F DENGAN
PRE-OP SECTIO SESAREA DIRUANG BERSALIN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
JAYAPURA
KARYA TULIS ILMIAH
DI SUSUN OLEH
FESTUS ALAND MARBASE
PO.71.20.1.13.051
LEMBAR PERSETUJUAN
MENYETUJUI
Pembimbing I
Pembimbing II
MENGETAHUI
DIREKTUR POLITEKNIK KESEHATAN JAYAPURA
LEMBAR PENGESAHAN
KaryaTulis Ilmiah dengan Judul : Asuhan Keperawatan pada pasien Ny. F
dengan Pre-Op Sectio Sesarea Diruang Bersalin Rumah Sakit Umum Daerah
Jayapura diterima dan disahkan pada hari, tanggal .................... Juli 2016
oleh :
Panitia Ujian Akhir
Program Studi Diploma III Keperawatan Jayapura
KETUA JURUSAN
KEPERAWATAN
DEWAN PENGUJI
(.)
Sulistiani , S.Kep.,Ns
Nip: 19831012 200501 2 0001
(.)
Santalia.S.S.kep.,Ns
Nip : 19870402 201012 2 002
(.)
MENGETAHUI
DIREKTUR POLITEKNIK KESEHATAN JAYAPURA
Nama Lengkap
Nama Panggilan
: Aland
Agama
: Kristen Protestan
Alamat
Riwayat Pendidikan
1. S.D YPK Patmos Kwadeware. (Lulus Tahun 2007)
2. S.M.P YPPK St.Bonaventura Sentani (Lulus Tahun 2010)
3. S.M.A YPPK St.Fransiskus Asisi Sentani (Lulus Tahun 2013)
4. D-III Keperawatan Poltekes Jayapura (Dari 2013 2016)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus atas kasih dan
kemurahanNya yang telah diberikan kepada penulis , sehingga penulis dapat
INTISARI
Latar belakang: Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta, dan selaput
ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus
berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan
menipis.Sedangkan Sectio Caesarea yaitu tindakan operasi untuk mengeluarkan
bayi dengan melalui insisi pada dinding perut dan didnding rahim dengan syarat
rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram. Berdasarkan catatan
medic di Rumah Sakit Jayapura, Papua, angka kelahiran 6 bulan terakhir melalui
proses Sectio Caecaria sebanyak 450 kasus.
Tujuan: Tujuan penulisan adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan asuhan
keperawatan secara komprehensif pada pasien Pre Sectio Sesarea di Ruang
Bersalin, Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura Papua.
Metode: Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan metode deskriptif dengan
rancangan studi kasus melalui pendekatan proses keperawatan dengan
pengumpulan data dengan cara: wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan
dokumentasi.
Hasil: Hasil yang diperoleh berupa evaluasi pada seluruh asuhan keperawatan
yang telah diberikan pada Ny. F yaitu terdapat 5 masalah keperawatan yaitu
Ansietas, Nyeri,Defisit perawatan Diri, Kurang Pengetahuan, dan Gangguan pola
tidur.
Kesimpulan: Bahwa dalam pengkajian, diagnose, masalah, rencana keperawatan,
implementasi dan evaluasi keperawatan terdapat kesenjangan karena factor
individu yang berbeda.
BIODATA PENULIS
Nama Lengkap
Nama Panggilan
: Aland
Agama
: Kristen Protestan
Alamat
Riwayat Pendidikan
1. S.D YPK Patmos Kwadeware. (Lulus Tahun 2007)
2. S.M.P YPPK St.Bonaventura Sentani (Lulus Tahun 2010)
3. S.M.A YPPK St.Fransiskus Asisi Sentani (Lulus Tahun 2013)
4. D-III Keperawatan Poltekes Jayapura (Dari 2013 2016)
MOTTO :
TIDAK PERLU BERAPA KALI ANDA GAGAL , YANG TERPENTING
ADALAH JANGAN PERNAH MENYERAH HINGGA ANDA SUKSES .
PERSEMBAHAN :
Karya Tulis Ini Saya Persembahkan Kepada :
1. Ayahanda B. Marbase dan Ibunda A. Daimoye tercinta, dan kakak-kakak serta
adik kandung saya , Terima kasih yang tak terhingga atas doa, semangat, kasih
sayang, pengorbanan, dan ketulusannya dalam mendampingi penulis
menyelesaikan pendidikan dan karya tulis ilmiah ini.
2. Buat teman-teman seperjuangan dan seangkatan 2013-2016 yang selalu bekerja
sama selama menempuh pendidikan dipoltekes, terutama buat temanku (Alm.
Septinus Mofu) yang sudah bekerja sama untuk menyelesaikan pendidikan
dipoltekes, namun tidak sempat sampai akhir karena terlebih dahulu telah
dipanggil ke rumah BAPA di Surga.
