seperti
tekanan darah dan suhu setiap 4 jam, produksi urin, aseton dan
222
kala II. Menurut buku yang ditulis oleh JNPK-KR (2008), ada
lima aspek dasar atau lima benang merah yang penting dan
2. Kala II
a. Subjektif
223
b. Objektif
ingin seperti ingin buang air besar, lubang vagina dan sfingter
berakhir dengan lahirnya bayi. Sehingga dalam hal ini tidak ada
selama 2 jam dan pada multipara 1 jam. Sehingga pada hal ini
224
menumbung. Dalam hal ini tidak terdapat kesenjangan antara
c. Assessment
dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini
d. Planning
225
tentang ijin dan penyelenggarakan praktik bidan pasal 10 ayat 1
3. Kala III
a. Subjektif
Pada kasus yang penulis ambil pada kala III data subjektif
b. Objektif
Pada kasus data objektif yang didapat pada kala III antara
dengan kasus.
226
c. Assessment
Menurut buku yang ditulis oleh Yanti (2014) kala III adalah
menit.
d. Planning
spontan jam 14.30 WIB dengan lama kala III 15 menit, pada
5 – 10 menit.
manajemen aktif kala III terdiri dari tiga langkah utama seperti
227
bayi lahir, melakukan peregangan tali pusat terkendali, dan
4. Kala IV
a. Subjektif
228
b. Objektif
dengan kasus.
c. Assessment
229
kala IV dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam
pertama postpartum.
d. Planning
(2008) segera setelah bayi lahir dan tali pusat di ikat letakkan
diselimuti.
230
infeksi karena bakteri, virus dan jamur. Dilakukan pula upaya
kasus. Pada bayi baru lahir pada langkah empat puluh lima)
231
saat bayi baru berumur 2 jam . Menurut wiknjasastro (2009),
232
C. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas
1. Nifas 6jam postpartum
a. Subjektif
dengan kasus.
b. Objektif
c. Assessment
nifas normal.
233
Menurut teori Saifudin (2009), masa nifas atau puerperium
minggu (42 hari) setelah itu. Dalam hal ini tidak terdapat
d. Planning
saat menyusui.
a. Subjektif
234
Pada kasus yang penulis ambil pada data subjektif ibu
(KB).
dengan kasus.
b. Objektif
kasus.
c. Assessment
235
Menurut teori saifudin (2009), masa nifas atau
Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus.
d. Planning
baru lahir.
status ibu dan bayi baru lahir untuk mencegah, mendeteksi dan
tidur sebaiknya ibu juga tidur, memberitahu ibu nutrisi bagi ibu
236
menyusui, memberitahu ibu cara menyusui yang
puskesmas.
dengan kasus.
a. Subjektif
b. Objektif
237
Menurut buku yang ditulis oleh Sofian (2011), pada hari ke
kasus.
c. Assessment
d. Planning
238
Menurut buku KIA (2016), tanda bahaya nifas sebagai
dan disertai rasa sakit, ibu terlihat sedih, murung dan menangis
dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam
239
D. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir normal adalah bayi yan lahir pada usia 37 – 42
minggu dengan berat badan lahir antara 2500 – 4000 gram. (Jenny J.S
Sondakh, 2013)
a. Subjektif
b. Objektif
konjungtivis, hidung tidak ada polip, tidak ada secret, tidak ada
240
cuping hidung, mulut/bibir simetris,tidak pucat, tidak ada
ada serumen, kulit tidak pucat, tida kering, leher tidak ada
c. Assessment
menangis kuat keadaan baik A/S 8-9-10 dengan bayi baru lahir
Pada hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus.
d. Planning
241
sehat normal. Normal pada umumnya bayi baru lahir yaitu
diberi betadine atau obat merah, lalu diganti kassa nya bila
basah/ tiap kali mandi agar tali pusat tetap bersih dan kering
242
Menurut JNPK-KR, 2008 BBL sangat rentan terhadap
pencegahan inspeksi.
a. Subyektif
kehidupan luar uterus. Dalam hal ini antara teori dan kasus
b. Obyektif
243
Bayi sudah BAK 6 x sehari warna kuning jernih dan tidak ada
gangguan.
baru lahir yaitu 40-60 x/menit, nadi 120 – 160 x/menit, suhu
dengan kasus.
c. Assessment
d. Planning
244
untuk datang ke posyandu/kebidan untuk menimbang bayi dan
penyakit tertentu pada hal ini tidak ada kesenjangan antara teori
dengan kasus.
suhu yang labil, control otot yang buruk, mudah terkejut, dan
berkembang.
