Anda di halaman 1dari 52

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE

PADA BALITA DI PUSKESMAS SEI LEKOP


KECAMATAN SAGULUNG
KOTA BATAM
TAHUN 2010

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar


Ahli Madya Kebidanan

OLEH :

OLIFIA SARI AGUSTINA SIMATUPANG


NPM : 41107013

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BATAM
TAHUN 2010

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE


PADA BALITA DI PUSKESMAS SEI LEKOP
KECAMATAN SAGULUNG
KOTA BATAM
TAHUN 2010

KARYA TULIS ILMIAH

OLEH :

OLIFIA SARI AGUSTINA SIMATUPANG


NPM : 41107013

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BATAM
TAHUN 2010

ABSTRAK
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE
PADA BALITA DI PUSKESMAS SEI LEKOP
KECAMATAN SAGULUNG
KOTA BATAM
TAHUN 2010
Latar Belakang: Penyakit diare hingga kini masih menjadi salah satu penyebab
kematian utama pada anak usia di bawah 5 tahun (balita). setiap tahun 1,5 juta anak
balita meninggal dunia akibat diare. Penyebab diare ini sangat di pengaruhi oleh
berbagai faktor misalnya keadaan gizi, kebiasaan atau perilaku, sanitasi lingkungan,
dan lain-lain. Dari pra survey yang peneliti lakukan terhadap 8 orang ibu yang
berkunjung untuk memeriksakan anaknya yang mengalami diare di Puskesmas Sei
Lekop Kecamatan Sagulung Kota Batam di dapat 5 ibu yang masih kurang
pengetahuannya tentang diare.
Tujuan penelitian: adalah untuk mengetahui bagaimana pengetahuan ibu tentang
diare pada balita di Puskesmas Sei Lekop Kecamatan Sagulung Kota Batam Tahun
2010.
Desain penelitian: adalah deskriptif. Populasi adalah ibu-ibu yang memeriksakan
anaknya yang terkena diare di Puskesmas Sei Lekop Kecamatan Sagulung Kota
Batam yang ada pada saat di lakukan penelitian yaitu pada bulan Juni, dengan jumlah
sampel sebanyak 32 responden yang diambil secara accidental sampling. Dengan
metode pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner dan data disajikan dan
ditulis dalam bentuk tabel distribusi.
Hasil penelitian: menunjukkan bahwa gambaran pengetahuan ibu tentang diare pada
balita didapatkan responden yang pengetahuannya baik sebanyak 12 responden
(37,5%), cukup sebanyak responden 16 (50%), dan yang kurang sebanyak 4
responden (12,5%).
Kesimpulan: berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa gambaran
pengetahuan ibu tentang Diare di Puskesmas Sei Lekop Kecamatan Sagulung adalah
cukup sebanyak 16 responden (50%).
Saran: sehingga diharapkan pada tenaga kesehatan agar dapat memberikan
informasi dan penyuluhan yang lebih luas tentang diare pada balita untuk
menghindari terjadinya kematian.
Kata kunci
Daftar Bacaan

: Pengetahuan, Ibu, Diare


: 10 (2003 2010)

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS BATAM
TAHUN 2010
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah dengan judul :
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI
PUSKESMAS SEI LEKOP KECAMATAN SAGULUNG KOTA BATAM
TAHUN 2010
Nama
NPM

: OLIFIA SARI AGUSTINA SIMATUPANG


: 41107013

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk ujian sidang.


Batam, Agustus 2010
Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

( Marlina, SST )

( Ns. Cica Maria, S.Kep )

Mengetahui :
Ketua Program
Studi Ilmu Kebidanan

(Dainty Maternity, SST)

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS BATAM
TAHUN 2010
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah:


Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Diare Pada Balita Di Puskesmas Sei Lekop
Kecamatan Sagulung Kota Batam Tahun 2010
Nama
: OLIFIA SARI AGUSTINA SIMATUPANG
NPM
: 41107013
Diterima oleh Tim Penguji Ujian Sidang di Program Studi DIII Kebidanan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Batam Tahun Akademik 2009 /2010.

1. Penguji 1
2. Penguji 2
3. Penguji 3
Tanggal Ujian

: Marlina, SST
: Ns. Cica Maria, S.Kep
: Dainty Maternity, SST
: 14 Agustus 2010

Mengetahui
Ketua Program Studi DIII Kebidanan

(Dainty Maternity, SST)

BIODATA

Nama

: Olifia Sari Agustina Simatupang

NPM

: 41107013

Tempat/ Tanggal Lahir

: Medan, 05 Agustus 1986

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Kristen Protestan

Nama Ayah

: Remon Simatupang

Nama Ibu

: Tetty Nainggolan

Alamat

: Jl. Perguruan Tinggi Swadaya Gg. Rela No. 4a


Medan

RIWAYAT PENDIDIKAN

SD

: SD Negeri 068084 Medan Tahun 1993 - 1999

SLTP

: SLTP Advent 3 Medan Tahun 1999 - 2002

SLTA

: SLTA Advent 1 Medan Tahun 2002 2005

D III Kebidanan : Universitas Batam Fakultas Kedokteran Ilmu Kesehatan


Tahun 2007 2010

MOTTO

Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina
hikmat dan didikan (AMSAL 1 : 7)

PERSEMBAHAN

Ada waktu dihidupku


Persoalan berat mengekang
Aku berseru mengapa ya TUHAN
Nyatakanlah kehendak Mu
Hari esok tiada ku tahu
Namun tetap langkahku maju
Ku yakin TUHAN jadikan semua
Indah pada waktunya
Pada TUHAN masa depanku
Pada TUHAN kuserahkan hidupku
Nantikan TUHAN berkarya
Indah pada waktunya
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada
TUHAN (Yeremia 17 : 7)
Kupersembahkan Karya Tulis Ilmiah
Buat yang ku sayangi sebagai tanda terima kasih pada :
Ayahanda : R. Simatupang, BA
Ibunda : T. Br.Nainggolan
Abang :
*. Wesley Simatupang / br. Samosir
*.Apritua Simatupang, ST
Kakanda :
*. Sri Wijaya Novita Simatupang / Rizal
*. Sri Rama Simatupang, Amd
*. Sri Herti Simatupang, Am. kep / D. Simamora, SH
Adinda : Obed Daniel Simatupang
Spesial buat Abang Tersayang: Briptu Charly Sihombing
Serta Sahabat-sahabat : Chornalya Violita Manurung, Junika Lilies Handayani Purba,
Eci Dayanti, Nila Sari, Diana Octaviana,

