Anda di halaman 1dari 11

RESUME KEPERAWATAN PADA TN.

D DENGAN SISTEM
PERKEMIHAN DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK ON
HEMODIALISA DI RUANG HEMODIALISA
RUMAH SAKIT TK II DUSTIRA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Stase Keperawatan Medikal Bedah


Dosen Koordinator : H. Hikmat Rudyana, S.Kp., M.kep
Dosen Pembimbing : Budi Santoso, S.Kep., Ners., M.Kep

DISUSUN OLEH :
EVA SANTIKA
214121133

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2021
1

Rumah Sakit: Tgl : Nilai : Tgl : Nilai : Rata-rata :


Paraf CI + Paraf Dosen
Dustira Stempel

A. Identitas
1. Nama : Tn. D
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Umur : 64 tahun
4. Agama : Islam
5. Suku : Indonesia
6. Pendidikan : SMA
7. Pekerjaan : Wirausaha
8. Alamat : Hujung Kulon RT 07/05 Utama Cimahi Selatan
9. Tgl. Pengkajian : 10 Desember 2021
B. PRE-HD
1. Data Fokus
a. Subjektif
- Klien mengatakan jika dirinya sesak napas saat berbaring, tetapi
mereda pada saat duduk
- Klien mengatakam mulai cuci darah sejak 3 tahun yang lalu
b. Objektif
- TD : 130/80 mmHg
- N : 86 x/menit
- R : 30 x/menit
- S : 36,3 ºC
- BB Pre-HD : 63 kg
- Berat badan meningkat 3 kg dalam waktu 4 hari
- Edema dikedua kaki
- CRT > 3 detik
c. Diagnosa Keperawatan
2

Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi


(D.0022)
d. Rencana Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1. (D.0022) (L.03020) (I.03112) 1. Agar pasien
Hipervolemia Setelah dilakukan Observasi dilakukan
berhubungan tindakan keperawatan 1. Identifikasi tanda dan hemodialisis
dengan 1x24 jam diharapkan gejala serta kebutuhan 2. Agar mengetahui
gangguan hipervolemia teratasi, hemodialisis perubahan pada saat
mekanisme dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi kesiapan Pre dan Post HD
regulasi 1. Edema menurun hemodialisis (mis. 3. Agar klien tidak
2. Berat badan tanda-tanda vital, berat hipovolemik pada di
menurun badan kering, kelebihan HD
3. Tanda-tanda vital cairan)
membaik 3. Monitor tanda-tanda
perdarahan
Terapeutik
1. Siapkan peralatan 1. Untuk dilakukannya
hemodialisis (mis. HD pada klien
bahan habis pakai,
blood line hemodialisis)

e. Implementasi dan Evaluasi


Tanggal
No. Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
& Waktu
1. (D.0022) 10 - 12 - 1. Mengidentifikasi S: EVA
Hipervolemia 21 tanda dan gejala Klien mengatakan
berhubungan 07.00 serta kebutuhan sesak napas
dengan hemodialisis O:
gangguan 2. Mengidentifikasi - BB Pre-HD : 63
mekanisme kesiapan kg
regulasi hemodialisis (mis. - Edema dikedua
tanda-tanda vital, kaki
berat badan, - CRT > 3 detik
kelebihan cairan), - R : 30 x/menit
hasil : A:
TD : 130/80 mmHg Masalah belum
N : 86 x/menit teratasi
R : 30 x/menit P:
S : 36,3 ºC Lanjutkan
BB Pre-HD : 63 kg hemodialisis
Edema dikedua kaki
3. Memonitor tanda-
3

tanda perdarahan,
hasil : tidak ada
tanda perdarahan
Terapeutik
1. Menyiapkan
peralatan
hemodialisis (mis.
bahan habis pakai,
blood line
hemodialisis)
4

C. INTRA-HD
1. Data Fokus
a. Subjektif
- Klien mengatakan jika dirinya sesak napas
b. Objektif
- TD : 150/80 mmHg
- N : 77 x/menit
- R : 30 x/menit
- S : 36,3 ºC
- QB : 500
- QD : 250
- Type Dyalizer : B 16 P
- UF Goal : 3.00
- Edema dikedua kaki
- CRT > 3 detik
c. Diagnosa Keperawatan
1) Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi
(D.0022)
2) Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi (D.0005)
5

d. Rencana Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1. (D.0022) (L.03020) (I.03112) 1. Untuk mengetahui
Hipervolemia Setelah dilakukan Observasi tanda vital klien
berhubungan tindakan 1. Monitor tanda-tanda
dengan keperawatan 1x24 vital
gangguan jam diharapkan Terapeutik 1. Agar alat dialisis steril
mekanisme hipervolemia 1. Lakukan prosedur 2. Agar jumlah penarikan
regulasi teratasi, dengan dialisis dengan prinsip cairan sesuai instruksi
kriteria hasil : aseptik dokter
1. Edema menurun 2. Atur filtasi sesuai 3. Agar tidak terjadi syok
2. Berat badan kebutuhan penarikan pada klien
menurun kelebihan cairan
3. Tanda-tanda vital 3. Hentikan hemodialisis
membaik jika mengalami kondisi
yang membahayakan
(mis. syok) 1. Agar pasien dan
Edukasi keluarga pasien
1. Jelaskan tentang mengetahui
prosedur hemodialisis
Kolaborasi 1. Agar tidak ada
1. Kolaborasi pemberian pembekuan darah di
heparin pada blood line, blood line
sesuai indikasi
2. Pola napas tidak (L.01004) (I.01026) 1. Agar tidak kesulitan
efektif Setelah dilakukan Observasi mencari alat terapi
berhubungan tindakan 1. Monitor posisi alat terapi oksigen
dengan keperawatan 1x24 oksigen
hiperventilasi jam diharapkan pola Terapeutik
(D.0005) napas efektif, dengan 1. Siapkan dan atur 1. Agar oksigen yang
kriteria hasil : peralatan pemberian diberikan sesuai
1. Frekuensi napas oksigen dengan alat yang
membaik Kolaborasi digunakan
2. Kedalaman napas 1. Kolaborasi penentuan 1. Agar oksigen yang
membaik dosis oksigen diberikan sesuai
dengan alat yang
(I.01019) digunakan
Terapeutik
6

