Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENDAHULUAN

HERNIA INGUINALIS LATERAL

PADA Bp. T DI BANGSAL MARWA

RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG

DISUSUN OLEH:

MELINDA EKA RISMA DEWI

(20.0601.0020)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

2022
1. PENGERTIAN
Hernia merupakan penonjolan isis suatu organ seperti peritoneum, lemak dan
kandung kemih melalui bagian yang lemah dari dindng abdomen sehingga
menimbulkan kantung berisikan material abnormal dengan penyebab congental ataupun
yang didapat.
Hernia dapat menyebabkan geala berupa rasa tidak nyaman hingga nyeri. Hernia
inguinalis dapat terjadi pada semua umur, dan insidennya meningkat seirig pertambahan
usia. Beberapa faktor risiko terjadinya hernia inguinalis adalah jenis kelamin pria, usia
tua, prosesus vaginalis gagal menutup, riwayat kelemahan dinding abdomen
sebelumnya, serta peningkatan tekanan intra abdominal akibat sering mengangkat
beban berat, mengejan akibat konstipasi, dan kehamilan

2. ETIOLOGI
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya hernia inguinalis adalah:
a. Keadaan yang dapat menyebabkan tekanan intraabdominal diantaranya kehamilan,
batuk kronis, pekerjaan mengangkat benda berat, mengejan pada saat defekasi,
danmengejan pada saat miksi, hipertropi prostat
b. Adanya procesus vaginalis yang terbuka
c. Kelemahan otot dinding perut
d. Anulus internus yang cukup lebar

3. PATOFISOLOGI
Hernia inguinalis adalah hernia yang melalui anulus inguinalis internus yang
terletak disebelah lateral vasa epigastrika inferior, menyusuri kanalis inguinalis
dan keluar rongga melalui anulus inguinalis eksternus. Kanalis inguinalis adalah
kanal yang normal pada fetus. Pada bulan ke 8 kehamilan , terjadi desensus
testis melalui kanal tersebut, testis tersebut akan menarik peritoneum ke daerah
skrotum sehingga terjadi penonjolan peritoneum yang disebut dengan procesus
vaginalis pritonei. Pada bayi yang sudah lahir, umumnya procesus ini telah
mengalami obliterasi sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanan
tersebut. Namun dalam beberapa hal, seringkali kanalis ini tidak menutup
karena testis turun terlebih dahulu, maka kanalis inguinalis kanan lebih sering
terbuka. Bila kanalis kiri terbuka ini akan menutup pada usia 2 bulan. Bila 5.
procesus teruba terus (karena tidak mengalami obliterasi) akan timbul hernia
inguinalis layeral kongental.

4. MANIFESTASI KLINIS
Pada pasien terlihat adanyabmasa bundar pada anulus iguinalis eksterna yang
mudah mengecil bila pasien tidur. Karena besarnya defek pada dinding posterior maka
hernia jarang sekali menjadi ireponibilis. Hernia ini disebut direkta kaereba langsung
menuju anulus inguinalis eksterna sehungga meskipun anulus inguinalis interna ditekan
bila pasien bila pasien berdiri atau mengejan, tetap aan menimbulkan benjolan. Bils
hernia ini sampai skrotum, maka hanya akan sampai dibagian astas skrotum.
Sedangkan testis dan funiculus spermatikus dapat dipisahkan dari masa hernia
bila jari dimasukkan ke anuus inguinalis eksterna, todak akan ditemukan dinding
belakang, bila pasien disuruh mengejan tidak akan terasa tekanan dan ujung jari dengan
mudah meraba ligamentum cowperi pada ramus superior tulang pubis. Pada pasien
kadang-kadang ditemukan gejala mudah kencing karena buli-buli ikut membentuk
dinding media hernia.

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang pada hernia menurut Nurarif & Kusuma (2016)
antara lain :
a. Hitungan darah lengkap dan serum elektrolit dapat menunjukkan hemokonsentrasi
atau peningkatan hematokrit, peningkatan sel darah putih dan ketidak seimbangan
elektrolit pada hernia.
b. Sinar X abdomen dapat menunjukkan abnormalnya kadar gas dalam usus atau
obstruksi usus.