3. Almamater poltekes umumnya, dan almamater jurusan keperawatan khususnya
yang kubanggakan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN ...............................................................
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................................
INTISARI ..............................................................................................
RIWAYAT HIDUP ................................................................................
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................
DAFTAR GAMBAR ............................................................................
DAFTAR TABEL ..................................................................................
10
DAFTAR GAMBAR
11
DAFTAR TABEL
Table 2.1 Asuhan Keperawatan ( NANDA NIC NOC, 2015 ) ...............
Table 3.1 Riwayat Kehamilan ...............................................................
Tabel 3.2 Nutrisi .....................................................................................
Tabel 3.3 Eliminasi .................................................................................
Tabel 3.4 Kebersihan Diri ......................................................................
Tabel 3.5 Istirahat Tidur .........................................................................
Tabel 3.6 Klasifikasi Data ......................................................................
Tabel 3.8 Analisi Data ............................................................................
Tabel 3.9 Asuhan Keperawatan ..............................................................
12
13
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta, dan selaput ketuban
keluar dari uterus ibu. Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi
dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) (JNPKKR DepKes RI, 2008; 37).
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, janin
turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban
terdorong keluar melalui jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah
proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 42
minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung
dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Saifuddin,
2008; 100).
Persalinan adalah suatu proses fisiologis yang memungkinkan
terjadinya serangkaian perubahan besar pada calon ibu untuk melahirkan
janinnya melalui jalan lahir, dimana terjadi pembukaan serviks yang
progresif, dilatasi atau keduanya akibat kontraksi rahim teratur yang terjdi
sekurang-kurangnya 5 menit dan berlangsung sampai 60 detik (Aprillia , yesy
: 2012).
Meskipun 90% persainan termasuk kategori normal atau tanpa
komplikasi persalinan, namun apabila terjadi komplikasi maka penanganan
selalu berpegang teguh pada prioritas keselamatan ibu dan bayi .
Metro
Jakarta menunjukkan
penngkatan
dari
112
(17,41%)
tindakan per 643 persalinan pada tahun 2007 menjadi 115 (18,06%)
tindakan per 636 persalnan pada tahun 2008. Sedangkan di provinsi Papua
pada tahun 2012 jumlah sectio sesarea berjumlah 1.572 kasus, pada tahun
2013 berjumlah 960 kasus dan pada tahun 2014 berjumlah 840 kasus
(www.risetdepkesprovinsipapua.com).
Hal ini sangat berarti oleh karena itu diperluka pelayanan yang tepat
dan cepat oleh tenaga kesehatan baik bidan maupun perawat, dokter serta
motivasi dan penangan. Pertolongan persalinan yang benar diharapkan untuk
memperkecil resiko.
Istilah Sectio Sesarea berasal dari perkataan latin caedera yang artinya
memotong. Pengertian ini sering dijumpai dalam roman law (lex regia) dan
emporers law (lex Caesare) yaitu undang-undang yang menghendaki supaya
janin dalam kandungan ibu-ibu yang meninggal harus keluarkan dari dalam
rahim (Rustam Muchtar, 1998).
Sectio Sesarea adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat
insisi pada diding abdomen dan uterus (Harry Oxorn, 1990).
Sectio Cesarea adalah tindakan pembedahan untuk mengeluarkan
anak dari rongga rahim dengan mengiris dinding perut dan dinding rahim.
Komplikasi yang biasa terjadi adalah infeksi puerperium, perdarahan, luka
kandung kemih, dan kemungkinan rupture uteri spontan pada kehamilan.
Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin
dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim
dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram
(Sarwono, 2009).
Sectio Caesaria ialah tindakan untuk melahirkan janin dengan
berat badan diatas 500 gram melalui sayatan pada dinding uterus
yang utuh (Gulardi & Wiknjosastro, 2006).
Jayapura
khususnya di ruang Bersalin dari Bulan Januari July 2016 Jumlah angka
kelahiran bayi berjumlah 450 . Kasus pre sectio yang didapat dari data Rumah
Sakit Jayapura di ruang Bersalin Januari - July 2016 berjumlah (39,26 % ),
dari data diatas paling banyak dari umur 20 40 tahun.
