Anda di halaman 1dari 60

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST SECTIO CAESAR

TENTANG MOBILISASI DINI


DI RUMAH SAKIT CHARIS MEDIKA
KOTA BATAM TAHUN 2010

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar


Ahli Madya Kebidanan

Oleh :
CHORNALYA VIOLITA
NPM : 41107024

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BATAM
TAHUN 2010

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST SECTIO CAESAR


TENTANG MOBILISASI DINI
DI RUMAH SAKIT CHARIS MEDIKA
KOTA BATAM TAHUN 2010

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :
CHORNALYA VIOLITA
NPM : 41107024

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BATAM
TAHUN 2010

ABSTRAK

Gambaran Pengetahuan Ibu Post Sectio Caesar (SC) Tentang Mobilisasi Dini
di Rumharis Medika Kota Batam Tahun 2010

Latar Belakang : Mobilisasi dini sebagai suatu usaha untuk mempercepat


penyembuhan luka pasca operasi. Di Dinas Kesehatan Kota Batam tercatat
sebanyak 2174 persalinan dengan bedah Caesar. Di Rumah Sakit Charis Medica
Kota Batam, tercatat pada bulan Januari - April Tahun 2010 persalinan melalui
Sectio Ceasar sebanyak 206 Orang. Dan berdasarkan study pendahuluan yang
dilakukan pada tanggal 7 9 April 2010 di Rumah Sakit Charis Medika Kota
Batam dari 6 persalinan dengan Sectio Caesar 4 diantaranya menunda untuk
melakukan mobilisasi dengan alasan takut luka jahitannya lepas dan ibu masih
merasakan nyeri.
Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
pengetahuan ibu tentang mobilisasi dini Post Sectio Caesar di Rumah Sakit
Charis Medica Tahun 2010.
Metode penelitian : ini peneliti menggunakan metode deskriptif. Dilakukan Juni
2010 terhadap 37 orang responden dimana pengumpulan data menggunakan
kuisioner kemudian dianalisa dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi.
Hasil penelitian : Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Charis Medika Kota
Batam Pada Bulan Juni 2010 bahwa gambaran pengetahuan ibu Post Sectio
Caesar tentang mobilisasi dini dari 37 responden yang pengetahuan baik
sebanyak 6 responden (16,22%), cukup sebanyak 15 responden (40,54%), dan
yang Kurang sebanyak 16 responden (43,24%).
Kesimpulan : Dari hasil penelitian dapat disimpulan bahwa gambaran
pengetahuan ibu Post Sectio Caesar tentang mobilisasi dini di Rumah Sakit
Charis Medika adalah kurang sebanyak 16 responden (43,24%), sehingga
diharapkan kepada tenaga kesehatan agar dapat memberikan informasi dan
penyuluhan tentang mobilisasi dini pada ibu-ibu Post Sectio Caesar.

Kata Kunci : Mobilisasi Dini, Sectio Caesar.


Kepustakaan: 12 (1998-2009).

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BATAM
TAHUN 2010
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah dengan judul :

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST SECTIO CAESAR


TENTANG MOBILISASI DINI DI RUMAH SAKIT CHARIS
MEDIKA KOTA BATAM TAHUN 2010
Nama
NPM

: CHORNALYA VIOLITA
: 41107024

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk sidang.

Batam, Agustus 2010


Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

( Dainty Maternity, SST )

( Ns. Cica Maria, S.Kep )

Mengetahui
Ketua Program Studi Ilmu Kebidanan

(Dainty Maternity, SST)

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BATAM
TAHUN 2010
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah Dengan Judul :
Gambaran Pengetahuan Ibu Post Sectio Caesar Tentang Mobilisasi Dini di Rumah
Sakit Charis Medika Kota Batam Tahun 2010
Nama

: CHORNALYA VIOLITA

NPM

: 41107024

Diterima oleh Tim Penguji Ujian Sidang di Program Studi DIII Kebidanan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Batam Tahun Akademik
2009 /2010.
Tanda Tangan
1. Penguji 1

: Dainty Maternity, SST

___________________

2. Penguji 2

: Ns. Cica Maria, S.Kep

___________________

3. Penguji 3

: Marlina, SST

___________________

Tanggal Ujian

: 14 Agustus 2010

Mengetahui
Ketua Program Studi DIII Kebidanan

(Dainty Maternity, SST)

BIODATA PENULIS

Nama

: CHORNALYA VIOLITA

NPM

: 41107024

Tempat Tanggal Lahir

: Tg. Balai Karimun, 15 Januari 1990

Agama

: Kristen

Jenis Kelamin

: Perempuan

Alamat

: Baran 2 Meral, Tg Balai Karimun

Nama Ayah

: A. MANURUNG

Nama Ibu

: HOTLINA HUTABARAT

RIWAYAT PENDIDIKAN

SD

(1995 2001)

: SD Ora Et Labora

SMP

(2001 2004)

: SLTA Negeri 3 Meral

SMA (2004 2007)

: SMA Negeri 2 Karimun

D III Kebidanan (2007 2010 )

: Universitas Batam Prodi DIII Kebidanan

MOTTO

Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus
adalah pengertian (AMSAL 10 : 10)

PERSEMBAHAN
Berpeganglah pada didikan, janganlah melepaskannya, peliharalah dia, karena
dialah hidupmu (Amsal 4 : 13)
Syaloom,,,,,,,!!!!

Ribuan kilo jalan yang kau tempuh


Lewati rintangan untuk aku anakmu
Papa mama
Seperti udara kasih yang kalian berikan
Tak mampu aku membalasnya
Papa mama
Terima kasih beribu terima kasih
Kalian bagai lentaraku di dalam kegelapan
Kalian hadir bagai cahaya mata hatiku
Menuntunku gapai citaku
Tak henti doamu mengalir buatku
Tak henti nasehatmu kau beri buatku
Akan ku jadikan bekal dalam hidupku
Akan ku gapai sukses ku
Agar kau berhenti berjalan dan tapak kakimu tak lagi berdarah.

Baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang
berpengertian memperoleh bahan pertimbangan (Amsal 1 : 5)
Kupersembahkan Karya Tulis Ilmiah
Kepada orang yang ku sayangi sebagai tanda terima kasih pada :
Papa Tersayang : A. Manurung
Mama Tersayang : Hotlina Hutabarat
Kakak n adik ku Tersayang :
Kak Mery Choris dan Bang Ferdinand, Chorry Bellaria Oktavia, Alfredo
Orlando, Irma Dona Oktaviana dan Andreson Progresto Manurung.
Serta sahabat ku : Olivia sari Agustina, Junika Lilies Handayani, Nila Sari,
Diana Oktaviana dan Tema-teman serumah ku.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan YME, yang telah melimpahkan berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul Gambaran Pengetahuan Ibu Post Sectio Caesar (SC) Tentang Mobilisasi
Dini di Rumah Sakit Charis Medika Kota Batam tahun 2010
.
Dengan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak menghadapi kesulitan
tetapi berkat pengarahan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga
Karya Tulis Ilmiah dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini izinkan penulis untuk
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1.
Bapak Prof. DR. Ir. M. Jemmy Rumengan, SE, MM sebagai Rektor
2.

Universitas Batam.
Bapak dr. Muharso, SKM sebagai Dekan Fakultas Kesehatan Universitas

3.

Batam.
Ibu Dainty Maternity, SST sebagai Kepala Program Studi Ilmu Kebidanan
Universitas batam dan pembimbing I Karya Tulis Ilmiah yang telah
memberikan pengarahan dan petunjuk selama menyelesaikan Karya Tulis

4.