6. PENATALAKSANA
Menurut Sjamsuhidayat, (2012) menyatakan penatalaksanaan medis antara lain :
a. Terapi umum
Terapi konservatif sambil menunggu proses penyembuhan melalui proses selama
dapat dilakukan pada hernia umbilikalis pada anak usia dibawah 2 tahun. Terapi
konservatif berupa alat penyangga dapat dipakai sebagai pengelolaan sementara,
misalnya adalah pemakaian korslet pada hernia ventralis sedangkan pada hernia inguinal
pemakaian tidak dilanjutkan karena selalu tidak dapat menyebuhkan alat ini dapat
melemahkan otot dinding perut.
b. Reposisi
Tindakan memasukkan kembali isi hernia ketempatnya semula secara hati-hati dengan
tindakan yang lembut tetapi pasti. Tindakan ini di hanya dapat di lakukan pada hernia
repobilis dengan menggunakan kedua tangan. Tangan yang satu melebarkan leher hernia
sedangkan tangan yang lain memasukkan isi hernia melalui leher hernia tadi. Tindakan ini
terkadang dilakukan pada hernia irrepobilis apabila pasien takut oprasi, yaitu dengan cara
: bagian hernia di kompres dingin, penderita di beri penenang valium 10 mg agar tidur,
pasien di posisikan trandelenbrerg. Jika posisi tidak berhasil jangan dipaksa, segera
lakukan operasi.
c. Suntikan
Setelah reposisi berhasil suntikan zat yang bersifat sklerotok untuk memperkecil pintu
hernia.
d. Sabuk hernia
Digunakan pada pasien yang menolak oprasi dan pintu hernia relative kecil.
e. Tindakan oprasi yang merupakan satu-satunya yang rasional
f. Hernioplastik endoscopy

Untuk pengobatan pada hernia, antara lain :

a) Pengobatan konservatif
Terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian penyangga atau
penunjang untuk mempertahankan isi hernia inguinalis. Reposisi tidak dilakukan pada
hernia strangulate, kecuali pada pasien anak- anak. Reposisi dilakukan secara
bimanual, tangan kiri memegang isi hernia membentuk cocor sedangkan tangan kanan
mendorongnya ke arah cincin hernia dengan tekanan lambat tapi menetap sampai
terjadi reposisi. Dilakukan dengan menidurkan pasien dengan pemberian sodatif dan
kompres es diatas hernia. Bila reposisi ini berhasil pasien disiapkan untuk operasi
besok harinya. Jika reposisi hernia tidak berhasil, dalam waktu enam jam harus
dilakukan operasi segera.
b) Pengobatan operatif
Merupakan satu-satunya pengobatan hernia inguinalis yang rasional. Indikasi operatif
sudah ada begitu diagnosis ditegakkan. Prinsip dasar operasi hernia terdiri dari
herniotomy dan hernioraphy.
c) Herniotomy
Dilakukan pembedahan kantong hernia sampai kelehernya. Kantong dibuka dan isi
hernia di bebaskan kalau ada perlengketan, kemudian reposisi, kantong hernia dijahit,
ikat setinggi mungkin lalu potong
d) Hernioraphy
Dilakukan tindakan kecil annulus inguinalis internus dan memperkuat dinding
belakang kanalis inguinal.

7. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa merupakan sebuah penilaian klinis tentang respon pasien terhadap
Kesehatan/proses kehidupan yang dilaluinya, baik itu potensial atau actual. Yang
bertujuan untuk mengidentifikasi respon pasien secara individu, kelompk, keluarga
mengenai sebuah situasi yang memiliki kaitan dengan Kesehatan (Tim Pokja SDKI
DPP PPNI, 2017)
Diagnose yang muncul pada kasus ini:
1) Ansietas b.d kurang terpapar informasi (D.0080)
2) Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (D.0077)
3) Gangguan rasa nyaman nyeri b.d efek samping terapi (D.0074)
4) Intoleransi aktivitas b.d kelemahan (D.0056)

