Anda di halaman 1dari 72

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL DENGAN PLACENTA PREVIA

DI RUANG KEBIDANAN RSUD BREBES KABUPATEN

BREBES TAHUN 2012

Karya Tulis Ilmiah

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh:

FITRIATUL ARYANI
NIM: 9070232

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL

TAHUN 2012

i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya Tulis Ilmiah dengan judul :

“Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Dengan Placenta Previa Di Ruang

Kebidanan RSUD Brebes Kabupaten Brebes Tahun 2012”.

Adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya pernyatakan dengan benar.

Nama : FITRIATUL ARYANI

NIM : 9070232

Tegal...........................

Penulis

(Fitriatul Aryani)

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah dengan judul

“ ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TM III DENGAN PLASENTA

PREVIA DI RUANG KEBIDANAN RSUD BREBES KABUPATEN

BREBES TAHUN 2012 “

Di susun oleh :

Nama : FITRIATUL ARYANI

NIM : 9070232

Telah mendapat persetujuan pembimbing dan siap dipertahankan didepan tim

penguji Karya Tulis Ilmiah Program Studi D III Kebidanan Politeknik Harapan

Bersama Tegal.

Tegal, Juli 2012

Pembimbing I : Artin Latifah S. ST ( )

Pembimbing II : Asteria Fiki Antika S. ST ( )

iii
HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh :

Nama : FITRIATUL ARYANI

NIM : 9070232

Program Studi : Diploma III Kebidanan

Judul : “ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TM III

DENGAN PLASENTA PREVIA DI RSUD BREBES

KABUPATEN BREBES TAHUN 2012”

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai

bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya

Kebidanan pada Program D III Kebidanan Polteknik Harapan Bersama Tegal.

Tegal, .....................

DEWAN PENGUJI

Penguji I : Umi Baroroh S. SiT ( )

Penguji II : Artin Latifah S. ST ( )

Penguji III : Asteria Fiki Antika S. ST ( )

Ketua Program Studi D III Kebidanan


Polteknik Harapan Bersama Tegal

(Umi Baroroh S.SiT)

iv
MOTTO

“ Sabar adalah jalan keluar bagi orang yang tidak bisa

menemukan jalan keluar “

“ Orang yang hebat bertindak sebelum berkata dan dia

berkata selaras dengan tindakannya “

“ Jangan lihat apa yang telah kamu usahakan, tetapi

lihatlah apa yang belum kamu selesaikan “

“ kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda “

“ Hidup biarlah berbakti, walaupun tidak dipuji “

“ Jangan sekali-kali kita meremehkan sesuatu

perbuatan baik walaupun hanya sekedar senyuman ”

v
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmah ini, ku persembahkan kepada :

1. Kepada Allah SWT yang telah memberikan hidayah-Nya, sehingga dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini terselesaikan dengan baik dan lancar.

2. Kepada semua dosen dan staf D III Kebidanan Politeknik Harapan Bersama,

terima kasih telah merawatku selama belajar di Kampus tercinta ini.

3. Kedua pembimbingku, Ibu Artin Latifah, S. ST dan Ibu Asteria Fiki Antika, S.

ST yang telah menyempatkan waktunya untuk memberikan bimbingan

kepada-ku, jasa-Mu tetap ku kenang selamanya.

4. Kedua orang tuaku Bapak H. Sunarto dan Ibu Hj. Supiyatun, terimaksih atas

do’a dan semangatnya yang bapak ibu berikan, Ridlho Orang Tua itu Ridlho

Allah.

5. Kepada kakak-kakakku yang tersayang Rokhimatus Sholihah, Zuli

Sumaidah dan Akhmad Khusni Tamrin yang telah ikut memberikan support

selama kuliyah ini.

6. Kepada kakek-nenekku terimakasih atas do’anya.

7. Kepada paman dan bibiku, yang sudah ikut merawatku selama kuliyah.

8. Kepada sobatku yang telah memberikan semangat kepada ku meskipun dia

jauh di sana, takkan ku lupakan ucapan dari-Mu, akan ku kenang pesan-

pesan darimu. Semoga persahabatan kita tetap terjalin sampai kelak,

amiiiiin.....

vi
9. Kepada temen seangkatan dan temen seperjuangan D III Kebidanan di

Politeknik Harapan Bersama Tegal, pertemanan tetap terjalin dengan adnya

Silaturrahmi.

10. Kepada temen deketku yang telah bersedia menemaniku selama kuliyah,

dikala canda tawa, sedih senang yang selalu kita lewati bersama-sama

selama 3 tahun ini. Temenku Delvissi, Erniti, Cipta dan Laureta. I love you

fuullllllll......

“MAJU TERUS
TERUS PANTANG MUNDUR DAN TETAP SEMANGAT“

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL

vii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan hidayah – Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah dengan Judul “ ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TM III DENGAN

PLASENTA PREVIA DI RSUD BREBES KABUPATEN BREBES TAHUN

2012 “.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini banyak kesalahan dan

kekeliruan, tetapi berkat bimbingan dan arahan dari semua pihak akhirnya Karya

Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis

mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak MC. Chambali B. Eng EE, M. Kom selaku direktur Politeknik

Harapan Bersama Tegal.

2. Ibu Umi Baroroh, S. SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan Politeknik

Harapan Bersama Tegal.

3. Ibu Artin Latifah, S. ST, selaku pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Ibu Asteria Fiki Antika, S. ST, selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dalam penyusunan Kartya Tulis Ilmiah ini.

5. Ibu Ulfatul Latifah, S.KM, selaku pembimbing Akademik Politeknik Harapan

Bersama Tegal.

6. Ibu Purwayi, Amd. Keb, selaku Kepala Ruangan Kebidanan RSUD Kab.

Brebes.

vii
viii
7. Ny. S dan Ny. W yang penulis ambil sebagai subjek dalam penyusunan Karya

Tulis Ilmiah ini.

8. Para dosen dan staf D III Kebidanan Politeknik Harapan Bersama Tegal yang

telah ikut membantu melancarkan penulis dalam penyusunan Karya Tulis

Ilmiah.

9. Kedua orang tua dan keluarga tercinta, terima kasih atas do’a dan restunya.

10. Teman-teman semua yang selalu memberikan dukungan dan do’a.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang terkait dan

turut dalam penyusunan Karya Tulis Ilmih ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam

penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, karena keterbatasan kemampuan dan

pengetahuan yang penulis miliki. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini membawa

manfaat bagi kita semua, Amin.

Tegal, Agustus 2012

Penulis

ix
KARYA TULIS ILMIAH, LAPORAN STUDI KASUS, MARET 2012

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PLASENTA PREVIA PADA Ny. S


DAN Ny. W DI RSUD BREBES KABUPATEN BREBES TAHUN 2012

FITRIATUL ARYANI DIBAWAH BIMBINGAN ARTIN LATIFAH, S. ST


DAN ASTERIA FIKI ANTIKA, S. ST.

Xi + 100 halaman + 7 lampiran

ABSTRAK

Komplikasi kehamilan pada Trimester ketiga yaitu persalinan prematur,


kehamilan ganda (kembar), kehamilan dengan perdarahan, perdarahan plasenta
previa, perdarahan solusio plasenta dan lain-lain (Bandiyah, 2009).
Tujuan umum dilakukannya studi kasus ini adalah untuk dapat menerapkan
asuhan kebidanan dengan menggunakan manajemen kebidanan pada ibu hamil
dengan plasenta previa.

Objek studi kasus ini adalah Ny. S GIII PII A0 umur 35 tahun dan Ny. W GII PI A0
umur 29 tahun yang memiliki faktor resiko dalam kehamilannya. Pengambilan
data Studi Kasus ini di ambil di RSUD Brebes dimulai sejak pasien umur
kehamilan 32 minggu dan 35 minggu.

Dari semua data yang diperoleh penyusun selama melakukan asuhan kebidanan
pada Ny. S sejak umur kehamilan 35 minggu dan pada Ny. W umur kehamilan 32
minggu dengan kehamilan bisa dipertahankan. Komplikasi yang akan terjadi pada
ibu yaitu perdarahan post partum, syok, bahkan bisa terjadi infeksi dan trauma
pada uterus. Sedangkan komplikasi yang akan terjadi pada janin yaitu bayi lahir
prematur, asfiksia dan bisa terjadinya kematian pada janin.

Kata kunci : Asuhan Kebidanan, Laporan Study Kasus, Placenta Previa


di RSUD Brebes.

Daftar Pustaka : 13 (2007-2011)

Daftar Bacaan : 13 buku

x
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL
WRITE SCIENTIFIC WORK, STUDY REPORT, MARCH 2012

MIDWIFERY CARE PREGNANT WOMEN IN NY WITH PLACENTA


PREVIA Ny. S AND Ny. W BRADFORD IN RSUD BREBES IN YEAR
2012

FITRIATUL ARYANI UNDER THE GUIDANCE ARTIN LATIFAH, S.


ST AND ASTERIA FIKI ANTIKA, S. ST.

Xi + 100 pages + 7 attachments

ABSTRACT

The third trimester of pregnancy complications in the preterm labor, multiple


pregnancy (twins), pregnancy with bleeding, bleeding placenta previa, placental
abruption and bleeding, etc. (Bandiyah, 2009).

The general objective of this case study was done to implement midwifery care
with midwifery management in pregnant women with placenta previa.

Object of this case study is Ny. S GIII PII A0 age 35 years and Ny. W GII PI
A0 age 29 years who have risk factors in pregnancy. This case study data
retrieval taken at Bradford in RSUD Brebes patients began 32 weeks of
gestation and 35 weeks.

Of all constituent data obtained during the conduct of midwifery care in Ny. S
since the age of 35 weeks gestation and at Ny. W 32 week gestation pregnancy
can be maintained. Complications that will occur in the mother is postpartum
hemorrhage, shock, infection and even trauma to the uterus. While the
complications that will occur in the fetus is premature birth, asphyxia and death
can be the occurrence of the fetus.

Key words: Obstetric Care, Case Study Report, Placenta Previa at Bradford in
RSUD Brebes.

