R DI PUSKESMAS
DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL (Studi Kasus Anemia Sedang,
Faktor Resiko Tinggi Dengan Umur >35 Tahun, Multigravida, Serotinus)
Disusun Oleh :
NIM.16070021
BERSAMA TEGAL
TAHUN 2019
i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun
dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
NIM : 16070021
Penulis
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Disusun oleh :
NIM : 16070021
iii
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 16070021
DEWAN PENGUJI
iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika Politeknik Harapan Bersama Tegal, saya yang bertanda
tangan dibawah ini :
NIM : 16070021
Yang menyatakan
v
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL
KARYA TULIS ILMIAH, SEPTEMBER 2019
ABSTRAK
vi
MOTTO
2. Renungi, laksanakan ibadah sholat dan berdo’a selalu kepada Allah SWT,
yang senantiasa membantu dan Ridha Allah yang tidak akan menghianati
3. Doa dan Restu Orang tua adalah kunci utama dalam keberhasilan.
4. Dari Keluarga kecil dan Keluarga besar serta Teman dan Sahabat, sebagai
6. Jadikanlah prinsip ‘Waktu adalah Uang’ karena dari waktu adalah bagaikan
ia akan memotongmu.
tidak mungkin jadi rembulan ’. Maka jangan risaukan omongan orang, sebab
vii
PERSEMBAHAN
1. Kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah - Nya yang telah memberikan
kesehatan dan kemudahan hingga aku bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini.
2. Ibu dan Bapak yang selalu memberikan semangat, do'a dan motivasi yang
kekeluargaannya.
viii
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini banyak sekali
kesalahan dan kekeliruan, tapi berkat bimbingan dan arahan dari semua pihak
akhirnya Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
3. Nilatul Izah, S.ST. Ka. Prodi DIII Kebidanan Politeknik Harapan Bersama
Tegal.
6. Kedua orang tua dan keluarga tercinta, terimakasih atas do'a dan restunya.
7. Teman-teman saya yang sudah banyak mendukung dan partner saya Sintia
Ananti, terimakasih banyak.
ix
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan Karya Tulis
Ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna, disebabkan keterbatasan pengetahuan
penulis. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini membawa manfaat bagi pengembangan
ilmu.
Penulis
x
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................ vi
1. Kehamilan ........................................................................................... 14
xi
b. Proses Terjadinya Kehamilan .......................................................... 15
2. Persalinan ............................................................................................ 35
3. Nifas .................................................................................................... 49
e. Pencegahan ...................................................................................... 89
1. Pengertian ....................................................................................... 90
3. Diagnosa ......................................................................................... 93
4. Komplikasi ...................................................................................... 97
6. Penatalaksanaan .............................................................................. 99
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesehatan ibu, diantaranya dapat dilihat dari indikator Angka Kematian Ibu
(AKI). Angka Kematian Ibu (AKI) adalah jumlah kematian ibu selama masa
dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti
Indonesia, 2016).
Kematian Ibu (AKI) di dunia 210 per 100.000 kelahiran hidup, AKI di negara
berkembang 230 per 100.000 kelahiran hidup dan AKI di negara maju 16 per
100.000 kelahiran hidup. AKI di Asia Timur 33 per 100.000 kelahiran hidup,
Asia Tenggara 140 per 100.000 kelahiran hidup, Asia Selatan 190 per
100.000 kelahiran hidup dan Asia Barat 74 per 100.000 kelahiran hidup
(WHO, 2014).
1
2
tepat waktu yang dilatar belakangi oleh "3T" yaitu terlambat mengenal tanda
kesehatan selain itu penyebab kematian ibu juga tidak lepas dari kondisi ibu
itu sendiri dan merupakan salah satu dari kriteria "4 terlalu" terlalu tua
melahirkan (>35 tahun), terlalu muda saat melahirkan (<20 tahun), yaitu
terlalu banyak anak (>4 anak), terlalu rapat jarak kehamilan (<2 tahun) (Profil
Kabupaten Tegal Tahun 2017 terdapat 14 kasus kematian dari total kasus
keseluruhan AKI di Jawa Tengah yaitu dari jumlah 337 kasus per 100.000
Tegal Tahun 2017 masih tinggi yaitu 164 kematian dari 3503 total kasus per
2017).
Kabupaten atau kota dengan kasus kematian ibu tertinggi pada tahun
kasus, Kota Semarang 32 kasus dan Kabupaten Tegal yaitu 27 kasus (Profil
ibu tertinggi pada tahun 2017 adalah Kabupaten Brebes yaitu 31 kasus,
dan berdikari salah satunya untuk menurunkan AKI (Angka Kematian Ibu)
yang memiliki 4 fase yaitu pra hamil, fase kehamilan, fase persalinan, dan
fase nifas. Dimana pada fase pertama terdapat 2 terminologi yaitu stop dan
tunda, stop hamil jika ibu usia >35 tahun dan sudah memiliki anak, faktor
usia <20 tahun dan kondisi kesehatan belum optimal. Fase kedua pada fase
informasi. Fase ketiga yaitu ibu hamil yang melahirkan didampingi, ibu
hamil resiko tinggi dirujuk ke Rumah Sakit di pantau. Fase keempat yaitu ibu
nifas diberikan asuhan pasca bersalin baik oleh bidan, perawat, atau dokter
Dari jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) yang diperoleh dari Dinas
Terjadi kenaikan Angka Kematian Ibu pada tahun 2016 yang mencapai 27
Tegal tahun 2018 tidak terjadi kematian ibu sedangkan jumlah kematian bayi
pada tahun 2018 sebanyak 6 kasus kematian penyebab kematian karena virus
110 kasus, ibu hamil yang terdiri dari usia <20 tahun dan >35 tahun sebanyak
38 kasus, ibu hamil dengan riwayat SC sebanyak 33 kasus, dan ibu hamil
Januari-November 2018).
Selain kasus ibu hamil resiko tinggi juga terdapat kasus penyulit
persalinan, nifas, dan BBL. Dari latar belakang diatas penulis tertarik untuk
Dukuhwaru Kabupaten Tegal dengan studi kasus Resiko tinggi umur >35
B. Rumusan Masalah
Tahun 2018 (Studi Kasus Resiko Tinggi umur >35 Tahun, Multigravida,
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Tegal.
Tegal.
Tegal.
Tegal.
aman pada Ny. R denga Resiko Tinggi Hamil Umur >35 tahun,
6
D. Ruang Lingkup
1. Sasaran
Kabupaten Tegal.
2. Tempat
Kabupaten Tegal.
3. Waktu
Waktu pengambilan studi kasus dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini
E. Manfaat Penulisan
1. Bagi Institusi
2. Bagi Penulis
pengalaman yang nyata dari pasien agar dapat lebih baik lagi dalam
tentang resiko yang disebabkan oleh Resiko Tinggi Hamil Umur >35
pemenuhan nutrisi ibu hamil dengan gizi seimbang serta konsumsi tablet
tambah darah secara rutin sesuai anjuran yang diberikan oleh tenaga
5. Bagi masyarakat
Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode studi kasus One
serta penatalaksanaan pada kasus yang akan di kaji sesuai dengan manajemen
ini berdasarkan dari teori yang dipadukan serta dengan praktik dan
menggunakan metode :
1. Anamnesa
2. Observasi
tertentu atau situasi tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang
2012).
3. Pemeriksaan Fisik
pasien baik secara lokal atau (head to toe) guna memperoleh informasi /
a. Inspeksi (dilihat)
b. Perkusi (diketuk)
c. Palpasi (diraba)
untuk menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin yang berada
bagian bawah tersebut apakah sudah masuk pintu atas panggul atau
janin dan berapa jauh bagian tersebut masuk pintu atas panggul.
10
d. Auskultasi (didengar)
e. Pemeriksaan Dalam
titik tunjuk.
4. Pemeriksaan Penunjang
Jika ada indikasi yang mengarah pada keadaan tersebut maka pemeriksa
5. Dokumentasi
dengan keadaan pasien yang dilihat dan dicatat dokter, bidan, maupun
6. Studi Kepustakaan
G. Sistematika Penulis
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah studi kasus ini agar dapat lebih
sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
SOAP pada asuhan kebidanan bersalin, nifas, dan bayi baru lahir.
12
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
c. Daftar Pustaka
d. Lampiran
TINJAUAN TEORI
1. Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
Walyani, 2015).
(Prawirohardjo, 2010)
(Prawirohardjo, 2009).
14
15
1) Konsepsi
Kamariyah, 2014 )
a) Ovum
masa menopause.
b) Sperma
disebut spermatogenesis.
pada lansia.
(4) Terdapat 100 juta sperma pada setiap mililiter air mani
korona radiate.
cepat.
2) Fertilisasi
antara lain : lendir vagina yang bersifat asam, lendir servik yang
3) Pembelahan
4) Implantasi / Nidasi
c. Tanda-tanda kehamilan
minggu.
minggu.
kehamilan 6 minggu.
terhadap janin.
a) Amenorea
tanggal persalinan.
d) Pingsan
bisa pingsan.