245
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Pada langkah interprestasi data yang sesuai pada data subyektif dan
kehamilan, persalinan dan nifas pada Ny. S terdapat masalah yaitu ibu
serta pada kebutuhan ibu hamil, bersalin, dan nifas sudah tercukupi
dengan baik dan ibu diberi dukungan mental. Sehingga interprestasi ini
246
3. Pada langkah diagnosa potensial terhadap Ny. S terdapat diagnosa
masalah.
yang ada. Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik.
praktik.
247
kegawatdaruratan pada Ny. S. Sehingga tidak ada kesenjangan antara
B. Saran
1. Bagi Penulis
mengapresiasikan dilahan.
mengurangi AKI.
4. Bagi Masyarakat
248
DAFTAR PUSTAKA
Prawiroharjo.
Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Celeban Timur :Pustaka
Pelajar.
Oktober 2018).
21 Oktober 2018)
Tabel 1.1 Data AKI di Puskesmas Kesamiran Kabupaten Tegal Tahun 2017
Prawiroharjo.
Rukiyah, AY, dkk. 2013. Asuhan kebidanan I (Kehamilan). Jakarta : Trans Info
Media.
Hani, Ummi dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Pada kehamilan Fisiologis. Jakarta :
Salemba medika.
Tarwoto, Ns, dkk. 2013. Buku Saku Anemia Pada Ibu Hamil Konsep dan
249
Proverawati, A. 2011. Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta : Nuha
Medika.
EGC.
Kedokteran EGC.
Rohani, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta : Salemba
medika.
https://www.academia.edu/9704904/60_langkah_APN?auto=downloadTopo, A.
2017
(P4K).
Trans Medika.
Ambarawati, E. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas dan Menyusui. Salemba
Medika.
Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC.
Arfiana. 2016. Asuhan Neonatus Bayi Balita dan Anak PraSekolah. Yogyakarta :
Trans Medika.
250
JPNK-KR. 2008. Asuhan Esenssial Pencegahan dan Penanggulangan Komplikasi
Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta : Jaringan Nasional Pelatihan Klinik-
Kesehatan Reproduksi.
Salemba Medika.
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
DOKUMENTASI
264
JURNAL
ABSTRAK
Angka kematian ibu di Kabupaten Tegal pada tahun 2017 sebanyak 126,6
per 100.000 kasus kematian ibu. Pada data yang didapat dari Puskesmas
Kesamiran Kabupaten Tegal pada tahun 2017 terdapat Ibu hamil dengan resiko
tinggi sebanyak 188 kasus, ibu hamil usia <20 dan >35 tahun sebanyak 71 kasus,
menduduki peringkat paling tinggi dibandingkan dengan faktor resiko yang lain.
Adapun resiko yang dapat terjadi pada kehamilan dengan umur >35 tahun
diantaranya hipertensi, preeklamsi, KPD, DM, perdarahan post partum. Tujuan
dilakukannya studi kasus ini adalah dapat melaksanakan asuhan kebidanan
komprehensif pada Ny. S dengan Faktor Resiko Tinggi Umur >35 tahun dan
anemia ringan melalui pendekatan manajemen kebidanan baik Varney dan SOAP
Di Puskesmas Kesamiran Kabupaten Tegal. Tahun 2017.
Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus. Subyek penelitian
adalah ibu hamil Ny. S berusia 36 tahun dengan Faktor Resiko Tinggi umur >35
tahun. Data diambil sejak tanggl 31 Juli s/d 08 September 2018. Data diambil
dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi, hasil selama
kehamilan subjek tidak menglami keluhan yang serius.
Saran: Apabila ditemukan kasus yang sama perlu adanya kolaborasi
dengan dokter selama kehamilan sampai nifas, selain itu perlu melibatkan
keluarga selama kehamilan maupun setelah bayi lahir.
265
Kata kunci : Faktor Resiko Tinggi umur >35 tahun dan Anemia
Daftar Pustaka : 25 (2007-2016)
Kasus: Seorang ibu hamil (Ny. S.) usia 36 tahun dengan umur kehamilan 39
minggu GIIIPIIA0 dengan kehamilan faktor resiko tinggi umur >35 tahun dan
anemia ringan, pada saat kehamilan umur ibu sudah terlalu tua yaitu 36
tahun.
PENDAHULUAN
Namun AKI menunjukan penurunan harus di hindari yaitu pada urutan ke
menjadi 305 kematian ibu per 2, terlalu tua kualitas sel telur yang
100.000 KH pada tahun 2015, AKI dihasilkan juga kurang baik. ibu yang
di profinsi Jawa Tengah mengalami hamil pas usia ini mempunyai resiko
penurunan yaitu pada tahun 2016 4 kali lipat dibanding sebelum usia
dari 109,65per 100.000 KH menjadi 35 tahun. kehamilan yang akan
88,05 per 100.000 KH, pada tahun terjadi dapat menyebabkan ibu
2017 penyebab kematianya adalah mengalami komplikasi seperti
Pendarahan (21,26% ), Hipertensi preeklamsia, hipertensi, DM, KPD,
(27,08%), Infeksi (4,82%), Sistem partus lama, plasenta previa,
Peredaran Darah (13,29%), perdarahan serta pada janin bisa
Gangguan Metabolisme (0,33%), dan menimbulkan janin lahir prematur,
lain-lain (33,22%), AKI di kelainan kromosom yang
Kabupaten Tegal pada tahun 2015 menyebabkan keabnormalan dan
terdapat 33 kasus kematian ibu atau dapat pula menyebabkan down
120,8 % per 100.000 KH ini syndrome hingga kematian janin
menunjukan penurunan pada tahun dalam rahim. Faktor resiko umur
2016 sebanyak 27 kasus kematian merupakan salah satu faktor yang
ibu atau 100,3% per 100.000 KH, mempengaruhi terjadinya anemia.
sedangkan AKI dipuskesmas Anemia dalam kehamilan merupakan
kesamiran tahun 2017 tidak terdapat kondisi ibu dengan kadar
kasus kematian ibu.1,2,3 haemoglobin di bawah 11 g% pada
Faktor resiko tinggi umur > 35 tahun trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5
merupakan salah satu dari 4 T yang g% pada trimester 2. Pada ibu hamil
266
anemia juga disebabkan oleh salah Pengumpulan data dilakukan dengan
satu keadaan dimana jumlah erotrosit dilakukan nemnes (wawancara),
yang beredar atau konsentrasi observasi partisipatif (pemeriksaan
haemoglobin menurun sebagai fisik, pemeriksaan penunjang,
akibatnya, ada penurunan observasi perilaku selama penunjang,
transportasi oksigen dari paru-paru observasi perilaku selama kehamilan
ke jaringan.4,8Sudah banyak cara hingga nifas), studi analisis dokumen
untuk menurunkan AKI, namun (KIA, RM, dll). Data yang didapat
hasilnya belum begitu baik, sehingga kemudian didokumentasiakan
pemerintah mengadakan trobosan kedalam laporan asuhan kebidanan
baru yaitu program OSOC.5,9 konprehensif dengan teknik 7
langkah varney yaitu mulai dari
METODE pengumpulan data sampai evaluasi
Penelitian ini menggunakan pada asuhan kebidanan kehamilan
pendekatan studi kasus yaitu dan juga menggunakan sistem
mengkaji kasus kebidanan patoligis. Subyektif, Obyektif, Analisis,
peneliti dalam melakukan penelitian Planning (SOAP).
