Anda di halaman 1dari 59

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG BAHAYA

ABORSI DI KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN


TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir
Program Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

LILIS PRA UNTARI


NIM : B10.090

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013

i
ii

ii
iii

iii
iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang

Bahaya Aborsi di kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Sragen tahun 2013 . Karya

Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat

kelulusan Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selakuka. Prodi DIII Kebidanan STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Rahajeng Putri Ningrum, SST.,M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang

telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4. Bapak Wakidi, S.Pd.MM, selaku kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 1

Sragen yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam melakukan

penelitian untuk penulisan Karya Tulis Ilmiah.

5. Seluruh dosen dan staf Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

iv
v

6. Seluruh responden yang telah bersedia menjadi sampel dalam penulisan Karya

Tulis Ilmiah.

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan,

oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan peneliti selanjutnya.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juli 2013

Penulis

v
vi

STIKes Kusuma Husada Surakarta


Prodi DIII Kebidanan
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013
Lilis Pra Untari
10 090

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG BAHAYA


ABORSI DI KELAS XI SMK MUHAMADIYAH 1 SRAGEN
TAHUN 2013

Xiv + 43 halaman + 18 lampiran + 4 tabel + 2 gambar


ABSTRAK

Latar Belakang : Kasus aborsi kalangan remaja di indonesia, diperoleh 2,6 juta
jiwa pertahun. Kematian ibu disebabkan karena tindakan aborsi yang tidak aman
sebagaian besar 15%-50% dilakukan oleh remaja. Kasus aborsi di jawa tengah
meningkat 1%-6% dari jumlah remaja dan di kota Sragen 0,5%-4% dari jumlah 68
remaja. Hal ini dikarenakan banyaknya kejadian seks di luar nikah yang menjadi
salah satu faktor penyebab aborsi. Studi pendahuluan yang telah dilakukan penulis
pada bulan Oktober 2012 di SMK Muhammadiah 1 Sragen. Berdasarkan
informasi dari bagian kesiswaan hampir setiap tahun ada kejadian mahasiswa
hamil di luar nikah yang menyebabkan siswi harus berhenti sekolah. Hasil
wawancara yang telah dilakukan pada 10 siswi di SMK Muhammadiyah 1 Sragen
hanya 4 siswi yang mengetahui tentang bahaya aborsi melalui pengetahuan non
formal, seperti internet, majalah dan media lainnya dan 6 siswi belum terlalu
mengerti bahaya aborsi.
Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang bahaya
aborsi di kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Sragen tahun 2013.
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif.
Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 1 Sragen pada tanggal 6 Maret
2013. Besarnya populasi 270 responden dan jumlah sample 68 responden. Teknik
pengambilan sampel menggunakan sample random sampling. Instrumen yang
digunakan kuesioner tertutup, Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Analisa Univariat.
Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan remaja putri
tentang bahaya aborsi di kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Sragen dapat
dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 16 responden (23,6%), pengetahuan
cukup sebanyak 41 responden (60,3%) dan pengetahuan kurang sebanyak 11
responden (16,1%).
Kesimpulan : Tingkat pengetahuan remaja putri tentang bahaya aborsi di kelas
XI SMK Muhammadiyah 1 Sragen tahun 2013 dikategorikan berpengetahuan
cukup yaitu sebanyak 41 responden (60,3%).

Kata kunci : Tingkat Pengetahuan, Remaja, Bahaya Aborsi


Kepustakaan : 27 literatur (2003-2012)

vi
vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN


MOTTO
Tiada doa yang lebih indah selain doa agar Karya Tulis Ilmiah ini cepat selesai

Kuolah kata, kubaca makna, kuikat dalam alinea, kubingkai dalam bab sejumlah
lima, jadilah mahakarya, gelar ahli madya kuterima, orang tua pun bahagia

Wisuda setelah 6 semester adalah kesuksesan yang kuterima nantinya

Saya datang, saya bimbingan, saya ujian, saya revisi dan saya menang

PERSEMBAHAN
Karya tulis ilmiah ini dengan rendah hati
penulis persembahkan kepada:
v Allah SWT yang memberikan Rahmat dan
Hidayah-Nya.
v Ayah dan bunda yang tersayang yang
selalu mendoakan serta memberikan
dukungan disetiap langkahku.
v Kakak dan adikku tersayang Aan pratiwi,
Ipung pratanti, Yuli prabowo dan Didit
Prasetio yang telah memberiku kasih
sayang dan semangat dalam segala hal.
v Sahabat-sahabatku kost 99 yang sangat
aku cintai yaitu indah, suchi, diah, meyca,
dinda, nuri dan yuni.
v Ibu Desy Handayani, SST.,M.Kes, terima
kasih atas bimbingan dan motivasinya
selama ini.
v Agung Wahyu Jatmiko terima kasih yang
selama ini selalu membuatku tersenyum
disaat susah dan senang.
v Almamater tercinta

vii
viii

CURICULUM VITAE

BIODATA

Nama : Lilis Pra Untari

Tempat/Tanggal Lahir : Sragen, 12 Juli 1992

Agama : Islam

Alamat : Dukuh RT 11/RW 04, Jirapan, Masaran, Sragen

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD Negeri 02 Jirapan Lulus Tahun 2005

2. SMP Negeri 02 Masaran Lulus Tahun 2007

3. SMA Negeri 01 Mojogedang Lulus Tahun 2010

4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2013

viii
ix

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................. iv

ABSTRAK................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. vii

CURICULUM VITAE ................................................................................ viii

DAFTAR ISI ............................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ................................................................. 4

E. Keaslian Penelitian ................................................................ 5

F. Sistematika Penelitian ............................................................ 6

ix
x

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ....................................................................... 7

1. Pengetahuan ............................................................................ 7

2. Remaja dan Permasalahannya .................................................. 12

3. Aborsi...................................................................................... 14

B. Kerangka Teori ...................................................................... 24

C. Kerangka Konsep .................................................................. 25

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian.............................................. 26

B. LokasidanWaktu Penelitian.................................................... 26

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel................ 27

D. Instrumen Penelitian ............................................................. 28

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 32

F. Variabel Penelitian................................................................. 33

G. Definisi Operasional .............................................................. 33

H. Pengolahan dan Analisis Data ............................................... 34

I. Etika Penelitian ...................................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................... 38

B. Hasil Penelitian ............................................................................. 38

C. Pembahasan .................................................................................. 40

D. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 43

x
xi

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 44

B. Saran ............................................................................................. 44

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xi
xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner .................................................................. 29

Tabel 3.2 Definisi Operasional Penelitian ................................................ 33

Tabel 4.1 Nilai Mean dan Standar Devisiasi ........................................... 36

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi ................................................................ 37

xii
xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ........................................................................ 24

Gambar 2.2 Kerangka Konsep .................................................................... 25

xiii
xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Penelitian

Lampiran 2 Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal

Lampiran 3 Surat Balasan Ijin Pengambilan Data Awal

Lampiran 4 Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 5 Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 6 Permohonan Ijin Pengambilan Lahan Penelitian

Lampiran 7 Surat Balasan Ijin Pengambilan Lahan Penelitian

Lampiran 8 Kuesioner

Lampiran 9 Jawaban Kuesioner

Lampiran 10 Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 11 Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 12 Data Tabulasi Uji Validitas dan Reabilitas Kuesioner tentang

Bahaya Aborsi

Lampiran 13 Perhitungan Manual Mean dan Standar Devisiasi

Lampiran 14 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri tentang Bahaya

Aborsi di kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Sragen.

