2, September 2018
E-mail: 1. suheriparuliangultom@gmail.com
ABSTRAK
Rekam medis merupakan bagian penting dari sistem kesehatan rumah sakit menyediakan pelayanan yang
kompleks, pelayanan gawat darurat, pusat ahli pengetahuan, teknologi dan berfungsi sebagai pusat
rujukan. Untuk meningkatkan kepuasan pemakai jasa, rumah sakit harus senantiasa meningkatkan mutu
pelayan sesuai dengan harapan pelanggan yang dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas kerja.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kebutuhan tenaga rekam medis berdasarkan beban kerja di
bagian pelaporan rumah sakit Rasyida. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan menggunakan metode
WISN yang bertujuan untuk melihat gambaran yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu
menggunakan perhitungan beban kerja petugas rekam medis. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Juli tahun 2018 di rumah sakit Khusus Ginjal Rasyida. populasi dan sampel sebanyak 5 orang,
yaitu seluruh jumlah petugas rekam medis di bagian pelaporan rumah sakit Khusus Ginjal Rasyida.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, hasil kebutuhan tenaga rekam medis adalah sebanyak
1,428. Hal ini juga dapat dilihat dari beban kerja yang tinggi dan total kebutuhan SDM frekuensinya
rendah. Diketahui bahwa jumlah petugas rekam medis di bagian pelaporan rumah sakit Khusus Ginjal
Rasyida berjumlah 5 orang dan melalui perhitungan dengan metode WISN dibutuhkan 1 orang agar
dapat memenuhi syarat untuk menjalankan pekerjaanya sesuai dengan permenkes No. 55 tahun 2013
Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam Medis agar beban kerja di rumah sakit Khusus Ginjal
Rasyida tidak tinggi sehingga rumah sakit tersebut mendapatkan petugas rekam medis yang bertanggung
jawab agar beban kerja yang ada dapat cepat teratasi dengan baik.
masing-masing, sehingga hasil pelaporan orang. Diketahui juga bahwa tenaga rekam
data bermutu dan dapat dipertanggung medis yang terlambat masuk kerja pada
jawabkan. bulan Mei 2018 rata-rata keterlambatan 7
Perencanaan sumber daya manusia hari.
merupakan fungsi utama yang harus Berdasarkan observasi yang dilakukan
dilaksanakan oleh setiap organisasi serta peneliti, tenaga rekam medis di bagian
harus menjadi fokus perhatian sehinga pelaporan mempunyai tugas dalam pengump
langkah-langkah yang diambil oleh ulan data, analisa data, statistik dan pelapora
manajemen menjadi tepat guna, lebih n. Petugas rekam medis membuat laporan int
menjamin bahwa di dalam organisasi ernal berupa: (1) jumlah kunjungan pasien,
tersedia tenaga kesehatan yang tepat untuk (2) jumlah pasien meninggal, jumlah pasien
menduduki jabatan dan pekerjaan yang tepat baru dan lama, (3) 10 besar penyakit dan (4)
dalam waktu yang tepat dalam rangka Indikator mutu pelayanan rumah sakit. Seda
mencapai suatu tujuan dan berbagai sasaran ngkan pelaporan eksternal yang ditujukan ke
yang telah ditetapkan. Salah satu bentuk Dirjend Yanmed Depkes RI, Dinas Kesehata
perencanaan sumber daya manusia n Propinsi Sumatera Utara dan Dinas Keseh
kesehatan adalah perencanaan tenaga rekam atan Kab/Kodya Medan. Pelaporan eksternal
medis. dilakukan secara online dengan Sistem
Satu diantara pelayanan terpenting di Informasi Rumah Sakit (SIRS). Masalah
rumah sakit terdapat pada pelayanan rekam lainnya di bagian pelaporan rumah sakit
medis yang dimulai dari pendaftaran, Rasyida adalah terus bertambahnya jumlah
pendistribusian rekam medis, pengembalian kunjungan pasien pertahunnya, sehingga
rekam medis, assembling, koding, beban kerja tenaga rekam medis bertambah
indeksing, analisa, pelaporan serta khususnya di bagian pelaporan.