19
f) Lelah
g) Payudara
h) Miksi
a) Pembesaran perut
keempat kehamilan.
b) Tanda Hegar
uteri.
c) Tanda Goodel
d) Tanda Chadwicks
e) Tanda Piscaseck
mendekati persalinan.
g) Teraba Ballotement
hamil meliputi :
1) Trimester I
2) Trimester II
3) Trimester III
penuh dan nyeri tekan. Sering BAK kembali terjadi, sekitar usia
meliputi :
1) Trimester I (1-3bulan)
bidan.
1) Kehamilan muda
a) Perdarahan pervaginam
(keguguran lengkap).
2) Kehamilan lanjut
a) Perdarahan pervaginam
implantasi)
kehamilan meliputi:
d) Palpasi abdomen
(1) Leopold I
(2) Leopold II
dibawah uterus
(4) Leopold IV
e) Pemeriksaan USG
1) Oksigen
3) Nutrisi
fosfor dan zat besi (Fe), vitamin dan air. (Mochtar, 2009)
4) Personal Hygiene
belakang.
ketat akan mengganggu aliran balik, sepatu dan hak tinggi akan
harus menggunakan tisu atau lap atau handuk yang bersih tiap
kali melakukan.
7) Seksual
dan relaksasi.
Suryati (2011) :
payudara adalah :
sudah dimulai.
mungkin.
31
1) Pemeriksaan Pertama
terlambat haid.
2) Pemeriksaan Ulang
ketentuan :
(K4).
buku KIA :
Apabila tinggi badan < 145 cm, maka faktor risiko panggul
letak atau ada masalah lain. Apabila denyut jantung janin kurang
bayi.
33
perlindungannya:
h) Tes Laboratorium
darah (Anemia).
ibu hamil.
2. Persalinan
a. Pengertian Persalinan
2009).
melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau
(yanti, 2010).
b. Macam-macam Persalinan
1) Persalinan Spontan
2) Persalinan Buatan
3) Persalinan Anjuran
prostaglandin.
(2014) :
kontraksi uterus.
5) Teori Oksitosin
persalinan
37
terbentuknya hipotalamus.
7) Teori prostaglandin
8) Induksi Persalinan
frankenhauser.
per infus.
d. Tanda-tanda Persalinan
besar.
yang menimbulkan :
3) Pengeluaran cairan
1) Penumpang (Pasenger)
luasnya.
Jalan lahir terbagi atas dua, yaitu jalan lahir keras dan
jalan lahir lunak. Hal-hal yang perlu diperhatikan dari jalan lahir
3) Kekuatan (Power)
f. Tahapan Persalinan
1) Kala I
2) Kala II
3) Kala III
4) Kala IV
g. Mekanisme Persalinan
panggul, serta presentasi jalan lahir. Bagian terendah dari fetus akan
1) Penurunan Kepala
permulaan persalinan.
2) Fleksi Kepala
belakang.
depan.
paksi dalam.
6) Ekspulsi
Bayi
penting dan saling terkait dalam asuhan persalinan yang bersih dan
44
keputusan.
atau dihadapi.
mengatasi masalah.
solusi masalah.
intervensi.
3) Pencegahan Infeksi
4) Pencatatan (Dokumentasi)
5) Rujukan
menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi baru lahir. Sangat sulit
fasilitas rujukan.
rujukan.
47
merujuk.
3. Nifas
a. Pengertian Nifas
(Bahiyatun, 2009).
b) Mengatasi anemia.
personal hygiene.
c. Perubahan Fisiologis
a) Perubahan Uterus
b) Perubahan Vagina
a) Vagina
b) Perlukaan Vagina
spekulum.
50
terlalu cepat, sudut arkus pubis lebih kecil dari pada biasa,
bregmatika.
perineum, jangan sampai lepas dan juga takut akan rasa nyeri.
3) Perubahan perkemihan
a) Suhu Badan
51
b) Denyut Nadi
c) Tekanan Darah
partum.
d) Respirasi
(Suherni, 2008).
d. Perubahan Psikologi
anak kemudian berubah menjadi istri dan sebentar lagi dia harus
dirasakan.
dialami ibu, masa nifas juga merupakan salah satu fase yang
gabung atau rooming in pada ibu nifas agar ibu dapat leluasa
segi fisik seperti menyusui, mengganti popok saja tapi juga dari segi
1) Fase Taking In
pada fase ini seperti mules, nyeri pada jahitan, kurang tidur dan
54
bayi.
55
3) Fase Letting Go
1) Gizi
2) Kebersihan Diri
pembalut.
56
e) Pada ibu post section caesaria (SC) luka tetap dijaga agar
3) Kebersihan Bayi
dan kering.
e) Menjaga alat apa saja yang dipakai bayi agar selalu bersih.
yaitu:
1) Perdarahan Hebat.
3) Pusing.
57
7) Kejang-kejang.
1) Bayi baru lahir bayi yang lahir pada usia kehamilan 37- 42
2013).
nilai apgar >7 tanpa cacat. (Ai Yeye Rukiyah dkk, 2013)
umur 30 menit.
x/menit.
10) Genetalia: testis sudah turun (bayi laki-laki) dan labia mayora
lengket.
1) Pencegahan Infeksi
setelah digunakan.
penilaian awal :
berikut :
b) Letakan bayi di dada ibu agar ada kontak kulit ibu ke kulit
bayi.
60
dan lain-lain.
kebawah.
lahir.
persalinan.
lainnya.
5) Berikan Vitamin K1
6) Perawatan Mata
kurang efektif.
7) Pemberian Imunisasi
1) Adaptasi Pernafasan
otot lainnya. Tekanan rongga dada bayi pada saat melalui jalan
dengan udara.
2) Adaptasi Kardiovaskular
basah. Bila bayi dibiarkan dalam suhu kamar 25°C, maka bayi
4) Adaptasi Neurologis
berkembang sempurna.
perkembangan normal.
5) Adaptasi Gastrointestinal
hipoglikemi.
6) Adaptasi Ginjal
glomerulus.
terhadap stresor.
pertama setelah lahir dan 2-6 kali sehari pada 1-2 hari
66
jam.
e) Urin dapat keruh karena lendir dan garam asam urat, noda
7) Adaptasi Hati
atau kurang.
8) Adaptasi Imun
dipintu masuk.
kuantitatif.
d) fagotisosis lambat
2) Kejang
7) Merintih
terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar, baik terhadap ibu
eklamsia yang tidak saja berbahaya bagi ibu tapi juga janin. Ibu bisa
jika ibu tidak terselamatkan, janin pun bisa mengalami nasib yang
sama.
69
kehamilan. Hal ini tampak saat usia kehamilan semakin tua. Jika
pembengkakan juga terjadi pada tangan dan wajah., atau sakit kepala
dengan ibu jari. Jika tempat yang ditekan menjadi kempis dan tidak
d) Pucat
Wajah pucat, kelopak dalam mata pucat, telapak tangan pucat, mudah
tambahan pil zat besi (sulfas ferosus) atau tablet penambah zat besi
Wanita hamil yang mempunyai tinggi badan kurang dari 145 cm,
f) Perdarahan
Setiap kasus muncul dalam fase tertentu. Ibu hamil yang mengalami
pemeriksaan laboratorium.
g) Deman tinggi
Demam tinggi pada ibu hamil biasanya disebabkan karena infeksi atau
1. Keguguran.
akibat efek samping yang serius seperti tingginya angka kematian dan
kemandulan.
bawaan.
terutama rahim yang belum siap dalam suatu proses kehamilan, berat
badan lahir rendah (BBLR) juga dipengaruhi oleh kurangnya gizi saat
hamil dan juga umur ibu yang belum 20 tahun. Cacat bawaan
(ANC) yang kurang, keadaan psikologi ibu kurang stabil. Selain itu
sendiri. Pengetahuan ibu hamil akan gizi masih kurang, sehingga akan
akan pentingnya gizi pada saat hamil karena pada saat hamil
Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan anemia
tidak memiliki risiko tinggi. Tekanan darah anda akan diperiksa secara
teratur, dan urin anda akan dites untuk melihat kandungan protein
b. Tes genetik mungkin dilakukan bila anda berusia diatas 35 tahun atau
f. Minum asam folat setiap hari. Minum asam folat sebelum dan selama
h. Menjaga jarak dari orang-orang yang sedang terkena flu atau infeksi
lain:
c. Dua kali kunjungan pada triwulan ketiga (bulan ketujuh sampai bulan
kesembilan).
dengan jarak satu bulan, untuk mencegah penyakit tetanus pada bayi baru
lahir.
dan intensif .
4. Makan makanan yang bergizi Asupan gizi seimbang pada ibu hamil dapat
c. Pekerjaan berat.
atau swasta.
Cara mencegah kehamilan risiko tinggi yaitu tidak melahirkan pada umur
kurang dari 20 tahun / lebih dari 35 tahun, Hindari jarak kelahiran terlalu
a. Pengertian Anemia
Indonesia, 2013).
(Wasnidar, 2013).
2013 :
5) Malabsorbsi
lain-lain
lain-lain
77
1) Lingkungan
2) Pendidikan
4) Kurang gizi
dari 11 gr%
1) Hb 11 gr% : normal
2011 :
2) Kulit pucat
5) Sesak nafas
6) Kosentrasi terganggu
5) Prematuritas
Mani,2013 :
1) Keguguran
2) Partus prematurus
5) Syok
2) Pastikan tanda dan gejala anemia yang terjadi pada ibu hamil
hamil
Seorang ibu yang telah hamil lebih dari 4 kali memang terlihat
1. Komplikasi antepartum
b. Obesitas
c. Hipertensi
d. Plasenta previa
a. Presentasi abnormal
pascapartum
81
maka akan terjadi penurunan fungsi dari organ melalui proses penuaan.
