Disusun Oleh :
SYAMSUL BACHRI
19193082
Ci Lahan Ci Institusi
(………………………) (………………………)
A. PENGERTIAN
Hernia adalah keluarnya isi tubuh (biasanya abdomen) melalui
defek atau bagian terlemah dari dinding rongga yang
bersangkutan.
B. KLASIFIKASI
Berdasarkanterjadinya dibagimenjadi:
1. Hernia congenital /bawaan.
2. Hernia akuisita
Berdasarkansifatnyaherniaterbagimenjadi:
1. Hernia reponible yaitu bila isi hernia dapat dimasukkan
kembali. Usus keluar bila berdiri atau mengedan dan masuk
lagi bila berbaring atau didorong masuk. Tidak terdapat
keluhan atau
gejala obstruktif.
2. Hernia ireponible yaiotu bila isi kantong hernia tidak dapat
dikembalikan kedalam rongga, hal ini disebabkan perlengketan
isi usus pada peritoneum kantong hernia. Tidak ada keluhan
nyeri atau tanda sumbatan usus.
Berdasarkanisinyaherniadibagimenjadi:
1. Hernia adipose, yaitu hernia yang isinya jaringan lemak.
2. Standing hernia, yaitu hernia yang isinya kembali sebagian
dari dinding kantong hernia.
3. Hernia litter, hernia inkaserata/ strangulasi yang sebagian
dinding ususnya yterjepit dalam cincin hernia
C. TANDA DAN GEJALA
1. Hernia reponible tanda dan gejalanya:
Pasien merasa tidak enak di tempat penonjolan
Ada penonjolan di salah satu lokasi abdomen
misalnya inguinal, femoralis dan lain-lain. Benjolan
timbul saat mengejan BAB, mengangkat beban berat
ataupun saat aktivitas berat dan hilang pada waktu
istirahat baring.
Kadang-kadang perut kembung.
Apabila terjadi perlengketan pada kantung hernia dan
isi hernia maka tidak dapat dimasukkan lagi
(ireponibel).
2. Hernia inkarserata, tanda dan gejalanya :
Adanya gambaran obstruksi usus dimana pasien mengalami
obstipasi, muntah, tidak flatus, perut kembung dan
dehidrasi.
Terjadi gangguan keseimbangan cairan, elektrolit dan
asam basa.
Bila lelah terjadi strangulasi.
Pasien mengalami nyeri hebat di daerah hernia, dimana
nyeri menetap karena rangsangan peritoneum. Pada
pemeriksaan local ditemukan benjolan yang tidak dapat
dimasukkan lagi diserta nyeri tekan dan tergantung
keadaan isi hernia.
Dapat dijumpai tanda peritonitis atau terjadi abses local,
keadaan ini merupakan keadaan gawat darurat dan
memerlukan pertolongan segera.
D. PATOFISIOLOGI
Defek dinding Mengejan saat BAB, angkat beban berat, atau aktivitas
Hernia
Obstipasi,
hernia muntah, tidak flatus, perut
letak rendah kembung,
Isi hernia dehidrasi,
tidak gangguan keseimbangan
dapat dimasukkan lagi cairan & elektrolit, asam basa,
benjolan saat mengejan, angkat beban berat, aktivitas berat
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien hernia
adalah :
- Lab darah : hematology rutin, BUN, kreatinin dan elektrolit darah.
- Radiologi, foto abdomen dengan kontras barium, flouroskopi.
F. MANAJEMEN TERAPI
1. Terapi Konservatif
Pada hernia reponibel dilakukan tekanan secara terus-
menerus pada benjolan seperti dengan bantal pasir, pasien
tidur pada posisi supine antitrendernburg atau memakai
korset.
2. Terapi Pembedahan
Dapat dilakukan herniotomi dan herniografi (menjahit
kantong hernia).
Tindakan pembedahan lebih efektif pada hernia reponibel
karena dikawatirkan terjadi komplikasi. Kondisi usus harus
diperhatikan pada hernia inkarserata atau strangulata, bila
terjadi nekrisis harus direseksi.
Metode pembedahan antara lain :
a. Perbaikan bassini
Kantung indirect dibuka, diperiksa dan diligasi. Bagian
dasar inguinalis diperkuat dengan menjahit fascia
transversalis pada ligamentum inguinalis di belakang
funikulus.
b. Ligasi tinggi kantong hernia
Merupakan tindakan pada hernia inguinalis pada bayi
dan anak.
c. Perbaikan shoudice
Fascia transversal dibagi secara longitudinal dan kedua
lembaran diimbrikasi pada ligamentum inguinal.
Perbaikan diperkuat dengan menjahit musculus obligus
internus dan conjoined tendon pada opneurosisi
obligustrenus, untuk hernia direk dan indirek.