Berdasarkan data tersebut di atas maka penulis mengangkat kasus PreOp Sectio Sesarea ini sebagai salah satu bukti dalam penulisan karya tulis
ilmiah . Kasus Pre-Op Sectio Sesarea merupakan latar belakang penulis untuk
melaksaakan manajemen keperawatan pada klien Pre-Op Sectio Sesarea
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memperoleh gambaran dan pelayanan nyata dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan pada Pasien Ny. F dengan Pre-Op Sectio Sesarea di
ruang Bersalin Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura
2. Tujuan khusus
a. Melaksanakan pengkajian secara komprenhesif pada pasien Ny. F
dengan Pre-Op Sectio Sesarea di ruang Bersalin Rumah Sakit Umum
Daerah jayapura
b. Melaksanakan analisa data serta menetapkan diagnose keperawatan
baik actual maupun potensial pada pasien Ny. F dengan Pre-Op Sectio
Sesarea di ruang bersalin Rumah Sakit Umum Daerah jayapura
c. Melaksanakan rumusan rencana keperawatan sesuai dengan kebutuhan
atau masalah yang dialami pada pasien Ny. F dengan Pre-Op Sectio
Sesarea di ruang bersalin Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura
d. Melaksanakan implementasi rencana keperawatan yang telah dibuat
terkait perawatan pasien Ny. F dengan Pre-Op Sectio Sesarea di ruang
bersalin Rumah sakit Umum Daerah jayapura
e. Melaksanakan evaluasi hasil tindakan pelaksanaan asuhan keperawatan
pada pasien Ny. F dengan Pre-Op Sectio Sesarea di ruangan bersalin
Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura
f. Melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien Ny.
F dengan Pre-Op Sectio Sesarea di ruang bersalin Rumah Sakit Umum
Daerah Jayapura
C. METODE PENULISAN & TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1. Metode Penulisan
pengumpulan
data
dengan
mengandalkan
bunyi
yan
dihasilkan
tubuh
dengan
5) Studi Dokumentasi
Adalah dengan cara melihat catatan medis yang ada pada status klien,
di ruang Bersalin Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura
D. MANFAAT PENULISAN
1. Manfaat Bagi Penulis
Sebagai bahan evaluasi tentang penempatan konsep perawatan
yangg didapatkan selama pendikdikan kedalam praktek keperawatan
secara nyata.
2. Manfaat Bagi Rumah Sakit
Sebagai masukan dalam
peningkatan
kualitas
pelayanan
BAB II
TINJAUAN TEORI
2. SECTIO SESAREA
1) Pengertian
Cesarea
adalah
tindakan
pembedahan
untuk
10
(2) Presentasi dahi dan muka (letak defleksi) bila reposisi dan
cara cara lain tidak berhasil
(3) Presentasi rangkap, bila resposisi tidak berhasil
11
3. Komplikasi
Komplikasi komplikasi yang dapat terjadi bila dilakukannya
seksio sesarea menurut (Rustam, 1999):
a) Infeksi puerperal (nifas)
Ringan
Sedang
Berat
kembung
12
4. Penatalaksaan
Penatalaksaan medis post-op sectio sesarea secara singkat:
a) Awasi TTV sampai pasien sadar
b) Pemberian cairan dan diit
c) Atasi nyeri yang ada
d) Mobilisasi secara dina dan bertahap
e) Kateterisasi
f) Jaga kebersihan luka operasi
g) Berikan obat antibiotik dan analgetik
(Rustam Muchtar, 1998).
Section sesarea
Pre-Op Sc
Kurang informasi
Kurang informasi
5. Pathway
Kesalahan interpretasi
Kesalahan interpretasi
13
Ansietas
14
Memasang IV line
2) Persiapan mental
3) Persiapan penunjang
Pemeriksaan ECG
Pemeriksaan USG
4) Infirment consent
c. Persiapan Anestesi
16
Cairan kristaloid
b. Diagnosa Keperawatan
Dianosa
keperawatan
adalah
cara
mengidentifikasi,
18
Diagnosa Keperawatan
Ansietas
Definisi
:
perasaan
cemas atau taku terhadap
sesuatu
yang
akan
dialami
tentang
Inervensi
NIC.
Penurunan kecemasan
Aktitifitas :
a. Bina
hubungan
saling percaya
b. Libatkan keluarga
c. Jelaskan
semua
prosedur
d. Hargai
pengetahuan
pasien
tentang
penyakitnya
e. Bantu pasien untuk
mengegektifkan
sumber support
f. Berikan
reinfoncement
untuk
menggunakan
sumber
coping
yang efektif
NIC.