8. INTERVENSI KEPERAWATAN
1) Ansietas b.d kurang terpapar informasi (D.0080)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan…jam diharapkan tingkat pengetahuan
meningkat dengan kriteria hasil: (L.12111)
- Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang suatu topik meningkat
- Kemampuan menggambarkan pengalaman sebelumnya yang sesuai
dengan topik meningkat
- Perilaku sesuai dengan pengetahuan meningkat
Intervensi:
Reduksi Ansietas (I.09314)
Observasi:
- Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. Kondisi, waktu, stressor)
- Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
- Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan nonverbal)
Terapeutik:
- Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
- Temani pasien untuk mengurangi kecemasan,jiks memungkinkan
- Pahami situasi yang membuat ansietas
- Dengarkan dengan penuh perhatian
- Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
- Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan
- Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
- Diskusi perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang
Edukasi:
- Jelaskan prosedur termasuk sensasi yang mungkin dialami
- Informasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan dan
prognosis
- Anjurkan keluarga tetap Bersama pasien, jika perlu
- Anjurkan untuk melakukan kegiatan yang tidak kompetitif,sesuai
kebutuhan
- Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
- Latih kegaitan pengalihan untuk mengurangi ketengangan
- Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
- Latih Teknik relaksasi
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian obat antiansietas,jika perlu

2) Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (D.0077)


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…jam diharapkan tingkat nyeri
menurun dengan kriteria hasil: (L.08066)
- Keluhan nyeri menurun
- Mringis menurun
- Gelisah menurun
- Kesulitan tidur menurun

Intervensi:

Manajemen Nyeri (I.08238)

Observasi:

- Identifikasi lokasik karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas


nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identivikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
- Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada kualita hidup
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
- Monitor efek samping penggunaan analgetic
Terapeutik :
- Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilahan strategi
meredakan nyeri

Edukasi:

- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri


- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetic secara tepat
- Anjurkan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi:

- Kolaborasi pemberian analgetik,jika perlu

3) Gangguan rasa nyaman nyeri b.d efek samping terapi (D.0074)


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…jam diharapkan status
nyaman meningkat dengan kritera hasil: (L.08064)
- keluhan tidak
- nyaman menurun
- gelisah menurun
- meringis menurun
Intervensi:

Manajemen Nyeri (I.08238)

Observasi:

- Identifikasi lokasik karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas


nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identivikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
- Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada kualita hidup
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
- Monitor efek samping penggunaan analgetic
Terapeutik :
- Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilahan strategi
meredakan nyeri

Edukasi:

- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri


- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetic secara tepat
- Anjurkan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi:

- Kolaborasi pemberian analgetik,jika perlu

4) Intoleransi aktivitas b.d kelemahan (D.0056)


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama… jam diharapkan konsevasi
energi meningkat dengan kriteria hasil: (L.13118)
- Aktivitas fisik yang di rekomendasikan meningkat
- Aktivitas yang tepat meningkat
- Strategi untuk menyeimbangkan aktivitas dan istirahat meningkat
- Pembatasan aktivitas menurun

Intervensi:

Manajemen Energi (I.05178)

Observasi:

- Identifikasi fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan


- Monitor kelelahan fisik dan emosional
- Monitor pola dan jam tidur
- Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
Terapeutik:
- Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
- Lakukan Latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
- Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
- Fasilitas duduk disisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau
berjalan

Edukasi:

- Anjurkan tirah baring


- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
- Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
- Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan

Kolaborasi:

- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara mningkatkan asupan makanan


1) DAFTAR PUSTAKA
Haliza, H. N. (2022). ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. A DENGAN POST OP
HERNIORAPHY ATAS INDIKASI HERNIA INGUINALIS
LATERALIS HARI KE 1 DI RUANG MULTAZAM 4 RUMAH SAKIT
MUHAMMADIYAH KOTA BANDUNG (Doctoral dissertation,
Universitas' Aisyiyah Bandung).

WATI, AYU PRATIKA. ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA PASIEN


HERNIA INGUINALIS LATERAL DENGAN TINDAKAN
HERNIOTOMY DI RUANG OPERASI RSUD DR. H. BOB BAZAR,
SKM KALIANDA TAHUN 2021. 2021. PhD Thesis. Poltekkes
Tanjungkarang.

PPNI, T. P. S. D. (2017). Standar diagnosis keperawatan indonesia.

PPNI, Tim Pokja SIKI DPP. "Standar intervensi keperawatan indonesia." (2018).

PPNI, T. P. S. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI).

