OLEH:
MUSLIANA
NPM : 41109120
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BATAM
TAHUN 2010
HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PERCEPATAN
OLEH:
MUSLIANA
NPM : 41109120
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BATAM
TAHUN 2010
ABSTRAK
Latar Belakang : Di Amerika pada tahun 2005, jumlah pasien yang memilih untuk
tidak melakukan mobilisasi dini setelah menjalani persalinan caesaria sebanyak 60%.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan mobilisasi dini dengan percepatan
penyembuhan luka bekas operasi pada ibu post sectio caesaria di Rumah sakit Umum
Daerah kota Batam tahun 2010.
Metode Penelitian : Desaian penelitian dilakukan dengan cross sectional
menggunakan data primer. Dilakukan dari tanggal 01-25 Juni 2010 terhadap
30 responden, dimana pengumpulan data menggunakan observasi kemudian dianalisa
dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi.
Hasil : Dari hasil penelitian jumlah ibu post sectio caesaria yang melakukan dengan
baik mobilisasi dini dengan percepatan penyembuhan luka baik sebanyak
25 responden (83,3 %) dan ibu post sectio caesaria yang tidak melakukan dengan
baik mobilisasi dini dan percepatan penyembuhan luka kurang baik sebanyak
5 responden (16,7 %). Sedangkan ibu post sectio caesaria yang melakukan dengan
baik mobilisasi dini dan penyembuhan luka kurang baik sebanyak 0 responden (0 %)
dan ibu post sectio caesaria yang tidak melakukan dengan baik mobilisasi dini dan
pnyembuhan luka baik sebanyak 0 responden(0 %).
Kesimpulan : ibu post sectio caesaria yang melakukan mobilisasi dini dengan baik
maka akan mengalami percepatan penyembuhan luka bekas operasi baik.
Kata Kunci : Mobilisasi dini, percepatan penyembuhan luka, ibu post Sectio
caesaria
Kepustakaan : 10 buku + 3 artikel (1998 2009).
BIODATA
Nama : Musliana
Agama : Islam
NAMA : MUSLIANA
NPM : 41109120
JUDUL KTI
Mengetahui,
Nama : Musliana
NPM : 41109120
Diterima oleh Tim Penguji pada ujian sidang di Program Studi DIII Kebidanan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Batam Tahun Akademik
2009/2010.
Mengetahui
Ketua Program Studi DIII Kebidanan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Lembar Persembahan
Allah akan meninggikan derajat orang orang yang beriman diantara
kamu dan orang yang mempunyai ilmu pengetahuan beberapa derajat.
(Al Mujaadilah : 11)
Syukur Alhamdulillah......
Kini tetesan keringatmu telah berhasil kuwujudkan dalam
bentuk impian yang nyata...
Ku tahu.....
Semua yang ananda lakukan belum cukup untuk
membalas pengorbananmu
Tapi kini....
Terimalah persembahanku ini sebagai tanda bakti ananda
kepada Ayahanda dan Ibunda
Semoga kelak dikemudian hari, ananda dapat
memberikan yang terbaik
Bagi Ayahanda dan ibunda tercinta
Serta buat Saudara-Saudariku yang manis
Yang senantiasa selalu mendukung dalam menyelesaikan
karya kecil ini
Kupersembahkan karya kecil ini untuk orang
Yang paling ku cintai dan sayangi dalam hidupku
Ayahanda H.. Muhammad Abdullah
Ibunda Hj. Maimnunah
Kakanda Rumadi
Keluarga besarku yang tidak bisa kusebutkan satu
persatu baik di Batam, tj. Pinang, Pekanbaru dan Dabok
singkep
Serta Sahabatku - sahabtaku
Love and Miss you all...may Allah bless Us..
Semoga Karya kecil ini merupakan persembahan yang
termanis..
Sembah Sujud Ananda
Musliana
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun Karya Tulis Ilmiah ini yang
diajukan untuk melengkapi dan memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
kesulitan tetapi berkat pengarahan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak,
sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini perkenankan
Universitas Batam.
2. Bapak dr. Muharso, SKM selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
3. Ibu Dainty Marternity, SST sebagai Kepala Program Studi Ilmu Kebidanan
Universitas Batam.