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan YME, yang telah melimpahkan
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun Karya Tulis Ilmiah
yang berjudul Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Diare Pada Balita di
Puskesmas Sei Lekop Kecamatan Sagulung Kota Batam Tahun 2010.
Dengan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak menghadapi
kesulitan tetapi berkat pengarahan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai
pihak, sehingga Karya Tulis Ilmiah dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini
izinkan penulis untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. DR. Ir. M. Jemmy Rumengan, SE, MM sebagai Rektor
Universitas Batam.
2. Bapak dr. Muharso, SKM sebagai Dekan Fakultas Kesehatan Universitas
Batam.
3. Ibu Dainty Maternity, SST sebagai Kepala Program Studi Ilmu Kebidanan
Universitas batam.
4. Ibu Marlina, SST selaku pembimbing I Karya Tulis Ilmiah yang telah
memberikan pengarahan dan petunjuk selama menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini.
5. Ibu Ns. Cica Maria, S. Kep selaku pembimbing II Karya Tulis Ilmiah yang
telah memberikan pengarahan dan petunjuk selama menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini.
6. Bapak dan ibu dosen Program Studi D III Kebidanan Universitas Batam
yang turut memberikan berbagai ilmu selama masa pendidikan untuk bekal
penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini belum sempurna
karena keterbatasan kemampuan penulis, untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan
Karya Tulis Ilmiah ini. Atas bantuan dari semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, penulis ucapkan terima kasih, semoga mendapatkan
imbalan yang setimpal dari Tuhan YME.
Batam, 14 Agustus 2010
Penulis

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN .........................................................................
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.........................................................................
MOTTO ..........................................................................................................
PERSEMBAHAN...........................................................................................
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
DAFTAR TABEL............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah..................................................................
1.2.Identifikasi Masalah........................................................................
1.3.Rumusan Masalah...........................................................................

i
ii
iii
iv
v
vi
vii
ix
xi
xii
1
3
4

1.4.Tujuan Penelitian
1.4.1.Tujuan Umum.......................................................................
1.4.2.Tujuan Khusus......................................................................
1.5.Manfaat Penelitian
1.5.1.Bagi Institusi Pendidikan......................................................
1.5.2.Bagi Instansi Puskesmas Sei Lekop......................................
1.5.3.Bagi respoden........................................................................
1.5.4.Bagi Peneliti..........................................................................
1.5.5.Bagi Peneliti selanjutnya.......................................................
1.6 Ruang Lingkup Penelitian...............................................................
1.7 Jadwal Penelitian............................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Pengetahuan....................................................................................
2.1.1.Pengertian Pengetahuan........................................................
2.1.2 Tingkat Pengetahuan.............................................................
2.1.3 Pengukuran Pengetahuan......................................................
2.2 Diare................................................................................................
2.2.1 Definisi Diare.......................................................................
2.2.2 Penyebab Diare.....................................................................
2.2.3 Tanda Dan Gejala Diare.......................................................
2.2.6 Pencegahan Diare.................................................................
2.2.7 Pengobatan Diare.................................................................
2.3 Kerangka Teori................................................................................

4
5
5
6
6
6
6
6
7
8
8
8
10
11
11
11
11
12
13
15

BAB III METODELOGI PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian................................................................................ 16
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian......................................................... 16
3.3 Populasi dan sampel Penelitian....................................................... 17
3.4 Kerangka Konsep Penelitian........................................................... 18
3.5 Definisi Operasional....................................................................... 18
3.6 Pengumpulan Data............................................................................. 20
3.7 Pengolahan Data................................................................................ 20
3.8 Analisa Data....................................................................................... 21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Puskesmas Sei Lekop Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian.......
4.1.1 Data Geografis..........................................................................
4.1.2 Data Demografi.........................................................................
4.1.3 Data Sarana...............................................................................
4.1.4 Data Tenaga...............................................................................
4.1.5 Sepuluh Penyakit Terbanyak.....................................................
4.1.6 Struktur Organisasi...................................................................
4.1.7 Visi Dan Misi Puskesmas..........................................................

23
23
24
24
24
25
25
26

4.2 Hasil Penelitian..................................................................................


4.2.1 Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Definisi Diare.................
4.2.2 Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Penyebab Diare..............
4.2.3 Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Tanda dan Gejala Diare..
4.2.4 Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pencegahan Diare..........
4.2.5 Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pengobatan Diare...........
4.3 Pembahasan........................................................................................
4.3.1 Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Definisi Diare.................
4.3.2 Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Penyebab Diare..............
4.3.3 Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Tanda dan Gejala Diare..
4.3.4 Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pencegahan Diare..........
4.3.5 Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pengobatan Diare...........
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan........................................................................................
5.2 Saran
5.2.1.Bagi Institusi Pendidikan.........................................................
5.2.2.Bagi Instansi Puskesmas Sei Lekop.........................................
5.2.3.Bagi respoden...........................................................................
5.2.4.Bagi Peneliti.............................................................................
5.2.5.Bagi Peneliti selanjutnya..........................................................

27
28
28
29
30
30
31
31
32
32
33
34
35
36
36
37
37
37

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

Tabel 1.7.1

Jadwal Penelitian......................................................................... 7

Tabel 2.3.1

Kerangka Teori ............................................................................ 15

Tabel 3.4.1

Kerangka Konsep ........................................................................ 18

Tabel 3.5.1

Definisi Operasional.................................................................... 19

Tabel 4.2.1

Distribusi Frekuensi Menurut Pengetahuan Ibu Tentang


Pengertian Diare Pada Balita di Puskesmas Sei Lekop Kecamatan
Sagulung Kota Batam Tahun 201 ...............................................28

Tabel 4.2.2

Distribusi Frekuensi Menurut Pengetahuan Ibu Tentang Penyebab


Diare Pada Balita di Puskesmas Sei Lekop Kecamatan Sagulung
Kota Batam Tahun 2010..............................................................28

Tabel 4.2.3

Distribusi Frekuensi Menurut Pengetahuan Ibu Tentang Tanda


dan Gejala Diare Pada Balita di Puskesmas Sei Lekop Kecamatan
Sagulung Kota Batam Tahun 2010..............................................29

Tabel 4.2.4

Distribusi Frekuensi Menurut Pengetahuan Ibu Tentang


Pencegahan Diare Pada Balita di Puskesmas Sei Lekop
Kecamatan Sagulung Kota Batam Tahun 2010...........................30

Tabel 4.2.5

Distribusi Frekuensi Menurut Pengetahuan Ibu Tentang


Pengobatan Diare Pada Balita di Puskesmas Sei Lekop
Kecamatan Sagulung Kota Batam Tahun 2010...........................30

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran
1.

