Telah Disyahkan
Pada tanggal:
Mengetahui :
(………………………..) (………………………………)
A. Definisi
pada titik dimana tali spermatik muncul pada pria, dan sekitar ligament
inguinal dan mengikuti kordo spermatikus pada pria dan ligament sekitar
pada wanita, ini akibat dari gagalnya prosesus vaginalis untuk menutup
Hernia inguinalis adalah Hernia yang terjadi di lipatan paha. Jenis ini
merupakan yang tersering dan dikenal dengan istilah turun berok atau burut
dalam melalui pembukaan yang abnormal pada dinding rongga tubuh yang
Pada bagian lateral, terdapat tiga lapisan otot dengan fasia oblik yang
berhubungan satu sama lain. Pada setiap otot terdapat tendon yang disebut
Otot tranversus abdominis adalah otot internal lateral dari otot-otot dinding
tranvesus abdominis sebagai tepi atas cincin inguinal internal dan diatas
C. Penyebab
lateral yaitu :
Hal ini dapat terjadi sejak lahir (kongenital) atau didapat seperti usia, keturunan, akibat
Adanya Benighna Prostat Hipertropi (BPH), sembelit, mengejan saat defekasi dan berkemih,
D. Manifestasi klinik.
Menurut Suratan dan Lusianah (2010) manifestasi klinis Hernia inguinalis
lateral yaitu :
a. Tampak adanya benjolan dilipat paha atau perut bagian bawah dan benjolan
bersifat temporer yang dapat mengecil dan menghilang yang disebabkan oleh
c. Nyeri yang diekspresikan sebagai rasa sakit dan sensasi terbakar. Nyeri tidak
meningkat dengan durasi dan insensitas dari aktivitas atau kerja yang berat. Nyeri
akan mereda atau menghilang jika istirahat. Nyeri akan bertambah hebat jika terjadi
strangurasi karena suplai darah ke daerah hernia terhenti sehingga menjadi merah dan
panas.
e. Bila pasien mengejan atau batuk maka benjolan Herniaakan bertambah besar.
E. Patofisiologi
Hernia inguinalis lateralis indicekta sebagian besar ada fakta kongenital dengan
adanya penojolan dari prossus vaginalis peritonel. Semua keadaan yang menyebabkan
beban berat, mengejan saat defekasi, dan mengejan saat defekasi, dan mengejan saat
miksi, misalnya akibat hipertrofi prostat dan menjadi pencetus terjadinya Hernia.
Kanalis
inguinalis adalah kanal yang normal pada fetus. Pada bulan ke-8 kehamilan, terjadi
desensus testis melalui kanal tersebut. Penurunan testis tersebut akan menarik peritoneum
rongga perut tidak dapat melalui kanalis tersebut, namun dalam beberapa hal sering kali
kanali sini tidak tertutup, karena testis turun terlebih dahulu, maka kanalis inguinalis lebih
sering terbuka , maka yang kanan juga terbuka. Dalam keadaan normal, kanalis yang
terbuka ini akan menutup pada usia dua bulan. Bila prosesus terbuka terus (karena tidak
dapat mengalami obliterapi) akan timbul Hernia inguinalis lateralis abuisita. Keadaan
kronis, pekerjaan mengangkat beban berat, mengejan pada saat miksi, misalnya akibat
Menurut Suratun dan Lusianah (2010) pemeriksaan diagnostik pada pasien Hernia
inguinalis lateral yaitu:
b. USG abdomen pada regio inguinalis dextra dan sinistra Membedakan masa di paha
c. Urinalisis
Diagnosis banding dengan sebab genitourinaria yang menyebabkan rasa sakit di daerah
inguinal dan eritrosit (0-4/LPB) pada urin pasien ini merupakan akibat dari hipertrofi
prostat jinak.
d. Sinar X abdomen
antara lain :
1. Reposisi
hati-hati dengan tidakan yang lembut tetapi pasti. Tindakan ini hanya
yang lain memasukkan isi hernia melalui leher hernia tadi. Tindakan ini
2. Suntikan
4. Sabuk hernia
5. Digunakan pada pasien yang menolak operasi dan pintu hernia relatif
rasional.
6. Pengobatan konservatif
atas hernia. Bila reposisi ini berhasil anak disiapkan untuk operasi besok
harinya. Jika resisi hernia tidak berhasil, dalan waktu enam jam harus
hernioraphy.
8. Herniotomy
9. Hernioraphy
memperburuk gejala.
b.) Medikasi
2012).