Bibliography:13(2007-2011)
Reading list: 13 books

xi
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................ i

Halaman Pernyataan Orisinalitas ..................................................................... ii

Halaman Persetujuan ........................................................................................ iii

Halaman Pengesahan ....................................................................................... iii

Abstrak ............................................................................................................ iv

Motto ................................................................................................................ v

Persembahan .................................................................................................... v

Kata Pengantar ................................................................................................ vi

Daftar Isi ................................................................................................ vi

Daftar Lampiran ............................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Tujuan Penulisan .................................................................... 3

C. Ruang Lingkup ....................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ................................................................. 4

E. Metode.................................................................................... 5

F. Sistematika Penulisan ............................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis Kehamilan.......................................................... 7

1. Kehamilan Normal .......................................................... 7

2. Kehamilan Plasenta Previa.............................................. 11

B. Teori Manajemen Kebidanan ................................................. 18

xii
BAB III TINJAUAN KASUS

A. Kasus I ..................................................................................... 23

B. Kasus II ................................................................................... 36

BAB IV PEMBAHASAN

A. Langkah I (Pengkajian) ............................................................ 49

B. Langkah II (Interpretasi Data) .................................................. 51

C. Langkah III (Diagnosa Potensial) ............................................. 51

D. Langkah IV (Antisipasi) ........................................................... 52

E. Langkah V (Perencanaan) ........................................................ 52

F. Langkah VI (Pelaksaan) ........................................................... 53

G. Langkah VII (Evaluasi) ............................................................ 53

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ................................................................................... 51

B. Saran ......................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Surat ijin pengambilan kasus di RSUD Brebes dari

kampus POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL

Lampiran II : Surat ijin pengambilan kasus di RSUD Brebes dari

KesBangLinMas

Lampiran III : Surat ijin pengambilan kasus di RSUD Brebes dari

BAPEDDA

Lampiran IV : Lampiran ijin pasien

Lampiran V : Dokementasi ( Foto-foto pengambilan data )

Lampiran VI : Lembar konsul

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu ( AKI ) merupakan barometer pelayanan

kesehatan ibu di suatu negara. Bila AKI masih tinggi berarti pelayanan

kesehatan ibu belum naik. Sebaiknya bila AKI rendah berarti pelayanan

kesehatan ibu sudah naik. Di kawasan ASEAN, Indonesia mempunyai

AKI yang paling tinggi 390 per 100 ribu kelahiran hidup (Sarwono,

2007).

Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi 226 / 100.000

kelahiran di perkirakan pada tahun 2015 terjadi penurunan menjadi 103/

100.000 kelahiran (MDGS Tahun 2011).

Angka kematian Ibu (AKI) di Jawa tengah terbilang masih tinggi

dari 161/100.000 kelahiran (BKKBN Prov. Jateng 2011).

Angka Kematian Ibu (AKI) menggambarkan resiko yang dihadapi

ibu – ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipenuhi oleh status

gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang tidak baik

menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan

kelahiran, tersedianya dan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan

termasuk pelayanan prenatal dan obstetri. Berdasarkan laporan bulanan

Angka Kematian Ibu (AKI) untuk tahun 2010 sebesar 108, 515/ 100.000

kelahiran hidup sedangkan menurut laporan dari rumah sakit, angka

kematian ibu untuk tahun 2010 sebesar 135,71/ 100.000 kelahiran hidup.

1
Angka kematian ibu di Kab. Brebes sebesar 135,71/100.000

kelahiran hidup. Dengan demikian terjadi penurunan angka kematian ibu

dari 162,54/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2009 menjadi

135,71/100.000 kelahiran hidup. Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI)

di Kabupaten Brebes dapat memberikan gambaran adanya peningkatan

pemanfaatan pelayanan prenatal dan obstetri (DINKES Brebes, Tahun

2010)

Komplikasi kehamilan yaitu hiperemesis gravidarum, keguguran

kandungan, kehamilan anggur, kehamilan di luar kandungan ( kehamilan

ektopik ). Komplikasi kehamilan pada Trimester ketiga yaitu persalinan

prematur, kehamilan ganda (kembar), kehamilan dengan perdarahan,

perdarahan plasenta previa, perdarahan solusio plasenta dan lain-lain

(Bandiyah, 2009).

Angka kejadian kehamilan dengan plasenta previa di Rumah Sakit

Umum Brebes pada periode bulan Januari – Desember 2011 tercatat 30

kasus kehamilan dengan plasenta previa terdiri 10 kasus plasenta previa

totalis (33,33 %), 5 kasus plasenta parsialis (16,67%), 9 kasus dengan

plasenta letak rendah (30 %), 6 kasus dengan plasenta previa marginalis

(20 %). Dengan data tersebut penulis ikut mengobservasi pasien dengan

plasenta previa, maka penulis tertarik mengambil judul asuhan kebidanan

ibu hamil Ny S dan Ny W dengan plasenta previa di Rumah Sakit Umum

Brebes Kabupaten Brebes Tahun 2012.

2
B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan umum

Mahasiswa mampu memahami tentang asuhan kebidanan pada ibu

hamil normal dengan melakukan pendokumentasian menurut Varney.

2. Tujuan khusus

a. Mampu melaksanakan pengkajian pada ibu hamil.

b. Mampu menentukan diagnosa masalah kebutuhan pada ibu hamil

normal.

c. Mampu menentukan diagnoasa dan masalah potensial yang muncul

pada kehamilan.

d. Mampu merencanakan tindakan segera pada ibu hamil yang

terdapat di diagnosa dan masalah potensial.

e. Mampu menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat

sesuai dengan kebutuhan.

f. Mampu melaksanakan asuhan yang telah direncanakan pada Ibu

hamil.

g. Mampu mengevaluasi keberhasilan asuhan kebidanan yang telah

diberikan pada ibu hamil.

C. Ruang Lingkup

1. Tempat

Tempat pengambilan studi kasus adalah di RSUD BREBES Tahun

2012..

2. Waktu

Waktu pengambilan studi kasus dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah

ini dilaksanakan pada tanggal :

3
Kasus I : Ny W tanggal 10 – 11 April 2012

Kasus II : Ny S tanggal 18 – 19 April 2012

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

a. Dapat meningkatkan ilmu pengetahuan bagi penulis tentang

Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan plasenta previa.

b. Dapat menerapkan Asuhan Kebidanan yang tepat pada Ibu Hamil

dengan Plasenta Previa.

c. Dapat meningkatkan keterampilan penulis sebagai modal untuk

bekerja di masyarakat.

2. Bagi Lahan Praktek

a. Mampu mendeteksi secara dini ibu hamil dengan plasenta previa

serta sebagai upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi-

komplikasi plasenta previa seperti perdarahan, infeksi dan syok.

b. Dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu hamil dengan

plasenta previa.

3. Bagi Institusi

Dapat memberikan masukan pada institusi sebagai lahan evaluasi bagi

akademik kepada mahasiswa, sejauh mana kemampuan mahasiswa

dalam penerapan teori tentang ibu hamil dengan plasenta previa.

4. Bagi Masyarakat

a. Dapat mendeteksi secara dini komplikasi plasenta previa seperti

perdarahan, infeksi dan syok.

4
b. Dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi masyarakat

tentang ibu hamil dengan plasenta previa.

E. Metode

1. Pengumpulan Data Primer

a. Wawancara

Dilakukan pada pasien untuk memperoleh data tentang masalah

yang dialami oleh pasien tersebut.

b. Observasi

Dilakukan dengan mengamati keadaan pasien untuk

memperoleh data tentang masalah yang dialami oleh pasien

tersebut.

c. Pemeriksaan Fisik

Melalui pemeriksaan fisik pasien untuk menentukan masalah

yang dialami oleh pasien, yang dilakukan dengan cara lain, yaitu :

1) Inspeksi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara

melihat bagian tubuh pasien yang akan diperiksa.

2) Palpasi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara

perabaan terhadap bagian-bagian tubuh yang mengalami

kelainan dan dapat mengetahui posisi janin dalam perut ibu.

3) Auskultasi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara

mendengarkan DJJ (Denyut Jantung Janin) menggunakan alat

dopler atau linex.

5
4) Perkusi adalah pemeriksaan dengan cara mengetuk bagian tubuh

menggunakan tangan atau alat bantu seperti hammer untuk

mengetahui fungsi reflek patella.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, penulis dapat menggunakan

sistematika penulisan yang telah ditentukan, yaitu :

1. BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang pendahuluan yang dapat diuraikan yaitu mengenai latar

belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan baik umum

maupun khusus, ruang lingkup, manfaat penulisan dan sistematika

penulisan.

2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Terdiri dari tinjauan teori yang meliputi teori kehamilan plasenta

previa(definisi, etiologi, patofisiologi, komplikasi, klasifikasi,

penatalaksaan).

3. PEMBAHASAN

Merupakan pembahasan dari kasus yang diambil dari BAB II mulai

dari pengkajian sampai dengan evaluasi.

4. PENUTUP

Bab ini merupakan BAB penutup yang terdiri dari 2 sub BAB yaitu

BAB A Kesimpulan dan sub B Saran.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis Kehamilan


1. Kehamilan normal

a Pengertian

Kehamilan yaitu masa kehamilan yang dimulai dengan

hasil konsepsi sampai berakhir dengan lahirnya janin (Sarwono,

2007).

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan

dari spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan dengan nidasi atau

implantasi (Saifuddin, 2009).

b Klasifikasi

Menurut Manuaba, 2007 kehamilan dapat dibagi dalam 3 triwulan

yaitu :

1) Kehamilan Triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu)

2) Kehamilan Triwulan kedua (antara 13 sampai 28 minggu)

3) Kehamilan Triwulan ketiga (antara 29 sampai 42 minggu)

c Terjadinya Kehamilan

Peristiwa prinsip terjadinya kehamilan :

1) Pembuahan / fertilitas : bertemunya sel telur / ovum wanita

dengan sel benih / spermatozoa pria

2) Pembelahan sel ( zigot ) hasil pembuahan tersebut

7
3) Nidasi / implantasi zigot tersebut pada dinding saluran

reproduksi

(pada keadaan normal : implantasi pada lapisan endometrium

dinding kavum uteri)

4) Pertumbuhan dan perkembangan zigot – embrio – janin

menjadi bakal individu baru

(Marimbi, 2010)

d Diagnosa

Tanda-tanda kehamilan dapat dibagi menjadi :

1) Tanda dugaan hamil

a) Amenorea ( terlambat datang bulan )

b) Mual dan muntah ( emesis )

c) Ngidam

d) Pingsan

e) Payudara besar

f) Sering miksi ( pipis )

g) Obstipasi ( susah buang air besar )

h) Pigmentasi kulit

i) Epulis ( hipertrofi gusi )

j) Varises ( penampakan pada pembuluh darah )

k) Perubahan pada kulit

l) Perubahan pada berat badan

2) Tanda mungkin hamil

a) Pembesaran dan perubahan pada rahim

8
b) Tanda Piskacek’s (terjadinya pertumbuhan pada bagian

uterus yang berdekatan dengan implantasi plasenta)

c) Tanda Hegar (tanda yang berupa perlunakan pada

daerah ishmus uteri)

d) Teraba Ballotemen

e) Teraba bagian janin

f) Teraba bagian kolostrum

g) Terdapat hiperpigmetasi kulit

h) Terdapat kebiruan vagina/selaput lendir vulva (tanda

Chadwick)

i) Tes biologis positif

(Yuni dkk, 2010)

3) Tanda pasti kehamilan

a) Terdapat gerakan janin dalam rahim

b) Terdengar denyut jantung (hamil 12 minggu)

c) Pemeriksaan rontgen terdapat kerangka janin

(Manuaba, 2010)

e Tanda bahaya dalam kehamilan

1) Tanda bahaya kehamilan muda

a) Perdarahan pervaginam

1) Abortus

2) Kehamilan molahidatidosa

3) Kehamilan ektopik (Manuaba, 2007).