Ilmiah ini.
Ibu Ns. Cica Maria, S.Kep selaku pembimbing II Karya Tulis Ilmiah yang
telah memberikan pengarahan dan petunjuk selama menyelesaikan Karya

5.

Tulis Ilmiah ini.


Bapak dan ibu dosen Program Studi D III Kebidanan Universitas Batam
yang turut memberikan berbagai ilmu selama masa pendidikan untuk bekal
penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini belum sempurna
karena keterbatasan kemampuan penulis, untuk itu penulis mengharapkan kritik

dan saran yang membamgun dari para penbaca demi kesempurnaan Karya Tulis
Ilmiah ini. Atas bantuan dari semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
persatu, penulis ucapkan terima kasih, semoga mendapatkan imbalan yang
setimpal dari Tuhan YME.
Batam, Agustus 2010

Penulis

DAFTAR ISI

ABSTRAK.......................................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN .........................................................................
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.........................................................................
MOTTO ..........................................................................................................
PERSEMBAHAN...........................................................................................
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
DAFTAR TABEL............................................................................................

i
ii
iii
iv
v
vi
vii
ix
xii

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ xiii


BAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................
1.2 Identifikasi Masalah...................................................................
1.3 Rumusan Masalah......................................................................
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum..................................................................
1.4.2 Tujuan Khusus.................................................................
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Bagi Institusi Rumah Sakit..............................................
1.5.2 Bagi Institusi Pendidikan.................................................
1.5.3 Bagi Responden...............................................................
1.5.4 Bagi Peneliti.....................................................................
1.5.5 Bagi Peneliti selanjutnya..................................................
1.6 Ruang Lingkup penelitian..........................................................
1.7 Jadwal Penelitian........................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
2.1.1 Pengertian Pengetahuan...................................................
2.1.2 Tingkat Pengetahuan........................................................
2.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan.......................................
2.2 Pengertian Sectio Caesar............................................................
2.3 Nifas
2.3.1 Pengertian Nifas...............................................................
2.3.2 Periode Nifas....................................................................
2.3.3 Tujuan Perawatan Nifas...................................................
2.4 Mobilisasi
2.4.1 Pengertian Mobilisasi Dini..............................................
2.4.2 Tujuan Mobilisasi Dini....................................................
2.4.3 Rentang Gerak dalam Mobilisasi Dini.............................
2.4.4 Manfaat Mobilisasi Dini..................................................
2.4.5 Kerugian Bila Tidak Melakukan Mobilisasi Dini............
2.4.6 Tahap-tahap Mobilisasi Dini............................................
BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian...........................................................................
3.2 Waktu dan Tempat......................................................................
3.3 Populasi dan Sampel..................................................................
3.4 Kerangka Konsep.......................................................................
3.5 Variabel Penelitian......................................................................
3.6 Definisi Operasional...................................................................
3.7 Cara Pengumpulan Data.............................................................
3.8 Pengolahan Data.........................................................................
3.8.1 Editing..............................................................................

1
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8

9
9
11
13
14
14
15
15
16
17
17
18
19
20
20
21
22
23
23
24
24
24

3.8.2 Coding..............................................................................
3.8.3 Tabulating........................................................................
3.8.4 Clening.............................................................................
3.9 Analisis Data..............................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian
4.1.1 Sejarah..............................................................................
4.1.2 Pemimpin ........................................................................
4.1.3 Struktur Organisasi .........................................................
4.1.4 Fungsi dan Peran .............................................................
4.1.5 Komitmen .......................................................................
4.1.6 Visi dan Misi ...................................................................
4.2 Hasil Penelitian...........................................................................
4.3 Pembahasan................................................................................
4.3.1 Gambaran Pengetahuan Ibu Post Sectio Caesar Tentang
Mobilisasi Dini ................................................................
4.3.2 Gambaran Pengetahuan Ibu Post Sectio Caesar Tentang
definisi Mobilisasi Dini ...................................................
4.3.3 Gambaran Pengetahuan Ibu Post Sectio Caesar Tentang
Tujuan Mobilisasi Dini ...................................................
4.3.4 Gambaran Pengetahuan Ibu Post Sectio Caesar Tentang
Manfaat Mobilisasi Dini .................................................
4.3.5 Gambaran Pengetahuan Ibu Post Sectio Caesar Tentang
Tahap-tahap Mobilisasi Dini ...........................................
4.3.6 Gambaran Pengetahuan Ibu Post Sectia Caesar tentang
Kerugian Tidak Melakukan Mobilisasi Dini ...................

25
25
25
25

27
27
28
29
29
29
29
33
33
34
34
35
36
37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1.Kesimpulan..................................................................................... 38
5.2.Saran................................................................................................ 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

Tabel 1.7.1

Jadwal Penelitian......................................................................... 8

Tabel 3.4.1

Kerangka Konsep ........................................................................ 21

Tabel 3.6.1

Definisi Operasional.................................................................... 23

Tabel 4.2.1

Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Tingkat


Pengetahuan Ibu post sectio Caesar Tentang definisi

Mobilisasi Dini di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Charis


Medika
Kota
Batam
Tahun
2010
....................................................................................................
....................................................................................................
30
Tabel 4.2.2

Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Tingkat


Pengetahuan Ibu post sectio Caesar Tentang Tujuan Mobilisasi
Dini di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Charis Medika Kota
Batam
Tahun
2010
....................................................................................................
....................................................................................................
31

Tabel 4.2.3

Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Tingkat


Pengetahuan Ibu post sectio Caesar Tentang Manfaat
Mobilisasi Dini di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Charis
Medika
Kota
Batam
Tahun
2010
....................................................................................................
....................................................................................................
31

Tabel 4.2.4

Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Tingkat


Pengetahuan Ibu post sectio Caesar Tentang Tahap-Tahap
Mobilisasi Dini di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Charis
Medika
Kota
Batam
Tahun
2010
....................................................................................................
....................................................................................................
32

Tabel 4.2.5

Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Tingkat


Pengetahuan Ibu post sectio Caesar Tentang Kerugian Tidak
Melakukan Mobilisasi Dini di Ruang Kebidanan Rumah Sakit
Charis
Medika
Kota
Batam
Tahun
2010
....................................................................................................
....................................................................................................
32

DAFTAR GRAFIK
Grafik

Halaman

Grafikl 4.2.1 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Tingkat


Pengetahuan Ibu post sectio Caesar Tentang Mobilisasi Dini di
Ruang Kebidanan Rumah Sakit Charis Medika Kota Batam
Tahun
2010
....................................................................................................
....................................................................................................
30

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

: Surat permohonan penelitian

Lampiran 2

: Surat Persetujuan Penelitian

Lampiran 3

: Surat Persetujuan Penelitian Kepada Responden

Lampiran 4

: lembar Persediaan Menjadi Responden

Lampiran 5

: Kuisioner

Lampiran 6

: Master Tabel

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Masalah kesehatan terus berkembang mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta masyarakat semakin dinamis, semakin
memacu tenaga kesehatan untuk terus meningkatkan kuantitatif dan
pelayanan dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan
(Muchtar R, 1998).
Persalinan merupakan kejadian fisiologis yang alami oleh seorang ibu
berupa pengeluaran hasil konsepsi yang hidup didalam uterus melalui
vagina ke dunia luar.
Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat
melahirkan bayi yang sempurna. Namun, tidak jarang proses persalinan
mengalami hambatan dan harus dilakukan dengan operasi, baik karena

pertimbangan untuk menyelamatkan ibu dan janinnya ataupun keinginan


pribadi pasien (Kasdu, 2003).
Ada 2 cara persalinan, yaitu persalinan lewat vagina, lebih dikenal dengan
persalinan normal atau alami dan persalinan dengan operasi caesar yaitu
pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan
dinding uterus. Dewasa ini sectio ceasar jauh lebih aman daripada dulu
berhubung dengan adanya antibiotika, trasnfusi darah, teknik operasi yang
lebih sempurna dan anestesia yang lebih baik. Karena saat ini ada
kecenderungan untuk melakukan operasi ini tanpa dasar indikasi yang
cukup kuat. Namun perluh diingat, bahwa seorang wanita yang telah
mengalami operasi pasti akan menimbulkan cacat dan paruh pada rahim
yang dapat membahayakan kehamilan dan persalinan berikutnya,
walaupun

bahaya

tersebut

relatif

kecil

(Hanantoponco,

http://hanantoponco.blogspot.com/2009/01/31/sc.html/diperoleh

2009.
tanggal

pada 20 Mei 2010).