Daftar kuesioner penelitian Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Diare


Pada Balita Di Puskesmas Sei Lekop Kecamatan Sagulung Kota Batam Tahun
2010.

2.

Kunci Jawaban

3.

Surat izin penelitian dari Universitas Batam Fakultas Kesehatan Ilmu


Kedokteran

4.

Surat keterangan telah melakukan penelitian dari Puskesmas Sei


Lekop Kecamatan Sagulung Kota Batam

5.

Struktur organisasi

6.

Master tabel Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Diare Pada Balita Di


Puskesmas Sei Lekop Kecamatan Sagulung Kota Batam Tahun 2010

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi berak
lebih dari biasanya (3 atau lebih per hari) yang disertai perubahan bentuk dan
konsistensi tinja dari penderita. (Depkes R I, Kepmenkes RI Tentang Pedoman
P2D, Jkt, 2002). Secara klinis penyebab diare dapat dikelompokkan yaitu
karena Infeksi, malabsorbsi, alergi, keracunan, immuno defisiensi, dan
penyebab lain, tetapi yang sering ditemukan di lapangan ataupun klinis adalah
diare yang disebabkan infeksi dan keracunan (Ridwanamirudin. (2007). 2.
http://ridwanamiruddin.wordpress.com/2007/10/17/current-issue-kematiananak-karena-penyakit-diare/, diperoleh pada 20 Mei 2010).
Dampak negatif penyakit diare pada bayi dan anak-anak antara lain adalah
menghambat proses tumbuh kembang anak yang pada akhirnya dapat
menurunkan kualitas hidup anak. Penyakit diare di masyarakat (Indonesia)
lebih dikenal dengan istilah "Muntaber". Penyakit ini mempunyai konotasi
yang mengerikan serta menimbulkan kecemasan dan kepanikan warga
masyarakat
karena bila tidak segera diobati, dalam waktu singkat ( 48 jam) penderita
akan

meninggal

(pyasir.

(2009).

3.

http://httpyasirblogspotcom.blogspot.com/2009/03/tingkat-pengetahuan-ibutentang-diare.html, diperoleh pada 20 Mei 2010).


Penyakit diare hingga kini masih menjadi salah satu penyebab kematian
utama pada anak usia di bawah 5 tahun (balita). Laporan terbaru organisasi

kesehatan dunia World Healt Organisasion (WHO) menyebutkan setiap tahun


1,5 juta anak balita meninggal dunia akibat diare. Penyakit itu menjadi
penyebab kematian terbesar pada anak balita.
Angka kejadian diare di sebagian besar wilayah Indonesia hingga saat ini
masih tinggi. Di Indonesia, sekitar 162.000 balita

meninggal setiap tahun

atau sekitar 460 balita setiap harinya. Dari hasil survey Kesehatan Rumah
Tangga (SKRT) di Indonesia, merupakan penyebab kematian nomor 2 pada
balita dan nomor 3 bagi bayi serta nomor 5 bagi semua umur. Setiap anak di
Indonesia mengalami episode diare sebanyak 1,6 2 kali per tahun (Prima.
(2010) 2. http://www.x3- prima.com diare.html, di peroleh pada 21 Mei
2010).
Dari data yang diambil menurut catatan di Dinas kesehatan Balita yang
mengalami penyakit diare tahun 2009 adalah 2390 balita.
Menurut catatan di Puskesmas Sei Lekop Kecamatan Sagulung Kota Batam
jumlah balita yang mengalami kejadian diare dari bulan Januari Desember
Tahun 2009 adalah 434 balita. Pada bulan Januari April Tahun 2010 jumlah
balita yang mengalami kejadian diare adalah 124 balita.
Dari pra survey yang peneliti lakukan terhadap 8 orang ibu yang berkunjung
untuk memeriksakan anaknya yang mengalami diare di Puskesmas Sei Lekop
Kecamatan Sagulung Kota Batam di dapat 5 ibu yang masih kurang
pengetahuannya tentang diare.

Dari uraian diatas peneliti tertarik untuk mengangkat masalah dengan judul
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Diare Pada Balita Di Puskesmas Sei
Lekop Kecamatan Sagulung Kota Batam Tahun 2010.
1.2

Identifikasi Masalah
1.2.1

Angka kejadian diare menurut World Healt Organisasion (WHO)


menyebutkan setiap tahun 1,5 juta anak balita meninggal dunia akibat
diare.

1.2.2

Di Indonesia, sekitar 162.000 balita meninggal setiap tahun atau

1.2.3

sekitar 460 balita setiap harinya.


Menurut data dari Dinas Kesehatan jumlah balita yang mengalami

1.2.4

kejadian diare tahun 2009 adalah 2390 balita.


Menurut catatan di Puskesmas Sei Lekop Kecamatan Sagulung Kota
Batam jumlah balita yang mengalami kejadian diare dari bulan Januari
Desember Tahun 2009 adalah 434 balita. Pada bulan Januari April
Tahun 2010 jumlah balita yang mengalami kejadian diare adalah 124

1.2.5

balita.
Dari pra survey yang peneliti lakukan terhadap 8 orang ibu yang
berkunjung untuk memeriksakan anaknya yang mengalami diare di
Puskesmas Sei Lekop Kecamatan Sagulung Kota Batam di dapat 5 ibu
yang masih kurang pengetahuannya tentang diare.

1.3

Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui


Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Diare Pada Balita Di
Puskesmas Sei Lekop kecamatan Sagulung Kota Batam tahun 2010.
1.4

Tujuan Penelitian
1.4.1

Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang diare pada
balita di Puskesmas Sei Lekop Kecamatan Sagulung Kota Batam
Tahun 2010.

1.4.2

Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang defenisi
diare di Puskesmas Sei Lekop Kecamatan Sagulung Kota Batam
Tahun 2010.
2. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang penyebab
diare di Puskesmas Sei Lekop Kecamatan Sagulung kota Batam
Tahun 2010.
3. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang tanda dan
gejala diare di Puskesmas Sei Lekop Kecamatan Sagulung Kota
Batam Tahun 2010.
4. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang pencegahan
diare di Puskesmas Sei Lekop Kecamatan Sagulung Kota Batam
Tahun 2010.
5. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang pengobatan
diare di Puskesmas Sei Lekop kecamatan Kota Batam Tahun 2010.