9
2) Tanda bahaya kehamilan lanjut

a) Perdarahan pervaginam

b) Sakit kepala yang heba.

c) Penglihatan kabur

d) Bengkak di wajah, tangan dan kaki

e) Gerakan janin tidak terasa (Yuni dkk, 2010)

f ANC

1) Pengertian ANC

Menurut MNH (Maternal Neonatal Health) antenatal care atau

asuhan antenatal merupakan prosedur rutin yang dilakukan

oleh petugas (dokter/bidan/perawat) dalam membina suatu

hubungan dalam proses pelayanan pada ibu hamil untuk

persiapan persalinan.

2) Tujuan ANC

Antenatal care bertujuan untuk :

a) Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan ibu dan

bayi dengan memberikan pendidikan gizi, kebersihan diri

dan proses kelahiran bayi.

b) Memantau dan menatalaksanakan komplikasi medis,

bedah ataupun obstetri selama kehamilan.

c) Mengembangkan persiapan persalinan serta rencana

kesiagaan menghadapi komplikasi.

d) Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan

sukses.

10
2. Kehamilan Plasenta Previa

a. Plasenta Previa

Plasenta previa adalah dimana kondisi plasenta yang melekat

disekitar segmen bawah rahim sehingga dapat menutupi sebagian atau

seluruh jalan lahir (Manuaba, 2010).

Plasenta previa yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah

rahim sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir

(Sujiyatini dkk, 2009).

Plasenta previa adalah plasenta yng berimplantasi rendah sehingga

menutup sebagian/seluruh jalan lahir (Implantasi yang normal adalah

pada dinding depan, dinding belakang rahim atau di daerah fundus

uteri) (Yuni dkk, 2010).

b. Klasifikasi Plasenta Previa

Menurut Saifuddin, 2009 Klasifikasi Plasenta Previa dapat dibagi

menjadi empat yaitu :

a) Plasenta previa totalis atau komplit adalah plasenta yang menutupi

seluruh jalan lahir.

b) Plasenta previa parsialis adalah plasenta yang menutupi sebagian

jalan lahir.

c) Plasenta previa marginalis adalah plasenta yang tepinya berada

pada pinggir jalan lahir.

d) Plasenta letak rendah adalah plasenta yang berimplantasi pada

segmen bawah.

11
c. Etiologi Plasenta Previa

Menurut Sujiyatini, 2009 bahwa penyebab belum diketahui secara

pasti. Frekuensi pada grande multipara, primigravida tua, bekas seksio

sesaria, bekas aborsi, kelainan janin dan mioma uteri.

d. Patofisiologi Plasenta Previa

Perdarahan antepartum akibat plasenta previa terjadi sejak kehamilan

20 minggu saat segmen bawah uteri telah terbentuk dan mulai melebar

dan menipis. Umumnya terjadi pada trimester ketiga karena segmen

bawah rahim lebih banyak mengalami perubahan. Pelebaran segmen

bawah uterus dan pembukaan serviks menyebabkan sinus robek

karena lepasnya plasenta dari dinding uterus atau karena robekan

sinus marginalis dari plasenta. Plasenta tidak dapat dihindarkan karena

ketidak mampuan serabut otot segmen bawah uterus untuk

berkontraksi seperti plasenta letak normal (Sujiyatini, 2009).

e. Faktor-faktor yang Meningkatkan Kejadian Plasenta Previa

a Umur Penderita

1) Umur terlalu muda karena endometrium belum sempurna.

2) Umur diatas 35 tahun karena prtumbuhan endometrium yang

kurang subur.

b Paritas

Pada paritas yang tinggi kejadian plasenta previa makin besar

karena endometrium belum sempat tumbuh.

c Endometrium yang cacat

(Manuaba, 2010)

12
f. Manifestasi Plasenta Previa

Anamnesis perdarahan pada jalan lahir berwarna merah segar tanpa

disertai rasa juga tanpa sebab, terutama pada kehamilan setelah 20

minggu.

Pemeriksaan fisik :

1) Pemeriksaan luar bagian tubuh janin biasanya belum masuk pintu

atau panggul.

2) Pemeriksaan inspekulo : perdarahan berasal dari ostium uteri

eksternum (Sujiyatini dkk, 2009).

Pada pemeriksaan fisik perhatikan tanda vital sign, keadaan umum

dan kesadaran pada klien tersebut.

Perdarahan yang terjadi akibat plasenta previa bisa dijumpai pada

keadaan yang bervariasi dari keadaan normal sampai syok, kesadaran

baik sampai koma, tekanan darah, nadi dan pernafasan normal, bahkan

bisa ditemukan tekanan darah turun, nadi dan pernafasan meningkat

bahkan sampai anemis (Manuaba, 2007).

g. Komplikasi Plasenta Previa

1) Pada ibu dapat terjadi perdarahan hingga terjadi syok akibat

perdarahan.

2) Anemia karena perdarahan plasenta previa dan endrometrisis pasca

persalinan.

3) Komplikasi persalinan yang sering terjadi adalah perdarahan post

partum, syok karena kurang kuatnya kontraksi segmen bawah

rahim, infeksi dan trauma pada uterus/seviks.

13
4) Komplikasi pada bayi yang sering terjadi adalah prematuritas

dengan angka kematian.

(Sujiyatini dkk, 2009)

h. Penatalaksanaan Plasenta Previa

Tindakan ini harus dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas lengkap.

Sebelum dirujuk, dianurkan pasien untuk tirah baring total dengan

menghadap kekiri, tidak melakukan senggama, menghindari

peningkatan tekanan rongga perut ( misal batuk, mengedan kareena

sulit buang air besar). Pasang infus NaCL fisiologis, bila tidak

memungkinkan beri cairan peroral. Pantau tekanan darah dan

frekuensi nadi pasien secara teratur tiap 15 menit untuk mendeteksi

adanya hipotensi atau syok akibat perdarahan. Setiap ibu yang

dicurigai dengan plasenta previa harus dikirim ke rumah sakit yang

memiliki fasilitas lengkap untuk transfusi darah dan operasi. Sebelum

penderita syok, pasang infus NaCL/RL sebanyak 2-3 kali jumlah

darah yang hilang. Jangan melakukan pemeriksaan atau tampon

vagina, karena akan memperbanyak perdarahan dan menyebabkan

infeksi (Sujiyatini, 2009).

i. Terapi Spefisik

1. Terapi ekspektatif

a) Tujuan terapi ekspektatif ialah supaya janin tidak terlahir

prematur, penderita dirawat tanpa melakukan pemeriksaan

dalam melalui kanalis servikalis. Upaya diagnosis dilakukan

14
secara non – invasif. Pemantauan klinis dilaksanakan secara

ketat dan baik.

Syarat – syarat terapi ekspektatif :

1) Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit yang

kemudian berhenti

2) Belum ada tanda – tanda in partu

3) Keadaan umum ibu cukup baik (haemoglobin dalam batas

normal)

4) Janin masih hidup

b) Rawat inap, tirah baring dan berikan antibiotik profilaksis

c) Lakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui implatansi

plasenta, usia kehamilan, profil biofisik, letak dan presentasi

d) Berikan tokolitik bila ada kontraksi :

1. MgSo4 4 gram IV dosis awal dilanjutkan 4 gram setiap 6

jam

2. Nifedipin 3 x 20 mg/hari

3. Betamethason 24 mg IV dosis tunggal pematangan paru

janin

e) Bila usia kehamilan di atas 34 minggu, plasenta masih berada

di sekitar ostium uteri internum, maka dugaan plasenta previa

menjadi jelas, sehingga perlu dilakukan observasi dan

konseling untuk menghadapi kemungkinan keadaan gawat

darurat.

15
f) Bila perdarahan berhenti dan waktu untuk mencapai 37 minggu

masih lama, pasien dapat dipulangkan untuk rawat jalan,

dengan pesan untuk segera kembali bila terjadi perdarahan

terulang.

2. Terapi aktif

a) Wanita hamil di atas 22 minggu dengan perdarahan

pervaginam yang aktif dan banyak, harus segera dilaksanakan

secara aktif tanpa memandang maturitas janin.

b) Untuk diagnosis plasenta previa dan menentukan cara

menyelesaikan persalinan, setelah semua persyaratan

dipenuhi, lakukan pemeriksaan diatas meja operasi jika :

a Infus/transfusi telah terpasang, kamar dan tim operasi

telah siap

b Kehamilan ≥ 37 minggu ( berat badan ≥ 2500 gram ) dan

inpartu, atau

c Janin telah meninggal atau terdapat anomali kongenital

mayor (misal : anensefali)

d Perdarahan dengan bagian terbawah janin telah jauh

melewati pintu atas panggul ( 2/5 atau 3/5 pada palpasi

luar )

16
Cara menyelesaikan persalinan dengan plasenta previa, ialah :

Seksio sesaria

a) Prisip utama dalam melakukan seksio sesaria adalah untuk

menyelamatkan ibu, sehingga walaupun janin meninggal atau tak

punya harapan untuk hidup, tindakan ini tetap dilaksanakan.

b) Tujuan seksio sesaria yaitu melahirkan janin dengan segera

sehingga uterus dapat segera berkontraksi dan menghentikan

perdarahan.

c) Tempat implantasi plasenta previa terdapat banyak vaskularisasi

sehingga serviks uteri dan segmen bawah rahim menjadi tipis dan

mudah robek. Selain itu, bekas tempat implantasi plasenta sering

menjadi sumber perdarahan karena adanya perbedaan

vaskularisasi dan susunan serabut otot dengan korpus uteri.

d) Siapkan darah pengganti untuk stabilisasi dan pemulihan kondisi

ibu.

e) Lakukan perawatan lanjut pasca bedah termasuk pemantauan

perdarahan, infeksi dan keseimbangan cairan masuk – keluar.