2. Pre-ekslampsi
persalinan dimulai
dapat lahir dengan tenaga ibu sendiri melalui jalan lahir biasa
kehamilan usia ibu mecapai 40 tahun atau lebih, terdapat risiko pada
ibu dan pada bayi. Sel telur itu sudah ada di dalam organ reproduksi
sejak wanita dilahirkan. Namun, setiap bulan sel telur itu dilepaskan
satu perstu karena sudah matang. Berarti sel telur yang tersimpan
selama hamir 40 tahun ini usianya juga sudah cukup tua, karena
selama itu sel telur mungkin terkena paparan radiasi. Di usia ini.
cacat fisik.
sudah terlalu tua untuk hamil. Akan tetapi hal inipun masih
yang kuat.
diabetes.
perdarahan.
85
mengalami keguguran`
perdarahan.
ekstra. Tanpa adanya tenaga yang kuat, maka ibu dapat sulit
e. Pencegahan
melahirkan caesar.
kandungan.
1. Pengertian
dan persalinan lewat bulan adalah 294 hari setelah hari pertama
menstruasi terakhir, atau 280 hari setelah ovulasi. Istilah lewat bulan
a. Pengaruh Progesteron
b. Teori Oksitosin
d. Saraf Uterus
keadaan di mana tidak ada tekanan pada pleksus ini, seperti pada
kelainan letak, tali pusat pendek dan bagian bawah masih tinggi
e. Heriditer
2. Faktor Resiko
sebagai berikut:
paling sering.
b. Tidak diketahui.
3. Diagnosa
a. Riwayat Haid
antara lain:
kelambatan ovulasi.
91
kehamilan postterm).
1) Tes Kehamilan
2) Gerak Janin
dengan Doppler.
pertama kali.
persalinan.
6) Pemeriksaan Radiologi
7) Pemeriksaan Laboratorium
a) Kadar Lesitin/Spinngomielin
waktu.
94
d) Sitologi Vagina
4. Komplikasi
a. Terhadap Ibu
b. Terhadap Janin
2008) :
a. Stadium I
b. Stadium II
kulit.
c. Stadium III
4) Kuku-kuku panjang.
6. Penatalaksanaan
Bila :
rahim.
berlangsung.
tabel berikut :
0 1 2 3
Pendataran 0-30% 40-50% 60-70% 80%
serviks
Pembukaan 0 1-2 3-4 5-6
serviks
Penurunan -3 -2 -1,0 +1,
kepala dari +2
Hodge III
Konsistensi Keras sedang lunak
serviks
Posisi serviks Posterior Searah anterior
sumbu
jalan
lahir
Metode Stein
diketahui, yaitu:
b. Pada pagi harinya diberikan enema dengan caster oil atau sabun
panas.
Memecahkan ketuban
oksitosin.
menit tiga kali sehari dan pijatan lembut pada kedua payudara secara
Puskesmas
d. Faktor risiko
Rumah Sakit
d. USG
Skor Bishop 5
NST reaktif
Penempatan normal
2008) adalah :
persalinan.
gawat janin.
posmaturitas.
yang tebal.
akurat
benar-benar terjadi.
tindakan segera demi keselamatan ibu dan bayi dan ada juga
bidan atau sebagian lagi oleh klien atau anggota tim lainnya. Dalam
menyeluruh.
SOAP. SOAP adalah catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis dan
tertulis.
(langkah 1 Varney)
suatu identifikaasi.
1) Pasal 18
berencana.
2) Pasal 19
(1) Episiotomi
perujukan
dan postpartum
3) Pasal 20
perujukan
meliputi :
109
metode kangguru
Perkembangan (KPSP)
bayi baru lahir, ASI eksklusif, tanda bahaya pada bayi baru
110
4) Pasal 21
b) standar 2 : pendokumentasian
standar.
dini komplikasi
111
kehamilan
ke anak
post natal
normal
(BBLR)
medis
(IUD).
dan neonatal
eklamsia
partum primer
partum sekunder
TINJAUAN KASUS
berikut :
i. Pengumpulan Data
g) Data Subyektif
C. Biodata
113
114
Tegal.
D. Keluhan utama
berat badan saat lahir 4.000 gram. Keadaan anak saat ini
gr/dl, Goldar : B, PU: (-) ,VCT: NR, dan di beri terapi oleh
c. Riwayat Haid
F. Riwayat Kesehatan
hari, mudah mengantuk, berat badan turun, dan luka yang sukar
tinggi lebih dari 140/90 mmHg, pusing sakit kepala pada daerah
dan sesak nafas saat udara dingin dan banyak debu, pernapasan
118
G. Pola Kebiasaan
makan ikan dan telur, tidak minum jamu selama hamil, tidak
sayuran, ikan, susu, telur serta tidak ada gangguan pada saat
hamil 7-8 gelas/hari dengan macam air putih, air teh, dan susu
istirahat yaitu siang 1-2 jam dan malam 8 jam dan tidak ada
seminggu tidak ada keluhan pada pola seksual dan tidak ada
gangguan .
I. Data Psikologis
K. Data Perkawinan
tahun.
L. Data Spiritual
kelancaran.
h) Data Obyektif
1. Pemeriksaan Fisik
36,6°C, tinggi badan 148 cm, berat badan ibu saat ini 58 Kg,
naik 3 kg, trimester II naik 3 kg, trimester III naik 3 kg, jadi
kenaikan berat badan ibu selama hamil 9 kg, lingkar lengan kiri
2. Pemeriksaan Obstetric
varises.
pada abdomen ada linea nigra dan streae gravidarum, tidak ada
Leopold III : pada bagian bawah perut ibu teraba bulat , keras,
konvergen.
gram.
lingkar panggul.
3. Pemeriksaan penunjang
j. Interpretasi Data
a. Diagnosa (Nomenklatur)
hamil 39 minggu lebih 6 hari, janin tunggal, hidup intra uterin, letak
1. Data Subyektif :
2017.
2. Data Obyektif :
di bagian kiri ibu teraba kecil - kecil janin tidak beraturan yaitu
b. Masalah
c. Kebutuhan
k. Diagnosa Potensial
potensial berikut:
m. Intervensi
11) Anjurkan ibu untuk makan kuning telur atau telur puyuh
12) Beritahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan pada Trimester III.
kembali.
n. Implementasi
teratasi maka akan menimbulkan bahaya bagi ibu dan akan terjadi
126
melepas nafas.
melegakan
n) Menganjurkan ibu untuk makan kuning telur atau telur puyuh setiap
yaitu:
adalah sakit kepala hebat, yang menetap dan tidak hilang dengan
lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika
Hb kembali.
o. Evaluasi
seperti tekanan darah normal dan detak jantung bayi juga normal
129
4) Ibu bersedia untuk rutin minum tablet Fe dan sudah mengerti cara
kembali.
Data Perkembangan II
1. Data Subyektif
kehamilan kelima dan belum pernah keguguran. Ibu mengatakan hari pertama
haid terakhir yaitu tanggal 25 Desember 2017. Ibu mengatakan tidak ada
keluhan.
2. Data Obyektif
berat badan 57 Kg, TFU 29 cm, TBBJ 2.635 gram, DJJ 138 x/menit.
Didapatkan hasil pemeriksaan obstetri secara inspeksi muka tidak pucat, tidak
ada cloasma gravidarum pada muka, mamae simetris, putting susu menonjol,
abdomen tidak ada linea nigra dan tidak ada streae gravidarum, dan tidak ada
bulat, lunak, tidak melenting yaitu bokong janin, Leopold II : pada perut
bagian kanan ibu teraba memanjang, keras, ada tahanan seperti papan yaitu
punggung janin, pada perut bagian kiri teraba kecil-kecil tidak beraturan,
tidak merata yaitu ekstermitas janin, Leopold III : pada bagian perut ibu
bagian bawah teraba bulat, keras, melenting, sudah tidak bisa di goyangkan
yaitu kepala janin, Leopold IV : bagian bawah janin yaitu kepala sudah
3. Assesment
4. Penatalaksanaan
(3) Memberitahu kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
yaitu: Tekanan darah ibu 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, suhu 36,5°C,
pernapasan ibu 21 x/menit, detak jantung janin ibu 138 x/menit. Pada
pada bagian bawah teraba kepala, sudah masuk panggul dan bayi dalam
keadaan baik. BB 57 kg, LILA 27 cm, TFU 29 cm, TBBJ 2.635 gram.
dilakukan.
(4) Mengingat kembali kepada ibu tentang keadaannya yaitu saat ini ibu
mengalami anemia sedang atau kekurangan zat besi yaitu jika tidak
mengalami anemia berat dan akan terjadi perdarahan saat bersalin atau
(5) Mengingat kembali kepada ibu cara mengatasi anemia yaitu dengan salah
seperti :
8) Hindari minum air teh atau kopi karena dapat menghambat proses
Evaluasi : Ibu sudah mengerti tentang cara mengatasi anemia dan sudah
yang mengandung tinggi zat besi seperti sumber nabati (kentang, jamur,
telur).
