Oleh :
FEBRIYAN TEGUH A.W.
(013709)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami bisa menyelesaikan makalah tentang Laporan kasus
dengan Resiko Perilaku Kekerasan pada Tn.S di Ruang Hudowo RSJD Dr. Amino
Gondohutomo Semarang. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Praktik
Klinik Keperawatan Jiwa.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Pembimbing klinik dan Pembimbing
akademik yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini sehingga dapat
selesai tepat pada waktunya.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan
makalah ini kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para
pembaca.
Semarang, 9 januari 2016
FEBRIYAN
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
ALatar Belakang....................................................................................
BTujuan.................................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI
A Pengertian...........................................................................................
B Rentang Respon.................................................................................
C Faktor Presipitasi...............................................................................
D Faktor predisposisi.............................................................................
E Etiologi...............................................................................................
F Tanda dan Gejala................................................................................
G Masalah Keperawatan........................................................................
H Pohon Masalah...................................................................................
I Diagnosa Keperawatan........................................................................
J Rencana Tindakan Keperawatan.........................................................
K Strategi Pelaksanaan..........................................................................
BAB III LAPORAN KASUS
A Pengkajian..........................................................................................
B Analisa Data.......................................................................................
C Daftar Masalah...................................................................................
D Pohon Masalah...................................................................................
E Rencana Keperawatan........................................................................
F Implementasi dan Evaluasi.................................................................
BAB III PENUTUP
A Kesimpulan........................................................................................
B Kritik dan Saran.................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku kekerasan dianggap sebagai suatu akibat yang ekstrem dari marah
atau ketakutan/panik. Perilaku agresif dan perilaku kekerasan sering dipandang
sebagai rentang dimana agresiv verbal di suatu sisi dan perilaku kekerasan
(violence) disisi yang lain. Suatu keadaan yang menimbulkan emosi, perasaan
frustasi, benci atau marah. Hal ini kan mempengaruhi perilaku seseorang
berdasarkan keadaan emosi secara mendalam tersebut terkadang perillaku menjadi
agresif atau melukai karena penggunaan koping yang kurang bagus (Wati, 2010).
Perilaku kekerasan merupakan salah satu respon marah yang di ekspresikan
dengan melakukan ancaman mencederai orang lain, dan atau merusak lingkungan.
Respon tersebut biasanya muncul akibat adanya stressor.Respon ini dapat
menimbulkan
kerugian
baik
pada
diri
sendiri,
orang
lain,
maupun
kekerasan.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan pengertian perilaku
kekerasan
b. Mahasiswa mampu mengetahui Etiologi dari Perilaku Kekerasan
c. Mahasiswa mampu mengetahui Tanda dan Gejala Perilaku Kekerasan
d. Mahasiswa mampu memberikan Asuhan keperawatan pada pasien dengan
perilaku kekerasan meliputi pengkajian, pohon masalah, diagnosa
keperawatan serta tindakan keperawatan
BAB II
LANDASAN TEORI
LAPORAN PENDAHULUAN
PERILAKU KEKERASAN
A. Pengertian
Agression is harsh physical or verbal action that reflects rage, hostility and
potential for psical or verbal destructiveness (Varcarolis, 2006: 490). Agresi adalah
sikap atau perilaku kasar atau kata-kata yang menggambarkan perilaku amuk,
permusuhan dan potensi untuk merusak secara fisik atau dengan kata-kata.
seseorang.
Teori
ini
menjelaskan
bahwa
adanya
ketidakpuasan fase oral antara usia 0-2 tahun dimana anak tidak
mendapat kasih sayang dan pemenuhan kebutuhan air susu yang utuh
cenderung mengembangkan sikap agresif dan bermusuhan setelah
dewasa
sebagai
kompensasi
adanya
ketidakpercayaan
pada
c. Learning teori
Perilaku kekerasan merupakan hasil belajar individu terhadap
lingkungan terdekatnya. Ia mengamati bagaimana respon ayah saat
menerima kekecewaan dan mengamati respon ibu saat marah ia juga
belajar bahwa agresifitas lingkungan sekitar menjadi peduli, bertanya,
menanggapi, dan menganggap bahwa dirinya eksis dan patut untuk
diperhitungkannya
E. Tanda dan gejala
Menurut Yosep (2010) perawat dapat mengidentifikasi dan mengobservasi tanda
dan gejala perilaku kekerasan:
a. Muka merah dan tegang
b. Mata melotot atau pandangan tajam
c. Tangan mengepal
d. Rahang mengatup
e. Jalan mondar mandir
F. Masalah Keperawatan
a. Resiko perilaku kekerasan, (pada diri sendiri, orang lain, lingkungan, dan
verbal)
b. Perilaku kekerasan
c. Harga diri rendah kronis
G. Pohon Masalah
Risiko perilaku kekerasan (pada diri sendiri, oranglain, lingkungan dan verbal)
Effect
Perilku kekerasan
Core problem
Harga diri rendah kronis
Causa
H.