1.5

Manfaat Penelitian
1.5.1

Bagi Institusi Pendidikan


Agar

dapat

perpustakaan,

menambah

bahan

sehingga

dalam

referensi
penelitian

atau

buku-buku

selanjutnya

di

lebih

memudahkan mahasiswa untuk membuat tugas akhir Karya Tulis


Ilmiah.
1.5.2

Bagi Instansi Puskesmas Sei Lekop Kecamatan Sagulung


Di harapkan kepada petugas kesehatan di Puskesmas Sei Lekop
Kecamatan Sagulung Kota Batam untuk lebih meningkatkan promosi
dan pelayanan kesehatan tentang diare agar dapat memberikan
pengetahuan yang baik kepada masyarakat.

1.5.3

Bagi Responden
Perlunya meningkatkan kesadaran ibu akan pentingnya arti pendidikan
kesehatan khususnya tentang diare pada balita.

1.5.4

Bagi Peneliti
Dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat peneliti selama
mengikuti perkuliahan dan sebagai salah satu syarat memperoleh
Gelar Ahli Madya D III Kebidanan.

1.5.5

Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat memberi informasi/gambaran untuk


pengembangan penelitian selanjutnya.
1.6

Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian yang dilakukan hanya membahas pengetahuan ibu tentang diare
pada balita di Puskesmas Sei Lekop Kecamatan sagulung Kota Batam Tahun
2010.

1.7

Jadwal Penelitian
Tabel. 1
Jadwal Penelitian

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kegiatan
Pengajuan Judul
ACC Judul
Bimbingan Proposal
Sidang Proposal
Penelitian
Sidang KTI

Waktu
14 - 15 Desember 2009
11 Januari 2010
11 Maret akhir April
17 Mei 29 Mei 2010
Januari Juni 2010
Agustus 2010

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Pengetahuan
2.1.1

Pengertian Pengetahuan
Pengertian menurut Notoatmodjo (2003) adalah hasil dari tahu dan ini
terjadi setelah melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar
pengetahuan

manusia di peroleh melalui mata

dan telinga.

Pengetahuan (kognitif) merupakan domain yang sangat penting dalam


membentuk tindakan seseorang (overt behavior).
2.1.2

Tingkat Pengetahuan

a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai suatu materi yang di pelajari sebelumnya
termasuk kedalam pengetahuan ini dalam mengingat kembali
kepada yang spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari atau
rangsangan yang telah di terima.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan yang menjelaskan
secara benar tentang suatu objek yang diketahui dan dapat
menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang
telah paham terhadap suatu objek atau materi harus dapat
menjelaskan, menyebutkan, meyimpulkan, meramalkan, dan
sebagainya terhadap teori yang di pelajari.
c. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah di pelajari pada situasi atau kondisi yang rill
(sebenarnya). Misalnya dapat menggunakan statistik dalam
perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip-prinsip
siklus pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.
d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menggambarkan materi


atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tapi masih dalam
suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu
sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan
kata

kerja

seperti

dapat

menggambarkan,

memisahkan,

mengelompokkan, dan sebagainya.


e. Sintesis (Syntesis)
Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau

menghubungkan

bagian-bagian

dalam

suatu

bentuk

keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu


kemampuan untuk menyusun formulasi baru tadi formulasiformulasi yang ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi/ penelitian terhadap suatu materi atau objek. Penelitian
itu berdasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau
menggunakan kinerja yang telah ada (Notoatmodjo, 2003).
2.1.3

Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari

subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin


kita ketahui untuk kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatantingkatan diatas.

2.2

Diare
2.2.1

Defenisi Diare
Diare adalah buang air besar dengan frekwensi yang tidak normal
(meningkat) dan konsistensi tinja yang lebih lembek atau cair
(Suharyono, 2008 ).
Diare sering terjadi pada anak, terutama antara usia 6 bulan sampai 2
tahun. Atau pada bayi berusia di bawah 6 bulan, yang minum susu sapi
atau formula makanan bayi (Andrianto, 1995).

2.2.2

Penyebab Diare
Infeksi merupakan penyebab utama diare, baik oleh bakteri, parasit
maupun virus. Penyebab lain yang dapat menimbulkan diare adalah
toksin dan obat, nutrisi enteral diikuti puasa yang berlangsung lama,
kemoterapi, impaksi fekal (overflow diarrhae), atau berbagai kondisi
lain.

2.2.3

Tanda Dan Gejala Diare

Pasien dengan diare akibat infeksi sering mengalami nausea, muntah,


nyeri perut sampai kejang perut, demam, dan diare. Kekurangan cairan
menyebabkan pasien akan merasa haus, lidah kering, tulang pipi
menonjol, turgor kulit menurun, serta suara menjadi serak.
Secara klinis diare karena infeksi dibagi dua golongan:
a. Koleriform
Dengan diare yang terutama terdiri atas cairan saja.
b. Disentriform
Pada diare didapatkan lendir kental dan kadang-kadang darah.
2.2.4

Pencegahan Diare
Tindakan yang harus dilakukan dalam pencegahan diare menurut
(Andrianto, 1995) adalah :
a. Pemberian ASI
Berikan ASI selama 4 - 6 bulan pertama kemudian berikan ASI
bersama makanan lain sampai paling kurang anak berusia 1 tahun.
b. Perbaikan Cara Menyapih
Pada usia 4 - 6 bulan bayi harus diperkenalkan dengan makanan
penyapih yang bergizi dan bersih. Pada tahap awal sebaiknya
makanan sari lunak kemudian diet anak seharusnya menjadi
semakin bervariasi dan mencakup kacang polong, sejumlah makan
dari hewan, sebagai contoh produk susu, telur dan daging. Serta
sayuran hijau.
c. Penggunaan Banyak Air Bersih
Air harus diambil dari sumber terbersih yang tersedia. Air harus
dikumpulkan dan disimpan dalam wadah bersih. Dan gunakan
gayung bersih bergagang panjang untuk mengambil air. Air untuk
masak dan minum bagi anak harus dididihkan.

d. Cuci Tangan
Semua anggota keluarga harus mencuci tangan dengan baik setelah
buang air besar, sebelum menyiapkan makanan, sebelum makan,
sebelum memberi makan anak.
e. Penggunaan Kakus
Kakus harus dijaga bersih dengan mencuci permukaan yang kotor
secara teratur.
f. Membuang Tinja Anak Kecil Pada Tempat Yang Tepat
Kumpulkan tinja anak kecil atau bayi secepatnya, bungkus dengan
daun atau kertas Koran dan kuburkan atau buang dikakus.
g. Imunisasi Terhadap Morbili
Anak harus diimunisasi terhadap campak secepat mungkin setelah
usia 9 bulan.
2.2.5