(8) Mengingat kembali kepada ibu untuk makan kuning telur atau telur
kehamilannya.
kehamilannya.
kehamilannya.
133
1) Data Subyektif
merasa nyeri dibagian bawah perut. Ibu mengatakan pola makannya dan
2) Data Obyektif
kg.
pucat, tidak ada chloasma gravidarum pada muka, mamae simetris, putting
terjaga, pada abdomen tidak ada linea nigra dan tidak ada streae gravidarum,
melenting yaitu bokong janin, Leopold II : pada perut bagian kanan ibu teraba
memanjang ada tahanan seperti papan yaitu punggung bayi, pada perut bagian
134
kiri ibu teraba bagian kecil-kecil yang tidak beraturan, tidak merata yaitu
ekstermitas bayi, Leopold III : pada bagian perut ibu di bagian bawah teraba
bulat, keras, melenting yaitu kepala janin, Leopold IV : bagian bawah janin
yaitu kepala sudah masuk pintu atas panggul / PAP (Divergen), DJJ 138
3) Assesment
4) Penatalaksanaan
yaitu: Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 82 x/menit, suhu badan ibu
36,5°C, pernapasan 21 x/menit, detak jantung janin ibu 138 x/menit. TFU
30 cm, TBBJ 2.790 kg, BB 57 kg, LILA 27 cm, HB 9,9 gr%, inspeksi
anjuran
dengan tenaga kesehatan jika ada keluhan atau ada yang ditanyakan
seputar kehamilannya.
k) Memotivasi ibu untuk USG ke dr. Sp. OG karena sudah lewat HPL
a) Catatan Rujukan
a. Subjektif
b. Obyektif
panggul, DJJ : 140 x/menit teratur, gerakan janin aktif, sudah ada
oedema dan varises, pada anus tidak ada hemoroid, protein urine
c. Assesment
d. Penatalaksanaan
kontraksi.
kontraksi.
bersalin bagi ibu pakaian ganti, pembalut, kain untuk bayi popok,
induksi.
139
Observasi HIS 3 kali selama 25 detik dalam waktu 10 menit, DJJ : 138-
143 x/menit
Observasi HIS 3 kali selama 25 detik dalam waktu 10 menit, DJJ : 136-
140 x/menit
Observasi HIS 3 kali selama 30 detik dalam waktu 10 menit, DJJ : 123-
Hodge II, ketuban utuh, titik penunjuk UUK, tidak ada bagian
menumbung.
Observasi HIS 3-4 kali selama 30 detik dalam waktu 10 menit, DJJ :
126-130 x/menit
Observasi HIS 3 kali selama 35 detik dalam waktu 10 menit, DJJ : 136-
Observasi HIS 3 kali selama 35 detik dalam waktu 10 menit, DJJ : 125-
9.10.10, air ketuban : hijau, cacat (-), anus (+), injeksi oxytocin 1 ampul
/ IM.
Waktu : 12.40WIB
a. Data Subyektif
ibu mengatakan saat ini perutnya masih merasa sedikit mulas, ibu
141
mengatakan ASI sudah keluar dan ibu sudah menyusui bayinya, ibu
b. Data Obyektif
x/menit, suhu 36,5°C, LILA 27cm, muka tidak pucat, tidak odema,
tidak ada luka bekas operasi, puting susu menonjol, ASI sudah
jari dibawah pusat, kontraksi keras, lochea rubra warna merah darah,
c. Assesment
Ny. R umur 36 tahun P5A0 2 hari post partum dengan nifas normal
d. Penatalaksanaan
dilakukan yaitu :
dilakukan.
142
kepala yang tidak hilang ketika dibawa tidur, bengkak pada kaki,
pada tangan dan muka (tanda preeklampsia), nyeri pada ulu hati,
keluhan
menyusus.
bantal.
ibu ke mulut bayi melalui sudut mulut atau tekan dagu bayi
dan perlindungan.
a. Data Subyektif
mengatakan tidak ada keluhan dan ASI sudah keluar lancar, dan
b. Data Obyektif
ada tanda infeksi, ekstremitas atas dan bawah tidak pucat, gerak
c. Assesment
Ny. R umur 36 tahun P5A0 8 hari post partum dengan nifas normal.
d. Penatalaksanaan
sanguinolenta
146
dilakukan
benar yaitu 2 jam pada siang hari dan 8 jam pada malam hari.
dianjurkan
angin
cara :
dengan handuk.
(c) Pengurutan I
20-30 kali).
148
(d) Pengurutan II
(f) Pengurutan VI
payudara.
payudara.
a. Data Subyektif
mengatakan saat ini tidak ada keluhan, ibu mengatakan ASI sudah
seimbang.
b. Data Obyektif
dapatkan tinggi fundus uteri (TFU) sudah tidak teraba, lochea serosa ,
bawah tidak pucat, gerak normal, tidak oedema, tidak varises, tanda
homan negatif.
c. Assesment
Ny.R umur 36 tahun P5A0 15 hari post partum dengan nifas normal
d. Penatalaksanaan
dilakukannya
dapat digunakan bagi ibu menyusui, seperti IUD, pil, suntik dan
implant
alat kontrasepsi.
akan datang.
a) Pil
b) Kondom
dengan tepat.
d) Suntikan
e) Implan
Pada tanggal 20 Oktober 2018 pukul 18.50 WIB bayi lahir di Rumah
Sakit Adella. Bayi lahir normal, jenis kelamin perempuan, berat badan 3.000
gram, panjang badan 48 cm, lingkar kepala 34 cm, lingkar dada 33 cm,
menangis kuat, gerakan aktif, kulit kemerahan, denyut nadi 110 x/menit,
respirasi 40 x/menit, APGAR skor 9/10/10, pemberian vit K dan tetes mata
sudah diberikan.
a. Data Subyektif
selamat dan tidak ada keluhan, ibu mengatakan bayinya sudah BAB
sejak 2 hari yang lalu berwarna kehitaman, sudah BAK sejak 2 hari
b. Data Obyektif
33 cm, menangis kuat, kulit tidak ikterik, gerak aktif, denyut nadi
ubun - ubun tidak cekung, tidak ada benjolan, muka tidak pucat,
mata simetris, reaksi pupil ada aktif, hidung tidak ada nafas cuping
hidung, mulut / bibir tidak pucat, tidak ada atreksia koanal, telinga
simetris, leher tidak ada bulnek, thorak anterior simetris, tidak ada
minor, terdapat lubang anus, ektermitas atas dan bawah jumlah jari
tangan dan kaki lengkap, tidak ada sindaktil dan polidaktil. APGAR
skor 9/10/10, reflek suching ada aktif, reflek rooting ada aktif, reflek
graps ada aktif, reflek moro ada aktif, reflek babyskin ada aktif.
c. Assesment
d. Penatalaksanaan
bayinya.
155
(4) Memberitahu ibu cara merawat tali pusat yang benar yaitu tali
atau obat merah. Gantilah kasa apabila kasa basah atau kotor
bersih
(7) Memberitahu ibu tanda bahaya bayi baru lahir yaitu bayi tidak
kulit pucat dan suhu lebih dari 37,5°C atau kurang dari 36,5°C
bayinya.
yaitu :
Evaluasi : ibu sudah tahu manfaat ASI eksklusif untuk ibu dan
bayi
imunisasi yaitu :
157
a) Hepatitis B
b) Polio
c) BCG
d) Campak :
e) Pentavalen (DPT-HB-HiB)\
bayinya.
a. Data Subyektif
selamat dan tidak ada keluhan, ibu mengatakan bayinya sudah BAB
b. Data Obyektif
34 cm, menangis kuat, kulit kemerahan, gerak aktif, denyut nadi 120
c. Assesment
d. Penatalaksanaan
dilakukan pada bayinya yaitu: Nadi 120 x/menit, suhu badan ibu
hangat.
(4) Memastikan bayi tidak ada tanda bahaya pada bayi baru lahir
terlalu hangat lebih dari 37,5 °C atau terlalu dingin kurang dari
menjadi baik
a. Data Subyektif
selamat dan tidak ada keluhan, ibu mengatakan bayinya sudah BAB
b. Data Obyektif
35 cm, menangis kuat, kulit tidak ikterik, gerak aktif, denyut nadi
c. Assesment
d. Penatalaksanaan
mungkin
e) Hindari stress
f) Istirahat cukup
mengalir.
PEMBAHASAN
dimulai dari kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir pada Ny. R di
Puskesmas Dukuhwaru Kabupaten Tegal, selanjutnya penulis pada bab ini akan
membahas perbandingan antara teori dengan hasil penatalaksanaan studi kasus ibu
hamil dengan faktor resiko umur >35 tahun, multigravida, anemia sedang,
serotinus dengan harapan dapat memperoleh gambaran secara nyata dan sejauh
pengumpulan data sampai dengan evaluasi, selain itu juga menggunakan metode
persatu dimulai dari kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir yaitu sebagai
berikut.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di
172
173
a. Data Subyektif
apa yang diucapkan oleh pasien. Data subyektif ini untuk menunjang
diagnosa dari asuhan kebidanan hamil, bersalin, nifas dan bayi baru
lahir.
1) Identitas
a) Nama
bernama Tn. R.
akrab.
dan praktek.
b) Umur
berumur 36 tahun.