Lampiran 15 Tabulasi Hasil Penelitian Tingkat Pengetahuan Remaja Putri

tentang Bahaya Aborsi di kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Sragen.

Lempiran 16 Tabel Nilai korelasi Product Moment

Lampiran 18 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

xiv
xv

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dampak pergaulan bebas di kalangan remaja mengantarkan pada

kegiatan menyimpang seperti seks bebas atau seks pranikah sehingga

mengakibatkan menularnya penyakit kelamin dan terjadinya kehamilan yang

tidak diharapkan (KTD). Ada 2 hal yang bisa dilakukan oleh remaja, yaitu

mempertahankan kehamilan atau mengakhiri kehamilan dengan cara aborsi

(Soetjiningsih, 2009).

Berdasarkan survei BKKBN (2011), di Indonesia 63 juta jiwa remaja

berusia 10 - 24 tahun berperilaku tidak sehat yaitu berhubungan seks pranikah.

Kasus aborsi dikalangan remaja, diperoleh 2,6 juta jiwa pertahun dan dari

jumlah 27 % atau 700.000 kalangan remaja melakukan aborsi. Di Indonesia

15% - 50 % kematian ibu disebabkan karena tindakan aborsi yang tidak aman,

khususnya sebagaian besar dilakukan oleh remaja (Depkes RI, 2011).

Kasus aborsi di jawa tengah meningkat berkisar 1 - 6 % dari jumlah

remaja dan di kota Sragen antara 0,5 - 4 % dari jumlah 68 remaja. Hal ini

dikarenakan banyaknya kejadian seks di luar nikah yang menjadi salah satu

faktor penyebab aborsi (Solopos, 2011).

Aborsi dapat beresiko terhadap segi kesehatan dan keselamatan

seorang wanita baik secara fisik dan psikologis. Ganguan kesehatan secara

fisik seorang wanita melakukan aborsi antara lain kematian mendadak akibat

pendarahan hebat, kematian mendadak karena pembiusan yang gagal,

xv
1
xvi
2

kematian secara lambat akibat infeksi serius di sekitar kandungan, rahim yang

sobek, kerusakan leher rahim, kanker payudara, mandul/tidak mampu

memiliki keturunan lagi, kanker leher rahim, kelainan plasenta/ari-ari. Selain

gangguan fisik, seorang wanita melakukan aborsi mengalami ganguan

kesehatan secara mental antara lain kehilangan harga diri, berteriak teriak

histeris, mimpi buruk berkali-kali mengenai bayinya, ingin melakukan bunuh

diri, mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang, tidak bisa menikmati

lagi hubungan seksual (kartini, 2010).

Banyaknya kasus aborsi khususnya di kalangan remaja terjadi akibat

adanya kesenjangan informasi tentang kesehatan reproduksi. Semakin

berkembangnya teknologi informasi dan mudahnya akses informasi

menjadikan para remaja semakin mudah mendapatkan informasi tentang

kesehatan reproduksi yang belum tentu benar (Niskala, 2011).

Studi pendahuluan yang telah dilakukan penulis pada bulan Oktober

2012 di SMK Muhammadiah 1 Sragen dengan jumlah seluruh murid kelas XI

275 murid, terdiri dari 270 siswi dan 5 Siswa. Berdasarkan informasi dari

bagian kesiswaan hampir setiap tahun ada kejadian mahasiswa hamil di luar

nikah yang menyebabkan siswi harus berhenti sekolah. Hasil wawancara yang

telah dilakukan pada 10 siswi di SMK Muhammadiyah 1 Sragen hanya 4 siswi

yang mengetahui tentang bahaya aborsi melalui pengetahuan non formal,

seperti internet, majalah dan media lainnya dan 6 siswi belum terlalu mengerti

bahaya aborsi.

xvi
xvii
3

Berdasarkan uraian di atas pengetahuan remaja tentang bahaya aborsi

sangat penting dan kurangnya pengetahuan mengenai bahaya aborsi dapat

menyebabkan pergeseran perilaku para remaja, sehingga penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian tentang Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang

Bahaya Aborsi di kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Sragen tahun 2013 .

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dibuat rumusan

masalah yaitu Bagaimana tingkat pengetahuan remaja putri tentang bahaya

aborsi di kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Sragen tahun 2013?.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang

bahaya aborsi dikelas XI SMK Muhammadiyah 1 Sragen tahun 2013.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang bahaya

aborsi dikelas XI SMK Muhammadiyah 1 Sragen tahun 2013 pada

tingkat Baik.

b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang bahaya

aborsi di kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Sragen tahun 2013 pada

tingkat Cukup.

c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang bahaya

aborsi di kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Sragen tahun 2013 pada

tingkat Kurang.

xvii
xviii
4

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi ilmu pengetahuan

Sebagai bahan referensi dan sumber pengetahuan tentang bahaya aborsi.

2. Bagi Peneliti

Mengerti dan menambah wawasan pengetahuan serta pengalaman dalam

menerapkan ilmu kebidanan khususnya tentang bahaya aborsi, metodologi

penelitian dan biostatistik.

3. Bagi Institusi

a. Bagi SMK Muhammadiyah 1 Sragen

1) Penelitian ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi remaja

tentang bahaya aborsi.

2) Memberikan masukan dalam program peningkatan pengetauan

tentang bahaya aborsi.

b. Institusi Akademik

Menambah referensi perpustakaan dan sebagai sumber bacaan tentang

tingkat pengetahuan remaja tentang bahaya aborsi.

E. Keaslian Penelitian

Adapun beberapa jenis penelitian yang sudah pernah dilakukan yang

ada hubungan dengan penelitian ini antara lain :

1. Bayu Dwi Retno Hapsari (2009) dengan judul: Tingkat Pengetahuan

Remaja Tentang dampak Aborsi di SMK Pelita Karanganyar 2009.

Metode Penelitian deskriptif kuantitatif. Tehnik pengambilan sempel

menggunakan Stratified Random Sampling. Alat ukur yang digunakan

xviii
xix
5

adalah kuesioner. Hasil penelitian yang telah dilakukan didapat hasil

Pengetahuan Remaja di SMK Pelita Karanganyar 2009 tentang Aborsi

sebagian besar adalah pengetahuan Cukup 57 responden (50,89%),

pengetahuan baik sebanyak 37 orang (33,04%), pengetahuan kurang 17

responden (15,18%).

2. Adika Nurhayati Sunarti (2012) dengan judul: Tingkat Pengetahuan

Remaja tentang Dampak Abortus Provokatus Kriminalis di SMK Batik 2

Surakarta tahun 2012. Metode peneltian deskriptif kuantitatif. Teknik

pengambilan sampel menggunakan random sampling. Alat ukur yang

digunakan adalah kuisioner. Hasil Penelitian Berdasarkan perhitungan

SPSS Versi 16 diperoleh hasil pengetahuan remaja tentang dampak

Abortus Provokatus Kriminalis di kelas XI SMK Batik 2 Surakarta dengan

kategori baik 15 responden (18,3%) dengan kategori cukup 56 responden

(68,3%), kategori kurang 11 responden (13,4%).