a.
b.
c.
Diagnosa Keperawatan
Resiko perilaku kekerasan,
Harga diri rendah kronik,
Resiko perilaku kekerasan ( diri sendiri, oranglain, lingkungan, dan verbal )
I. Intervensi keperawatan
1. Perilaku kekerasan
Setelah tindakan keperawatan x. hari pasien dapat mengontrol
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
16) Observasi secara ketat perilaku dan tanda tanda pasien marah setiap 15
menit
17) Menyingkirkan benda-benda yang dapat membahayakan dari lingkungan
sekitar pasien
18) Bila perlu lakukan fiksasi atau restrain dan observasi setiap 15 menit
Intervensi keluarga :
1) Mendiskusikan masalah yang di rasakan keluarga dalam merawat pasien
perilaku kekerasan
2) Memberikan pendidikan kesehatan tentang pengertian perilaku kekerasan,
tanda dan gejala, serta proses terjadinya perilaku kekerasan
3) Menjelaskan cara merawat pasien dengan perilaku kekerasan
4) Mengajarkan dan melibatkan keluarga dalam mempraktekan cara merawat
pasien dengan perilaku kekerasan secara langsung di rumah sakit (cara
minum obat, sharing, relaksasi, menyalurkan dalam aktivitas yang
konstriktif, Follow up)
BAB III
LAPORAN KASUS
I.
PENGKAJIAN
Ruang rawat
Semarang
Tanggal Pasien Masuk : 20 Desember 2015 jam 14.15 WIB
Tanggal Mulai di Rawat: 20 Desember 2015 jam 16.25 WIB
A. Identitas
1. Identitas klien
Nama
: Tn.S
Umur
: 33 tahun
Alamat
:Tegal
Status Perkawinan
: menikah
Agama
: Islam
Suku/ Bangsa
: Jawa/ Indonesia
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
:No CM
: RMJ 108202
Tanggal Pengkajian : 23 Desember 2015
2. Identitas Penanggung jawab
Nama
: Ny. R
Hubungan dengan klien
: ibu
Alamat
:Tegal
A. Alasan Masuk
Klien di bawa oleh keluarganya ke RSJD AMINO GONDOHUTOMO, karena
sering marah-marah tanpa sebab,pasien pernah memukul kaca hingga pecah dan
membanting barang-barang.
B. Faktor Predisposisi
Klien pernah dirawat di RSJ 2x sebelumnya dan pernah mengalami gangguan jiwa
di masa lalu. Klien tidak pernah mengalami trauma seperti aniaya fisik, aniaya
seksual, penolakan, dan kekerasan. Dalam anggota keluarga tidak ada yang
mengalami gangguan jiwa seperti klien.
C. Fisik
1. Kesadaran : composmentis
2. TD
: 120/80 mmHg
N
: 77x/menit
RR
: 20x/menit
Suhu : 36,8 C
3. Ukur
Tb : 164 cm
Bb : 56 kg
4. Klien mengatakan tidak mempunyai keluhan fisik
D. Psikososial
1. Genogram
X
Keterangam :
: PEREMPUAN
: LAKI-LAKI
: GARIS KETURUNAN
: SATU RUMAH
X
: MENINGGAL
: PASIEN
Klien adalah anak ketiga yang mempunyai 2 orang saudara perempuan. Klien
berumur 33 tahun. Pasien tinggal bersama istri ,anak dan ibunya sedangkan
kakaknya tinggal di jakarta dan kalimantan karena ikut suaminya.