4. Ibu Ns. Desy Kemalasari, S.kep selaku pembimbing I Karya Tulis Ilmiah
5. Seluruh Dosen dan staf pengajar Prodi Ilmu Kebidanan Universitas Batam, Yang
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini belum sempurna
karena keterbatasan kemampuan penulis, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah
ini.
Penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bukan hanya
untuk penulis tetapi juga dapat memberikan inspirasi bagi berbagai pihak yang
membutuhkan
Batam, Agustus 2010
Musliana
DAFTAR ISI
Halaman judul
Abstrak.................................................................................................................... iii
Biodata..................................................................................................................... iv
Lembar pengesahan KTI......................................................................................... v
Lembar pengesahan................................................................................................. vi
Motto....................................................................................................................... vii
Kata Pengantar .................... viii
Daftar Isi ................................................ x
Daftar tabel............................................................................................................. xiii
Daftar Gambar........................................................................................................ xiv
Daftar lampiran........................................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
5.1 Kesimpulan.......................................................................................... 43
5.2 Saran.................................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Daftar Tabel
Tabel
Luka...................................................................................................... 39
Daftar Gambar
Lampiran 2. Surat permohonan izin penelitian di RSUD Batu Aji Kota Batam
Lampiran 3. Surat balasan izin penelitian di RSUD Batu Aji Kota Batam
PENDAHULUAN
melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan sayatan
rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 5000 gram
(wiknjoesastro, 2000).
angka inmobilisasi pada pasca operasi caesaria adalah 40-80 tiap 100.000
persalinan bedah caesar. Hal ini dibuktikan dengan Sebuah Studi yang
sebanyak 60 %.
pada tahun 2007 adalah 921.000 dari 4.039.000 persalinan atau sekitar
dini yaitu 6 jam setelah bedah caesaria tersebut.. Dan hanya 15 % yang
Data yang didapat dari Dinas Kesehatan Kota Batam pada tahun 2009,
bahwa sekitar 2.174 ibu hamil yang melahirkan dengan Sectio caesaria dan
4 orang diantaranya meninggal. Sedangkan data yang peneliti dapat dari
Rumah Sakit Umum jumlah ibu yang mengalami operasi sectio caesaria
Hasil dari studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di Rumah Sakit
mobilisasi dini, rasa nyeri pada bekas sectio caesaria, ketakutan ibu
terhadap luka jahitannya akan lepas. Hal ini di buktikan dengan jumlah
mobilisasi dini dan ibu tidak mengerti tentang pentingnya mobilisasi dini
pada ibu post Sectio Caesarea di Rumah Sakit Umum Daerah Batu Aji
2.174 ibu yang melahirkan dengan caesaria, dan data dari RSUD Kota
Batam pada Bulan April sekitar 30 orang yang melahirkan dengan sectio
caesaria.
1.4 Tujuan
Kota Batam.
b.Untuk mengetahui jumlah ibu post sectio caesaria yang tidak melakukan
peningkatan dilakukan mobilisasi dini pada ibu post Sectio caesaria, demi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi bagi ibu Post
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Defenisi
Suatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada
dinding perut dan dinding rahim dengan sayatan rahim dalam keadaan utuh
2.1.2 Istilah
Dari semula telah direncanakan bahwa bayi akan dilahirkan secara sectio
Dalam hal ini kita mencoba bersikap menunggu kelahiran biasa (partus
Adalah suatu operasi tanpa mengeluarkan janin dari kavum uteri (tentunya
Sectio caesaria oleh ahli disebut obstetric panacea, yaitu obat atau tarapi
2.1.3 Jenis
Insisi pada segmen bawah uterus, teknik ini paling sering dilakukan.
Keunggulannya adalah :
Insisi memanjang pada segmen atas uterus atau pada korpus uteri.