174
atau tidak.
c) Agama
d) Suku bangsa
e) Pendidikan
yaitu SD.
asuhan.
f) Pekerjaan
(IRT).
176
g) Alamat
Tegal.
persalinan.
2) Keluhan Utama
akan lebih beresiko dari pada anak pertama maupun kedua baik
untuk ibu dan juga bayi. Karena seringnya melahirkan maka pada
177
nifas normal, berat badan saat lahir 3.300 gram. Keadaan anak saat
normal, berat badan saat lahir 4.000 gram. Keadaan anak saat ini
berat badan saat lahir 4.000 gram. Keadaan anak saat ini hidup,
perempuan.
dan kasus.
yaitu satu kali pada trimester I ( usia kehamilan 0-12 minggu), satu
kali pada trimester II (usia kehamilan 13-24 minggu) dan dua kali
Sehingga dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan
kasus.
rasa mual.
c) Riwayat haid
Siklus 28 hari teratur dan tidak merasakan nyeri haid yang hebat
dasar dari organ reproduksi, dari riwayat haid ini kita dapat
Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
4) Riwayat Kontrasepsi
anak pertama lahir sampai anak yang ke empat berumur 4 tahun dan
terdiri dari susuk / implant, AKDR / IUD, MOP dan MOW. Metode
seorang wanita agar tidak dapat hamil lagi. Pilihan yang ideal yaitu
Dalam hal ini ada kesenjangan antara teori dan kasus karena ibu masih
5) Riwayat Kesehatan
atau anemia.
dengan gejala seperti: batuk lebih dari dua minggu, batuk disertai
mengantuk, berat badan turun, dan luka yang sukar sembuh yaitu
Hipertensi dan sesak nafas saat udara dingin dan banyak debu,
dan kista.
dengan gejala batuk lebih dari 2 minggu, batuk disertai dahak yaitu
lebih dari 140/90 mmHg, pusing sakit kepala pada daerah tengkuk
yaitu tanda-tanda Hipertensi dan sesak nafas saat udara dingin dan
bayi kembar.
Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
6) Pola Kebiasaan
Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
a) Nutrisi
dan tidak ada gangguan pada pola makan, sedangkan pada pola
183
putih, air teh dan susu serta tidak ada gangguan pada pola minum.
Sehingga dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan
kasus.
b) Pola Eliminasi
BAK frekuensi 5-6x dalam sehari, warna kuning jernih dan tidak
Sehingga dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan
kasus.
c) Pola Istirahat
hamil tidak ada perubahan pada pola istirahatnya yaitu 1-2 jam dan
persalinannya.
184
Sehingga dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan
kasus.
d) Personal Hygiene
sehari.
persalinan.
Sehingga dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan
kasus.
e) Pola Aktivitas
kehamilannya.
Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
185
f) Pola Seksual
Sehingga dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan
kasus.
e) Pola Psikologi
Dari data yang diperoleh, ibu mengatakan ini anak yang tidak
dan keluarga juga ikut merasa senang dengan kehamilannya saat ini
anaknya.
Sehingga dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan
kasus.
pemerintah.
Sehingga dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan
kasus.
sah sudah terdaftar di KUA, ini adalah perkawinan yang pertama dan
Menurut Walyunani (2015), data ini penting untuk kita kaji karena
mendampingi persalinan.
Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
agar janinnya normal dan sehat serta saat persalinan nanti diberi
kelancaran.
Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
mahluk ghaib.
persalinan.
ketuban dari jalan lahir akibat pecahnya selaput ketuban, ibu sudah tahu
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
Dari data yang diperoleh, keadaan umum pada Ny. R yaitu baik
diajak bicara dan secara fisik pasien masih mampu berjalan sendiri.
Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
b) Kesadaran
yaitu ibu masih dapat menerima pesan dari bidan dengan baik.
Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
189
c) Tanda-tanda vital
Dari hasil yang telah dilakukan pada Ny. R yaitu hasil tekanan
tubuh 36,6˚c.
d) Berat Badan
Dari data yang diperoleh yaitu pada Ny. R berat badan sebelum
hamil 49 kg, berat badan sekarang selama hamil 58 kg. Jadi kenaikan
Sehingga dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan
kasus.
e) Tinggi Badan
Dari data yang diperoleh yaitu pada Ny. R tinggi badannya 148 cm.
diperiksa sekali pada saat ibu hamil datang pertama kali kunjungan,
Sehingga dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan
kasus.
f) LILA
2) Pemeriksaan Obstetri
a) Inspeksi
Dari hasil pemeriksaan pada kasus Ny. R yaitu dari kepala sampai
rontok, tidak ada ketombe, muka tidak odem, tidak pucat, penglihatan
tidak ada pembesaran polip, secret dalam atas normal, mulut bibir
bentuk simetris, tidak pucat, tidak ada stomatitis, gusi tidak epulis,
gigi tidak ada caries, telinga bentuk normal, serumen dalam batas
vena jugularis dan thyroid, pada aksila tidak ada pembesaran limfe,
pada dada bentuk simetris, tidak ada retraksi dinding dada, mamae
tidak ada bekas luka jahitan, pada genetalia bersih, tidak ada tanda-
tanda infeksi, tidak ada varises, pada anus tidak ada hemoroid dan
191
ekstermitas bersih, tidak pucat, tidak odem dan tidak ada varises pada
bagian kakinya.
terlihat tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum pada muka, mamae
belum keluar, kebersihan terjaga pada abdomen ada linea nigra dan
Dalam hal ini ada kesenjangan antara teori dan kasus karena
b) Pemeriksaan Palpasi
Leopold II: pada perut sebelah kanan ibu teraba memanjang, keras,
ada tahanan seperti papan yaitu punggung janin, pada bagian perut
ekstermitas janin, Leopold III: pada bagian bawah perut ibu teraba
janin. Leopold IV: bagian bawah janin yaitu kepala belum masuk
Salah satu palpasi yang sering digunakan adalah Leopold dan TFU.
dan dari TFU yang ada sehingga di temukan taksiran berat badan janin
kehamilan 39 - 40 minggu berat badan janin naik kira - kira 0,5 kg.
Pada saat melahirkan berat bayi rata - rata 3,5 - 3,7 kg, meskipun berat
Sehingga dalam hal ini terdapat kesenjangan antara teori dan kasus,
teori.
c) Pemeriksaan Auskultasi
Sehingga dalam hal ini DJJ normal, karena masih dalam rentang
120 - 160x/menit.
d) Perkusi
dengan cara mengetuk. Pada hal ini yang termasuk dalam pemeriksaan
berlebihan atau cepat maka hal ini mungkin tanda pre eklampsi dan
3) Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan pada kasus Ny. R yaitu Hb 9,9 gr% pada tanggal
2. Interpretasi Data
interpretasi yang benar atas dasar data-data yang telah dikumpulkan. Data
a. Diagnosa (nomenklatur)
39 minggu lebih 6 hari, janin tunggal, hidup intra uterin, letak memanjang,
hari janin tunggal, hidup intra uterin, letak memanjang, punggung kanan,
Ny.R umur 36 tahun G5P4A0, umur kehamilan 40 minggu lebih 4 hari janin
umur >35 tahun dan serotinus. Sehingga dalam hal ini didapatkan ibu
dan serotinus.
b. Masalah
Dari data masalah yang diperoleh pada kasus Ny. R yaitu Ibu
sakit.
keluhan yang sering didapatkan pada ibu hamil. Yang disebut nyeri perut
akut adalah setiap keadaan akut intra - abdomen yang ditandai dengan rasa
195
nyeri, otot perut tegang, dan nyeri tekan serta memerlukan tindakan bedah
emergensi.
c. Kebutuhan
Dalam hal ini terdapat kesenjangan antara teori dan kasus karena ibu
3. Diagnosa Potensial
Dari data yang diperoleh dalam kasus ini didapatkan diagnosa potensial
berikut : Pada ibu terjadi : anemia berat, partus prematur. Pada janin terjadi :
aman penting sekali dalam hal ini. Tujuan dari langkah ketiga ini adalah untuk
Menurut Kristiyanasari (2010), umur yang kurang dari 20 tahun atau lebih
dari 35 tahun, beresiko tinggi untuk melahirkan. Primi tua adalah usia ibu yang
melahirkan lebih dari 35 tahun. Pada wanita usia tersebut ada kecenderungan
faktor umur >35 tahun yaitu : pemeriksaan kehamilan yang rutin, menjaga pola
makanan bergizi.