Sinurat, K. E. S. (2017). Gambaran Karakteristik Hernia Inguinalis di RSUD Pirngadi Medan


Selama Periode 01 Januari 2013–31 Desember 2015.
ASUHAN KEPERAWATAN

HERNIA INGUINALIS LATERAL

PADA Bp. T DI BANGSAL MARWA

RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG

DISUSUN OLEH:

MELINDA EKA RISMA DEWI

(20.0601.0020)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

2022
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

Kampus II Jln. Mayjend Bambang Soegeng Mertoyudan Magelang


FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : MELINDA EKA RISMA DEWI

Semester/Tingkat : SEMESTER 5

Tempat Praktek : RS PKU Muhammadiyah Temanggung

Tanggal Pengkajian : 12 Oktober 2022

DATA KLIEN

A.DATA UMUM

1. Nama inisial klien : Bp. T


2. Umur : 62 tahun
3. Alamat : Badran 01/06 Kranggan temanggung
4. Agama : Islam
5. Tanggal masuk RS/RB : 9 Oktober 2022
6. Nomor Rekam Medis : 0266766
7. Bangsal : Marwa

B.PENGKAJIAN 13 DOMAIN NANDA

1. HEALTH PROMOTION
a. Kesehatan Umum:
- Alasan masuk rumah sakit :
- Tekanan darah : 160/90 mmHg
- Nadi : 66x/ menit
- Suhu : 36,2℃
- Respirasi : 20 x/ menit
b. Riwayat masa lalu (penyakit, kecelakaan,dll): Tidak Ada
c. Riwayat pengobatan
No Nama obat/jamu Dosis Keterangan
1.
2.

d. Kemampuan mengontrol kesehatan:


- Yang dilakukan bila sakit : Tidak Terkaji
- Pola hidup (konsumsi/alkohol/olah raga, dll): Tidak Ada

e. Faktor sosial ekonomi (penghasilan/asuransi kesehatan, dll): Tidak Terkaji

f. Pengobatan sekarang:
No Nama obat Dosis Manfaat Keterangan
1. RL 20 tpm - -
2. Ranit 50mg - -
3. Ketorolac 30mg - -
4. diazepam 10mg - -
2. NUTRITION
a. A (Antropometri) meliputi BB, TB, LK, LD, LILA, IMT:
1) BB biasanya : 58 kg
2) Tinggi Badan :165 cm
3) IMT :
b. B (Biochemical) meliputi data laboratorium yang abormal:

c. C (Clinical) meliputi tanda-tanda klinis rambut, turgor kulit, mukosa bibir, conjungtiva anemis/tidak:
Rambut : lurus, pendek dan beruban

Konjungtiva : tidak anemis

Mukosa bibir : lembab

Turgor kulit : elastis

d. D (Diet) meliputi nafsu, jenis, frekuensi makanan yang diberikan selama di rumah sakit:
- Nafsu makan: berkurang
- Jenis makan: nasi dan lauk pauk
- Frekuensi: 3x sehari, hanya ½ porsi dari boasanya

e. E (Enegy) meliputi kemampuan klien dalam beraktifitas selama di rumah sakit:


- Klien sudah belajar berjalan kekamar mandi

f. F (Factor) meliputi penyebab masalah nutrisi: (kemampuan menelan, mengunyah,dll)


- Tidak Terkaji

g. Cairan masuk
Infus : RL + Santagesik 1 amp

Cairan :

Air metabolisme :

h. Cairan keluar
Urine :4x sehari

Muntah :

IWL :

i. Penilaian Status Cairan (balance cairan): tidak terkaji

j. Pemeriksaan AbdomenInspeksi :
Auskultasi :-

Palpasi :-

Perkusi :-

3. ELIMINATION
a. Sistem Urinary

1) Pola pembuangan urine (Frekuensi , jumlah, ketidaknyamanan)


- Tidak Terkaji

2) Riwayat kelainan kandung kemih

3) Pola urine (jumlah, warna, kekentalan, bau)

4) Distensi kandung kemih/retensi urine

b. Sistem Gastrointestinal
1) Pola eliminasi

2) Konstipasi dan faktor penyebab konstipasi

c. Sistem Integument
Kulit (integritas kulit / hidrasi/ turgor /warna/suhu)