3. Melahirkan pervaginam

Perdarahan akan berhenti jika ada penekanan pada plasenta.

Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan cara – cara sebagai

berikut :

a Amniotomi dan akselerasi

Umumnya dilakukan pada plasenta previa lateralis/marginalis

dengan pembukaan >3 cm serta presentasi kepala. Dengan

17
memecah ketuban, plasenta akan mengikuti segmen bawah

rahim dan ditekan oleh kepala janin. Jika kontraksi uterus

belum ada atau masih lemah, akselerasi dengan infus oksitosin.

b Versi Braxton Hicks

Tujuan melakukan Versi Braxton Hicks ialah mengadakan

tamponade plasenta dengan bokong dan kaki janin. Versi

Braxton Hicks tidak dilakukan pada janin yang masih hidup.

c Traksi dengan Cunam Willet

Kulit kepala janin dijepit dengan Cunam Willet, kemudian beri

beban secukupnya sampai perdarahan berhenti. Tindakan ini

kurang efektif untuk menekan plasenta dan sering

menyebabkan perdarahan pada kulit kepala. Tindakan ini

biasanya dikerjakan pada janin yang telah meninggal dan

perdarahan yang tidak aktif

(Sarwono, 2007).

B. Teori Manajemen Kebidanan

1. Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan

Menurut Dwiana, dkk, 2008 ada beberapa langkah dalam

memberikan Asuhan kebidanan.

Proses manajemen kebidanan merupakan langkah sistematis yang

merupakan pola pikir. Bidan dalam melaksanakan asuhan kepada klien

diharapkan dengan pendekatan pemecahan masalah yang sistematis dan

18
rasional, maka seluruh akyivitas atau tindakan yang bersifat coba-coba

yang akan berdampak kurang baik untuk klien.

Langkah-langkah diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

Langkah I : Tahapan Pengumpulan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang

akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi

klien. Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara anamnesa,

pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda

vital, pemeriksaan khusus dan pemeriksaan penunjang.

Langkah II : Interpretasi Data

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau

masalah berdasarkan interpretasi atas data-data yang telah dikumpulkan.

Data yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosa dan masalah yang spesifik.

Langkah III : Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial

dan Mengantisipasi Penanganannya

Pada langkah ini bidan mengidentifikasi masalah potensial atau

diagnosa potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah

diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan

dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan dapat waspada dan bersiap-siap

mencegah diagnosa atau masalah potensial ini menjadi benar-benar

terjadi. Langkah ini penting sekali dalam melakukan asuhan yang

nyaman.

19
Langkah VI : Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera

Untuk Melakukan Konsultasi, Kolaborasi Dengan Tenaga

Kesehatan lain Berdasarkan Kondisi Klien

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter

dan atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota

tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.

Langkah V : Menyusun Rencana Asuhan Yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh

ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah

diidentifikasi atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi data yang

tidak lengkap dapat dilengkapi.

Langkah VI : Pelaksanaan Langsung Asuhan Dengan Efisien Dan

Aman

Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah

diuraikan pada langkah kelimadilaksanakan secaraefisien dan aman.

Perancanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi

oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak

melakukan sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan

pelaksanannya, misalnya memastikan langkah-langkah tersebut benar-

benar terlaksana.

Langkah VII : Mengevaluasi

Pada langkah ini dilakukan evaluasi kefektifan dari asuhan yang

sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah

20
benar-benar telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasi dalam diagnosa dan masalah. Rencana tersebut dapat

dianggap efektif jika memang benar efektif dalam pelaksanaannya.

2. Metode Pendokumentasian SOAP

Menurut Sudarti, 2010 Pendokumentasian atau catatan

manajemen kebidanan dapat diterapkan dengan metode SOAP. Prinsip

dari metode SOAP ini merupakan proses pemikiran penatalaksanaan

manajemen kebidanan.

S = DATA SUBYEKTIF

Data subyektif (S), merupakan pendokumentasian manajemen

kebidanan menurut Helen Varney langkah pertama adalah pengkajian data,

terutama data yang diperoleh melalui anamnesis. Data subyektif ini

berhubungan dengan masalah dari sudut pasien. Ekspresi pasien mengenai

kekhawatiran dan keluhannya yang dicatat sebagai kutipan langsung atau

ringkasan yang akan berhubungan langsung dengan diagnosis.

O = DATA OBYEKTIF

Data obyektif (O) merupakan pendokumentasian manajemen

kebidanan menurut Helen Varney pertama adalah pengkajian data, terutama

data yang diperoleh melalui observasi yang jujur dari pemeriksaan fisik

pasien, pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan diagnostik lain. Catatan

medik dan informasi dari keluarga atau orang lain data dapat dimasukan

dalam data obyektif ini. Data ini akan memberikan bukti gejala klinis pasien

dan fakta yang berhubungan dengan diagnosis.

21
A = ANALYSIS ATAU ASSESSMENT

Analysis atau assessment (A), merupakan pendokumentasian

manajemen kebidanan menurut Helen Varney langkah kedua, ketiga, dan

keempat sehingga mencakup hal-hal berikut ini : diagnosis / masalah

kebidanan, diagnosis / masalah potensial serta perlunya mengidentifikasi

kebutuhan tindakan kebutuhan segera harus diidentifikasi menurut

kewenangan bidan, meliputi tindakan mandiri, tindakan kolaborasi dan

tindakan merujuk klien.

P = PLANNING

Planning atau perencanaan adalah membuat rencana asuhan saat ini

dan yang akan datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisis

dan interpretasi data. Meskipun P adalah planning atau perencanaan saja,

namun P dalam metode SOAP ini juga merupakan gambaran

pendokumentasian implementasian dan evaluasi. Dengan kata lain, P dalam

metode SOAP meliputi pendokumentasian manajemen kebidanan meurut

Helen Varney langkah kelima, keenam dan ketuju.

22
BAB III

TINJAUAN KASUS

KASUS I

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TM III DENGAN PLASENTA


PREVIA PADA NY. S DI RUANG KEBIDANAN RSUD BREBES
KABUPATEN BREBES TAHUN 2012

MASA KEHAMILAN

Pada perkembangan kasus ini penulis menguraikan apa yang telah dilakukan saat

pengkajian di ruang Kebidanan RSUD Brebes. Untuk melengkapi data, penulis

langsung mengadakan wawancara dengan klien, sebagai hasil dan catatan yang

ada pada status serta data ibu hamil, data disajikan pada pengkajian sebagai

berikut : pada hari Rabu, 18 April 2012 pukul 08.00 WIB, Ny. S datang ke Ruang

Kebidanan Brebes. Ibu mengatakan keluar darah dari jalan lahir banyak dengan

warna merah segar tanpa rasa nyeri sekitar 1 jam setelah melakukan hubungan

dengan suami

I. PENGKAJIAN

A. DATA SUBYEKTIF

Ny S umur 35 tahun, agama islam, suku bangsa jawa, pendidikan SMA,

pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga, dengan suami Tn P umur 38

tahun, agama islam, suku bangsa jawa, pendidikan SMA, pekerjaan

Swasta, alamat KarangLo Rt 3/Rw 1 Jatibarang – Brebes.

23
1. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Ibu mengatakan ini anak yang ketiga, anak yang pertama dan anak

kedua lahir dibidan dengan spontan, nifas normal. Anak pertama

sekarang berumur 15 tahun dengan jenis kelamin Laki-laki. Anak

kedua berumur 7 tahun, waktu lahir berat badan 3000 gram,

sekarang berumur 7 tahun, dengan jenis kelamin Perempuan. Ibu

sekarang hamil 7 bulan.

2. Riwayat Kehamilan Sekarang

Kehamilan ini merupakan kehamilan ketiga, sudah mempunyai

anak dua dan tidak pernah mengalami keguguran, ANC pertama

kali di Bidan karena telah mengalami terlambat haid dan timbul

tanda-tanda hamil serta ingin melakukan test kehamilaan. Pada

bulan September 2012 di Bidan Ny S dilakukan pemeriksaan urin

dan hasilnya positif, dengan usia kehamilan 1 bulan. Selama

kehamilan ibu selalu mengkonsumsi tablet penambah darah

sebanyak 2 bungkus , ibu sudah mendapatkan imunisasi TT 1 kali

yaitu TT .

3. Riwayat Menstruasi

Ny. S pertama kali menstruasi (menarche) pada usia 14 tahun,

lamanya haid 7 hari, banyaknya 2 kali ganti pembalut, siklus 28

hari, teratur dan tidak merasakan nyeri haid baik sebelum dan

sesudah mendapatkan menstruasi. Hari Pertama Haid Terakhir

(HPHT) : 15-08-2011 Taksiran persalinan : 22-05-2012.

24
4. Riwayat Penggunaan Kontrasepsi

Ibu mengatakan pernah menggunakan KB suntik 3 bulan selama ±

5 tahun, selama menggunakan ibu tidak ada keluhan, rencana lepas

ibu ingin punya anak lagi, rencana yang akan datang ibu tetap

menggunakan KB suntuik 3 bulan karena ibu cocok dengan KB

tersebut.

5. Riwayat Kesehatan

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti : TBC,

DM, Hipertensi, Kecelakaan/trauma, dan penyakit yang dioprasi.

Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit seperti :

TBC, DM, dan Hipertensi. Ibu mengatakan dalam keluarganya

tidak ada yang menderita gejala penyakit seperti : TBC, DM,

Hipertensi dan keturunan kembar.

6. Kebiasaan

Ibu mengatakan tidak ada pantang makan, tidak pernah minum

jamu, tidak pernah minum obat-obatan selain dari tenaga

kesehatan, tidak pernah minum-minuman keras/rokok selama hamil

dan tidak memelihara binatang seperti kucing, anjing, burung dan

lain-lain.

7. Kebutuhan Sehari-hari

Ibu mengatakan frekuensi makan 3 x/hari dengan porsi 1 piring

macam bervariasi tidak ada gangguan. Minum 7 x/hari dengan air

putih dan teh manis, tidak ada gangguan. BAB 1 x/hari dengan

warna kuning kecoklatan tidak ada gangguan. BAK 5 x/hari dengan

25
warna kuning jernih tidak ada gangguan. Pola istirahat siang 1 jam,

malam 8 jam, tidak ada gangguan. Pola aktivitas ibu sebagai IRT

yaitu menyapu, mengepel, dan memasak. Pola kebersihan ibu

mandi 2 x/hari, keramas 2 x seminggu, gosok gigi 2 x/hari, ganti

baju 2 x/hari. Pola seksual ibu melakukan dalam 1 minggu 2 x,

tidak ada gangguan.