Sehingga dalam hal ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus
oleh bidan atau dokter dan atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama
dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
5. Intervensi
keluhan dan pemeriksaan yaitu beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan yang
telah dilakukan, beritahu ibu tentang anemia dan cara mencegahnya, anjurkan
ibu untuk rutin minum tablet Fe, beritahu ibu efek samping dari tablet Fe,
197
beritahu ibu cara mengurangi nyeri pada perutnya, anjurkan ibu makan-
makanan yang bergizi, anjurkan ibu untuk makan kuning telur atau telur puyuh,
beritahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan pada Trimester III dan anjurkan
atau diantisipasi, pada langkah ini informasi atau data dasar yang tidak lengkap
dapat dilengkapi.
kekurangan sel darah merah atau hemoglobin. Kadar Hb <11 gr% (pada
trimester I dan III) atau <10,5 gr% (pada trimester II). Tatalaksana : apabila
untuk melihat morfologi sel darah merah. Bila pemeriksaan apusan darah tepi
tidak tersedia, berikan suplemen zat besi dan asam folat. Tablet yang saat ini
besi elemental dan 250 mikrogram asam folat. Pada ibu hamil dengan anemia,
tablet tersebut dapat diberikan 3 kali sehari. Bila dalam 90 hari muncul
setelah 90 hari pemberian tablet besi dan asam folat kadar hemoglobin tidak
meningkat, rujuk pasien ke pusat pelayanan yang lebih tinggi untuk mencari
penyebab anemia.
kehamilan usia >42 minggu (294 hari) atau lebih terhitung sejak hari pertama
198
Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
6. Implementasi
baik, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80x/menit, suhu badan ibu 36,6°C,
posisi normal, LILA : 27 cm, TFU : 26 cm, TBBJ : 2.170 gram, memberitahu
ibu tentang anemia yaitu suatu keadaan dimana kadar hb dalam darah kurang
dari normal (<11gr%) jika tidak segera teratasi maka akan menimbulkan
bahaya bagi ibu dan akan terjadi perdarahan saat bersalin atau sesudah bersalin.
Sedangkan bahaya untuk janinya yaitu janin akan mengalami BBLR dan akan
dan menambah asuhan makanan yang mengandung zat besi. Menganjurkan ibu
untuk rutin minum tablet De 500 mg yaitu : diminum pada malam hari untuk
mengurangi rasa mual, diminum dengan menggunakan air putih atau air jeruk,
melakukan gerakan tiba-tiba jika sakit perut terjadi, bungkukkan badan ke arah
sumber sakit untuk membantu melegakan, minum air putih minimal 2 liter
di langkah kelima harus dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dilakukan lagi oleh klien,
Sehingga dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
7. Evaluasi
Pada kasus Ny. R telah dilakukan evaluasi agar dalam asuhan yang
diberikan dapat terlaksana dengan efektif seperti ibu sudah mengerti tentang
hasil pemeriksaan yang telah dilakukan seperti tekanan darah normal dan detak
jantung bayi juga normal, ibu sudah mengerti tentang anemia dan cara
mencegahnya, ibu bersedia untuk rutin minum tablet Fe dan sudah mengerti
cara minum tablet Fe, ibu sudah tahu cara mengurangi nyeri pada perutnya,
Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
200
konsepsi (janin dan plasenta) yang cukup bulan atau dapat hidup di luar
kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau
2018 dengan indikasi umur janin sudah melewati bulan di Rumah Sakit Adella.
Bayi lahir spontan, jam 18.50 WIB di Rumah Sakit Adella, jenis kelamin
perempuan, berat badan 3000 gram, panjang badan 48 cm, A/S : 9,10,10 air
ketuban hijau, cacat (-), anus (+) dan plasenta lahir spontan jam 19.00 WIB.
Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
persalinan tindakan
Sehingga dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
201
anaknya 2 hari yang lalu, ibu mengatakan saat ini perutnya masih merasa
sedikit mulas. Ibu mengatakan ASI sudah keluar dan ibu sudah bisa
plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu (Prawirahardjo, 2009).
Jadi dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
Dari data obyektif yang diperoleh, pada Ny. R terdapat hasil kesadaran
composmentis, keadaan umum ibu baik, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi
lochea rubra warna merah darah, konsistensi cair, berbau khas, perdarahan
25 cc. tidak ada jahitan pada perineum, tidak ada infeksi, tanda homan (-),
Hb : 10gr%.
dalam jumlah bervariasi dan lochea pada hari ke 1-3 lochea rubra yaitu
202
warna kehitaman dengan ciri-ciri terdiri dari sel desidua, vernik caseosa,
rambut lanugo, sisa mekonium dan sisa darah. Dengan demikian tidak ada
darah ibu 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, suhu badan ibu 36,5°C,
dibawah pusat, kontraksi keras dan PPV : lochea rubra, perdarahan : 25 cc.
semula seperti sebelum hamil, jadi hal tersebut wajar dan alami saat masa
protein (daging, ikan), vitamin dan mineral serta sayur-sayuran hijau dan
genetalia dari atas terlebih dahulu kemudian kebawah dan menjaga agar
Rasa nyeri yang disebut after pains (merian atau mulas - mulas)
(Rustam Mochtar, 2011). Dengan demikian dalam hal ini tidak ada
hari yang lalu, tidak ada keluhan dan ASI sudah keluar lancar, dan masih
Menurut Sri Astuti (2015), masa nifas dimulai segera setelah kelahiran
Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus
Dari data obyektif yang diperoleh, keadaan umum ibu baik, kesadaran
22 x/menit, suhu 36°C. Muka tidak pucat, tidak oedem, konjungtiva merah
muda, sclera putih, payudara simetris, putting susu menonjol, ASI sudah
tanda infeksi, ekstermitas atas dan bawah tidak pucat, gerak normal, tidak
Paling sedikit 4 kali kunjungan yang dilakukan untuk menilai status ibu
dan bayi baru lahir serta untuk mencegah, mendeteksi, dan menangani
tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan yaitu: tekanan darah ibu
204
110/70 mmHg, nadi 82 x/menit, suhu badan ibu 36°C, pernapasan ibu 22
(nasi, jagung, roti, dan lain-lain), protein (ikan, ayam, telur), mineral (air
mengenai menjaga bayi agar tetap hangat yaitu dengan meletakkan bayi ke
ditempat yang hangat, memakaikan pakaian yang kering dan bersih, segera
mengganti pakaian yang basah dan tidak meletakkan bayi dibawah kipas
Menurut Rustam Mochtar (2011), tinggi fundus uteri atau TFU menurut
masa involusi pada nifas 8 hari yaitu pada pertengahan pusat simpisis.
Dengan demikian dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
hari yang lalu, tidak ada keluhan dan ibu mengatakan ASI sudah keluar
minggu (42 hari) setelah lahir (WHO, 2010). Dalam hal ini tidak ada
Dari data obyektif yang diperoleh, keadaan umum ibu baik, kesadaran
24 x/menit, suhu 36,5°C. Muka tidak pucat, tidak oedem, konjungtiva merah
muda, sclera putih, payudara simetris, tidak ada benjolan, putting susu
tinggi fundus uteri (TFU) sudah tidak teraba. Lochea serosa berwarna
kekuningan, ekstremitas atas dan bawah tidak pucat, gerak normal, tidak
(Cuningham, 2005). Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan
kasus.
tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan yaitu: Tekanan darah ibu
120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, suhu badan ibu 36,5°C, pernapasan ibu 24
ibu agar selalu memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan tanpa tambahan
apapun kecuali vitamin, obat dan mineral. Menjelaskan pada ibu tentang
alat kontrasepsi apa saja yang dapat digunakan bagi ibu menyusui, seperti
IUD, pil, suntik dan implant. Mengingat kembali kepada ibu untuk
Mengingat kembali kepada ibu untuk kunjungan ulang 4 minggu yang akan
Implant.
206
Menurut Rustam Mochtar (2011), lochea pada nifas 15 hari yaitu lochea
serosa (berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi. Dengan demikian pada
Dari data subyektif yang diperoleh, ibu mengatakan bayinya lahir dengan
selamat tidak ada keluhan, ibu mengatakan bayinya sudah BAK dan BAB
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir pada usia kehamilan
37-40 minggu dan berat badanya 2500-4000 gram (Vivian, 2010). Jadi
dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
kulit tidak ikterik, gerak aktif, denyut nadi 110 x/menit, pernapasan 40
x/menit, suhu 36,5°C, kepala cepal, ubun - ubun tidak cekung, tidak ada
benjolan, muka tidak pucat, mata simetris, reaksi pupil ada aktif, hidung
tidak ada nafas cuping hidung, mulut / bibir tidak pucat, tidak ada atreksia
koanal, telinga simetris, leher tidak ada bulnek, thorak anterior simetris,
tidak ada retraksi dinding dada, genetalia labiya mayor sudah menutupi
labiya minor, terdapat lubang anus, ektermitas atas dan bawah jumlah jari
tangan dan kaki lengkap, tidak ada sindaktil dan polidaktil. APGAR skor
9/10/10, reflek suching ada aktif, reflek rooting ada aktif, reflek graps ada
Menurut JNPK-KR (2008), asuhan bayi baru lahir antara lain pencegahan
Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada bayinya yaitu: Nadi
110 x/menit, suhu badan ibu 36,5°C, pernapasan 40 x/menit, berat badan
bayi 3.000 gram, panjang badan 48 cm, lingkar kepala 34 cm dan lingkar
dada: 33 cm. Memberitahu ibu cara merawat tali pusat yang benar yaitu tali
pusat di bungkus dengan kasa bersih tanpa di berikan alkohol atau obat
merah. Gantilah kasa apabila kasa basah atau kotor supaya terhindar dari
infeksi. Memberitahu ibu tanda bahaya bayi baru lahir yaitu bayi tidak mau
menyusu, pernapasan cepat lebih dari 60 x/menit, warna kulit pucat dan
mempertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena udara
Dari data subyektif yang diperoleh, ibu mengatakan tidak ada masalah
pada bayinya, ibu mengatakan bayinya sudah BAB dan BAK, ibu
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan
genap pada usia kehamilan 37-42 minggu dan berat badanya 2500-4000
208
gram, nilai apgar >7 dan tanpa cacat bawaan (Yeyeh, 2010). Dalam hal ini
Dari data obyektif yang diperoleh, keadaan umum bayi baik, jenis
menangis kuat, kulit kemerahan, gerak aktif, denyut nadi 120 x/menit,
Menurut Manggiasih (2016), bayi baru lahir normal yaitu berat badan
2500-4000 gram , panjang badan 48-52 cm, lingkar dada 30-38 cm, lingkar
kepala 33-35 cm, lingkar lengan 11-12 cm dan sebagainya. Sehingga dalam
tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada bayinya yaitu: Nadi
120 x/menit, suhu badan 36,6°C, pernapasan 45 x/menit, berat badan 3.150
gram, panjang badan 49 cm, lingkar kepala 35 cm, lingkar dada 34 cm.