Pengetahuan penyakit
Aktifitas
a. Kaji
kemampuan
informasi Mampu
Mengenal
kebutuhan
tentang
penyakiynya
b. Jelaskan
proses
tentang
penyakit
tanpa cemas
identifikasi
kemungkinan
perintah
penyebab. Jelaskan
Ketidakakuratan
tentang
mengikuti tes
histeria,
c. Jelaskan
pengobatan
agitasi, apatis)
Faktor
dan
alternatife
Pengungkapan masalah
pengobatan
yang
d. Diskusikan tentang
berhubungan :
gaya
Keterbatasan kognitif
hiup
yang
mungkin
interpretasi
digunakan
informasi
untuk
mencegah
Kurang pajanan
minat
komplikasi
dalam
e. Diskusikan tentang
belajar
terapi
tentang
program
bermusuhan,
Salah
kondisi
pasien
Tidak
menjelaskan
Ketidakuratan mengikuti
Kurang
pasien
dan
pilihannya
dengan
f. Eksplorasi
sumber informasi
kemungkinan
sumber yang bisa
digunakan/
mendukung
g. Instruksikan kapan
harus ke pelayanan
20
h. Tanyakan
kembali
pasien
tentang
penyakitnya
d. Implementasi
Asuhan keperawatan dilaksanakan sesuai dengan rencana
perawatan, sehingga kesinambungan pelayanan keperawatan untuk
pasien selama dirawat di rumah sakit dan di persiapan untuk
pembayaran harus terjamin. Perawatan didokumentasikan dalam catatan
pasien.
e. Evaluasi
Evaluasi merupakan keputusan atau pendapat tentang data
(Carpenito dan Mayet, 1997). Evaluasi merupakan akhir pengkajian
proses yang meneliti semua tahap dalam proses keperawatan baik itu
pengkajain, diagnosa, intervensi dan implementasi untuk memastikan
kematangan dalam menilai seluruh proses, maka validasi sangat penting
artinya, karena dengan validasi apa yang telah dilaksanakan dapat
dipertanggung jawabkan.
Hal hal yang perlu di evaluasi antara lain:
(a) apakah asuhan keperawatan efektif
(b) Apakah tujuan keperawatan tercapai
(c) Apakah perubahan klien seperti yang diharapkan
(d) Strategi keperawatan manakah yang efektif
21
BAB III
TINJAUAN KASUS
22
A.
PENGKAJIAN
Tanggal Masuk RS
: 10 Juli 2016
Tanggal Pengkajian
: 11 Juli 2016
Nomor Register
: 22-96-71
Ruang / RS
Diagnosa Medis
1.
Biodata
a. Identitas Pasien
Nama
: Ny. F
Umur
: 37 tahun
Agama
: Kristen Protestan
Suku / Bangsa
: Papua / Indonesia
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: PNS
Status Perkawinan
: Kawin
Perkawinan ke
: 1
Lamanya
: 11 tahun
Alamat
: Sentani
: Tn. B
23
2.
Umur
: 41 tahun
Agama
: Kristen Protestan
Suku / Bangsa
: Papua / Indonesia
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: PNS
Status Perkawinan
: Kawin
Perkawinan ke
: 1
Lamanya
: 11 tahun
: Suami
Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Keluhan
1)
dilakukan
2)
3)
24
P: 2 A: 0
: 11 tahun
b) Siklus haid
: Encer
e) Banyaknya
f) Baunya
: Amis
g) Warnanya
: Merah segar
Kehamilan
Kom
25
Anak
plika
Persalinan
si
k ke
Umur
Penyul
Keha
Penol
it
milan
9 -
bln
9 -
Jenis
KU
Skr
Spontan
Bidan
Bai
Spontan
Dokte -
k
Bai
Hamil
ini
Melaksakan program KB : Ya
2)
3)
2)
Pihak istri
: Tidak ada
P
BB
ong
bln
3
Penyuli
Jenis
Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Umum
26
: 71 kg
5) TB
: 150 cm
6) TTV
-
TD : 120/70 mmHg
: 65 x/mnt
: 20 x/ mnt
SB : 36,5 C
Palpasi :
a) Tidak ada nyeri tekan
27
28
Palpasi :
Tidak terdapat nyeri tekan
7) Leher
Inspeksi
a) Bentuk simetris kiri-kanan
29
b)
c)
d)
Auskultasi
BJ I dan II murni
9) Buah Dada
Inspeksi :
a) Tampak simetris kiri-kanan
b) Payudara kiri kanan tampak sama besar
c) Putting susu kiri dan kanan tampak menonjol
d) Aerola mamae berwarna hitam
e) Tidak nampak adanya ASI / colostrrum
Palpasi :
a) Konsistensi lembek
b) Tidak tardapat nyeri tekan
30
10) Abdomen
Inspeksi :
a) Nampak membuncit
Palpasi :
a)
11) Genetalia
a) Genetalia terlihat kotor
b) Ada perdaraham melalui vagina (lochea rubra)
c) Tidak ada episiotomi
d) Tidak nampak oedem
12) Anus
Inspeksi :
a) Keadaan kotor
b) Adanya perdarahan yang merembes dari vagina
Palpasi :
a)
13) Ekstremitas
a) Atas
Inspeksi :
(1).Simetris kiri-kanan
(2).Tidak ada oedem
31
4.
Sebelum Sakit
a.
Jenis makanan
pauk
3 x/hari
b.
Baik
Frekuensi makanan
c.