8. Data Psikologis

Ibu mengatakan ini anak yang diharapkan dan senang dengan

kehamilannya saat ini. Suami dan keluarga juga senang dengan

kehamilannya saat ini tetapi ibu merasa cemas dengan keadaanya

saat ini.

9. Data Sosial Ekonomi

Ibu mengatakan Penghasilannya tidak tentu, tanggung jawab

perekonomiannya suami dan pengambilan dalam keputusan suami

dan istri.

10. Data Perkawinan

Ibu mengatakan status perkawinanya syah, ini adalah perkawinan

yang pertama dan lama perkawinanya yaitu 16 tahun.

11. Data Spiritual

Ibu mengatakan masih melakukan ibadah sesuai agamanya seperti

sholat, mengaji, puasa dan lain-lain.

12. Data Sosial Budaya

Ibu mengatakan tidak percaya dengan adat istiadat di desanya

seperti memakai gunting untuk perlindungan si cabang bayi.

26
13. Data Pengetahuan Ibu

Ibu mengatakan mengerti manfaat pemeriksaan kehamilannya dan

tahu pentingnya makan-makanan yang bergizi untuk ibu hamil.

B. DATA OBYEKTIF

Keadaan umum klien baik, kesadaran composmentis, tekanan

darah 110/70 mmHg, nadi 80 x/menit, pernafasan 22 x/menit, suhu

36,40 C, tinggi badan 150 cm, berat badan 52 kg, berat badan sebelum

hamil 48 kg.

Pada pemeriksaan fisik, secara inspeksi, kepala atau rambut bersih,

tidak rontok, kelopak mata tidak oadema, konjungtiva tidak anemis,

sclera tidak ikterik, telinga dan hidung tidak ada kelainan, mulut dan

gigi bersih. Caries pada gigi tidak ada, tidak ada pembesaran kelenjar

thyroid. Pada payudara bentuk simetris, putting susu menonjol, ada

hiperpigmentasi pada areola, abdomen tidak ada bekas luka oprasi dan

tidak ada pembesaran hati, genetalia tidak ada varices dan keluar darah

dari jalan lahir, anus tidak ada haemoroid dan ekstremitas tidak ada

oadema dan varises.

Pada pemeriksaan palpasi Leopold I : teraba bokong, Leopold II,

kanan: punggung, kiri : teraba bagian kecil-kecil janin yaitu

ekstermitas, Leopold II: teraba bulat yaitu kepala, Leopold IV :

konvergen, HPL: 22 – 05 – 2012, dan Umur Kehamilan: 35 minggu.

Pada pemeriksaan Auskultasi DJJ / Reguler : (+) 138 x/m, pada

pemeriksaan Perkusi Reflek Pattela kanan tidak dilakukan dan Reflek

27
Pattela kiri tidak dilakukan , tidak dilakukan pemeriksaan panggul luar

karena tidak ada indikasi, dan dilakukan pemeriksaan penunjang yaitu

USG dengan hasil kehamilan Plasenta Previa Parsialis.

II. INTERPRETASI DATA

A. Diagnosa (Nomenklatur)

Ny. S umur 35 tahun GIII PII A0 hamil 35 minggu janin tunggal hidup

intra uterin, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala,

konvergen, dengan Plasenta Previa Parsialis. Data S : Ibu mengatakan

bernama Ny. S, hamil ketiga, pernah melahirkan dua kali tidak pernah

keguguran, mens terkahir tanggal 15 – 08 – 2012. Data O: Kesadaran

composmentis, keadaan umum baik, dengan T : 100/70 mmHg, N : 80 x

/mnt, S : 36,40 C, R : 22 x/mnt dengan hasil pemeriksaan Palpasi terdapat

Leopold I: Bokong, Leopold II : Puka, Leopold III : Kepala, Leopold IV :

Konvergen, TFU : 34 cm, TBBJ : 3410 gram, Inspeksi : PPV darah dari

jalan lahir berwarna merah segar, Pemeriksaan dalam : Tidak dilakukan.

B. Masalah ibu merasa cemas akibat pengeluaran darah dari jalan lahir.

C. Kebutuhan support mental, informasi keadaan ibu.

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Pada ibu : Perdarahan, Anemia

Pada janin : Persalinan Prematur, Kematian janin

IV. ANTISIPASI PENANGANAN SEGERA

Kolaborasi dengan dr. SpOG untuk menentukan tindakan selanjutnya.

28
V. INTERVENSI (Tanggal 18 – 04 – 2012 ) ( Jam 08.00 WIB )

Beritahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.

Lakukan kolaborai dengan dokter SpOG yaitu pasang infus, pasang DC,

lakukan pemeriksaan laboratorium.

Berikan terapi sesuai advis dokter.

Observasi perdarahan.

Anjurkan ibu untuk bedrest total atau istirahat total.

Beri support mental pada ibu.

Beritahu ibu tentang tanda bahaya plasenta previa.

Anjurkan ibu untuk memantau pergerakan janin.

VI. IMPLEMENTASI (Tanggal 18 – 04 – 2012) (Jam 08.05 WIB)

Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan bayi baik, yaitu

tekanan darah 100/70 mmHg, suhu : 36,40C, respirasi : 22 x/m, nadi : 80

x/m, DJJ : 138 x/m.

Melakukan hasil kolaborasi dengan dr. SpOG yaitu memasang infus ringer

laktat dengan tetesan cairan 20 tetes/menit, memasang DC, melakukan

pemeriksaan laboratorium, untuk menentukan Hb.

Memberikan terapi sesuai dengan advis dokter yaitu : Injek. Dexa 3 x 1

amp. IV 1 mg, Injek. Cevotaxime 3 x 1 5 mg

Mengobservasi perdarahan yang keluar setiap 30 menit.

Menganjurkan ibu untuk bedrest total atau istirahat total serta mengurangi

aktivitas sampai perdarahan berhenti.

Memberikan support mental pada ibu, agar ibu tidak terlalu cemas dengan

keadaannya karena sedang dilakukan pengobatan.

29
Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya plasenta seperti pada ibu yaitu

syok akibat perdarahan, anemia karena perdarahan pada janin yaitu

persalinan prematur, kematian pada janin.

Menganjurkan ibu untuk memantau pergerakan janin.

VII. EVALUASI ( Tanggal 18 – 04 – 2012 ) ( Jam 08. 35 WIB )

Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, bahwa ibu

keadaan normal dan bayi dalam keadaan sehat.

Advis dokter SpOG sudah dilakukan yaitu infus telah terpasang dengan

tetesan 20 x/menit lancar, DC telah terpasang dan urin sudah keluar ±100

cc, pemeriksaan laboratorium telah dilakukan dengan hasil Hb : 9, 2 gr %,

golongan darah : A.

Terapi sudah diberikan sesuai dengan advis dokter.

Perdarahan masih keluar ± 100 cc.

Ibu bersedia untuk istirahat total di tempat tidur.

Ibu tahu dan mengerti tentang keadaannya.

Ibu sudah tahu tentang tanda bahaya plasenta previa.

Ibu bersedia untuk memantau pergerakan janinnya.

DATA PERKEMBANGAN I

Tanggal : 18 – 04 – 2012 Jam : 16.00 WIB

Data Subyektif

Ibu mengatakan khawatir dengan keadaannya, ibu mengatakan darahnya

masih keluar dari jalan lahir, dan ibu masih lemas.

30
Data Obyektif

Kesadaran : Composmenthis

Keadaan umum : Cukup baik

TD : 100/70 mmHg

Suhu : 36,4 0 C

Nadi : 80 x/menit

Respirasi : 22 x/menit

Inspeksi : PPV terlihat darah keluar dari jalan lahir

Hb : 9,2 gr %

Pemeriksaan dalam : Tidak dilakukan

Infus RL terpasang 20 tetes/menit

USG : Keadaan janin baik, plasenta terletak disegmen

bawah rahim

Assesment

Ny S umur 35 tahun, GIII PII A0 hamil 35 minggu, janin hidup intra uterin

letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, konvergen, dengan

Plasenta Previa.

Planning

Memantau keadaan umum dan tanda-tanda vital ibu.

Hasil : Keadaan ibu dan janin dalam keadaan baik, tekanan darah 100/70

mmHg,, suhu: 36,40 C, respirasi: 22 x/m, nadi: 80 x/m, DJJ: 140 x/m, HIS

(+) jarang dalam 1 kali sehari.

Mengobservasi pengeluaran pervaginam.

Hasil : Ada pengeluaran darah dari jalan lahir ± 50 cc

31
Memantau DJJ.

Hasil : DJJ 140 x/m

Menganjurkan ibu untuk bedrest total atau istirahat total.

Hasil : Ibu bersedia untuk melakukannya

Menganjurkan ibu untuk melakukan eliminasi seperti biasa seperti BAK

melalui selang dan BAB memakai pispot.

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia untuk melakukannya

Memberikan terapi sesuai dengan advis dokter yaitu :

Injeksi Dexamethasone 2 x 1 amp. IV 1 mg, injeksi Cevotaxime 3 x 1 5 mg

Hasil : Terapi sudah diberikan

Melakukan pemeriksaan laboratorium.

Hasil : 9,2 gr %

DATA PERKEMBANGAN II

Tanggal : 19 – 04 – 2012 Jam : 08. 00 WIB

Data Subyektif

Ibu mengatakan darahnya keluar bercak – bercak, dan keadaan ibu sudah

membaik.

Data Obyektif

Kesadaran : Composmenthis

Keadaan umum : Baik

TD : 100/70 mmHg

Suhu : 36,50 C

Respirasi : 22 x/m

32
Nadi : 80 x/m

Inspeksi : PPV darah bercak – bercak

Pemeriksaan dalam : Tidak dilakukan

Assesment

Ny. S umur 35 tahun, GIII PII A0 hamil 35 minggu, janin hidup intra uteri,

letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, konvergen, dengan

Plasenta Previa Parisalis.

Planning

Memantau keadaan umum dan tanda – tanda vital ibu.

Hasil : Keadaan ibu dan janin baik, TD : 100/70 mmHg, suhu : 36,50 C,

respirasi : 22 x/m, nadi : 80 x/m

Memantau perdarahan pervaginam.

Hasil : PPV bercak -bercak

Memantau DJJ.