Perbedaan penelitian yang penulis buat dengan peneliti sebelumnya

yaitu terletak pada tempat, subjek dan waktu penelitian. Persamaan

penelitian yang dilakukan penulis dengan peneliti sebelumya terletak pada

variabel yaitu pengetahuan tentang aborsi.

xix
xx
6

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Didalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian

dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini dijelaskan mengenai teori terdiri dari pengetahuan,

remaja dan permasalahanya, aborsi, kerangka teori, kerangka

konsep.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Menjelaskan tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi daran

waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel,

instrument penelitian, teknik pengumpulan data, variabel

penelitian, definisi operasional, pengolahan dan analisis data, etika

penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum tempat penelitian, hasil

penelitian dan pembahasan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xx
xxi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN TEORI

1. Pengetahuan

a. Definisi pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil tahu pengindraan manusia

terhadap suatu objek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui

panca indra manusia, yakni indra pengelihatan, pendengaran,

penciuman, perasa dan peraba melalui kulit. Pengetahuan atau

kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya

tindakan seseorang (over behavior) (Notoatmodjo, 2010).

b. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), ada beberapa cara untuk

memperoleh pengetahuan, yaitu:

1) Cara Coba-Salah (Trial and Error)

Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan

kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila

kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang

lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba

dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga

gagal dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai

masalah tersebut dapat dipecahkan. Itulah sebabnya maka cara

xxi
7
8

ini disebut metode trial (coba) and error (gagal atau salah) atau

metode coba salah coba-coba.

2) Cara Kekuasaan atau Otoritas

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali

kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh

orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut

baik atau tidak. Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan

turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya, dengan kata

lain pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas

atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas

pemimpin agama, maupun ahli-ahli ilmu pengetahuan. Prinsip

ini adalah orang lain menerima pendapat yang dikemukakan

oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa terlebih dulu

menguji atau membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan

fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini

disebabkan karena orang yang menerima pendapat tersebut

menganggap bahwa yang dikemukannya dalah benar.

3) Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi

pepatah, pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman

itu merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu

merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan.


9

4) Melalui Jalan Pikiran

Sejalan dengan perkembangan umat manusia, cara

berpikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah

mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh

pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperoleh

kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan

pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi.

5) Cara Modern dalam Memperoleh Pengetahuan

Cara baru dalam memperoleh pengetahuan pada

dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut

metode penelitian ilmiah, atau lebih popular disebut

metodelogi penelitian (research methodology).

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003), faktor yang mempengaruhi

pengetahuan meliputi :

1) Pendidikan

Merupakan upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga

terjadi perubahan.

2) Pengalaman

Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah

pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat nonformal.


10

3) Informasi

Orang yang memiliki sumber informasi yang lebih banyak akan

memiliki pengetahuan yang lebih luas pula. Salah satu sumber

informasi yang berperan penting bagi pengetahuan adalah media

masa.

4) Lingkungan budaya

Dalam hal ini faktor keturunan dan bagaimana orang tua

mendidik sejak kecil mendasari pengetahuan yang dimiliki oleh

remaja dalam berfikir selama jenjang hidupnya.

5) Sosial ekonomi

Tingkat sosial ekonomi yang rendah menyebabkan keterbatasan

biaya untuk menempuh pendidikan, sehingga pengetahuannya

pun rendah.

d. Tingkat pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), dalam domain kognitif

berkaitan dengan pengetahuan yang bersifat intelektual (cara

berpikir, berintraksi, analisa, memecahkan masalah dan lain-lain)

yang berjenjang sebagai berikut :

1) Tahu (Knowledge)

Menunjukkan keberhasilan mengumpulkan keterangan apa

adanya. Termasuk dalam kategori ini adalah kemampuan

mengenali atau mengingat kembali hal-hal atau keterangan yang

pernah berhasil di himpun atau dikenali (recall of facts).


11

2) Memahami (Comprehension)

Pemahaman diartikan dicapainya pengertian

(understanding) tentang hal yang sudah kita kenali. Karena

sudah memahami hal yang bersangkutan maka juga sudah

mampu mengenali hal tadi meskipun diberi bentuk lain.

Termasuk dalam jenjang kognitif ini misalnya kemampuan

menterjemahkan, menginterpretasikan, menafsirkan, meramal-

kan dan mengeksplorasikan.

3) Menerapkan (Aplication)

Penerapan diartikan sebagai kemampuan menerapkan

hal yang sudah dipahami ke dalam situasi dan kondisi yang

sesuai. Kemampuan menterjemahkan, menginterpretasikan,

menafsirkan, meramalkan dan mengeksplorasikan.

4) Analisa (Analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan hal

tadi menjadi rincian yang terdiri unsur-unsur atau komponen-

komponen yang berhubungan antara yang satu dengan lainnya

dalam suatu bentuk susunan berarti.

5) Sintesis (Syntesis)

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun

kembali bagian-bagian atau unsur-unsur tadi menjadi suatu

keseluruhan yang mengandung arti tertentu.


12

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk

membandingkan hal yang bersangkutan dengan hal-hal serupa

atau setara lainnya, sehingga diperoleh kesan yang lengkap dan

menyeluruh tentang hal yang sedang dinilainya (Notoatmodjo,

2010).

e. Pengukuran Pengetahuan

Menurut Riwidikdo (2010), kedalamam pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan kategori

di bawah ini :

1) Tingkat pengetahuan baik bila nilai responden yang diperoleh

(x) > mean + 1 SD.

2) Tingkat pengetahuan cukup bila nilai mean 1 SD x mean +

1 SD.

3) Tingkat pengetahuan kurang bila nilai responden yang diperoleh

(x) < mean 1 SD.

2. Remaja dan Permasalahannya

Menurut Handoyo (2010) dan Proverawati (2009), bahwa

remaja yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari

bahasa latin adolescere yang artinya tumbuh atau tumbuh untuk

mencapai kematangan istilah adolescence sesungguhnya memiliki

arti yang luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan


13

fisik. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak

dengan masa dewasa dengan rentang usia 12 sampai 21 tahun.

Remaja tidak lepas dari beberapa permasalahan yang selalu

menjadi kondisi tertentu dalam tahap masa remaja. Masalah remaja

dikenal dengan masa Kenakalan Remaja. Kenakalan remaja biasa-

nya identik dengan perilaku dan sikap menyimpang dari remaja

(Kartini, 2010).

Salah satu contoh kenakalan remaja adalah seks bebas atau free

seks, dimana kenakalan remaja tersebut merupakan salah satu kondisi

yang sekarang ini banyak terjadi di kalangan anak muda atau remaja.

Bahkan hal tersebut dianggap sebagai hal yang wajar dan biasa.

Pergaulan yang salah menyebabkan hal tersebut menjadi ciri dari anak

muda atau remaja yang gaul atau di bilang up todate. Banyak remaja

yang menjadikan seks bebas sebagai bagian dalam kehidupan mereka

dalam bergaul dengan lawan jenis maupun dengan yang lain

(Kartini, 2010).

