inguinalis pada titik dimana tali spermatik muncul pada pria, dan sekitar
ligament wanita. Hernia inguinalis indirek yaitu lengkuk usus keluar melalui
kanalis inguinalis dan mengikuti kordo spermatikus pada pria dan ligament
sekitar pada wanita, ini akibat dari gagalnya prosesus vaginalis untuk
adalah Hernia yang terjadi di lipatan paha. Jenis ini merupakan yang tersering
dan dikenal dengan istilah turun berok atau burut (Jitowiyono &
menerobos kebawah melalui celah. Hernia tipe ini sering terjadi pada laki-laki
Lateral yaitu :
Hal ini dapat terjadi sejak lahir (kongenital) atau didapat seperti usia,
1.3 KLASIFIKASI
Menurut Suratun dan Lusianah (2010) klasifikasi Hernia Inguinalis Lateral
terbagimenjadi :
besarnya defek pada dinding posterior maka Hernia ini jarang menjadi
irreponible.
lateral yaitu :
a. Tampak adanya benjolan dilipat paha atau perut bagian bawah dan
c. Nyeri yang diekspresikan sebagai rasa sakit dan sensasi terbakar. Nyeri
panggul, belakang perut, dan daerah genital yang disebut reffered pain.
Nyeri biasanya meningkat dengan durasi dan insensitas dari aktivitas atau
kerja yang berat. Nyeri akan mereda atau menghilang jika istirahat. Nyeri
sela paha.
e. Bila pasien mengejan atau batuk maka benjolan Herniaakan bertambah
besar.
2) USG
jenis-jenis hernia.
3) Urinalisis
sakit di daerah inguinalis dan eritrosit (0-4/LPB) pada urin pasien ini
4) Sinar X abdomen
1) Reposisi
hati-hati dengan tidakan yang lembut tetapi pasti. Tindakan ini hanya
yang lain memasukkan isi hernia melalui leher hernia tadi. Tindakan ini
2) Suntikan
3) Sabuk hernia
Digunakan pada pasien yang menolak operasi dan pintu hernia relatif
yang rasional.
4) Pengobatan konservatif
dan kompres es di atas hernia. Bila reposisi ini berhasil anak disiapkan
untuk operasi besok harinya. Jika resisi hernia tidak berhasil, dalam
5) Pengobatan operatif
hernioraphy.
6) Herniotomy
7) Hernioraphy
pembedahan. Diet : tidak ada diet khusus. Tetapi setelah operasi diet
cairan sampai saluran gastrointestinal berfungsi lagi. Kemudian makan
1.7 KOMPLIKASI
Menurut Suratun dan Lusianah (2010) komplikasi yang mungkin terjadi pada
1) Hernia berulang
Hernia ini terjadi akibat adanya kelemahan dinding otot sehingga muncul hernia
baru di lokasi lain, misalnya dulu pernah hernia perut kiri dan sudah dioperasi
Karena terjadinya perlengketan usus akibat hernia obstruksi usus parsia maupun
total bisa terjadi di dalam usus halus atau pada kasus obstruksi usus parsial,
sedikit makanan atau cairan masih bisa melewati usus. Sedangkan pada kasus
obstruksi usus total, tidak ada apa pun yang bisa melewati usus.
3) Luka pada usus
Kematian jaringan usus akibat pasokan darah yang berhenti dapat memicu
robekan pada dinding usus yang menyebabkan keluarnya isi usus ke rongga perut
Terjadi penekanan pada cincin hernia, akibatnya makin banyak usus yang masuk.
Cincin hernia menjadi relatif sempit, maka timbul edema sehingga terjadi
5) Perdarahan yang berlebih Penyakit hernia bila tidak segera diatasi dan
Efek samping yang umum ditemui pasca operasi seperti infeksi luka operasi
kembali.
Komplikasi hernia tergantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia. Antara
lain obstruksi usus sederhana hingga perforasi (lubangnya) usus yang akhirnya
dapat menimbulkan abses lokal, fistel atau peritonitis sehingga peristaltik usus
keluhan kencing berupa dysuria karena buli-buli ikut membentuk dinding medial
hernia.
1.8 PATOFISIOLOGI
1.9 PATHWAY
PROSES KEPERAWATAN
Pengkajian merupakan tahap awal dan landasan dalam proses keperawatan, untuk itu diperlukan
kecermatan dan ketelitian tentang masalah-masalah klien sehingga dapat memberikan arah
terhadap tindakan keperawatan. Keberhasilan proses keperawatan sangat bergantuang pada tahap
1. Identitas :
2. Keluhan utama:
DS (Data Subjektif) Pada anemnesis keluhan utama yang lazim didapatkan adalah
keluhan adanya benjolan akibat masuknya material melalui kanalis inguinalis bisa
bersifat hilang timbul atau juga tidak. Keluhan nyeri hebat bersifat akut berupa nyeri
terbakar.