Hasil : DJJ 143 x/m

Memberikan ibu terapi sesuai avdis dokter yaitu injeksi Dexamethasone 2 x

1 amp. IV 1 mg, injeksi Cevotaxime 3 x 1 5 mg

Hasil : Terapi sudah diberikan

Menganjurkan ibu untuk istirahat total atau bedrest total.

Hasil : Ibu mengatakan bersedia untuk istirahat total

Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan aktifitas terlebih dahulu karena

bisa perdarahan terjadi terulang.

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia untuk tidak melakukan aktifitas terlebih

dahulu karena bisa perdarahan terjadi terulang

33
Menganjurkan ibu untuk memantau gerakan janin.

Hasil : Ibu bersedia untuk memantau gerakan janin

DATA PERKEMBANGAN III

Tanggal : 19 – 04 – 2012 Jam : 16.00 WIB

Data Subyektif

Ibu mengatakan darahnya sudah tidak keluar, tidak ada keluhan.

Data Obyektif

Kesadaran : Composmenthis

Keadaan umum : Baik

TD : 110/70 mmHg

Suhu : 36,40 C

Respirasi : 22 x/m

Nadi : 80 x/m

Pemeriksaan laboratorium : 9, 3 gr %

Assesment

Ny S umur 35 tahun, GIII PII A0 hamil 35 minggu, janin hidup intra uterin,

letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, konvergen, dengan

Plasenta Previa Parsialis.

Planning

Memantau keadaan umum dan tanda – tanda vital ibu.

Hasil : Keadaan ibu dan janin baik, TD : 110/70 mmHg, DJJ 138 x/m

Melepas DC.

Hasil : DC sudah dilepas

34
Menganjurkan ibu untuk makan – makanan yang bergizi seperti sayuran

hijau, buah – buahan, daging, ikan dan telur juga minum air putih yang

cukup.

Hasil : Ibu bersedia untuk makan – makanan yang bergizi

Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup.

Hasil : Ibu bersedia untuk istirahat cukup

Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan aktifitas berat – berat dulu seperti

mengepel, mencuci, melakukan hubungan suami istri karena dapat terjadi

perdarahan kembali terulang.

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia untuk tidak melakukan aktivitas berat

dahulu karena bisa terjadi perdarahan kembali terulang

Memotivasi ibu untuk menjaga janinnya agar tetap sehat.

Hasil : Ibu bersedia untuk menjaga janinnya agar tetap sehat

Menjelaskan ibu tentang tanda bahaya plasenta previa seperti perdarahan

berulang, syok karena perdarahan, penglihatan kabur, mata berkunang –

kunang, gerakan janin berkurang dan menganjurkan ibu untuk berkunjung

kepetugas kesehatan apabila ada tanda – tanda tersebut.

Hasil : Ibu sudah mengerti tanda bahaya plasenta previa dan ibu bersedia

untuk berkunjung kepetugas kesehatan bila ada tanda – tanda

tersebut

Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang bila ada keluhan.

Hasil : Ibu bersedia untuk kunjungan bila ada keluhan

35
KASUS II

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TM III DENGAN PLASENTA

PREVIA PADA NY. W DI RUANG KEBIDANAN RSUD BREBES

KABUPATEN BREBES TAHUN 2012

MASA KEHAMILAN

Pada perkembangan kasus ini penulis menguraikan apa yang telah dilakukan saat

pengkajian di ruang Kebidanan RSUD Brebes. Untuk melengkapi data, penulis

langsung mengadakan wawancara dengan klien, sebagai hasil dan catatan yang

ada pada status serta data ibu hamil, data disajikan pada pengkajian sebagai

berikut : pada hari Selasa, 10 April 2012 pukul 09.00 WIB, Ny. W datang ke

Ruang Kebidanan Brebes. Ibu mengatakan keluar darah dari jalan lahir banyak

berwarna merah segar tanpa rasa nyeri setelah melakukan hubungan seksual

dengan suami.

I. PENGKAJIAN

A. DATA SUBYEKTIF

Ny W umur 29 tahun, agama islam, suku bangsa jawa, pendidikan

SMA, pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga, dengan suami Tn S umur

30 tahun, agama islam, suku bangsa jawa, pendidikan SMA, pekerjaan

Swasta, alamat Pesantunan Rt 02/ Rw 05 Brebes.

36
1. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Ibu mengatakan ini hamil yang kedua, anak yang pertama lahir

normal di tempat persalinan bidan, dengan nifas normal. Anak

pertama sekarang umur 7 tahun, waktu lahir berat badan 3000

gram, dengan jenis kelamin laki-laki. Ibu sekarang hamil 7 bulan.

2. Riwayat Kehamilan Sekarang

Kehamilan ini merupakan kehamilan kedua, sudah mempunyai

anak satu dan tidak pernah mengalami keguguran, ANC pertama

kali di Bidan karena telah mengalami terlambat haid dan timbul

tanda-tanda hamil serta ingin melakukan test kehamilan. Di Bidan

Ny W di lakukan pemeriksaan urin dan hasilnya positif, dengan

usia kehamilan 2 bulan. Selama kehamilan ibu selalu

mengkonsumsi tablet penambah darah sebanyak 2 bungkus , ibu

sudah mendapatkan imunisasi TT 2 x yaitu TT 4.

3. Riwayat Menstruasi

Ny. W pertama kali menstruasi (menarche) pada usia 14 tahun,

lamanya haid 7 hari, banyaknya 2 kali ganti pembalut, siklus 28

hari, teratur dan tidak merasakan nyeri haid baik sebelum dan

sesudah mendapatkan menstruasi. Hari Pertama Haid Terakhir

(HPHT) : 25-08-2011 Taksiran persalinan : 2-05-2012.

4. Riwayat Penggunaan Kontrasepsi

Ibu mengatakan pernah menggunakan KB suntik 3 bulan selama ±

5 tahun, selama menggunakan ibu tidak ada keluhan, rencana lepas

ibu ingin punya anak lagi, rencana yang akan datang ibu tetap

37
menggunakan KB suntuik 3 bulan karena ibu cocok dengan KB

tersebut.

5. Riwayat Kesehatan

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti : TBC,

DM, Hipertensi, Kecelakaan/trauma, dan penyakit yang dioprasi.

Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit seperti :

TBC, DM, dan Hipertensi. Ibu mengatakan dalam keluarganya

tidak ada yang menderita gejala penyakit seperti : TBC, DM,

Hipertensi dan keturunan kembar.

6. Kebiasaan

Ibu mengatakan tidak ada pantang makan, tidak pernah minum

jamu, tidak pernah minum obat-obatan selain dari tenaga

kesehatan, tidak pernah minum-minuman keras/rokok selama hamil

dan tidak memelihara binatang seperti kucing, anjing, burung dan

lain-lain.

7. Kebutuhan Sehari-hari

Ibu mengatakan frekuensi makan 3 x/hari dengan porsi 1 piring

macam bervariasi tidak ada gangguan. Minum 7 x/hari dengan air

putih dan teh manis, tidak ada gangguan. BAB 1 x/hari dengan

warna kuning kecoklatan tidak ada gangguan. BAK 5 x/hari dengan

warna kuning jernih tidak ada gangguan. Pola istirahat siang 1 jam,

malam 8 jam, tidak ada gangguan. Pola aktivitas ibu sebagai IRT

yaitu menyapu, mengepel, dan memasak. Pola kebersihan ibu

mandi 2 x/hari, keramas 2 x seminggu, gosok gigi 2 x/hari, ganti

38
baju 2 x/hari. Pola seksual ibu melakukan dalam 1 minggu 3 x,

tidak ada gangguan.

8. Data Psikologis

Ibu mengatakan ini anak yang diharapkan dan senang dengan

kehamilannya saat ini. Suami dan keluarga juga senang dengan

kehamilannya saat ini tetapi ibu merasa cemas dengan keadaanya

saat ini.

9. Data Sosial Ekonomi

Ibu mengatakan Penghasilannya tidak tentu, tanggung jawab

perekonomiannya suami dan pengambilan dalam keputusan suami

dan istri.

10. Data Perkawinan

Ibu mengatakan status perkawinanya syah, ini adalah perkawinan

yang pertama dan lama perkawinanya yaitu 8 tahun.

11. Data Spiritual

Ibu mengatakan masih melakukan ibadah sesuai agamanya seperti

sholat, mengaji, puasa dan lain-lain.

12. Data Sosial Budaya

Ibu mengatakan tidak percaya dengan adat istiadat di desanya

seperti memakai gunting untuk perlindungan si cabang bayi.

13. Data Pengetahuan Ibu

Ibu mengatakan mengerti manfaat pemeriksaan kehamilannya dan

tahu pentingnya makan-makanan yang bergizi untuk ibu hamil.

39
B. DATA OBYEKTIF

Keadaan umum klien baik, kesadaran composmentis, tekanan

darah 100/70 mmHg, nadi 80 x/menit, pernafasan 20 x/menit, suhu

36,40 C, tinggi badan 153 cm, berat badan 74 kg, berat badan sebelum

hamil 65 kg.

Pada pemeriksaan fisik, secara inspeksi, kepala atau rambut bersih,

tidak rontok, kelopak mata tidak oadema, konjungtiva tidak anemis,

sclera tidak ikterik, telinga dan hidung tidak ada kelainan, mulut dan

gigi bersih. Caries pada gigi tidak ada, tidak ada pembesaran kelenjar

thyroid. Pada payudara bentuk simetris, putting susu menonjol, ada

hiperpigmentasi pada areola, abdomen tidak ada bekas luka operasi dan

tidak ada pembesaran hati, genetalia tidak ada varices dan keluar darah

dari jalan lahir, anus tidak ada haemoroid dan ekstremitas tidak ada

oadema dan varises.

Pada pemeriksaan palpasi Leopold I : teraba bokong, Leopold II,

kiri: punggung, kanan : teraba bagian kecil-kecil janin yaitu

ekstermitas, Leopold II: teraba bulat yaitu kepala, Leopold IV :

konvergen, HPL: 2 – 05 – 2012, dan Umur Kehamilan: 32 minggu.

Pada pemeriksaan Auskultasi DJJ / Reguler : (+) 138 x/m, pada

pemeriksaan Perkusi Reflek Pattela kanan tidak dilakukan dan Reflek

Pattela kiri tidak dilakukan , tidak dilakukan pemeriksaan panggul luar

karena tidak ada indikasi, dan dilakukan pemeriksaan penunjang yaitu

USG dengan hasil kehamilan Plasenta Previa Parsialis.