- Kulit : elastis
- Hidrasi: tidak ada
- Warna : sawomatang
- Suhu: 36,2℃

4. ACTIVITY/REST
a. Istirahat/tidur
1) Jam tidur :5-6 jam
2) Insomnia :ada
3) Pertolongan untuk merangsang tidur:

b. Aktivitas
1) Pekerjaan : Petani
2) Kebiasaan olah raga :-
3) ADL
a) Makan : dengan bantuan keluarga
b) Toileting : dengan bantuan keluarga
c) Kebersihan : dengan bantuan keluarga
d) Berpakaian : dengan bantuan keluarga
e)
4) Bantuan ADL :
5) Kekuatan otot :

6) ROM :
7) Resiko untuk cidera :

c. Cardio respons
1) Penyakit jantung :-
2) Edema esktremitas :-
3) Tekanan darah dan nadi
a) Berbaring :160/90 mmHg
b) Duduk :-
4) Tekanan vena jugularis :-
5) Pemeriksaan jantung
a) Inspeksi :-
b) Palpasi :-
c) Perkusi :-
d) Auskultasi :-

d. Pulmonary respon
1) Penyakit sistem nafas :-
2) Penggunaan O2 :-
3) Kemampuan bernafas :-
4) Gangguan pernafasan (batuk, suara nafas, sputum, dll) : Tidak Ada

5) Pemeriksaan paru-paru
a) Inspeksi :-
b) Palpasi :-
c) Perkusi :-
d) Auskultasi :-

5. PERCEPTION/COGNITION
a. Orientasi/kognisi
1) Tingkat pendidikan : SD
2) Kurang pengetahuan : Ya
3) Pengetahuan tentang penyakit: klien mengatakan kurang paham terhadap penyakitnya
4) Orientasi (waktu, tempat, orang)
b. Sensasi/persepi
1) Riwayat penyakit jantung :-
2) Sakit kepala : klien mengatakan sedikit pusing
3) Penggunaan alat bantu :-
4) Penginderaan : baik

c. Communication
1) Bahasa yang digunakan : Jawa
2) Kesulitan berkomunikasi :Tidak

6. SELF PERCEPTION
a. Self-concept/self-esteem
1) Perasaan cemas/takut : Tidak ada
2) Perasaan putus asa/kehilangan : Tidak ada
3) Keinginan untuk mencederai : Tidak ada
4) Adanya luka/cacat : Terdapat luka bekas operasi dibagian perut kanan bawah

7. ROLE RELATIONSHIP
a. Peranan hubungan
1) Status hubungan : seorang suami
2) Orang terdekat : Istri dan anak
3) Perubahan konflik/peran : Tidak ada
4) Perubahan gaya hidup : Tidak ada
5) Interaksi dengan orang lain : Baik
8. SEXUALITY
a. Identitas seksual
1) Masalah/disfungsi seksual :-
2) Periode menstruasi :-
3) Metode KB yang digunakan :-
4) Pemeriksaan SADARI :-
5) Pemeriksaan papsmear :-

9. COPING/STRESS TOLERANCE
a. Coping respon
1) Rasa sedih/takut/cemas : Tidak ada
2) Kemampan untuk mengatasi : Baik
3) Perilaku yang menampakkan cemas; tidak ada
10. LIFE PRINCIPLES
a. Nilai kepercayaan
1) Kegiatan keagamaan yang diikuti : Tidak Terkaji
2) Kemampuan untuk berpartisipasi : Tidak terkaji
3) Kegiatan kebudayaan : Tidak terkaji
4) Kemampuan memecahkan masalah : tidak terkaji

11. SAFETY/PROTECTION
a. Alergi : tidak ada
b. Penyakit autoimune : tidak ada
c. Tanda infeksi : tidak ada
d. Gangguan thermoregulasi : tidak ada
e. Gangguan/resiko (komplikasi immobilisasi, jatuh, aspirasi, disfungsi neurovaskuler peripheral,
Buku Panduan Praktek Klinik Keperawatan DIII Semester 16
kondisi hipertensi, pendarahan, hipoglikemia, Sindrome disuse, gaya hidup yang tetap) : ada
gangguan resiko jatuh