2. Konsep Diri
a. Gambaran Diri
Klien mengatakan bahwa anggota tubuhnya normal, tidak ada bagian
tubuh yang kurang ataupun tidak disukai
b. Identitas Diri
Klien mengatakan didalam keluarganya adalah seorang kepala keluarga .
Klien adalah anak ketiga dari 3 bersaudara. Orang paling dekat adalah
ibunya
c. Peran Diri
Klien mengatakan saat di rumah dia berperan sebagai kepala di
keluarganya.klien mampu berhubungan sosial dengan baik dan pasien
bekerja sebagai nelayan.
d. Ideal Diri
Klien berharap segera sembuh kembali agar dapat kembali bekerja dan
bisa berkumpul lagi dengan keluarganya.
e. Harga Diri
Klien berharap cepat sembuh karena ia malu dengan keadaannya saat ini.
Masalah keperawatan: harga diri rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang paling dekat
Klien mengatakan orang paling dekat dengannya adalah ibunya.
b. Saat dirumah klien jarang mengikuti kegiatan masyarakat seperti
bergotong royong.karena malu dengan keadaannya
Masalah keperawatan: gangguan interaksi sosial isolasi sosial : menarik
diri.
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan beragama islam, klien berdoa sesuai kepercayaan yang
dimiliki.
b. Kegiatan Ibadah
Klien mengatakan dirumah rajin melakukan ibadah. Selama dirumah sakit
klien jarang melaksanakan ibadah
5. Status Mental
a. Penampilan
Penampilan klien saat dirumah sakit tampak bersih, badan tidak kotor dan
tidak bau, pakaian sesuai, rambut bersih dan tidak beruban, keramas dan
menyisir rambut setiap hari.
b. Pembicaraan
Klien kooperatif, suaranya jelas, menatap lawan bicara.
c. Aktivitas motorik
Klien tampak tenang .sesekali mondar mandir dan agak curiga
d. Afek
Reaksi klien terhadap stimulus tumpul yaitu hingga berinteraksi saat diberi
rangsang kuat. Labil yaitu emosi klien berubah-ubah dan jika di tanya
mengenai hal yang menyedihkan, klien tampak sedih dan ketika di Tanya
hal yang menyenangkan, klien tampak senang, merespon dan kadang
apatis.
e. Interaksi selama wawancara
Selama wawancara pasien kooperatif, mau menatap lawan bicara.aktif
menjawab pertanyaan.
f. Alam perasaan
Klien mengatakan sedih karena kangen rumah dan orang tuanya. Klien
ingin cepat pulang karena merasa sudah sembuh dan merasa sudah bosen
di RSJ.
g. Persepsi
Klien sering mempunyai persepsi negatif terhadap orang lain
h. Proses pikir
Klien mampu untuk mengingat kejadian masa lampau dan kejadian
beberapa waktu lalu,pembicaraan jelas dan tidak loncat loncat, tujuan
pembicaraan tercapai karena pasien kooperatif.
i. Isi pikir
Klien tidak mengalami gangguan isi pikir
Pasien menyalahkan hal hal diluar dirinya kenapa dia masuk ke RSJ
j. Tingkat kesadarandan orientasi
Klien sadar penuh, klien dapat mengidentifikasi waktu, tempat dan orang
dengan baik
k. Memori
Klien mengingat memori jangka panjang dan pendek, pasien masih ingat
siapa saja yang membawa ke RSJ
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Saat diajak berinteraksi konsentrasi klien baik, klien juga mampu dalam
berhitung
m. Kemampuan penilaian
Kemampuan penilaian pasien yaitu mampu mengambil keputusan sesuai
prioritas.