Nafsu makan
2500 cc
d.
Makanan pantang
e.
Banyak
minum
sehari
32
Saat sakit
dikaji
pasien
masih
BAB
-
Frekuensi
1 2 x/hari
Warna
Kuning
RS
Konsisten
Padat
b.
BAK
Frekuensi
3 5 x/hari
Banyaknya
2500 cc
Tidak tentu
Warna
Kuning
200 cc
Konsisten
Cair
Kunin- kemerahan
Bau
Amoniak
Cair
Amoniak
Mandi
2 x/hari
b.
Menyikat gigi
2 x/hari
c.
Cuci rambut
4 x/minggu
d.
Mengganti
2 x/hari
Kotor
33
e.
Penampilan
umum
f.
Baik
Cara
berpakaian
g.
Bau badan
Tidur siang
-
Lama tidur
2 jam
Tidak tentu
Gangguan tidur
Nyeri
Perawatan saat -
bangun
b.
Tidur malam
6 7 jam
Tidak tentu
Lama tidur
Nyeri
Gangguan tidur
Perawatan saat
bangun
5.
Data Psikososial
a. Persalinan sekarang merupakan pengalaman ketiga.
34
7.
Data Spiritual
a. Pasien
Data Penunjang
Pemeriksaan diagnosis Tgl 11 Juli 2016
35
9.
a.
Hb
: 11,9 g/dl
b.
DDR : (-)
c.
Leukosit
: (156)
B.
KLASIFIKASI DATA
Tabel 3.7 Klasifikasi Data
DATA SUBJEKTIF
Pasien mengatakan :
DATA OBJEKTIF
Pasien tampak :
timbul
c. Skala 4, nyeri sedang ( skala nyeri
0-10)
TD
N
R
S
dijalaninya
: 120/70 mmHg
: 65 x / mnt
: 20 x / mnt
: 36,5 c
f. Susah tidur
e. Badan bau
f. Wajah tampak cemas
g. Gelisah
C.
ANALISA DATA
MASALAH
O
1
OBJEKTIF
DS :
Pasien mengatakan :
Sectio Sesarea
a.
Ansietas
Pre Op SC
Takut
dengan
tindakan
operasi yang akan dilakukan
DO :
Pasien tampak :
a. Gelisah
Kurang Pengetahuan
Kesalahan interpretasi
Kurang Pengetahuan
Ansietas
Sectio Sesarea
DS :
Pasien mengatakan :
a.
Jaringan terputus
3
a.
a.
Nyeri
Merangsang area
sensorik
W
ajah Meringis kesakitan bila Gangguan rasa nyaman
nyeri timbul
Nyeri
S
kala nyeri : 4 , skala 4 ( skala
0-10 )
T
TV :
TD : 120 / 70 mmHg
N : 65 x / mnt
R : 20 x / mnt
S : 36,5 c
DS :
Operasi Sectio Sesarea
Klien mengatakan :
Belum pernah mandi
Luka insisi pada
DO :
abdomen
Klien tampak :
Badan bau
Nyeri
Deficit
perawatan
diri
Kelemahan fisik
Deficit perawatan diri
4.
DS :
Pasien mengatakan :
a. Sering bertanya-tanya tentang
Sectio Sesarea
Pre-Op Sectio Sesarea
37
Kurang
pengetahuan
Kurang informasi
Kesalahan interpretasi
Kurang pengetahuan
DS :
Pasien mengatakan :
a. Susah tidur
DO :
Pasien tampak :
a. gelisah
Sectio Sesarea
Resiko
infeksi
D.
(NANDA
38
Ansietas b.d
perubahan
status
kesehatan
(kecemasan
terhadap
tindakan
operasi section
sesarea yang
akan
dilakukan),
yang ditandai
dengan :
DS :
Pasien
mengatakan :
a. Takut dengan
tindakan
operasi yang
Tanggal masuk RS
Tanggal pengkajian
Diagnosa medis
Intervensi
Noc :
Nic :
Anxiety selfAnxiety reduction
(penurunan kecemasan)
control
1.
Dorong klien untuk
Anxiety level
mengungkapkan
Coping
perasaan ketakutan,
Setelah dilakuan
persepsi
tindakan keperawatan
2.