12. COMFORT
a. Kenyamanan/Nyeri
1) Provokes (yang menimbulkan nyeri) : luka bekas operasi di perut kanan bawah
2) Quality (bagaimana kualitasnya) : nyeri seperti ditusuk-tusk
3) Regio (dimana letaknya) : di perut kanan bawah
4) Scala (berapa skalanya) : klien mengatakan skala 5
5) Time (waktu) : hilang timbul
b. Rasa tidak nyaman lainnya :-
c. Gejala yang menyertai :-

13. GROWTH/DEVELOPMENT
a. Pertumbuhan dan perkembangan : Baik
b. DDST (Form dilampirkan) :
c. Terapi Bermain (SAB dilampirkan) :

C. DATA LABORATORIUM

Tanggal Jenis Hasil Harga


Satuan Interpretasi
& Jam Pemeriksaa Pemeriksa Normal
n an
09 HB 14,9 g/dl 11.5-16.5 g/dl Normal
Oktober
2022
10.30
09 leokosit 9.3 3,5-10 ribu/mm Normal
Oktober ribu/mm2 2

2022
10.30
09 Eritrosit 4,72 3,5-5,5 juta/mm Normal
Oktober juta/mm3 3

2022
10.30
09 Trombosit 270 150-450 juta/mm Normal
Oktober juta/mm3 3

2022
10.30 Buku Panduan Praktek Klinik Keperawatan DIII Semester 5

09 Hematokrit 42.6 % 35-155 % Normal 2


Oktober
2022
10.30
09 MPV 8,7 fL 6.5-12.00 fL Normal
Oktober
2022
10.30
09 PDW 11,7 fL 0.1-30 fL Normal
Oktober
2022
10.30
09 PCT 0,23% 0.1-9.99 % Normal
Oktober
2022
10.30
PROGRAM STUDI D-III
KEPERAWATANFAKULTAS
ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

Kampus II Jln. Mayjend Bambang Soegeng Mertoyudan Magelang 56172

ANALISA DATA
Nama Inisial Klien: Bp.T Diagnosa Medis :HIL
No Rekam Medis :0266766 Bangsal : marwa
TANGGAL DAT
NO DAN JAM A ETIOLOGI PROBLEM
PENGKAJIA DATA DATA
N SUBYEKTIF OBYEKTIF
(GEJALA) (TANDA)
1. 12 Oktober - klien mengatakan - klien tamoak efek samping terapi Gangguan rasa aman
2022 nyeri di perut kanan sesekali meringis dan nyaman
13.30 WIB bawa (D.0075)
- klien mengatakan - terdapat luka post
nyeri skala 5 op di perut kanan
-klien mengatakan bawah
nyeri seperti ditusuk-
tusk - Tekanan darah :
Klien mengatakan 148/83 mmHg Buku Panduan Praktek Klinik Keperawatan DIII Semester 5
nyeri hilang timbul 3
Nadi : 60 x/menit

Suhu :36,7℃

Respirasi :
20x/menit

2. 12 Oktober - klien mengatakan -klien tampak dibantu Kelemahan Intoleransi aktivitas


2022 masih susah saat keluarga saat (D.0056)
13.30 WIB bergerak atau melakukan aktivitas
berjalan
Klien mengatakan
sudah mulai bekajar
berjalan kekamar
mandi

Prioritas DIagnosis Kep:

1. Gangguan rasa nyaman b.d efek samping terapi (D. 0075)


2. Intoleransi aktivitas b.d imobilitas (D.0056)
PROGRAM STUDI D-III
KEPERAWATANFAKULTAS
ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

Kampus II Jln. Mayjend Bambang Soegeng Mertoyudan Magelang 56172

FORMAT RENCANA
KEPERAWATAN
Nama Inisial Klien: Bp T Diagnosa Medis : HIL
No Rekam Medis :0266766 Bangsal : Marwa

Tanggal Diagnosis Tujuan & Kriteria Intervensi


No. Rasional
Dan Jam Keperawata Hasil
n
1. 12 oktober Gangguan rasa Setalah dilakukan Manajemen nyeri
2022 nyaman nyeri b.d tindakan keperawatan (I.08238)
13.30 WIB efek samping terapi selama 2 x 24 jam
1.identifikasi karakteristik, 1.untuk
(D. 0075) diharapkan status
durasi, frekuensi, kualitas, mengetahui
nyaman meningkat
dan intensitas nyeri
dengan kritera hasil: karakteristik,
(L.08064) durasi,DIII Semester 5
Buku Panduan Praktek Klinik Keperawatan