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas
a. Klien
Umur : 43 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Bone
Lateralis
b. Penanggung Jawab
Umur : 40 tahun
Alamat : Bone
2. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama
3. Pola Kebiasaan
a. Aspek Fisik-Biologis
1) Pola nutrisi
a) Sebelum sakit
b) Selama sakit
Klien makan 3 kali sehari dengan nasi, sayur dan
lauk. Klien minum 4 — 5 kali setiap hari. Selama di
rawat di bangsal bedah sejak tanggal 12 Januari 2010
klien belum makan atau minum, klien puasa untuk
menghadapi operasi yang akan dilakukan.
2) Pola eliminasi
a) Sebelum sakit
b) Selama sakit
a) Sebelum sakit
b) Selama sakit
a) Sebelum dirawat
b) Selama dirawat
1) Konsep diri
a) Gambaran diri
2) Identitas diri
b) Harga diri
c) Peran diri
Selama dirawat di rumah sakit klien tidak dapat
menjalankan perannya sebagai pekerja wiraswasta dan
kepala keluarga bagi anak dan istri.
d) Ideal diri
3) Intelektual
4) Hubungan interpersonal
5) Support System
6) Spiritual
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
TB : 153 cm
BB : 46 kg
IMT : 19,65
3) Tanda-tanda vital :
Suhu : 36,7°C
1) Kepala
a) Bentuk
b) Mata
c) Telinga
2) Leher
Kelenjar getah bening, dan tekanan vena jugularis tak
ada kelainan (tidak mengalami pembesaran ) tidak ada
kaku kuduk
3) Dada
4) Abdomen
5) Ekstremitas
5. Pemeriksaan Penunjang
6. Terapi
mg
Injeksi ketorolak 30 gr/8
500 gr
Analisa Data
Pre operasi
N Data Masalah Penyebab
o
1 Do :
a. Klien Nampak Nyeri akut Benjolan di
melindungi inguinal
bagian inguinal
b. klien Nampak
kesulitan mengangkat
kaki kirinya
c. Klien Nampak
menyeringai
menahan sakit dan
pusing
Ds :
a. Klien mengatakan
perut terasa mbeseseg
b. selangkangan terasa
kemeng pada
bagian benjolannya
c. Klien mengatakan
agak pusing
d. Klien mengatakan takut
untuk miring ke kiri
2 Do : Cemas Prosedur
a. Klien Nampak tegang pembedahan
b. Klien Nampak cemas
Ds :
a. Klien
mengatakan
sedikit takut
akan dilakukan
operasi
b. Klien menanyakan
kapan dilakukan
operasi dan bagaimana
prosesnya
3 Do : Kurang pengetahuan Kurang terpapar
Klien Nampak tegang dan informasi
takut
Ds :
Klien menanyakan kapan
dilakukan operasi dan
bagaimana prosedurnya
Intra operasi
Pasca operasi
Diagnosa
Do :
Klien tampak menyeringai menahan sakit
Ds :
Klien mengatakan sedikit nyeri pada bekas operasi
7. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive
ditandai dengan
Do :
a. Klien terpasang infuse RL
b. Terdapat luka insisi
bedah Ds : -
Pre operasi
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1 Nyeri akut Setelah a. Kaji a.membantu
berhubungan dilakukan tingkat menentukan
dengan tindakan nyeri, pilihan
benjolan di keperawatan durasi, intervensi
inguinal selama 5 menit lokasi dan dan
ditandai klien dapat intensitas memberikan
dengan mengontrol dasar untuk
Do : nyeri dengan perbandingan
a. Klien criteria hasil : dan evaluasi
Nampak a.Klien terhadap
melindungi mengataka terapi
bagian n nyeri b. Observasi b.perilaku non
inguinal berkurang ketidaknya verbal
b. klien b.Klien manan non menunjukkan
Nampak mengataka verbal ketidaknyam
kesulitan n perut anan klien
mengangkat sudah tidak terhadap
kaki kirinya sebah nyeri
c. Klien c. Wajah klien c. Gunakan
Nampak tenang strategi c. komunikasi
menyeringai tidak komunikas terapetik
menahan nampak i terapetik dapat
sakit dan menahan d. Gunaka menenangka
pusing sakit n teknik n klien
Ds : distraks d.memfokuska
a. Klien i n perhatian
mengataka klien
n perut membantu
terasa e. ciptakan menurunkan
sebah suasana tegangan
b. lingkungan otot
selangkang yang e.lingkungan
an terasa tenang tenang
kemeng dapat
pada mengurangi
bagian f. kolaborasi factor-faktor
benjolannya dengan stress
c. Klien dokter selama nyeri
mengatakan untuk f. analgetik