Kenakalan remaja merupakan suatu kondisi yang menyebabkan

penyimpangan perilaku yang dilakukan anak muda atau remaja yang

menyimpang dengan aturan sosial maupun norma-norma yang ada.

Banyaknya kenakalan remaja yang menjamur di masyarakat di sebabkan

beberapa hal, seperti :

a. Perkembangan teknologi dan pengetahuan.

b. Salah pergaulan.
14

c. Budaya.

d. Pola pikir dan psikologis.

e. Kondisi keluarga.

Oleh sebab itu, perlu adanya pengawasan dan perhatian dari

orang terdekat untuk bisa mengawasi dan memberikan perhatian kepada

anak muda yang menginjak remaja dalam masa pubertas. Hal ini tidak

hanya menjaga remaja melakukan hal-hal yang dilanggar oleh norma

atau aturan sosial yang sudah ada (Kartini, 2010).

3. Aborsi

a. Pengertian

Menurut Bertnes (2006), aborsi adalah menggugurkan

kandungan atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat

hidup di luar kandungan yang dilakukan secara sengaja.

Aborsi adalah tindakan menggugurkan kehamilan sebelum

janin dapat hidup di luar kandungan (sebelum usia kehamilan 20

minggu), bukan semata untuk menyelamatkan jiwa ibu dalam

keadaan darurat tapi juga bisa karena sang ibu tidak menghendaki

kehamilan itu (WHO, 2010).

Aborsi adalah menggugurkan kandungan oleh akibat-akibat

tertentu (kehamilan yang tidak diinginkan) sebelum kehamilan

tersebut mampu untuk hidup di luar kandungan (Niskala, 2011).


15

b. Klasifikasi abortus

Klasifikasi abortus menurut Prawiroharjo (2005), dapat dibagi

menjadi :

1) Abortus spontan/alamiah adalah abortus yang berlangsung

tanpa tindakan, abortus spontan secara klinis dapat dibedakan

antara lain:

a) Abortus imminens

Perdarahan dari uterus pada kehamilan < 20 minggu, hasil

konsepsi masih dalam uterus dan tanpa adanya dilatatasi

serviks.

b) Abortus Insipiens

Perdarahan uterus pada kehamilan < 20 minggu dengan

adanya, dilatasi serviks uteri yang meningkat tetapi hasil

konsepsi masih dalam uterus.

c) Abortus inkompletus

Pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan

sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam

uterus.

d) Abortus kompletus

semua hasil konsepsi sudah keluar sehingga rahim kosong

e) Missed abortion

Kematian janin sebelum berusia 20 minggu, tetapi janin


16

yang mati tertahan di dalam kavum uteri tidak dikeluarkkan

selama 8 minggu atau lebih.

f) Abortus habitualis

Abortus yang telah berulang dan berturut-turut 3 x atau

lebih.

2) Abortus Provokatus/Abortus buatan adalah pengakhiran

kehamilan sebelum usia kandungan 28 minggu dilakuan

tindakan yang disengaja dan disadari oleh calon ibu maupun

pelaksana aborsi (dokter, bidan, dukun).

Abortus provokatus dapat dibagi menjadi 2, antara lain:

a) Abortus Provokatus Medisinalis

Abortus yang dilakukan dengan disertai indikasi medik

demi menyelamatkan nyawa ibu, syarat-syaratnya;

(1) Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

keahlian dan kewenangan untuk melakukannya (yaitu

seorang dokter ahli kebidanan dan penyakit kandungan)

sesuai dengan tanggung jawab profesi.

(2) Harus meminta pertimbangan tim ahli (ahli medis lain,

agama, hukum, psikologi).

(3) Harus ada persetujuan tertulis dari penderita atau

suaminya atau keluarga terdekat.


17

(4) Dilakukan di sarana kesehatan yang memiliki tenaga/

peralatan yang memadai, yang ditunjuk oleh

pemerintah.

(5) Prosedur tidak dirahasiakan.

(6) Dokumen medik harus lengkap.

b) Abortus provokatus kriminalis

Dilakukan tanpa adanya indikasi medik (ilegal). Biasanya

pengguguran dilakukan dengan menggunakan alat-alat atau

obat obat tertentu. Umumnya sering terjadi pada kehamilan

yang tidak dikehendaki. Ada beberapa alasan wanita tidak

menginginkan kehamilannya:

1) Tidak ingin memiliki anak karena khawatir

mengganggu karir, sekolah atau tanggung jawab lain

(75%).

2) Tidak memiliki cukup uang untuk merawat anak (66%).

3) Tidak ingin memiliki anak tanpa ayah (50%). Alasan

lain yang sering dilontarkan adalah masih terlalu muda

(terutama mereka yang hamil di luar nikah), aib

keluarga, atau sudah memiliki banyak anak.

c. Tindakan Aborsi

Menurut Niskala (2011), ada 3 macam tindakan aborsi:

1) Aborsi dilakukan sendiri.


18

2) Aborsi dilakukan tenaga medis (dokter, bidan) demi keuntungan

atau demi rasa simpati.

3) Aborsi dilakukan non tenaga medis (dukun).

d. Teknik Aborsi

1) Metode penyedotan (Suction Curettage)

Aborsi ini dilakukan dengan mesin penyedot bertenaga kuat

yang dimasukkan ke dalam rahim dan mulut rahim dibuat

renggang sehingga janin luruh dan ari-ari (plasenta) terlepas

dari dinding rahim. Dengan metode ini dapat berisiko terjadi

robek rahim yang disebabkan salah penyedotan sehingga akan

mengalami pendarahan hebat dan berujung kematian.

2) Teknik dilatasi dan kerokan

Cara ini leher rahim dibuka atau perbesar dengan paksa

untuk dimasukkan pisau tajam kemudian janin hidup dicabik

kecil-kecil dan plasenta dikerok dari dinding rahim. Umumnya

terjadi perdarahan hebat dan jika tidak diobati dengan baik akan

terjadi infeksi.

3) Menggunakan Pil Roussell-Uclaf (RU 486)

Pil yang dikenal juga sebagai pil aborsi Prancis ini

mengandung dua hormon sintetik, yaitu mifepristone dan

misoprostol. Cara kerja pil ini menghentikan hormon

progesteron yang berfungsi menjaga jalur nutrisi ke plasenta

tetap lancar. Sehingga janin tidak mendapatkan nutrisi lagi,


19

menjadi kelaparan, hingga tak bernyawa. Efek dari penggunaan

pil ini adalah pendarahan hebat, pusing-pusing, muntah-muntah,

rasa sakit hingga kematian.

4) Peracunan dengan garam

Dilakukan pada janin berusia lebih dari 16 minggu,

selang jarum yang panjang dimasukkan melalui perut ibu ke

dalam rahim, lalu sejumlah cairan disedot keluar dan larutan

garam pekat disuntikan kedalamnya. Bayi dibakar hidup-hidup

oleh racun itu. Dengan cara itu bayi akan mati dalam waktu 1

jam, kulitnya benar benar hangus dalam waktu 24 jam.

5) Histerektomi / bedah Caesar

Dilakukan 3 bulan terakhir dari kehamilan. Rahim

dimasuki alat bedah melalui dinding perut. Bayi kecil ini

dikeluarkan dan dibiarkan saja agar mati atau kadang-kadang

langsung dibunuh.