Pengobatan Diare
Faktor terpenting dalam pengobatan menurut (Adrianto, 1995) diare :
a. Jika dehidrasi belum timbul, cegah dehidrasi agar tidak timbul.
Biasanya dehidrasi dapat dicegah dirumah, jika segera setelah
diare dimulai anak diberi minum lebih banyak dari biasanya. Anak
harus diberikan suatu cairan yang direkomendasikan untuk
pengobatan diare dirumah dalam daerah anda. Makanan cair
seperti bubur cair, sup atau tajin dapat digunakan.
Cairan atau larutan yang direkomendasikan didaerah anda untuk
pencegahan dehidrasi dirumah akan tergantung atas:
1. Tradisi lokal bagi pengobatan diare
2. Ketersediaan cairan makanan yang cocok
3. Ketersediaan garam dan gula
4. Jalan penduduk setempat kepelayanan kesehatan
5. Ketersediaaan garam rehidrasi oral
b. Jika sudah dehidrasi, atasi dengan cepat dan benar

Jika timbul dehidrasi, maka anak harus dibawa kepetugas


kesehatan masyarakat atau pusat kesehatan untuk pengobatan.
Pengobatan terbaik adalah melalui pengobatan oral dengan larutan
yang dibuat dari garam rehidrasi oral (GRO).
c.Beri makan anak
Bila anak diare, maka ia harus sering diberikan makanan bergizi
yang mudah dicernakan dalam jumlah kecil. Pemberian makanan
selama diare memberikan zat gizi pada anak yang perluh tumbuh
serta membantu mencegah penurunan berat badan. Cairan
tambahan yang diberikan ke anak tidak menggantikan kebutuhan
makan. Setelah sembuh, makan-makanan tambahan tiap hari
selama seminggu akan membantu anak menaikkan berat badannya
yang turun selama sakit.
2.3

Kerangka Teori
Adapun kerangka teoritis yang digunakan peneliti adalah: teori perilaku
L.Green sebagai berikut :
Tabel 2.3.1
Kerangka Teori

1. Faktor-faktor Predisposisi
(Predisposing Factor)
a.Pengetahuan
2. Faktor-faktor pendukung
(enabiling factor)
a. Lingkungan Fisik
3. Faktor-faktor pendorong
(Renforcing factor)
a. Sikap dan perilaku
petugas kesehatan

Diare

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1

Jenis Penelitian
Penelitian dilakukan secara deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang
dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi
tentang suatu keadaan secara objektif, dengan melihat dan mengetahui tentang
pengetahuan ibu di Puskesmas Sei Lekop Kecamatan Sagulung Kota Batam

3.2

Tahun 2010.
Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Puskesmas Sei Lekop Kecamatan Sagulung
3.2.2

Kota Batam Tahun 2010.


Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan dari bulan Januari Juli di Puskesmas Sei


Lekop Kecamatan Sagulung Kota Batam Tahun 2010.

3.3

Populasi dan Sample Penelitian


3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang di teliti.
Yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu yang
memeriksakan anaknya yang terkena diare di Puskesmas Sei Lekop
3.3.2

Kecamatan Sagulung Kota Batam Tahun 2010.


Sampel
Sampel adalah sebagian yang di ambil dari keseluruhan objek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. maka sampel yang
dipilih dengan menggunakan sampel accidental sampling yaitu
dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan
ada atau tersedia.
Ada dua kriteria Sampel yang perlu dicantumkan yaitu:
a. Kriteria inklusi (kriteria yang layak diteliti)
Adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi
target dan terjangkau yang akan diteliti (Nursalam & Pariani,
2001:66). Pertimbangan ilmiah harus menjadi pedoman dalam
menentukan kriteria inklusi.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:
a. Ibu ibu yang datang kepuskesmas untuk memeriksakan
anaknya yang diare
b. Yang bersedia menjadi responden
b. Kriteria eksklusi (kriteria yang tidak layak diteliti)

Adalah menghilangkan/mengeluarkan subyek yang memenuhi


kriteria inklusi dan studi karena berbagai sebab (Nursalam &
Pariani, 2001:66)
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:
a. Keluarga yang datang kepuskesmas untuk memeriksakan
anaknya yang diare
b. Yang tidak bersedia menjadi responden (Setiadi, 2007)
3.4

Kerangka Konsep Penelitian


Tabel 3.4.1
Kerangka Konsep

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang


Diare Pada Balita,

3.5

- Defenisi diare
- Penyebab diare
- Tanda dan gejala diare
Definisi
Operasional
- Pencegahan
diare
- Pengobatan diare
Untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel diamati
atau diteliti, perlu sekali variabel-variabel tersebut diberi batasan atau definisi
operasional. Definisi operasional juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada
pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan
serta mengembangkan instrumen (alat ukur) (Notoadmodjo, 2005).
Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5.1
Definisi Operasional

N Variabel
o
1

Defenisi
Alat

Cara

Ukur

Ukur
Di

Hasil

Skala

Operasional
Pengetahu

Hal- hal yang di


Kuesi

an

ibu ketahui oleh ibu

bagikan

Ukur
Ukur
1. Baik (>
Ordinal
75
-

oner
tentang
diare

tentang :
- Defenisi diare
- Penyebab diare
- Tanda
dan

langsung

100%
2. Cukup

dengan
(56 responden

gejala diare
- Pencegahan
diare
- Pengobatan

75%)
3. Kurang
(< 56%)

diare

3.6

Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan adalah primer yaitu data yang diambil
langsung dari pasien dengan memberikan kuesioner langsung kepada ibu-ibu
di Puskesmas Sei Lekop Kecamatan Sagulung Kota Batam.

3.7

Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan setelah data selesai, soal terdiri dari 20 pertanyaan
dengan alternatif jawaban benar dan salah. Dari hasil jawaban di beri score,
apabila responden menjawab dengan benar di beri score 1 dan apabila
responden menjawab dengan salah di beri score 0. Dilakukan dengan cara
yang dimaksud agar data yang dikumpulkan memiliki sifat yang jelas. Adapun
langkah-langkah dalam pengolahan data yaitu:
3.7.1 Editing

yaitu memeriksa kelengkapan dan perbaikan data yang telah


ditentukan
3.7.2 Coding
yaitu pemberian code pada chek list
3.7.3 Tabulating
yaitu mentabulasi data berdasarkan kelompok yang telah di tentukan.
3.7.4 Entry data
yaitu memasukkan data ke dalam tabel distribusi frekuensi.
3.7.5 Scoring
Yaitu untuk mengukur apa yang hendak diukur dengan tiap-tiap item
(pertanyaan) dengan skor total kuesioner tersebut (Notoatmojdo,
2005).
3.8