Angka kematian pada operasi Caesar adalah 40 80 tiap 100.000
kelahiran hidup. Angka ini menunjukan risiko 25 kali lebih besar
dibanding persalinan pervaginam. Bahkan untuk kasus karena infeksi
mempunyai angka 80 kali lebih tinggi dibandingkan dengan persalinan
pervaginam (SumutPos, 2010, 20, http://www.hariansumutpos.com/2009
/10/ plus-minus-melahirkan-secara-caesar.html,diperoleh tanggal 25 Mei
2010).

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan pasca operasi


Caesar adalah perawatan luka insisi, tempat perawatan pasca operasi,
pemberian cairan, nyeri, mobilisasi dini, pemberian obat-obatan dan
perawatan rutin (Yuni, 2008).
Mobilisasi dini sebagai suatu usaha untuk mempercepat penyembuhan
luka pasca operasi. Mobilisasi secara bertahap sangat berguna membantu
jalannya penyembuhan luka penderita. Miring ke kanan dan ke kiri sudah
dapat dimulai setelah 6 - 10 jam (Suzanne, 1999).
Badan kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa persalinan dengan
bedah Caesar adalah sekitar 10 15 % dari semua proses persalinan di
Negara-negara

berkembang

(Ummuyahya,

2006,

http://ummuyahya.com/2006/05/resiko-persalinan-caesar.html

2,

diperoleh

pada tanggal 04 Mei 2010).


Di Indonesia sendiri persalinan operasi Caesar di Rumah Sakit
Pemerintah berkisar 11% - 15% dan dirumah sakit swasta sebesar 30% 40% (Kesehatan, 2008, 3, http://kesehatan.com/2008/07/Persalinannormal-terbaik.html diperoleh pada tanggal 20 Mei 2010).
Di Dinas Kesehatan Kota Batam tercatat sebanyak 2174 persalinan
dengan bedah Caesar. Di Rumah Sakit Charis Medica Kota Batam,
tercatat pada bulan Januari - April Tahun 2010 persalinan melalui Sectio
Ceacar sebanyak 206 Orang. Dan berdasarkan study pendahuluan yang
dilakukan pada tanggal 7 9 April 2010 di Rumah Sakit Charis Medika

Kota Batam dari 6 persalinan dengan Sectio Caesar 4 diantaranya


menunda untuk melakukan mobilisasi dengan alasan takut luka jahitannya
lepas dan ibu masih merasakan nyeri.
Dari permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan suatu
penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Mobilisasi Dini Post Sectio
Caesar Di Rumah Sakit Charis Medica Batam Tahun 2010.

1.2 Indentifikasi Masalah


1.2.1

Data dari WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa


persalinan dengan bedah Caesar adalah sekitar 10 - 15 % dari semua
proses persalinan di Negara-negara berkembang (Ummuyahya, 2006,

2,

http://ummuyahya.com/2006/05/resiko-persalinan-caesar.html

diperoleh pada tanggal 04 Mei 2010).


1.2.2

Di Indonesia sendiri persalinan operasi Caesar di Rumah Sakit


Pemerintah berkisar 11% - 15% dan dirumah sakit swasta sebesar
30% - 40% (Kesehatan, 2008, 3, http://kesehatan.com/2008/07/
Persalinan-normal-terbaik.html diperoleh pada tanggal 20 Mei 2010).

1.2.3

Dari Dinas Kesehatan Kota Batam tercatat sekitar 2174 persalinan


dengan bedah Caesar.

1.2.4

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan di Rumah Sakit


Charis Medika dari 6 persalinan Sectio Caesar di tempat tersebut, 4
diantaranya menunda untuk melakukan mobilisasi dini.

1.3

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakangan indentifikasi masalah diatas, maka
penulis tertarik untuk mengetahui:
Bagaimanakah pengetahuan ibu Post Sectio Caesar tentang Mobilisasi
Dini di Rumah Sakit Charis Medica Batam Tahun 2010?.

1.4

Tujuan Penelitian
1.4.1

Tujuan Umum
Mengetahui pengetahuan ibu tentang mobilisasi dini post sectio
Caesar di Rumah Sakit Charis Medica periode Juni Tahun 2010.

1.4.2

Tujuan Khusus
a.

Untuk mengindentifikasi pengetahuan ibu tentang pengertian


mobilisasi dini Post Sectio Caesar di Rumah Sakit Charis
Medica Periode tahun 2010.

b.

Untuk mengindentifikasi pengetahuan ibu tentang tujuan


mobilisasi dini Post Sectio Caesar di Rumah Sakit Charis
Medica periode Tahun 2010.

c.

Untuk mengindentifikasi pengetahuan ibu tentang manfaat


dari mobilisasi dini Post Sectio Caesar di Rumah Sakit
Charis Medica Periode Tahun 2010.

d.

Untuk mengindentifikasi pengetahuan ibu

tentang tahap-

tahap mobilisasi dini Post Sectio Caesar di Rumah Sakit


Charis Medica periode Tahun 2010.
e.

Untuk mengindentifikasi pengetahuan ibu tentang kerugian


tidak melakukan mobilisasi dini Post Sectio Caesar di
Rumah Sakit charis Medica periode Tahun 2010.

1.5 Manfaat Penelitian


1.5.1

Bagi Institusi Rumah Sakit


Sebagai bahan masukan bagi Ruang Kebidanan Rumah Sakit
Charis Medica Tahun 2010 untuk dapat lebih mengoptimalkan
dalam perawatan pada ibu Post Sectio Caesar sebagai upaya
pendampingan tindakan mobilisasi dini.

1.5.2

Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan pengembangan keilmuan di bidang kebidanan


mengenai pengaruh pengetahuan ibu Post Sectio Caesar terhadap
mobilisasi dini.
1.5.3

Bagi responden
Sebagai bahan informasi mengenai mobilisasi dini bagi ibu-ibu
Post Sectio Caesar.

1.5.4

Bagi Peneliti
Dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat peneliti selama
mengikuti perkuliahan dan sebagai salah satu syarat memperoleh
Gelar Ahli Madya D III Kebidanan.

1.5.5

Bagi Peneliti Selanjutnya


Hasil penelitian ini dapat memberi informasi untuk pengembangan
penelitian selanjutnya.

1.6. Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian yang dilakukan hanya membahas pengetahuan ibu post section
Caesar tentang mobilisasi dini di Rumah Sakit Charis Medika Kota Batam
periode Juni 2010.

1.7.

Jadwal Penelitian
Tabel 1.7.1
Jadwal Penelitian
No
1
2
3
4
5
6

Kegiatan
Pengajuan Judul
ACC Judul
Bimbingan Proposal
Sidang Proposal
Penelitian
Sidang KTI

Waktu
14 - 15 Desember 2009
11 Januari 2010
11 Maret akhir April
17 Mei 29 Mei 2010
Maret Juni 2010
Agustus 2010

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan
2.1.1 Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah
orang mengadakan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.
Penginderaan terhadap obyek terjadi melalui panca indra manusia yakni
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri.
Pada waktu pengindraan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut
sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi terhadap obyek.
Sebagian besar pengetahuan .manusia diperoleh melalui mata dan
telinga (Notoatmodjo, 2003).