Memastikan bayi tidak ada tanda bahaya pada bayi baru lahir seperti
pernapasan sulit atau lebih dari 60 x/menit, suhu badan terlalu hangat lebih
dari 37,5 °C atau terlalu dingin kurang dari 36,5°C, kulit bayi kering
(terutama 24 jam pertama), biru, pucat atau memar, hadapan pada saat
menyusu lemah.
Tanda bahaya bayi baru lahir menurut Depkes RI tahun 2008 yaitu tidak
dada bawah.
Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
209
Dari data subyektif yang diperoleh, ibu mengatakan tidak ada keluhan
pada bayinya, ibu mengatakan bayinya sudah BAB dan BAK, ibu
Menurut Ibrahim (2013), bayi baru lahir normal adalah lahir pada usia
38-42 minggu dan berat badannya 2500-4000 gram. Dalam hal ini tidak ada
Dari data obyektif yang diperoleh, keadaan umum bayi baik, jenis
Lingkar kepala 36 cm, Lingkar dada 35 cm, menangis kuat, kulit tidak
36,5°C
Menurut Marmi (2015), neonatus berat badan lahir yaitu berat lahir
rendah <2500 gram, berat lahir cukup 2500-4000, berat lahir lebih >4000.
Sehingga dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada bayinya yaitu: Nadi
120 x/menit, suhu 36,5°C, pernapasan 40 x/menit, berat badan 3.400 gram,
yaitu 2 jam sekali atau jika bayi menginginkan supaya tidak dehidrasi.
setiap 2 jam sekali, siang dan malam hari, konsumsi makanan penambah
produksi ASI seperti daun katuk, pepaya, bayam dan wortel, minum air
210
putih 8 gelas/hari, posisi menyusui yang benar, nyaman dan aman, hindari
Menurut Roesli (2000), asi ekslusif adalah pemberian asi selama 6 bulan
tanpa tambahan cairan lain. Sehingga dalam hal ini tidak ada kesenjangan
PENUTUP
A. Kesimpulan
bersalin, nifas dan bayi baru lahir pada Ny. R dengan umur >35 tahun,
1. Pada langkah pengumpulan data dasar baik data subyektif dan obyektif yang
diperoleh mulai dari kehamilan, bersalin, nifas dan bayi baru lahir pada
kasus Ny. R penulis tidak mengalami kesulitan karena kerja sama dengan
2. Pada langkah interpretasi data sesuai dengan data subyektif dan obyektif
minggu lebih 6 hari, janin tunggal, hidup intra uterin, letak memanjang,
minggu lebih 1 hari janin tunggal, hidup intra uterin, letak memanjang,
211
212
minggu lebih 4 hari janin tunggal, hidup, intra uterin, letak memanjang,
c. Nifas : Ny. R umur 36 tahun P5A0 post partum 2 hari, 8 hari, 15 hari
d. Bayi baru lahir : Bayi Ny. R umur 2 hari, 8 hari, 15 hari dengan bayi baru
lahir normal.
karena pada saat pemeriksaan kehamilan ditemukan masalah yaitu ibu hamil
dengan anemia sedang, grandemultipara, fakto resiko usia > 35 tahun dan
serotinus. Diagnosa potensial yang ditegakkan pada kasus ini adalah pada
ibu terjadi : anemia berat, partus prematur. Pada janin terjadi : asfiksia, cacat
bawaan, IUFD. Namun dari diagnosa potensial tersebut tidak ada yang
dilakukan pada kasus ini yaitu dengan melakukan kolaborasi dengan dokter
persalinan, nifas, bayi baru lahir pada Ny. R sudah sesuai memberikan
dengan anemia sedang, grandemultipara, faktor resiko usia > 35 tahun dan
7. Evaluasi tindakan yang telah dilakukan yaitu evaluasi akhir yang didapat
keadaan ibu maupun bayinya baik, pada Hb belum ada peningkatan dari Hb
hamil sampai Hb post partum yaitu 9,9 gr% menjadi 10 gr%. Dalam hal ini
ada kesenjangan antara teori dan kasus karna belum sesuai dengan harapan.
B. Saran
hamil, bersalin, nifas sampai bayi baru lahir dimasa mendatang antara lain :
1. Bagi Penulis
nifas sampai bayi baru lahir dengan faktor resiko tinggi dengan program
2. Bagi Institusi
yang terampil.
pelayanan ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir agar pelayanan yang
poster dan lembar balik agar masyarakat bisa mengerti. Bimbingan dan
pemanatuan ibu hamil dengn resiko tinggi agar tidak terjadi kematian ibu
dan janin sehingga dapat menurunkan AKI dan AKB. Serta bimbingan
4. Bagi Masyarakat
dengan faktor resiko tinggi serta diharapkan pula untuk ibu hamil selalu
yang rutin dan selalu menjaga keadaannya sehingga tidak terdapat resiko
5. Bagi Pasien
darah setiap hari agar tidak terjadi anemia, menjaga kebersihan personal
hygiennya agar tidak terjadi infeksi dan melakukan pemeriksaan secara rutin
Amelia, Rizqi, dkk. 2016 Buku Acuan Midwifery Update 2016. Jakarta : Pengurus
Pusat IKATAN BIDAN INDONESIA
Anggasari, Yasi, dkk. 2014. Buku Ajar Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika
Asfuah, Siti dan Proverawati, Atikah. 2009. Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan.
Yogyakarta : Nuha Medika
Astuti, Sri, dkk. 2015. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Jakarta : Erlangga
Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC
Budiarti, Tri, dkk. 2011. Buku Ajar Neonatus, Bayi dan Balita. Jakarta : CV,
Trans Info Media
Dewi, Vivian. 2013. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta : Salemba
Medika
Dewi, Vivian. 2013. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta : Salemba
Medika
Dinkes Kabupaten Tegal. 2017. Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi
Kabupaten Tegal. Dinkes Kabupaten Tegal
216
217
Http://www.stikesmuhla.ac.id/wp-content/uploads/jurnalsurya/nol/11.pdf
JNPK-KR. 2008. Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusui Dini. Jakarta :
Jaringan Nasional Pelatihan Klinik-Kesehatan Reproduksi
Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta : EGC
Marliandiani, Yefi, dkk. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas
dan Menyusui. Jakarta : Salemba Medika
Rukiyah, Ai, dkk. 2009. Asuhan Kebidanan Kehamilan (Edisi Revisi). Jakarta :
Trans Info Media
Rukiyah, Ai, dkk. 2009. Asuhan Kebidanan II Persalinan. Jakarta : CV. Trans
Info Media
Rukiyah, Ai, dan Yulianti, Lia. 2013. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.
Jakarta : CV. Trans Info Media
Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba
Medika
Sondakh, Jenny. 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Jakarta : Erlangga
Sulistyawati, Ari, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta :
Salemba Medika
219
Sulistyawati, Ari, dkk. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Bersalin. Jakarta :
Salemba Medika
Sumarah, dkk. 2009. Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Bersalin). Yogyakarta : Fitramaya
Tarwoto, Ns, dkk. 2013. Buku Saku Anemia Pada Ibu Hamil Konsep dan
Penatalaksanaan. Jakarta : Trans Info Medika
Warung bidan. 2016. 4 terlalu dalam kehamilan (Terlalu : Muda, Tua, Dekat,
Banyak). http://warungbidan.blogspot.co.id/2016/03/4-terlalu-dalam-
kehamilan-terlalu-muda.html
Abstrak
Kematian maternal (maternal mortality), umumnya ukuran yang dipakai untuk menilai baik
buruknya keadaan pelayanan kebidanan (maternity care) dalam suatu Negara atau Daerah.
Sebab-sebab kematian ini dapat dibagi dalam 2 golongan, yakni yang langsung disebabkan
oleh komplikasi-komplikasi kehamilan , persalinan, nifas dan sebab yang lain seperti
penyakit jantung, kanker dan sebagainya.
Tujuan umum dilakukannya studi kasus ini adalah agar mampu melaksanakan asuhan
kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan BBL secara komprehensif dengan
menggunakan manajemen asuhan kebidanan menurut Varney dan pendokumentasian dengan
metode SOAP.
Obyek studi kasus ini adalah Ny. R G5 P4 A0 umur > 35 tahun dengan hamil, bersalin, nifas
dan BBL (Anemia Sedang, Multi Gravida, Faktor Resiko Dengan Usia > 35 Tahun dan
Serotinus). Studi kasus ini dilaksanakan pada bulan September - Oktober 2018 di Puskesmas
Dukuhwaru. Asuhan tersebut dilakukan secara menyeluruh dimulai sejak pasien hamil TM
III (39 minggu lebih 6 hari), bersalin (42 minggu lebih 5 hari) dan nifas (2 hari post partum
sampai 15 hari) dan BBL (2 hari BBL sampai 15 hari).