Analisa Data
Analisa data secara univariate dengan melihat hasil perhitungan frekuensi dan
presentasi hasil yang nantinya dapat dipergunakan sebagai tolak ukur
pembahasan dan kesimpulan .
Analisa data di tampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan
dipresentasikan dari tiap-tiap variabel dengan menggunakan rumus:

P =

Keterangan : P = presentasi

f = Jumlah jawaban yang benar


n = Jumlah soal

setelah mendapatkan perhitungan data sebelumnya, nilai-nilai tersebut di


kelompokkan 3 kategori yaitu :
a. Kategori baik bila di jawab benar oleh responden 76-100%
b. Kategori cukup bila di jawab benar oleh responden 56-75%
c. Kategori kurang baik bila dijawab benar oleh responden <56%
(Rumengan Jemmy, 2008)

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1

Puskesmas Sei Lekop Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian


4.1.1 Data Geografis
Puskesmas Sei Lekop terletak di wilayah Kelurahan Sei Lekop
Kecamatan Sagulung Kota Batam, yang mempunyai wilayah kerja
satu kecamatan yaitu Kecamatan Sagulung dengan 6 kelurahan yaitu:
Sungai Lekop, Sagulung Kota, Sei Pelunggut, Sei Langkai, Tembesi,
dan Sei Binti. Luas wilayah kerja Puskesmas Sei Lekop adalah seluas
64 km2. Wilayah kerja Puskesmas Sei Lekop berbatasan dengan :
1. Bagian Utara

: Berbatasan dengan Kecamatan Sagulung

2. Bagian Selatan

: Berbatasan dengan Kecamatan Bulang

3. Bagian Timur

: Berbatasan dengan Kecamatan Sekupang

4. Bagian Barat

: Berbatasan dengan Kecamatan Sei Beduk

4.1.2

Data Demografi
Jumlah penduduk wilayah kerja puskesmas sei lekop adalah 136. 703
jiwa yang terdiri dari 70. 978 laki-laki dan 65. 725 adalah perempuan.

4.1.3

Struktur Organisasi
a. Struktur Organisasi
Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban
tugas masing masing puskesmas. Penyusunan struktur organisasi
puskesmas disatukan atau kota dilakukan dengan peraturan daerah.
Sebagai acuan dapat dipergunakan oleh pola struktur organisasi
puskesmas sebagai berikut:
1. Kepala Puskesmas
2. Unit tata usaha yang bertanggung jawab membantu kepala
puskesmas dalam pengolahan: Data dan informasi perencanaan
dan penelitian
3. Unit pelaksanaan teknis fungsional puskesmas
4. Jaringan pelayanan kesehatan puskesmas
b. Susunan Organisasi Puskesmas
1. Unsur Pemimpin

: Kepala Puskesmas

2. Unsur Pembantu Puskesmas : Urusan Tata Usaha

3. Unsur Pelaksanaan

: Unit I, Unit II, Unit III, Unit IV,

Unit V, Unit VI, Unit VII


4.1.4

Visi dan Misi Puskesmas


a. Visi Puskesmas
Mewujudkan kecamatan sehat yaitu masyarakat yang hidup dalam
lingkungan dan perilaku sehat memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan yang bermutu secara adil dan merata serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi tingginya.
b. Misi Puskesmas
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan dimana
pembangunan agar memperhatikan aspek kesehatan sehingga
tidak menimbulkan dampak yang berpengaruh tidak sehat
terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
3. Memelihara

dan

meningkatkan

mutu,

pemerataan

dan

keterjangkauan pelayanan kesehatan.


4. Memelihara dan meninggikan kesehatan perorangan dan
masyarakat beserta lingkungan.

4.2

Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada ibu-ibu yang datang ke Puskesmas Sei Lekop
Kecamatan Sagulung Kota Batam pada bulan Juni

2010 dengan jumlah

responden 32 orang. Data yang diperoleh melalui angket disajikan dalam


bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 4.2.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Gambaran Pengetahuan
Ibu Tentang Definisi Diare di Puskesmas Sei Lekop
Kecamatan Sagulung Kota Batam
Tahun 2010
Definisi Diare
Baik
Cukup
Kurang
Total

Frekuensi
10
15
7
32

Persentasi (%)
31, 25 %
46, 88 %
21, 87 %
100 %

(Sumber: Dari hasil penelitian)

Berdasarkan tabel 4.2.1 diketahui bahwa gambaran pengetahuan ibu tentang


definisi diare yang tingkat pengetahuan baik sebanya 10 responden (31, 25%),
cukup sebanyak 15 responden (46, 88 %), dan kurang sebanyak 7 responden
(21, 87 %).

Tabel 4.2.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Gambaran Pengetahuan
Ibu Tentang Penyebab Diare di Puskesmas Sei Lekop
Kecamatan Sagulung Kota Batam
Tahun 2010
Penyebab Diare
Baik
Cukup
Kurang
Total

Frekuensi
8
11
13
32

Persentasi (%)
25 %
34, 38 %
40, 62 %
100 %

(Sumber: Dari hasil penelitian)

Berdasarkan tabel 4.2.2 diketahui bahwa gambaran pengetahuan ibu tentang


penyebab diare yang tingkat pengetahuan baik sebanyak 8 responden (25%),
cukup sebanyak 11 responden (34, 38 %), dan kurang sebanyak 13 responden
(40, 62 %).

Tabel 4.2.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Gambaran Pengetahuan
Ibu Tentang Tanda dan Gejala Diare di Puskesmas Sei Lekop
Kecamatan SagulungKota Batam
Tahun 2010
Tanda dan Gejala Diare
Baik
Cukup
Kurang
Total
(Sumber: Dari hasil penelitian)

Frekuensi
11
13
8
32

Persentasi (%)
34, 375 %
40, 625 %
25 %
100 %

Berdasarkan tabel 4.2.3 diketahui bahwa gambaran pengetahuan ibu tentang


tanda dan gejala diare di Puskesmas Sei Lekop yang tingkat pengetahuan baik
sebanyak 11 responden (34, 38 %), cukup sebanyak 13 responden (40, 62 %),
dan kurang sebanyak 8 responden (25%).

Tabel 4.2.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Gambaran Pengetahuan
Ibu Tentang Pencegahan Diare di Puskesmas Sei Lekop
Kecamatan Sagulung Kota Batam
Tahun 2010
Pencegahan Diare
Frekuensi
Persentasi (%)
Baik
10
31, 25 %
Cukup
18
56, 25 %
Kurang
4
12, 5 %
Total
32
100 %
(Sumber: Dari hasil penelitian)

Berdasarkan tabel 4.2.4 diketahui bahwa gambaran pengetahuan ibu tentang


pencegahan diare yang tingkat pengetahuan baik sebanyak 10 responden (31,
25 %), cukup sebanyak 18 responden (56, 25 %), dan kurang sebanyak 4
responden (12, 5 %).