Temani klien untuk
selama 1x 24 jam
memberikan keamanan
diharapkan kecemasan
dan mengurangi rasa
klien dapat teratasi
takut
dengan
3. Ajarkan klien
Kriteria Hasil :
menggunakan teknik
Klien mampu
relaksasi
mengidentifikasi
dan mengungkapkan
gejala cemas
Mengidentifikasi,
mengungkapkan dan
menunjukan teknik
39
: 10 juli 2016
: 11 juli 2016
: Pre-Op Sectio Sesarea
Implementasi
Evaluasi
Tanggal , 11-07-2016
Jam : 08.30 wit
1. Mendorong klien
untuk
mengungkapkan
perasaan ketakutan,
persepsi dengan cara :
menanyakan apa yang
ditakutkan klien
selama ini
Jam : 08.32 wit
2. Menemani klien
untuk memberikan
keamanan dan
mengurangi rasa takut
dengan cara : berada
disamping klien dan
memotivasi klien
dengan hal-hal yang
Tanggal, 11-07-2016
Jam : 12.00 wit
S:
Pasien mengatakan :
a. Dirinya
sudah tidak
takut lagi dan
siap untuk
operasi
O:
Pasien tampak :
a. Tenang
A : Masalah teratasi
P : Intervensi
dihentikan
dilakukan
DO :
pasien tampak :
a. Gelisah
untuk mengontrol
cemas
Vital sign dalam
batas normal
Postur tubuh, ekspresi
wajah, bahasa tubuh, dan
tingkat aktifitas
menunjukan
berkurangnya kecemasan
Nyeri b.d
perubahan
fisiologis pasien
yang ditandai
dengan :
DS :
Pasien
mengatakan :
a. Nyeri
dibagian
abdomen
b. Nyeri
pada saat
bergerak
DO :
Pasien tampak :
a. Wajah
meringis
Noc :
Pain level,
Pain control,
Comfort level
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2x 24 jam
diharapkan nyeri
berkurang/ hilang dengan
Kriteria Hasil :
Mampu mengontrol
nyeri (tahu peneybab
nyeru, mampu
menggunakan teknik
non farmakologik
untuk mengurangi
nyeri, mencari
bantuan)
Noc :
Pain management :
1. Ajarkan teknik
relaksasi
2. Ajarkan cara
dikstraksi
40
positif
Jam : 08.35 wit
3. Mengajarkan klien
menggunakan teknik
relaksasi dengan
cara :
Menarik nafas dalam
melalui hidung dan
keluarkan melalui mulut
secara perlahan
Tanggal, 11-07-2016
Jam : 08.37 wit
1. Mengajarkan
teknik relaksasi
dengan cara :
tangan ditaruh
diatas perut, lalu
menarik nafas
dari hidung, tahan
hingga 2 detik,
lalu hembuskan
melalui mulut
Jam : 08.39 wit
2. Mengajarkan cara
dikstraksi dengan
cara :
Berbicara dengan
keluarga, bermain
Tanggal, 11-17-2016
Jam : 12 .05 wit
S:
Pasien mengatakan :
a. Nyeri mulai
berkurang ketika
pasien melakukan
apa yang
diajarkan perawat
b. Masih terasa
nyeri pada saat
bergerak namun
tidak seperti
sebelumnya
O:
pasien tampak :
a. Wajah masih
tampak meringis
kesakitan
bila nyeri
timbul
b. Skala : 4,
skala nyeri
sedang (skala
0-10 )
c. TTV :
TD : 120/70
mmHg
N : 65 x /
mnt
R : 20 x /
mnt
S : 36,5 c
Melaporkan bahwa
nyeri berkurang
dengan menggunakan
manajemen nyeri
Mempu mengenali
nyeri (skala,
intensitas, frekuensi,
dan tanda nyeri)
Menyatakan rasa
aman setelah nyeri
berkurang
Defisit
perawatan
diri : mandi
berhubungan
dengan
kelemahan
Noc :
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 1 x 24 jam
diharapkan masalah
defisit perawatan diri
Nic :
1. Siapkan alat sesuai
prosedur
41
Tanggal, 11-07-2016
Jam : 08.49 wit
1. Menyiapkan alat
sesuai prosedur
dengan cara :
mnyiapkan sabun
(0300)
klien dapat teratasi
Yang ditandai
dengan
dengan :
Kriteria Hasil :
DS :
Klien mampu melakukan
Pasien
kegiatan tugas-tugas fisik
mengatakan :
yang paling mendasar
a. Belum
pada perawatan
pernah
pribadinya
mandi
DO :
Indikator :
Pasien tampak : 1. Tergantung tidak
a. Bau
berpartisipasi
2. Membutuhkan orang
bantu dan alat
3. Independen dengan
alat bantu
4. Sepenuhnya
independen
Makanan
Pembalut
Ke toilet
Mandi
Berdandan
Kebersihan
Kebersihan mulut
Ambulasi :
berjalan
2. Gunakan teknik
mandi yang benar
3. Mandikan klien
sesuai prosedur
42
mandi , 2 waslap, 1
lap kering, 2 baskom,
yang 1 berisi air
hangat dan yang 1nya
lagi berisi air dingin
Jam : 08.51 wit
2. Menggunakan teknik
mandi yang benar
dengan cara : memilih
bagian terdekat lebih
dulu baru bagian yang
lebih jauh dan mulai
memandikan dari
kepala hingga kaki
Jam : 08.53 wit
3. Memandikan klien
sesuai prosedur
dengan cara :
memandikan mulai
dari kepala hingga
kaki
Defisit
pengetahuan :
kurang
penngetahuan
b.d kurang
informasi
tentang proses
pembedahan,
yang ditandai
dengan :
DS :
Pasien
mengatakan :
NOC.