I. Fokus Pengkajian Keperawatan
Keberhasilan proses keperawatan sangat bergantuang pada tahap ini. Tahap ini
terbagi atas:
1. Anamnesa
a. Identitas Klien
Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang dipakai,
b. Keluhan Utama
Untuk memperoleh pengkajian yang lengkap tentang rasa nyeri klie digunakan:
2) Quality of Pain: seperti apa rasa nyeri yang dirasakan atau digambarkan
3) Region : radiation, relief: apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa sakit
Keluhan lain yang didapat sesuai dengan kondisi Hernia. Pada respon biasanya
Pada pengkajian ini ditemukan kemungkinan penyebab hernia dan tidak ditemukan
Penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit Hernia merupakan salah satu
d. Riwayat Psikososial
Merupakan respons emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan peran klien
dalam keluarga dan masyarakat serta respon atau pengaruhnya dalam kehidupan
Menurut Suratun dan Lusianah (2010) pengkajian data keperawatan pada pasien
dan post operasi dengan Hernia inguinalis lateral dalam buku Asuhan
f. Aktivitas istirahat
g. Sirkulasi
h. Eliminasi
2. Nyeri / kenyamanan
Apakah pasien mengalami nyeri pada insisi pembedahan, distensi kandung kemih.
3. Keamanan
4. Penyuluhan
J. Fokus Intervensi
Diagnosa1 : Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (misalnya abses,
amputasi, terbakar, terpotong, mengangkat berat, prosedur operasi, trauma, latihan
fisik berlebihan
Rencana Keperawatan
SLKI SIKI
(TENS)
1. Diagnosa 2 :Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan struktur
Rencana Keperawatan
SLKI SIKI
Rencana Keperawatan
SLKI SIKI
Rencana Keperawatan
SLKI SIKI
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. A
Umur : 43 tahun
Jenis kelamin : Laki- laki
Alamat : Desa Tongali, Kec. Siompu, Kab. Buton Selatan
Status : Menikah.
Agama : Islam
Suku : Buton
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : TANI
Tanggal masuk RS : 04 Januari 2022
Tanggal pengkajian : 05 Januari 2022
DX Medis : Hernia Inguinalis lateral
B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. N
Umur : 40 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Tongali, Kec. Siompu, kab. Buton Selatan
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
C. PENGKAJIAN
1. Keluhan Utama
a. Klien mengeluh nyeri pada luka operasinya di perut kanan bawah
b. Riwayat keluhan :Klien menjalani operasi di rumah sakit rumah sakit umum daerah
kabupaten buton selatan pada tanggal 04 Januari 2022, pada saat pengkajian
5. Mulai dan lamanya keluhan : Sejak setelah operasi dan lamanya + 30- 60 menit
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
Tidak ada
8. Genogram
43
Keterangan :
a. Berat badan : 55 Kg
3. Kepala :
d. Distribusirambut :Baik
4. Mata
a. Kesimetrisan : Simetris
c. Sklera : Jernih
d. Konjungtiva : Merah muda
i. Nyeri : Tidak
5. Telinga
a. Kesimetrisan : Simetris
e. Tinnitus : Tidak
f. Nyeri : Tidak
6. Hidung
a. Kesimetrisan : Tidak
b. Perdarahan : Tidak
7. Mulut
d. Mukosa : Kering
8. Leher
e. Trakhea : Normal
9. Thoraks
Paru – paru
10. Abdomen
11. Payudara
a. Kesimetrisan : Simetris
b. Koordinasi :Baik
c. Memori : Baik
d. Orientasi : Baik
e. Konfusi : Tidak
f. Keseimbangan : Baik
g. Kelumpuhan : Tidak
i. Kejang-kejang : Tidak
a. Hemorrhoid : Tidak
c. Nyeri : Tidak
15. Ekstremitas
g. Luka : Ada
m. Turgor : Sedang
n. Kelembaban : Baik
p. Pergerakan : Kurang
u. Nyeri : Ada
16. Lain-lain:
a. Klien mengatakan nyeri pada bekas luka operasinya seperti Teriris – iris
b. Sistem Kardiovaskuler
a. Nyeri dada : Tidak ada Jantung
C.Sistem Persyarafan
b. Koordinasi :Baik
c. Memori : Baik
d. Orientasi : Baik
e. Konfusi : Tidak
f. Keseimbangan : Baik
g. Kelumpuhan : Tidak
i. Kejang-kejang : Tidak
D.Sistem Perkemihan
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
E. Sistem Pencernaan
A. Buang Air Kecil (BAK)
sakit + 100 cc
kekuningan.
klai sehari.
warna kekuningan
F. Sistem Muskoluskeletal
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
G. Sistem Endokrin
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
H. Sistem Sensori Persepsi/Penginderaan
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
I. Sistem Integumen
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
j. Sistem Imun dan Hematologi
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
k. Sistem Reproduksi
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
kali.
c. Nutrisi
Pola Nutrisi Frekuensi makan 3x Frekuensi makanan lunak
sehari, makanan habis 1 3 x sehari,
porsi Intake cairan 4 aqua
Intake cairan ± 5 gelas gelas/hari
perhari Diit : Makanan lunak
Diit, makanan biasa
Makanan pantangan
tidak ada
d. Aman dan Nyaman
1. Aman
a. Riwayat paparan terhadap kontaminan : Tidak ada
h. Imobilisasi : Ya
2. Nyaman
bergerak
.