n. Daya tilik diri
Klien menyadari bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa dan dibawa ke
RSJ untuk berobat
6. Kebutuhan perencanaan pulang
a. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
Klien mengatakan untuk memenuhi kebutuhan makan, pakaian, perawatan,
kesehatan,dan transportasi oleh keluarga
b. Kegiatan hidup sehari-hari
1) Mandi
Klien mengatakan mandi 2x sehari dan gosok gigi 2x sehari
2) Kebersihan
Kulit klien tampak bersih, dan penampilan klien tampak rapi
3) BAK/BAB
Klien mampu mengontrol BAK/BAB. BAB/BAK pada tempatnya dan
mampu membersihkannya
4) Makan
Klien makan 3x sehari nafsu makan klien baik, klien mampu makan
secara mandiri
5) Ganti baju
Klien mengganti baju secara mandiri dan berpakaian sewajarnya
c. Nutrisi
Klien mengatakan makan 3x sehari
d. Istirahat tidur
Klien tidak mengalami gangguan istirahat tidur
e. Kemampuan klien
Klien masih perlu dibimbing dalam memenuhi kebutuhan ADL nya
7. Mekanisme koping
a. Adaptif
Klien mampu berbicara dengan orang lain
b Mal adaptif
Ketika klien marah klien berbicara dengan nada keras dan mata melotot
tangan mengepal dan akan memukul orang yang mengganggunya.
8. Masalah psikososial dan lingkungan
a. Masalah dengan dukungan kelompok
Klien merasa nyaman dengan keluarganya. Sebelum sakit klien jarang
bergaul di masyarakat
b. Masalah dengan lingkungan
Klien mengatakan tidak ada masalah dengan lingkungan keluarga dan
lingkungan sekitar rumah
c. Masalah dengan ekonomi
Klien merasa tidak ada masalah ekonomi keluarga
9. Pengetahuan
Klien mengatakan belum paham dengan penyakitnya
10. Aspek medik
1. Diagnosa medik : 2. Terapi Obat :
a) Resperidon 1mg 2x1
b) Merlopam 2 mg 2x1
c) Diazepam 1x1 amp
ANALISA DATA
Nama : Tn.S
Usia
No
1
Ruangan : Hudowo
: 33 tahun
Masalah Keperawatan
Gangguan Konsep diri :
Desember
2015 jam
09.00
Rabu, 23
Desember
2015 jam
DS :
Resiko Perilaku
.
1. klien mengatakan masih sering
Kekerasan
09.00
tanpa sebab
2. klien mengatakan mudah
tersinggung
DO :
Selasa, 29
DS :
Desember
2015 jam
lingkungan
09.00
ada,pasien labil
Resiko
Perilaku
Effect
Core Problem
Causa
Diagnosa
Perencanaan
Tujuan
Keperawatan
Resiko PerilakuSetelah dilakukan tindakan
Kekerasan
keperawtaan 1x 5 hari
pasien dapat mengontrol
resiko perilaku
kekerasan dengan
kriteria:
1. Wajah cerah dan
tersenyum
2. Mau berkenalan
dan ada kontak
mata
3. Bersedian
menceritakan
perasaan
4. Menceritakan
penyebab
perasaan
kesal/marah
5. Dapat
mengidentifikasi
tanda-tanda
perilaku
kekerasan
6. Dapat
mengidentifikasi
bentuk perilaku
kekerasan yang
dilakukan
7. Dapat
mengidentifikasi
akibat perilaku
kekerasan
8. Mampu
Intervensi
Intervensi pasien :
1. Bina hubungan saling percaya
2. Identifikasi penyebab perilaku
kekerasan
3. Identifikasi tanda dan gelaja
perilaku kekerasan
4. Identifikasi bentuk perilaku
kekerasan yang sudah pernah
dilakukan
5. Identifikasi akibat perilaku
kekerasan
6. Ajarkan cara mengontrol perilaku
kekerasan antara lain :
a. Secara fisik ( nafas dalam,
kegiatan pukul bantal)
b. Secara verbal
( sharing/menceritakan pada
orang lain)
c. Secara spiritual ( berdoa dan
sholat)
d. Secara farmakologis ( minum
obat )
7. Membantu pasien menpraktikkan
cara mengekspresikan cara sehat
mengontrol perilaku kekerasan
yang telah diajarkan
8. Menganjurkan pasien untuk
memilih cara mengontrol perilaku
kekerasan yang sesuai
9. Memasukkan cara mengontrol
perilaku kekerasan yang telah
dipilh ke dalam jadwal kegiatan
harian
10. Membantu pasien membuat
rencara jadwal kegiatan di rumah
11. Menjelaskan pada pasien tentang
mempraktikkan
caramengontrol
marah yang
diajarkan
9. Mempu terlibat
dalam terapi
aktivitas
kelompok
konversi energi,
orientasi realita
dan stimulasi
persepsi
10. Dapat minum
obat dengan
bantuan minimal
samping obat )
12. Memberikan obat-obatan sesuai
program pengobatan
13. Memantau keefektifan
pengobatan dan efek sampingnya
( vital sign dan emeriksaan fisik
yang lain)
14. Melibatkan pasien dalam terapi
kelompok dan kegiatan seharihari
15. Pertahankan agar lingkungan
pasien pada tingkat stimulus yang
rendah ( penyiaran rendah, sedikit
orang, dekorasi yang sederhana
dan tingkat kebisingan yang
rendah)
16. Observasi secara ketat perilaku
dan tanda-tanda pasien marah
setiap 15 menit
17. Menyingkirkan benda-benda yang
membahayakan dari lingkungan
sekitar pasien
18. Bila perlu lakukan fiksasi atau
restrain dan observasi setiap 15
menit.