40
II. INTERPRETASI DATA

A. Diagnosa (Nomenklatur)

Ny. W umur 29 tahun GII PI A0 hamil 32 minggu janin tunggal hidup

intra uterin, letak memanjang, punggung kiri, presentasi kepala,

konvergen, dengan Plasenta Previa Parsialis. Data S : Ibu mengatakan

bernama Ny. W, hamil kedua, pernah melahirkan satu kali tidak

pernah keguguran, mens terkahir tanggal 25 – 08 – 2012. Data O:

Kesadaran composmentis, keadaan umum baik, dengan T : 100 / 70

mmHg, N : 80 x /mnt, S : 36,40 C, R : 20 x/mnt dengan hasil

pemeriksaan Palpasi terdapat Leopold I: Bokong, Leopold II : Puki,

Leopold III : Kepala, Leopold IV : Konvergen, TFU : 29 cm, TBBJ :

2635 gram, Inspeksi : PPV darah dari jalan lahir berwarna merah

segar, Pemeriksaan dalam : Tidak dilakukan.

B. Masalah ibu merasa cemas akibat pengeluaran darah dari jalan lahir.

C. Kebutuhan support mental, informasi keadaan ibu.

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Pada ibu : Perdarahan, Anemia

Pada janin : Persalinan Prematur, Kematian janin

IV. ANTISIPASI PENANGANAN SEGERA

Kolaborasi dengan dr. SpOG untuk menentukan tindakan selanjutnya.

V. INTERVENSI (Tanggal 10 – 04 – 2012 ) ( Jam 09.00 WIB )

Beritahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.

Lakukan kolaborai dengan dokter SpOG yaitu pasang infus, pasang DC,

lakukan pemeriksaan laboratorium.

41
Berikan terapi sesuai advis dokter.

Observasi perdarahan.

Anjurkan ibu untuk bedrest total atau istirahat total.

Beri support mental pada ibu.

Beritahu ibu tentang tanda bahaya plasenta previa.

Anjurkan ibu untuk memantau pergerakan janin.

VI. IMPLEMENTASI (Tanggal 10 – 04 – 2012) (Jam 09.05 WIB)

Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan bayi baik,

yaitu tekanan darah 100/70 mmHg, suhu : 36,40C, respirasi : 20 x/m, nadi

: 80 x/m, DJJ : 138 x/m.

Melakukan hasil kolaborasi dengan dr. SpOG yaitu memasang infus

ringer laktat dengan tetesan cairan 20 tetes/menit, memasang DC,

melakukan pemeriksaan laboratorium, untuk menentukan Hb.

Memberikan terapi sesuai dengan advis dokter yaitu : Injek. Dexa 2 x 1

amp. IV 1 mg, injek. Cevotaxim 3 x 1 5 mg.

Mengobservasi perdarahan yang keluar setiap 30 menit.

Menganjurkan ibu untuk bedrest total atau istirahat total serta

mengurangi aktivitas sampai perdarahan berhenti.

Memberikan support mental pada ibu, agar ibu tidak terlalu cemas

dengan keadaannya karena sedang dilakukan pengobatan.

Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya plasenta seperti pada ibu

yaitu syok akibat perdarahan, anemia karena perdarahan pada janin yaitu

persalinan prematur, kematian pada janin.

Menganjurkan ibu untuk memantau pergerakan janin.

42
VII. EVALUASI ( Tanggal 10 – 04 – 2012 ) ( Jam 09. 35

WIB )

Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, bahwa ibu

keadaan normal dan bayi dalam keadaan sehat.

Advis dokter SpOG sudah dilakukan yaitu infus telah terpasang dengan

tetesan 20 x/menit lancar, DC telah terpasang dan urin sudah keluar ±100

cc, pemeriksaan laboratorium telah dilakukan dengan hasil Hb : 7,1 gr %,

golongan darah : A.

Terapi sudah diberikan sesuai dengan advis dokter.

Perdarahan masih keluar ± 200 cc.

Ibu bersedia untuk istirahat total di tempat tidur.

Ibu tahu dan mengerti tentang keadaannya.

Ibu sudah tahu tentang tanda bahaya plasenta previa.

Ibu bersedia untuk memantau pergerakan janinnya.

DATA PERKEMBANGAN I

Tanggal : 10 – 04 – 2012 Jam : 08.00 WIB

Data Subyektif

Ibu mengatakan khawatir dengan keadaannya, ibu mengatakan darahnya

masih keluar dari jalan lahir, dan ibu masih lemas.

Data Obyektif

Kesadaran : Composmenthis

Keadaan umum : Cukup baik

43
TD : 100/70 mmHg

Suhu : 36,4 0 C

Nadi : 80 x/menit

Respirasi : 22 x/menit

Inspeksi : PPV terlihat darah keluar dari jalan lahir

Hb : 7,1 gr %

Pemeriksaan dalam : Tidak dilakukan

Infus RL terpasang 20 tetes/menit

USG : Keadaan janin baik, plasenta terletak bawah

disegmen bawah rahim

Assesment

Ny W umur 29 tahun, GII PI A0 hamil 32 minggu, janin tunggal hidup

intra uterin, letak memanjang, punggung kiri, presentasi kepala,

konvergen, dengan Plasenta Previa Parsialis.

Planning

Memantau keadaan umum dan tanda-tanda vital ibu.

Hasil : Keadaan ibu dan janin dalam keadaan baik, tekanan darah 100/70

mmHg,

suhu: 36,40 C, respirasi: 22 x/m, nadi: 80 x/m, DJJ: 140 x/m, HIS (+)

jarang dalam 1 kali sehari

Mengobservasi pengeluaran pervaginam.

Hasil : Ada pengeluaran darah dari jalan lahir ± 50 cc

Memantau DJJ.

Hasil : DJJ 140 x/m

44
Menganjurkan ibu untuk bedrest total atau istirahat total.

Hasil : Ibu bersedia untuk melakukannya

Menganjurkan ibu untuk melakukan eliminasi seperti biasa seperti BAK

melalui selang dan BAB memakai pispot.

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia untuk melakukannya

Memberikan terapi sesuai dengan advis dokter yaitu , injeksi

Dexamethasone 2 x 1 amp. IV 1 mg, injeksi Amoxilin

Hasil : Terapi sudah diberikan

Melakukan pemeriksaan laboratorium.

Hasil : 7,1 gr %

DATA PERKEMBANGAN II

Tanggal : 10 – 04 – 2012 Jam : 16. 00 WIB

Data Subyektif

Ibu mengatakan darahnya keluar bercak – bercak, dan keadaan ibu sudah

membaik.

Data Obyektif

Kesadaran : Composmenthis

Keadaan umum : Baik

TD : 100/70 mmHg

Suhu : 36,50 C

Respirasi : 22 x/m

Nadi : 80 x/m

Inspeksi : PPV darah bercak – bercak

45
Assesment

Ny W umur 29 tahun, GII PI A0 hamil 32 minggu, janin tunggal hidup

intra uterin, letak memanjang, punggung kiri, presentasi kepala,

konvergen, dengan Plasenta Previa Parsialis.

Planning

Memantau keadaan umum dan tanda – tanda vital ibu.

Hasil : Keadaan ibu dan janin baik, TD : 100/70 mmHg, suhu : 36,50 C,

respirasi : 22 x/m, nadi : 80 x/m

Memantau perdarahan pervaginam.

Hasil : PPV bercak -bercak

Memantau DJJ.

Hasil : DJJ 143 x/m

Memberikan ibu terapi sesuai avdis dokter, yaitu injeksi Dexamethasone

2 x 1 amp. IV 1 mg.

Hasil : Terapi sudah diberikan

Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan aktifitas terlebih dahulu karena

bisa perdarahan terjadi terulang.

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia untuk tidak melakukan aktifitas terlebih

dahulu karena bisa perdarahan terjadi terulang

Menganjurkan ibu untuk memantau pergerakan janin.

Hasil : Ibu bersedia untuk memantau gerakan janin

46
DATA PERKEMBANGAN III

Tanggal : 11 – 04 – 2012 Jam : 08.00 WIB

Data Subyektif

Ibu mengatakan darahnya sudah tidak keluar, tidak ada keluhan.

Data Obyektif

Kesadaran : Composmenthis

Keadaan umum : Baik

TD : 110/70 mmHg

Suhu : 36,40 C

Respirasi : 22 x/m

Nadi : 80 x/m

Hb : 7, 3 gr %

Assesment

Ny W umur 29 tahun, GII PI A0 hamil 32 minggu, janin tunggal hidup

intra uterin, letak memanjang, punggung kiri, presentasi kepala,

konvergen, dengan Plasenta Previa Parsialis.

Planning

Memantau keadaan umum dan tanda – tanda vital ibu.

Hasil : Keadaan ibu dan janin baik, TD : 110/70 mmHg, DJJ 138 x/m

Melakukan pemeriksaan laboratorium

Hasil : 7,3 gr %

Melepas DC.

Hasil : DC sudah dilepas

47
Menganjurkan ibu untuk makan – makanan yang bergizi seperti sayuran

hijau, buah – buahan, daging, ikan dan telur juga minum air putih yang

cukup.

Hasil : Ibu bersedia untuk makan – makanan yang bergizi

Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup.

Hasil : Ibu bersedia untuk istirahat cukup

Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan aktifitas berat – berat dulu

seperti mengepel, mencuci, melakukan hubungan suami istri karena

dapat terjadi perdarahan kembali terulang.

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia untuk tidak melakukan aktivitas berat

dahulu karena bisa terjadi perdarahan kembali terulang

Memotivasi ibu untuk menjaga janinnya agar tetap sehat.

Hasil : Ibu bersedia untuk menjaga janinnya agar tetap sehat

Menjelaskan ibu tentang tanda bahaya plasenta previa seperti perdarahan

berulang, syok karena perdarahan, penglihatan kabur, mata berkunang –

kunang, gerakan janin berkurang dan menganjurkan ibu untuk

berkunjung kepetugas kesehatan apabila ada tanda – tanda tersebut.

Hasil : Ibu sudah mengerti tanda bahaya plasenta previa dan ibu bersedia

untuk berkunjung kepetugas kesehatan bila ada tanda – tanda tersebut

Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang bila ada keluhan.

Hasil : Ibu bersedia untuk kunjungan bila ada keluhan

48
BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah penulis melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan pada Ny S

dan Ny W dengan Plasenta Previa di RSUD Brebes Tahun 2012, dengan

menggunakan manajemen kebidanan pendokumentasian tujuh langkah varney.