Pembedahan ini kurang disukai karena lebih besar bahaya peritonitis dan
kira-kira 4 kali lebih besar bahaya rupture uteri pada kehamilan yang akan
2.1.4 Etiologi
Operasi sectio caesaria seharusnya dilakukan jika keadaan medis
1. Indikasi ibu
Apabila bayi terlalu besar atau pintu atas panggul terlalu kecil.
b. Plasenta Previa
f. Kegagalan persalinan
Persalinan tidak maju, disebabkan serviks kaku, sering terjadi pada ibu
2. Indikasi janin
a. Janin besar
3. Pertimbangan lain yaitu ibu dengan resiko tinggi persalinan, apabila telah
rahim yang sudah pernah mengalami operasi seperti sectio caesaria klasik,
4. Kontra Indikasi
1. Janin mati,
caesaria yaitu :
a. Anesthesi Lokal
Bius lokal merupakan alternative yang aman namun anesthesi ini tidak
dianjurkan pada ibu hamil yang menderita eklmsia, obesitas, atau alergi
pada bagian lokal sekitar jaringan yang akan dilakukan sayatan pada sectio
Pembiusan ini paling banyak dilakukan untuk kasus sectio caesaria, sebab
relatif aman dan ibu tetap terjaga kesadarannya. Pembiusan ini dilakukan
dengan cara memasukkan obat anesthesi pada daerah lumbal dengan jarum
2.1.6 Komplikasi
a. Infeksi puerperalis atau nifas bisa terjadi dari infeksi ringan yaitu
kenaikan suhu beberapa hari saja, sedang yaitu kenaikan suhu lebih tinggi
disertai dehidrasi dan perut sedikit kembung, berat yaitu dengan peritonitis
b. Perdarahan akibat atonia uteri atau banyak pembuluh darah yang terputus
a). Hipoxia
b). Depresi pernapasan
dengan kassa, secara periodic pembalut luka diganti dan luka dibersihkan.
oleh tubuh agar tidak terjadi hipotermi, dehidrasi, dan komplikasi pada
organ-organ tubuh lainnya, jumlah cairan yang keluar di ukur, hal ini
cairan peroral.
3). Diit
Jumlah dapat dinaikkan pada hari pertama dan kedua pasca bedah,
kemudian bubur saring, minuman susu dan buah, selanjutnya makan bubur
pasien.
4). Nyeri
Sejak penderita sadar dalam 24 jam pertama, rasa nyeri masih dirasakan di
daerah operasi, untuk mengurangi rasa nyeri dapat diberikan obat analgetik
- Setelah sadar pasien boleh menggerakkan kaki, miring kanan dan kiri
- Kateterisasi dan infuse akan dibuka pada hari kedua atau ketiga.
mempengaruhi penyembuhan dari luka ini antara lain adalah suplai darah,
a. Sewaktu incisi, maka beberapa sel epitel, sel dermis dan jaringan kulit akan
mati. Ruang incisi akan diisi oleh gumpalan darah dalam 24 jam pertama
b. Dalam 2-3 hari kemudian, exudant akan mengalami resolusi dan proleferasi
d. Pada hari kelima, tensil strenght (kekuatan untuk mencegah terbuka kembali
luka
e. Pada hari ke 7-8, epiterisasi terjadi dan luka akan sembuh. Kecepatan
epitelisasi adalah 0,5 mm perhari, berjalan tepi luka kearah tengah atau
tetapi proses melahirkan bayi sendiri hanya berlangsung 5-10 menit (kasdu,
2003).
a. Sayatan Melintang
Keuntungan dari sayatan melintang adalah perut pada rahim kuat sehingga
cukup kecil resiko menderita rupture uteri di kemudian hari. Hal ini karena
pada masa nifas, segmen bawah rahim tidak banyak mengalami kontraksi
b. Sayatan Vertikal
Disebut juga dengan operasi Caesar clasik. Sayatan dibuat secara vertical,
tegak lurus mulai dari tepat dibawah perut pusar sampai tulang kemaluan.
2. Kembar siam,
melintang yaitu :
b) Memiliki resiko empat kali lebih besar terjadi rupture uteri pada
kehamilan selanjutnya.
c) Otot-otot rahimnya lebih tebal dan lebih banyak pembuluh darah, sehingga
parut di daerah dinding atas rahim, oleh karena itu pasien tidak
a. Fase Inflamasi
Adanya respon vaskuler dan seluler yang terjadi akibat perlukaan yang
ke-4.
b. Fase proliferatif
Proses kegiatan seluler yang penting pada fase ini adalah memperbaiki
lunak yang normal, pemaparan sel fibroblas sangat jarang dan biasanya
Fibroblas akan aktif bergerak dari jaringan sekitar luka kedalam daerah
lebih spesifik adalah membentuk cikal bakal jaringan baru dan dengan
magrofag, pembuluh darah baru dan juga fibroblas sebagai kesatuan unit
dapat memasuki kawasan luka. Sejumlah sel dan pembuluh darah baru
granulasi . fase akan berakhir jika epitel dermis dan lapisan kolagen
c. Fase Maturasi
Fase ini dimulai pada minggu ke-3 setelah perlukaan dan berakhir sampai
puncak pada hari ke-10. luka dikatakan sembuh jika terjadi kontinuitas
lapisan kulit dan kekuatan jaringan parut mampu atau tidak mengganggu
masing.