2.1.2 Tingkat Pengetahuan


Menurut Notoadmodja, 2003 Pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.
Dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh

pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari
oleh pengetahuan. Pengetahuan yang cukup didalam domain kognitif
mempunyai 6 tingkat yaitu :
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dan
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

b. Memahami (Comprehention)
Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara

benar tentang obyek yang diketahui dan dimana dapat

menginterprestasikan secara benar. Orang yang telah paham


terhadap obyek atau materi terus dapat menjelaskan, menyebutkan
contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap
suatu obyek yang dipelajari.

c. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi ataupun kondisi riil (sebenarnya).
Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukumhukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau
situasi yang lain.

d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau
suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi masih di dalam
struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (Syntesis)
Sintesis yang dimaksud menunjukkan pada suatu kemampuan untuk
melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang
ada.

f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu
berdasarkan

suatu

kriteria

yang

ditentukan

sendiri

atau

menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

2.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan


Menurut Notoatmodjo, 2003 Cara memperoleh pengetahuan adalah
sebagai berikut :

a. Cara Kuno untuk Memperoleh Pengetahuan.

1). Cara Coba Salah (Trial & Error)


Cara ini telah dipakai orang sebelum kebudayaan, bahkan
mungkin sebelum adanya peradaban. Cara coba salah ini
dilakukan

dengan

menggunakan

kemungkinan

dalam

memecahkan masalah dan apabila kemungkinan itu tidak


berhasil maka dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah
tersebut dapat dipecahkan.

2). Cara Kekuasaan atau Otoritas


Sumber pengetahuan cara ini dapat berupa pemimpin atau
pimpinan masyarakat baik formal atau informal, ahli agama,
pemegang pemerintah, dan berbagai prinsip orang lain yang
dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa
menguji terlebih dahulu atau membuktikan kebenarannya baik
berdasarkan fakta empiris maupun penalaran sendiri.

3) Berdasarkan Pengalaman Pribadi


Pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai Upaya
memperoleh pengetahuan dengan cara mengulang kembali
pengalaman

yang

pernah diperoleh dalam memecahkan

permasalahan yang dihadapi masa lalu.

b. Cara Modern dalam Memperoleh Pengetahuan


Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular atau
disebut metodologi penelitian. Cara ini mula-mula dikembangkan
oleh Francis Bacon (1561 - 1626), kemudian dikembangkan oleh
Deobold Van Daven. Akhirnya lahir suatu cara untuk melakukan
penelitian yang dewasa ini kita kenal dengan penelitian ilmiah.

2.2 Pengertian Sectio Caesar


Sectio Caesar adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka
dinding perut dan dinding uterus (Prawirohardjo, 2006).

Sectio Caesar adalah Suatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan


melalui insisi pada dinding perut dan dinding rahim dalam keadaan utuh
(Hanifa, 2000).

Sectio Caesar adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka


dinding perut dan dinding rahim (Kapita Selekta Kedokteran, 1999).

2.3 Nifas
2.3.1 Pengertian Nifas
Masa Nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari
persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti prahamil, lamanya 6 - 8 minggu (Mocthtar, 1998)

Masa puerperium atau masa nifas mulai setelah partus selesai, dan
berakhir setelah kira-kira 6 minggu (Prawirohardjo, 2006)

2.3.2 Periode Nifas


Mochtar (1998) Nifas dibagi 3 periode :
a. Puerperium Dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan
berdiri dan berjalan-jalan.
b. Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat
genitalia yang lamanya 6 - 8 minggu.
c. Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan
sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan
menpunyai komplikasi.
2.3.3 Tujuan Perawatan Nifas
Tujuan perawatan nifas menurut manuaba adalah sebagai berikut :
a. Memulihkan kesehatan mental dan fisik
b. Mencegah terjadinya komplikasi
c. Memperlancar pengeluaran ASI
d. Menberikan pelayanan KB

2.4 Mobilisasi Dini


2.4.1 Pengertian Mobilisasi Dini.
Mobilisasi

dini

membimbing

adalah

penderita

kebijaksanaan
keluar

dari

untuk
tempat

selekas

mungkin

tidurnya

membimbingnya selekas mungkin berjalan (Soelaiman,1993).

dan

Mobilisasi dini merupakan suatu aspek yang terpenting pada fungsi


fisiologis karena hal itu esensial untuk mempertahankan kemandirian
(Carpenito, 2000).

Mobilisasi adalah suatu pergerakan dan posisi yang akan melakukan


suatu aktivitas atau kegiatan
Mobilisasi ibu post partum adalah suatu pergerakan, posisi atau adanya
kegiatan yang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan
persalianan Caesar.
Konsep mobilisasi dini adalah mula-mula berasal dari ambulasi dini
yang merupakan pengembalian secara berangsur-angsur ketahap
mobilisasi sebelumnya untuk mencegah komplikasi (Roper,1996).

2.4.2 Tujuan Mobilisasi Dini Post SC


Membantu jalannya penyembuhan penderita atau ibu yang sudah
melahirkan. Mobilisasi yang dilakukan meliputi:
a. Hari ke 1 : lakukan miring ke kanan dan ke kiri yang dapat dimulai
sejak 6 - 10 jam setelah penderita atau ibu sadar. Latihan pernafasan
dapat dilakukan ibu sambil tidur terlentang sedini mungkin setelah
sadar.
b. Hari ke 2 : Ibu dapat duduk 5 menit dan minta untuk bernafas
dalam-dalam lalu menghembuskannya disertai batuk-batuk kecil
yang gunanya untuk melonggarkan pernafasan dan sekaligus

menumbuhkan kepercayaan pada diri

ibu bahwa ia mulai pulih.

Kemudian posisi tidur terlentang dirubah menjadi setengah duduk,


selanjutnya secara berturut-turut, hari demi hari ibu yang sudah
melahirkan dianjurkan belajar duduk selama sehari, belajar berjalan
kemudian berjalan sendiri.
c. Hari ke 3 sampai 5 hari setelah operasi, mobilisasi secara teratur dan
bertahap

serta

diikuti

dengan

istirahat

dapat

membantu

penyembuhan ibu.

2.4.3 Rentang Gerak Dalam Mobilisasi.


Menurut Carpenito (2000) dalam mobilisasi terdapat tiga rentang gerak
yaitu :
a. Rentang gerak pasif yaitu Rentang gerak pasif ini berguna untuk
menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan menggerakkan
otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan
menggerakkan kaki pasien
b. Rentang gerak aktif yaitu Hal ini untuk melatih kelenturan dan
kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya
secara aktif misalnya berbaring pasien menggerakkan kakinya.
c. Rentang gerak fungsional berguna untuk memperkuat otot-otot dan
sendi dengan melakukan aktifitas yang diperlukan.

2.4.4 Manfaat Mobilisasi Dini Menurut Mochtar (1995),


Manfaat mobilisasi bagi ibu post operasi adalah :

a. Penderita merasa lebih sehat dan kuat dengan early ambulation.


Dengan bergerak, otot-otot perut dan panggul akan kembali normal
sehingga otot perutnya menjadi kuat kembali dan dapat mengurangi
rasa sakit dengan demikian ibu merasa sehat dan membantu
memperoleh kekuatan, mempercepat kesembuhan. Faal usus dan
kandung kencing lebih baik. Dengan bergerak akan merangsang
peristaltic usus kembali normal. Aktifitas ini juga membantu
mempercepat organ-organ tubuh bekerja seperti semula.
b. Mobilisasi dini memungkinkan kita mengajarkan segera untuk ibu
merawat anaknya. Perubahan yang terjadi pada ibu pasca operasi
akan cepat pulih misalnya kontraksi uterus, dengan demikian ibu
akan cepat merasa sehat dan bias merawat anaknya dengan cepat.
c. Mencegah

terjadinya

trombosis

dan

tromboemboli

dengan

mobilisasi sirkulasi darah normal atau lancar sehingga risiko


terjadinya trombosis dan tromboemboli dapat dihindarkan.