Tabel 4.2.5
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Gambaran Pengetahuan
Ibu Tentang Pengobatan Diare di Puskesmas Sei Lekop
Kecamatan Sagulung Kota Batam
Tahun 2010
Pengobatan Diare
Baik
Cukup
Kurang
Total

Frekuensi
4
19
9
32

Persentasi (%)
12, 5 %
59, 38 %
28, 12 %
100 %

(Sumber: Dari hasil penelitian)

Berdasarkan tabel 4.2.5 diketahui bahwa gambaran pengetahuan ibu tentang


pengobatan diare yang tingkat pengetahuan baik sebanyak 4 responden (12, 5
%), cukup sebanyak

19 responden (59, 38 %), dan kurang sebanyak 9

responden (28, 12 %).


4.3

Pembahasan
Dari hasil penelitian mengenai Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Diare
Pada Balita Di Puskesmas Sei Lekop Kota Batam bulan Juni Tahun 2010
sebagi berikut:
4.3.1

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Definisi Diare Pada Balita


Di Puskesmas Sei Lekop Kecamatan Sagulung Kota Batam Tahun
2010.
Dari hasil penelitian yang di lakukan di Puskesmas Sei Lekop
Kecamatan Sagulung Kota Batam bahwa gambaran pengetahuan ibu
tentang definisi diare adalah cukup sebanyak 15 responden (46, 88 %)

Dari hasil penelitian ini menjelaskan bahwa pengetahuan ibu tentang


diare masih cukup karena ibu-ibu masih ada yang tidak mengerti
tentang diare.
Hal ini terkait dengan teori Notoatmodjo (2003) bahwa pengetahuan
pada

dasarnya

terdiri

dari

sejumlah

fakta

dan

teori

yang

memungkinkan seseorang untuk dapat memecahkan masalah yang


dihadapi.
Walau tingkat pengetahuan kesehatan akan berpengaruh kepada
perilaku, selanjutnya perilaku kesehatan akan berpengaruh kepada
meningkatnya indikator kesehatan masyarakat, namun perilaku
kesehatan ini baru dapat dilihat beberapa tahun kemudian.

4.3.2

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Penyebab Diare Pada Balita


Di Puskesmas Sei Lekop Kecamatan Sagulung Kota Batam Tahun
2010.
Dari hasil penelitian yang di lakukan di Puskesmas Sei Lekop
Kecamatan Sagulung Kota Batam bahwa gambaran pengetahuan ibu
tentang penyebab diare adalah kurang sebanyak 13 responden (40,
62%).

Hal ini dapat dijelaskan, bahwa ibu kurang mengerti penyebab diare
dilatar belakangi oleh pendidikan ibu yang sebagian besar tamatan SD
dan SMP
Hal ini terkain dengan pendapat Wied Hary (1996) Pendidikan turut
pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami
pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi
pendidikan seseorang semakin baik pula pengetahuannya.
Pendidikan merupakan salah satu factor yang memepengaruhi persepsi
seseorang untuk lebih menerima ide-ide dan teknologi baru, serta
dapat membuat seseorang lebih mudah mengambil keputusan dan
bertindak. (SDKI, 1997)

4.3.3

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Tanda dan Gejala Diare


Pada Balita Di Puskesmas Sei Lekop Kecamatan Sagulung Kota
Batam Tahun 2010.
Dari hasil penelitian yang di lakukan di Puskesmas Sei Lekop
Kecamatan Sagulung Kota Batam bahwa gambaran pengetahuan ibu
tentang tanda dan gejala diare adalah cukup sebanyak 13 responden
(40, 62 %).

Dari hasil penelitian menjelaskan bahwa ibu-ibu cukup mengetahui


bagaimana tanda dan gejala diare dari pengalaman-pengalaman yang
sebelumnya yang pernah di dapat.
Hal ini terkait dengan teori Notoatmodjo (2005) bahwa pengetahuan
bisa di dapat berdasarkan pengalaman pribadi maupun pengalaman
orang lain. Dari pengalaman dan penelitian terbukti perilaku yang di
sadari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang
tidak di sadari oleh pengalaman.

4.3.4

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pencegahan Diare Pada


Balita Di Puskesmas Sei Lekop Kecamatan Sagulung Kota Batam
Tahun 2010.
Dari hasil penelitian yang di lakukan di Puskesmas Sei Lekop
Kecamatan Sagulung Kota Batam bahwa gambaran pengetahuan ibu
tentang pencegahan diare adalah cukup sebanyak 18 responden (56,
25 %).
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya keinginan ibu-ibu untuk
hidup sehat dan terbebas dari penyakit agar meningkatkan kesehatan
lingkungannya.
Menurut Notoatmodjo (2003) bagaimana seseorang merespons
lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial budaya, dan

sebagainya, sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi


kesehatannya. Dengan perkataan lain, bagaimana seseorang mengelola
lingkungannya sehingga tidak mengganggu kesehatannya sendiri,
keluarga atau masyarakatnya. Misalnya bagaimana mengelola
pembuangan

tinja,

air

minum,

tempat

pembuangan

sampah,

pembuangan limbah dan sebagainya.

4.3.5

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pengobatan Diare Pada


Balita Di Puskesmas Sei Lekop Kecamatan Sagulung Kota Batam
Tahun 2010.
Dari hasil penelitian yang di lakukan di Puskesmas Sei Lekop
Kecamatan Sagulung Kota Batam bahwa gambaran pengetahuan ibu
tentang pengobatan diare adalah cukup sebanyak 19 responden (59, 38
%).
Hal tersebut di kuatkan dari penuturan sebagian responden yang
mengatakan bahwa pekerjaan responden sebagian besar adalah ibu
rumah tangga yang kesehariannya mengurus rumah, menjaga anak
(bagi yang sudah memiliki anak sebelumnya), memasak, mencuci.
Sehingga membuat ibu mengaku malas untuk membaca buku yang
menjadi salah satu sumber informasi.

Sumber informasi dapat di peroleh melalui tenaga kesehatan,


pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, media cetak seperti buku,
majalah, koran, dan poster, sedangkan media elektronik seperti
televisi, radio (Notoatmodjo, 2003).
Menurut Wied Hary A (1996) informasi akan memberikan pengaruh
pada

pengetahuan

seseorang.