1.keluhan tidak frekuensi, 4

2.nyaman menurun kualitas, dan


3.gelisah menurun intensitas nyeri

4.meringis menurun 2.identifikasi skala nyeri 2.untuk


mengetahui
skala nyeri
yang dirasakan
pasien

3.untuk
3.berikan Teknik
nonfarmaklogis untuk mengurangi
mengurangi rasa nyeri rasa nyeri

2. 12 oktober Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan Manajemen Energi


2022 b.d kelemahan tindakan keperawatan (I.05178)
13.30 WIB (D.0056) selama… jam
diharapkan konsevasi 1.Monitor pola dan jam
energi meningkat tidur 1.Untuk
dengan kriteria hasil:
(L.13118) mengetahui
2.Monitor lokasi dan pola tidur klien
1.Aktivitas fisik yang
ketidaknyamanan selama
di rekomendasikan
meningkat melakukan aktivitas
2.Aktivitas yang tepat 2.Untuk
meningkat mengetahui
3.Strategi untuk bagian tubuh
menyeimbangkan
yang
aktivitas dan istirahat
meningkat menimbulkan
3.Fasilitas duduk disisi ketidaknyaman
4.Pembatasan aktivitas
tempat tidur, jika tidak
menurun an
dapat berpindah atau
berjalan
3.agar
memudahkan
pasien dalam
melatih otot-
otot
4.Anjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap

4.untuk
meminimalkan
Buku Panduan Praktek Klinik Keperawatan DIII Semester 5
resiko jatuh
5
PROGRAM STUDI D-III
KEPERAWATANFAKULTAS
ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

Kampus II Jln. Mayjend Bambang Soegeng Mertoyudan Magelang 56172

FORMAT IMPLEMENTASI

Nama Inisial Klien : Bp.T Diagnosa Medis :HIL


No Rekam Medis :0266766 Bangsal : Marwa

Tanggal Diagnosis Respon


No Implementasi Paraf
& Jam Keperawata (Data Subyektif Dan
n Obyektif)
1. 12 oktober Gangguan rasa Manajemen nyeri
2022 nyaman nyeri b.d (I.08238)
efek samping
18.00 WIB 1.mengidentifikasi DS:
terapi (D. 0075)
karakteristik, durasi, - klien mengatakan
frekuensi, kualitas, dan nyeri di perut
intensitas nyeri kanan bawah Melinda
- klien mengatakan
Buku Panduan Praktek Klinik Keperawatan DIII Semester 5
nyeri skala 5
- klien mengatakan 6
nyeri seperti
ditusuk-tusuk
- Klien mengatakan
nyeri hilang
timbul
DO:
- klien tamoak
sesekali meringis
- terdapat luka
post op di perut
kanan bawah
- Tekanan darah :
148/83 mmHg
- Nadi : 60
x/menit
- Suhu :36,7℃
- Respirasi :
20x/menit

2.mengidentifikasi
skala nyeri DS:
- Klien mengatakan
nyeri skala 5
DO: Melinda
- Klien sesekali
tampak meringis
3.memberikan Teknik DS:-
nonfarmaklogis untuk DO:-
mengurangi rasa nyeri Melinda

2. 12 Oktober Intoleransi Manajemen Energi


2022 aktivitas b.d (I.05178)
18.15 WIB kelemahan
1.Memonitor pola dan DS:
(D.0056)
jam tidur - Klien mengatakan
sulit tidur karena
nyeri
- Klien mengatakan Melinda
tidur 5-6 jam
DO:-

2.Memonitor lokasi DS:


dan ketidaknyamanan - klien mengatakan
masih susah saat
selama melakukan
bergerak atau Melinda
aktivitas berjalan
Buku Panduan Praktek Klinik Keperawatan DIII Semester 5
- klien mengatakan
7
nyeri saat
bergerak
DO:
- klien tampak
kesusahan saat
berjalan dan
bangun dari
temapt tidur