penyimpanan rekam medis. Dalam upaya Penelitian yang dilakukan oleh Fitri
peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit, (2015), tentang analisis kebutuhan tenaga
perlu adanya dukungan dari berbagai faktor, rekam medis dengan metode WISN di
antara lain adalah faktor tersedianya tenaga Rumah Sakit, hasil penelitian didapatkan
yang cukup, berkompeten dan profesional. jumlah tenaga pada saat ini berjumlah 6
Keberhasilan pelayanan rekam medis di orang dengan latar belakang pendidikan D3
bagian pelaporan rumah sakit didukung oleh Rekam medis dan SLTA sederajat. Total
sumber daya manusia yang mumpuni. Untuk waktu kerja tersedia dalam setahun adalah
mencapai visi dan misi rumah sakit, 281 hari/tahun dan 1967 jam/tahun atau
keterampilan dan kemampuan sumber daya 118.020 menit/tahun. Standar beban kerja
manusia sangat diperlukan untuk membuat tenaga rekam medis yang paling tinggi
pelaporan yang akuntabilitas. Agar tercapai adalah pada pembuatan laporan statistik
pelayanan rekam medis yang mengikuti rumah sakit dan yang terendah registrasi
kaidah tertib administrasi yang baik, rumah pasien rawat jalan dan rawat inap dengan
sakit perlu didukung oleh suatu pelaporan standar kelonggaran 0,14. Jumlah tenaga
rekam medis yang baik. Pelaporan rekam rekam medis yang dibutuhkan berdasarkan
medis membutuhkan tenaga yang kompeten perhitungan WISN adalah sebanyak 11
di bidang rekam medis. orang dan rasio WISN sebesar 0,54 artinya
Menurut survey pendahuluan, jumlah 54 % kebutuhan tenaga telah terpenuhi dan
kunjungan pasien di rumah sakit Khusus terdapat kekurangan 5 orang tenaga.
Ginjal Rasyida pada tahun 2017 adalah 64. Kesimpulan Berdasarkan perhitungan
678 terdiri dari pasien rawat jalan 49.716 WISN, dibutuhkan jumlah tenaga rekam
dan pasien rawat inap 14. 962 orang. Tenaga medis sebesar 11 orang. Hal ini
rekam medis yang bekerja di bagian menunjukkan bahwa terdapat kekurangan
pelaporan berjumlah 5 orang. Pendidikan tenaga sebanyak 5 orang
tenaga rekam medis, yaitu D3 rekam medis Penelitian yang dilakukan oleh Muthom
3 orang dan SLTA 2 orang. Pelatihan tenaga imah (2015), tentang Analisis Kebutuhan
rekam medis pada tahun 2017 terdapat 2 Tenaga Kerja Berdasarkan Beban Kerja Unit
486
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.3, No.2, September 2018
487
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.3, No.2, September 2018
Tabel 2. Standar beban kerja tenaga rekam medis di bagian pelaporan RSK Rasyida
Unit kerja Rata-Rata
Kegiatan pokok
Waktu
1. Melakukan sensus harian 2,5
Pelaporan Berkas 2. Mengumpulkan data 2
Rekam Medis 3. Merekapitulasi data 2
4. Menginput data pada software SIRS 1
5. Laporan bulanan
a. Laporan 10 besar penyakit rawat jalan 2
b.Laporan 10 besar penyakit rawat inap 2
c.Laporan bulanan indikator mutu pelayanan 2
6. Pembuatan surat keterangan medis 1
7. Klaim BPJS 1
a. Klaim BPJS rawat jalan 1
b. Klaim BPJS rawat inap
16.5
488
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.3, No.2, September 2018
491
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.3, No.2, September 2018
Kebutuhan SDM di Bagian Pelaporan yang dilakukan di unit rekam medis adalah
Dalam perhitungan kebutuhan SDM sebagai berikut :
dibutuhkan sumber data yang diperoleh dari
langkah-langkah sebelumnya dan kuantitas Kuantitas Kegiatan Pokok RSK Rasyida
kegiatan pokok tiap unit kerja selama kurun Medan
waktu satu data-data yang diperoleh dari Tabel 4. Kuantitas Kegiatan Pokok
langkah-langkah sebelumnya seperti data No
Kategori Kegiatan Frekue
kegiatan pelayanan rawat jalan, rawar inap, SDM Pokok nsi
standar beban kerja, standar kelonggaran Rawat
27583
merupakan data untuk perhitungan Perekam jalan
1
kebutuhan SDM di setiap unit kerja atau sub Medis
unit kerja penyimpanan rekam medis. Rawat inap 6345
Sumber data yang diperlukan untuk Maka untuk perhitungannya bisa dilihat
menghitung SDM per unit kerja salah pada tabel sebagai berikut :
satunya adalah Kuantitas Kegiatan Pokok
orang dan SLTA sebanyak 2 orang total Gomes F. Kardososo. (2003). Manjemen
keseluruhan 5 orang, hal ini berarti Rumah Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Sakit Rasyida masih membutuhkan tenaga Andi.