Meskipun

seseorang

memiliki

pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang


baik dari berbagai media misalnya TV, radio, atau surat kabar maka
hal itu akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat
diambil beberapa kesimpulan, yaitu :
5.1.1

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Gambaran pengetahuan


ibu tentang definisi diare adalah cukup sebanyak 15 responden (46, 88
%).

5.1.2

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Gambaran pengetahuan


ibu tentang penyebab diare adalah kurang sebanyak 13 responden (40,
62 %).

5.1.3

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Gambaran pengetahuan


ibu tentang tanda dan gejala diare adalah cukup sebanyak 13
responden (40, 62 %)

5.1.4

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Gambaran pengetahuan


ibu tentang pencegahan diare adalah cukup sebanyak 18 responden
(56, 25 %)

5.1.5

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Gambaran pengetahuan


ibu tentang pengobatan diare adalah cukup sebanyak 19 responden
(59, 38 %)

5.2

Saran
5.2.1

Bagi Institusi Pendidikan


Agar

dapat

perpustakaan,

menambah

bahan

sehingga

dalam

referensi
penelitian

atau

buku-buku

selanjutnya

di

lebih

memudahkan mahasiswa untuk membuat tugas akhir Karya Tulis


Ilmiah.
5.2.2

Bagi Instansi Puskesmas Sei Lekop Kecamatan Sagulung


Di harapkan kepada petugas kesehatan di Puskesmas Sei Lekop
Kecamatan Sagulung Kota Batam untuk lebih meningkatkan promosi
dan pelayanan kesehatan tentang diare agar dapat memberikan
pengetahuan yang baik kepada masyarakat.

5.2.3

Bagi Responden
Perlunya meningkatkan kesadaran ibu akan pentingnya arti pendidikan
kesehatan khususnya tentang diare pada balita.

5.2.4

Bagi Peneliti

Dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat peneliti selama


mengikuti perkuliahan dan sebagai salah satu syarat memperoleh
Gelar Ahli Madya D III Kebidanan.
5.2.5

Bagi Peneliti Selanjutnya


Hasil penelitian ini dapat memberi informasi/gambaran untuk
pengembangan penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Hassan, Rusepno (2007). Ilmu Kesehatan Anak. jilid 1. Jakarta: Bagian Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Andrianto (1995). Diare akut . Jakarta: EGC

Suharyono (2008). Diare akut. Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo, Soekidjo ( 2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka


Cipta.

---------------------------- (2003). Pendidikan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka


Cipta.

Setiadi (2007). Konsep Dan Penulisan Riset Keperawatan. Surabaya: Graha Ilmu

Rumengan, Jemmy (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Bandung: Cipta


Pustaka.

Ridwanamirudin. (2007). Current Issue Kematian Anak Karena Penyakit Diare.


http://ridwanamiruddin.wordpress.com, diperoleh tanggal 20 Mei 2010).

Pyasir.

(2009).

Pengetahuan

Ibu

Tentang

Diare.

http://pyasirblogspot.com/2009/03/pengetahuan - ibu - tentang - diare,


diperoleh tanggal 20 Mei 2010).

Prima. (2010). Diare. http://www.x3- prima.com diare.html, diperoleh pada 21 Mei


2010).
Lampiran 1

LEMBAR KUISIONER
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Diare Pada Balita di Puskesmas Sei Lekop
Kecamatan Sagulung Kota Batam 2010
Pada kesempatan ini, saya akan mengajukan beberapa pertanyaan pada ibu-ibu
mengenai pengetahuan tentang diare. Jawaban yang akan ibu berikan tidak tampak
negative. Atas perhatiannnya sebagai responden saya ucapkan terima kasih.

Petunjuk pengisian:

Baca dengan teliti

Beri tanda ceklist pada jawaban yang sesuai dengan anda

A. IDENTITAS / BIODATA
Tanggal Penelitian:
Umur Respoden

Pendidikan

Jumlah Anak

Alamat

B. PENGETAHUAN
No

Pertanyaan
Definisi Diare

1.
diare adalah buang air besar dengan frekwensi yang tidak
normal (meningkat) dan konsistensi tinja yang lebih
lembek atau cair
2.
Diare merupakan penyakit yang bisa menular melalui
penggunaan sumber air yang tidak bersih dan pembuangan
tinja di sembarangan tempat.
3.
Diare dapat menyerang anak-anak dan golongan orang tua
saja

Benar

Salah

4.
Penyakit diare merupakan penyakit keturunan.
Penyebab Diare
5.

Penyakit diare disebabkan oleh bakteri, parasit maupun


virus.

6.

Gigitan nyamuk dan gigitan semut merupakan penyebab


diare

7.

Bakteri atau virus penyebab diare masuk kedalam tubuh


yang dapat mengganggu sistem pencernaan.

8.

Bakteri atau virus masuk kedalam tubuh melalui makanan


dan minuman yang tercemar.
Tanda dan Gejala Diare

9.

gejala awal anak yang terkena diare adalah muntah, nyeri


perut sampai kejang perut dan demam.

10

Anak yang mengalami diare akan kekurangan cairan.

11.

Tanda Pada dehidrasi ringan Anak tampak rewel atau


gelisah, anak kehausan dan minum dengan lahap, tes

12

cubitan dikulit perut kembalinya lambat.


Kekurangan cairan tidak menyebabkan pasien akan
merasa haus, lidah tidak kering, tulang pipi tidak
menonjol, tugor kulit tidak menurun, serta suara tidak
menjadi serak.
Pencegahan Diare

13. Membuang tinja di sembarang tempat tidak menyebabkan


diare

14. Tindakan yang dilakukan dalam pencegahan diare adalah


mencuci tangan sebelum menyediakan makanan, sebelum
makan, sebelum memberi makan anak.
15. Pemberian makanan yang bergizi selama diare tidak
membantu mencegah penurunan berat badan.
16

Air harus diambil dari sumber terbersih yang tersedia. Air


harus dikumpulkan dan disimpan dalam wadah bersih.
Dan Air untuk masak dan minum

bagi anak harus

dididihkan.
Pengobatan Diare
17. Salah satu obat/cairan untuk mencegah terjadinya
dehidrasi (kekurangan cairan) adalah oralit
18.

Pengobatan terbaik adalah melalui pengobatan oral


dengan larutan yang dibuat dari garam rehidrasi
oral(GRO).

19. Penyakit diare bila tidak diobati akan menyebabkan


kelumpuhan.
20. Biasanya dehidrasi tidak perlu dicegah dirumah, jika
setelah diare dimulai anak tidak perlu diberi minum lebih
banyak dari biasanya.

Anda mungkin juga menyukai