6) Pengguguran kimia (Prostaglandin)

Menggunakan bahan-bahan kimia ini mengakibatkan

rehim ibu mengerut, sehingga bayi yang hidup itu mati dan

terdorong keluar. Kerutan ini sedemikian kuatnya sehingga ada

bayi-bayi yang terpenggal. Sering juga bayi yang keluar itu

masih hidup. Efek samping bagi ibu banyak sekali yang

meninngal akibat serangan jantung waktu carian kimia itu

disuntikkan. (Sukrisno, 2010).


20

e. Resiko Aborsi

Menurut Sukrisno (2010), aborsi dapat membahayakan keselamata

kesehatan wanita, antara lain :

1) Resiko terhadap kesehatan fisik

a) Kematian mendadak karena perdarahan hebat : leher rahim

robek atau terbuka lebar akan menimbulkan pendarahan

hebat yang membahayakan keselamatan ibu. Terkadang

dibutuhkan pembedahan untuk menghentikan pendarahan

tersebut.

b) Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal.

c) Kematian secara lambat karena infeksi serius di sekitar

kandungan. Disebabkan oleh alat medis tidak steril yang

dimasukkan ke dalam rahim atau sisa janin yang tidak

dibersihkan dengan benar.

d) Rahim yang sobek (uterine perforation) dapat terjadi

karena mulut rahim sebelah dalam bukan saja sempit dan

perasa sifatnya, tetapi juga kalau tersentuh, maka ia

menguncup kuat-kuat. Kalau dicoba untuk memasukinya

dengan kekerasan maka otot tersebut akan menjadi robek.

e) Kerusakan leher rahim (cervical lacerations) yang akan

menyebabkan cacat pada anak berikutnya.

f) Kanker payudara (karena ketidak seimbangan hormon

estrogen pada wanita).


21

g) Kanker indung telur (Ovarian Cancer).

h) Kanker leher rahim (Cervical Cancer).

i) Kanker hati (Liver Cancer).

j) Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan

menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan

hebat pada saat kehamilan berikutnya.

k) Menstruasi menjadi tidak teratur lagi selama sisa produk

kehamilan belum dikeluarkan dan bahkan sisa itu dapat

berubah menjadi kanker.

l) Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi.

m) Aborsi yang gagal: Apabila dalam proses aborsi mengalami

kegagalan dan janin masih hidup kemungkinan besar saat

lahir mengalami cacat fisik dan dapat juga melahirkan bayi

prematur.

2) Resiko terhadap kesehatan mental

Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai post abortion

syndrome dan akan mengalami hal hal seperti ini:

a) Kehilangan harga diri (82%).

b) Berteriak teriak histeris (51%).

c) Mimpi buruk berkali kali mengenai bayinya (63%).

d) Ingin melakukan bunuh diri (28%).

e) Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang (41%).

f) Tidak bisa menikmati hubungan seks lagi (59%).


22

Diluar hal-hal tersebut diatas, para wanita yang

melakukan aborsi akan dipenuhi perasaan bersalah yang tidak

hilang selama bertahun tahun dalam hidupnya (Kartini, 2010).

f. Undang-Undang Aborsi

Di Negara Indonesia, dalam Kitab Undang-Undang Hukum

Pidana (KUHP) tindakan pengguguran kandungan yang disengaja di

golongkan kedalam kejahatan terhadap nyawa (BAB XIX pasal 346

- 349

Dalam KUHP BAB XIX pasal 346 - 349 dinyatakan sebagai berikut:

Pasal 346 : Dikatakan bahwa wanita yang dengan sengaja

menggugurkan kandungannya atau menyuruh orang

lain untuk melakukan hal itu di ancam hukuman

penjara paling lama 4 tahun.

Pasal 347 : (1) Disebutkan orang yang menggugurkan atau

mematikan kehamilan seorang wanita tanpa

persetujuan wanita itu diancam hukuman paling lama

12 tahun penjara.

(2) Menyebutkan jika dalam menggugurkan

kandungan tersebut berakibat pada hilangnya nyawa

wanita yang mengandung itu, maka pihak pelaku

dikenakan hukuman penjara paling lama 15 tahun.

Pasal 348 : (1). Disebutkan bahwa orang yang dengan sengaja

menggugurkan kandungan seorang wanita atas


23

persetujuan wanita itu di ancam hukuman paling

lama 15 tahun penjara.

(2). Jika dalam perbuatan itu menyebabkan wanita

itu meninggal, maka pelaku diancam hukuman

paling lama 17 tahun penjara.

Pasal 349 : Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu

melakukan kejahatan berdasarkan pasal 346 ataupun

membantu melakukan salah satu kejahatan dalam

pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan

dalam pasal itu ditambah dengan sepertiga dan dapat

di cabut hak untuk menjalankan pencaharian mana

kejahatan yang dilakukan.

g. Aborsi di lihat dari nilai agama

Firman Allah : Dan janganlah kamu membunuh anak

anakmu karena takut melarat. Kamilah yang memberi rezeki

kepada mereka dan kepadamu juga. Sesungguhnya membunuh

mereka adalah dosa besar (QS 17 : 31). Banyak calon ibu muda

beralasan bahwa karena pengghasilannya masih belum stabil atau

tabungan belum memadai, kemudian merencanakan untuk

menggugurkan kandungannya (Depag RI, 2003).


24

B. Kerangka Teori

Pengetahuan Remaja Aborsi Resiko Aborsi

1. Pengertian 1. Resiko terhadap


aborsi kesehatan fisik
Faktor-faktor yang a. Kematian karena
2. Klasifikasi
mempengaruhi pendarahan hebat
Aborsi b. Kematian mendadak
pengetahuan : 3. Tindakan
1. Pendidikan karena pembiusan yang
Aborsi gagal
2. Pengalaman
4. Teknik Aborsi c. Kematian akibat
3. Informasi infeksi
4. Lingkungan budaya 5. Resiko Aborsi
d. Rahim yang sobek
5. Sosial ekonomi e. Kerusakan leher rahim
f. Kanker payuda
g. Kanker indung telur
h. Kanker leher rahim
i. Kanker hati
j. Menstruasi tidak
teratur
k. Kelainan pada
placenta/ari-ari
l. Menjadi mandul
2. Resiko terhadap
kesehatan mental
a. Kehilangan harga diri
b. Berteriak terik histeris
c. Mimpi buruk berkali-
kali mengenai bayinya
d. Ingin melakukan
melakukan bunuh diri
e. Mulai mencoba
menggunakan obat
-obat terlarang
f. Tidak bisa menikmati
hubungan seks lagi

Sumber :Notoatmodjo (2010), Handoyo (2010), Kartini (2010), Niskala

(2011), sarwono (2010).