2.1.11 Diagnosa
Pada kasus ini dokter memberikan diagnosa medis dengan hamil preterem
2.1.12 Prognosis
sangat menurun. Apalagi pada rumah sakit dengan fasilitas operasi yang
baik dari tenaga ahli, kematian ibu tidak lebih 2/1000 (Mochtar, 1998).
Anatomi Fungsional pada kasus sectio caesaria yang akan penulis bahas
a. Otot-otot perut
Dinding perut disusun oleh beberapa otot, sedangkan otot-otot perut yang
Otot ini terletak pada bagian antero lateral abdomen, di sebelah inferior
thoraks. Origo pada permukaan luar costa 5-12, serabut superior. Insertio
pada labium externus dan luar vagina serta musculi recti abdominis.
crista iliaca. Fungsi otot ini adalah untuk rotasi thoraxs kesisi yang
berlawanan.
Otot ini terletak pada bagian anterior dan lateral abdomen, tertutup oleh
medial. Fungsi otot ini untuk rotasi thoraxs kesisi yang sama.
Otot ini berorigo pada costalis 7-12, fascia lumbo dorsalis, labium
Otot ini terletak pada permukaan anterior abdomen, menutupi linea alba
costalis 6-8.
pubicum dan simpisis osis pubis. Insertion pada ramus inferior osisi
5. Otot Piramidalis
Otot ini terletak dibagian tengah diatas simpisis osis pubis, di depan otot
rectus abdominalis. Origo pada bagian anterior ramus superior osis pubis
dan simpisis osis pubis. Insertionya terletak p[ada linea alba. Fungsinya
2.2.1 Pengertian
(soelaiman, 1993).
mempertahankan kemandirian.
menggerakkan kakinya.
1. Penderita merasa lebih sehat dan kuat dengan mobilisasi dini. Dengan
involusi alat kndungan), sehingga otot perutnya menjadi kuat kembali dan
merawat anaknya. Perubahan yang terjadi pada ibu pasca operasi akan
Karena adanya involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak
dapat dikeluarkan dan menyebabkan infeksi dan salah satu dari tanda
4. Infeksi saluran kemih, infeksi paru, sembelit, dan luka tekan sendi .
harus tirah baring dahulu. Mobilisasi dini yang bisa dilakukan ialah
2 Setelah 6-10 jam, ibu diharuskan untuk dapat miring kekanan dan kekiri,
4 Setelah ibu dapat duduk, ibu melakukan dangling yaitu pasien duduk
5 Setelah ibu dapat duduk, dianjurkan ibu belajar berjalan (Kasdu, 2003).
1. Mobilisasi penuh
Menunjukkan syaraf motorik dan sensorik mampu mengontrol seluruh
2. Mobilisasi sebagian
yang reversible .
1. Gaya hidup
mobilitasnya.
3. Kebudayaan
Kebudayaan dapat mempengaruhi pola dan sikap dalam melakukan
4. Tingkat energi
orang yang sakit akan berbeda mobilisasinya dengan orang sehat atau
pelari.
dewasa.
Beberapa cara dapat dilakukan agar dapat bangkit setelah operasi sectio
a. Ganjal punggung dengan bantal dalam posisi setengah duduk, lalu gerakkan
kaki kedepan dan kebelakang serta berputar ke kanan dan ke kiri. Gerakan
b. Apabila tubuh semakin kuat, tekuk kedua kaki, lalu luruskan dan ulangi
semampunya.
c. Minta tolong pada suami atau perawat untuk menyangga tubuh, dan latihlah
tubuh untuk duduk tegak. Tahan tubuh dengan kedua tangan, geserlah kaki
tempat tidur.
e. Tegak dan kuatkan tubuh pada posisi berdiri sampai benar-benar stabil,
f. Jika posisi berdiri sudah cukup stabil dan kuat, lanjutkan dengan mencoba
beberapa kali latihan, rasa nyeri itu akan hilang ( Kasdu, 2003 )
1. Pengetahuan yang salah tentang mobilisasi dini, penganut teori lama tidak
akan menganjurkan pasien untuk mobilisasi dini atau pasien yang tidak
2. Psikologis, jika ibu post partum merasa tidak yakin atau takut untuk
dini.