1. Atur posisi yang 1. Agar pasien tidak sesak


meningkatkan drainafe 2. Agar tekanan pada paru
2. Tinggikan tempat tidur berkurang
bagian kepala 45º 3. Membantu klien tidak
3. Berikan bantal yang sesak dan pegal
tepat pada leher

e. Implementasi dan Evaluasi


Tanggal
No. Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
& Waktu
1. (D.0022) 10 - 12 - 1. Memonitor tanda- S: EVA
Hipervolemia 21 tanda vital -
berhubungan 09.00 2. Melakukan prosedur O:
dengan dialisis dengan - TD : 150/80
gangguan prinsip aseptik mmHg
mekanisme 3. Mengatur filtasi - N : 66 x/menit
regulasi sesuai kebutuhan - R : 21 x/menit
penarikan kelebihan - S : 36,3 ºC
cairan, hasil : - Edema dikedua
- TD (Time kaki
Dialysis) : 4 jam - CRT < 3 detik
- QB (Quick of A:
Blood) : 250 Masalah teratasi
ml/menit sebagian
- QD (Quick of P:
dialysis) : 500 Lakukan
ml/menit hemodialisa rutin
- UF (Ultra jumat (selasa-jumat)
Filtration) Goal :
4000 ml
4. Menghentikan
hemodialisis jika
mengalami kondisi
yang
membahayakan
(mis. syok)
5. Menjelaskan
tentang prosedur
hemodialisis
6. Mengkolaborasikan
pemberian heparin
pada blood line
sebanyak 0,4 cc
7

2. Pola napas 10 - 12 - 1. Memonitor posisi S: EVA


tidak efektif 21 alat terapi oksigen - Klien
berhubungan 11.00 2. Menyiapkan dan mengatakan
dengan atur peralatan sudah tidak sesak
hiperventilasi pemberian oksigen, lagi
(D.0005) hasil : nasal kanul O:
3. Mengkolaborasikan - TD : 150/80
penentuan dosis mmHg
oksigen, hasil : 3L - N : 66 x/menit
4. Mengatur posisi - R : 21 x/menit
yang meningkatkan - S : 36,3 ºC
drainafe, hasil : - Sesak berkurang
semifowler A:
5. Meninggikan Masalah teratasi
tempat tidur bagian P:
kepala 45º Lakukan
6. Memberikan bantal hemodialisa rutin
yang tepat pada jumat (selasa-jumat)
leher
8

D. POST-HD
1. Data Fokus
a. Subjektif
- Klien mengatakan lemas dan merasa lelah setelah di hemodialisis
b. Objektif
- TD : 140/80 mmHg
- N : 70 x/menit
- R : 21 x/menit
- S : 36,4 ºC
c. Diagnosa Keperawatan
1) Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi
(D.0022)
2) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan sesudah
hemodialisis (D.0056)
9

d. Rencana Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1. (D.0022) (L.03020) (I.03112) 1. Untuk mengetahui
Hipervolemia Setelah dilakukan Observasi tanda vital dan
berhubungan tindakan 1. Monitor tanda-tanda perdarahan sesudah di
dengan keperawatan 1x24 vital dan perdarahan HD
gangguan jam diharapkan 2. Monitor berat badan 2. Mengetahui cairan
mekanisme hipervolemia tubuh yang berkurang
regulasi teratasi, dengan sesudah di HD
kriteria hasil :
1. Edema menurun
2. Berat badan
menurun
3. Tanda-tanda vital
membaik

2. Intoleransi (L.01004) (I.05186) 1. Menghindari pasien


aktivitas Setelah dilakukan Terapeutik jatuh
berhubungan tindakan 1. Fasilitasi tranportasi
dengan keperawatan 1x24 untuk menghadiri
kelemahan jam diharapkan aktivitas
sesudah toleransi aktivitas
hemodialisis meningkat, dengan
(D.0056) kriteria hasil :
1. Keluhan lelah
menurun

e. Implementasi dan Evaluasi


Tanggal
No. Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
& Waktu
1. (D.0022) 10 - 12 - 1. Memonitor tanda- S: EVA
Hipervolemia 21 tanda vital dan -
berhubungan 11.30 perdarahan, hasil : O:
dengan - TD : 140/80 - TD : 150/80
gangguan mmHg mmHg
mekanisme - N : 70 x/menit - N : 66 x/menit
regulasi - R : 21 x/menit - R : 21 x/menit
- S : 36,4 ºC - S : 36,3 ºC
- Tidak ada tanda - Sesak tidak ada
perdarahan - Tidak edema lagi
2. Memonitor berat dikedua kakinya
badan, hasil : BB 60 - CRT < 3 detik
10

kg - BB Post-HD 60 kg
A:
Masalah teratasi
P:
Lakukan
hemodialisa rutin
jumat (selasa-jumat)

2. Pola napas 7 - 12 - 21 1. Memfasilitasi S: EVA


tidak efektif 12.00 tranportasi untuk -
berhubungan menghadiri aktivitas, O :
dengan memberikan kursi - Tampak tidak
hiperventilasi roda lelah
(D.0005) A:
Masalah teratasi
P:
Lakukan
hemodialisa rutin
jumat (selasa-jumat)

Anda mungkin juga menyukai