Gambar 2.1. Kerangka Teori


25

C. Kerangka Konsep

Baik
Tingkat Pengetahuan
Remaja Putri Tentang Cukup
Bahaya Aborsi
Kurang

Faktor-faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Pengalaman
3. Informasi
4. Lingkungan budaya
5. Sosial Ekonomi

Keterangan:

- : Diteliti

: Tidak diteliti

Gambar 2.2. Kerangka Konsep


26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Menurut

Notoatmodjo (2010), penelitian deskriptif kuantitatif adalah suatu penelitian yang

dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau diskripsi suatu

keadaan secara objektif. Kuantitaf yaitu data yang dipaparkan dalam bentuk angka-

angka (Riwidikdo, 2010). Metode ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab

permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Penelitian ini

menggambarkan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Bahaya Aborsi di kelas

XI SMK Muhammadiyah 1 Sragen.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat atau lokasi penelitian tersebut

dilakukan (Notoatmodjo, 2010). Penelitan ini dilakukan di SMK Muhammadiyah

1 Sragen.

2. Waktu Penelitian

Waktu adalah seluruh rangkaian saat ketika proses perubahan atau

keadaan berada atau berlangsung (Notoatmojo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan

pada tanggal 6 maret 2013.

26
27

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Dalam penelitian ini populasi yang

akan digunakan adalah seluruh siswi kelas XI di SMK Muhamadiyah 1

Sragen yaitu 270 siswi tahun ajaran 2012/2013.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau

sebagian jumlah dari karakeristik yang dimiliki oleh populasi

(Hidayat, 2007). Untuk menentukan jumlah sampel di SMK

Muhammadiah 1 Sragen menggunakan pendapat Arikunto (2006),

apabila jumlah populasi yang kurang dari 100 diambil semua, tetapi jika

lebih dari 100 dapat diambil 10%-15% atau 20%-25%. Dalam penelitian

ini sampel yang diambil 25 % dari jumlah populasi sebanyak 270 remaja

putri, didapat sempel sebanyak 67,5 dibulatkan menjadi 68 remaja putri

untuk dijadikan sampel.

3. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan

mengunakan cara sample random sampling. Menurut Notoatmojo (2010),

yaitu pengambilan sampel secara acak sederhana yaitu setiap anggota

atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama diseleksi

sebagai sampel. Sampel diambil dengan membuat daftar elemen atau


28

anggota populasi secara acak semua kelas XI (Akuntansi, administrasi,

penjualan, multimedia, perkantoran, teknik komunikasi jaringan). Teknik

ini dipilih dikarenakan populasi mempunyai kesempatan yang sama

untuk menjadi responden. Pengambilan sampel sebanyak 68 sampel dari

seluruh siswi kelas XI yang berjumlah 6 kelas, sehingga masing-masing

kelas ada yang diambil 11 dan 12 siswi dengan cara diundi.

D. Instrumen Penelitian

Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah

kuesioner yaitu daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, matang, dimana

responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda

tertentu (Notoatmojo, 2010).

Untuk mengetahui pengetahuan remaja tentang bahaya aborsi, kuesioner

yang digunakan adalah kuesioner tertutup dimana sudah terdapat jawaban benar atau

salah dengan memberi tanda centang () pada jawaban yang dianggap benar dan

pada pernyataan positif (favourable) jika menjawab benar mendapat nilai 1 dan yang

menjawab salah mendapat nilai 0. Sedangkan pada pernyataan negatif

(unfavourable) yang menjawab salah mendapat nilai 1 dan yang menjawab benar

mendapat nilai 0. Dimana kisi-kisi kuesioner dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:
29

Tabel 3.1
Kisi-Kisi Pernyataan
No. Soal Jumlah
Variabel Indikator
Positif Negatif Soal
Tingkat 1. Pengertian aborsi 2,3,22 1 4
pengetahuan
remaja putri 2. Resiko aborsi 5,8,9,16,17,2 10,14,15, 21
tentang secara fisik 1,23,24,26,27 18,25,28,30
bahaya ,31,32,33,35
aborsi
4,7,11,13,19, 6,12 10
3. Resiko aborsi
20,29,34
secara mental

Jumlah 35
Sumber : Data primer

Untuk mengetahui apakah kuesioner penelitian ini berkualitas,

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap karakteristik

sejenis di luar lokasi penelitian, yang telah dilaksanakan di SMK PGRI

Karangmalang dengan jumlah responden 30 remaja putri kelas XI, karena

karakteristik remaja putri di SMK PGRI Karangmalang hampir sama dengan

karakteristik remaja putri di SMK Muhammadiyah 1 Sragen.

1. Uji Validitas

Validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana

instrumen pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur

(Riwidikdo, 2010). Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan

rumus Korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan program

komputer SPSS for Windows. Instrumen dikatakan valid jika nilai r hitung

> r tabel.
30

Rumus product moment adalah:

N . SXY - SX.SY
rxy =
2 2
{N SX 2 - (SX ) } {N SY 2 - (SY ) }
Keterangan:

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien korelasi product moment

x : Skor pertanyaan

y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Uji validitas yang telah diujikan di SMK PGRI Karangmalang dari

35 soal hasilnya 32 soal dinyatakan valid dan 3 soal dinyatakan tidak

valid yaitu nomor 15, 24, 28. Pernyataan dinyatakan valid bila r hitung >r

tabel. Nilai r tabel untuk jumlah responden 30 dengan taraf signifikan 5%

adalah 0,361. Pernyataan yang tidak valid dihapus dari daftar pernyataan

kuesioner.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen dapat dipercaya

untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan

menghasilkan data yang dapat dipercaya juga (Arikunto, 2010).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Spearman-

Brown dengan bantuan program komputer SPSS versi 16 for Windows.

Menurut Siregar (2010), instrumen dikatakan reliabel jika r hitung > rtabel (0,374) ,
31

rtabel didapatkan dari tabel Product Moment dengan ( = 0,05 , n-2). Rumus

Spearman Brown sebagai berikut:

2 x rb
ri =
1 + rb
Keterangan:

ri : Reliabilitas instrumen

Rb : Korelasi produk moment antara belahan pertama dan kedua

Uji reliabilitas untuk 32 soal yang dikatakan reliabel jika nilai rhitung >

rtabel (0,374) (Siregar, 2010). Pada penelitian ini menunjukan bahwa nilai

spearman brown yaitu 0,450 > 0,374, sehingga instrumen penelitian ini

dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat ukur

E. Tehnik pengumpulan data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar

pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner pada siswi di kelas XI SMK

Muhammadiah 1 Sragen, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya.

Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan kuesioner diambil pada

saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari:

1. Data Primer

Menurut Riwidikdo (2009), data primer diperoleh secara

langsung dari objek penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi.

Dalam penelitian ini data primer diperoleh jawaban atas pertanyaan yang
32

disediakan melalui pengisian kuesioner oleh responden tentang bahaya

aborsi.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung

dari objek penelitian (Riwidikdo, 2009). Data sekunder didapatkan dari

data instansi pendidikan, yang digunakanya untuk data yaitu jumlah kelas

dan jumlah siswi kelas XI di SMK Muhammadiah 1 Sragen.

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono, 2007). Dalam penelitian ini

hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan remaja putri tentang

bahaya aborsi

G. Definisi Operasional

Menurut Notoatmodjo (2010), definisi operasional merupakan definisi yang

membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti.

Definisi Operasional dalam penelitian ini sebagai berikut.