agak pemberian dapat
pusing analgetik mengurang
d. Klien i rasa nyeri
mengataka yang
n takut dirasakan
untuk klien
miring ke
kiri
2 Cemas Setelah a. jelaskan a. kecemasan
berhubungan dilakukan prosedur, klien akan
dengan tindakan termasuk berkurang
prosedur keperawatan sensasi dengan
pembedahan selama 5 menit seperti informasi
ditanda kecemasan keadaan yang
i klien selama diberika
dengan berkurang prosedur. n
Do : dengan b. Temani perawat
a. Klien _actor_a klien untuk b. dengan
Nampak c klien Nampak meningkatk ditemani
tegang tenang an perawat
b. Klien c klien keamanan kecemasan
Nampak mengatakan dan klien akan
cemas rasa takutnya menurunka sedikit
Ds : berkurang n berkurang
a. Klien c klien kecemasan c. membantu
mengatakan menyatakan c. Dengarka menentukan
sedikit siap untuk n keluhan jenis
takut akan dilakukan klien intervensi
dilakukan operasi yang akan
operasi dilakukan
b. Klien d. mengetahui
menanyaka d. Identifikasi perkemban
n kapan perubahan g an
dilakukan level keadaan
operasi dan kecemasan klien
bagaimana e. Dorong e. membuat
prosesnya klien untuk perasaan
mengungka terbuka dan
pkan secara bekerja
verbal sama dalam
tentang memberikan
perasaan, informasi
persepsi yang akan
membantu
identifikasi
masalah
dan f. kontak mata
ketakuta menumbuhk
n an hubungan
salinh
f. pertahanka percaya
n kontak antara
mata perawat
klien
g. menurunkan
stimulus
cemas dapat
g. turunkan mencegah
stimulus cemas yang
pembuat berkelanjuta
cemas n
h. sikap
penerimaan
h. tunjukkan perawat
penerimaan dapat
meningkatka
n
kepercayaan
diri klien
i. jaga i. suasana
ketenangan yang
tenang
dapat
mengurangi
stimulus
pembuat
cemas
3 Kurang Setelah a. Identifikasi a. Pengetahua
pengetahuan dilakukan factor n dasar
berhubungan tindakan internal dan yang
dengan perawatan eksternal memadai
kurang selama 5 menit yang dapat dapat
terpapar pengetahuan meningkatk meningkatk
informasi klien an motivasi an
ditandai bertambah orang tua kerjasama
dengan dengan dan pasien
Do : _actor_a keluarga.Jel mengenai
Klien a. Klien tenang askan program
Nampak b. Klien pengertian, pengobata
tegang dan Nampak tanda gejala, n dan
takut siap komplikasi, mendapatk
Ds : menjalan rencana an
Klien i operasi tindakan penyembuh
menanyaka yang akan an yang
n kapan dilakukan. optimal
dilakukan b. Jelaskan
operasi dan mengenai
bagaimana jadwal, b. Pengetahua
prosedurnya dan lokasi n mengenai
operasi lokasi
operasi
dapat
mningkatka
c. Jelaskan n tindakan
durasi kooperatif
tindakan klien
operasi c. Durasi
tindakan
operasi
dapat
d. Identifikasi menenangk
kecemasan an klien
klien d. Tingkat
kecemasan
klien untuk
mengetahui
e. Gambarkan kesiapan
tindakan klien
preoperasi operasi
rutin e. Gambaran
(anestesi, tidakan
diet, test preoperatife
laboratoriu dapat
m, IV meningkatk
terapi, an kesipan
ruang klien dalam
tunggu melaksanak
keluarga). an operasi
Intra operasi
Pasca operasi
13 Januari 2010
13 Januari 2010 Pukul 10.05
Pukul 10.05 S : klien
Mengajarkan teknik mengatakan nyeri
distraksi; nafas dalam berkurang
untuk mengurangi O : wajah klien
nyeri tenang A : tujuan
tercapai sebagian
P : lanjutkan intervensi
Ajrkan teknik nafas
dalam
Resiko infeksi 13 Januari 2010 13 Januari 2010
berhubungan dengan Pukul 10.10 Pukul 10.10
prosedur invasive Menjelaskan pada klien S : -
ditandai dengan tentang tanda-tanda O : klien terpasang
Do : infeksi. infus, terdapat luka
a. Klien terpasang bekas jahitan di
infuse RL inguinal lateralis
b. Terdapat luka insisi sinistra
bedah A : masalah belum
Ds : - teratasi
P : lanjutkan
intervensi Anjurkan
klien untuk menjaga
kebersihan
daerah luka
Daftar Pustaka
Carpenito, L.
J.2001.RencanaAsuhandanDokumentasiKeperawatan,
DiagnosaKeperawatan,danMasalahKeperawatan.
Jakarta: EGC.
klasifikasi www.google.com