Maka penulis akan membahas antara kesesuaian dan kesenjangan antara teori dan

praktek yang di uraikan sebagai berikut :

A. Langkah I (Pengkajian)

Pada langkah pertama ini, dikumpulkannya semua informasi yang akurat

dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klain. Untuk

memperoleh data dilakukan dengan cara anamnesa, pemeriksaan fisik yang

sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital dan pemeriksaan

penunjang (Estiwidani, 2008).

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam studi kasus

antara lain anamnesa dan pemeriksaan fisik.

a. Data Subjektif

Dalam teori bahwa plasenta previa adalah dengan tanda-tanda perdarahan

pada jalan lahir berwarna merah segar tanpa disertai dengan rasa sakit juga

tanpa sebab, terutama pada kehamilan setelah 20 minggu (Sujiyatini dkk,

2009).

49
Kasus I :

Ny S umur 35 tahun, GIII PII A0 umur kehamilan 35 minggu, mengeluh

keluar darah dari jalan lahir berwarna merah segar, tanpa rasa nyeri sekitar 1

jam setelah melakukan hubungan dengan suami.

Kasus II:

Ny W umur 29 tahun, GII PI A0 umur kehamilan 32 minggu, mengeluh

keluar darah dari jalan lahir berwarna merah segar tanpa rasa nyeri sekitar 1

jam setelah melakukan hubungan dengan suami.

Pada tahap pengkajian ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan

praktek.

b. Data Objektif

Pada pemeriksaan fisik perhatikan tanda vital sign, keadaan umum, dan

kesadaran.

Perdarahan yang terjadi akibat plasenta previa bisa dijumpai keadaan yang

bervariasi dari keadaan normal sampai syok, kesadaran baik sampai koma,

tekanan darah, nadi dan pernafasan normal, bahkan bisa ditemukan tekanan

darah turun, nadi dan pernafasan meningkat bahkan sampai anemis (Manuaba,

2007).

Kasus I :

Ny S umur 35 tahun GIII PII A0 hamil 35 minggu, dengan hasil kesadaran

composmenthis, keadaan umum baik, tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 80

x/m, respirasi 22 x/m.

50
Kasus II :

Ny W umur 29 tahun GII PI A0 hamil 32 minggu, dengan hasil kesadaran

composmenthis, keadaan umum baik, tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 80

x/m, respirasi 20 x/m.

Pada kasus tersebut tidak ditemukan kesenjangan antara praktek dan teori.

B. Langkah II (Interpretasi Data)

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah

berdasarkan interpretasi atas data-data yang telah dikumpulkan. Data yang

sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa

dan masalah yang spesifik (Estiwidani dkk, 2008).

Pada kasus ini didapatkan hasil bahwa Ny. S umur 35 tahun, GIII PII A0

hamil 35 minggu, janin tunggal, hidup intra uterin, letak memanjang, punggung

kanan, presentasi kepala, konvergen dengan plasenta previa. Sedangkan pada

Ny. W umur 29 tahun, GII PI A0 hamil 32 minggu, janin tunggal, hidup intra

uterin, letak memanjang, punggung kiri, presentasi kepala, konvergen dengan

plasenta previa.

Pada kasus ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek.

C. Langkah III (Diagnosa Potensial)

Pada langkah ini, dilakukan tindakan untuk menanggulangi ancaman, salah

satu masalah yang mungkin timbul dan bila tidak segera diatasi akan

mengganggu keselamatan hidup klien atau pasien (Estiwidani dkk, 2008).

51
Pada kasus ini terdapat ditemukannya diagnosa potensial yang akan terjadi

pada Ny. S dan Ny. W yaitu perdarahan, syok, anemia Sedangkan pada bayi

yaitu persalinan prematur, asfiksia, sehingga bisa terjadi kematian pada janin.

Pada hasil ini, tindakan segera dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya

diagnosa potensial pada klien. Dengan demikaian, dalam kasus ini tidak ada

kesenjangan antara teori dan praktek.

D. Langkah IV (Antisipasi)

Pada langkah ini, perlu dilakukan tindakan segera oleh bidan dan dokter

untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan

yang lain sesuai dengan kondisi klien (Estiwidani dkk, 2008).

Pada kasus ini, dilakukan kolaborasi dengan dokter SpOG advice yang

diberikan kepada Ny. S dan Ny. W yaitu pasang infus RL, pasang DC, injeksi

dexamethasone, injeksi cefotaxime, dan observasi perdarahan.

Pada langkah ini dilakukan tindakan atau antisipasi untuk mencegah

terjadinya diagnosa potensial.

Dalam hal ini, tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktek.

E. Langkah V (Perencanaan)

Langkah ini, merupakan kelanjutan dari manajemen terhadap masalah atau

diagnosa yang telah diidentifikasi atau ditangani (Estiwidani dkk, 2008).

Pada langkah ini, didapatkan hasil tindakan-tindakan yang akan dilakukan

pada Ny. S dan Ny. W yaitu untuk mencegah terjadinya diagnosa potensial,

sehingga kegawat daruratan bisa ditangani dengan segera, yaitu dengan berikan

52
terapi injeksi dexamethasone, injeksi cefotaxime, pasang cairan infus RL,

pasang DC, lakukan pemeriksaan laboratorium, lakukan kolaborasi dengan

dokter SpOG.

Hasil perencanaan ini, akan segera dilakukan untuk mengantisipasi

terjadinya diagnosa potensial pada klien.

Pada hal ini, tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.

F. Langkah VI (Pelaksanaan)

Pada langkah ini, rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah dilakukan

pada langkah ke lima, yang dilaksanakan secara efisien dan aman yang bisa

dilakukan seluruhnya oleh bidan atau tim kesehatan lainnya, walaupun bidan

tidak melakukannya dengan sendiri (Estiwidani dkk, 2008).

Tindakan yang akan diberikan pada Ny. S dan Ny. W yaitu dengan

memberikan injeksi dexamethason, cefotaxime, memberikan cairan infus RL,

memasang DC, dan melakukan kolaborasi dengan doktek SpOG.

Penatalaksaan yang dilakukan seperti melakukan kolaborasi dengan dokter

spesialis kandungan, dengan hasil yaitu memberikan injeksi dexamethasone

dan injeksi cefotaxime. Dalam hal ini, tidak ada kesenjangan antara teori dan

praktek.

G. Langkah VII (Evaluasi)

Pada langkah ini, dilakukan evaluasi dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika

memang benar efektif dalam pelaksanannya (Estiwidani dkk, 2008).

53
Pada kasus ini, telah dilakukan dengan melihat keadaan umum Ny S dan

Ny W pada ibu hamil dengan plasenta previa. Dengan hasil akhir yang didapat

di Rumah Sakit sejak, pada Ny. S mulai tanggal 18 sampai 19 April 2012,

sedangkan Ny. W mulai tanggal 10 sampai 11 April 2012 dengan pasien sudah

sehat dan diperbolehkan pulang.

Dalam hal ini, tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.

54
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan pada

Ny. S dan Ny. W dengan plasenta previa di RSUD Brebes Tahun 2012,

penulis dapat menyimpulkan:

1. Pada pengkajian data yang dilaksanakan pada Ny. S dan Ny. W dengan

plasenta previa tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek.

2. Penulis dapat mengidentifikasikan masalah yang muncul sesuai dengan

pengkajian sebelumnya yaitu ibu hamil dengan plasenta previa pada

Ny. S dan Ny. W, tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan

praktek.

3. Pada diagnosa potensial, tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan

praktek. Diagnosa potensial dengan plasenta previa yang akan terjadi

pada ibu yaitu perdarahan, syok sehingga bisa terjadi anemia. Pada

janin akan terjadi prematuritas janin dan bisa sampai terjadi kematian

pada janin.

4. Antisipasi ini tidak ditemukan kesenjangan yang mengarah ke diagnosa

potensial, sehingga perlu dilakukan kolaborasi dengan dokter SpOG.

5. Sesuai rencana asuhan berdasarkan diagnosa potensial tidak ditemukan

kesenjangan antara teori dan praktek.

55
6. Melaksanakan rencana asuhan kebidanan yang menyeluruh yang

sebelumnya sudah direncanakan untuk memberikan penanganan pada

Ny. S dan Ny. W dengan plasenta previa Parsialis.

7. Setelah dilakukan asuhan kebidanan secara menyeluruh, dengan hasil

yang telah dilakukan pada Ny. S dan Ny. W yaitu memberikan asuhan

sesuai kebutuhan ibu hamil dengan plasenta previa Parsialis.

B. Saran

1. Institusi Pendidikan

Diharapkan bagi institusi pendidikan akademik dan koordinator

praktek lebih berkoordinasi sehingga lahan praktek bisa lebih luas,

dan lebih memperbanyak buku materi tentang plasenta previa

parsialis, serta lebih meningkatkan kualitas pembelajaran, sehingga

bisa mencetak generasi yang berprofesional.

2. Institusi Lahan Praktek

Diharapkan bagi pembimbing lahan untuk benar-benar mendidik dan

memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan ilmu

dan kemampuan dengan melakukan tindakan yang sesuai dengan

kemampuannya.

3. Mahasiswa

Karya tulis ini diharapkan dapat menjadi media buat pembelajaran

yang efektif dan objektif, dan siswa bisa meningkatkan ilmu yang

sesuai dengan kemampuannya sendiri.

56
4. Masyarakat

Diharapkan bagi masyarakat dapat memeriksakan kehamilannya sejak

awal ke tempat tenaga kesehatan yang terdekat, supaya dapat dideteksi

secara dini dengan adanya perdarahan yang terjadi pada trimester

ketiga.

57
DAFTAR PUSTAKA

Bandiyah, Siti. 2009. Kehamilan Persalinan dan Ganguan Persalinan.


Yogyakarta : Nuha Medika

Dinkes Kabupaten Brebes. 2011. Profil Kesehatan Kabupaten Tegal tahun 2010.
Tegal: Bidang Bina Program

Estiwidani, Dwana, dkk. 2008. Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya

Kusmiyati, Yuni, dkk. 2010. Perawatan ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya

Manuaba, Ida Ayu Chandranita. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan
KB. Jakarta: EGC

Manuaba, Ida Bagus Gde Fajar. 2009. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan
KB. Jakarta: EGC

_________________________. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC

Marimbi, Hanum. 2011. Biologi Reproduksi. Yogyakarta : Nuha Medika

Mufdlilah. 2009. ANC Fokus. Yogyakarta: Nuha Medika

Sujiyatini. 2009. Asuhan Patologi Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika

Saifuddin. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : BPSP

Walsh, Linda V. 2007. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC

Wiknjosaatro. 2007. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta:


YBPSP

58

Anda mungkin juga menyukai