Dari data yang diperoleh penulis menyimpulkan bahwa pemantauan sejak kehamilan hingga
nifas dan BBL tidak ditemukan komplikasi yang menyebabkan kegawat daruratan.
Kata Kunci : Asuhan Kebidanan Komprehensif, Anemia Sedang, Multi Gravida, Faktor
Resiko Dengan Usia >35 Tahun dan Serotinus
Kasus : Seorang ibu hamil (Ny. R) usia 36 tahun dengan umur kehamilan 39 minggu
lebih 6 hari G5P4A0 dengan Anemia sedang, Multi gravida, Faktor resiko
dengan usia > 35 tahun dan Serotinus.
yang menurun signifikan dari 9,6 di awal pada kehamilan dapat dijadikan
tahun 2014 menjadi 7,8 di tahun 2017. sebagai salah satu upaya untuk
AKB (angka kematian bayi) mencegah kehamilan resiko tinggi ibu
mengalami penurunan setiap tahunnya. hamil. Kehamilan dengan faktor resiko
Mulai dari tahun 2015 terdapat 33 diantaranya primi muda, primi tua,
kasus, kemudian berkurang menjadi 27 primi sekunder, anak terkecil < 2 tahun,
kasus di tahun 2016. Pada tahun 2017, grande multi, umur > 35 tahun, tinggi
AKI (angka kematian ibu) kembali badan < 145 cm.[5]
berkurang menjadi 14 kasus. Faktor ini menjadi masalah karena
Sedangkan pada AKB (angka kematian dengan bertambahnya umur maka akan
bayi) berkurang mulai 263 kasus terjadi penurunan fungsi dari organ
kematian bayi di tahun 2016 menjadi yaitu melalui proses penuaan. Adanya
209 di tahun 2017.[2] kehamilan membuat seseorang ibu
Angka Kematian Ibu (AKI) yang memerlukan ekstra energi untuk
diperoleh dari Dinas Kesehatan kehidupannya dan juga kehidupan janin
Kabupaten Tegal Tahun 2017 terdapat yang sedang dikandungnya.
14 kasus kematian dari total kasus Anemia pada kehamilan adalah
keseluruhan AKI di Jawa Tengah yaitu anemia karena kekurangan zat besi dan
dari jumlah 337 kasus per 100.000 merupakan jenis anemia yang
keseluruh hidup. Sedangkan Angka pengobatannya relatif mudah bahkan
Kematian Bayi (0-1 tahun) di murah. Anemia kehamilan disebut
Kabupaten Tegal Tahun 2017 masih “potential danger to mother and child”
tinggi yaitu 164 kematian dari 3503 (potensial membahayakan ibu dan
total kasus per 1000 kelahiran hidup di anak).[6]
Provinsi Jawa Tengah.[3] Penyebab anemia secara umum,
Berdasarkan data yang diperoleh seperti kekurangan zat gizi dalam
dari Puskesmas Dukuhwaru pada tahun makanan yang dikonsumsi, misalnya
2017, Angka Kematian Ibu (AKI) faktor kemiskinan, penyerapan zat besi
terdapat 2 orang dari 1048 ibu hamil yang tidak optimal, misalnya karena
dengan riwayat pendarahan postpartum diare, kehilangan darah yang yang
dan penyakit jantung. Jumlah ibu hamil disebabkan oleh perdarahan menstruasi
dengan faktor resiko dan resiko tinggi yang banyak, perdarahan akibat luka.[7]
terdapat 115 kasus resti paritas 1.7%,
resiko tinggi umur 13.3%, KEK 8.6%, 2. METODE
anemia berat 0.3%, pre eklamsi 1.4%. Penelitian ini menggunakan
Sedangkan jumlah Angka Kematian pendekatan studi kasus yaitu mengkaji
Bayi (AKB) sebanyak 7 bayi dari 956 kasus kebidanan patologis. Peneliti
kelahiran hidup yang disebabkan karena dalam melakukan penelitian mengacu
4 bayi dengan kelainan congenital, 2 pada asuhan kebidanan 7 langkah
bayi dengan BBLR dan 1 bayi dengan varney. Kasus dalam penelitian ini
Asfiksia[4] . berfokus pada kasus ibu hamil dengan
Kehamilan resiko tinggi Anemia sedang, multi gravida, faktor
merupakan suatu kehamilan yang resiko dengan usia >35 tahun dan
memiliki resiko lebih besar dari serotinus. Subjek saat penelitian
biasanya baik bagi ibu maupun bayinya dilakukan memiliki riwayat kehamilan
yang dapat mengakibatkan terjadinya G5 P4 A0. Asuhan kebidanan dilakukan
penyakit atau kematian sebelum sejak bulan September yaitu saat ibu
maupun sesudah persalinan. Deteksi hamil 39 minggu lebih 6 hari. Peneliti
222
yang disebabkan karena pola nutrisi dan Sedang, Multi Gravida, Faktor Resiko
pola istirahat terbukti pola makan Dengan Usia > 35 Tahun dan Serotinus
sebelum hamil dan selama hamil, ibu di Wilayah Puskesmas Dukuhwaru
tidak terlalu suka mengkonsumsi Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten
sayuran dan pola istirahat kurang Tegal, sejak tanggal 30 September
sehingga ibu mengalami kecapean dan 2018 – 20 Oktober 2018, maka penulis
mengakibatkan ibu sering lemas dan menyimpulkan bahwa :
pusing. Kunjungan ANC ke 2 masih a. Pada langkah pengumpulan data
mengalami Anemia Sedang dan ibu dasar baik data subyektif dan
mengayakan tidak ada keluhan. obyektif yang diperoleh mulai dari
Kunjungan ANC ke 3 ibu masih kehamilan, bersalin, nifas dan bayi
mengalami Anemia Sedang. baru lahir pada kasus Ny. R penulis
Persalinan adalah proses pengeluaran tidak mengalami kesulitan karena
hasil konsepsi ibu melalui jalan lahir kerja sama dengan baik antara
atau dengan jalan lain, yang kemudian pasien. Pada Ny. R ditemukan
janin dapat hidup kedunia diluar.[12] komplikasi sehingga ada
Ibu bersalin pada tanggal 20 Oktober kesenjangan antara teori dan kasus.
2018 pukul 18:50 WIB, umur b. Pada langkah interpretasi data sesuai
kehamilan 42 minggu lebih 5 hari dengan data subyektif dan obyektif
dilakukan dengan cara persalinan yang diperoleh pada kasus Ny. R di
induksi di Rumah Sakit Adella, bayi dapatkan diagnosa: Data Kehamilan
lahir berjenis kelamin perempuan. kunjungan pertama: Ny. R umur 36
Masa nifas atau puerpurium dimulai tahun G5P4A0 hamil 39 minggu
sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta lebih 6 hari, janin tunggal, hidup
sampai dengan 6 minggu (40 hari) intra uterin, letak memanjang,
setelah itu.[13] punggung kanan, presentasi kepala,
Pada masa nifas ibu tidak ada konvergen dengan kehamilan anemia
keluhan dan masih dalam batas normal, sedang, multi gravida, resiko tinggi
selama masa nifas ibu mengurus karena umur ibu dan serotinus.
bayinya dengan baik dan memberikan Kunjungan kedua: Ny. R umur 36
ASI ekslusif. tahun G5P4A0, umur kehamilan 40
Bayi baru lahir normal adalah bayi minggu lebih 1 hari janin tunggal,
yang baru lahir pada usia kehamilan 37- hidup intra uterin, letak memanjang,
40 minggu dan berat badannya 2500- punggung kanan, presentasi kepala,
4000 gram.[14] divergen dengan kehamilan anemia
Dari hasil pemeriksaan, bayi lahir sedang, multi gravida, resiko tinggi
spontan tanggal 20 Oktober 2018 pukul karena umur ibu dan serotinus.
18:50 WIB dengan berat 3000 gram, Kunjungan ketiga: Ny. R umur 36
jenis kelamin perempuan, menangis tahun G5P4A0, umur kehamilan 40
kuat, AS 9/10/10. PB : 48 cm, LIKA : minggu lebih 4 hari janin tunggal,
34 cm, LIDA : 33 cm dan bayi tidak ada hidup, intra uterin, letak memanjang,
kecacatan / kelainan. punggung kanan, presentasi kepala,
divergen dengan kehamilan anemia
4. KESIMPULAN sedang, multi gravida, resiko tinggi
Setelah melakukan Asuhan karena umur ibu dan serotinus. Data
Kebidanan Komprehensif pada ibu Persalinan: Ny. R umur 36 tahun
hamil, bersalin, nifas dan bayi baru G5P4A0 hamil 42 minggu lebih 5
lahir pada Ny. R dengan Anemia hari, janin tunggal, hidup intra
224
[11] Sulistyawati, Ari, dkk. 2012. [12] Yulifah, Rita, dkk. 2014. Konsep
Asuhan Kebidanan pada Masa Kebidanan. Jakarta : Salemba
Bersalin. Jakarta : Salemba Medika Medika
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236