3.memfasilitas duduk DS:


disisi tempat tidur, jika - klien mengatakan
tidak dapat berpindah sudah mulai
berlatih duduk Melinda
atau berjalan
dan berjalan
DO:
- klien tampak
dibantu keluarga
saat melakukan
aktivitas
4.menganjurkan
DS:-
melakukan aktivitas
DO:
secara bertahap klien tampak dibantu keluarga Melinda
saat melakukan aktivitas
3. 13 Oktober Gangguan rasa Manajemen nyeri
2022 nyaman nyeri b.d (I.08238)
09.00 WIB efek samping
1.mengidentifikasi DS:
terapi (D. 0075)
karakteristik, durasi, - klien mengatakan
frekuensi, kualitas, dan nyeri sedikit
intensitas nyeri berkurang
DO: Melinda
- meringis menurun
- Td: 148/83
mmHg
- N: 60 x/menit
- RR: 20
- SPO2: 97
- S: 36,7 ℃

2.mengidentifikasi DS:
skala nyeri - Skala nyeri 3
DO: Melinda
- Meringis menurun

3.memberikan Teknik Buku Panduan Praktek Klinik Keperawatan DIII Semester 5


DS:-
nonfarmaklogis untuk DO:-
8
mengurangi rasa nyeri Melinda
4. 13 Oktober Intoleransi Manajemen Energi
2022 aktivitas b.d (I.05178)
09.15 WIB kelemahan
1.Memonitor pola dan DS:
(D.0056)
jam tidur - Klien mengatakan
sulit untuk tidur
menurun Melinda
- Klien mengatakan
tidur 5-6 jam
DO:-

2.Memonitor lokasi DS:


dan ketidaknyamanan - klien mengatakan
sudah bisa
selama melakukan
berjalan kekamar Melinda
aktivitas mandi sedikit
demi sedikit
- klien mengatakan
nyeri saat
bergerak menurun
DO:
- klien tampak
dibantu keluarga
dalam melakukan
aktivitasnya
Buku Panduan Praktek Klinik Keperawatan DIII Semester 5

3.memfasilitas duduk DS:


disisi tempat tidur, jika - klien mengatakan
tidak dapat berpindah sudah mulai
berlatih duduk Melinda
atau berjalan
dan berjalan
DO:
- klien tampak
dibantu keluarga
saat melakukan
aktivitas
4.menganjurkan
DS:-
melakukan aktivitas
DO:
secara bertahap klien tampak dibantu keluarga
saat melakukan aktivitas Melinda
PROGRAM
STUDI D-III
KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU
KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

Kampus II Jln. Mayjend Bambang Soegeng Mertoyudan Magelang 56172

FORMAT
EVALUASI

Nama Inisial Klien : Bp. T Diagnosa Medis : HIL


No Rekam Medis :0266766 Bangsal : Marwa

Tanggal Diagnosis Evaluasi


No Dan Keperawata (Subjective, Objective, Assessment/Analysis, Para
Plan) f
Jam n
1. 12 Oktober 2022 Gangguan S: klien mengatakan nyeri dibagian perut kanan
20.00 WIB rasa nyaman bawah, skala nyeri 5
Buku Panduan
O:klien tampaksesekali Praktek Klinik Keperawatan Melinda
meringis DIII Semester 5
nyeri b.d efek
A:masalah belum teratasi 10
samping
P: lanjutkan intervensi
terapi (D.
0075)

2. 12 Oktober 2022 Intoleransi S: klien mengatakan susah untuk bergerak,


20.00 WIB aktivitas b.d karena waktu bergerak terasa nyeri,
kelemahan O:klien tampak di bantu keluarga dalam
beraktivitas Melinda
(D.0056)
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
3. 13 Oktober 2022 Gangguan S: klien mengatakan nyeri dibagian perut kanan
10.00 WIB rasa nyaman bawah menurun, skala nyeri 3
nyeri b.d efek O:meringis menurun
A:masalah teratasi Melinda
samping
P: hentikan intervensi, pasien dipulangkan
terapi (D.
0075)

4. 13 Oktober 2022 Intoleransi S: klien mengatakan Ketika bergerak tidak


10.00 WIB aktivitas b.d terlalu sakit
kelemahan O: klien masih terlihat di bantu keluarga sedikit
A: masalah teratasi Melinda
(D.0056)
P: hentikan intervensi, pasien dipulangkan
Buku Panduan Praktek Klinik Keperawatan DIII Semester 5

11

Anda mungkin juga menyukai