a. Eliminasi
1. Pola BAB : BAB :
Eliminasi Frekuensi 1 x sehari Frekuensi : selama
Tidak menggunakan dirumah sakit klien BAB
pencahar 1 kali sesudah operasi
Waktu : pagi hari (pada hari ke 2)
Warna : kuning Warna : kuning
Konsistensi : lembek Konsistensi : Lembek
BAK : BAK :
Frekuensi : 3 x sehari Frekuensi : tidak terhitung
Warna : Kekuningan klien tidak menggunakan
Bau : khas urin DC
Warna : kekuningan
Bau : khas urin
f. Aktifitas dan Istirahat
j. Pengaruh penyakit terhadap pekerjaan : Klien mengatakan selama sakit, klien tidak
pernah bekerja
masalah
q. Komunikasi
Bicara
orang, tempat dan waktu baik, klien mengenali setiap orang yang datang
Tempat tinggal : klien selama ini tinggal serumah dengan orang tuanya beserta
Adat istiadat yang dapat dianut klien adalah adat dusun dalam membuat keputusan
Kesulitan dalam keluarga tidak ada mesalah selama ini hubungan dengan
r. Seksual
Kebiasaan seksual tidak dikaji karena pasien tidak bersedia.
ibadah
8. Pemeriksaan penunjang
t
a
n
g
g
a
D. Analisa Data
F. Intervensi Keperawatan
Hari/ Diagnosa Keperawatan (SDKI) Luaran Keperawatan (SLKI) Intervensi Keperawatan Nama/
Tgl/jam (SIKI) TTD
D.0077 L.08066 Manajemen nyeri
Selasa Nyeri Akut berhubungan dengan a. Observasi
Setelah dilakukan intervensi
04- 01- pencedera fisik ditandai dengan:
Keperawatan 3 X 24 jam maka - Identifikasi lokas,
2022
DS :
tingkat nyeri menurun dengan karakteristik, durasi, kualitas
Klien mengatakan Kriteria Hasil : dan intensitas nyeri
nyeri pada luka operasinya di - Identifikasi skala nyeri
perut kanan bawah
- Dari keluhan nyeri meningkat :
1 menjadi menurun :5 - Identifikasi respon nyeri non
Klien mengatakan nyeri seperti di Verbal
dirirs-iris - Dari Meringis meningkat 1
Klien mengatakan nyeridibagian menjadi menurun 5 b. Terapeutik Kontrol
lingkungan yang dapat
operasinya kalau bergerak - - Dari TTV memburuk: 1
memperberat nyeri
menjadi membaik 5 - Kontrol
DO :
lingkungan yang
Ekspresi wajah meringis
Bersikap protektif Pain dapat
Asessmen memperberat
P :Nyeri bertambah saat bergerak
nyeri
Q : Seperti diiris-iris
- Fasilitasi istirahat
R : Bagian perut bawah
dan tidur
Skala : 6 ( 1 – 10 )
c.Edukasi
T : Interminten
- Jelaskan penyebab, periode
- Klaien tampak gelisa
dan pemicu nyeri
- TTV : TD: 170/90 mmHg
N : 88 x/menit - Jelaskan strategi meredakan
S : 36,50C
nyeri
P: 22 x/menit
d.Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik,sesuai
indikasi
e.Pantau TTV
- Fasilitasi aktivitas
Mobilisasi dengan alat
bantu (mis. tongkat,
kruk)
- Libatkan keluarga
untuk membantu
pasien
dalam meningkatkan Mobilisasi
c. Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
Mobilisasi
- Anjurkan melakukan
Mobilisasi dini
- Ajarkan Mobilisasi
Rabu sederhana yang harus
D.0142 L.14137
05-01- dilakukan (mis. berjalan dari
Risiko infeksi dibuktikan dengan Setelah dilakukan intervensi tempat tidur ke kursi roda,
2022
Efek prosedur Infasif (terdapat luka keperawatan selama 3 x 24 jam berjalan dari tempat tidur ke
operasi pada perut bawah) maka Mobilitasi fisik meningkat kamar mandi, berjalan sesuai
-
3. Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
- Ajarkan cara mencuci
tangan dengan benar
- Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
- Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antibiotik,
jika perlu
am No DP Implementasi Respon pasien Nam
N : 80 x/menit S
: 37,20C
P : 20 x/menit
relaksasi
Hari/tgl/jam No DP S
Selasa, 04- S:
01-2022 - Klien mengatakan mas
09.30 diperut kanan
- Klien mengatakan ny
bergerak
09.40 O:
- Ekspresi wajah mering
P:Nyeri bertambah saa
R : bagian perut bawah
T : Intermiten
11.30 S:
- Klien mengatakan mas
- Klien mengatakan sem
keluarganya dan peraw
O:
11.40
- Ku: lemah
11.50 - Tampak berbaring dite
- Nampak klien susah be