Indikator
Pengetahuan tentang
penyakit
Kriteria hasil :
Mampu menjelaskan
kembali tentang
penyakit
Mengenal kebutuhan
perawatan dan
pengobatan tanpa
cemas
DO :
Pasien tampak:
a. Wajah
tampak
cemas
Gangguan pola
Ambulasi : kursi
roda
Trabsfer kinerja
NOC
NIC.
Penurunan kecemasan
Aktitifitas :
g. Bina hubungan
saling percaya
h. Libatkan keluarga
i. Jelaskan semua
prosedur operasi
j. Hargai
pengetahuan pasien
tentang
penyakitnya
k. Bantu pasien untuk
mengegektifkan
sumber support
l. Berikan
reinfoncement
untuk
menggunakan
sumber coping
yang efektif
Tanggal, 11-07-2016
Tanggal, 11 07Jam : 08.55 wit
2016
1. Membina hubungan
Jam : 12.15 wit
saling percaya
S:
Jam : 08.57 wit
Pasien mengatakan :
a.
Sudah tidak
2. Menjelaskan semua
bertanya-tanya lagi
prosedur operasi pada
tentang prosedur
pasien
NIC
Tanggal, 11-07-2016
43
O:
Klien tampak :
a. Wajah tampak
santai
A : masalah teratasi
P : Intervensi
dihentikan
Tanggal 11-07-2016
tidur b.d
proses
hospitalisasi,
yang ditandai
dengan :
DS :
Pasien
mengatakan :
a. Susah
tidur
DO :
Pasien tampak :
a. Gelisah
Anxiety reduction
Comfort level
Pain level
Rest : extent and
pattern
Sleep : extent and
pattern
Kriteria hasil
Jumlah jam tidur
dalam batas normal 6
8 jam / hari
Pola tidur, kualitas
dalam batas normal
Perasaan segar
sesudah tidur atau
istirahat
Mampu
mengidentifikasikan
hal hal yang
menigkatkan tidur
Sleep enhancement
1. Determinasi efek
efek medikasi terhadap
pola tidur
2. Jelaskan pentingnya
tidur yang adekuat
3. Fasilitas untuk
mempertahakan
aktifitas sebelum tidur
(membaca)
4. Ciptakan lingkungan
yang nyaman
5. Kolaborasi pemberian
obat tidur
6. Diskusikan dengan
klien dan keluaraga
tentang teknik tidur
klien
7. Monitor waktu makan
dan minum dengan
waktu tidur
8. Monitor/ catat
kebutuhan tidur klien
setiap hari dan jam
44
O:
Pasien tampak :
a. Tenang
A : masalah teratasi
P : Intervensi
dihentikan
BAB IV
PEMBAHASAN
A.
Pengkajian
Tahap pengkajian kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan data
seperti riwayat keperawatan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan data
sekunder lainnya (catatan, hasil pemeriksaan diagnostik). Data harus di
dokumentasikan secara tepat dan benar, ada dua jenis data dari klien yaitu
data subjektif yang merupakan data riwayat kesehatan yang diperoleh dari
wawancara dengan pasien serta data objektif yang diperoleh dari pengkajian
fisik klien. Pengkajian asuhan keperawatan pada Ny. F dilakukan pada
tanggal 11 Juli 2016 pada pukul 08.30 WIT keluhan utama yang dirasakan
adalah rasa takut atas tindakan operasi yang akan dilakukan , riwayat Keluhan
utama adalah Klien pertama kali mulai merasa takut akan tindakan operasi
yang akan dilakukan kepadanya ketika menerima hasil pemeriksaan dr. yang
menyatakan bahwa dirinya tidak bisa melakukan persalinan secara normal, ia
harus di operasi, oleh sebab itu klien merasa takut karena hal ini adalah
pengalaman pertama dalam hidupnya yaitu melahirkan dengan cara operasi.
Pengkajian pada klien Pre-op Sectio Sesarea dapat ditemukan, adanya rasa
takut, atas tindakan operasi yang akan dilakukan karena tindakkan operasi ini
merupakan pengalaman pertama dalam hidupnya. Selain itu dari penggkajian
dapat ditemukan keluhan lain antara lain nyeri , defisit perawatan diri ,
kurang pengetahuan dan gangguan pola tidur .