Untuk memperoleh pengkajian yang lengkap tentang rasa nyeri klien digunakan:
c. Region : radiation, relief: apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa
perut kanan bawah, pasien tampak menangis, pasien tampak lemas, dan lain-lain.
keluhan lain yang didapat sesuai dengan kondisi Hernia. Pada respon biasanya keluhan
yang ada berupa adanya benjolan setelah mengalami aktivitas peningkatan tekanan
intraabdominal, seperti batuk, bersin, atau mengejan. Bila sudah terjadi stranggulasi
akan didapatkan keluhan nyeri hebat pada abdominal bawah, keluhan gastrointestinal
seperti mual, muntah, anoreksia, serta perasaan kelelahan pasca nyeri sering
didapatkan.
Pada pengkajian ini ditemukan kemungkinan penyebab hernia dan tidak ditemukan
Penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit Hernia merupakan salah satu
faktor predisposisi terjadinya Hernia, seperti diabetes, osteoporosis yang sering terjadi
6. Riwayat Psikososial
Merupakan respons emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan peran klien
dalam keluarga dan masyarakat serta respon atau pengaruhnya dalam kehidupan
Menurut Suratun dan Lusianah (2010) pengkajian data keperawatan pada pasien dan
post operasi dengan Hernia inguinalisis lateral dalam buku Asuhan Keperawatan
a. Aktivitas istirahat
b. Sirkulasi
hipertensi).
c. Eliminasi
Diagnosa keperawatan merupakan penilaian klinis mengenai respon pasien terhadap masalah
kesehatan (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017). Diagnosa berdasarkan SDKI adalah :
2. Ansietas (D.0080)
Indikator SA ST 2. Fasilotasi
Rentang gerak sendi 2 4 melakukan
ROM pergerakan, jik perlu
3. Libatkan keluarga untuk
Keterangan : Cukup menurun = 2
membantu pasien dalam
Cukup Meningkat = 4
meningkkatkan pergerakan
Edukasi
Indikator SA ST
Nyeri 2 4 1. Jelaskan tujuan dan prosedur
Cemas 2 4 mobilisasi
Gerakan terbatas 2 4
2. Anjurkan melakukan mobilisasi
Kelemahan fisik 2 4
dini
3. Ajarkan mobilisasi sederhana
Keterangan : yang harus dilakukan
Cukup meningkat= 2 Cukup
Menurun = 4
5. Defisit Pengetahuan Setelah dilakukan tindakan asuhan Edukasi Kesehatan (I. 12383)
b.d kurang terpapar keperawatan selama 2x24 jam, Observasi
informasi d.d diharapkan masalah kesehatan pasien 1. Identifikasi kesiapan
menanyakan meningkat dengan kriteria hasil : dan kemampuan
masalah yang Tingkat Pengetahuan (L. 12111) menerima informasi
dihadapi, Indikator SA ST 2. Identifikasi faktor-faktor yang
menunjukkan Kemampuan 2 4 dapat meningkatkan dan
perilaku berlebihan menjelaskan menurunkan motivasi perilaku
(D.0111) penetahuan tentang PHBS
Keterangan :
Cukup meningkat = 2 Cukup
Menurun = 4
DAFTAR PUSTAKA
Ackley, B. J., Ladwig, G. B., Msn, R. N., Makic, M. B. F., Martinez-Kratz, M., & Zanotti, M.
(2019). Nursing Diagnosis Handbook E-Book: An Evidence- Based Guide to Planning Care.
Mosby
Aisyah. (2019). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Hernia Inguinalisis Pada
Diyono & Mulyanti, S. 2013. Keperawatan Medikal Bedah Sistem Pencernaan. Jitowiyonno &
Lewis, SL., Dirksen, SR., Heitkemper, MM, and Bucher, L.(2014).Medical surgical Nursing.
Mosby: ELSIVER
Nurbadriyah. (2020). Jurnal Terapi Non Farmakologi Hernia. Kesehatan, 14, 21–40. Nursing
Suratan dan Lusinah (2010) pemekriksaan diagnostic pada pasien Hernia Inguinalisislateral
Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017) Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Cetakan II.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI (2022) Srandar Luaran Keperawatan Indonesia. Cetakan
Tim Pokja SIKI DPP PPNI (2018) Srandar Intervensi Keperawatan Indonesia.Cetakan II.