Intervensi Keluarga :
1. Mendiskusikan masalah yang
dirasakan keluarga dala merawat
pasien dengan resiko perilaku
kekerasan
2. Memberikan pendidikan
kesehatan tentang pengertian
resiko perilaku kekerasan,tanda
dan gejala, serta proses terjadinya
perilaku kekerasan
3. Menjelaskan cara merawat pasien
dengan perilaku kekerasan
4. Mengajarkan dan melibatkan
keluarga dalam mempraktikkan
cara merawat pasien dengan
perilaku kekerasan secara
langsung di rumah sakit ( cara
minum obat, sharing, relaksasi,
menyalurkan dalam aktivitas yang
konstruktif, Foow up )
Ruangan : Hudowo
EVALUASI ( SOAP)
S : klien mengatakan tenang seteleh
berbincang-bincang, perasaan marah
tidak muncul
O : klien mampu mendemontrasikan cara
mengontrol marah dengan tarik nafas
dalam
A : SP 1 tercapai
Klien mampu mengidentifkasi penyebab
marah, tanda-tanda marah, perilaku
marah yang biasa dilakukan dan
akibat dari marah
P : jadwalkan klien untuk latihan nafas
dalam, lanjurkan SP 2 : latihan cara
mengontrol marah dengan cara
memukul bantal.
Febriyan
S : klien mengatakan tenang seteleh
berbincang-bincang, perasaan marah
tidak muncul
O : klien mampu mendemontrasikan cara
mengontrol marah dengan pukul
bantal
mudah tersinggung.
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku kekerasan
Tindakan Keperawatan :
1. Membina hubungan saling percaya
2. Memvalidasi perilaku marah yang dilakukan
3. Memvalidasi latihan mengontrol marah dengn
cara tarik nafas dalam
4. Mengajarkan car mengontrol marah dengan
A : SP 1 tercapai
Klien mampu mendemonstrasikan cara
mengontrol marah dengan tarik nafas
dalam dan pukul bantal
P : lanjutkan SP 3 ( cara mengungkapkan
marah dengan verbal /
mrngungkapkan, meminta, menolak)
Febriyan
cara spiritual)
`DAFTAR PUSTAKA
Keliat, B. A. Dkk. 2007. Modul Model Praktek Keperawatan Profesional Jiwa
(MPKP Jiwa ). Jakarta : FIK-UI &WHO
Keliat, B. A. Dkk. 2006. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 2 . jakarta: EGC.
Kusumawati, farida dan Yudi hartono. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta :
Salemba Medika
Stuart, G.W.2009. Principle and Practive of Psychiatric nursing. Missouri : Mosby,
Inc.
Towsend. 2009. Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri, Pedoman
Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan Edisi 3. Alih bahasa : novy helena CD.
Penerbit buku kedokteran EGC, jakarta.
Varcarolis, carson, shoemaker. 2006. Foundations Of Psychiatric Mental Helath
Nursing, A Clinical Approach
Yosep iyus. 2010. Keperawatan Jiwa . Edisi Revisi. Bandung: PT refika aditama
Yosep iyus. 2007.Buku Ajar Keperawatan Jiwa Dan Advance Mental Health
Nursing . Edisi Revisi. Bandung: PT refika aditama