33

Tabel 3.2
Definisi Operasional

Definisi Indikator Alat


Nama Variabel Skala
Operasional Ukur
Tingkat Pemahaman a. Baik, bila nilai responden Kuesioner Ordinal
pengetahuan respoden remaja yang diperoleh (x) >
remaja putri putri kelas XI mean + 1SD
tentang bahaya tentang bahaya b. Cukup, bila nilai
aborsi aborsi responden mean - 1 SD
x mean + 1 SD
c. Kurang, bila nilai
responden yang
diperoleh (x) < mean 1
SD
Sumber : Riwidikdo
(2010)

H. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul maka langkah yang dilakukan selanjutnya adalah

pengolahan data. Menurut Notoatmodjo (2010), proses pengolahan data

penelitian ini terdiri atas tahap-tahap sebagai berikut :

a. Editing (Penyuntingan Data)

Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan

melalui kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Secara

umum editing adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan

perbaikan isian formulir atau kuesioner.


34

b. Coding Sheet (Lembaran Kode)

Lembaran kode adalah instrument berupa kolom-kolom untuk

merekam data secara manual. Lembaran atau kartu kode berisi

nomor responden dan nomor-nomor pertanyaan.

c. Data Entry (Memasukkan Data)

Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode sesuai

dengan jawaban masing-masing pertanyaan dalam program

komputer.

d. Tabulating (Tabulasi)

Tabulasi yaitu penyusunan data kedalam bentuk table distribusi

frekuensi, kemudian dihitung mean, median dan modus.

2. Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisa univariat, yaitu mengisi variabel

yang ada secara diskriptif dengan menghitung distribusi dan persentasi dari

setiap variabel dan disajikan dalam narasi dan tabel (Notoatmodjo, 2010).

Hasil penghitungan yang diperoleh dikategorikan 3, yaitu :

a. Baik : bila nilai responden (x) > mean + 1 SD

b. Cukup : bila nilai mean 1 SD x mean + 1 SD

c. Kurang : bila nilai responden (x) < mean 1 SD (Riwidikdo, 2010).

Menurut Riwidikdo (2010), untuk menghitung Standart Deviation (SD)

atau simpangan baku menggunakan rumus :


35

Keterangan ;

S = Simpangan baku

xi = Jumlah variabel

N = Banyaknya data/sampel

Adapun rumus untuk menghitung mean menurut Riwidikdo (2010),

yaitu :


X=

keterangan :

X = Nilai rata-rata

= Jumlah nilai responden

n = Jumlah sampel

Menurut Sugiyono (2010), untuk menghitung prosentase setelah didapat

distribusi frekuensi dapat menggunakan rumus :

Keterangan :

P = Prosentase

v = Jumlah responden dalam kategori

n = Jumlah seluruh responden


36

I. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian pada responden, peneliti harus memperhatikan

etika penelitian. Menurut Hidayat (2007), etika penelitian meliputi :

1. Informed Consent (Lembar Persetujuan)

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent diberikan

sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk

menjadi responden.

2. Anonimity (Tanpa Nama)

Penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan

kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi

maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan

dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset.


37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 1 Sragen yang

beralamat Jl. Rajawali Nglorog No. 01, No. Telp. (0271) 891714, Kode Pos

57215 Sragen. Secara umum, SMK ini terletak ditengah jantung kecamatan

Nglorog Kabupaten Sragen. Luas sekolah ini 1000 meter dan keadaan

lingkungan di sekolah ini bersih. SMK Muhammadiyah 1 Sragen berdiri pada

tahun 1992. SMK ini mempunyai 6 Program Keahlian yaitu Administrasi

Perkantoran, Akutansi, Tata Niaga, Multimedia dan Teknik Komputer dan

Jaringan. Jumlah pelajar yang ada di SMK ini pada tahun ajaran 2012/2013

adalah 720 siswa, diantaranya 247 siswa kelas X, 275 siswa kelas XI dan

kelas XII berjumlah 218 siswa, sedangkan jumlah tenaga pengajar di sekolah

ini ada 52 pengajar. Terdapat sarana dan prasarana ruang laboratorium, ruang

multimedia, ruang akuntansi, ruang komputer, ruang Bahasa dan

perpustakaan.

B. Hasil Penelitian

Gambaran pengetahuan responden

Tabel 4.1
Nilai Mean dan Standar Deviasi
Variabel Mean Standar Deviasi
Tingkat pengetahuan remaja putri 24,1 3,6
tentang bahaya aborsi
38

Baik : Bila nilai responden (x) > mean + 1 SD


(x) > 24,1 + 1 . 3,6 = x > 27,7
Jadi pengetahuan baik jika nilai responden = > 27,7
Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD < x < mean + 1 SD
24,1 1 . 3,6 < x < 24,1 + 1 . 3,6 = 20,5 < x < 27,7
Jadi pengetahuan cukup jika nilai responden 20,5 < x < 27,7
Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean -1 SD
(x) < 24,1 1 . 3,6 = x < 20,5
Jadi pengetahuan kurang jika nilai responden < 20,5

Tabel 4.2 Disrtibusi Frekuensi


Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Bahaya Aborsi di Kelas XI SMK
Muhammadiyah 1 Sragen

No. Pengetahuan Jumlah Prosentase (%)


1. Baik 16 23,6
2. Cukup 41 60,3
3. Kurang 11 16,1
Total 68 100
Sumber : Data Primer

Berdasarkan perhitungan dengan SPSS versi 16 diperoleh hasil

tingkat pengetahuan remaja putri tentang bahaya aborsi di kelas XI SMK

Muhammadiyah 1 Sragen tahun 2013 dapat dikategorikan pengetahuan baik

sebanyak 16 responden (23,6%), pengetahuan cukup sebanyak 41 responden

(60,3%) dan pengetahuan kurang sebanyak 11 responden (16,1%). Mayoritas

Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Bahaya Aborsi di kelas XI SMK

Muhammadiyah 1 Sragen tahun 2013 dapat dikategorikan pengetahuan cukup

yaitu sebanyak 41 responden (60,3%).


39

C. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukan tingkat pengetahuan remaja putri tentang

bahaya aborsi di kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Sragen tahun 2013 dapat

dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 16 responden (23,6%),

pengetahuan cukup sebanyak 41 responden (60,3%) dan pengetahuan

kurang sebanyak 11 responden (16,1%).

Berdasarkan hasil wawancara bagian kesiswaan di SMK

Muhammadiyah 1 Sragen, belum pernah diadakan penyuluhan dari tenaga

kesehatan sehingga remaja belum sepenuhnya mengerti tentang bahaya

aborsi. Responden dengan pengetahuan baik memiliki pengetahuan yang

cukup luas tentang bahaya aborsi, dikarenakan akses yang mudah dalam

memperoleh informasi tersebut baik yang berasal dari media cetak, televisi,

dan Internet. Sedangkan responden di kelas XI SMK Muhammadiyah 1

Sragen tahun 2013 terbanyak pada tingkat pengetahuan cukup yaitu bisa

dikarenakan siswi kurang aktif dalam mencari informasi baik dari media

cetak, televisi dan internet mengenai bahaya aborsi. Demikian juga

responden dengan pengetahuan kurang, hal ini bisa dikarenakan responden

kurang memahami mengenai bahaya aborsi.

Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan merupakan hasil tahu

pengindraan manusia terhadap suatu objek tertentu. Proses pengindraan

terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra pengelihatan, pendengaran,

penciuman, perasa dan peraba melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif


40

merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan

seseorang (over behavior).

Salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan responden tentang

bahaya aborsi salah satunya yaitu pendidikan, informasi dan pengalaman.