2.4.5 Kerugian Bila Tidak Melakukan Mobilisasi.


a. Peningkatan suhu tubuh karena adanya involusi uterus yang tidak
baik sehingga sisa darah tidak dapat dikeluarkan dan menyebabkan
infeksi dan salah satu dari tanda infeksi adalah peningkatan suhu
tubuh.
b. Perdarahan yang abnormal, dengan mobilisasi dini kontraksi uterus
akan baik sehingga fundus uteri keras, maka risiko perdarahan yang

abnormal

dapat

dihindarkan,

karena

kontraksi

membentuk

penyempitan pembuluh darah yang terbuka.


c. Involusi uterus yang tidak baik, tidak dilakukan mobilisasi secara
dini akan menghambat pengeluaran darah dan sisa plasenta
sehingga menyebabkan terganggunya kontraksi uterus.

2.4.6 Tahap-tahap Mobilisasi Dini Post SC


Menurut Kasdu (2003) mobilisasi dini dilakukan secara bertahap
berikut ini akan dijelaskan tahap mobilisasi dini pada ibu Post Sectio
Caesar :
a. Setelah operasi, pada 6 jam pertama ibu pasca operasi sectio caesar
harus tirah baring dulu. Mobilisasi dini yang bisa dilakukan adalah
menggerakkan lengan, tangan, menggerakkan ujung jari kaki dan
memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan otot
betis serta menekuk dan menggeser kaki.
b. Setelah 6 - 10 jam, ibu diharuskan untuk dapat miring kekiri dan
kekanan mencegah trombosis dan tromboemboli.
c. Setelah 24 jam ibu dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk
duduk.
d. Setelah ibu dapat duduk, dianjurkan ibu belajar berjalan.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif. Dengan menggunakan
data primer yang diperoleh dengan cara memberikan kuesioner pada
respoden dan memberikan kesempatan kepada respoden untuk mengisi
kuesioner.

3.2 Waktu dan Tempat


3.2.1 Waktu
Penelitian dilakukan pada bulan Juni tahun 2010.
3.2.2 Tempat
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Charis Medika Kota Batam.

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1

Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
(Notoatmodjo, 2005).

Populasi yang diambil pada penelitian ini adalah seluruh ibu post SC
di Rumah Sakit Charis Medica Batam pada bulan Juni 2010 yaitu 37
responden.
3.3.2

Sampel
Sampel adalah sebagian yang di ambil dari keseluruhan objek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. maka sampel yang
dipilih dengan menggunakan sampel Total sampling yaitu dilakukan
dengan mengambil kasus atau seluruh responden dari populasi.
Ada dua kriteria Sampel yang perlu dicantumkan yaitu:
a. Kriteria inklusi (kriteria yang layak diteliti)
Adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi
target dan terjangkau yang akan diteliti (Nursalam dan Pariani,
2001:66).
Pertimbangan ilmiah harus menjadi pedoman dalam menentukan
kriteria inklusi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:
a. Ibu-ibu post section Caesar di Rumah Sakit Charis Medika.
b. Yang bersedia jadi responden.
b. Kriteria eksklusi (kriteria yang tidak layak diteliti)
Adalah menghilangkan/mengeluarkan subyek yang memenuhi
kriteria inklusi dan studi karena berbagai sebab (Nursalam dan
Pariani, 2001:66).
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:
a. Ibu-ibu post section Caesar yang tidak berada di Rumah
Sakit Charis Medika.
b. Yang tidak bersedia menjadi responden (Setiadi, 2007: 178).

3.4

Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan


antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitianpenelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2005).
Adapun kerangka konsep penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu
tentang mobilisasi dini post sectio caesar dapat dilihat pada bagan dibawah
ini.
Tabel 3.4.1
Kerangka Konsep

Pengetahuan ibu post section Caesar tentang mobilisasi dini


a. Definisi mobilisasi dini
b. Tujuan mobilisasi Dini
c. Manfaat mobilisasi Dini
d. Tahap-tahap mobilisasi Dini
e. Kerugian tidak melakukan mobilisasi Dini
3.5

Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang
dimiliki atau di dapat oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian
tertentu seperti umur, jenis kelamin, dan lain-lain (Notoadmodjo, 2005).
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah Gambaran pengetahuan Ibu
Post SC Tentang Mobilisasi Dini.

3.6 Definisi Operasional


Untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel diamati
atau diteliti, perlu sekali variabel-variabel tersebut diberi batasan atau definisi
operasional (Notoadmodjo, 2005).

Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

TABEL 3.6.1
DEFINISI OPERASIONAL

No. Variabel
Definisi Operasional Alat Ukur Skala
1 Pengetahuan Hal-hal yang diketahui Kuesioner Ordial
ibu post SC

Hasil Ukur
1 Baik=76 100%

ibu tentang mobilisasi


dini :

2 Cukup=56 - 75%

tentang
mobilisasi

Definisi mobilisasi

3 kurang = <56%

dini.
-

Tujuan mobilisasi
dini.

Manfaat mobilisasi
dini.

Tahap-tahap

(Rumengan, 2008)

mobilisasi dini.
-

Kerugian tidak
melakukan
mobilisasi dini.

3.7 Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan sendiri di Rumah Sakit Charis Medica Batam
dengan menggunakan kuesioner untuk mendapatkan data responden. Caranya
saat memberikan kuesioner, responden menerima surat yang terdiri dari surat
persetujuan menjadi responden dan mengisi kuesioner, sebelum responden
mengisi kuesioner harus telah menandatangani lembaran persetujuan,
kemudian responden diberi kesempatan untuk mengisi kuesioner.
3.8 Pengolahan Data
3.8.1 Editing
Yaitu langkah yang diambil untuk melakukan pengecekan kelengkapan
data, kesinambungan data dan keragaman data
3.8.2 Coding
Pengkodean yaitu langkah yang diambil untuk memberi kode setiap
responden dan jawaban kuesioner agar memudahkan pengolahan data.
3.8.3 Tabulating
Yaitu pengelompokkan data dalam suatu bentuk tabel menurut sifat,
yang dimiliki sesuai tujuan penelitian dan disajikan dalam bentuk
narasi dan tabel distribusi frekuensi

3.8.4 Cleaning
Pengecekan kembali data dari kuesioner apakah ada kesalahan atau
tidak.

3.9

Analisis Data
Analisa data secara univariate dengan melihat hasil perhitungan frekuensi
dan presentasi hasil yang nantinya dapat dipergunakan sebagai tolak ukur
pembahasan dan kesimpulan .
Analisa data di tampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan
dipresentasikan dari tiap-tiap variabel dengan menggunakan rumus:

P =

Keterangan : P = presentasi
f = Jumlah jawaban yang benar
n = Jumlah soal
setelah mendapatkan perhitungan data sebelumnya, nilai-nilai tersebut di
kelompokkan 3 kategori yaitu :
a.
b.
c.