perekam medis tamatan dari S1 Rekam Hatta, Gemala (1985). Catatan medic dalam
Medis agar bisa menjalankan pekerjaanya kedudukannya sebagai penunjang
sesuai dengan Permenkes No. 55 tahun sistem Kesehatan Nasional, Edisi 13.
2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Jakarta: Buletin medical record.
Perekam Medis agar petugas rekam medis di Hatta, Gemala. (2011). Pedoman Manajeme
RSK Rasyida beban kerjanya tidak n Informasi Kesehatan di Sarana
menumpuk, sehingga rumah sakit tersebut Pelayanan Kesehatan. Jakarta: UI-
mendapatkan penambahan petugas rekam PRESS.
medis yang bertanggungjawab, yang lebih Hidayat.Syarifudin. (2011). Metodologi
baik lagi agar beban kerja yang ada dapat Penelitian. Bandung : Mandar Maju
cepat teratasi. Kepmenkes. (2004). Tentang pedoman peny
usunan perencanaan SDM kesehata
KESIMPULAN n di Tingkat provinsi. Kab. Serta
Rumah Sakit.
1. Analisis kebutuhan tenaga rekam medis Muthomimah Imant, dkk. (2015). Analisis
berdasarkan beban kerja di bagian Kebutuhan Tenaga Kerja
pelaporan RSK Rasyida tahun 2018 Berdasarkan Beban Kerja Unit
dengan menggunakan metode Workload Rekam Medis Rumah Sakit Islam
Indicator Of Staffing Needing (WISN), Kendal Tahun 2015. 1-
jumlah tenaga rekam medis di bagian Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Metodologi
pelaporan adalah 5 orang dan jumlah Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
yang dibutuhkan adalah 1 orang. Cipta.
2. Direktur RSK Rasyida, komite medis dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Kepala Instalasi Rekam Medis harus Indonesia Nomor: 269/MENKES/PE
membuat kebijakan bahwa syarat R/III/2008. Tentang Rekam Medis
kualifikasi petugas rekam medis telah Ratna. (2014). Analisis Kesehatan Kode
mengikuti pendidikan atau pelatihan Diagnosis Dan Tindakan Pasien Raw
dasar dan mampu mengoperasikan at Inap, Rawat Jalan. Yogyakarta:
komputer. Universitas Gadjah Mada
Santoso, Tuni. (2013). Organization Design
DAFTAR PUSTAKA dan Job Analysis. Jakarta: Kompas
Gramedia.
Arikunto S. (2010). Prosedur Penelitian Sugiono. (2011). Metode Penelitian Adminis
Suatu Pendekatan Praktik, trasi, Bandung: Alfabeta.
Yogyakarta: PT Rineka Cipta. Sulistyaningsih. (2011). Metodologi
Azrul Azwar. (1989). Menjaga Mutu Penelitian Kebidanan: Kuantitatif-
Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Pustak Kualitatif Yogyakarta: Graha Ilmu.
a Sinar Harapan. Undang-undang Republik Indonesia Nomor
44 Tahun (2009) Tentang Rumah
Sakit. 2009. Jakarta: s.l
493