3. Lokasi operasi yang menyulitkan pasien untuk melakukan mobilisasi dini.
Mobilisasi dini
Percepatan penyembuhan luka
post sectio caesaria
Perawatan luka
operasi
2.4 Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah hipotesis penjelas atau sebab akibat
BAB III
METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah desain Cross Sectional yaitu sebuah penelitian
yang dilakukan dalam sekali waktu saja, tidak ada perulangan dalam
dalam penelitian yang ditulis dalam bentuk kerangka atau alur penelitian.
3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan diteliti
pasca sectio caesaria di Rumah Sakit Umum Daerah Batu Aji Kota Batam
3.3.2 Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah ibu pasca sectio caesaria di Rumah Sakit
Umum Daerah Batu Aji Kota Batam pada tahun 2010. Dengan criteria inklusi
1. Kriteria Inklusi
a. Ibu pasca sectio caesaria setelah 6 jam operasi di Rumah Sakit Umum
2. Kriteria Ekslusi
a. Ibu yang tidak pacsa sectio caesaria setelah 6 jam operasi di Rumah Sakit
Tehnik Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non Random
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemanfaatan dalam mobilisasi dini
paska operasi =0
rentang gerak =1
aktif maupun
pasif.
2 Percepatan Proses Observasi Cheklist Ordinal a.Kurang
Operasi dilakukan
( fase inflamasi)
Defenisi Operasional
2005) :
1) Data Primer
Caesaria.
2) Data Sekunder
mendapatkan data tentang jumlah ibu post sectio caesaria. Selain itu data
sekunder juga dapat diperoleh melalui hasil penelitian lain yang tersusun dalam
cheklist).
1. Analisa Univariat
Terdiri dari metode deskriptif dan statistik inferensial yang digunakan untuk
2. Analisa Bivariat
independen dalam hal ini adalah mobilisasi dini dan percepatan penyembuhan
luka operasi dengan menggunakan uji statistitik Chi square. Analisa data akan
Agar analisis penelitian dapat menghasilkan informasi yang benar, maka tiga
a. Editing
b. Coding
Kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka . coding
penulis sendiri.
c. Tabulating
Data yang telah lengkap sesuai variabel yang dibutuhkan dimasukkan kedalam
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Batam di ruang
4.1. Sejarah Singkat Berdirinya Rumah Sakit Umum Daerah Kota Batam
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Batam yang beralamatkan jln. Brigjen
Katamso Batu Aji Kota Batam, berdiri pada tahun 2003. Didirikan di tanah
milik pemerintah dengan luas tanah 2 hektar dan luas bangunan 1 hektar.
Dengan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Batam dr. Fardiani Nurdin,
1. Ruangan Direktur
3. Ruangan UGD
5. Ruangan catring
7. Ruangan Operasi
penyembuhan luka bekas operasi pada ibu post sectio caesaria di Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Batam yang dilakukan pada tanggal 01 - 25 Juni 2010.