Menurut Notoatmodjo (2003), ada beberapa faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang, Pendidikan adalah upaya untuk memberikan

pengetahuan sehingga terjadi perubahan. Informasi adalah Orang yang

memiliki sumber informasi yang lebih banyak akan memiliki pengetahuan

yang lebih luas pula. Sumber informasi dari pengajar maupun media, sikap

kepercayaan, budaya masyarakat sangat dibutuhkan para siswi guna

memperluas pengetahuan. Pengalaman pribadi serta perilaku seseorang akan

dijadikan sumber pengetahuan, begitu pula dengan tingkat kemampuan

seseorang akan menambah pengetahuan Informasi.

Bahaya aborsi terhadap kesehatan secara fisik antara lain kematian

mendadak karena perdarahan hebat, kematian mendadak karena pembiusan

yang gagal, kematian secara lambat atas infeksi serius di sekitar kandungan,

rahim yang sobek (uterine perforation), kerusakan leher rahim (cervical

lacerations), kanker payudara, kanker indung telur (Ovarian Cancer),

kanker leher rahim (Cervical Cancer), kanker hati (Liver Cancer), kelainan

placenta/ari-ari (Placenta Previa), menstruasi tidak teratur, menjadi mandul,

aborsi yang gagal (Sukrisno, 2010). Selain itu resiko terhadap kesehatan

mental antara lain kehilangan harga diri, berteriak-teriak histeris, mimpi

buruk berkali-kali mengenai bayinya, ingin melakukan bunuh diri, mulai


41

mencoba menggunakan obat-obat terlarang, tidak bisa menikmati hubungan

seks lagi (Kartini, 2010).

D. Keterbatasan Penelitian

Kelemahan dalam melakukan penelitian ini memiliki beberapa

keterbatasan yaitu :

1. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil

penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan remaja putri tentang bahaya

aborsi dan faktor-faktor yang mempengaruhi yang tidak diteliti.

Penelitian ini akan berbeda hasil jika faktor yang mempengaruhi diteliti.

2. Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya

bias menjawab ya atau tidak dan jawaban responden belum bisa

untuk mengukur pengetahuan secara mendalam.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian yang telah dilakukan dengan mengambil judul Tingkat

Pengetahuan Remaja Putri tentang Bahaya Aborsi di SMK Muhammadiyah 1

Sragen tahun 2013. Sehingga dapat diambil kesimpulan yaitu :

1. Tingkat pengetahuan remaja putri tentang bahaya aborsi di kelas XI

SMK Muhammadiyah 1 Sragen tahun 2013 dalam kategori baik yaitu

sebanyak 16 responden (23,6%).

2. Tingkat pengetahuan remaja putri tentang bahaya aborsi di kelas XI

SMK Muhammadiyah 1 Sragen tahun 2013 dalam kategori cukup yaitu

sebanyak 41 responden (60,3%).

3. Tingkat pengetahuan remaja putri tentang bahaya aborsi di kelas XI

SMK Muhammadiyah 1 Sragen tahun 2013 dalam kategori kurang yaitu

sebanyak 11 responden (16,1%).

B. Saran

1. Bagi Institusi Terkait

a. Bagi responden

Diharapkan remaja putri kelas XI SMK Muhammadiyah 1

Sragen memiliki tingkat pengetahuan yang baik serta kompleks. Hal

ini siswi harus pro aktif dalam mencari berbagai pengetahuan dan

42
sumber-sumber lain yang dapat menambah pengetahuan, seperti dari

surat kabar, internet, televisi, radio dan lain-lain

b. Bagi SMK Muhammadiyah 1 Sragen

Diharapkan Guru Bimbingan Konseling bekerjasama dengan petugas

kesehatan atau instansi kesehatan mengadakan penyuluhan tentang

bahaya aborsi dan seksualitas atau memberikan penambahan pelajaran

mulok kesehatan reproduksi dengan tujuan agar siswa siswi mendapat

informasi serta pengetahuan yang lengkap seputar kesehatan

reproduksi dan seksualitas, sehingga siswa dan siswi tidak melakukan

penyimpangan seksual.

c. Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi

dan menambah sumber informasi untuk melakukan penelitian

selanjutnya yang berhubungan dengan pengetahuan aborsi.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.

__________ 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi 2:


Jakarta: Rineka Cipta.

Bayu, D. R. H. 2009. Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Dampak Aborsi di


Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Karanganyar . Jurnal Pendidikan
Tinggi Vol. 1, No 1, Juni 2009.

Beterns, K. 2006. Aborsi Sebagai Masalah Etika. Jakarta : Crasindo.

BKKBN. 2011. Angka Kejadian Aborsi di Indonesia.


http://www.bkkbn.go.id/index.php/site/?q=33210000000. Diakses 19
Oktober 2012.

Depag RI. 2003. Al-Quran dan Terjemahannya. Semarang: PT. Karya Toha.

Depkes RI. 2011. Angka Kematian Ibu Penyebab Tindakan aborsi.


http://www.depkesRI/kesrepro.php/q=2122. Diakses 4 Desember 2012.

Hidayat, A. 2007. Metodologi Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data.


Jakarta: Salemba Medika.

Handoyo, A. 2010. Remaja dan Kesehatan. Jakarta: PT Perca.

Kusmaryanto. 2008. Kontroversi Aborsi. Jakarta: Grasindo.

Kartini. 2010. Psikologi Sosial II Kenakalan Remaja. Jakarta: Raja Grafindo


Persada.

Notoadmodjo, S. 2003. Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia. Jakarta:


Rineka Cipta.

____________. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Niskala, S. 2011. Agar Seks Tidak Salah Jalan. Jakarta: Progressio Publishing.

Prawiroharjo, S. 2005. Ilimu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP.

Proverawati, A. 2009. Menarch Menstruasi Pertama Penuh Makna. Yokyakarta:


Nuha Medika.

Riwidikdo, H. 2009. Statistika Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendekia.


___________. 2010. Statistika Penelitian Kesehatan. Edisi2: Yogyakarta: Pustaka
Rihama.

Soetjiningsih. 2007. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Edisi 2:


Jakarta: CV Sagung Seto.

Sugiyono. 2007. Statistik untuk Penelitian. Bandung: AlFabeta.

_______. 2010. Prosedur Penelitian. Bandung: AlFabeta.

Siregar, S. 2010. Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.

Sukrisno, A. 2010. Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan). Jakarta: CV.


Trans Info Media.

Sunarti, A. N. 2012. Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Dampak Abortus


Provokatus Kriminalis di Sekolah Menengah Kejuruan Batik 2
Surakarta. STIKes Kusuma Husada Surakarta. KaryaTulisIlmiah.

Solopos. 2011. Aborsi dan Pergaulan Bebas Remaja.


http://prov.bkkbn.go.id/jateng.bkkbn.go.id/10022011072619766076092d
ata.pdf. Diakses 20 Oktober 2012.

_______. 2011. Aborsi di Kalangan Remaja 2010.


http://Sragenkab.dkk.go.id/index.php?option=comcontent&view=article.
Diakses 19 Oktober 2012.

World Health Organization, 2010. Aborsi di Indonesia.


http://www.who.int/kesrepro.info/?q=node/204. Diakses 14 November
2012.

Anda mungkin juga menyukai