mengacu pada asuhan kebidanan 7
langkah varney. Kasus penelitian ini HASIL DAN PEMBAHASAN
berfkus pada ibu hamil dengan faktor Penelitian ini dilakukan untuk
resiko tinggi umur >35 tahun dan mengkaji kasus kebidanan patologis
anemia. Subjek saat penelitian dengan tujuan memberikan asuhan
dilakukan memiliki riwayat secara komprehensif sehingga dapat
kehamilan GIIIPIIAο. Asuhan dideteksi secara dini komplikasi
kebidanan dilakukan sejak bulan kehamilan dan dapat segera
September yaitu saat ibu hamil 39 dilakukan penatalaksanaan kasus.
minggu. Peneliti terus melakukan Dari hasil penelitian yang didapatkan
pendampingan selama bahwa ibu berusia 36 tahun hal ini
kehamilan,persalinan,nifas dan bayi kemungkinan disebabkan karna
baru lahir yang berakhir pada kurangnya tingkat pengetahuan ibu
pertengahan bulan S. tentang faktor umur yang ibu miliki
mungkin juga karna pendidikan ibu
267
yang hanya lulusan sekolah dasar, [2]. Dinkes Kabupaten Tegal. 2017.
makin tinggi pendidikan seseorang Angka Kematian Ibu, Angka
makin mudah menerima informasi, Kematian Bayi Kabupaten Tegal.
sehingga makin banyak pula Dinkes Kabupaten Tegal.
pengetahuan yang dimiliki dan [3]. Data Puskesmas Kesamiran.
sebaliknya bila pendidikan yang 2017.
kurang akan menghambat Angka Kematian Ibu dan Angka
perkembangan sikap seseorang Kematian Bayi. Puskesmas
terhadap nilai-nilai baru yang Penusupan.
diperkenalkan. Tingkat pendidikan [4]. Proverawati, A, dkk. 2009. Buku
yang tinggi akan mempermudah Ajar
seseorang menerima informasi, Gizi Untuk Kebidanan.
sehingga makin banyak pula Yogyakarta:
pengetahuan yang dimiliki.10 Nuha Medika.
[5]. Manuaba, Ide Bagus. 2010. Ilmu
KESIMPULAN Kebidanan, Penyakit
Dari hasil penelitian yang telah Kandungan, dan
dilakukan penulis mendapatkan KB. Jakarta: EGC.
gambaran dan pengalaman secara [6]. Fadlun, dkk. 2010. Asuhan
nyata tentang pemberian asuhan Kebidanan
kebidanan bahwa Ny.S. umur 36 Patologis. Jakarta: Salemba
tahun GIIIPIIA0 hamil 39 minguu Medika.
lebih tidak ada kesenjangan antara [7]. Provinsi Jawa Tengah. 2015.
teori dan kasus. Buku
Daftar Pustaka Pedoman Osoc. Provinsi Jawa
[1]. Dinkes Provisi Jateng. 2017. Tengah.
Profil Kesehatan Provinsi Jawa [8].
Tengah.http://www.dinkesjatengprof. http://www.google.co.id/amp/s/tenta
co.id/dokumen/profil/prof/2017/RAR ngk
%20V1%2020.11.pdf.Akses:28/03/2 .com/2012/04/25/tiga-terlambat-
018. dan
268
empat-
terlalu/amp.Akses:12/03/2018
[9]. Provinsi Jawa Tengah. 2015.
Buku
Pedoman Osoc. Provinsi Jawa
Tengah.
[10]. Kepmenkes RI. Buku Saku
Pelayanan
Kesehatan Neonatal Esensial.
Jakarta:
Kementrian Kesehatan RI;
2010.
[11].Nurhayati, dkk. 2012. Konsep
Kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika.
[12].Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu
kebidanan. Jakarta : PT Bina
Pustaka
Sarwono Prawirohadjo.
269