Kategori baik bila di jawab benar oleh responden 76 - 100%


Kategori cukup bila di jawab benar oleh responden 56 - 75%
Kategori kurang baik bila dijawab benar oleh responden <56%
(Jemmy Rumengan, 2008)

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian


4.1.1 Sejarah
Rumah Sakit Charis Medika beroperasi di bawah naungan PT. Charis
Medika yang dikelola oleh Grace Polyclinics Group of Companies
yang berpusat di Singapura. PT. Charis Medika didirikan oleh Tn. Ali
Riyanto Sukirman pada bulan Agustus Tahun 2005 dengan dasar visi
dan komitmen yang jelas dalam bidang kesehatan.

Di Batam, PT. Charis Medika mempunyai beberapa klinik yaitu Charis


Klinik yang didirikan pada akhir Tahun 2006 yang berlokasi di Jl.
Imam Bonjol No. 3, Nagoya Batam. Dan Klinik Charis di Panbil
Industrial Estate.

Sedangkan di Singapura, Katong Polyclinics & Surgery Group of


Companies yang telah berdiri pada Tahun 1980. Group kami memiliki
7 klinik umum: Katong Pharmacy (Apotik) dan Katong Slimming &
Beauty (Klinik Kecantikan). Selain dari itu grup kami juga memiliki
Katong Nursing Home (Rumah Jompo) di Malaysia.
PT. Charis Medika telah berhasil melayani beberapa perusahaan yang
bergerak di bidang elektronik dan perhotelan. Disamping itu PT.
Charis Medika juga melayani pasien-pasien umum yang kini telah
menjadi pelangan tetap Charis dimana mereka telah memiliki kepuasan
terhadap pelayanan dan obat-obatan yang diberikan.

4.1.2 Pemimpin
Kepemimpinan Rumah Sakit Charis Medika Kota Batam saat ini
dipimpin oleh seseorang Direktur yaitu Dr. Johana Aquarista.

4.1.4 Fungsi dan Peran


Menyelenggarakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis dan
non medis, pelayanan asuhan keperawatan, pelayanan rujukan,
pendidikan dan pelatihan, pelatihan dan pengembangan serta
administrasi umum dan keuangan.

4.1.5 Komitmen
Memberikan

pelayanan

terbaik

dengan

kelas

dunia

serta

merealisasikan pengobatan rasional sehingga pelayanan yang optimal


menjadi milik kita semua.

4.1.6 Visi dan Misi


a. Visi

Membangun hubungan berjangka panjang dengan dasar saling


menguntungkan.
b. Misi
Pelayanan kesehatan secara terpadu, sehingga kontrol terhadap
biaya dan rasionalisasi diagnosa dan terapi bisa terkendali.

4.2 Hasil Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada ibu-ibu yang melakukan persalinan dengan
section Caesar di Rumah Sakit Charis Medika pada bulan juni 2010 dengan
jumlah respoden 37 orang. Data yang diperoleh melalui angket disajikan
dalam bentuk tabel sebagai berikut
Grafik 4.2.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Ibu Post Sectio Caesar Tentang Mobilisasi Dini di Ruang Kebidanan
Rumah Sakit Charis Medika Kota Batam
Tahun 2010

Berdasarkan tabel 4.2.1 diketahui bahwa gambaran pengetahuan ibu


Post Sectio Caesar tentang mobilisasi dini yang tingkat pengetahuan

baik sebanyak 6 responden (16,22%), cukup sebanyak 15 responden


(40,54%), dan kurang sebanyak 16 responden (43,24%).

Tabel 4.2.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Ibu Post Sectio Caesar Tentang Definisi Mobilisasi Dini di Ruang
Kebidanan Rumah Sakit Charis Medika Kota Batam
Tahun 2010
Definisi
MobilisasiDini

Frekuensi

Persentasi (%)

Baik
Cukup
Kurang
Total

3
14
20
37

8,11%
37,84 %
54,05 %
100 %

Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2010


Berdasarkan tabel 4.2.1 diketahui bahwa gambaran pengetahuan ibu
Post Sectio Caesar tentang definisi mobilisasi dini yang tingkat
pengetahuan baik sebanyak 3 responden (8,11 %), cukup sebanyak 14
responden (37,84 %), dan kurang sebanyak 20 responden (54,05 %).

Tabel 4.2.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Ibu Post Sectio Caesar Tentang Tujuan Mobilisasi Dini di Ruang
Kebidanan Rumah Sakit Charis Medika
Kota Batam Tahun 2010
Tujuan Mobilisasi
Dini
Baik

Frekuensi

Persentasi (%)

16,22 %

Cukup
18
Kurang
13
Total
37
Sumber : Hasil Penelitiian Tahun 2010

48,65 %
35,13 %
100 %

Berdasarkan tabel 4.2.2 diketahui bahwa gambaran pengetahuan ibu


Post Sectio Caesar tentang tujuan mobilisasi dini yang tingkat
pengetahuan baik sebanyak 6 responden (16,22%), cukup sebanyak 18
responden (48,65%), dan kurang sebanyak 13 responden(35.13 % ).

Tabel 4.2.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Ibu Post Sectio Caesar Tentang Manfaat Mobilisasi Dini di Ruang
Kebidanan Rumah Sakit Charis Medika
Kota Batam Tahun 2010
Manfaat Mobilisasi
Frekuensi
Dini
Baik
4
Cukup
15
Kurang
18
Total
37
Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2010

Persentasi (%)
10.81 %
40,54 %
48,65 %
100 %

Berdasarkan tabel 4.2.3 diketahui bahwa gambaran pengetahuan ibu


Post Sectio Caesar tentang manfaat mobilisasi dini yang tingkat
pengetahuan baik sebanyak 4 responden (10,81%), cukup sebanyak 15
responden (40,54%), dan kurang sebanyak 18 responden (47,65%).

Tabel 4.2.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Ibu Post Sectio Caesar Tentang Tahap -Tahap Mobilisasi Dini di
Ruang Kebidanan Rumah Sakit Charis Medika
Kota Batam Tahun 2010
Tahap-Tahap
Mobilisasi Dini

Frekuensi

Persentasi (%)

Baik
7
Cukup
13
Kurang
17
Total
37
Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2010

18,92 %
35,13 %
45,95 %
100

Berdasarkan tabel 4.2.4 diketahui bahwa gambaran pengetahuan ibu


Post Sectio Caesar tentang tahap-tahap mobilisasi dini yang tingkat
pengetahuan baik sebanyak 7 responden (18,92 %), cukup sebanyak 13
responden (35,13 %), dan kurang sebanyak 17 responden (45,95 %).
Tabel 4.2.5
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Ibu Post Sectio Caesar Tentang Kerugian Tidak Melakukan
Mobilisasi Dini di Ruang Kebidanan Rumah Sakit
Charis Medika Kota Batam Tahun 2010
Kerugian Tidak
melakukan Mobilisasi Dini
Baik
Cukup
Kurang
Total

Frekuensi

Persentasi (%)

9
12
16
37

24,33%
32,43%
43,24%
100 %

Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2010


Berdasarkan tabel 4.2.5 diketahui bahwa gambaran pengetahuan ibu
Post Sectio Caesar tentang kerugian tidak melakukan mobilisasi dini
yang tingkat pengetahuan baik sebanyak 9 responden (24,33 %), cukup
sebanyak 12 responden (32,43 %), dan kurang sebanyak 16 responden
(43,24%).

4.3 Pembahasan
Dari hasil penelitian mengenai Gambaran Pengetahuan Ibu Post Sectio
Caesar Tentang Mobilisasi Dini di Rumah Sakit Charis Medika Kota Batam
Bulan Juni Tahun 2010 sebagai berikut :

4.3.1

Gambaran Pengetahuan Ibu Post Sectio Caesar Tentang


Mobilisasi Dini di Rumah Sakit Charis Medika Kota Batam
Tahun 2010.
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Charis Medika
Kota Batam Pada Bulan Juni 2010 bahwa gambaran pengetahuan ibu
Post Sectio Caesar tentang mobilisasi dini adalah kurang sebanyak 16
responden (43,24%).
Hal ini dapat dijelaskan, bahwa ibu kurang mengetahui definisi
mobilisasi dini dikerenakan pengetahuan ibu yang masih kurang. Hal
ini terkait dengan teori Lawrence Green bahwa pengetahuan menjadi
faktor mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku
seseorang. Hal Ini juga terkait dengan pendapat Notoatmodjo (2003)
pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah melakukan
pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan (kognitif)
merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan
seseorang (overt behavior).