45
B.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawaan dapat ditegakkan berdasarkan data subjektif dan
objektif. Kemudian data dianalisa untuk menentukan masalah keperawatan
berdasarkan prioritas masalah
Berdasarkan teori NANDA NIC NOC, 2015 yang dikemukakan
sebelumnya bahwa diagnosa yang muncul pada Pre-Op Sectio Sesarea adalah
sebagai berikut :
1. Ansietas
2. Defisit
Dari data tersebut diatas nampak ada kesenjangan antara konsep teori
dan kasus. Diagnosa yang ada pada teori hanya dua masalah keperawatan
yaitu :
1. Ansietas
2. Defisit
Sedangkan kenyataan yang dikeluhkan oleh pasien terdapat empat
masalah keperawatan, yaitu :
1. Ansietas
46
2. Nyeri
3. Defisit keperawatan diri
4. Defisit pengetahuan : Kurang pengetahuan
5. Gangguan pola tidur
C.
Intervensi Keperawatan
Intervensi adalah perencanaan yang merupakan berbagai tindakan
yang direncanakan oleh perawat untuk dikerjakan dalam menologi pernderita
untuk mencapai kesehatan (lismidar, dkk, 1990).
Pada pembahasan ini, penulis membahas rencana intervensi pada
diagnosa yang ada pada kasus sebagai berikut :
1.
2. Nyeri akut berhubugan agen injuri fisik (pembedahan, trauma jalan lahir,
episotomi)
Intervensi yang ada pada teori :
NIC.
Pain management
47
48
D.
Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan tahap pelaksanan keperawatan berdasarkan
intervensi.
Pada dasarnya intervensi yang dibuat dipublikasikan ke dalam tahap
pelaksanaan implementasi keperawatan yang diberikan pada klien Ny.F
49
50
E.
Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam proses Keperawatan.
Evaluasi adalah tahap keefektifan dari Asuhan Keperawatan yang dilakukan
berdasarkan intervensi.
Pelaksanaan evaluasi penulis melakukan dengan selalu berpegang
pada criteria yang telah ditetapkan dalam tujuan, penulis dapat mengamati
semua masalah keperawatan secara berkeseimbangan. Dalam pembuatan
tahap evaluasi ini penulis buat dalam catatan perkembangan baik dengan
memantau sendiri maupun dengan melihat rekan medic klien, sehingga dapat
memantau perkembangan status kesehatan klien secara keseluruhan.
51
Evaluasi yang dilakukan pada Ny.F dari Tanggal 11 -16 Juli 2016
dengan Pre-op Sectio Sesarea untuk menunjang adanya kemajuan atau
keberhasilan dalam menghadapi masalah yang dihadapi oleh klien.
1. Pada diagnosa pertama, ansietas dianggap teratasi. Hal ini nampak dari
pengakuan klien sendiri bahwa dirinya sidah tidak merasa takut dengan
operasi yang akan dilakukan.
2. Pada diagnosa ke dua masalah nyeri dianggap belum teratasi Hal ini
nampak dari pengakuan klien sendiri bahwa dirinya masih merasakan
nyeri apabila bergerak atau beraktifitas
3. Pada diagnosa ke tiga, masalah personal hygiene dianggap teratasi. Hal ini
dilihat dari petugas/keluarga yang memandikan (lap basah) klien sehingga
klien tampak bersih.
4. Pada diagnosa ke empat, defisit pengetahuan kien teratasi . Hal ini dilihat
dari bagaimana klie sudah tidak bertanya-tanya lagi tentang prosedur
pembedahan
5. Pada diagnose ke lima, gangguan pola tidur diaggap teratasi juga. Hal ini
dilihat dari pengakuan klien yang mengatakan bahwa dirinya sudah bisa
tidur nyenyak
52
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Setelah dilakukan pengkajian terdapat 5 (lima) temuan
masalah asuhan keperawatan pada Ny. F yang dapat
diberikan
2. Pelaksanaan
sederhana,
tindakan
belum
keperawatan
semua
masih
perencanaan
sangat
tindakkan
keperawatan teratasi.
3. Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada Ny. F mulai
tanggal 11 - Juli 2016, selama satu hari masih terdapat
satu diagnosa yang belum teratasi sepenuhnya
4. Seorang perawat dalam melakukan suatu pengkajian,
analisa
data
dan
menentukan
diagnosa
keperawatan
pertangung
jawaban
dan
pertanggung
B. SARAN
53
bimbingan
menghasilkan
pada
mahasiswa
lulusan-lulusan
tenaga
sehingga
dapat
kesehatan
yang
berkualitas.
2. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura
Meningkatkan
Jayapura
pelayanan
Diruang
bersalin
Rumah
Sakit
diharapkan
Umum
Derah
perawat
dapat
hubungan
interpersonal
yang
baik
dengan
54
DAFTAR PUSTAKA
55
56