Tabel 1
Distribusi frekuensi mobilisasi dini 6 jam post sectio caesaria
Di RSUD Kota Batam
Tahun 2010
Jumlah 30 100 %
Dari Tabel 1 menunjukan bahwa ibu post sectio caesaria yang tidak melakukan
mobilisasi dini dengan baik sebanyak 5 responden (16,7 %), dan yang
Tabel 2
Distribusi frekuensi percepatan penyembuhan luka operasi
Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Batam
Tahun 2010
penyembuhan luka
Kurang baik 5 16,7 %
Baik 25 83,3 %
Jumlah 30 100 %
Operasi pada ibu post Sectio Caesaria di Rumah Sakit Umum Daerah
Tabel 3
Hubungan Mobilisasi dini dengan percepatan penyembuhan luka operasi
Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Batam
Tahun 2010
Berdasarkan data tabel 3 menunjukan hasil penelitian, ibu post sectio caesaria
yang tidak melakukan dengan baik mobilisasi dini 6 jam post sectio caesaria
(16,7 %), yang melakukan dengan baik mobilisasi dini 6 jam post sectio
25 responden (83,3 %), ibu post sectio caesaria yang tidak melakukan dengan
baik mobilisasi dini 6 jam post sectio caesaria dan percepatan penyembuhan
luka baik sebanyak 0 responden (0 %), dan yang melakukan dengan baik
mobilisasi dini 6 jam post sectio caesaria dan percepatan penyembuhan luka
Dari hasil perhitungan Chi-Square didapatkan nilai p value sebesar 0,000 karena
hasil p value < 0,05 berarti Ho ditolak dan Ha diterima, maka dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara mobilisasi dini dengan
4.3. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa ibu post sectio caesaria yang
Berdasarkan penelitian yang didapat di RSUD Kota Batam bahwa ibu post
sectio caesaria lebih banyak yang melakukan mobilisasi dini dengan bantuan
atau tanpa bantuan dibandingkan dengan ibu yang tidak melakukan mobilisasi
dini karena petugas kesehatan RSUD Kota Batam telah menyuruh ibu post
Berdasarkan penelitian yang didapatkan di RSUD Kota Batam bahwa ibu post
Operasi
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa ibu post sectio caesaria yang
penyembuhan luka baik sebanyak 25 responden (83,3 %), dan ibu post sectio
caesaria yang tidak melakukan dengan baik mobilisasi dini akan mengalami
dibandingkan dengan nilai alpha (0.000 < 0.05). Dengan demikian dapat
Dari penelitian yang dilakukan terbukti bahwa penyembuhan luka bekas operasi
akan lebih cepat dengan melakukan mobilisasi dini dengan bantuan maupun
cepat, sehingga perdarahan dapat berhenti sebelum hari keempat post sectio
manfaat dari mobilisasi dini itu sendiri yaitu dengan kita melakukan pergerakan,
maka otot-otot perut dan panggul akan cepat kembali normal, sehingga otot
perut menjadi kuat kembali dan mengurangi rasa sakit yang dapat
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Ibu post sectio caesaria yang melakukan dengan baik mobilisasi dini 6 jam post
dengan baik mobilisasi dini 6 jam post operasi sebanyak 5 responden (16,7 %).
5.1.2 Ibu post sectio caesaria yang mengalami percepatan penyembuhan luka baik
5.1.3 Ibu post sectio caesaria yang melakukan mobilisasi dini dengan baik dan
percepatan penyembuhan luka baik sebanyak 25 responden (83,3 %), ibu post
sectio caesaria yang tidak melakukan dengan baik mobilisasi dini dengan
penyembuhan luka bekas operasi pada ibu post sectio caesaria dimana
5.2 Saran
5.2.1 Disarankan kepada seluruh petugas kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Batam terutama petugas di ruang kebidanan agar dapat menyuruh seluruh
5.2.2 Disarankan kepada ibu post sectio caesaria agar melakukan mobilisasi dini 6
Kasdu, D, 2003; Operasi Caesar Masalah dan solusinya, Puspa Swara, Jakarta.
Scott, James. R. dkk. 2002. Danforth, Buku Saku Obstetri Dan Ginekologi. Jakarta :
Widya Medika.
Http://www.inspiredkidsmagazine.com/ArtikelPregnancy.php?artikelID=18
Http://www.ziddu.com/download/4436759/Bedahcaesar.doc.html
No Mobilisasi Dini 6 Percepatan skor persentase
jam post sectio penyembuhan luka
caesraia operasi
1 1 1 2 6,67
2 1 1 2 6,67
3 0 0 0 0
4 1 1 2 6,67
5 1 1 2 6,67
6 1 1 2 6,67
7 1 1 2 6,67
8 1 1 2 6,67
9 0 0 0 0
10 1 1 2 6,67
11 1 1 2 6,67
12 1 1 2 6,67
13 1 1 2 6,67
14 1 1 2 6,67
15 1 1 2 6,67
16 1 1 2 6,67
17 1 1 2 6,67
18 1 1 2 6,67
19 1 1 2 6,67
20 0 0 0 0
21 1 1 2 6,67
22 1 1 2 6,67
23 1 1 2 6,67
24 1 1 2 6,67
25 1 1 2 6,67
26 1 1 2 6,67
27 1 1 2 6,67
28 0 0 0 0
29 1 1 2 6,67
30 0 0 0 0