4.3.2

Gambaran Pengetahuan Ibu Post Sectio Caesar Tentang Definisi


Mobilisasi Dini di Rumah Sakit Charis Medika Kota Batam
Tahun 2010.
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Charis Medika
Kota Batam Pada Bulan Juni 2010 bahwa gambaran pengetahuan ibu
Post Sectio Caesar tentang definisi mobilisasi dini adalah kurang
sebanyak 20 responden (54,05 %).

Hal ini dapat dijelaskan, bahwa ibu kurang mengetahui definisi


mobilisasi dini dilatar belakangin oleh pendidikan ibu yang sebagian
besar hanya tamatan SMP.
Hal ini terkain dengan pendapat Wied Hary (1996) Pendidikan turut
pula

menentukan

mudah

tidaknya

seseorang

menyerap

dan

memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya


semakin

tinggi

pendidikan

seseorang

semakin

baik

pula

pengetahuannya.
Pendidikan merupakan salah satu factor yang memepengaruhi
persepsi seseorang untuk lebih menerima ide-ide dan teknologi baru,
serta dapat membuat seseorang lebih mudah mengambil keputusan
dan bertindak. (SDKI, 1997)
4.3.3

Gambaran Pengetahuan Ibu Post Sectio Caesar Tentang Tujuan


Mobilisasi Dini di Rumah Sakit Charis Medika Kota Batam
Tahun 2010.
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Charis Medika
Kota Batam Pada Bulan Juni 2010 bahwa gambaran pengetahuan ibu
Post Sectio Caesar tentang tujuan mobilisasi dini adalah cukup
sebanyak 18 responden (48,65 %).
Hal ini dapat dijelaskan, bahwa ibu mungkin karena ibu-ibu sering
mendengar tujuan mobilisasi dini.
Hal ini terkait dengan pendapat Notoatmodjo (2005) bahwa
pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang
memungkinkan seseorang untuk dapat memecahkan masalah yang

dihadapi. Walau tingkat pengetahuan kesehatan akan berpengaruh


kepada perilaku, selanjutnya perilaku kesehatan akan berpengaruh
kepada meningkatnya indikator kesehatan masyarakat, namun perilaku
kesehatan ini baru dapat dilihat beberapa tahun kemudian.

4.3.4

Gambaran Pengetahuan Ibu Post Sectio Caesar Tentang Manfaat


Mobilisasi Dini di Rumah Sakit Charis Medika Kota Batam
Tahun 2010.
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Charis Medika
Kota Batam Pada Bulan Juni 2010 bahwa gambaran pengetahuan ibu
Post Sectio Caesar tentang manfaat mobilisasi dini adalah kurang
sebanyak 18 responden (48,65 %)
Hal ini dapat menggambarkan bahwa ibu-ibu masih kurang
mendapatkan informasi mengenai manfaat mobilisasi dini.
Menurut Wied Hari A (1996) informasi dapat memberi kita
pengaruhpada pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang memiliki
pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang
baik dari berbagai media misalnya TV, radio atau surat kabar hal ini
dapat meningkatkan pengetahuan seseorang.

4.3.5

Gambaran Pengetahuan Ibu Post Sectio Caesar Tentang TahapTahap Mobilisasi Dini di Rumah Sakit Charis Medika Kota
Batam Tahun 2010.

Dari hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Charis Medika


Kota Batam Pada Bulan Juni 2010 bahwa gambaran pengetahuan ibu
post sectio caesar tentang tahap-tahap mobilisasi dini adalah kurang
sebanyak 17 responden (45,95 %).
Hal ini menggambarkan bahwa ibu-ibu belum pernah mencoba
melakukan mobilisasi dini.
Hal ini terkait dengan pendapat Notoatmodjo (2003) bahwa perilaku
seseorang atau masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh
pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi dan sebagainya dari orang
atau masyarakat yang bersangkutan. Disamping itu, ketersediaan
fasilitas, sikap dan perilaku para petugas kesehatan terhadap
kesehatan juga akan mendukung dan memperkuat terbentuknya
perilaku.
4.3.6

Gambaran Pengetahuan Ibu Post Sectio Caesar Tentang


Kerugian Tidak Melakukan Mobilisasi Dini di Rumah Sakit
Charis Medika Kota Batam Tahun 2010.
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Charis Medika
Kota Batam Pada Bulan Juni 2010 bahwa gambaran pengetahuan ibu
Post Sectio Caesar tentang kerugian tidak melakukan mobilisasi dini
adalah kurang sebanyak 16 responden (43,24 %).
Hal

ini

menggambarkan

bahwa

ibu-ibu

belum

mempunyai

pengalaman kerugian tidak melakukan mobilisasi dini. Hal ini terkait


dengan pendapat Notoatmodjo (2005) bahwa pengetahuan bisa
didapat berdasarkan pengalaman pribadi maupun pengalaman orang

lain. Dari pengalaman dan penelitian terbukti perilaku yang disadari


oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak
disadari oleh pengalaman.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat
diambil beberapa kesimpulan, yaitu :

5.1.1

Berdasarkan

hasil

penelitian

diketahui

bahwa

Gambaran

pengetahuan ibu post Sectio Caesar tentang mobilisasi dini adalah


kurang sebanyak 16 responden ( 43,24% )
5.1.2

Berdasarkan

hasil

penelitian

diketahui

bahwa

Gambaran

pengetahuan ibu post Sectio Caesar tentang definisi mobilisasi dini


adalah kurang sebanyak 20 responden ( 54,05 % )
5.1.3

Berdasarkan

hasil

penelitian

diketahui

bahwa

Gambaran

pengetahuan ibu post Sectio Caesar tentang tujuan mobilisasi dini


adalah cukup sebanyak 18 responden ( 48,65 % )
5.1.4

Berdasarkan

hasil

penelitian

diketahui

bahwa

Gambaran

pengetahuan ibu post Sectio Caesar tentang Manfaat mobilisasi


dini adalah kurang sebanyak 18 responden (48,65 %).
5.1.5

Berdasarkan

hasil

penelitian

diketahui

bahwa

Gambaran

pengetahuan ibu post Sectio Caesar tentang tahap-tahap mobilisasi


dini adalah kurang sebanyak 17 responden (45,95%)
5.1.6

Berdasarkan

hasil

penelitian

diketahui

bahwa

Gambaran

pengetahuan ibu post Sectio Caesar tentang kerugian tidak


melakukan mobilisasi dini adalah kurang sebanyak 16 responden
(43,24%)

5.2 Saran
5.2.1

Bagi Institusi Rumah Sakit


Sebagai bahan masukan bagi Ruang Kebidanan Rumah Sakit Charis
Medica Tahun 2010 untuk dapat lebih mengoptimalkan dalam

perawatan pada ibu Post Sectio Caesar sebagai upaya pendampingan


tindakan mobilisasi dini.

5.2.2

Bagi Institusi Pendidikan


Sebagai bahan pengembangan keilmuan di bidang kebidanan mengenai
pengaruh pengetahuan ibu Post Sectio Caesar terhadap mobilisasi dini.

5.2.3

Bagi responden
Sebagai bahan informasi mengenai mobilisasi dini bagi ibu-ibu Post
Sectio Caesar.

5.2.4

Bagi Peneliti
Dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat peneliti selama
mengikuti perkuliahan dan sebagai salah satu syarat memperoleh Gelar
Ahli Madya D III Kebidanan.

5.2.5

Bagi Peneliti Selanjutnya


Hasil penelitian ini dapat memberi informasi untuk pengembangan
penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Hanantoponco. (2009). Sectio Caesar http://hanantoponco.blogspot.com /


2009/01/31/sc.html. diperoleh pada tanggal 20 mei 2010.
Janah. (2009). Pentingnya Mobilisasi Dini. http://bidanlia.blogspot.com/2009/05/
pentingnya-mobilisasi-dini.html. diperoleh pada tanggal 2 Mei
2010.
Janet Whalley; Simkin; Ann Keppler. (2008). Kehamilan dan Persalinan. Jakarta
: PT Bhuana Ilmu Popular
Kusnawan.

Eka.
(2008).
Pentingnya
Bergerak
Pasca
Operasi.
http://spesialisbedah.com/2008/11/pentingnya-bergerak-pascaoperasi. diperoleh tpada tanggal 4 april 2010.

Manuaba. (1998). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : penerbit


Arcan
Mochtar Rustam. (1998). Sinopsis Obstetri. Jilid 2. Jakarta : EGC.

Mansjoer et al. (2001). Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 1 Edisi 3. Jakarta : Media
Aesculapius
Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Rieneka Cipta.
(2003). Pendidikan perilaku kesehatan. Jakarta : Rieneka
Cipta.
Prawirohardjo. (2005). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yasasan Bina Pustaka
Rumengan, Jemmy.(2009). Metodologi Penelitian Kesehatan. Bandung :
Citapustaka.
Setiadi (2007). Konsep Dan Penulisan Riset Keperawatan. Surabaya : Graha
Ilmu.

Lampiran 3

LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN


Kepada Yth,
Ibu post Sectio Caesar
Di_ RS.Charis Medika
Responden yang saya hormati,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, adalah Mahasiswi program DIII
Kebidanan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Batam.
Nama

: Chornalya Violita

NPM

: 41107024

Alamat

: Griya Kurnia Djaja Jl. Gelatik 5 No. 27 Batam Centre,

Batam
Bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan judul Gambaran Pengetahuan
Ibu Post Sectio Caesar (SC) Tentang Mobilisasi Dini di Rumharis Medika Kota
Batam Tahun 2010 dalam penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang
merugikan bagi responden. Maka saya mohon kesedian mahasiswi untuk
menandatangani lembar persetujuan dan menjawab pertanyaan ini sesuai dengan
petunjuk yang ada. Jawaban pertanyaan yang responden berikan, akan saya jaga
kerahasiannya.
Atas perhatian dan partisipasi responden, saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya

Peneliti

Lampiran 4

LEMBAR KESEDIAN MENJADI RESPONDEN


Dengan menandatangani lembaran ini, saya memberikan persetujuan untuk
mengisi identitas responden pada lembar kuisioner yang mengadakan penelitian
tentang Gambaran Pengetahuan Ibu Post Sectio Caesar (SC) Tentang Mobilisasi
Dini di Rumharis Medika Kota Batam Tahun 2010 yang diberikan oleh
mahasiswi DIII kebidanan Universitas Batam :
Nama

: CHORNALYA vIOLITA

NPM

: 41107024

Alamat

: Griya Kurnia Djaja Jl. Gelatik 5 No. 27 Batam Centre,

Batam

Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak akan membahayakan keselamatan saya,
dan jawaban yang saya berikan akan dijaga kerahasiannya. Saya telah diberikan
kesempatan untuk bertanya dalam penelitian ini, saya menyatakan secara sukarela
berperan dalam penelitian ini.
Demikian surat pernyataan ini saya tandatangani tanpa ada paksaan.

Responden

Lampiran 5

LEMBAR KUISIONER

Tingkat Pengetahuan Ibu Post Sectio Caesar Tentang Mobilisasi Dini Di


Rumah Sakit Charis Medica Batam 2010

Pada kesempatan ini, saya akan mengajukan beberapa pertanyaan pada ibu-ibu
mengenai pengetahuan tentang Mobilisasi Dini. Jawaban yang akan ibu berikan
tidak tampak negative. Atas perhatiannnya sebagai responden saya ucapkan terima
kasih.

Petunjuk pengisian:

Baca dengan teliti

Beri tanda ceklist pada jawaban yang sesuai dengan


anda

A. IDENTITAS / BIODATA
Tanggal Penelitian:
Pendidikan

Alamat

B. PENGETAHUAN
No

Pernyataan

Benar

Pengertian
1.
Suatu aktifitas atau kegiatan yang dilakukan ibu disebut
juga dengan mobilisasi.
2.
Mobilisasi

dini

adalah

untuk

secepat

mungkin

membimbing ibu keluar dari tempat tidurnya.


3.
Mobilisasi adalah proses istirahat total bagi ibu-ibu
4.

setelah operasi.
Mobilisasi dini adalah suatu pergerakan, posisi atau
adanya kegiatan yang dilakukan ibu setelah beberapa

Salah

5.

jam melahirkan dengan persalianan operasi caesar.


Tujuan dari mobilisasi dini
Pergerakan
tidak
berpengaruh
dalam
proses

6.

penyembuhan luka operasi Caesar.


Tujuan pergerakan adalah membantu

7.

penyembuhan penderita / ibu yang sudah melahirkan


Pergerakan merupakan faktor yang menonjol dalam

jalannya

mempercepat pemulihan setelah operasi bedah caesar


dan dapat mencegah komplikasi setelah melahirkan
8.

operasi Caesar.
Memulihkan kesehatan mental dan fisik adalah salah
satu tujuan perawatan masa setelah melahirkan.

9.

Manfaat mobilisasi dini


Menurut ibu pergerakan setelah melakukan operasi itu
apakah tidak ada manfaatnya.

10. Beberapa jam setelah operasi Caesar ibu dianjurkan


untuk melakukan mobilisasi Dini agar dapat merasa
lebih sehat.
11. Salah satu manfaat dari melakukan mobilisasi Dini
adalah untuk mempercepat organ-organ tubuh bekerja
seperti semula.
12. Dengan pergerakan ibu dapat merawat anaknya dan ibu
juga merasa cepat pulih.
Tahap-tahap mobilisasi dini
13. Pada 6 jam pertama ibu setelah melahirkan melalui
operasi bedah Caesar ibu dianjurkan untuk duduk
14. Tahap-tahap pergerakan setelah melahirkan melalui
operasi Caesar adalah mula-mula ibu berdiri kemudian
ibu boleh berjalan dan berlari.

15. Gerakan miring ke kanan dan ke kiri yang dapat dimulai


sejak 6 - 10 jam setelah ibu sadar dari operasi bedah
Caesar.
16. Setelah 24 jam operasi bedah Caesar, ibu dianjurkan
sudah dapat berlari.
Kerugian tidak mekakukan mobilisasi dini
17. Kerugian yang dapat terjadi pada ibu yang tidak
melakukan pergerakan setelah operasi adalah infeksi
pada luka jahitan dan salah satu tanda dari infeksi adalah
peningkatan suhu tubuh ibu.
18. Luka operasi setelah melahirkan

akan

lambat

sembuhnya adalah salah satu kerugian bagi ibu-ibu yang


tidak melakukan pergerakan setelah operasi.
19. Pergerakan setelah operasi tidak boleh dilakukan karena
dapat menyebabkan luka jahitan operasi lepas.
20. Salah satu kerugian tidak melakukan mobilisasi adalah
perdarahan yang tidak normal.

Anda mungkin juga menyukai